• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

40 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis merupakan pendekatan yang memandang realitas hanya ada dalam konteks suatu kerangka kerja mental (konstruk) untuk berfikir tentang realitas tersebut64. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap social meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku social yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka65.

Dalam proses sosial manusia pada paradigma konstruktivistik dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang relatif bebas di dalam dunia sosialnya. Realitas sosial itu memiliki makna manakala realitas sosial tersebut dikonstruksikan dan dimaknakan secara subjektif oleh individu lain, sehingga memantapkan realitas itu secara objektif , sehingga dari penelitian ini karena hasil dari penerimaan orang lain mengenai citra dari MLM yang berdampak pada citra diri dari anggota MLM tersebut. Konstruk dalam penelitian ini bagaimana anggota MLM membentuk citra positif untuk masyarakat.

64 Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. 2013 hal 48

65

(2)

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang memaparkan situasi dan peristiwa, memadukan berbagai macam informasi tanpa mencari atau menjelaskan hubungan dan tidak menjelaskan hipotesis atau membuat prediksi66. Didalam penelitian kualitatif menggambarkan karakteristik individu, situasi dan kelompok penentu dengan menekankan pada pemberian gambar secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti. (Moelong) mendefiniskan penelitian kualitatif sebagai bahan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena yang alami oleh subjek penelitian, misalnya, motivasi, persepsi, perilaku, tindakan, dll secara holistic dan dengan cara deskripsi dengan bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dengan memanfaatkan metode yang alamiah67.

Peneliti memilih metode penelitian kualitatif karena metode kualitatif membahas secara mendalam untuk lebih mengetahui fenomena-fenomena tentang aspek perilaku, sikap, tanggapan, perasaan,keinginan, dan kemauan seorang atau kelompok. Peneliti berusaha menggali informasi dari lapangan tanpa berusaha mempengaruhi informan.

Dari penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan pendekatan metode model fenomenologi Alfred Schutz. Fenomenologi merupakan strategi penelitian di mana di di dalamnya peneliti mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu

66 JalaluddinRakhmat.MetodePenelitianKomunikasi.Remaja Rosdakarya.Bandung,1995.hal:2 67Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung,2000.hal:8

(3)

fenomena tertentu, memahami pengalaman-pengalaman hidup manusia menjadikan fenenomenologi sebagai suatu penelitian yang mengharuskan peneliti untuk mengkaji sejumlah subjek dengan terlibat langsung dan mengembangkan pola-pola serta relasi makna, 68.

Secara keseluruhan metode fenomenologi yang di bangun oleh Husserl terbagi dari komponen-komponen konseptual (unit-unit analisis) di dalam fenomenologi yaitu69:

1. Konsep kesengajaan, konsep ini berhubungan dengan kesadaran yang yang dapat menciptakan makna. kesengajaan itu sendiri di bangu oleh beberapa konsep yaitu:

a. Identitas dari objek yang memunculkan kesadaran,

b. Simbolis dan intuitif , simbolis mengacu pada sesuatu yang terlihat dari luar, sedangkan intuitif mengacu pada kelengkapan untuk memahami secara keseluruhan dari gambaran sebuah objek yang menjadi lengkap dan jelas.

c. Tekstur dan struktur, tekstur dari pengalaman apa yang terlihat dari objek, sementara struktur urutan yang melekat pada pengalaman yang bisa di deskripsikan pada tindakan sadar ketika berpikir, menilai, membayangkan, dan memanggil kembali ingatan.

68

Alex Sobur, Filsafat Komunikasi ( Tradisi dan Metode Fenomenologi), Remaja Rosdakarya. Bandung.2013.hal:425

69 Engkus Kuswarno,Metode Penelitin KomunikasiFenomenologi. Widya Padjadjaran. Bandung. 2009.hal:40

(4)

d. Persepsi atau konsepsi, pada dasarnya persepsi dan konsepsi terjadi bersamaan dalam setiap situasi yang tujuannya untuk membuat objek menjadi lebih jelas dan penuh makna.

e. Masalah waktu yang mempengaruhi kita kepada konsep sekarang, kemarin dan masa depan.

Oleh karena itu makna adalah hasil kerja sama antara objek dengan persepsi objek yang di bentuk dari konsep kesengajaan.

2. Noema dan noesis. Noesis merupakan bahan dasar pikiran dan roh manusia, noesis menyadarkan kita akan makna, ketika kia mempersepsi, mengingat, menilai, merasa dan berpikir karena dengan noesis suatu objek di bawa dalam kesadaran, secara rasional di tentukan. Sedangkan noema sesuatu yang di terima oleh panca indera manusia.

3. Intuisi adalah proses kehadiran esesnis fenomena dalam kesadaran yang menghubungkan noema dan noesis.

4. Intersubjektivitas ini tujuan dari penggambaran untuk menangkap intuisi dari objek yang di tambahkan dengan pengalaman.

Jadi kesimpulan dari komponen analisis dari Husserl yang menjadi konsep fenomenologi secara menyeluruh singkatnya dari kesadaran yang menciptakan makna hingga pada pemahaman pengalaman objek tersebut.

Tetapi di dalam penelitan ini, peneliti memakai konsep fenomenologi dari dalam perspektif Alfred Schutz yang lebih menekankan pada pentingnya motif,

(5)

kesadaran, dan intersubjektivitas70. Inti dari fenomenologi Schutz adalah memandang bahwa pemahaman atas tindakan, ucapan, dan interaksi merupakan prasyarat bagi eksistensi sosial apapun71. Schutz dalam Cresswell menjelaskan bahwa fenomenologi mengkaji bagaimana anggota masyarakat menggambarkan dunia sehari-harinya, terutama bagaimana individu dengan kesadarannya membangun makna dari hasil interaksi dengan individu lainnya72. Karakteristik dalam penelitian fenomenologi adalah73:

a. Memilih informan yang merasakan fenomena secara langsung. b. Menggali nilai-nilai dalam pengalaman kehidupan manusia.

c. Fokus penelitian adalah pada keseluruhannya, bukan pada perbagian yang membentuk keseluruhan itu.

d. Tujuan penelitian adalah menemukan makna dan hakikat dari pengalaman, bukan sekedar mencari penjelasan atau mencari ukuran-ukuran dari realitas. e. Memperoleh gambaran kehidupan dari sudut pandang orang pertama, melalui

wawancara formal dan informal.

f. Data yang diperoleh adalah dasar bagi pengetahuan ilmiah untuk memahami perilaku manusia.

g. Pertanyaan yang dibuat merefleksikan kepentingan, keterlibatan dan komitmen pribadi dari peneliti.

70 Ibid,hal:38 71

Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya), Remaja Rosdakarya. Bandung, 2001.hal:62

72 Creswell, Qualitative Inquiry: Choosing among five traditions, Sage Publications. USA.1998.hal:53 73 Op.cit,Engkus Kuswarno,hal: 36

(6)

h. Melihat pengalaman dan perilaku sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, baik itu kesatuan antara subjek dan objek, maupun antara bagian dari keseluruhan.

Peneliti menggunakan metode penelitian fenomenologi tujuannya untuk menggambarkan secara terperinci dan relatif akurat mengenai topik yang diangkat dalam penulisan ini dari motif, kesadaran, intersubjektifitas dan metode ini peneliti bisa menggunakan interpretasi yang dengan orang yang diamati sehingga orang tersebut bisa dijadikan objek penelitian. Penelitian dan metode yang digunakan peneliti sesuai dengan konsep fenomenologi Alfred Schutz yang masuk dengan fokus penelitian yaitu untuk mengetahui citra diri, motif , kesadaran ketertarikan para anggota Oriflame masuk kedalam bisnis Multi Level Marketing serta pola komunikasi dari para anggota Oriflame melalui pengalaman mereka sendiri.

3.3 Subjek Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini untuk melengkapi data, serta data-data yang valid, akurat, dan pendukung penelitian ini. . Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber yang dianggap memiliki informasi serta penjelasan yang relevan dengan fokus penelitian. Narasumber yang dipilih adalah mereka yang memang diasumsikan dapat memberi informasi sehubungan dengan penelitian ini atau disebut juga dengan

(7)

Para informan yang dijadikan unit analisis dari penelitian ini adalah 3 anggota

Oriflame dari kantor cabang Oriflame Sudirman yang menurut peneliti memenuhi kriteria sebagai narasumber dalam penelitian ini yaitu :

1. Atik Rahmani, bergabung di Oriflame selama 5 tahun 2. Yulia Riani, baru bergabung di Oriflame selama 7 tahun

3. Emillia Rahmariza, baru bergabung di Oriflame selama 5 tahun

Ketiga narasumber ini terpilih karena mereka berawal tidak mempercayai bisnis multi level marketing dan sampai akhirnya mereka di ajak bergabung ke dalam anggota Oriflame, gabungnya mereka ke dalam Oriflame tentu saja tidak lepas dari cerita pengalaman seseorang yang sudah bergabung di Oriflame sehingga dapat mengubah pikiran, sikap, yang nantinya merujuk pada tujuan motif bergabung di multi level marketing Oriflame

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dalam penelitian ini data primer terdiri:

a. Wawancara mendalam (indepth interview) yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung oleh pewawancara kepada narasumber yang telah ditentukan , dan jawaban - jawaban narasumber tersebut dicatat atau direkam.

(8)

Bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.74 Dilakukan dirumah narasumber masing masing ketika situasi sudah santai guna memperoleh keterangan yang sebenar-benarnya dengan penelitian.

b. Observasi non partisipan adalah dimana peneliti tidak ikut didalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan hanya sebagai pengamat saja. Observasi dilakukan peneliti untuk menyajikan gambaran realistik perilaku, kejadian, untuk menjawab pertanyaan, dan untuk evaluasi dalam pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung melengkapi data primer melalui : studi kepustakaan, dengan cara mempelajari jurnal ilmiah yang berkaitan dengan tema penelitian serta buku-buku yang bersangkutan dengan teori-teori komunikasi sesuai penelitian. Data yang didapat dari buku digunakan sebagai pendukung data penelitian. Semua data tersebut digunakan untuk menjawab masalah pokok penelitian ini.

(9)

3.5 Teknik Analisis Data

Proses analisis data dimulai dengan memilah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan (observasi) yang sudah ditulis dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, gambar.

Teknik analisi data yang di pilih dalam penelitian ini menggunakan teknik Miles ans Huberman, ada tiga komponen dengan istilah interaksi model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam yakni75 :

A. Reduksi data, diartikan sebagai proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakkan, dan transformasi data mentah (kasar) yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus-menerus selama penelitian lapangan. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi yang selanjutnya membuat ringkasan, menkose, menelusur tema, membuat part isi, dan memo. Reduksi data akan terus berlanjut sampai laporan akhir lengkap tersusun.

B. Redisplay data, merupakan rangkaian kalimat logis dan sistematis sehingga mudah dipahami. Kemampuan manusia sangat terbatas dalam catatan lapangan yang bisa mencapai ribuan halaman. Oleh karena itu dibutuhkan sajian data yang sistematis dalam membantuk peneliti menyelesaikan pekerjaannya.

C. Menarik kesimpulan (verifikasi), penarikan kesimpulan sebagai dari satu kegiatan yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan ini di verifikasi selama

(10)

penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan dengan peninjauan kembali sebagai uapaya untuk menempatkan salinan satu temuan dalam seperangkat data yang lain. Maka nantinya akan muncul data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya kepada orang lain. Peneliti menggunakan teknik analisis data digunakan untuk mengelola data yang telah didapat dari hasil penelitian sehingga dapat dikemukaan sebagai hasil penelitian. Proses pengelolaan tersebut melalui tahap-tahap tersebut sehingga data yang di peroleh dapat menjadi hasil penelitian.

3.6 Teknik Keabsahan Data

Menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lainnya. Keabsahan data adalah kegiatan agar hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan dengan segala isinya. Teknik trinanggulasi adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut sampai akhirnya tidak ada lagi yang perlu di konfirmasikan kepada informan76

(11)

Dalam teknik ini, berarti peneliti akan membandingkan dan akan mengecek kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan77 :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi karena kadang kala berbeda.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang banyak tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan

Peneliti menggunakan triangualsi data sumber karena untuk mengkroscek kebenaran hasil data yang telah didapat sehingga mendapatkan keakuratan data, serta membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Sehingga kita dapat menilai hasil data yang akan peneliti digunakan dalam penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Gubernur Jambi Nomor 7 Tahun 2013 tentang Pelimpahan Kewenangan di Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan

Manfaat dari penelitian tentang Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siswa kelas VIII MTs Negeri

Oleh karena itu, kami selaku Kelompok KKM Mandiri dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mencoba untuk membangun minat dan mencoba mengajak petani

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Satu hal penting yang bisa saya pelajari dari perbuatan-perbuatan Yesus pada hari Sabat, adalah bahwa dalam mewartakan kasih Allah kita tidak boleh terbatasi

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

Jika kita membaca dengan seksama alur cerita yang dibuat oleh Djenar, maka kita akan dapat menyimpulkan bahwa yang pertama kali berhubungan dengan tokoh ayah adalah ibu,

Sehubungan dengan kegiatan penelitian ini penulis akan mengkaji karya sastra lama bentuk syair karya Raja Ali Haji dengan kajian mengenai nilai-nilai budaya (berhubungan