• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

22

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas. Pendekatan atau model dalam pembelajaran ini adalah pendekatan tutor sebaya dalam membantu siswa meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran matematika Kompetensi Dasar menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.Jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah jenis empirik. Penelitian dilakukan dengan cara merencanakan, mencatat pelaksanaan, dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar arena kelas, jadi dalam penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan guru kelas yang melaksanakan tindakan di kelas.

3.2 Setting Penelitian

Setting penelitian pada PTK ini terbagi dalam Subjek Penelitian dan tempat penelitian. 3.2.1 Subjek Penelitian

Dalam penelitian peneliti mengambil subjek semua siswa kelas V SD N Krandon Lor 02 Kabupaten Semarang. Dengan jumlah keseluruhan ada 21 orang, siswa laki-laki 10 orang dan jumlah siswa perempuan 11 orang.

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas V SD N Krandon Lor 02 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

(2)

3.3 Jadwal Penelitian No Kegiatan Waktu

Jan Februari Maret April

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Proposal PTK 2. Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi 3. Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Pelaporan 3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah satu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini ada 2 variabel yang digunakan, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan perubahan timbulnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah pemanfaatan pendekatan tutor sebaya.

(3)

Variabel bebas atau independent variable adalah variabel yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel lain. Pada penelitian di atas; Pendekatan Tutor Sebaya adalah variabel bebas disebut demikian karena pendekatan tutor sebaya yang akan mempengaruhi hasil belajar siswa.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa berupa nilai ulangan

3.5.Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas model Kemmis yang dimulai dengan perencana, tindakan, pengamatan, refleksi. PTK ini terdiri dari dua siklus,yaitu siklus I dan siklus II. Untuk lebih jelasnya Gambaran setiap siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Rencana Siklus 1 1. Perencanaan

Setelah ditetapkan untuk menggunakan metode tutor sebaya pada pokok bahasan oprasi hitung pecahan selanjutnya peneliti menyiapkan berbagai kelengkapan proses pembelajaran yang menunjang pelaksanaan penelitian berupa :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika Kompetensi Dasar Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan pecahan dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan @ 35 menit yang menekankan pada pendekatan tutor sebaya.

b. Mempersiapkan program pengajaran

c. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dibagikan kepada tiap- tiap kelompok siswa (lembar kerja)

(4)

d. Menyusun perangkat soal tes, kisi-kisi butir soal dan kisi-kisi lembar pengamatan, kriteria penilaian, blangko rekapitulasi hasil tes setiap siswa kelas V

e. Menyusun perencanaan teknis analisis data dan penyimpulan hasil penelitian. 2. Pelaksanaan

Guru memilih materi operasi hitung pecahan karena materi ini dapat dipelajari siswa secara mandiri dengan sedikit penjelasan dari guru.

Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.Setiap kelompok terdiri dari5-6 siswa satu diantaranya berperan sebagai tutor yang dipilih oleh guru. Siswa dipilih berdasarkan memiliki kemampuan akademis diatas rata-rata siswa satu kelas, memiliki motivasi, memiliki sikap toleransi, tanggung jawab, suka membantu sesama teman yang mengalami kesulitan belajar.Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi / kompetensi dasar dan Lembar Kerja Siswa(LKS).

Setiap kelompok mempelajari satu materi dan tutor bertindak memberi penjelasan kepada teman dalam kelompoknya jika kesulitan dapat bertanya kepada guru.Tutor membantu teman dalam kelompoknya untuk memahami materi. Terlebih dahulu guru menjelaskan materi kepada tutor. Sebelum tutor menjelaskan materi yang diberikan guru tutor mendapat penjelasan terlebih dahulu oleh guru agar nanti dalam kelompok tutor mampu menjelaskan materi tersebut kepada teman satu kelompoknya. Tutor kembali ke kelompok mereka dan menjelaskan materi kepada teman dalam kelompoknya.Tutor menjelaskan materi kepada teman dalam kelompoknya dan bila kesulitan menjawab pertanyaan dari temannya tutor bertanya kepada guru. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja LKSnya. Setelah selesai mengerjakan LKS setiap kelompok maju kedepan kelas mempresentasikan hasil kerja LKSnya. Guru memberikan masukan yang kurang dan menyamakan persepsi tentang materi operasi hitung pecahan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

(5)

3. Pengamatan

Pada tahap ini guru kelas V melaksanakan tindakan pembelajaran dan seorang guru mengamati pendekatan tutor sebaya selanjutnya peneliti melakukan pengamatan penelitian. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai RPP yang telah disusun dan sekaligus mencatat kejadian selama pengamatan dalam pembelajaran.Peneliti mencatat nilai,mereka pitulasi nilai,dan membuat rata-ratanya. Berdasarkan data nilai rata-rata,hambatan dan kekurangan pada siklus I, peneliti melakukan perbaikan perencanaan pembelajaran untuk siklus berikutnya. 4. Refleksi

a Peneliti mengevaluasi pelaksanaan dari hasil pengamatan dan nilai rata- rata hasil penelitian. Hal -hal yang perlu dievaluasi peneliti meliputi”

- Kendala dan kesulitan yang dialami peneliti

- Hasil penilaian/nilai rata-rata siswa pada siklus tersebut.

b Peneliti bersama observer mendiskusikan kekurangan dan kelebihan pendekatan tutor sebaya.

c Rencana tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya.Peneliti membandingkan nilai hasil tindakan setiap siklus.

Rencana Siklus II 1. Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pada tindakan siklus I maka peneliti merencanakan tindakan siklus II. Kelemahan- kelemahan selama siklus I akan diperbaiki dalam siklus II sehingga diharapkan pada tindakan siklus II ini hasil belajar matematika siswa kelas V meningkat.

Pada tahap ini gurumelakukan hal- hal sebagai berikut:

a) Mempersiapkan rencana perbaikan tindakan siklus I berupa RPP Matematika dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan @35 menit.

b) Menentukan tutor yang baru selain tutor sebaya yang ditunjuk pada siklus I sesuai dengan kelompoknya masing- masing.

(6)

c) Peneliti mengajarkan pengetahuan dasar menjelaskan dan menekankan siswa untuk menggunakan pendekatan agar lebih akrab sehingga memudahkan peserta tutoring menyerap materi dengan mudah dan membimbing tutor untuk tidak jenuh menerima, menjawab pertanyaan dari temannya.

d) Mengingatkan kembali kepada guru kesalahan yang harus diperbaiki pada siklus I ke siklus II

e) Guru mengingatkan siswa untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan pada siklus I ke siklus II

2. Pelaksanaan

Guru memilih materi operasi hitung pecahan karena materi ini dapat dipelajari siswa secara mandiri dengan sedikit penjelasan dari guru.

Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Siswa-siswa pandai disebar dalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor sebaya.Setiap kelompok terdiri dari5-6 siswa satu diantaranya berperan sebagai tutor yang dipilih oleh guru. Siswa dipilih berdasarkan memiliki kemampuan akademis diatas rata-rata siswa satu kelas, memiliki motivasi, memiliki sikap toleransi, tanggung jawab, suka membantu sesama teman yang mengalami kesulitan belajar.Masing-masing kelompok diberi tugas mempelajari satu sub materi / kompetensi dasar dan Lembar Kerja Siswa(LKS).

Setiap kelompok mempelajari satu materi dan tutor bertindak memberi penjelasan kepada teman dalam kelompoknya jika kesulitan dapat bertanya kepada guru.Tutor membantu teman dalam kelompoknya untuk memahami materi. Terlebih dahulu guru menjelaskan materi kepada tutor. Sebelum tutor menjelaskan materi yang diberikan guru tutor mendapat penjelasan terlebih dahulu oleh guru agar nanti dalam kelompok tutor mampu menjelaskan materi tersebut kepada teman satu kelompoknya. Tutor kembali ke kelompok mereka dan menjelaskan materi kepada teman dalam kelompoknya.Tutor menjelaskan materi kepada teman dalam kelompoknya dan bila kesulitan menjawab pertanyaan dari temannya tutor bertanya kepada guru. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja LKSnya. Setelah selesai mengerjakan LKS

(7)

setiap kelompok maju kedepan kelas mempresentasikan hasil kerja LKSnya. Guru memberikan masukan yang kurang dan menyamakan persepsi tentang materi operasi hitung pecahan. Siswa mengerjakan soal evaluasi.

3. Pengamatan

Pada tahap ini guru kelas V melaksanakan tindakan pembelajaran dan seorang guru mengamati pembelajaran pendekatan tutor sebaya selanjutnya peneliti melakukan pengamatan penelitian. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai RPP yang telah disusun dan sekaligus mencatat kejadian selama pengamatan dalam pembelajaran.Peneliti mencatat nilai,mereka pitulasi nilai,dan membuat rata-ratanya.

Berdasarkan data nilai rata-rata,hambatan dan kekurangan pada siklus I, peneliti melakukan perbaikan perencanaan pembelajaran untuk siklus berikutnya. 4. Replecting/Melakukan Refleksi

a. Peneliti mengevaluasi pelaksanaan dari hasil pengamatan dan nilai rata- rata hasil penelitian. Hal -hal yang perlu dievaluasi peneliti meliputi”

- Kendala dan kesulitan yang dialami peneliti

- Hasil penilaian/nilai rata-rata siswa pada siklus tersebut.

b. Peneliti bersama observer mendiskusikan kekurangan dan kelebihan pembelajaran pendekatan tutor sebaya.

c. Rencana tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya.Peneliti membandingkan nilai hasil tindakan setiap siklus.

3.6 Indikator Kinerja

Penggunaan Pendekatan Tutor Sebaya dinyatakan dapat meningkatkan hasil belajar yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar siswa. Target KKM matematik ≥6,5 dan dicapai oleh minimal 80% dari seluruh siswa yang ada, dengan skor rata-rata 6,5.

(8)

3.7 Sumber Data

1. Data yang diperoleh berupa nilai tes formatif dari kondisi awal sebelum penelitian kemudian siklus I , Ulangan siklus II.

2. Data penggunaan pendekatan tutor sebaya diperoleh melalui pengamatan dari kolaborator/observer. Kolaborator yang akan mengamati keberhasilan penggunaan pendekatan tutor sebaya dalam pembelajaran.

3.8 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif dan rubrik penilaian unjuk kerja.

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini adalah teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

a. Tes

Tes berbentuk pilihan ganda dan uraian, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran pendekatan tutor sebaya.

b. Non Tes

Non tes dalam penelitian ini berupa Observasi siswa dan angket kepuasan siswa dalam pembelajaran.

 Observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan dengan cara mencatat hasil pengamatan terhadap objek tertentu. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan diobservasi, misalnya dalam kelas,

Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi unjuk kerja serta lembar observasi implementasi RPP. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian disajikan dalam tabel 3.1 berikut ini.

(9)

Tabel 3.1. Kisi-kisi butir soal

Kisi-kisi Siklus I dan siklus II Soal Tes Matematika kelas V SD NKrandon Lor 02 Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012

Standar Kompetensi KompetensiDasar Indikator Bentuk No 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah 5.Menjumlahka dan menguran gkan berbagai bentuk pecahan 5.3 Mengalikan dan membagi berbagai bentuk pecahan 1. Melakukan penjumlahan berbagai bentuk pecahan 2. Melakukan pengurangan berbagai bentuk pecahan 3. Melakukan perkalian berbagai betuk pecahan 4. Melakukan pembagian berbagai bentuk pecahan Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda Pilihan Ganda 1, 3,5,7, 9,11, 13, 15, 17, 19 2,4,6,8,10,11,12,1 4, 16, 18, 20 2,4,6,8,10,11,12,1 4, 16, 18, 20 1, 3,5,7, 9,11, 13, 15, 17, 19 3.9 Validasi Data

Agar tes yang digunakan dapat mengukur data yang tepat maka harus valid. Peneliti berusaha membuat lembar pengamatan penggunaan metode tutor sebaya dan membuat soal yang valid dengan cara membuat kisi-kisi. Dengan adanya kisi-kisi maka soal tidak mengelompok menjadi satu, melainkan menyebar sehingga data yang diperoleh valid.

(10)

3.10 Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan teknik statistik sederhana yakni teknik diskriptif komparatif yakni teknik statistic dengan membandingkan skor antar siklus, mean, skor minimal, maksimal dan persentase.

Gambar

Tabel 3.1. Kisi-kisi butir soal

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang, bahwa yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap Tergugat dengan alasan antara Penggugat dan

barangdan/atau jasa. e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketaperlindungan konsumen secara patut. f) Hak untuk

1311202853, English Education Study Program, The Faculty of Teacher Training and Education, Widya Dharma University, Klaten, Thesis: A Case Study on Teaching and

Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dilihat bahwa responden menjawab material atau perlengkapan bahan yang digunakan untuk pembuatan tracer tidak ada sebanyak 8 orang (53%),

Kesimpulannya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode keseluruhan dan metode bagian terhadap keterampilan servis atas pada permainan bolavoli

[r]

Bila paradigma adalah kerangka berpikir atau konsep dasar yang dibutuhkan sebagai landasan dasar, maka pancasila sebagai paradigma adalah sebagai landasan dasar negara Indonesia

Hasil penelitian menunjukkan perlakuan teknik persiapan lahan mempengaruhi persentase penutupan gulma, berat kering gulma Axonopus compressus pada 4 dan 6 MST,