• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya) Repository - UNAIR REPOSITORY"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN

INTRAVENA PADA PASIEN

GUILLAIN – BARRE

SYNDROME

(GBS)

(Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)

MAS MASYRIFAH

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KLINIS

(2)

ii

SKRIPSI

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN

INTRAVENA PADA PASIEN

GUILLAIN –

BARRE SYNDROME

(GBS)

(Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub

Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan

Surabaya)

Oleh :

MAS MASYRIFAH

NIM : 051111166

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

DEPARTEMEN FARMASI KLINIS

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi / karya ilmiah saya, dengan judul:

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen

Penyakit

Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)

untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet, digital library Perpustakaan Universitas Airlangga atau media lain untuk kepentingan akademik sebatas sesuai dengan Undang – Undang Hak Cipta.

Demikian pernyataan persetujuan publikasi skripsi / karya ilmiah saya buat dengan sebenar – benarnya.

Surabaya, September 2015

(4)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Mas Masyrifah

NIM : 051111166

menyatakan bahwa sesungguhnya hasil skripsi / tugas akhir yang saya

tulis dengan judul :

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN – BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen

Penyakit

Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)

adalah benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila di kemudian hari diketahui bahwa skripsi ini menggunakan data fiktif atau merupakan hasil dari plagiatisme, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan kelulusan dan atau pencabutan gelar yang saya peroleh. Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Surabaya, September 2015

(5)

v

Lembar Pengesahan

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN

INTRAVENA PADA PASIEN

GUILLAIN-BARRE

SYNDROME

(GBS)

(Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

2015

Oleh : MAS MASYRIFAH

NIM : 051111166

Disetujui Oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Serta

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rasa syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayah serta anugerah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN INTRAVENA PADA PASIEN GUILLAIN-BARRE SYNDROME (GBS) (Penelitian dilakukan di Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Surabaya. Segala berkah dan nikmat hanya bagi Allah SWT apabila skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

1. Dra. Toetik Aryani, MSi., Apt, selaku dosen pembimbing utama atas waktu, bimbingan, pengajaran, dukungan, saran dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Drs. Lestiono, Apt, Sp.FRS selaku pembeimbing serta atas waktu, bimbingan, pengajaran, dukungan, saran dan masukan kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

3. Drs. Sumarno, Apt., Sp.FRS dan Dr. Aniek Setiya Budiatin, MSi., Apt selaku dosen penguji atas setiap saran, masukan dan bimbingan yang sangat bermanfaat dalam memperbaiki skripsi ini.

(7)

vii

5. Setiap dosen dan staff pengajar di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada saya selama menempuh pendidikan sarjana.

6. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Dr. Hj. Umi Athijah, Apt., M.S., yang telah memberikan segala fasilitas selama menjalani pendidikan maupun melaksanakan penelitian.

7. Direktur Rumkital Dr. Ramelan Surabaya, Kepala BANGDIKLAT, Kepala MINMED, serta segenap staff dan karyawan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya atas izin, kesempatan dan bantuan yang telah diberikan sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan sebaik mungkin. 8. Keluarga saya di rumah, Buya Mas Sulaiman, Ibu Mas Jazilatul Hikmiyah,

kakak – kakak saya Mbak Nurul dan Mbak Sofi, serta adik – adik saya Arif dan Ekik atas segala doa, dukungan dan semangat sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman – teman seperjuangan: Nurus, Filza serta Deanita atas segala dukungan, kerja sama dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

10. Sahabat - sahabat dikampus Mahardhila, Lita, Yeni dan Vivi serta kelas D angkatan 2011 dan seluruh teman – teman angkatan 2011, terima kasih atas dukungan dan pertemanan selama ini.

11. Sahabat – sahabat SD saya, Ninik, Dila, Ayik, Likha dan Risky atas dukungan, semangat dan doa yang telah diberikan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

Saya sangat berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi segala pihak yakni farmasis, dokter, tenaga kesehatan lainnya, mahasiswa serta orang – orang yang berminat dalam bidang farmasi klinis. Saya menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saran, masukan dan kritik sangat saya butuhkan untuk dapat memperbaiki skripsi ini.

Surabaya, Agustus 2015

(9)

ix

RINGKASAN

POLA PENGGUNAAN IMUNOGLOBULIN

INTRAVENA PADA PASIEN

GUILLAIN-BARRE

SYNDROME

(GBS)

(Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Sub Deparetmen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya)

Mas Masyrifah

Guillain-Barré Syndrome (GBS) adalah suatu penyakit autoimun

yang menimbulkan peradangan dan kerusakan mielin akut pada saraf perifer. Penyakit GBS ini umumnya didahului oleh adanya infeksi. Manifestasi klinis dari GBS adalah adanya kelemahan motoris yang progresif pada anggota gerak serta reflek yang menurun atau menghilang. Kelemahan motoris tersebut dapat disertai dengan atau tanpa gejala sensorik atau otonom. Terapi kausatif pada pasien GBS dilakukan dengan cara pemberian imunoterapi seperti imunoglobulin intravena dan Plasma Exchange yang bertujuan untuk mengatasi penyebab autoimun pada pasien GBS. Penggunaan imunoglobulin intravena dikatakan aman dan efektif dalam pengobatan penyakit GBS yang parah dan dapat digunakan untuk semua umur. Pemberian imunoglobulin dapat memberikan hasil berupa perbaikan fungsi motorik yang signifikan pada pasien GBS sampai sekitar 55%. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola penggunaan imunoglobulin intravena pada pasien Guillain-Barre Syndrome di Ruang Rawat Inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya meliputi jenis, dosis, waktu dan lama pemberian.

Penelitian ini dilakukan secara observasional dan retrospektif dengan metode total sampling terhadap rekam medik pasien di ruang rawat inap Sub Departemen Penyakit Saraf Rumkital Dr. Ramelan Surabaya periode Januari 2012 – Januari 2015. Dari hasil penelitian ini diperoleh data pasien dengan diagnosis akhir GBS dan mendapatkan terapi imunoglobulin intravena sejumlah 6 pasien.

(10)

x

adalah 0,4 g / kgBB setiap hari selama 5 hari berturut – turut. Pada penelitian ini, tidak dicantumkan dosis imunoglobulin yang diberikan pada keenam pasien. Tetapi, dosis dapat dihitung dari jumlah vial yang diberikan pada setiap pasien. Sebanyak 1 pasien (16,67%) yang mendapatkan imunoglobulin dengan dosis yang sudah sesuai yakni 0,4 g/kgBB. Dan sebanyak 4 pasien (66,67%) yang mendapatkan dosis dibawah 0,4 g/kgBB serta 1 pasien (16,67%) mendapatkan dosis diatas 0,4 g/kgBB. Hal ini dapat dipengaruhi oleh kondisi klinis dari masing – masing pasien seperti adanya penyakit penyerta ataupun komplikasi yang terjadi pada pasien tersebut.

Drug Related Problems (DRP) yang mungkin terjadi adalah efek samping dan interaksi obat.

(11)

xi

ABSTRACT

DRUG UTILIZATION PATTERN OF INTRAVENOUS

IMMUNOGLOBULIN IN GUILLAIN-BARRE

SYNDROME PATIENTS

(Study was performed at Neurology Sub Deparetment of Naval Hospital Dr. Ramelan Surabaya)

BACKGROUND: Guillain-Barré Syndrome (GBS) is an autoimmune disease that causes acute inflammation and damage to myelin in the peripheral nerves. This disease is usually preceded by an infection. Intravenous immunoglobulin is used as a causative therapy in patients with GBS. Mechanism of action intravenous immunoglobulin is neutralizing autoantibodies or suppress the production of autoantibodies. Based on the literature, the use of intravenous immunoglobulin is safe and effective in the treatment of severe GBS disease and can be used for all ages. Several things related dosing, timing and possible adverse effect should be considered by health workers especially pharmacist, because it can help to improve the effectiveness of therapeutic response in patients.

OBJECTIVE: The purpose of this study is to documented intravenous immunoglobulin therapy given to GBS patients at Neurology Departement of Naval Hospital Dr. Ramelan Surabaya in order to know drug utilization including the drug therapy profiles, dosage regiments, time and frequency of drug administration.

SUBJECTS AND METHODS: By observational retrospective method GBS hospitalized-patients in any age admitted between Januay 2012 and January 2015 were reviewed. Patient’s medical history, clinical and laboratory data, and therapy for patients were documented in medical record. The results were compared with literature.

RESULTS: All of 6 patients GBS was showed mens (50.0%), womens (50.0%), age <20 years (16.67%), 20-40 years (33.33%), and 41 – 59 years (50.0%). Intravenous immunoglobulin given at a dose of 0.4 g/kgBB in 1 patients (16.367%). Given at doses below 0.4 g/kgBB in 4 patients (66.67%) and doses above 0.4 g/kgBB was given in 1 patients (16.67%). Drug Related Problems (DRP) that occur are adverse reaction like nausea (33.33%), fever (16,67%) and drug interaction (16.67%).

(12)

xii

Intravenous immunoglobulin given at a dose of 0.4 g/kgBB in 1 patients (16,367%). Given at doses below 0.4 g/kgBB in 4 patients (66,67%) and doses above 0.4 g/kgBB was given in 1 patients (16,67%). Drug Related Problems (DRP) that occur in this research are the adverse reaction of drug and the drug interaction.

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL ………..…... i

HALAMAN JUDUL ……….………...…... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH …... iii

LEMBAR PERNYATAAN BUKAN HASIL PLAGIARISME …... iv

LEMBAR PENGESAHAN ……….……….. v

KATA PENGANTAR ……….……….… vi

RINGKASAN ………... ix

ABSTRAK ………...………… xi

DAFTAR ISI ………...………..……... xiii

DAFTAR TABEL ………….…………...………... xvii

DAFTAR GAMBAR ………...……... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ………...………... xix

DAFTAR SINGKATAN ………... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ……..……….……...…...… 1

1.2 Rumusan Masalah ……….…….…….……….... 6

1.3 Tujuan Penelitian ………...…….………... 6

1.3.1Tujuan Umum …………...…………...…….………. 6

1.3.2Tujuan Khusus …………...…….……….…….…. 7

1.4 Manfaat Penelitian ……….……….………... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Sistem Saraf ………..………... 8

(14)

xiv

2.1.2 Sel – Sel Pada Sistem Saraf ………..………. 8

2.1.2.1 Pengertian Sel Saraf ...………..………... 8

2.1.2.2 Klasifikasi Sel Saraf ...………..………….... 9

2.1.2.3 Sel Glial ……….………… 10

2.1.3 Susunan Sistem Saraf …...………..…... 12

2.1.3.1 Sistem Saraf Pusat ……...………..……… 12

2.1.3.2 Sistem Saraf Tepi …...………....………...… 14

2.2 Guillain-Barré Syndrome 2.2.1 Definisi Guillain-Barré Syndrome ………... 17

2.2.2 Epidemiologi ………... 17

2.2.3 Etiologi ………...……... 18

2.2.4 Klasifikasi ………... 22

2.2.5 Patogenesis ………...………... 24

2.2.6 Patofisiologis ………...28

2.2.7 Manifestasi Klinis ………...28

2.2.8 Diagnosis ………....….… 31

2.3 Penatalaksanaan Terapi ………...……….. .34

2.4 Terapi Imunoglobulin ……….……... 44

2.4.1 Imunoglobulin ………...…...… 44

2.4.2 Mekanisme Kerja ………...……….. 46

2.4.3 Regimen Dosis dan Frekuensi Pemberian ………... 47

2.4.4 Farmakokinetika ………...……… 48

2.4.5 Farmakodinamika ………... 48

2.4.6 Efek Samping ………...……... 49

(15)

xv

2.5 Drug Utilization Study (DUS) ………...…………... 52

2.5.1 Tinjauan Drug Utilization Study (DUS) …...…..…... 52

2.5.2 Jangkauan Drug Utilization Study (DUS) …..….…… 53

2.5.3 Langkah – Langkah Drug Utilization Study (DUS) ....54

2.5.3.1 Mengidentifikasi obat / terapi untuk memasukkan dalam program ………..…..….... 54

2.5.3.2 Menentukan Design Studi …………..……...….... 54

2.5.3.3 Menentukan Kriteria Standar ……..…………... 55

2.5.3.4 Mendesain Bentuk Pengumpulan Data .….…... 55

2.5.3.5 Pengumpulan Data ………..………….. 56

2.5.3.6 Melakukan Evaluasi Data ………..……... 56

2.6 Tinjauan Drug Related Problems (DRP) …….………... 56

2.6.1 Definisi Drug Related Problems (DRP) …... 56

2.6.2 Klasifikasi Drug Related Problems (DRP)………….. 57

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Skema Kerangka Konseptual ……….………...… 59

3.2 Uraian Mengenai Kerangka Konseptual ……….…………... 60

3.3 Kerangka Operasional ………...…….…………... 63

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ………...……….… 64

4.2 Populasi, Sampel, Kriteria Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ………..………... 64

4.3 Bahan Penelitian ………..………. 65

4.4 Instrumen Penelitian ………..…………... 66

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ……….……..………… 66

(16)

xvi

4.7 Metode Pengumpulan Data ………... 69

4.8 Analisis Data ………... 69

BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Jumlah Sampel ……….………...……...… 71

5.2 Data Demografi Pasien GBS ……….…. 71

5.2.1 Jenis Kelamin ………... 71

5.2.2 Usia ………...….. 72

5.3 Faktor Pencetus ………... 73

5.4 Tipe GBS ………... 73

5.5 Penyakit Penyerta dan Komplikasi ………..….. 74

5.6 Lama Perawatan ………... 75

5.7 Kondisi KRS Pasien ………..…. 75

5.8 Profil Pengobatan Pada Pasien GBS dengan Terapi Imunoglobulin ……….………..… 76

5.9 Drug Related Problems (DRP) ……….. 81

5.9.1 Efek Samping yang dapat terjadi setelah pemberian Imunoglobulin Intravena ……….... 81

5.9.2 Interaksi Obat yang dapat terjadi pada pemberian terapi pasien GBS ………..…. 81

5.10 Keterkaitan Antara Data Klinik dan Data Laboratorium dengan terapi ……….... 82

BAB VI PEMBAHASAN ………... 86

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan ………...… 110

7.2 Saran ………... 110

(17)

xvii

DAFTAR TABEL Halaman Tabel II.1 Sistem saraf otonom ....………... 16

Tabel II.2 Spektrum dari subtipe GBS dan antibodi antigangliosida …….. 26

Tabel II.3 Derajat berat ringannya penyakit GBS ………...… 33

Tabel II.4 Strategi terapi antibiotik pada infeksi nosokomial……….. 37

Tabel II.5 Terapi antibiotik empiris untuk infeksi HAP dan CAP pada pasien dengan faktor resiko yang tidak diketahui untuk Multidrug-Resistent, onset awal dan setiap keparahan penyakit ………..……….... 38

Tabel II.6 Bukti kuat manajemen imunoterapi pasien GBS ………...…………..45

Tabel II.7 Bukti baik manajemen imunoterapi pasien GBS ……… 46

Tabel II.8 Klasifikasi Drug Related Problems (DRP) ……... 57

Tabel V.1 Gejala yang dialami pasien GBS sebelum MRS………. 73

Tabel V.2 Data penyakit penyerta pada pasien GBS………... 74

Tabel V.3 Data komplikasi pada pasien GBS……….. 74

Tabel V.4 Data distribusi kondisi KRS pasien GBS ……... 76

Tabel V.5 Profil Penggunaan Imunoglobulin Intravena yang diberikan pada pasien GBS ………... 77

Tabel V.6 Data efek samping potensial ………... 81

Tabel V.7 Data interaksi obat pada pasien GBS ……….… 82

Tabel V.8 Kaitan data klinik dengan terapi imunoglobulin ……… 82

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur sel saraf ……….….….. 9

Gambar 2.2 Selubung mielin normal dan selubung mielin pasien GBS …. 11 Gambar 2.3 Otak besar ……….... 12

Gambar 2.4 Sruktur molekul prosultiamin ………..………… 39

Gambar 2.5 Struktur molekul metilcobalamin ……… 40

Gambar 2.6 Struktur imunoglobulin ……….…... 44

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ……….. 59

Gambar 3.2 Kerangka Operasional ………... 63

Gambar 5.1 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan jenis kelamin ………. 72

Gambar 5.2 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan usia ……… 72

Gambar 5.3 Distribusi Pasien GBS dengan terapi imunoglobulin berdasarkan tipe GBS ……… 74

(19)

xix DAFTAR LAMPIRAN

(20)

xx

DAFTAR SINGKATAN

AIDP : Acute Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy

AMAN : Acute Motor Axonal Neuropathy

AMSAN : Acute Motor and Sensory Axonal Neuropathy

APN : Acute Panautonomic Neuropathy

ATN : Acute Tubular Necrosis

CIDP : Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy

CMV : Cytomegalovirus

CSF : Cerebrospinal Fluid

DRP : Drug Related Problems

DUS : Drug Utilization Study

EBV : Epstein – Barr Virus

EMG : Elektromiografi

GBS : Guillain Barre Syndrome

IGIV : Imunoglobulin Intravena KRS : Keluar Rumah Sakit LOS : Lipooligosakarida LP : Lumbal Pungsi MFS : Miller Fisher Syndrome

MMR : Mumps, Measless, Rubella

(21)

111

DAFTAR PUSTAKA

Alejandria, M.M., Lansang, M.D., Dans, L.F., and Mantaring III JBlas. 2013. Intravenous Immunoglobulins for Treating Patients with Severe Sepsis and Septic Shock. The Cochrane Library. Anesthesia, Critical and Emergency Care Group

Allangari, A.A. 2008. Intravenous Immunoglobulin Utilization in a Tertiary Care Teaching Hospital in Saudi Arabia. Saudi Medical Journal. Vol. 29 No.7, page 477 – 481.

American Academy of Neurology. 2004. Immunotherapy for Guillain - Barré Syndrome. American Academy of Neurology Guideline Summary for Clinicians. Amerika: American Academy of Neurology. American Thoracic Society Documents. 2005. Guidelines for the Management of Adults with Hospital-acquired, Ventilator-associated, and Healthcare-associated Pneumonia. American Journal of Respiratory and critical care medicine., Vol. 171, page 388 – 416. Andary, M.T., Oleszek, J.L., Maurelus, K., and Mc-Crimmon, R.Y., 2014. Guillain - Barré Syndrome. http://emedicine.medscape.com/article/315632-overview diakses tanggal 8 Desember 2014.

Attal, et al. 2006. EFNS guidelines on pharmacological treatment of neuropathic pain. European Journal of Neurology, Vol.113, Page : 1153 - 1169

Australian Red Cross Blood Service, 2007. Intragam P Product Information.

http://www.csl.com.au/docs/840/200/PT37400100I,0.pdf diakses tanggal 28 juni 2015

Baumann, T.J., and Strickland, J. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., (Eds). 2008.

(22)

Baxter, Karen. et al. Eds. 2010. Stockley’s Drug Interactions. Ninth Edition. London: Pharmaceutical Press. Page 138 – 139; 328 – 329; and 628 – 629.

Berger, Melvin. 2011. Choices in IgG Replacement Therapy for Primary Immune Deficiency Diseases: Subcutaneous IgG vs. Intravenous IgG and Selecting an Optimal Dose. Current Opinion in Allergy and Clinical Immunology., Vol. 11, page 532 – 538.

Billeter, M. In : Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey, L.M., 2008. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition.United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Buraga, Ioan., Martin, R.E., Dobrescu, Adrian., and Buraga, Ioana. 2013. Clinical Response to Intravenous Immunoglobulin in Acute Inflammatory Demyelinating Polyradiculoneuropathy. FARMACIA, Vol. 61 No. 5, page 957 – 964

Burmester, G.R., Perzutto, A., Ulrichs, T., and Alrich, A., 2003. Color Atlas of Immunology. Georg Thieme Verlag, Stutgart, Germany. Page 236 – 237.

Burns, T.M. 2008. Guillain - Barré Syndrome. Seminars in Neurology. Vol. 28 No. 2, page 152 – 167.

Chen, B., Yoon, J.S., Hu, B., and Basta, M. 2014. High-dose Intravenous Immunoglobulin Exerts Neuroprotective Effect in the Rat Model of Neonatal Asphyxia. Pediatric Research, Vol. 75, No. 5, page 612 – 617

Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 2012. Chapter 5, Drug Related Problems. In: Pharmaceutical Care Practice: The patient Centered Management. Third Edition. New York: Mc-Graw-Hill: 141 – 181.

(23)

Dhadke, S.V., Dhadke, V.N., Bangar, S.S., and Korade, M.B., 2013. Clinical Profile of Guillain - Barré Syndrome. Journal of the Association of Physicians of India., Vol. 61, page 168 -172

Duggan, M and Kavanagh, B.P., 2005. Pulmonary Atelecthasis.

Anesthesiology, Vol. 102, Page : 838 - 854

Elovaara, I., et al. 2008. EFNS guidelines for the use of intravenous immunoglobulin in treatment of neurological diseases. European Journal of Neurology, Vol. 15, page 893 – 908

Elovaara, I., et al. 2012. Chapter 9, Intravenous Immunoglobulin in the Treatment of Neurological Diseases. In: European Handbook of Neurological Management: Volume 2, Second Edition. England : Blackwell Publishing: 111 – 127.

European Medicines Agency. 2010. Guideline on the Clinical Investigation of Human Normal Immunoglobulin for Intravenous Administration, rev 2. London: European Medicines Agency

Fauji, A. 2014. Prosedur Pemeriksaan Muskuloskeletal dan Ekstremitas. https://www.scribd.com/doc/239137695/PEMFIS-MUSKULOSKELETAL-NEUROLOGI diakses tanggal 29 juli 2015

Fokke, C., Van den Berg, B., Drenthen, J., Walgaard, C., Van Doorn, P.A., and Jacobs, B.C., 2013. Diagnosis of Guillain - Barré Syndrome

and Validation of Brighton Criteria. BRAIN: a journal of neurology, Vol. 137, page 33 – 43

Feriyawati, Lita. 2005. Anatomi Sistem Saraf dan Peranannya dalam Regulasi Kontraksi Otot Rangka.

http://library.usu.ac.id/download/fk/06001194.pdf diakses tanggal 21 Desember 2014

GBS/CIDP Foundation International, 2012. Guillain-Barré Syndrome:An Acute Care Guide For Medical Professionals.

(24)

Heryati, Euis dan Faizah, Nur. 2008. Sistem Saraf dalam: Diktat Kuliah Psikologi Faal. Fakultas Ilmu Pendidikan. UPI: Bandung. Halaman 2 dan 12

Hoque, M., Nuruzzaman, M., and Malik, M.A. 2013. Comparative Efficacy of Levofloxacin and Ceftriaxone in the Treatment of Community Acquired Pneumonia in Children. Open Journal of Pediatrics, Vol. 3, Page : 266 – 269

Hughes, et al. 2003. Practice Parameter: Immunotherapy for Guillain-Barre Syndrome. Lancet, Vol. 366, page 1653 – 1666

Hughes,R.A.C., and Cronblath, D.R., 2005. Guillain-Barre syndrome.

American Academy of Neurology, page 736 – 740

Iagaru, N., Cinteza, E., and Cochino, A.V., 2007. Adverse Reactions to Intravenous Immunoglobulin Therapy. MEDICA: a journal of clinical medicine, Vol. 2 No.4, page 294 – 298.

Ikatan Apoteker Indonesia. 2010. ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia,Volume 46 – 2011 s/d 2012. Jakarta : PT ISFI

Inawati. 2010. Sindroma Guillain Barre.

http://elib.fk.uwks.ac.id/asset/archieve/jurnal/SINDROMGUILLAINB ARRE.pdf diakses pada tanggal 26 Oktober 2014.

Israr, Y. A., Juraita dan Rahmat, 2009. Sindroma Guillain-Barre. http://www.files-of-Drsmed.tk diakses pada tanggal 16 Oktober 2014.

Jain, A and Singh, K. 2007. Recent Advences in the Management of Nosocomial Infections. JK Science, Vol. 9, No. 1, page 3-8.

Jain, K. K., 2011. The Handbook of Neuroprotection. Springer: Humana Press.

Japardi, Iskandar. 2002. Sindrom Guillain Barre.

(25)

Jolles, S., Sewell, W.A.C., and Misbah, S.A. 2005. Clinical Uses of Intravenous Immunoglobulin. Clinical and Experimental Immunology, Vol. 142, Page : 1 - 11

Kaida, K and Kusunoki, S. 2010. Antibodies to Gangliosides and ganglioside Complexes in Guillain - Barré Syndrome and Fisher Syndrome: Mini review. Journal of Neuroimmunology, Vol. 223, page 5 – 12

Khanifudin, Ahmad. 2012. Organ Pada Sistem Saraf.

http://khanifudin.files.wordpress.com/2012/03/sistem-saraf.pdf diakses tanggal 21 Desember 2014

Koleba, T and Ensom, M.H., 2006. Pharmacokinetics of Intravenous Immunoglobulin: A Systemic Review. Pharmacotherapy Vol.26, No.6 page 813 – 827

Kroger, A.T and Strikas, R.A., 2014. General Recommendation for Vaccination and Immunoprophylaxis. Centers for Disease Control and Prevention. Page 1 – 19

Kuitwaard, et al. 2009. Pharmacokinetics of Intravenous Immunoglobulin and Outcome in Guillain – Barré Syndrome.Annals of Neurology, Vol. 66 page 597-603

Lin, C.S.Y., Krishnan, A.V., Park, S.B., and Kiernan, M.C. 2011. Modulatory Effects on Axonal Function After Intravenous Immunoglobulin Therapy in Chronic Inflammatory Demyelinating Polyneuropathy. Archives of Neurology, Vol. 68, No. 7, page 862 - 869 Liu J, Wang L.N, and McNicol E.D., 2013. Pharmacological treatment for pain in Guillain-Barré syndrome (Review). Cochrane Database of Systematic Reviews, Issue 10, Art. No.: CD009950. DOI:

(26)

Lee, David and Bergman, Ulf. 2000. Studies of Drug Utilization.

Pharmacoepidemiology, Fifth Edition, Wiley – Black Well, Oxford, UK. Page 463

Lepow, M.L and Hughes, P.A., 2007. Infections/Parainfectious Disorders of the Central Nervous System. In : Guide to the Primary Care of Neurological Disorders, Second Edition. American Association of Neurological Surgeons.

Masood, Sohail. 2012. Effectiveness of Intravenous Immunoglobulin (IVIG) Therapy in Treatment of Guillain Barre Syndrome.

www.kabafusion.com/IVIG-in-Treatment-of-GBS.html diakses pada tanggal 4 Februari 2015

Meena, A.K., Khadilkar, S.V and Murthy, J.M.K., 2011. Treatment Guidelines for Guillain - Barré Syndrome. Annals of Indian Academy of Neurology, Vol. 14 (suppl 1): S73 – S81

Misra, I., Temesgen, F.D., Soleiman, N., kalyanam, J., and Kurukumbi, M. 2012. Myasthenia Gravis Presenting Like Guillain – Barre Syndrome. Case Reports in Neurology, Vol. 4, Page : 137 - 143 Mori, M., Kuwabara, S., Fukutake, T., and Hattori, T. 2007. Intravenous Immunoglobulin Therapy for Miller Fisher Syndrome. NEUROLOGY, Vol. 68, Page : 1144 – 1146

Muid, Masdar. 2005. Manifestasi Klinis dan Laboratoris penderita Sindroma Guillain Barre Di Ruang Perawatan Anak RSU DR. Saiful Anwar Malang. Jurnal kedokteran Brawijaya, Vol XXI, No.2, p. 90 -96

Nascimento, Y., Carvalho, W., and Acurciu, F., 2009. Drug-Related Problems Observed in a Pharmaceutical Care Service, Belo Horizonte, Brazil. Brazilian Journal of Pharmaceutical Sciences, Vol. 45 No.2, page 321 – 330

National Institutes of Health, 2015. Cerebral Spinal Fluid (CSF) Collection. Medline Plus Medical Encyclopedia

(27)

Syndrome. Official Journal of Indian Academy of Neurology, Vol. 14, Issue. 4, page : 262 - 266

Nugroho. 2013. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf.

http://staff.unila.ac.id/gnugroho/files/2013/11/ANATOMI-FISIOLOGI-SISTEM-SARAF.pdf diakses tanggal 21 Desember 2014

Nyati, K.K and Nyati, Roopanshi. 2013. Role of Camplyobacter Jejuni Infection in the Pathogenesis of Guillain – Barré Syndrome: An Update.

Biomed Research International. India: Hindawi Publishing Corporation. Page 1 -13

Orbach, H., Katz, U., Sherer, Y., and Shoenfeld, Y. 2005. Intravenous Immunoglobulin:Adverse Effect and Safe Administration. Clinical Reviews in Allergy & Immunology, Vol. 29, Issue 3, Page : 173 - 184 Orlikowski, D., et al. 2011. Guillain – Barré Syndrome following Primary Cytomegalovirus Infection: A Prospective Cohort Study.

Clinical Infectious Disease, Vol. 52 No.7, page 837 – 844

Palabrica, F. R. R., Kwong, S.L., and Padua, F. R., 2013. Adverse events of intravenous immunoglobulin infusions: a ten-year retrospective study. Original Article Asia Pacific Allergy, Vol. 3, page 249 - 256 Pandey, C. K., Raza, M., Tripathi, M., Navkar, D.P., Kumar, A., and Singh, U.K. 2005. The Comparative Evaluation of Gabapentin and Carbamazepine for Pain Management in Guillain – Barre Syndrome Patients in the Intensive Care Unit. Anesthesia & Analgesia, Vol. 110, page 220 - 225

Parry, G. J. 2007. Chapter 1, what is Guillain Barre Syndrome. In:

Guillain Barre Syndrome from Diagnosis to Recovery. American Academy of Neurology (AAN): Demos Medical Publishing:1 – 8

Pithadia, A. B., and Kakadia, N. 2010. Guillain – Barre Syndrome

(GBS). Pharmacological Reports, Vol. 60, page 220 - 232

(28)

Robinson, P., Anderson, D., Brouwers, M., Feasby, T.E., and Hume, H. 2007. Evidence-Based Guidelines on the Use of Intravenous Immune Globulin for Hematologic and Neurologic Conditions. Transfusion

Medicine Reviews, Vol. 21, No. 2, Suppl.1, Page:S3 – S8

Sachdeva. M.P. 2010. Drug Utilization Studies – Scope and Future Perspective. International Journal on Pharmaceutical and Biological Research, Vol.1 page 11 – 17

Sangadji, Etta Mamang. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta, Penerbit Andi., halaman 189

Scheinfeld, N.S. 2015. Intravenous Immunoglobulin.

http://emedicine.medscape.com/article/210367-overview diakses tanggal 12 Januari 2015

Sebastian, S. 2012. A Case of Guillain-Barre Syndrome in a Primary Care Setting. The Journal for Nurse Practition, Vol. 8, Issue 8, page 643 – 648.

Sederholm, B.H. 2010. Treatment of Acute Immune – mediated Neuropathies: Guillain - Barré Syndrome and Clinical Variants.

Seminars of Neurology, Vol. 30 No.4: 366 – 372

Seneratne, T and Gilbert, C. 2005. Conjunctivitis. Community Eye Health Journal, Vol. 18, No. 53, Page : 73 – 75

Shanghai RAAS, 2014. Human Immunoglobulin(pH4for

Intravenous Injection GAMMARAAS. Shanghai RAAS Blood Products Co.,Ltd.

Sharma, S., Sharma, P., and Tyler, L.N. 2011. Transfusion of Blood and Blood Products: Indications and Complications. American Family Physician, Vol. 83, No. 6, page : 719 – 724

(29)

Sun, H., Chow, M.S., and Maderazo, E.G., 1991. Characteristics of Ceftriaxone Binding to Immunoglobulin G and Potential Clinical Significance. Antimicrobial Agents and Chemotherapy, Vol. 35, No. 11, Page : 2232 - 2237

Suryana, 2010. Metode Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: UPI. Halaman 15

Suwangto, Erfen Gustiawan. 2010. Awas Alergi Obat Akibat Stevens Johnson! Atasi Dengan IGIV. http://www.sabdaspace.org/node/9135 diakses tanggal 22 januari 2015

Sweetman, S.C (ed). 2009. Martindale, The Complete Drug Reference, 36th edition. London : The Pharmaceutcal Press.

Tam, C.C., Rodriguess, L.C., Peterson, I., and Islam, A., 2006. Incidence of Guillain – Barré Syndrome among patient with Campylobacter Infection: A General Practice Research Database Study.

The Journal of Infectious Disease Vol.194, page 95 – 97

Tidy, Colin. 2013. Guillain - Barré Syndrome.

http://patient.co.uk/doctor/guillain-barresyndrome-pro diakses tanggal 8 desember 2014

Tigabu, B.M., Daba, D., and Habte, B. 2014. Drug-Related Problems among Medical Ward Patients in Jimma University Specialized Hospital, Southwest Ethiopia. Journal of Research in Pharmacy Practice., Vol.3, No.1, page 1 – 5

Tsai, C.P, Wang, K.C, Liu, C.Y, Sheng, W.Y and Lee, T.C. 2006. Pharmacoeconomics of Therapy for Guillain – Barre Syndrome: Plasma Exchange and Intravenous Immunoglobulin. Journal of Clinical Neuroscience, Vol. 14, page 625 – 629

(30)

Van Doorn, P.A, et al. 2010. IVIg Treatment and Prognosis in Guillain - Barré Syndrome. Journal of Clinical Immunology, Vol.30 (suppl 1): 574 – 578

Van Doorn, P.A. 2013. Diagnosis, Treatment and Prognosis Guillain - Barré Syndrome.LaPresse Medicale, Vol. 42: e193 – e201

Van Mill, Foppe. 2005. Drug-Related Problems: A Cornerstone for Pharmaceutical Care. Journal of the Malta College of Pharmacy Practice. Issue 10, page 5 – 8

Viktill, K.K and Blix, N.S. 2007. Classification of Drug Related Problems. Topical issues article in The Journal of the Norwegian Medical Association, Vol.127, page 3073 – 3076

Wilhems, D.B., et al. 2014. Deletion of Prostaglandin E2 Synthesizing Enzymes in Brain Endothelial Cells Attenuates Inflammatory Fever.

The Journal of Neuroscience, Vol. 34 (35) : 11684 –11690

Winer, J.B. 2010. Guillain - Barré Syndrome. Clinical Variants and Their Pathogenesis. Journal of Neuroimmunology, Vol. 231, page 70 – 72

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala limpah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Berkaitan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk: Menguji dan menganalisis pengaruh computer anxiety

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan usulan skripsi yang

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Puji syukur Alhamdulillah saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh