• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PEMBINAAN KARIER GURU MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MODUL

PEMBINAAN KARIER GURU

MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI

MATA PELAJARAN EKONOMI

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

TERINTEGRASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)

KELOMPOK KOMPETENSI H

Profesional

ANALISIS MASALAH EKONOMI DAN LAPORAN KEUANGAN

Pedagogik

ANALISIS MODEL, MEDIA, DAN PTK

PENYUSUN

Dr. H. B. Suparlan, M.Pd PPPPTK PKn dan IPS Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak. PPPPTK PKn dan IPS

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(3)

Penyusun:

1. Dr. H. B. Suparlan, M.Pd. PPPPTK PKn dan IPS 081347348179 2. Radian Sri Rama, S.E, M.SA.Ak. PPPPTK PKn dan IPS 085234005920

Penyunting:

1. Dr. Aniek Indrawati, S.Si., MM. 08155558014

2. HenikYulia, S.Pd.,M.Pd. 081330788751

3. Drs. I Wayan Sukandia, M.Pd. 08123637992

4. Dra. Pudji Astuti D. T.,M.Pd. PPPPTK PKn dan IPS 081334986498 5. Drs. H. Harry Asrianto P.,M.Pd., PPPPTK PKn dan IPS 081555740001

6. Purwo Cahyono, M.Pd. 085648598139

Ilustrator:

... Copy Right 2017

Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial, Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersil tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(4)

KATA SAMBUTAN

Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter prima. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.

Pengembangan profesionalitas guru melalui Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan merupakan upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependikan dalam upaya peningkatan kompetensi guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Peta profil hasil UKG menunjukkan kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan pedagogik dan profesional. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG pada tahun 2016 dan akan dilanjutkan pada tahun 2017 ini dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru dilaksanakan melalui tiga moda, yaitu: 1) Moda Tatap Muka, 2) Moda Daring Murni (online), dan 3) Moda Daring Kombinasi (kombinasi antara tatap muka dengan daring).

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK) dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksanana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal

(5)

perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi Guru moda tatap muka dan moda daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.

(6)

KATA PENGANTAR

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam meningkatkan kompetensi guru secara berkelanjutan, diawali dengan pelaksanaan Uji Kompetensi Guru dan ditindaklanjuti dengan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan ajar kegiatan tersebut, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (PPPPTK PKn dan IPS), telah mengembangkan Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk jenjang SMA yang meliputi Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi dan jenjang SMA/SMK yang meliputi PPKn dan Sejarah serta Bahasa Madura SD yang terintegrasi Penguatan Pendidikan Karakter dan merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru serta Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.

Kedalaman materi dan pemetaan kompetensi dalam modul ini disusun menjadi sepuluh kelompok kompetensi. Setiap modul meliputi pengembangan materi kompetensi pedagogik dan profesional. Subtansi modul ini diharapkan dapat memberikan referensi, motivasi, dan inspirasi bagi peserta dalam mengeksplorasi dan mendalami kompetensi pedagogik dan profesional guru.

Kami berharap modul yang disusun ini dapat menjadi bahan rujukan utama dalam pelaksanaan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Untuk pengayaan materi, peserta diklat disarankan untuk menggunakan referensi lain yang relevan. Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam penyusunan modul ini.

Batu, April 2017 Kepala,

Drs. M. Muhadjir, M.A.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA SAMBUTAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vi DAFTAR GAMBAR ... PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan ... 2 C. Peta Kompetensi ... 3 D. Ruang Lingkup ... 3

E. Cara Penggunaan Modul ... 4

F. Nilai Karakter ... 4

MODUL H: KOMETENSI PROFESIONAL ... 6

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ... 6

KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI ... 6

A. Tujuan ... 6

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 6

C. Uraian Materi ... 6 D. Aktivitas Pembelajaran ... 17 E. Latihan/Kasus/Tugas ... 18 F. Rangkuman ... 21 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ... 22 ANALISIS PASAR ... 22 A. Tujuan ... 22

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 22

C. Uraian Materi ... 22

D. Aktivitas Pembelajaran ... 29

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 30

F. Rangkuman ... 32

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ... 33

PERAN LEMBAGA KEUANGAN (LK) DAN OJK ... 33

A. Tujuan ... 33

(8)

C. Uraian Materi ... 33

D. Aktivitas Pembelajaran ... 37

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 38

F. Rangkuman ... 40

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ... 42

ANALISIS PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KETENAGAKERJAAN ... 42

A. Tujuan ... 42

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 42

C. Uraian Materi ... 42

D. Aktivitas Pembelajaran ... 46

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 47

F. Rangkuman ... 51

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 ... 52

ANALISIS PASAR MODAL ... 52

A. Tujuan ... 52

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 52

C. Uraian Materi ... 52 D. Aktivitas Pembelajaran ... 55 E. Latihan/Kasus/Tugas ... 56 F. Rangkuman ... 58 KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 ... 59 ANALISIS PERPAJAKAN ... 59 A. Tujuan ... 59

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 59

C. Uraian Materi ... 59

D. Aktivitas Pembelajaran ... 64

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 65

F. Rangkuman ... 67

KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 ... 68

ANALISIS PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL ... 68

A. Tujuan ... 68

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 68

(9)

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 75

F. Rangkuman ... 77

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 ... 80

ANALISIS PERDAGANGAN DAN PEMBAYARAN INTERNASIONAL ... 80

A. Tujuan ... 80

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 80

C. Uraian Materi ... 80

D. Aktivitas Pembelajaran ... 86

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 87

F. Rangkuman ... 90

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 ... 93

ANALISIS KEBIJAKAN MONETER ... 93

A. Tujuan ... 93

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 93

C. Uraian Materi ... 93

D. Aktivitas Pembelajaran ... 97

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 98

F. Rangkuman ... 99

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 ... 101

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA ... 101

A. Tujuan ... 101

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 101

C. Uraian Materi ... 101

D. Aktivitas Pembelajaran ... 107

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 108

F. Rangkuman ... 110

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 111

KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 ... 112

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG ... 112

A. Tujuan ... 112

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 112

C. Uraian Materi ... 112

D. Aktivitas Pembelajaran ... 117

(10)

F. Rangkuman ... 120

G. Umpan Balik dan Tindakk Lanjut ... 121

MODUL H: KOMPETENSI PEDAGOGIK ... 122

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ... 122

ANALISIS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN EKONOMI ... 122

A. Tujuan ... 122

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 122

C. Uraian Materi ... 122 D. Aktivitas Pembelajaran ... 131 E. Latihan/Kasus/Tugas ... 132 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ... 133 PENILAIAN AUTENTIK ... 133 A. Tujuan ... 133

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 133

C. Uraian Materi ... 133

D. Aktivitas Pembelajaran ... 150

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 152

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 ... 155

MEDIA PEMBELAJARAN EKONOMI ... 155

A. Tujuan ... 155

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 155

C. Uraian Materi ... 155

D. Aktivitas Pembelajaran ... 165

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 166

F. Rangkuman ... 168

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 ... 169

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG ... 169

A. Tujuan ... 169

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 169

C. Uraian Materi ... 169

D. Aktivitas Pembelajaran ... 176

E. Latihan/Kasus/Tugas ... 177

(11)

DAFTAR GAMBAR

1. Kurve Y,C, dan S ... 10

2. Fungsi Konsumsi ... 12

3. Kurve Investasi ... 13

4. Investasi bergantung pada Suku Bunga ... 14

5. Menurunkan fungsi tabungan dari fungsi konsumsi ... 15

6. Fungsi Investasi yang direncanakan ... 16

7. Tingkat Pendapatan keseimbangan ... 16

(12)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program pembinaan karier guru melalui peningkatan kompetensinya diharapkan dapat menjamin guru secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensinya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan program Peningkatan Kompetensi Guru akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Peningkatan kompetensi guru akan menghasilkan guru yang ideal yang terus belajar dan mengembangkan (upgrade) diri di setiap saat dan dimanapun guru terus belajar. Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.

Gerakan pendidikan di sekolah juga diarahkan untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik),olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). GNRM dalam pendidikan, mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk mengadakan perubahan paradigma, yaitu perubahan pola pikir dan cara bertindak dalam mengelola sekolah.

Guru dalam melaksanakan Kegiatan Pembelajaran berkewajiban memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas. PPK merupakan gerakan yang menempatkan nilai karakter sebagai dimensi terdalam pendidikan yang membudayakan dan memberadapkan yang terdiri dari 5 (lima) nilai utama karakter yaitu Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.

Guru wajib melaksanakan pengembangan profesinya baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru dapat dilakukan dalam bentuk diklat yang dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat Peningkatan kompetensi guru dilaksanakan oleh

(13)

PPPPTK dan LPPPTK KPTK, salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul Pembinaan Karier Guru sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat.

Dalam rangka mendukung kebijakan gerakan PPK, modul tersebut berusaha mengintegrasikan nilai-nilai utama PPK, yakni Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong, dan Integritas.Kelima nilai utama PPK tersebut terintegrasi dalam Kegiatan Pembelajaran yang terdapat pada modul.Setelah mempelajari modul ini diharapkan guru dapat meningkat kompetensi profesional dan kompetensi pedagogiknya, guru juga diharapkan mampu mengimplementasikan PPK dalam pembelajaran di kelas.

Modul pembinaan karier guru, melalui peningkatan kompetensi guru merupakan bahan ajar yang dirancang diharapkan dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat Peningkatan Kompetensi Guru Ekonomi SMA. Modul ini berisi materi, metode, aktivitas belajar, tugas, dan latihan serta petunjukcara penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah: 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

3. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi guru . 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.

B. Tujuan

1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

(14)

2. Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai tenaga profesional.

4. Meningkatkan komitmen guru dalam memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas.

C. Peta Kompetensi

Melalui modul ini diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi antara lain:

1. Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran ekonomi.

2. Meningkatkan peran guru dalam memberikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) berbasis kelas.

3. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik penilainan dalam pembelajaran ekonomi.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup modul ini sebagai berikut: 1. Analisis kegiatan ekonomi.

2. Analisis pasar.

3. Analisis peran LK dan OJK.

4. Analisis kebijakan pembangunan ekonomi dan ketenagaan. 5. Analisis pasar modal

6. Analisis perpajakan

7. Analisis perdagangan dan pembayaran internasional. 8. Analisis permasalahan koperasi.

9. Analisis implementasi kebiakan moneter dan viskal. 10. Analisis laporan keuangan perusahaan jasa.

11. Analisis laporan keuangan perusahaan dagang. 12. Analisis implementasi pendekatan saintifik ekonomi. 13. Analisis penerapan model pembelajaran ekonomi. 14. Analisis permasalahan penilaian autentik ekonomi.

(15)

16. Penyusunan KTI.

E. Cara Penggunaan Modul

1. Baca secara cermat modul ini sebelum anda mengerjakan tugas.

2. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dalam modul ini.

3. Kerjakan dengan cara diskusi dalam kelompok disertai implementasi nilai nilai utama PPK. .

4. Konsultasikan dengan Fasilitator bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas.

F. Nilai Karakter

Nilai Karakter Religius (1-5) ditunjukkan dalam perilaku mencintai

dan menjaga keutuhan ciptaan: cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama, teguh pendirian, percayadiri, kerja sama lintas agama, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak,melindungi yang kecil dan tersisih.

Nilai Karakter Nasionalis(2-5) merupakan cara berpikir, bersikap, dan

berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya: apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, unggul dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.

Nilai Karakter Mandiri (3-5) merupakan sikap dan perilaku yang tidak

bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita. Subnilai kemandirian antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Nilai Karakter Gotong Royong(4-5) mencerminkan tindakan

menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul,

(16)

bersahabat dengan orang lain dan memberi bantuan pada mereka yang kurang mampu, tersingkir dan membutuhkan pertolongan. Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerjasama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolongmenolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.

Nilai Karakter Integritas (5-5) merupakan nilai yang mendasari

perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggungjawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran. Subnilai integritas antara lain kejujuran,cinta pada kebenaran, setia, komitmen moral, anti korupsi, keadilan, tanggungjawab, keteladanan, menghargai martabat individu (terutama penyandang disabilitas).

(17)

MODUL H: KOMPETENSI PROFESIONAL

Kegiatan Pembelajaran 1:

KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran diklat tentang analisis kegiatan ekonomi adalah agar peserta diklat:

1. Mendiskripsikan pengertian konsumsi, tabungan, dan investasi melalui mengkaji referensi.

2. Menentukan fungsi konsumsi dan tabungan melalui diskusi serta implementasi PPK.

3. Menganalisis peranan investasi dalam perekonomian melalui diskusi dengan disertai implementasi nilai-nilai PPK.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendiskripsikan pengertian konsumsi, tabungan, dan investasi. 2. Menentukan fungsi konsumsi dan tabungan

3. Menganalisis peranan investasi dalam perekonomian. 4. Menentukan fungsi investasi.

5. Menentukan titik keseimbangan pendapatan.

C. Uraian Materi

Menurut J. M.Keynes, pendapatan yang diterima oleh masyarakat maupun perseorangan akan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula secara nominal yang digunakan untuk konsumsi. Sedangkan menurut Angel semakin tinggi pendapatan yang diterima, maka proporsi yang digunakan untuk konsumsisemakin menurun, dan proporsi yang digunakan untuk tabungan semakin naik. Jika ditulis dengan rumus, dapat ditulis Y = C + S, dimana Y = pendapatan, C = konsumsi, dan S = tabungan.

(18)

1. Fungsi Konsumsi (Consumption)

Jika dikaitkan dengan pendapatan nasional, fungsi konsumsi bisa diartikan sebagai hubungan antara besarnya konsumsi dengan pendapatan nasional.

Secara umum fungsi dinyatakan dalam: C = a + bY Dimana:

C = Konsumsi

A = Konstanta/Konsumsi Otonomi

B = Hasrat mengkonsumsi atau Marginal Propensity to Consume (MPC) Y = Pendapatan

Berdasarkan pola fungsi konsumsi di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya konsumsi sangat bergantung pada besarnya pendapatan, artinya jika pendapatan meningkat ada kecenderungan konsumsi juga meningkat.

a. Hasrat mengkonsumsi atau Marginal Propensity to Consume (MPC)

MPC merupakan perbandingan antara tambahan konsumsi dengan tambahan pendapatan atau dapat ditulis dengan rumus:

MPC =

b. Average Propensity to Consume (APC)

APC merupakan perbandingan besarnya konsumsi terhadap pendapatan, yang dapat ditulis dengan rumus:

APC =

2. Fungsi Tabungan

Pendapatan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan, sehingga rumus umumnya

Y = C + S Dimana: Y = Pendapatan C = Konsumsi Y C   Yn Cn

(19)

Karena Y = C + S maka S = Y – C

Kalau kita subsitusikan dengan fungsi konsumsi maka: S = Y – C

S = Y – (a + bY) S = Y – (a – bY) S = – a + (1 – b) Y

a. Hasrat untuk menabung atau Marginal Propensity to Save (MPS)

MPS adalah perbandingan antara tambahan tabungan dengan tambahan pendapatan, atau dapat ditulis dengan rumus:

MPS =

b. Average Propensity to Save (APS)

APS merupakan perbandingan besarnya tabungan terhadap pendapatan, yang dapat ditulis dengan rumus:

APS =

3. Titik Keseimbangan Pendapatan

Titik keseimbangan pendapatan atau BEP (Break Event Point)

merupakan titik dimana besarnya pendapatan sama dengan besarnya konsumsi.

Syarat dari BEP adalah Y = C

Contoh: Diketahui: Y C 100.000 70.000 200.000 130.000 Diminta:

a. Tentukan fungsi konsumsi b. Tentukan fungsi tabungan c. Hitung besarnya MPC d. Hitung besarnya MPS

e. Hitung besarnya APC pada pendapatan 300.000 f. Hitung besarnya APS pada pendapatan 200.000

Y S   Yn Sn

(20)

g. Hitung besarnya tabungan jika konsumsi = 100.000 h. Hitung besarnya koefisien multiplier

i. Hitung besarnya pendapatan saat terjadi BEP j. Lukis kurva Y, C, dan S

Jawab: a. Fungsi konsumsi (C – 70.000) . 100.000 = 60.000 (Y – 100.000) C – 70.000 = 0.6 Y – 60.000 C = 0,6 Y + 10.000 C = 10.000 + 0,6 Y b. Fungsi tabungan S = – 10.000 + 0,4 Y c. C = 10.000 + 0,6 Y, maka MPC = 0,6 atau MPC = d. MPS = 1 – MPC, maka MPS = 0,4 MPS = e. Jika Y = 300.000 Maka C = 10.000 + 0,6 Y C = 10.000 + (0,6.300.000) C = 10.000 + 180.000 C = 190.000 Maka: APC = f. Jika Y = 200.000 S = – 100.000 + 0,4 Y 1 2 1 1 2 1

Y

Y

Y

Y

C

C

C

C

000

.

100

000

.

100

Y

000

.

60

000

.

70

C

6 , 0 000 . 100 000 . 60 Y C     4 , 0 000 . 100 000 . 40 Y S     633 , 0 000 . 300 000 . 190 Yn Cn  

(21)

S = 70.000 APS = 0,35 g. C = 10.000 + 0,6 Y Jika C = 100.000 Maka: 100.000 = 10.000 + 0,6 Y 0,6 Y = 90.000 Y = Y = 150.000 h. Koefisien multiplier K = = = 2,5

i. Keseimbangan pendapatan (BEP) dengan syarat Y = C atau S = 0 S = 0,4 Y – 10.000

0 = 0,4 Y – 10.000 0,4 Y = 10.000

Y =

Y = 25.000

Keseimbangan pendapatan terjadi pada pendapatan = 25.000 j. Jika Y = 0, maka C = 10.000

Gambar1: Kurva Y, C, dan S

  000 . 200 000 . 70 Yn Sn 6 , 0 000 . 90 MPS 1 4 , 0 1

4

,

0

000

.

10

C/S (ribuan) 10 25 S C 25 Y (ribuan) -10 5 Y = C

(22)

Contoh:

Fungsi konsumsi

C = y2 + y + 1

Kecenderungan konsumsi marginal (MPC) C‟ = dc/dy = y + (garis lurus)

Fungsi tabungan

S = Y – C

= y2 + y – 1 (parabola) Kecenderungan tabungan marginal (MPS)

s„ = ds/sd = y + (garis lurus) s‟ + c‟ = 1 Pengganda k = = Titik impas s = 0 = y2 + y – 1 y2+ + 4x – 32 = 0 (y + 8) (y - 4) = 0 y1 = -8 (tak terpakai) y2 = 4 c = 4 32 1  8 7 16 1  8 7

32

1

8 1 16 1 8 1

'

s

1

2

y

16

32

1

8 1

(23)

Gambar 2:Fungsi konsumsi C = y2 + y + 1 4. Investasi

a. Arti Investasi

Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui institusi-institusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan investasi. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau

32

1

8 7

(24)

perusahaan yang akan membeli barang-barang modal (mesin-mesin dan peralatan)dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah aus dan perlu disusutkan/didepresiasikan.

b. Efisiensi Investasi Marjinal

Berdasarkan kepada jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian modal yang diramalkan akan diperoleh, analisis makro ekonomi membentuk suatu kurva yang dinamakan efisiensi investasi marjinal (marginal eficiency of investment). Berdasarkan kepada hal-hal yang dihubungkannya, efisiensi investasi marjinal dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan.

Untuk memperjelas arti konsep efisiensi marjinal dalam Gambar 3 ditunjukkan satu contoh dari kurva efisiensi investasi marjinal (MEI). Sumbu tegak menunjukkan tingkat pengembalian modal dan sumbu datar menunjukkan jumlah investasi yang akan dilakukan.

Gambar 3: Kurva Investasi R0 R2 A B C MEI I0 I1 I2

Investasi (yang diperlukan)

T in gk at p en ge m ba lia n m od al

(25)

c. Kurva Permintaan Investasi

Dalam menganalisa penentu investasi, kita memusatkan pembahasan terutama pada hubungan antara suku bunga dan investasi. Hubungan ini penting karena suku bunga (dipengaruhi oleh bank sentral) merupakan instrumen utama pemerintah dalam mempengaruhi investasi. Untuk menunjukkan hubungan antara suku bunga dan investasi, para ekonom menggunakan skedul yang disebut kurva permintaan investasi.

Gambar 4: Investasi Bergantung pada Suku Bunga

d. Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi

Kurva yang menunjukkanperkaitan di antara tingkat investasi dengan tingkat pendapatan nasional dinamakan fungsi investasi. Bentuk fungsi investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) ia sejajar dengan sumbu datar, atau (2) bentuknya naik ke atas ke sebelah kanan (yang berarti makin tinggi pendapatan nasional, makin tinggi investasi). Fungsi atau kurva investasi yang sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi investasi yang semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi terpengaruh. Dalam analisis makro ekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi perusahaan bersifat investasi otonom.

I B

M

Pengeluaran investasi (milyar dolar)

P en g h a si la n d a ri i n v es ta si s u k u b u n g a (p er se n p er t a h u n ) 0 10 20 30 40 50 60 70 5 10 DI 20 DI

Skedul Permintaan akan Investasi M’

(26)

Gambar 5: Menurunkan Fungsi Tabungan dari Fungsi Konsumsi Karena S = Y – C, maka mudah untuk menarik fungsi tabungan. Sebuah garis 45o yang ditarik dari titik asal (0) dapat digunakan sebagai alat yang tepat untuk membandingkan konsumsi dan pendapatan secara grafis. Pada Y = 200, konsumsi adalah 250. Garis 45o menunjukkan kepada kita bahwa konsumsi itu lebih besar daripada pendapatan yaitu sebesar 50. Dengan demikian,

S = Y – C = -50

lebih sedikit dibanding pendapatan sebesar 100. Dengan demikian, S = 100 bila Y = 800. 0 200 200 250 400 400 K o n su m si A g re g a t, C ( m il y a r d o la r) 800 700 800 C = 100 + 0,75 Y 200 400 -100 -50 0 + 50 + 100 800 S = Y - C

Pendapatan agregat, Y (milyar dolar)

Pendapatan agregat, Y (milyar dolar)

P e n g h e m a ta n A g re g a t, S (m il y a r d o la r) Y 45o

(27)

Gambar 6: Fungsi Investasi yang Direncanakan

Untuk sementara, kita akan mengasumsikan bahwa investasi yang direncanakan itu tetap. Investasi itu tidak berubah bila pendapatan berubah, dengan demikian grafiknya hanya sekedar garis horisontal.

Gambar 7: Tingkat pendapatan keseimbangan adalah 500

10 20 30 40 50 60 In v e st a si d ir e n c a n a k a n , I (m il y a r d o la r) I = 25

Pendapatan agregat, Y (milyar dolar)

0 200 500 100 25 125 800 I = 25 500 800 a C + I C = 100 + 0,75 Y P en ge lu ar an a gr eg at y an g di re nc an ak an , C + I ( m il ya r do la r) 0 200 200 275 500 500 P en ge lu ar an a gr eg at y an g di re nc an ak an , C + I ( m il ya r do la r) 800 700 800 125 45o b

Keluaran agregat, Y (milyar dolar)

C + I

Keseimbangan Y = C + I

(28)

Gambar 8: Pendekatan S = I terhadap Keseimbangan

Keluaran agregat akan sama dengan pengeluaran agregat yang direncanakan hanya bila tabungan sama dengan investasi (S = I). Tabungan dan investasi yang direncanakan itu sama pada Y = 500.

D. Aktivitas Pembelajaran

Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “konsumsi, tabungan dan investasi ” sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1) Berdoa bersama

2) Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran;

3) Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat. 4) Menyampaikan garis besar cakupan materi

konsumsi, tabungan dan investasi .

15 menit

Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok dimana langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang konsumsi, tabungan dan investasi dengan menggunakan contoh yang kontekstual..

2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (Kelompok A, B, C, D, E, dan kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang.

3) Fasilitator memberi tugas menggunakan LK

105 menit -100 0 P e n g h e m a ta n a g re g a t d a n i n v e st a si y a n g d ir e n c a n a k a n , S d a n I ( m il y a r d o la r) S

Keluaran agregat, Y (milyar dolar)

25 100

100 200 300 400 500 600

(29)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Kelompok A, C, dan E mengerjakan LK1 danKelompok B, D, dan F mengerjakan LK2. 4) Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis

tentang konsumsi, tabungan dan investasi yang tercantum dalam LK1 dan LK2.

5) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.

6) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.

7) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok .

Kegiatan Penutup

Fasilitator bersama-sama dengan peserta menyimpulkan hasil pembelajaran

1) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.

4) Berdoa bersama

15 menit

E. Latihan/Kasus/Tugas Tugas dan Langkah Kerja

1. LK. H. Prof. 1.1.a: Tugas IN1

Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A, C, dan E sebagai berikut:

a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual bahwa kegiatan konsumsi, tabungan, dan investasi berperan meningkatkan perekonomian bangsa!

b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan konsumsi dan tabungan!

c. Diskripsikan tata cara meningkatkan tabungan dan investasi masyarakat di sekitar anda

d. Identifikasi dan jelaskan nilai nilai karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran konsumsi, tabungan dan investasi!

e. Susunlah 5 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang konsumsi, tabungan dan investasi!

(30)

f. Susunlah soal dan pembahasannya yang membahas tentang aplikasi fungsi kiosumsi dan tabungandengan funsi kuadrat!

g. Susunlah soal dan pembahasannya yang membahas tentang aplikasi fungsi kiosumsi,tabungan, dan investasi!

h. Lukislah kurva keseimbangan pendapatan dengan menggunakan data fungsi konsumsi dan tabungan dengan fungsi linier dan pembahasannya!

i. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat dalam berpartisipasi dalam meningkatkan tabungan dan investasi!

j. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. k. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

2. LK. H. Prof. 1.1.b: Tugas IN1

Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B, D, dan F sebagai berikut:

a. Diskripsikan dengan menggunakan contoh yang kontekstual bahwa kegiatan konsumsi, tabungan, dan investasi berperan meningkatkan perekonomian bangsa!

b. Berdasarkan kondisi yang ada di sekitar anda, berilah 4 contoh permasalahan yang berhubungan dengan kegiatan tabungan dan investasi!

c. Identifikasi dan jelaskan nilai nilai karakter yang dapat dikembangkan pembelajaran Identifikasi dan jelaskan nilai nilai karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran konsumsi, tabungan dan investasi!

d. Susunlah 5 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang Identifikasi dan jelaskan nilai nilai karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran konsumsi, tabungan dan investasi!

e. Diskripsikan tata cara meningkatkan tabungan dan investasi masyarakat di sekitar anda

f. Susunlah soal dan pembahasannya yang membahas tentang aplikasi fungsi konsumsi dan tabungandengan fungsi linier t!

(31)

g. Susunlah soal dan pembahasannya yang membahas tentang aplikasi fungsi konsumsi,tabungan, dan investasi!

h. Lukislah kurva keseimbangan pendapatan dengan menggunakan data fungsi konsumsi dan tabungan dengan fungsi kuadrat dan pembahasannya!

i. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat dalam berpartisipasi dalam meningkatkan tingkat konsumsi dan investasi!

j. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis,. k. Presentasikan hasil diskusididepan kelas!

3. LK. H. Prof. 1.2: Tugas ON

a. Susunlah soal dan pembahasannya yang membahas tentang aplikasi fungsi konsumsi,tabungan, dan investasi!

b. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan minat masyarakat di sekitar dalam berpartisipasi meningkatkan investasi

TUGAS IN 2

a. Kumpulkan laporan hasil tugas ON yang dijilid dengan rapi!

b. Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil ON sebagai bahan presentasi!

c. Presentasikan laporan hasil tugas ON!

KISI KISI DAN KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X / 1 Mata Pelajaran : Ekonomi

Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : ...

Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang

Buku

Sumber Proses Kognitif Tingkat Kesukaran

Fakta Sangat Mudah

Penerapan Mudah

Interpretasi Sedang

Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi(1)

(32)

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator

Menentukan fungsi konsumsi dan tabungan

Fungsi konsumsi

Disajikan data nominal pendapatan, konsumsi dan tabungan, peserta menghi-tung besarnya konsumsi pada saat tidak bekerja.

F. Rangkuman

Menurut J. M.Keynes pendapatan yanng diterima oleh masyarakat maupun perseorangan akan dimanfaatkan untuk konsumsi dan tabungan. Semakin tinggi pendapatan, maka semakin tinggi pula secara nominal yang digunakan untuk konsumsi. Sedangkan menurut Angel Semakin tinggi pendapatan yang diterima, maka proporsi yang digunakan untuk konsumsisemakin menurun, dan proporsi yang digunakan untuk tabungan semakin naik. Jika ditulis dengan rumus, dapat ditulis Y = C + S, dimana Y = pendapatan, C = konsumsi, dan S = tabungan.

Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran penanam modal atau perusahaan yang akan membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah aus dan perlu didepresiasikan.

No Rumusan Butir Soal Kunci

27 1. Seseorang berpenghasilan Rp 80.000,00 per bulan dapat menabung Rp 10.000,00/bulan. Bila pendapatannya naik menjadi Rp 120.000,00 ia memperkirakan dapat menabung Rp 20.000,00/bulan. Maka konsumsi selama tidak bekerja adalah …. A. Rp 10.000,00 B. Rp 20.000,00 C. Rp 30.000,00 D. Rp 40.000,00 E. Rp 50.000,00 Pembahasan

(33)

Kegiatan Pembelajaran 2:

ANALISIS PASAR

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran diklat tentang analisis pasar adalah agar peserta diklat dapat menganalisis pasar dari sisi target, posisi, segmentasi dan deferensiasi melalui mengkaji referensi, dan diskusi disertai implementasi PPK.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendiskripsikan tujuan analisis pasar

2. Mendiskripsikan tipe dan karakteristik pasar 3. Menganalisis target pasar

4. Mengenalisis segmentasi pasar 5. Menganalisis potitioning pasar.

6. Menganalisis deferensisasi pada pasar.

C. Uraian Materi

ANALISA PASAR

Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah pasar. Analisis pasar akan menyangkut lokasi pasar, luasnya pasar, sifatnya pasar dan karakteristik pasar. Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Di dalam mengnalisis pasar, perusahaan perlu meninjau jenis pasar produknya, motif dan perilaku, segmen pasar dan penentu sasaran pasarnya. Masalah yang perlu dianalisis di dalam pasar adalah besarnya pasar, ruang lingkup pasar, struktur pasar, share pasar, serta peluang-peluang pasar. Megenai besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis,

(34)

pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain sebagainya.

Struktur pasar adalah susunan suatu kekuatan yang terdapat pada penjual, maupun pada pihak pembeli sendiri. Di dalam analisis pasar selalu menyangkut masalah letak (lokasi) pasar, periklanan, luasnya pasar, sifat-sifat pasar, dan karakteristik pasar.

Tujuan analisis pasar, yaitu: 1. Mengenal lingkungan pasar, 2. Mengenal tipe-tipe pasar, 3. Mengetahui karakteristik pasar, 4. Menentukan keputusan yang tepat, 5. Menghadapi para pesaing,

6. Melaksanakan kebijakan dalam pemasaran, 7. Membuat program dalam bidang pemasaran, dan 8. Mengenal ciri-ciri pasar.

Adapun permasalahan di dalam ruang lingkup analisis pasar antara lain, yaitu:

1. Barang dan jasa yang di pasarkan

Barang-barang dan jasa yang di produksi oleh perusahaan, berdasarkan analisis pasar yaitu:

a. Jenis dan sifat barang,

b. Kuantitas dan kualitas barang, c. Warna dan ukuran barang, d. Desain dan model barang, e. Merek dan harga barang,

f. Barang-barang industri dan konsumsi.

Tujuan mengadakan analisis pasar adalah ingin mengetahui siapa-siapa yang memakai, menggunakan barang dan jasa, apakah barang tersebut untuk di konsumsi sendiri atau di jual kembali.

2. Letak pasar, sifat dan karakteristik pasar

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui tentang letak pasar, berikut sifat dan karakteristik yang akan di tuju. Dalam hal ini,

(35)

agar manajer memudahkan melaksanakan target market, market strategi dan segmentasi pasar.

3. Organisasi pembelian

Seorang manajer pemasaran harus mengetahui siapa yang membeli barang, siapa yang menggunakan barang, siapa yang paling berpengaruh di dalam pembelian barang dan lain sebagainya.

4. Kegiatan pembelian

Di dalam kegiatan pembelian, meliputi dari setiap pembelian barang di lakukan, di mana pembelian barang di lakukan, bilamana pembelian barang di lakukan, berapa harganya baranga, berapa banyaknya barang yang di beli, bagaimana persyaratan di dalam pembelian barang, dan bagaimana cara pembeliannya.

5. Perkembangan pembelian

Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui bagaimana perkembangan harganya barang, bagaimana persedianya barang, bagaimana keadaan persainganya, bagaimana keadaan permintaan dan penawarannya.

6. Saingan perusahaan

Di dalam analisis pasar, perusahaan harus mengetahui keadaan persainganya, apakah ada yang melakukan tindakan mengejutkan atau adakah saingan yang tidak sehat.Pada kenyataanya jika hasil produk tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen, berarti perusahaan yang bersangkutan mengalami kegagalan di dalam usahanya. Barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan, bermanfaat dan berfungsi tidaknya di tentukan dan diputuskan oleh para konsumen atau para pembeli. Berhasil tidaknya barang yang di buat oleh perusahaan, di tentukan oleh penilaian para konsumen atau para pembeli yang membutuhkan.

Suatu barang betapapun bermanfaat atau berguna, ada kemungkinan tidak akan di beli jika barang tersebut tifak di kenal oleh para konsumen. Oleh Karena itu perusahaan harus cepat mempromosikan barang-barang yang di buatnya agar dapat mempengaruhi para konsumen, serta agar dapat menciptakan permintaan. Berdasarkan analisis menggiatkanpenjualan

(36)

barang, cara terbaik memperkenalkan barang-barang yang di buat oleh perusahaan adalah melalui jalur promosi dan pelaksanaanya di mulai melalui pemasangan iklan, pemasangan iklan dapat di lakukan melalui surat kabar, majalah, TV, radio, pamerandan lain sebagainya. Dengan menggiatkan penbjualan barang melalui promosi, di harapkan perusahaan yang bersangkutan dapat meningkatkan penjualan harganya, serta dapat meningkatkan omzet penjualanya.

Keuntungan perusahaan melaksanakan analisis di dalam rangka menggiatkan penjualan barang-barangnya adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan akan dapat meningkatkan omzet penjualan barangnya. 2. Perusahaan akan memperoleh keuntungan yang di harapkanya. 3. Perusahaan dapat meningkatkan produksinya.

4. Efisiensi modal perusahaan dapat di tingkatkan.

5. Piutang-piutang perusahaan waktunya dapat di perpendek.

6. Barang-barang perusahaan yang bersangkutan akan menjadi terkenal. 7. Hasil produksi perusahaan yang bersangkutan sangat di gemari

konsumen.

8. Perusahaan akan mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Tingkat frekuensi para konsumen atau para pembeli di dalam membeli suatu barang di tandai dengan sering tidaknya membeli barang dan tergantung kepada tingkat konsumsinya barang tersebut.sedangkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dalam pembelian barang-barang adalah:

1. Faktor umur konsumen, 2. Faktor pendidikan konsumen, 3. Faktor selera konsumen, 4. Faktor pendapatan konsumen, 5. Faktor agama konsumen, 6. Faktor budaya konsumen, 7. Faktor banyaknya keluarga,

1. Segmentasi pasar

(37)

(bagian) dapat dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu produk. Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut:

a. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.

b. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.

c. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program pemasarannya.

Morrisonmemberikan definisi atau pengertian tentang market

segmentation (segmentasi pasar) dengan mengatakansebagai berikut:

“Market segmentation is the division of the overall market for a

service into groups with common characteristics” atau dalam

terjemahan bebasnya (Bahasa Indonesia) dikatakan bahwa segmentasi pasar (market segmentation) merupakan pembagian dari keseluruhan pasar untuk suatu pelayanan dalam kelompok-kelompok dengan karakteristik umum. Segmentasi pasar (marketing segmentation) merupakan suatu langkah awal pemasaran (marketing) untuk membagi-bagi berbagai macam konsumen yang ada di pasar dan memilih salah satu bagian dari segmen tersebut yang akan dijadikan target pemasaran (Marketing Target). Yang dimaksud dengan target pemasaran di atas adalah jenis konsumen yang dipilih merupakan tujuan pemasaran (marketing goals) paket outbound tour.

Tujuan utama segmentasi pasar (Market Segmentation) adalah untuk merangsang semua pelanggan yang berpotensial. Pemasaran yang tidak memiliki target adalah sia-sia, karena ada banyak kelompok pelanggan yang mungkin tidak tertarik untuk membeli jasa yang dijual. Inti dari suatu pemasaran yang baik adalah mengambil satu segmen yang paling menarik dalam pelayanan yang spesifik dan mengaplikasikan unsur-unsur pemasaran terhadap segmen tersebut. Segmentasi mencakup beberapa analisis sebagai berikut, segmen pasar mana yang

(38)

menjadi target pasar? Apa yang pelanggan inginkan dari jenis pelayanan yang dijual? Bagaimana cara terbaik untuk menyusun unsur-unsur pemasaran dalam memenuhi berbagai keinginan dan kebutuhan mereka? Di mana pelayanan tersebut dipromosikan? Dan kapan pelayanan itu dipromosikan?

2. Pembagian Segmen Pasar

a. Segmentasi pasar konsumen

Yaitu membentuk segmen pasar dengan menggunakan ciri-ciri konsumen (consumer characteristic), kemudian perusahaan akan menelaah apakah segmen-segmen konsumen ini menunjukkan kebutuhan atau tanggapan produk yang berbeda. b. Segmentasi pasar bisnis

Yaitu membentuk segmen pasar dengan memperhatikan tanggapan konsumen (consumer responses) terhadap manfaat yang dicari, waktu penggunaan, dan merk.

c. Segmentasi pasar yang efektif (Fandy Ciptono, 2001)

1) Dapat diukur (measurable), ukuran, daya beli, profil segmen; 2) Besar segmen (subtantial): cukup besar dan menguntungkan

untuk dilayani;

3) Dapat dijangkau (accessible): dapat dijangkau dan dilayani secara efektif;

4) Dapat dibedakan (differentiable): secara konseptual dapat dipisahkan dan memberi tanggapan yang berbeda terhadap elemen dan program bauran;

5) Dapat diambil tindakan (actionable): program yang efektif dapat dirumuskan untuk menarik dan melayani segmen tersebut.

Evaluasi terhadap segmen pasar adalah adanya pertumbuhan segmen, daya tarik struktur segmen secara keseluruhan dan SDM, serta tujuan dan sumber daya perusahaan apakah perusahaan berinvestasi dalam segmen tersebut atau tidak.

3. Penentuan Target Pasar

a. Konsentrasi segmen tunggal

(39)

memiliki pesaing, dan merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya.

b. Spesialisasi selektif

Perusahaan memilih sejumlah segmen pasar yang menarik dan sesuai dengan tujuan serta sumber daya yang dimiliki.

c. Spesialisasi pasar

Perusahaan memusatkan diri pada upaya melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu.

d. Spesialisasi produk

Perusahaan memusatkan diri pada pembuatan produk tertentu yang akan dijual kepada berbagai segmen pasar.

e. Pelayanan penuh (full market coverage)

Perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin dibutuhkan. Hanya perusahaan besar yang mampu menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber daya yang sangat besar.

4. Pengertian Positioning

Positioning berhubungan dengan upaya Identifikasi dan jelaskan nilai, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.Fokus utama positioning adalah persepsi pelanggan terhadap produk yang dihasilkan dan bukan hanya sekedar produk fisik. Keberhasilan positioning sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk mendeferensiasikan atau memberikan nilai superior kepada pelanggan. Nilai superior sendiri dibentuk dari beberapa komponen.

5. Deferensiasi

Deferensiasi yang kompetitif adalah tindakan merancang satu perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran perusahaan dari lawan/pesaing. Deferensiasi bisa berdasarkan "produk" yang ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, penambahan pelayanan, peningkatan kualitas, kemudahan pelanggan, dll. Deferensiasi "personil" dengan cara mempekerjakan atau melatih orang-orang yang lebih baik dari pesaing

(40)

mereka. Sedangkan deferensiasi "saluran" yaitu perusahaan mencapai deferensiasi dengan cara membentuk saluran distribusi, terutama jangkauan, keahlian, dan kinerja saluran tersebut. Diferensiasi "citra" adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produk.

D. Aktivitas Pembelajaran

Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Analisis pasar” sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1) Berdoa bersama

2) Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi mengikuti proses pembelajaran;

3) Mengantarkan suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari dan menjelaskan tujuan pembelajaran diklat.

4) Menyampaikan garis besar cakupan materi analisis pasar.

15 menit

Kegiatan Inti Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok (sesuai dengan tipe STAD) dimana langkah-langkahnya sebagai berikut:

1) Fasilitator memberi informasi dan tanya jawab dengan contoh kontekstual tentang analisis pasar dengan menggunakan contoh yang kontekstual.

2) Kelas dibagi menjadi 6 kelompok (kelompok A, B, C, D, E, dan kelompok F) masing-masing beranggotakan 6 orang.

3) Fasilitator memberi tugas menggunakan LK untuk dikerjakan masing masing kelompok: Kelompok A, C, dan E mengerjakan LK1 dan kelompok B,C, dan F mengerjakan LK2. 4) Peserta diklat berdiskusi mengerjakan kuis

tentang permasalahan ekonomi dan cara menanganinya yang tercantum dalam LK1 dan LK2.

5) Melaksanakan penyusunan laporan hasil diskusi.

6) Masing masing kelompok melakukan presentasi hasil diskusi.

7) Nara sumber memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok.

105 menit

(41)

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

1) Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran.

4) Berdoa bersama

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. LK. H. Prof. 2.1.a: Tugas IN1

Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok A, C, dan E sebagai berikut: a. Diskripsikan secara kontekstual tujuan dari analisis pasar!

b. Berdasarkan kondisi pasar yang ada di sekitar anda, berilah 4 tipe dan karakteristik pasar di daerah anda, berilah rasionalnya!

c. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok tentang permasalahan yang berhubungan degan target pasar! d. jelaskan dampak masing masalah tersebut diatas secara makro! e. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan

segmentasi pasar di sekitar anda!

f. Identifikasi dan jelaskan nilai nilai karakter yang dapat dikembangkan pada pembelajaran analisis ppasar!

g. Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang analisis pasar!

h. Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan analisis pasar, khususnya berhubungan dengan target pasar dan segmentasi pasar!

i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! j. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

2. LK. H. Prof. 2.1.b: Tugas IN1

Tugas dan Langkah Kerja untuk kelompok B, D, dan F sebagai berikut: a. Diskripsikan secara kontekstual yang dimaksud dengan analisis

pasar! Mengapa perlu dilakukan analisis pasar?

b. Berdasarkan kondisi pasar yang ada di sekitar anda, berilah 4 tipe dan karakteristik pasar di daerah anda, berilah rasionalnya!

(42)

c. Lakukan wawancara dengan masing masing anggota kelompok tentang permasalahan yang berhubungan dengan segmentasi pasar!

d. Jelaskan dampak masing masalah tersebut diatas secara makro! e. Identifikasi dan jelaskan nilai nilai karakter yang dapat

dikembangkan pada pembelajaran analisis pasar!

f. Susunlah 3 contoh soal pilihan ganda dan 2 soal uraian tentang analisis pasar!

g. Diskripsikan upaya yang sebaiknya dilakukan dalam meningkatkan segmentasi dan positioning pasar di sekitar anda!

h. Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan analisis pasar, khususnya berhubungan dengan target pasar dan segmentasi pasar!

i. Laporkan hasil diskusi kelompok secara tertulis! j. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas!

3. LK. H. Prof. 2.2: Tugas ON

Diskripsikan upaya untuk menanggulangi masing masing masalah yang berhubungan dengan analisis pasar, khususnya berhubungan dengan target pasar dan segmentasi pasar di daerah anda!

TUGAS IN 2

a. Kumpulkan laporan hasil tugas ON yang dijilid dengan rapi!

b. Susunlah power point (PPt) laporan ringkas hasil ON sebagai bahan presentasi!

c. Presentasikan laporan hasil tugas ON!

KISI KISI DAN KARTU SOAL

Jenis Sekolah : SMA/MA Bahan Kelas/Semester : X / 1 Mata Pelajaran : Ekonomi

Kurikulum : Kurikulum 2013 Penyusun : ...

Unit Kerja : P4TK PKn dan IPS Malang

Buku

(43)

Fakta Sangat Mudah

Penerapan Mudah

Interpretasi Sedang

Pemecahan Masalah Sukar Penalaran & Komunikasi(1)

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Indikator

3.4 Mendeskripsikan konsep pasar dan terbentuknya harga pasar dalam perekonomian

Ciri-ciri pasar

Disajikan ciri-ciri pasar persaingan tidak sempurna, siswa dapat menentukan ciri-ciri pasar monopoli,

monopsoni, atau pasar persaingan monopsoni

F. Rangkuman

Tujuan analisis pasar, yaitu: 1. Mengenal lingkungan pasar, 2. Mengenal tipe-tipe pasar, 3. Mengetahui karakteristik pasar, 4. Menentukan keputusan yang tepat, 5. Menghadapi para pesaing,

6. Melaksanakan kebijakan dalam pemasaran, 7. Membuat program dalam bidang pemasaran, dan 8. Mengenal ciri-ciri pasar.

No Rumusan Butir Soal Kunci

27 Berikut disajikan ciri dari pasar persaingan tak sempurna: 1) Ada satu pembeli yang menguasai harga pasar 2) Beberapa penjual menguasai harga pasar

3) Semua penjual barang yang sama dapat menguasai harga 4) Ada satu perusahaan yang menentukan harga pembelian

produk

5) Ada satu perusahaan yang menentukan harga jual produk Dari ciri-ciri di atas, manakah yang merupakan ciri monopsoni A. 1) dan 2) B. 2) dan 3) C. 3) dan 4) D. 1) dan 4) E. 4) dan 5) Pembahasan

(44)

Kegiatan Pembelajaran 3:

PERAN LEMBAGA KEUANGAN (LK) DAN OJK

A. Tujuan

Tujuan pembelajaran diklat tentang peran LK dan OJK adalah agar peserta diklat:

1. Menganalisis peran LK dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui mengkaji referensi, dan diskusi serta implementasi PPK.

2. Menganalisis peran OJK dalam memajukan perekonomian Indonesia melalui mengkaji referensi, dan diskusi serta implementasi PPK.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Mendiskripsikan pengertian peran LK dan OJK dalam memajukan perekonomian Indonesia

2. Menganalisis asas OJK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya 3. Memberi contoh fakta kondisi krisis ekonomi tahun 1997

4. Memberi contoh peran OJK dalam melindungi kosumen

5. Menganalisis peran OJK dalam meningkatkan investasi di Indonesia. 6. Menyusun strategi yang efisien dalam menyosialisasikan peranan OJK 7. Menganalisis upaya OJK menangani penghimpunan dana ilegal

C. Uraian Materi

Asas OJK dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

Otoritas Jasa Keuangan melaksanakan tugas dan wewenangnya berlandaskan asas-asas sebagai berikut:

1. Asas independensi, yakni independen dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang OJK, dengan tetap sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Asas kepastian hukum, yakni asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan; 3. Asas kepentingan umum, yakni asas yang membela dan melindungi

(45)

4. Asas keterbukaan, yakni asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi dan golongan, serta rahasia negara, termasuk rahasia sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

5. Asas profesionalitas, yakni asas yang mengutamakan keahlian dalam pelaksanaan tugas dan wewenang Otoritas Jasa Keuangan, dengan tetap berlandaskan pada kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan;

6. Asas integritas, yakni asas yang berpegang teguh pada nilai-nilai moral dalam setiap tindakan dan keputusan yang diambil dalam penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan;

7. Asas akuntabilitas, yakni asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.

Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola dan asas-asas di atas, Otoritas Jasa Keuangan harus memiliki struktur dengan prinsip “checks and

balances”. Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas

antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan. Fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan Otoritas Jasa Keuangan. Tugas anggota Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan perlindungan konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Berdasarkan latar belakang pemikiran dan aspek tersebut maka dibentuk Undang-Undang tentang Otoritas Jasa Keuangan.

Fakta tentang kondisi krisis ekonomi 1997

Berikut beberapa fakta tentang kondisi krisis ekonomi pada tahun 1997:

(46)

1. Deregulasi sektor keuangan dan perbankan yang silih berganti yang merupakan deregulasi super bebas dengan pendirian bank-bank baru dan ekspansi kredit yang terkendali oleh bankir-bankir kelontong. Konsentrasi investasi pada proyek-proyek tertentu. Salah satu hal penting adalah prilaku dalam investasi properti yang tidak terbendung. Posisi pinjaman properti dibandingkan dengan kredit perbankan telah mencapai 30%. Kondisi tersebut diperparah dengan struktur pembiayaan yang timpang.

2. Ekspansi kredit yang luar biasa cepat oleh perbankan tidak diimbangi dengan pertumbuhan dan kekuatan modal perbankan. Kerawanan perbankan dimulai dari kondisi rendahnya permodalan bank. Hampir seluruh proyek dibiayai pinjaman bank. Lebih kronis lagi, pembiayaan tersebut dilakukan bank-bank milik sendiri dan bank-bank BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang waktu itu lebih banyak membiayai proyek-proyek kroni dengan alih sebagai agent of development. Pendeknya tidak ada pengusaha besar di Indonesia yang tidak memulai bisnisnya dengan sokongan kredit dari bank-bank BUMN. Sulit untuk tidak mengatakan bahwa telah terjaditekanan-tekanan politik terhadap perbankan, khususnya terhadap bank-bank BUMN.

Peran OJK melindungi konsumen

Kondisi masyakatsaat ini tidak jauh berbeda ketika krisis 1997 silam. Kondisi masyakat yang greedy, ingin mendapatkan return tinggi tanpa menyadari resiko yaitu menghimpun dana dan pengelolaan investasi ilegal. contoh:

1. Program MLM yang legal

2. Partisipan dapat kentungan dengan merekrut partisipan baru 3. Janji keuntungan yang tidak masuk akal dalm waktu yang singkat 4. Memanfaatkan public figure (pemuka agama)

5. Ditawarkan via media internet

Kondisi pengetahuan masyarakat mengenai investasi yang aman dan sehat masih rendah. Masyarakat perlu berhati-hati dalam melakukan investasi. Masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana

(47)

membutuhkan suatu proses dalam pengambilan keputusan, sehingga keputusan tersebut sudah mempertimbangkan ekspetasi return yang didapatkan dan juga resiko yang akan dihadapi. Pada dasarnya ada beberapa tahapan dalam pengambilan keputusan investasi antara lain: 1. Menentukan kebijakan investasi

Kebijakan investasi meliputi penentuan tujuan investasi dan besar kekayaan yang akan diinvestasikan. Tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam tingkat keuntungan (return) maupun risiko. Jumlah dana yang diinvestasikan juga mempengaruhi return dan risiko yang ditanggung. Di samping itu dalam proses investasi perlu dipertimbangkan preferensi risiko pemodal. Hal ini mempengaruhi jenis sekuritas yang dipilih untuk alokasi dana yang ada sehingga dapat diperkirakan distribusi dana pada berbagai instrumen yang tersedia. Dengan menentukan tujuan investasi dapat ditentukan pilihan instrumen investasi yang dilakukan.

2. Menentukan kebijakan investasi

Analisis sekuritas berarti menilai sekuritas secara individual, dan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan nilai sekuritas digunakan dua filosofi berbeda, yaitu:

a. Untuk sekuritas yang mispriced (harga terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat dengan analisis teknikal atau analisis fundamental. b. Untuk sekuritas dengan harga wajar, pemilihan sekuritas

didasarkan atas preferensi risiko para pemodal, pola kebutuhan kas, dan lain-lain.

3. Membentuk portofolio

Dari hasil evaluasi terhadap masing-masing sekuritas, dipilih aset-aset yang akan dimasukkan dalam portofolio dan ditentukan proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing sekuritas tersebut. Ini dilakukan dengan harapan risiko yang harus ditanggung terkurangi dan portofolio yang menawarkan return maksimum dengan risiko tertentu atau minimum risiko dengan return tertentu dapat terbentuk.

4. Merevisi portofolio

Revisi atas portofolio berarti merubah portofolio dengan cara menambah atau mengurangi saham dalam portofolio yang dianggap

(48)

menarik atau tidak lagi menarik. Jika diperlukan, langkah ini dilakukan melalui pengulangan tiga tahap di atas

5. Evaluasi kinerja portofolio

Evaluasi kinerja portofolio membandingkan kinerja yang diukur baik dalam return yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung, terhadap portofolio benchmark atau pasar.

Upaya OJK menangani penghimpunan dana ilegal

Kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi sering lintas yurisdiksi atau dalam lingkup grey area. Ada Keterbatasan OJK dalam menangani kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi ilegal. Upaya yang dapat dilakukan OJK:

1. Preventif

a. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai karakteristik kegiatan penghimpunan dana dan pengelolaan investasi ilegal. b. Sharing knowledge dengan penegak hukum dan regulator daerah.

Pada intinya untuk memberikan perlindungan kepada konsumen, OJK harus siap secara preventif memberikan edukasi keuangan kepada masyarakat. Akan ada kegiatan sosialisasi dan edukasi dengan memasukkan materi kiat-kitat berinvestasi yang aman.

2. Represif

Membantu melakukan upaya koordinatif antar instansi terkait untuk mempercepat proses penanganan. Namun ada hal yang perlu dipertimbangkan yaitu penanganan hanya dilakukan oleh masing-masing yurisdiksi yang berwenang dan yang paling terpenting adalah perlu upaya koordinatif dalam setiap penanganannya.

D. Aktivitas Pembelajaran

Akitivitas pembelajaran diklat dengan mata diklat “Peran LK dan OJK” sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan 1) Berdoa bersama

2) Menyiapkan peserta diklat agar termotivasi

Gambar

Gambar 2:Fungsi konsumsi C =  y 2  +  y + 1  4.  Investasi
Gambar 3: Kurva Investasi
Gambar 4: Investasi Bergantung pada Suku Bunga  d.  Fungsi Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Gambar 5: Menurunkan Fungsi Tabungan dari Fungsi Konsumsi  Karena  S  =  Y  –  C,  maka  mudah  untuk  menarik  fungsi  tabungan
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur bukan faktor utama karena sistem penahan panas yakni liner , protektor termal, dan bahan bakar itu sendiri terbukti telah dapat

Pada penelitian ini terdapat hubungan yang lemah antara taraf hidup dengan hasil belajar peserta didik, hal ini diduga disebabkan karena peserta didik tidak terlalu

Memenuhi Berdasarkan hasil hasi verifikasi terhadap dokumen Bill of Lading dari kegiatan penjualan ekspor Produk Jadi oleh PT Jansen Indonesia selama 12 (dua belas) bulan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan hidayah-Nya laporan penelitian tindakan kelas berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Materi Operasi

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat dan hidayah-Nya laporan penelitian tindakan kelas berjudul “Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil

 Pengertian Ar dan Mr sebagai satuan massa terkecil dari suatu unsur atau senyawa yang dibandingkan dengan 1/12 massa atom isotop 12C dideskripsikan dengan benar.  Perhitungan

Pindah Jiwa CETAK Kartu Keluarga Nomor Display Tanggal Pilih NIK Nama Lengkap Input Display Tempat Lahir Tanggal Lahir Jenis Kelamin Alamat RT/RW Kelurahan/Desa Kecamatan Agama

b)     Jika Daftar Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye Calon Anggota DPD dan/atau LPPDK Calon Anggota DPD tidak memperlihatkan klasifikasi penerimaan tersebut atau berbeda