Analisis dan Rancangan Aturan
Pengembangan SDM Perusahaan
Vision & Mision Corporate Strategy HR Competency Profile HR Strategy External Analysis --Political --Economic --Socio-cultural --Technology Internal Analysis -People Competency -- HR Strategic Policy & Operational --HR System Reward Management Training & Development Policy Performance Management Recruitment & Selection
Corporate Strategy &
HR Strategy
Pusat Pendidikan
dan Pelatihan
(DIKLAT)
Learning
Center (LC)
Corporate
University (
Corpu
)
Contoh:
1. Telkom Corpu 2. PLN Corpu 3. Pertamina Corpu4. Bank Danamon Corpu 5. Mandiri Corpu
One of the organization’s strategic engine that
integrate
all available learning resources, process, and people
within the corporation to
enable best in class
performance
by continously enhancing the knowledge,
skill, and the attitude/belief of people within
the
business eco system
Training is the giving of information and knowledge, through
speech,
the written word
or other methods of demonstration
in a manner that instructs the trainee.
Learning is the process of absorbing that information in order
to increase skills and abilities and make use of it under a
variety of contexts. Retaining it with the goal of increasing
skills and abilities in order to achieve goals
LEARNING
• For Non Spesific &
Unexpected Situation
• To face future challenges
• To Tackle today issues and
tommorow issues
• TRAINING
• Focuses on the development new skill or skill set to operate day to day operation
• To know how departement works
• To know how job-specific tools operate in order to carry out their responsibilities
• To teach the employee or learner how things are done so that they can then carry out a process on their own.
Ada Empat Level Corporate University
(Mark Allen – The Corporate University Hand Book)
Pertanyaan apakah departemen training termasuk dalam
corporate university atau bukan adalah hal yang patut dibahas. Salah
satu metoda untuk mendefinisikan corporate university adalah
dengan menguji lingkup aktivitas yang dijalankan. Ada empat level aktivitas dalam corporate university:
1. Training saja
2. Training plus pengembangan manajerial dan/atau eksekutif 3. Kursus yang ditawarkan dengan kredit akademis
9 Core Audiance Employees/Employees Groups Franchisees/Resellers Partners/Alliences Suppliers/Vendors Customers Public
Untuk level pertama, biasanya ini dilaksanakan oleh departemen training.
Mereka memberikan pelatihan yang terkait dengan pekerjaan kepada para pegawai.
Pada level kedua, selain training yang berfokus pada peningkatan
keahlian yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu, juga diberikan pengembangan yang bertujuan meningkatkan kompetensi utama dari eksekutif dan tingkah lakunya.
Pada level ketiga menawarkan kredit akademis yang memungkinkan
ditransfer untuk mendapatkan gelar akademis di institusi lain.
Sedangkan level keempat menawarkan gelar sarjana atau pasca sarjana. Kenyataannya sangat jarang corporate university yang menawarkan gelar, hal ini terutama disebabkan oleh rumitnya birokrasi untuk memperoleh akreditasi dari pemerintah. Dalam prakteknya,
corporate university akan bekerja sama dengan institusi pendidikan untuk
mengirimkan pegawainya untuk mendapatkan pendidikan dengan gelar akademis.
Keterkaitan dengan Strategi Organisasi
Corporate university yang baik adalah yang membantu perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Banyak organisasi telah mengembangkan rencana strategis yang didesain untuk membantu organisasi dalam memenuhi misinya. Mempunyai corporate university bukanlah tujuan organisasi, tetapi untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Definisi Corporate University
Dari semua definisi yang ada, kita mencoba untuk menyimpulkan definisi dari corporate university:
Corporate university adalah entitas pendidikan yang merupakan perangkat strategis yang didesain untuk membantu organisasi induknya dalam mencapai sasarannya, dengan menyelenggarakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pembelajaran, pengetahuan, dan kebijaksanaan, baik secara individual maupun organisasional.
•Kejelasan nilai-nilai. Para pengelola corporate university harus memahami untuk apa mereka ada, apakah tujuan mereka sudah sesuai, dan apakah telah memberi nilai lebih bagi organisasi.
•Shared Vision. Corporate university harus memahami dan melaksanakan visi mereka ke depan.
•Fokus ke klien. Fokus kepada klien dan bagaimana melayani mereka. •Strategi terunifikasi. Untuk mencapai visi misi, harus memiliki dan
menjalankan strategi yang tepat seperti misalnya mengatur prioritas, memahami kompetensi, dan lain-lain.
•Keselarasan dengan hasil bisnis. Harus memiliki tujuan bisnis yang realistis dan dapat dicapai.
•Konsistensi operasional. Harus menjalankan operasional secara efektif. •Pengukuran performansi. Harus mempunyai standar-standar untuk
14
Satu-satunya cara bagi suatu organisasi memperoleh dan
membuat organisasi
“sustain” dalam era kompetitif adalah
memastikan bahwa
organisasi tersebut belajar lebih cepat
dibandingkan dengan para kompetitornya
. Asumsi inilah
yang mendasari Bob Guns dan Kristin Anundsen membuat
buku dengan judul:
“The Faster Learning Organization: Gain
and Sustain the Competitive Advantage”.
(Meraih dan Mempertahankan Puncak Kompetisi)
Penulis: Bob Guns Kristin Anandsen
15
Kekuatan organisasi belajar, menurut Guns dan Anundsen terletak pada
kata “learning faster”. Mereka menyatakan bahwa semua organisasi
belajar, tapi tidak semua organisasi berbasis belajar. Adalah berbeda
antara
organisasi berbasis kinerja
(performance-based organization)
dengan
organisasi berbasis belajar
(learning-based organization).
Organisasi berbasis belajar
– memfokuskan pada membuat pekerjaan
diselesaikan dengan lebih baik. Dimana belajar dipandang sebagai cara
terbaik untuk meningkatkan
kinerja jangka panjang
. Organisasi berbasis
belajar mau
mengorbankan kinerja
hari ini demi kinerja yang lebih baik
di
masa mendatang
. Organisasi berbasis kinerja,
tidak mau berkorban
untuk jangka panjang
, tapi melakukan yang etrbaik
untuk jangka
pendek.
16
Kinerja hari ini merupakan hasil dari belajar kemarin. Kinerja esok
adalah hasil dari belajar hari ini. Karena organisasi belajar senantiasa
melakukan reinvestasi dalam belajar, maka kinerjanya senantiasa
meningkat sepanjang waktu (tidak fluktuatif) Tapi, bagi organisasi
berbasis kinerja, karena tidak melakukan reinvestasi dalam belajar, maka
kinerjanya akan naik turun atau bahkan turun drastis sampai tak mampu
bertahan.
Apakah yang dimaksud dengan “
faster
” sama dengan “segera atau
terburu-buru”? Tentu tidak. Yang dimaksud dengan
belajar lebih cepat
(faster learning ) disini adalah cara-cara yang lebih sederhana dan lebih
efisien untuk belajar, langkah yang singkat dalam proses belajar dan
lebih menekankan pada peluang untuk meningkatkan terus menerus.
17
Ada tiga karakteristik faster learning organization, yaitu kemampuan untuk:
1) meningkatkan kapabilitas strategis;
2) memperkuat kemampuan untuk berubah; dan
3) meningkatkan kinerja.
Kemampuan dalam meningkatkan
kapabilitas strategis
meliputi kemampuan
bertindak realistis, fokus pada visi dan tanggap terhadap perubahan industry.
Kemampuan dalam meningkatkan
kemampuan untuk berubah
meliputi
perolehan pengetahuan yang memihak pelanggan, penggunaan teknologi
yang tepat guna, pengurangan siklus waktu, terus berinovasi, melatih
ketangguhan dan mendorong perubahan. Sementara
kemampuan dalam
meningkatkan kinerja
meliputi kemampuan memfokuskan pada peningkatan
dan menjalankan team sebagai bisnis.
18