• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN DAN"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA - TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI OLEH SUPRIYONO K 5607058

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

(2)

commit to user

ii

PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA - TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh : SUPRIYONO

K 5607058

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A 2012

(3)

commit to user

(4)

commit to user

(5)

commit to user

v

ABSTRAK

Supriyono. PERBEDAAN PENGARUH MODIFIKASI PEMBELAJARAN

DAN KOORDINASI MATA - TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 14 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi,

Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 20 Januari 2012.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh modifikasi alat pembelajaran antara menggunakan bola mini dan bola plastik terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. (2) Perbedaan pengaruh hasil belajar passing atas bolavoli antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. (3) Ada tidaknya interaksi antara modifikasi alat pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 berjumlah 89 siswa yang terbagi dalam lima kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis. Untuk mengukur hasil belajar passing atas bolavoli dengan tes kemampuan passing atas bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis varians 2 X 2 dilanjutkan dengan Newman-Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pembelajaran passing atas bolavoli dengan modifikasi bolavoli mini dan bola plastik terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo (7.32) > Ft (4.11).

(6)

commit to user

vi

(2) Ada perbedaan pengaruh yang signifikan hasil belajar passing atas bolavoli antara siswa yang memiliki koordiansi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo (4.69) > Ft (4.11). (3) Ada interaksi antara modifikasi alat pembelajaran passing atas bolavoli dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 9.41 > Ftabel =

(7)

commit to user

vii

MOTTO

SUPRI Supriyono

Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya

dunia dan akhirat. (HR. Ibnu dari Abu Hurairah)

Kerjakanlah apa yang dapat dikerjakan hari ini, karena waktu terus berjalan dan tidak akan pernah kembali lagi.

(Penulis)

(8)

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

SMP Negeri 14 Surakarta Bapak dan Ibu tercinta, sebagai tanda bakti dan hormatku Kakak dan Adikku tersayang Murti Febriyanti yang telah memberi motivasi

(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Mulyono, M.M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. H. Agustiyanto, M.Pd., Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Tri Aprilijanto Utomo, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan saran, sehingga skripsi ini terselesaikan.

5. Slamet Riyadi, S.Pd.,M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Kepala SMP Negeri 14 Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

(10)

commit to user

x

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca dalam permainan bolavoli, khususnya teknik dasar passing atas.

Surakarta, 20 Januari 2012 Penulis

(11)

commit to user

xi DAFTAR ISI Halaman JUDUL PENGAJUAN PERSETUJUAN PENGESAHAN ABSTRAK MOTTO PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ... DAFTAR GAMBAR . DAFTAR GRAFIK DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. Manfaat Pe

BAB II LANDASAN TEORI ..

A. 1.

a. Teknik Dasar

b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain Bolavoli 2. Teknik Dasar Passing

a. Passing Atas i ii iii iv v vii viii ix xi xiv xv xvi xvii 1 1 5 6 6 7 7 8 8 8 9 14 15 15

(12)

commit to user

xii b. Teknik Pelaksanaan Passing

c. Kesalahan yang Sering Terjadi pada Passing Atas

3. Modifikasi Alat Pembelajaran Penjasor a.

b.

c. Tujuan dan Pentingnya Modifikasi Alat Pembelajaran

d.

Komponen-4. Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bolavoli Mini

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bolav

5. Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas

6.

a. Pengertian Koordiansi b. Koordinasi Mata-c.

Faktor-d. Peranan Koordinasi Mata-Tangan dengan Hasil Belajar Passing C. Kerangka Berpikir... 16 17 18 18 20 21 17 23 23 24 25 25 26 27 27 28 29 30 31 32 36

(13)

commit to user

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

B. C. D.

E. Teknik Analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN ...

A. B. 1. 2. 1. Pengujian Hipot

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

C. Saran ... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 37 37 37 38 38 39 45 45 47 48 48 49 49 51 51 52 52 56 56 56 57 58 61

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel

1. Rancangan Penelitian Anava Dua Jalur dengan Design Rancangan

3. Ringkasan Angka - Angka Statistik Data Hasil Belajar Passing Atas

4. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Tes Awal dan Tes Akhir Hasil Belajar Passing

6. Hasil Uji Norm

8. Ringkasan Nilai Rerata Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Berdasarkan Bentuk Pembelajaran dan Tingkat Koordinasi Mata- Tangan Ses

9. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor 10. Ringkasan Hasil Uji Rentang

Newman-11. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama terhadp Peningkatan Hasil Belajar Passing

38 41 45 48 48 48 49 50 50 50 54

(15)

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Rangkaian Gerakan Passing 2. Skematis Kerangka Pemikiran 3. Tes Koordinasi Mata-Tangan 4. Tes Passing Atas Bolavoli

17 32 80 82

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli Berdasarkan

Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat Koordinasi

Mata-2. Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli antara

3. Interaksi Modifikasi Alat Pembelajaran dan Koordinasi Mata-

46

47

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Tes Pengukuran Koordinasi

Mata-2. Data Tes Awal Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli

3. Uji Reliabilitas Data Tes Awal Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli 4. Kelompok Sampel Penelitian Berdasarkan Klasifikasi Koordinasi

Mata-8. Data Tes Akhir Hasil Belajar Passing

9. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli 10. Rekapitulasi Data Tes Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli

11. Deskripsi Data Hasil Peningkatan Rata - Rata antar Kelompok

12. Uji Rentang

Newman-13. Petunjuk Tes dan Pengukuran Koordinasi Mata-14. Tes dan Pengukuran Kemampuan Passing

15. Program Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi

16. Dokumenta

18. Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri

62 65 66 68 69 70 71 72 73 75 76 77 79 81 83 87 90 96

(18)

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak tubuh atau fisik sebagai media pembelajarannya. Melalui gerak fisik inilah dikembangkan aspek-aspek yang terdapat dalam diri peserta didik. Toho Cholik M. & Rusli Lutan (2001: 2) Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi pernyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu sub sistem pendidikan mempunyai peran yang berarti dalam mengembangkan kualitas manusia Indonesia . Sedangkan Adang

umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu

Peran pendidikan jasmani sangat luas yaitu, untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan dan mengembangkan kemampuan peserta didik baik fisik, mental dan emosional. Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani tersebut, maka dalam kurikulum pendidikan jasmani telah diatur macam-macam cabang olahraga yang harus diajarkan kepada peserta didik.

Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang diajarkan kepada peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP). Banyak manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran permainan bolavoli, baik secara fisik maupun psikologis. Suharno HP (1991: 4) menyatakan

bermain bolavoli yaitu dapat membentuk sikap tubuh yang baik meliputi anatomis, fisiologis, kesehatan dan kemampuan jasmani. Manfaatnya bagi rokhani yaitu kejiwaan, kepribadian dan karakter akan tumbuh ke arah yang sesuai dengan

Sebagai langkah awal agar permainan bolavoli memberi manfaat baik secara fisik maupun psikologis bagi pelakunya, maka harus menguasai teknik

(19)

commit to user

dasar bermain bolavoli. Dengan menguasai teknik dasar bermain bolavoli, maka akan mendukung keterampilan bermain bolavoli, baik secara individu maupun kolektif atau tim.

Passing atas merupakan salah satu teknik dasar bolavoli yang diajarkan kepada siswa Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP). Passing atas merupakan salah satu teknik dasar bolavoli yang mempunyai peran penting untuk menerima bola-bola tinggi di atas kepala, seperti bola servis. Selain itu, passing atas pada umumnya digunakan sebagai umpan untuk dilakukan smash atau serangan oleh spiker. Namun pada kenyatannya masih banyak siswa SMP kurang menguasai teknik passing atas bolavoli. Banyak kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran passing atas bolavoli di antaranya: merasa takut untuk menerima bola-bola atas dengan passing atas, takut cidera, belum menguasai teknik passing atas dan lain sebagainya.

Kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran passing atas hendaknya dicarikan solusi yang tepat. Kurangnya sarana pembelajaran Penjas merupakan kendala yang banyak dialami sekolah-sekolah. Sarana bolavoli tidak sebanding dengan jumlah siswa, sehingga pada saat pembelajaran siswa kurang aktif mengikuti tugas ajar dari guru. Selain itu, tidak ada sarana pendukung dalam pembelajaran bolavoli, misalnya bola plastik, bola lunak, bolavoli mini mengakibatkan pembelajaran passing atas monoton (menggunakan bolavoli standart). Kenyataannya siswa dalam melakukan pembelajaran passing atas menggunakan bolavoli standart banyak kendala yang dihadapi. Jika siswa mengalami kendala dalam pembelajaran passing atas harus dicarikan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Untuk mengatasi kendala dalam pembelajaran passing atas bolavoli dapat dilakukan dengan cara memodifikasi alat pembelajaran. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 75) menyatakan,

keberh

Merubah peralatan pembelajaran (bola) merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran passing atas bolavoli, apabila bolavoli ukuran standart sebagai kendalanya. Modifikasi bolavoli standart yaitu dengan

(20)

commit to user

3

menggunakan bolavoli mini dan bola plastik. Menurut PBVSI (1995: 57) bahwa, -250 gram, keliling 22-24 Sedangkan bola plastik yang dimaksud yaitu, bola plastik yang dilapisi kalep.

Ditinjau dari karakteristik modifikasi bola, baik bolavoli mini maupun bola plastik lebih ringan dibandingkan dengan bolavoli ukuran standart. Bola yang lebih ringan akan memberi rasa nyaman pada diri siswa dalam pembelajaran passing atas bolavoli. Dari kedua modifikasi bola tersebut, belum diketahui tingkat efektifitasnya terhadap peningkatan hasil belajar passing atas bolavoli. Karena hasil belajar passing atas bolavoli tidak hanya dipengaruhi oleh alat yang digunakan dalam pembelajaran. Faktor individu (siswa) sangat dominan mempengaruhi hasil belajar. Faktor dari siswa sangat kompleks, misalnya semangat belajar, kesungguhan dan keseriusan dalam melaksanakan tugas ajar, mental, kemampuan fisik dan lain sebagainya.

Kemampuan fisik merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan olahraga, termasuk dalam pembelajaran passing atas bolavoli. Sudjarwo (1993: 41) menyatakan Mempelajari teknik dalam cabang olaharga tertentu tidak mungkin dilakukan sebelum atlet memiliki kemampuan fisik yang . Kemampuan fisik yang baik merupakan faktor penting untuk menguasai teknik passing atas bolavoli. Salah satu komponen kondisi fisik yang dapat mendukung kemampuan passing atas bolavoli yaitu koordinasi mata-tangan.

Koordinasi mata-tangan merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan mata dalam mengamati rangsangan yang diterima oleh mata dan tangan sebagai penggerak utama untuk melakukan gerakan berdasarkan rangsangan yang diterima. Dalam permainan bolavoli hampir seluruh permainannya dibutuhkan kecermatan pandangan dan keakuratan pukulan. Hal ini artinya, keberadaan koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa akan mempengaruhi kemampuan passing atas bolavoli. Namun demikian, baik tidaknya koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa belum dapat dijadikan tolak ukur kemampuan passing atas bolavoli mesti baik atau tidak baik. Karena kemampuan passing atas bolavoli

(21)

commit to user

tidak hanya dipengaruhi oleh koordinasi mata-tangan saja, tetapi masih ada faktor lainnya, seperti penguasaan teknik passing atas, kelincahan, keseimbangan, kekuatan, pengalaman, mental dan lain sebagainya.

Pembelajaran passing atas bolavoli dengan modifikasi bolavoli mini dan bola plastik merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi dalam pembelajaran passing atas bolavoli. Dari modifikasi pembelajaran passing atas bolavoli menggunakan bolavoli mini dan bola plastik dibutuhkan koordinasi mata-tangan. Berdasarkan hal tersebut muncul masalah yang perlu dikaji dan diteliti, karena modifikasi bolavoli mini dan bola plastik belum diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar passing atas bolavoli. Selain itu, baik tidaknya koordinasi mata-tangan juga belum diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar passing atas bolavoli. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam baik secara teoritis maupun parktik melalui penelitian eksperimen.

Pembelajaran passing atas bolavoli dengan modifikasi bolavoli mini dan bola plastik dieksperimenkan pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Berdasarkan survey dan pengamatan langsung di lapangan saat pembelajaran passing atas bolavoli di SMP Negeri 14 Surakarta, sebagian besar siswa putra belum memiliki kemampuan passing atas yang baik. Jumlah bola yang tidak sebanding dengan jumlah siswa, sehingga sebagian besar siswa hanya menunggu giliran untuk melaksanakan tugas ajar. Selain itu, tidak adanya sarana pendukung dalam pembelajaran bolavoli, sehingga kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran passing atas belum teratasi.

Kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran passing atas harus dicarikan solusi yang tepat, di antaranya dengan memodifikasi bola menggunakan bola mini dan bola plastik. Dalam pembelajaran passing atas dengan modifikasi bolavoli mini dan bola plastik dibutuhkan koordinasi mata-tangan. Karena passing atas dapat dilakukan dengan baik harus didukung koordinasi mata-tangan. Namun sejauh ini siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta belum pernah diberi pembelajaran passing atas dengan modifikasi

(22)

commit to user

5

bolavoli mini dan bola plastik. Selain itu, belum diketahui tingkat koordinasi mata-tangan yang dimilikinya. Untuk mengetahui apakah modifikasi alat pembelajaran passing atas antara menggunakan bola mini dan bola plastik serta pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajaran passing bolavoli, maka

Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Passing Atas Bolavoli pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta Tahun Pelajaran

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Sarana bola dalam pembelajaran bolavoli tidak sebanding dengan jumlah siswa, sehingga pembelajaran kurang efektif.

2. Tidak adanya sarana pendukung dalam pembelajaran passing atas bolavoli pada SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

3. Kendala pembelajaran passing atas bolavoli siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 belum dicarikan solusi yang tepat.

4. Pengaruh modifikasi alat pembelajaran passing bolavoli antara menggunakan dengan modifikasi bola mini dan bola plastik belum diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar passing atas bolavoli.

5. Pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing atas bolavoli belum diketahui.

6. Modifikasi pembelajaran passing yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli antara menggunakan bola mini dan bola plastik pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 belum diketahui.

(23)

commit to user

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Pengaruh modifikasi alat pembelajaran passing bolavoli antara menggunakan bola mini dan bola plastik belum diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar passing atas bolavoli.

2. Pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing atas bolavoli belum diketahui.

3. Modifikasi alat pembelajaran passing yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli antara menggunakan bola mini dan bola plastik pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh modifikasi alat pembelajaran antara menggunakan bola mini dan bola plastik terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?

2. Adakah perbedaan hasil belajar passing atas bolavoli antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?

3. Adakah interaksi antara modifikasi alat pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012?

(24)

commit to user

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh modifikasi alat pembelajaran antara menggunakan bola mini dan bola plastik terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Perbedaan pengaruh hasil belajar passing atas bolavoli antara siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dengan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

3. Ada tidaknya interaksi antara modifikasi alat pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing atas bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 14 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan passing atas bolavoli bagi siswa yang dijadikan obyek penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru Penjaskes SMP Negeri 14 Surakarta pentingnya modifikasi alat pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar passing atas bolavoli.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

(25)

commit to user

8 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga beregu atau tim. Permainan bolavoli dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari enam orang pemain. Permainan bolavoli dimainkan di atas lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran 18 X 9 meter yang dipisahkan oleh net. Maksud dan tujuan permainan bolavoli adalah memasukkan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Seperti dijelaskan PBVSI

melewatkan bola secara teratur (baik) melalui atas net sampai bola tersebut menyentuh lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah agar bola yang dilewatkan tid

memainkan bola dengan memvoli (memukul dengan tangan) dan berusaha menjatuhkannya ke dalam permainan lapangan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring, dan mempertahankannya agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri. Bola harus benar-benar dipukul, tidak boleh ditangkap, dipegang

Prinsip dasar bermain bolavoli yaitu bola harus selalu divoli (dipantulkan) dan bola harus dimainkan sebelum menyentuh lantai dengan seluruh anggota badan. Dasar peraturan permainan bolavoli adalah bola dimainkan tiga kali

berturut-nsip dasar permainan bolavoli adalah memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak-banyaknya tiga kali sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu diseberangkan ke lapangan lawan mele

(26)

commit to user

9

a. Teknik Dasar Bolavoli

Menguasai teknik dasar bolavoli merupakan syarat mutlak agar dapat bermain bolavoli dengan baik. Teknik dasar bolavoli merupakan suatu gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam permainan bolavoli.

Ditinjau dari pelaksanaan permainan bolavoli bahwa, seorang pemain selalu melakukan gerakan-gerakan seperti lari kecil-kecil, melangkah ke samping dan lain sebagainya sambil memainkan atau memukul bola. Hal ini berarti, teknik dasar bolavoli dikelompokkan menjadi dua yaitu teknik tanpa bola dan teknik dengan bola. Berkaitan dengan teknik dasar bolavoli. Menurut A. Sarumpaet dkk. (1992: 87)

macam-passing bawah, (3) set-up (4) bermacam-macam service, (5) bermacam-macam smash (spike), (5) bermacam-macam block

bermain bolavoli menurut Suharno HP. (1991: 23) dibedakan menjadi dua yaitu: 1) Teknik tanpa bola terdiri atas:

a) Sikap siap normal

b) Pengambilan posisi yang tepat dan benar

c) Langkah kaki gerak ke depan, ke belakang, ke samping kiri, ke samping kanan.

d) Langkah kaki untuk awalan smash dan block e) Guling ke samping , ke belakang

f) Gerak meluncur g) Gerak tipuan

2) Teknik dengan bola terdiri atas :

a) Servis untuk penyajian bola pertama

b) Pass bawah untuk passing dan umpan bertahan c) Pass atas berguna untuk umpan dan passing d) Umpan untuk menyajikan bola ke smasher e) Smash untuk menyerang/mematikan lawan f) Block, pertahanan di net.

Teknik dasar bermain bolavoli pada prinsipnya terdiri dua macam yaitu, teknik tanpa bola dan teknik dengan bola. Teknik tanpa bola berupa gerakan-gerakan khusus yang mendukung teknik dengan bola, sedangkan teknik dengan bola adalah cara memainkan bola dengan anggota badan secara efektif dan efisien sesuai dengan peraturan yang berlaku. Teknik tanpa bola dan teknik dengan bola merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam bermain

(27)

commit to user

bolavoli. Keterkaitan antara teknik tanpa bola dan teknik dengan bola didasarkan kebutuhan dalam permainan. Pengertian teknik dasar bolavoli dengan bola diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1) Passing

Passing pada prinsipnya usaha dari seorang pemain bolavoli untuk memainkan bola untuk diumpan kepada teman seregunya. M. Yunus (1992: 79) Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola Passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola yang

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan, passing pada dasarnya merupakan upaya seorang pemain bolavoli untuk memainkan bola dengan teknik tertentu bertujuan untuk mengoperkan bola kepada teman seregunya sebagai langkah awal untuk melakukan serangan. Pelaksanaan passing bolavoli dapat dilakukan dengan passing bawah dan passing atas. Pelaksanaan passing bawah dan passing atas tersebut sangat bergantung pada ketinggian bola. Untuk passing bawah ketinggian bola dari dada ke bawah, sedangkan passing atas dari ketinggian dada sampai ke atas. Pada umumnya passing atas dilakukan untuk menerima bola-bola di atas pinggang ke atas. Passing atas ini biasanya dimainkan oleh st-uper untuk menyajikan bola kepada smasher untuk melakukan serangan.

dilakukan lebih banyak sebagai persiapan serangan dan pelakunya adalah didominasi oleh seorang pengumpan yang dalam satu regu pada umumnya hanya set-up adalah usaha ataset-upun set-upaya seorang pemain bolavoli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk

(28)

commit to user

11

2) Smash

Smash merupakan salah satu daya tarik dari permainan bolavoli. Pada prinsipnya smash bertujuan untuk mematikan lawan, mendapatkan angka atau memindahkan bola dari lawan. Gerakan smash adalah meloncat ke atas dengan menolak dua kaki setinggi-tingginya, dan memukul bola dengan cepat di atas net yang disajikan set-uper dan mendarat kembali untuk melakukan permainan Spike

Spike merupakan salah satu bentuk

Smash sebagai serangan maka harus dilakukan secara variatif agar lawan sulit untuk membendungnya. Smash merupakan teknik bolavoli yang penting dalam permainan bolavoli. Oleh karena itu, setiap pemain bolavoli harus menguasai macam-macam smash. Menurut Soedarwo dkk., (2000: 15-17) macam smash, (2) semi smash dan (3) push smash

Smash normal merupakan salah satu smash bolavoli yang sederhana dan lebih mudah dilakukan jika dibandingkan dengan jenis smash lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan smash normal adalah pada saat kapan smasher harus memukul bola di atas jaring. Pengambilan awalan adalah pada saat bola lepas dari tangan set-uper. Pada saat bola lepas dari tangan set-uper, dengan segera smasher bergerak ke arah bola dan sambil mengontrolnya. Sekiranya jarak dengan bola sudah cukup terjangkau lengan pemukul, maka segeralah smasher meloncat ke atas dan memukul bola. Bola dipukul dengan cepat dengan ketinggian bola kira-kira 3 meter di atas net.

Secara teknik dari sikap persiapan, sikap saat perkenaan dan sikap akhir smash semi sama seperti pada smash normal. Perbedaannya disini adalah pada saat mengambil awalan oleh smasher dan penyajian bola dari set-uper. Setelah smasher mengambil posisi untuk melakukan awalan ke depan, kemudian smasher mulailah bergerak ke arah depan. Bila smasher itu sendiri yang memberikan passing kepada set-uper maka pada saat bola telah lepas dari tangan smasher pada

(29)

commit to user

saat itu pula smasher harus telah mulai bergerak pelan-pelan dengan langkah yang tetap menuju ke arah set-uper. Demikian set-uper menyajikan bola dengan ketinggian 1 meter di atas net, maka secepatnya smasher menolak ke atas dan memukul bola Sesudah itu smasher mendarat kembali di tanah tidak terlalu jauh dari tempat dimana ia menolak.

Sikap persiapan, tolakan dan sikap pukulan sama seperti pada smash normal dan smash semi. Letak perbedaannya pada arah pengambilan awalan, proses pukulan dan sajian bola. Smasher sebelum mengambil awalan, maka terlebih dahulu harus bergerak ke arah luar lapangan dan mendekat ke tiang net. Bila smasher telah dalam keadaan posisi demikian, maka siaplah ia bergerak melangkah menyongsong datangnya bola, bergerak dengan arah paralel dengan jaring. Demikian bola sampai di atas batas tepi jaring (diharapkan ketinggian optimal berada di atas jaring), maka segeralah smasher meloncat dan langsung memukul bola secepatnya. Setelah itu smasher mendarat kembali di tanah dengan lentur dan agak ke arah depan sedikit dari permulaan menolak. Proses menjalankan push smash akan terjadi lebih cepat daripada smash semi.

3) Service

Servis merupakan salah satu teknik dasar permainan bolavoli yang memiliki fungsi ganda yaitu, sebagai tanda dimulainya permainan dan sebagai serangan pertama bagi regu yang melakukannya. Barbara L.V. & Bonnie J.F. -satunya teknik yang digunakan

dalam perkembangannya servis menjadi salah satu serangan pertama yang sangat

Sebagai serangan, maka servis harus dilakukan sesulit mungkin. Untuk membuat pukulan servis yang sulit dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu tenis service, floating dan cekis. Tenis servis pada dasarnya merupakan pukulan servis yang menjadikan bola memiliki top spin selama menjalani lintasannya saat dipukul oleh server. Floating merupakan jenis servis yang mengambang atau

(30)

commit to user

13

melayang saat menjalani lintasannya. Dieter Beutelstahl (2005: 14) menyatakan, floating servive adalah servis yang tidak mengandung spin. Bola seakan-akan melayang, tanpa berputar sama sekali. Servis ini sangat efektif cekis merupakan jenis servis yang tajam, karena pelaksanaannya dilakukan dengan dibantu meliukkan badan, lecutan lengan dan gerakan pergelangan tangan, sehingga bola setelah dipukul mental dengan keras dan top spin. Karena putaran dan kerasnya pukulan, maka bola akan menjalani lintasannya dengan cepat dan tajam jatuhnya.

4) Block

Block pada dasarnya merupakan cara untuk membendung serangan.

Soedarw Block atau bendungan adalah usaha

seorang atau lebih bagi pemain depan untuk membendung bola dari lawan yang dipukul keras.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, block pada prinsipnya untuk membendung serangan dari lawan (smash). Block dilakukan oleh pemain depan baik secara perorangan atau berkawan. Agar blocking dapat dilakukan dengan baik, maka ada beberapa tahap yang harus diperhatikan. Lebih lanjut Soedarwo dkk (2000: 26) menyatakan:

Tahap-tahap untuk melakukan blocking antara lain: 1) Mengadakan langkah ke kiri atau ke kanan. 2) Meloncat ke atas dengan tumpuan dua kaki.

3) Menggerakkan tangan dan lengan untuk menguasai bola. 4) Mendarat dengan dua kaki secara lentur.

Pendapat tersebut menujukkan bahwa, tahapan dalam blocking ada empat bagian yaitu, bergerak atau melangkah ke kanan atau ke kiri sesuai arah bola yang akan di block, meloncat ke atas dengan dua kaki secara maksimal, menggerakkan tangan dan lengan untuk membendung bola dan mendarat dengan dua kaki secara lentur atau mengeper. Agar blocking berhasil dengan baik, maka tahapan-tahapan tersebut harus dilakukan dengan baik dan benar.

(31)

commit to user

b. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bermain Bolavoli

Menguasai teknik dasar bermain bolavoli mempunyai peran penting terhadap pencapaian prestasi bolavoli. Menurut Soedarwo dkk., (2000: 6) bahwa,

ikut menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan

unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena itu, teknik dasar tersebut harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu,

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, penguasaan teknik dasar bolavoli mempunyai peran penting baik secara individual maupun secara kolektif dalam bermain bolavoli di samping faktor fisik, taktik dan mental. Dengan menguasai teknik dasar bolavoli akan mendukung penampilan seorang pemain lebih baik, dan secara kolektif dapat mempengaruhi menang atau kalahnya suatu tim dalam pertandingan. Pentingnya penguasaan teknik dasar permainan bolavoli menurut Suharno HP. (1991: 22) mengingat hal-hal sebagai berikut:

1) Hukuman kesalahan teknik, terhadap pelanggaran permainan yang hubungannya dengan kesalahan dalam melakukan teknik.

2) Karena terpisahnya tempat antara regu ke satu dengan regu yang lain, sehingga tidak terjadi adanya sentuhan badan dari permainan lawan, maka pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik ini lebih seksama. 3) Banyaknya unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya

kesalahan-kesalahan teknik ini antara lain membawa bola, mengangkat bola, serta pukulan rangkap.

4) Permainan bolavoli adalah permainan yang cepat, artinya waktu untuk memainkan bola sangat terbatas, sehingga penguasaan teknik yang tidak sempurna akan memungkinkan timbulnya kesalahan teknik yang lebih besar.

5) Penguasaan taktik-taktik yang tinggi hanya memungkinkan kalau penguasaan teknik dasar dan tinggi dalam bolavoli cukup sempurna.

Penguasaan teknik dasar bolavoli dengan baik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi bolavoli baik secara individu maupun secara tim. Hal ini karena kemampuan yang dimiliki individu akan

(32)

commit to user

15

memberikan sumbangan untuk kemenangan tim, karena bolavoli permainan tim. Tanpa ada kerjasama tim, maka akan sulit mencapai prestasi yang tinggi.

2. Teknik Dasar Passing Atas Bolavoli

a. Passing Atas

Passing dan umpan atau set-up seringkali sulit dipisahkan, dan seringkali Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk menyusun pola serangan kepada regu set-up, menurut Soedarwo dkk. (2000: 8) adalah

teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya yang selanjutnya agar dapat untuk melakukan serangan

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, passing atas merupakan usaha seorang pemain untuk menyajikan bola sebagai umpan untuk

serangan dan pelakunya adalah didominasi oleh seorang pengumpan yang dalam

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, passing atas pada umumnya dilakukan oleh seorang pengumpan (set-uper) untuk menyajikan bola sebagai umpan untuk melakukan serangan. Tetapi tidak menutup kemungkinan selain set-uper juga dapat melakukan passing atas. Hal ini bergantung pada bola yang dihadapi. Jika seorang pemain menghadapi bola-bola tinggi (setinggi bahu ke atas), maka untuk menerima bola tersebut harus dengan passing atas. Barbara L.V

& Bonnie overhead bisa digunakan untuk

(33)

commit to user

b. Teknik Pelaksanaan Passing Atas Bolavoli

Keberhasilan seorang pemain bolavoli melakukan passing atas harus memperhatikan beberapa hal. Soedarwo dkk. (2000: 34-35) menyatakan ada lima prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam melakukan overhead pass yaitu:

1) Sentuhlah bola dengan permukaan dalam dan jari-jari kedua tangan. 2) Hentikan bola dengan ibu jari dan jari-jari ruas pertama dan kedua

(mengabsorbsi kecepatan bola), dan dengan pergelangan tangan dibengkokkan ke belakang serta siku-siku sedikit ditekuk.

3) Doronglah bola ke atas depan dengan lentingan jari-jari, pergelangan tangan, siku, bahu, pinggang, lutut dan pergelangan kaki yang semuanya bergerak secara harmonis berfungsi seperti per.

4) Untuk mengambil bola yang agak rendah atau berada di sisi penerima, maka sangat diperlukan gerakan roll sebagai gerak lanjutan yaitu dengan gerakan setengah roll ke belakang.

5) Untuk bola-bola yang tinggi dan di dekat net dimana sangat sulit untuk melakukan overhand pass dengan dua tangan maka dapat diambil dengan satu tangan.

Prinsip-prinsip pokok gerakan passing atas tersebut harus diperhatikan dan dipahami setiap pemain bolavoli. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip pokok passing atas seperti di atas, maka pemain akan mampu melakukan passing atas dengan benar sesuai dengan bola yang dihadapi. Selain memahami prinsip-prinsip passing atas harus menguasai teknik passing atas dengan baik dan benar. M. passing atas terdiri atas tiga tahapan

Kemendiknas (2010: 145) dijelaskan teknik pelaksanaan passing atas sebagai berikut:

Posisi persiapan adalah merenggangkan kedua kaki selebar bahu, lutut menekuk, tangan terangkat sekitar 6-8 inci di depan pelipis dan ibu jari ke mata. Bentuklah semacam jendela dengan ibu jari anda dan telunjuk anda, sehingga jemari anda terpisah 2 kali dari jarak ibu jari anda. Perhatikan bola melalui jendela tangan tersebut. Bahu anda harus sejajar dengan sasaran. Ketika bola menyentuh tangan anda, tangan anda membentuk seperti bola, dengan hanya dua persendian paling atas dari jari dan ibu jari yang benar-benar menyentuh bola. Pada saat bola menyentuh jemari anda, luruskan tangan dan kaki anda, pindahkan berat badan anda ke arah operan yang anda tuju.

(34)

commit to user

17

Teknik passing atas tersebut merupakan rangkaian gerakan yang tidak dapat diputus-putus pelaksanaannya. Suharno HP. (1991: 16-17) menyatakan, passing atas harus merupakan suatu gerakan yang harmonis sedang pandangan ke arah jalannya -bagian tubuh yang terlibat dalam gerakan passing atas harus dikoordinasikan dengan baik dan harmonis dalam satu gerakan yang utuh. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi rangkaian gerakan passing atas sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing Atas Bolavoli (Kemendiknas, 2010: 145)

c. Kesalahan yang Sering Terjadi pada Passing Atas Bolavoli

Passing atas bolavoli merupakan salah satu keterampilan yang memiliki unsur gerakan yang kompleks, sehingga seringkali siswa melakukan kesalahan dalam melakukan passing

58) kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai dalam passing atas bolavoli antara lain:

1) Siku terlalu rapat dengan badan sehingga jari-jari menunjuk ke atas. 2) Ibu jari menunjuk ke depan.

3) Jari-jari lemas dan rapat. 4) Bola kena telapak tangan.

5) Menggerakkan pergelangan tangan ke depan. 6) Gagal menempatkan diri di bawah bola. 7) Gagal meluruskan badan dan lengan 8) Gagal menyentuh bola dengan tepat.

(35)

commit to user

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, banyak hal yang dapat menyebabkan passing atas bolavoli tidak baik, di antaranya, siku terlalu rapat, ibu jari menunjuk ke depan, jari-jari lemas dan rapat, bola mengenai telapak tangan, menggerakkan pergelangan tangan ke depan, tidak tepat menempatkan diri di bawah bola, badan dan lengan tidak diluruskan dan gagal menyentuh bola dengan tepat. Untuk menghasilkan passing atas yang baik, maka hal-hal tersebut harus dihindari.

3. Modifikasi Alat Pembelajaran Penjasorkjes

a. Alat Bantu Pembelajaran

Alat bantu mengajar merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kelancaran kegiatan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh tersedianya alat bantu yang baik dan memadai. Srijono Brotosuryo dkk. (1994: 294) -alat yang digunakan oleh guru sebagai sarana

digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada

Slameto (1995:

67-alat pembelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena 67-alat pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada

Alat bantu mempunyai arti penting dalam kegiatan pembelajaran. Alat bantu dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Selain itu, alat bantu akan memudahkan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. Lebih lanjut Srijono Brotosuryo dkk., (1994: 297) menyatakan,

(36)

commit to user

19

lebih konkrit dan menarik, sehingga mudah untuk dimengerti dan dipahami anak -107) menyatakan:

Ada beberapa fungsi penggunaan media atau alat dalam proses pembelajaran di antaranya:

1) Menarik perhatian siswa

2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.

3) Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersifat verbalitis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan)

4) Mengatasi keterbatasan ruang

5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif 6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan

7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar

8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau menimbulkan gairah belajar

9) Melayani gaya belajar siswa beraneka ragam

10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Alat bantu pembelajaran memiliki fungsi yang sangat luas dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang baik dan tepat, maka akan mendukung pencapaian hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu, seorang guru penjas harus mampu memanfaatkan berbagai macam alat bantu pembelajaran, jika dalam membelajarkan materi penjas banyak kendala. Rusli Lutan & Adang Suherman (2000: 46

pendidikan jasmani untuk membuat sendiri alat-alat sesuai dengan kebutuhan

Kreativitas dan inisiatif seorang guru penjas untuk menciptakan atau membuat alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting. Jika siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran penjas, maka dapat menggunakan alat bantu. Penggunaan alat bantu tersebut pada prinsipnya untuk mempermudah mempelajari keterampilan, jika keterampilan yang sebenarnya sulit dikuasai. Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran passing atas bolavoli dapat menggunakan berbagai macam peralatan, misalanya bola plastik, bola lunak, bolavoli mini dan lain sebagainya.

(37)

commit to user

b. Hakikat Modifikasi Alat Pembelajaran Penjasorkes

Ditinjau dari aspek-aspek modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani, modifikasi alat pembelajaran pendidikan jasmani merupakan modifikasi lingkungan pembelajaran. Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (2000: 7) uti: (1) peralatan, (2) penataan ruang gerak dalam berlatih, (3) jumlah siswa yang terlibat

Pendapat tersebut menunjukkan, modifikasi lingkungan pembelajaran pendidikan jasmani mencakup: peralatan, penataan ruang gerak dalam berlatih, jumlah siswa yang terlibat dan, organisasi atau formasi berlatih. Dari modifikasi lingkungan pembelajaran guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill atau keterampilan yang dipelajari. Misalnya, berat ringannya, besar kecilnya, tinggi rendahnya, panjang pendeknya peralatan yang digunakan. Lebih lanjut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 75) menyatakan:

Lakukan modifikasi peralatan, apabila peralatan diduga sebagai penghambat keberhasilan Manakala kondisi sebenarnya menjadi penghambat belajar keterampilan tertutup, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan siswa selama perubahan kondisi tersebut tidak merusak integritas skill yang dipelajarinya.

Memodifikasi peralatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada prinsipnya sebagai solusi jika dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani mengalami hambatan atau kesulitan. Hal ini disebabkan karena penggunaan peralatan yang sebenarnya dalam pembelajaran pendidikan jasmani siswa tidak mampu melaksanakan. Jika ditinjau dari prinsip-prinsip pembelajaran keterampilan, modifikasi peralatan merupakan bentuk pembelajaran yang dilakukan dari cara yang mudah atau sederhana, yang selanjutnya secara bertahap ditingkatkan ke tingkat yang lebih sulit atau kompleks. Seperti dikemukakan Sugiyanto (1996: 64) bahwa:

(38)

commit to user

21

Berdasarkan pertimbangan tingkat kesulitan dan tingkat kompleksitas, penyusunan materi pelajaran hendaknya mengikuti prinsip-prinsip:

1) Dimulai dari materi belajar yang mudah dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang lebih sukar.

2) Dimulai dari materi belajar yang sederhana dan ditingkatkan secara berangsur-angsur ke materi yang semakin kompleks.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan, memodifikasi alat pembelajaran pendidikan sangat penting dilakukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Jika sarana atau peralatan sebagai kendala dalam pembelajaran pendidikan jasmani, maka sarana tersebut dapat dimodifikasi dengan menggunakan sarana atau alat yang lebih sederhana, sehingga siswa akan mudah melaksanakannya.

c. Tujuan dan Pentingnya Modifikasi Alat Pembelajaran Penjasorkes

Sudah tidak rahasia lagi dan ini terjadi sekolah-sekolah di Indonesia bahwa sarana prasarana dan media Penjasorkes tidak memadai. Kondisi yang demikian mengakibatkan materi yang ada dikurikulum Penjasorkes tidak dapat diberikan secara keseluruhan.

Minimnya sarana, prasarana pembelajaran Penjasorkes yang dimiliki oleh sekolah, menuntut seorang guru Penjasorkes di sekolah yang bersangkutan untuk kreatif dalam merancang peralatan, perlengkapan dan media pembelajaran Penjasorkes yang sesuai dengan kondisi peserta didik di sekolahnya. Guru yang kreatif memiliki kemampuan dan keterampilan dalam merancang atau menciptakan sarana pembelajaran Penjasorkes yang baru atau memodifikasi sarana yang sudah ada, tetapi disajikan dengan cara yang lebih menarik, sehingga saat diterapkan dalam pembelajaran dapat menjadikan peserta didik lebih aktif berpartisipasi secara senang dan puas setelah mengikuti proses pembelajaran. Dengan modifikasi sarana pembelajaran Penjasorkes tidak akan mengurangi aktivitas peserta didik dalam melakukan pembelajaran Penjasorkes. Menurut Rulsi Lutan (1988) yang dikutip Agus Kristiyanto, Hanik Liskustyawati & Budhi

(39)

commit to user

mengikuti pembelajaran, (2) meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melalui modifikasi sarana pembelajaran banyak manfaat yang diperoleh di antaranya siswa menjadi puas setelah mengikuti proses pembelajaran, akan mendukung keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dan siswa memiliki pola gerak yang benar sesuai yang diharapkan.

Memodifikasi pembelajaran Penjasorkes sangat penting agar memperbesar kemungkinan pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu, modifikasi pembelajaran Penjasorkes dilakukan karena beberapa pertimbangan di antaranya: sarana dan prasarana pembelajaran Penjasorkes yang tidak memadai. Menurut Aussie (1996) yang dikutip Agus Kristiyanto dkk., (2011: 21) menyatakan:

Pentingnya modifikasi pembelajaran Penjasorkes didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1) Anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa.

2) Berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi terjadinya cedera pada anak.

3) Olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat dibandingkan dengan peralatan yang standar untuk orang dewasa.

4) Olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi kompetetif.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, melalui modifikasi pembelajaran Penjasorkes dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran Penjasorkes. Dengan memodifikasi pembelajaran Penjasorkes mempertimbangkan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, karakteristik peserta didik, sehingga berdampak pada peningkatan motivasi keikutsertaaan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

(40)

commit to user

23

4. Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bolavoli Mini

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bolavoli Mini

Pembelajaran passing atas bolavoli dengan modifikasi bolavoli mini yaitu, belajar passing atas menggunakan bolavoli ukuran lebih kecil dibandingkan dengan bolavoli ukuran standart. Menu

bolavoli mini yaitu, bola nomor 4, berat 230-250 gram, keliling

22-Perubahan penggunakan bolavoli ukuran mini karena siswa mengalami kesulitan melakukan passing atas menggunakan bolavoli ukuran standart. Lebih l

sampai 67 cm, berat 260 sampai 280 gram, tekanan udara 0.40 sampai 0.45

kg/cm2(392-Berdasarkan ukuran bolavoli tersebut menunjukkan bahwa, bolavoli ukuran standart lebih berat. Bagi siswa pemula belajar passing atas menggunakan bolavoli ukuran strandart akan mengalami kesulitan. Kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran passing atas menggunakan bolavoli ukuran standart di antaranya bola dirasakan terlalu berat, takut cidera, kekuatan siswa belum memadai, teknik passing atas yang masih rendah. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu diciptakan cara belajar yang sesuai dengan kondisi siswa di antaranya menggunakan bolavoli mini yang lebih ringan.

Pelaksanaan pembelajaran passing atas dengan modifikasi bolavoli mini mengacu pada jam pembelajaran pendidikan jasmani 2 X 40 menit. Rusli Lutan -rata jumlah waktu mengajar penjas njadi tiga yaitu: (1) pemanasan 15 menit, (2) inti pembelajaran selama 60 menit dan (3 ) penenangan selama 5 menit. Pada tahap awal dilaksanakan pemanasan selama 15 menit. Setelah selesai pemanasan, selanjutnya guru menjelaskan teknik gerakan passing atas secara keseluruhan dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut dan mendemonstrasikannya. Setelah guru mendemonstrasikan gerakan passing atas, kemudian menata formasi pembelajaran sedemikian rupa agar semua siswa

(41)

commit to user

mendapat kesempatan yang sama dalam melakukan tugas ajar. Siswa harus mempraktikkan gerakan passing atas menggunakan bolavoli mini sesuai dengan petunjuk dan perintah dari guru. Pembelajaran passing atas dengan modifikasi bolavoli mini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya passing atas secara sendiri, berpasangan, dipantulkan tembok, melewati tali dan lain sebagainya.

Dari waktu inti pembelajaran passing atas baik dengan modifikasi bolavoli mini dibagi 2 bagian, setiap satu bagian pembelajaran selama 25 menit. Setelah selesai diberi waktu istirahat 5 menit untuk evaluasi. Demikian seterusnya hingga pembelajaran dilakukan dalam 2 X 25 menit. Dari waktu inti pembelajaran keseluruhan, sebelum pembelajaran selesai (10 menit terakhir), pembelajaran passing atas dirubah menggunakan bolavoli ukuran standart. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat mentransfer dan beradaptasi dengan gerakan keterampilan yang sebenarnya, yaitu menggunakan bolavoli ukuran standart.

Program pembelajaran passing atas bolavoli dilaksanakan 3 kali dalam satu minggu selama 6 minggu. Hal ini karena, penelitian ini adalah eksperimen sehingga perlu penambahan waktu pembelajaran. Menurut Rusli Lutan dan Adang

pertemuan tersebut rasanya cukup banyak. Tetapi manakala guru harus mempertimbangkan tercapainya tujuan pengajaran, maka waktu pembelajaran Dengan pembelajaran yang dilaksanakan tiga kali dalam satu minggu selama satu setengah bulan, diharapkan kemampuan passing atas bolavoli siswa meningkat.

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bolavoli Mini

Pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi bolavoli mini merupakan bentuk belajar yang mempertimbangkan tingkat kesulitan keterampilan yang dipelajari. Bolavoli ukuran standart merupakan kendala yang menghambat dalam proses belajar passing atas. Bolavoli mini merupakan bolavoli yang memiliki ukuran lebih kecil dan ringan dibandingkan bolavoli ukuran

(42)

commit to user

25

standart, sehingga dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam belajar passing atas bolavoli.

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran passing atas bolavoli dan bola yang digunakan (menggunakan bolavoli mini) dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi bolavoli mini antara lain:

1) Bolavoli mini mendekati karakteristik bola sebenarnya (bolavoli standart), sehingga siswa akan lebih cepat beradaptasi dengan bolavoli ukuran standart. 2) Siswa tidak merasa takut karena bola lebih ringan, sehingga akan menjadi

lebih senang melakukan gerakan passing atas.

3) Bolavoli mini dapat memantul dengan baik, sehingga laju bola dapat bergerak dengan baik.

Kelemahan pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi bolavoli mini antara lain:

1) Dapat mengakibatkan siswa kurang bersunggung-sungguh dan merasa mampu melakukan passing atas karena bolanya yang lebih kecil dan ringan.

2) Siswa menganggap sepele dan mudah melakukan passing atas dengan bola yang lebih kecil dan ringan, sehingga teknik passing atas diabaikan.

5. Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bola Plastik

a. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Atas Bolavoli dengan Modifikasi Bola Plastik

Pembelajaran passing atas bolavoli menggunakan modifikasi bola plastik pada prinsipnya sama dengan bentuk pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi bolavoli mini. Letak perbedaannya pada bola yang digunakan dalam pembelajaran. Bola plastik yang dimaksud yaitu, bola plastik yang dilapisi kalep.

Ditinjau dari prinsip-prinsip modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani bahwa, pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi bola plastik

(43)

commit to user

merupakan prinsip perluasan isi. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 68) menyatakan:

Perluasan isi atau materi maksudnya adalah penyusunan aktivitas belajar secara progresive dari yang mudah ke yang sukar atau dari yang sederhana ke yang kompleks. Pada proses ini guru harus memahami (1) bagaimana mengurangi komplekstitas dan kesulitan materi pelajaran dan (2) bagaimana menganalisis materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang dapat menciptakan susunan atau rantai pengalaman belajar yang bersifat progresif.

Pendapat tersebut menunjukkan, pembelajaran passing atas dengan modifikasi bola plastik merupakan cara mengajar yang dimulai dari yang sederhana atau mudah, kemudian secara bertahap ditingkatkan ke bentuk keterampilan yang lebih sulit. Melalui pembelajaran passing atas dengan modifikasi bola plastik diharapkan siswa akan memiliki konsep gerakan passing atas yang benar.

Pelaksanaan pembelajaran passing atas dengan modifikasi bola plastik yaitu: guru menerangkan teknik gerakan passing atas dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut serta mendemonstrasikan gerakan passing atas. Setelah guru mendemonstrasikan gerakan passing atas, kemudian menata formasi pembelajaran sedemikian rupa agar semua siswa mendapat kesempatan yang sama dalam melakukan tugas ajar. Siswa harus mempraktikkan gerakan passing atas menggunakan bola plastik sesuai dengan petunjuk dan perintah dari guru. Pembelajaran passing atas dengan modifikasi bolavoli plastik dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya passing atas secara sendiri, berpasangan, dipantulkan tembok, melewati tali dan lain sebagainya. Dari waktu pembelajaran keseluruhan, sebelum pembelajaran selesai (10 menit terakhir), pembelajaran passing atas menggunakan bolavoli ukuran standart.

b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Atas dengan Modifikasi Bola Plastik

Pembelajaran passing atas menggunakan modifikasi bola plastik merupakan bentuk belajar yang mempertimbangkan tingkat kesulitan dan kondisi siswa dalam mempelajari suatu keterampilan. Penggunakan bola plastik dalam

(44)

commit to user

27

pembelajaran passing atas bolavoli diharapkan siswa dapat mentransfer ke dalam bentuk keterampilan yang sebenarnya. Sugiyanto (1996: 82) menyatakan,

merupakan suatu kondisi yang harus diciptakan agar materi pelajaran yang telah dikuasai murid bisa memberikan kemudahan bagi murid untuk mempelajari hal-hal

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran passing atas bolavoli dengan modifikasi bola plastik, dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran passing atas dengan modifikasi bola plastik antara lain: 1) Siswa akan merasa senang, dan memiliki motivasi belajar yang tinggi karena

bolanya lebih ringan.

2) Siswa akan terhindar dari rasa sakit atau takut, sehingga passing atas dapat dilakukan secara berulang-ulang.

Kelemahan pembelajaran passing atas dengan modifikasi bola plastik antara lain:

1) Bola yang ringan akan berakibat laju bola kurang baik bila kena angin, sehingga laju bola tidak dapat terkontrol.

2) Bola kurang dapat memantul dengan baik, sehingga akan berpengaruh pada kualitas passing atas.

3) Gerakan keterampilan passing atas yang sebenarnya (menggunakan bola standart) lebih lama untuk dikuasai, karena perbedaan bentuk bola, ukuran bola dan berat bola, sehingga dibutuhkan adaptasi yang lebih lama terhadap bolavoli ukuran standart.

6. Koordinasi

a. Pengertian Koordinasi

Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang dalam beroperasinya melibatkan beberapa unsur kondisi fisik lainnya. Harsono (1988: 221) kinestetik sense, balance dan ritme, semua menyumbang dan berpadu di dalam koordinasi gerak,

(45)

commit to user

-unsur tersebut saling berinteraksi satu dengan lainnya untuk menghasilkan koordinasi gerakan yang efektif dan efisien.

Koordinasi pada dasarnya merupakan kemampuan merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu pola gerakan yang serasi dan harmonis. Berkaitan dengan koordinasi Ismaryati (2006:

53-hubungan yang harmonis dari 53-hubungan saling berpengaruh di antara kelompok-kelompok otot selama melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan tingkat

tugas gerak s

Berdasarkan batasan koordinasi yang dikemukakan oleh ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, koordinasi merupakan kemampuan seseorang untuk merangkaikan atau mengintegrasikan beberapa gerakan ke dalam satu pola gerakan yang selaras dan efektif sesuai dengan tujuan.

b. Koordinasi Mata-Tangan

Koordinasi pada prinsipnya merupakan kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa gerakan tanpa ketegangan dengan urutan yang benar dan melakukan gerakan yang kompleks secara lancar, efektif dan efisien. Koordinasi mata-tangan merupakan penggabungan antara kecermatan pandangan dan melakukan gerakan dengan menggunakan tangan berdasarkan rangsangan yang diterima oleh mata. Sadoso Sumosardjuno (1994: 125) menyatakan, -tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai pemegang fungsi utama, dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan suatu gerakan

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, gerakan-gerakan yang melibatkan kecermatan pandangan dan keakuratan tangan melakukan gerakan menunjukkan tingkat koordinasi mata-tangan seseorang. Ini artinya, koordiasi mata-tangan

(46)

commit to user

29

berkaitan dengan gerakan-gerakan melemparkan suatu benda atau obyek ke suatu -gerakan yang melibatkan koordinasi mata-tangan (eye-hand coordination) seperti misalnya dalam skill

Berdasarkan pengertian koordinasi mata-tangan tersebut menunjukan bahwa, gerakan passing atas bolavoli merupakan bentuk keterampilan yang membutuhkan koordinasi mata-tangan. Kemampuan seorang pemain bolavoli mengantisipasi datangnya bola dan melakukan passing atas dipengaruhi oleh tingkat koordinasi mata-tangan yang dimilikinya. Koordinasi mata-tangan yang baik, maka akan mampu melakukan passing atas dengan sempurna. Namun sebaliknya, koordinasi mata-tangan yang buru akan berakibat passing atas yang dilakukan tidak sempurna, bahkan dapat terjadi pukulan ganda.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi

Tingkat koordinasi atau baik tidaknya koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu gerakan secara mulus, tepat (precise), dan efisien. Seseorang yang memiliki koordinasi baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, tetapi juga mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan-keterampilan yang baru.

Kualitas atau kemampuan koordinasi yang dimiliki seseorang dipengaruhi

tahan, kelentukan, kinesthetic sense, balance, dan ritme, semua menyumbang dan berpadu di dalam koordinasi gerak, oleh karena satu sama lainnya mempunyai hubungan yang erat. Kalau salah satu unsur tidak ada, atau kurang berkembang,

dikemukakan Menurut Suharno HP. (1993:62) dalam usaha untuk pencapaian prestasi, koordinasi dipengaruhi oleh:

1) Pengaturan syaraf pusat dan tepi, hal ini berdasarkan pembawaan atlet dan hasil dari latihan.

2) Tergantung tonus dan elastisitas dari otot yang melakukan gerakan. 3) Baik tidaknya keseimbangan, kelincahan, dan kelentukan atlet. 4) Baik dan tidaknya koordinasi kerja syaraf, otot dan indera.

Gambar

Grafik                                                                                                                                                                                      1
Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing Atas Bolavoli                                           (Kemendiknas, 2010: 145)
Gambar 2. Skematis Kerangka Berpikir
Tabel  1.  Rancangan  Penelitian  Anava  Dua  Jalur  dengan  Design  Rancangan  Faktorial 2 X 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setelah melakukan tinjauan desain dengan empat tahap, dalam karya ini didapati bahwa Karya Sigit dan Donny merupakan karya poster pemenang lomba desain poster Deep Indonesia

Kegiatan Pekan olah raga dan Seni (PORSENI) tingkat Madrasah Ibtidaiyah ke-4 Provinsi Jawa Timur ini akan terlaksana seperti yang direncanakan dan akan berhasil apabila

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN PADA MENU TIDAK POPULER DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penulis menggunakan metode studi kepustakaan dan mencari bahan lain melalui Internet untuk membuat Program Aplikasi Enkripsi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dalam

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN PADA MENU TIDAK POPULER DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada aplikasi ini pemakai dihadapkan kepada suatu tampilan interaktif yang disertai objek-objek pendukung seperti teks, gambar, suara, animasi dan video agar para pemakai dapat

Pembuatan web band dengan menggunakan jaringan internet memberi kemudahan bagi User untuk menjangkau area yang luas dengan waktu yang efisien disamping itu dapat menyajikan

DAFTAR PESERTA YANG MENGIKUTI VERIFIKASI KEASLIAN BERK.AS FORMASI UMUM. JABATAN