• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi Audit Intern II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Komunikasi Audit Intern II"

Copied!
154
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Emharri Manda Nasution, Se, Mm
  • Pengajar:
    • Dr. Trisacti Wahyuni, Ak., Mak
    • Didik Hartadi, Se
  • Sekolah: Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Pengawasan Bpkp
  • Mata Pelajaran: Audit Intern
  • Topik: Komunikasi Audit Intern II
  • Tipe: modul
  • Tahun: 2014
  • Kota: Ciawi

I. PENDAHULUAN

Bab ini memberikan pengantar mengenai latar belakang pentingnya komunikasi audit intern dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan. Ditekankan bahwa Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) memiliki peran krusial dalam memastikan tata kelola yang baik melalui audit yang transparan dan akuntabel. Modul ini bertujuan untuk membekali peserta diklat dengan pengetahuan yang diperlukan untuk berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan, mengenai hasil audit intern.

1.1. LATAR BELAKANG

Latar belakang menjelaskan pentingnya fungsi APIP dalam membantu manajemen mencapai tujuan organisasi. Melalui audit yang dilakukan sesuai standar, APIP memberikan jaminan dan konsultasi yang diperlukan untuk perbaikan manajemen risiko dan pengendalian intern. Modul ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi auditor dalam berkomunikasi hasil audit dengan baik.

1.2. KOMPETENSI DASAR

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu mengomunikasikan hasil audit intern secara efektif kepada stakeholder. Kompetensi ini meliputi kemampuan menjelaskan hasil audit, berkomunikasi dengan manajemen, dan menyusun laporan hasil audit yang profesional.

1.3. INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan mencakup kemampuan peserta untuk menjelaskan konsepsi komunikasi hasil audit, mendesain presentasi, dan menyusun laporan audit. Peserta juga diharapkan dapat melakukan analisis data dan berkomunikasi dengan baik kepada pihak manajemen.

1.4. DESKRIPSI SINGKAT MODUL

Modul ini terdiri dari beberapa bab yang membahas komunikasi hasil audit, baik secara lisan maupun tulisan. Setiap bab dirancang untuk memberikan pemahaman mendalam tentang teknik komunikasi yang efektif dalam konteks audit intern.

1.5. METODOLOGI PEMBELAJARAN

Metodologi pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa, dengan metode ceramah, diskusi, dan latihan praktis. Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan interaksi dan pemahaman peserta terhadap materi yang diajarkan.

II. KOMUNIKASI HASIL AUDIT INTERN

Bab ini membahas mengenai hasil audit intern dan cara komunikasi yang tepat sesuai dengan standar yang berlaku. Ditekankan pentingnya komunikasi hasil audit untuk menghindari kesalahpahaman dan memfasilitasi tindakan perbaikan. Auditor harus mampu menyampaikan hasil audit secara jelas dan akurat agar dapat dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.

2.1. HASIL AUDIT INTERN MENURUT STANDAR KOMUNIKASI

Standar komunikasi audit intern menekankan pentingnya komunikasi hasil penugasan audit kepada auditi dan pihak berwenang. Auditor harus menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa hasil audit dapat digunakan untuk perbaikan yang diperlukan.

2.2. CARA MENGOMUNIKASIKAN HASIL AUDIT INTERN

Komunikasi hasil audit dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Auditor perlu memilih metode yang paling sesuai dengan konteks dan audiens untuk memastikan pesan yang disampaikan dapat dipahami dengan baik.

2.3. LATIHAN

Latihan dalam modul ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dalam mengomunikasikan hasil audit. Peserta akan melakukan simulasi komunikasi hasil audit untuk memahami dinamika interaksi dengan pihak auditi.

III. KOMUNIKASI LISAN HASIL AUDIT INTERN

Bab ini menjelaskan pentingnya komunikasi lisan dalam audit, terutama dalam rapat pembahasan hasil audit. Komunikasi lisan yang efektif dapat membantu auditor dalam menyampaikan hasil audit dengan jelas dan memfasilitasi diskusi yang konstruktif dengan pihak auditi.

3.1. UMUM

Komunikasi lisan merupakan kunci keberhasilan dalam audit. Auditor harus mampu menyampaikan hasil audit secara informal dan formal, tergantung pada konteksnya. Komunikasi yang baik dapat mencegah kesalahpahaman dan memfasilitasi tindak lanjut.

3.2. KOMUNIKASI DALAM RAPAT PEMBAHASAN HASIL AUDIT INTERN

Rapat pembahasan hasil audit merupakan forum penting untuk klarifikasi temuan dan mendapatkan tanggapan dari pihak auditi. Auditor harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi diskusi dan pertanyaan dari pihak auditi.

3.3. PRESENTASI HASIL AUDIT INTERN YANG EFEKTIF

Teknik presentasi yang baik dapat meningkatkan efektivitas komunikasi lisan. Auditor perlu mempersiapkan materi presentasi dengan baik dan memahami audiens untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan persuasif.

IV. KOMUNIKASI TULISAN HASIL AUDIT INTERN

Bab ini membahas tentang teknik penulisan laporan hasil audit intern. Laporan yang baik harus memenuhi standar komunikasi yang ditetapkan dan harus disusun dengan jelas agar dapat dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.

4.1. KONSEPSI LAPORAN HASIL AUDIT INTERN

Laporan hasil audit intern harus mencakup semua informasi penting dan relevan. Penyajian yang baik dapat membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan yang tepat berdasarkan hasil audit.

4.2. TEKNIK PENULISAN HASIL AUDIT INTERN YANG EFEKTIF

Teknik penulisan yang baik meliputi penggunaan bahasa yang jelas, struktur yang logis, dan penyajian informasi yang sistematis. Auditor harus memastikan bahwa laporan dapat dipahami oleh semua pihak yang membacanya.

4.3. IDENTIFIKASI BENTUK DAN FORMAT LAPORAN HASIL AUDIT INTERN

Auditor perlu memahami berbagai bentuk dan format laporan audit yang sesuai dengan jenis audit yang dilakukan. Pemilihan format yang tepat akan mempengaruhi pemahaman dan penerimaan laporan oleh pihak auditi.

V. KOMUNIKASI TINDAK LANJUT HASIL AUDIT INTERN

Bab ini menjelaskan prosedur pemantauan tindak lanjut hasil audit. Auditor harus berkomunikasi dengan pihak auditi untuk memastikan bahwa rekomendasi audit ditindaklanjuti dengan baik.

5.1. MAKSUD DAN TUJUAN PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Pemantauan tindak lanjut bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan sesuai dengan rekomendasi audit. Komunikasi yang baik antara auditor dan auditi sangat penting dalam proses ini.

5.2. KOMUNIKASI LISAN ATAS PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Komunikasi lisan dalam pemantauan tindak lanjut harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa pihak auditi memahami rekomendasi yang diberikan dan siap untuk melaksanakannya.

5.3. KOMUNIKASI TULISAN ATAS PEMANTAUAN TINDAK LANJUT

Laporan tertulis mengenai pemantauan tindak lanjut harus disusun dengan jelas dan mencakup semua informasi penting mengenai tindakan yang telah diambil oleh auditi. Ini membantu dalam dokumentasi dan evaluasi tindak lanjut.

Referensi Dokumen

  • Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi ( Arifin, Zaenal dan Amran Tasai )
  • Standar Audit Auditor Intern Pemerintah Indonesia ( Asosiasi Auditor Intern Pemerintah (AAIPI) )
  • Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) ( BPK )
  • Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan ( BPKP )
  • Pedoman Umum Pelaporan ( BPKP )

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pelaksanaan tugasnya, Bagian SPI bertanggung jawab memberikan analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang

1 ASWANI Direktur Utama 2017 - 2022.. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR,

Dalam Laporan tidak harus ada rekomendasi, akan tetapi dapat memuat rekomendasi yang berisi usulan perbaikan atau mengungkap kinerja auditee yang memuaskan Auditor memberikan

Standar audit ini mengatur tanggung jawab auditor untuk mengkomunikasikan dengan tepat kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan

Salem (2012) menemukan bahwa pemahaman yang baik oleh auditor akan Sistem Pengendalian Intern (SPI) auditi akan membantu auditor dalam mendeteksi terjadinya

Dalam menentukan apakah auditor harus mengomunikasikan beberapa hal tambahan kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, auditor dapat membahas beberapa hal

Akuntabilitas adalah suatu kondisi dimana partisipan bertanggung jawab sepenuhnya (pejabat) atau tidak bertanggung jawab terhadap suatu penugasaan audit yang

Standar audit ini mengatur tanggung jawab auditor untuk mengkomunikasikan dengan tepat kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan