BAB II
PERILAKU ORGANISASI
MEMAHAMI INDIVIDU
DALAM PERILAKU
Pengertian Perilaku Individu
Perilaku didefinisikan sebagai suatu sikap atau tindakan serta segala sesuatu yang dilakukan manusia dalam kehidupannya sehari-hari. David A.N., Richard Hackman, dan Edward E.L. dalam bukunya “Managing Organizational Behaviour”, menjelaskan prinsip-prinsip dasar manusia berperilaku. Perbedaannya sebagai berikut:
1. Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama 2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda
3. Orang berpikir tentang masa depan dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu dan kebutuhannya
5. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang (affective)
KEPRIBADIAN
A. Mengenal konsep kepribadian
Kepribadian menurut Allport adalah sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Menurut Pervin dan John kepribadian mewakili
karakteristik individu yang terdiri atas pola-pola pikiran, perasaan, dan perilaku yang konsisten. Kepribadian terdiri atas trait dan tipe (type). Trait
dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang
menggambarkan unit/dimensi dasar dari kepribadian. Sedangkan tipe adalah pengelompokkan bermacam-macam trait. Tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besardaripada trait.
Teori trait merupakan teori kepribadian yang
didasari oleh beberapa sumsi, yaitu:
Trait merupakan pola konsisten dari pikiran,
perasaan, atau tindakan yang membedakan
seseorang dari yang lain, sehingga:
Trait relatif stabil dari waktu ke waktu Trait konsisten dari situasi ke situasi
Trait merupakan kecenderungan dasaryang menetap
selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
Adanya proses adaptif
Adanya perbedaan kekuatan Kombinasi dari trait yang ada
Sehubungan dengan adanya peran genetik dalam pembentukan
kepribadian, ada empat pemahaman yang perlu diperhatikan:
Meskipun faktor genetik mempunyai peran penting terhadap
perkembangan kepribadian, faktor non-genetik tetap mempunyai peranan bagi variasi kepribadian.
Meskipun faktor genetik merupakan hal yang penting dalam
memengaruhi lingkungan, faktor non-genetik paling bertanggung jawab terhadap perbedaan lingkungan pada orang-orang.
Pengalaman-pengalaman dalam keluarga adalah hal yang penting
meskipun lingkungan keluarga berbeda bagi setiap anak
sehubungan dengan jenis jenis kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik dalam kehidupan keluarga pada tiap anak.
Meskipun terdapat kontribusi genetik yang kuat terhadap trait
kepribadian, tidak berarti bahwa trait itu tetap atau tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
TEORI-TEORI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
Teori Psikoanalitik
Teori ini dikemukakan oleh Sigmund Freud yang
menurutnya bahwa untuk memahami kepribadian
seseorang, kita harus melihat ke dalam dirinya apa
yang menjadi dasar perilakunya.
Teori sifat atau perangai
Menurut teori ini kepribadian seseorang selalu tetap
dan tidak berubah atau sulit berubah.
Teori kebutuhan
Teori ini dianggap dapat memberikan bantuan untuk
Teori tingkat kebutuhan
Teori ini lebih memerhatikan manusia yang psikologisnya sehat. Dalam membangun teori hierarki
kebutuhan-kebutuhan yang bersifat deduktif, Maslow bertitik tolak dari tiga asumsi pokok:
1. Manusia adalah makhluk yang sellu berkeinginan. Keinginan mereka tidak pernah terpenuhi seluruhnya. 2. Kebutuhan atau keinginan yang sudah terpenuhi tidak akan menjadi pendorong lagi.
3. Kebutuhan manusia tersusun menurut hierarki tingkat pentingnya.
4. Motif untuk berprestasi (achievment motive)
Teori ini berasumsi bahwa semua kebutuhan itu ada karena dipelajari sehingga kepribadian juga akan
Atribut Kepribadian
Daerah Pengendalian (Locus of Control)
Daerah pengendalian berkenaan dengan sejauh mana seseorang merasa yakin bahwa tindakannya akan
memengaruhi imbalan yang akan diterimanya. Paham Otoritarian
Sifat kepribadian otoritarian yang tinggi memiliki intelektual yang kaku, membedakan orang atau kedudukan dalam
organisasi, mengeksploitasi orang yang memiliki status di bawahnya, selalu curiga, dan menolak perbuatan.
Orientasi Prestasi
Merupakan karakteristik kepribadian yang dapat digunakan untuk meramal perilaku seseorang.
Introversi dan Ekstroversi
Introversi adalah sifat kepribadian seseorang yang
cenderung menghabiskan waktu dengan dunianya
sendiri dan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan
perasaan. Ektroversi adalah sifat kepribadian yang
cenderung mengarahkan perhatian kepada orang lain,
kejadian lingkungan dan menghasilkan kepuasan dari
stimulus lingkungan.
Persepsi
Menurut Gitosudarmo, I. (1997) persepsi adalah suatu proses memerhatikan dan menyeleksi,
mengorganisasikan, dan menafsirkan stimulus lingkungan.
Tipe-tipe Kepribadian
Teori Carl Gustav Jung
Mengelompokkan sikap manusia menjadi 3 macam: Intraversi
Extroversi
Teori Galenus
Berdasarkan pemikirannya, ia mengatakan bahwa keempat tipe temperamen dasar itu adalah akibat dari empat macam cairan tubuh yang sangat penting di dalam tubuh manusia : 1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning)
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole (empedu hitam) 3. Sifat dingin terdapat dalam phlegma (lendir)
Teori Kretschmer
a. Tipologi fisik:
Tipe piknis, dengan ciri badan bulat, pendek, perut
gendut, wajah bundar, badan berlemak, dan dada
berisi.
Tipe asthenis, dengan ciri bentuk badan langsing,
anggota badan serba panjang, dada rata, kepala
kecil, dan wajah sempit.
Tipe atletis, dengan ciri bentuk badan merupakan
campuran antara dua tipe sebelumnya
Tipe displastis, dengan ciri bentuk badan tinggi
Teori Sheldon
Somatotipe adalah usaha untuk mengukur morphogenotipe melalui
pengukuran phenotipe.
Morphogenotipe adalah perkembangan bentuk dan struktur dari
organisma
Phenotipe adalah karakteristik yang nampak
Konsep pengukuran jasmani model W.H Sheldon
Somatotipe performance test, yaitu menentukan morphogenotipe
melalui pengukuran phenotipe dengan cara membuat foto-foto tubuh manusia dari muka dan samping sehingga didapatkan
variabel2 yang merupakan dasar dari variasi jasmani. Ditemukan tiga komponen / dimensi jasmani :
Endomorphy
Mesomorphy
Ectomorphy
Istilah diatas dihubungkan dengan 3 lapisan pada pembentukan
Menurut Sheldon ada 3 tipe pokok keadaan jasmani : Type Endomorph Komponen endomorphy dominan
dibandingkan 2 komponen yang lain. Ciri-ciri : Alat-alat atau organ-organ internal dan seluruh sistem digestif yang berasal dari endoderm sangat berperan. Secara fisik tampak : lembut, gemuk
Tipe Mesomorph Komponen mesomorphy dominan
dibandingkan komponen lain. Ciri-ciri : Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih berkembang. ( Otot, pembuluh darah, Jantung ). Secara fisik tampak : kokoh, keras, otot menonjol, tahan sakit, banyak ditemukan olahragawan, tentara.
Tipe Ectomorph Komponen Ectomorphy dominan Ciri-ciri : Organ-organ ectoderm lebih berkembang seperti kulit dan
sistem syaraf. Secara fisik terlihat : jangkung, dada kecil dan pipih, lemah, otot tidak terlihat.
Mekanisme Memahami Perilaku Individu
Mekanisme pembentukan perilaku
menurut aliran behaviorisme
Behaviorisme memandang bahwa pola-pola perilaku dapat dibentuk melalui proses pembiasaan dan
penguatan dengan mengondisikan atau menciptakan stimulus-stimulus tertentu dalam lingkungan.
Mekanisme pembentukan perilaku menurut aliran holistik(humanisme)
Holistik atau humanisme memandang bahwa aspek-aspek intrinsik (niat, motif, tekad) dari dalam diri
individu merupakan faktor penentu untuk melahirkan suatu perilaku, meskipun tanpa ada stimulus yang
Gaya-gaya Perilaku Individu
Ciri-ciri utama gaya perilaku pribadi
Pemikiran sistematis:
A. Teliti, metodis, dan hati-hati(lamban) dalam bertindak dan memutuskan.
B. Suka organisasi dan struktur-lebih memilih lingkungan kerja yang objektif, intelektual, dan berorientasi pada tugas.
C. Bekerja lamban dan lebih suka sendirian, tidak suka keterlibatan dengan orang lain.
D. Ingin semua benar.
E. Cenderung introvert dan reflektif.
II. Penggerak yang dominan:
i. Tindakan dan keputusan yang tegas.
ii. Mengambil tanggung jawab dan suka mengendalikan. iii. Fokus pada tugas-berusaha menyelesaikan tugas.
iv. Dingin dan independen, suka bersaing, dan ingin menang sendiri.
v. Berkehendak kuat.
vi. Toleransi rendah terhadap perasaan, sikap, dan nasihat orang lain.
vii. Bekerja cepat dan mengesankan.
III. Sifat asertif rendah pembangunan hubungan yang mantap:
a. Lamban dalam mengambil tindakan dan keputusan. b. Menyukai hubungan yang dekat dan bersifat pribadi. c. Tidak suka dengan konflik antar pribadi.
d.Melihat masalah dan memerhatikan hal-hal yang dapat dikerjakan.
e. Lemah dalam menentukan tujuan dan pengarahan sendiri.
f. Bekerja lamban dan terpadu dengan orang lain. g. Kecakapan konseling yang baik.
Sifat asertif tinggi ekspresif dan antusias
Tindakan dan keputusan yang spontan. Suka dengan keterlibatan dan tidak suka sendiri. Melebih-lebihkan dan menggeneralisasi.
Cenderung bermimpi dan menjebak orang lain dalam mimpinya.
Optimis dan cenderung melihat hal-hal positif dalam hidup, sering menutup-nutupi kenyataan, situasi, dan keprihatinan yang negatif.
Melompat-lompat dari satu kegiatan ke kegiatan lain. Berperilaku impulsif dan tidak menyukai perencanaan. Kecakapan persuasif yang baik.