• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mesin Anastesia NEW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mesin Anastesia NEW"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

Referat

Referat

MESIN ANESTESI

MESIN ANESTESI

PERIODE 10 JANUARI 2014

PERIODE 10 JANUARI 2014

 – 

 – 

 17 MARET 2014 17 MARET 2014

Oleh : Oleh : K Sashitheran K Sashitheran 54081001123 54081001123

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

BAGIAN ANESTESI

BAGIAN ANESTESI

TAHUN 2014

TAHUN 2014

(2)
(3)

HALAMAN PENGESAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus dengan Judul : Laporan Kasus dengan Judul :

M

M ESESII N ANEN ANE SSTESTESI I 

Disusun Oleh : Disusun Oleh : K Sashitheran K Sashitheran 54081001123 54081001123

Telah diterima sebagai salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Telah diterima sebagai salah satu tugas dalam mengikuti Kepaniteraan Klinik Senior di Bagian Anestesi

Bagian Anestesi Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Universitas Sriwijaya RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.Mohammad Hoesin Palembang.

Mengetahui, Mengetahui,

Dr. Endang Melati Maas SpAN KIC KAP Dr. Endang Melati Maas SpAN KIC KAP

(4)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya

 Nya sehingga sehingga penulis penulis dapat dapat menyelemenyelesaikan saikan referat referat yang yang berjudul berjudul Mesin Mesin Anestesi. Anestesi. DiDi kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Endang Melati Maas SpAN KIC KAP selaku pembimbing Dr.Rahman Syahputra yang telah Endang Melati Maas SpAN KIC KAP selaku pembimbing Dr.Rahman Syahputra yang telah membantu penyelesaian portofolio ini.

membantu penyelesaian portofolio ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Orang tua ,teman teman, dan semua Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Orang tua ,teman teman, dan semua  pihak yang tela

 pihak yang telah membantu dah membantu dalam menyelam menyelesaikan portofollesaikan portofolio ini. Portopolio ini maio ini. Portopolio ini masih banyaksih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

membangun sangat kami harapkan. Demikianlah penulisan referat

Demikianlah penulisan referat ini, semoga ini, semoga bermanfaat, amin.bermanfaat, amin.

Palembang,

Palembang, Januari Januari 20142014

K SASHITHERAN K SASHITHERAN

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I ... 1

BAB II ... 6

BAB III ... 28

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

Konsep asal mesin anestesi ini diciptakan oleh seorang ahli anestesi Inggris Hendry Edmund Gaskin Boyle pada tahun 1917. Sebelum masa ini, seorang ahli anestesi selalu membawa sendiri semua perlengkapannya, tetapi dengan  berkembangnya alat-alat yang lebih berat, tabung penyimpanan gas yang besar, dan

kelengkapan alat-alat pengaman jalan nafas, hal ini menjadi tidak praktis

Anestesi adalah hilangnya sensasi sakit. Pada anestesi umum hilangnya rasa sakit terjadi pada seluruh tubuh disertai hilangnya kesadaran yang bersifat reversibel. Anestesi dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu anestesi umum dan anestesi lokal. Pada anestesi lokal hilangnya rasa sakit hanya pada sebagian tubuh dan tidak disertai hilangnya kesadaran.

Mesin anestesi digunakan oleh ahli anestesi untuk mendukung pemberian anestesi. Tipe mesin anestesi yang digunakan di negara maju adalah mesin anestesi  jenis cotinuous-flow, yang dirancang untuk memberikan secara akurat dan

terus-menerus pasokan gas (seperti oksigen dan nitrogen oksida), dicampur dengan uap agen anestesi (seperti isoflurane) yang dihantarkan dengan aliran dan tekanan yang aman bagi pasien. Mesin anestesi modern dilengkapi ventilator, suction unit, dan  peralatan monitoring pasien.

Kesalahan penggunaan peralatan penghantar gas tiga kali lebih sering menyebabkan efek samping dibandingkan dengan kegagalan fungsi mesin itu sendiri. Kurangnya penguasaan alat dan kelalaian dalam pemeriksaan fungsi mesin merupakan penyebab tersering. Kecelakaan ini mencatat angka 2% kasus pada American Society of Anesthesiology (ASA) Close Claim Project Database. Sirkuit nafas merupakan sumber tersering terjadinya kecelakaan (39%) dan menyebabkan 70% kematian atau kerusakan otak, hampir semua insiden berhubungan dengan miskoneksi dan diskoneksi alat.

(7)

Setiap kemajuan dari mesin anestesi ini dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengurangi efek samping yang terjadi akibat penghantaran gas oleh mesin anestesi yang sangat penting bagi keamanan pasien.

(8)

BAB II PEMBAHASAN

I. SEJARAH MESIN ANESTESI

Suatu cabang ilmu kedokteran yang sekarang dekenal dengan anestesi  boleh dikatakan dimulai sejak hari dimana Sir Humphry Davy, pencipta lampu tambang, menemukan “gas gelak” atau Nitrogen-oksida. Davy menemukan bahwa senyawa Nitrogen dan Oksigen (Nitrogen-oksida) dapat menimbulkan akibat yang tidak biasa. Pada mulanya, saat Davy menghirup gas ini, timbul euforia yang segera diikuti oleh ledakan tawa yang tidak dapat dikendalikan hingga terjadi hilangnya kesadaran.7 Davy juga mendapati sakit giginya hilang ketika secara tidak sengaja ia menghirup gas ini. Ini terjadi sekitar desember tahun 1799. Saat itu ia berfikir bahwa nitrogen-oksida dapat digunakan pada pembedahan, akan tetapi tidak ada yang mencoba menggunakannya selama bertahun-tahun.

Dalam buku yang ditulisnya sekitar Juli tahun1800 yang  berjudul “Researches chemical and philosophical; chiefly concerning nitrous

oxide or dephlogisticated nitrous air, and its aspiration” , dalam salah satu kesimpulannya terkutip satu paragraf yang sekarang sering disebut-sebut sebagai berikut:

 As nitrous oxide in its etensive operation appears capable of destroying physical pain, it may probably be used with advantage during  surgical operations in which no great effusion of blood take place.

Pada 11 Desember 1844 ia meminta seseorang untuk mencabut salah satu giginya sementara ia menghirup nitrogen-oksida dan berhasil dengan  baik sekali. Sayangnya ketika ia melakukannya di Rumah Sakit Umum

Massachusetts, Boston, percobaannya tidak berjalan mulus, para pelajar yang melihatnya mengejek dan berteriak “penipu!”. Akhirnya ia memutuskan untuk  bunuh diri dalam usia 33 tahun.

(9)

Penghargaan bagi pengguna pertama anestesi untuk prosedur pembedahan adalah milik Dr. Crawford Long (1815-1878), seorang praktisi pemerintah di Georgia yang memulai penggunaan eter untuk kasus bedah minor pada 30 Maret 1842, Pasien pertamanya, James Venable, menghirup handuk yang dibasahi eter dan kemudian menjadi tidak sadarkan diri. Long kemudian dapat mengangkat kista dari lehernya, namun ia tidak mempublikasikan teknik ini sampai tahun 1848.

Gambar 2 . A. Sir Humphrey Davy.10 B. Dr. Horace Wells.11 C. Dr. Crawford Long.12

Dr. William Morton, seorang dokter gigi di Boston yang merupakan rekan Dr. Horace wells adalah merupakan salah satu orang yang pertama kali menggunakan eter sebagai anestesia. Pada tahun 1846, hanya dua tahun setelah Horace Wells berhasil melakukan anestesi dengan nitrogen-oksida, Dr. William Morton (1819-1868) membuat mesin anestesi pertama. Alat sederhana yang dibuat Morton berupa sebuah gelas bulat yang dilengkapi dengan busa yang dibasahi dengan larutan eter, dalam hal ini yang harus dilakukan pasien adalah menghirup uap melalui salah satu dari dua lubang/ saluran keluar.

Morton berfikir untuk menggunakan gas nitrogen-oksida dalam  praktiknya sebagaimana yang dilakukan Wells. Kemudian ia meminta gas

nitrogen-oksida kepada Charles Jackson, seorang ahli kimia ternama di sekolah kedokteran Harvard. Namun Jackson justru menyarankan eter sebagai

(10)

 pengganti gas nitrogen-oksida. Morton menemukan efek bius eter lebih kuat dibandingkan gas nitrogen-oksida.

Gambar 3. A. Dr. William Morton dengan inhaler eter ciptaannya.. Suasana demonstrasi anestesi pertama Morton.

Hasil ciptaan Morton ini diuji coba pada 16 oktober 1846 dikamar bedah Rumah sakit umum Massacusetts Boston pada seorang laki-laki berusia dua  puluh tahun yang berhasil dianestesi sehingga tumor didaerah leher (sebagian menyebutkan tumor pada rahang) dapat diangkat tanpa hambatan berarti. Tanggal 16 oktober 1846 tepatnya pada hari jum’at ini kemudian ditetapkan sebagai “Hari Eter”.  Eter sendiri ditemukan pertama kali oleh seorang ahli kimia berkebangsaan Spanyol, Raymundus Lullius pada tahun 1275 yang menamainya “sweet vitriol”kemudian diubah namanya menjadi eter oleh W.G. Frobenius pada tahun 1730.

Dr. James Young Simpson (1811-1870), seorang ginekolog terkenal di Edinburgh (Skotlandia) pertama kali menggunakan eter dalam praktik kebidanannya. Simpson beranggapan bahwa eter tidak cukup stabil untuk digunakan dalam praktiknya sehingga dia mempertimbangkan untuk menggunakan bahan anestetik lain. Setelah melakukan banyak percobaan ia memutuskan bahwa kloroform dapat memberikan anestesia lebih baik daripada eter atau nitrogen-oksida. Dr. James Simpson merupakan orang  pertama yang menggunakan kroroform untuk menghilangkan nyeri persalinan

dikarenakan ia tidak puas dengan eter, tidak hanya karena mengiritasi mata dan mudah terbakar, akan tetapi juga karena tidak ada jaminan keamanannya.

(11)

Simpson pertama kali menggunakan kloroform pada tahun 1847 dengan cara sederhana yaitu dengan menyiramkan zat ini pada sebuah sapu tangan dan diletakkan menutupi mulut dan hidung penderita sehingga ia dapat menghirup uapnya. Kemudian Schimmelbusch (1860-1895), seorang ahli bedah di Berlin menggunakan masker yang dapat dipakai untuk memberikan kloroform, etil klorida atau dietil eter.

Gambar 4. A. Dr. James Young Simpson.B. Ilustrasi Simpson dengan uji kloroformnya.

A. Mesin Anestesi Konvensional Dan Modern (1970

 – 

Sekarang

 Mesin Anestesi Konvensional

Mesin anestesi konvensional mencakup mesin-mesin seperti seri Ohmeda Modulus dan Excel, serta North american Dräger. Seri Narkomed dan Narkomed GS.

(12)

Gambar 20. North american Dräger, dari kiri ke kanan: Narkomed 2 (1982),  Narkomed AM-III (1977), Narkomed Standard (1972), Narkomed Compact (1977). Keterbatasan mesin anestesi konvensional.

1. Mesin anestesi konvensional memiliki bayak hubungan/ koneksi ekternal. Meskipun telah dilakukan standarisasi ukuran pipa/ tabung,  banyaknya koneksi eksterna ini merupakan sumber terjadinya diskoneksi atau miskoneksi, kinking, kelalaian, atau sumbatan. Morbiditas yang timbul akibatkesalahan peralatan ini bergantung pada lokasi dan fungsi komponen yang terganggu. Koneksi yang dimaksud mencakup pipa-pipa pada sikrkuit nafas, sistem pengeluaran gas, bellow, pipa aliran gas segar, sistem  pembuangan dan sebagainya.

2. Perlindungan akan baro trauma. Mesin konvensional dilengkapi dengan  pembatas tekanan dalam sirkuit nafas, akan tetapi sebagian perlu diset secara manualuntuk mempertahankan tekanan tetap berada dibawah nilai ekstrim. Sebagian mesin lainnya hanya akan membunyikan alarm bila nilai yang telah di set tersebut terlampaui. Pasien beresiko mendapat hembuhan oksigen tambahan sebesar 500-800 ml/dtk dari volume tidal.

3. Resiko vaporizer. Vaporizer dapat bersifat fixed atau dapat dipindah- pindah. Jika dalam posisimiring, agen cair dapat memasuki ruang bypass, teruapkan, dan kemudian dialirkan ke sirkuit dalam dosis yang berlebihan. Dosis yang kurang dapat terjadi bila ada kebocoran pada tempat-tempat  persambungan.

4. Penghantaran volume tidal yang tidak adekuat. Sejumlah besar volume  bellow dapat saja hilang dalam sirkuit nafas akibat komplians dan kompresi. Ventilator konvensional biasanya memerlukansistem ”dua-langkah”,  perubahan mekanik atau elektrik dari ventilasi manual dan kesalahan manusia

dapat menyebabkan kondisi apnoe pada pasien

5. Automated Checkout. Mesin anestesi konvensional harus di periksa secara manual sehingga sering tidak akurat. Klinisi biasanya tidak memeriksa alat secara keseluruhan sehingga tidak dapat menemukan kerusakan/

(13)

malfungsi atau bahkan tidak melakukan pemeriksaan sama sekali. Meskipun telah diberikan instruksi secara jelas, residen anestesi paling baik hanya dapat melakukan 81% prosedur pemeriksaan.4

 Mesin Anestesi Modern

Mesin anestesi modern mencakup Date  – Ohmeda, Aestiva/5, Anethesia Delivery Unit (ADU), Dräger Medical, Fabius GS vl.3, Julian, dan  Narkomed 6400. Mesin anestesi modern biasanya memiliki komponen

sebagai berikut:

1. Mempunyai hubungan dengan tabung oksigen, udara dan nitrogen-oksida rumah sakit. Tekanan saluran pipa dari sistem gas rumah sakit (dikeluarkan melalui dinding) haruslah berkisar 400 kPa (60 psi; 4 atmosfer). 2. Tabung gas cadangan untuk oksigen, udara dan nitrogen-oksida yang diletakkan khusus. Mesin yang lebih kuno kadang memiliki tabung dan flow meter untuk karbon dioksida dan siklopropan. Kebanyakan mesin baru hanya memiliki tabung oksigen cadangan. Regulator silinder ini diatur pada tekanan 300 kPa (45 Psi; 3 Atmosfer). Jika tabung yang ada pada mesin dihubungkan dengan gas di dinding, gas yang ada pada dinding lah yang akan digunakankarena memiliki tekanan yang lebih tinggi.

3. Flush oksigen aliran tinggi yang dapat memberikan oksigen sebanyak 30 L/ menit.

4. Pengukur dan pengatur tekanan untuk melindungi komponen mesin dan pasien dari gas bertekanan tinggi.

5. Flow meter (rotameter) untuk oksigen, udara dan nitrogen oksida yang digunakan oleh ahli anestesi untuk dapat memberikan gas-gas ini kepada pasien dalam campuran yang akurat. Flow meter biasanya  berbentuk pneumatik, akan tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan jenis

digital elektromagnetik.

6. Satu atau lebih vaporizer untuk memberikan zat anestesi volatile secara akurat.

(14)

7. Ventilator

8. Monitor fisiologi untuk memonitor laju jantung, EKG, tekanan darah, dan saturasi oksigen (umumnya tersedia monitor tambahan untuk memantau suhu, tekanan arteri rata-rata dan tekanan vena sentral dsb)

9. Sirkuit nafas, sebagian besar dengan sistem lingkar 10. Alat penukar panas dan uap

11. Sistem pembuangan 12. Perlengkapan sucktion.

13. Biasanya terdapat tatakan/ laci meja kecil tempat meletakkan  perlengkatan pengelolaan jalan nafas sehingga mudah diraih oleh ahli

anestesi.

Gambar 21 . Mesin Anestesi Modern.

Untuk mengatasi keterbatasan mesin anestesi konvensional, pada mesin anestesi modern dilakukan perbaikan sebagai berikut:

1. Mengurangi koneksi eksternal. Sistem dengan koneksi internal mengurangi kemungkinan diskoneksi, miskoneksi atau kinking.

(15)

2. High Pressure Management. Mesin versi baru memiliki regulator tabung O2 sampai sekitar 100 psig, sehingga tabung penghubung tetap terbuka pada tekanan dinding 50 psig. “fail safes” dapat dihilangkan dari jalur pipa oksigen sehingga udara dapat dihantarkan melalui vaporizer kedalam sirkuit nafas setelah tekanan oksigen dihilangkan.

3.

Vaporisasi gas anestesi

.

Untuk mencegah masuknya agen anestesi keruang penguapan ketika vaporizer dalam posisi miring saat dipindahkan atau selama transportasi, vaporizer dibuat dalam posisi T

4.

Akurasi seting volume tidal. ADU sebelumnya mengukur aliran gas segar dan agen anestesi,mengurangi jumlahnya dari jumlah yang diberikan sebelumnya sehingga dapat melindungi flush O2 selama inspirasi

5.

Automatisasi Checkout dan monitoring

.

  Agar secara otomatis prosedur  pemeriksaan alat dapatdilaksanakan, mesin anestesi modern dilengkapi alarm.

II. MESIN ANESTESI A. DEFINISI

Istilah “mesin anestesi” adalah tradisional berlaku untuk suatu  perlengkapan yang mengirimkan oksigen dan agen bersifat gas dan/ atau cairan yang mudah menguap. Yang dimaksud dengan peralatan anestesi adalah alat-alat anestesi dan  perlengkapannya yang digunakan untuk memberikan anestesi umum secara inhalasi.

Mesin anestesi adalah peralatan yang digunakan untuk memberikan anestesi inhalasi. Fungsi mesin anestesia ialah menyalurkan gas atau campuran gas anesthetic yang aman ke rangkaian sirkuit anesthetic yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa campuran gas dari pasien.

 Mesin yang aman dan ideal ialah mesin yang memenuhi persyaratan  berikut:

1. Dapat menyalurkan gas anesthetic dengan dosis tepat. 2. Ruang rugi minimal

(16)

3. Mengeluarkan CO2 dengan efisien.

4. Bertekanan rendah

5. Kelembaban terjaga dengan baik

6. Penggunaannya sangat mudah dan aman

 Mesin anestesia sebelum digunakan harus diperiksa apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Beberapa petunjuk dibawah ini perlu diperhatikan.

1. Periksa mesin dan peralatan kaitannya secara visual apakah ada kerusakan atau tidak, apakah rangkaian sambungannya benar.

2. Periksa alat penguap apakah sudah terisi obat dan penutupnya tidak longgar atau

 bocor.

3. Periksa apakah sambungan silinder gas atau pipa gas ke mesin sudah benar.

4. Periksa meter aliran gas apakah berfungsi baik. 5. Periksa aliran gas O2 dan N2O

(17)

B. GAMBARAN MESIN ANESTESI

Dalam bentuk dasar, mesin anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran dari gas dan menurunkan tekanannya ke level aman,; menguapkan anastetik volatile hingga campuran gas final; dan memberikan gas ke breathing circuit yang terhubung dengan jalan nafas pasien. Ventilator mekanis yang tersambung ke breathing circuit tapi dapat dilepaskan dengan sebuah switch selama ventilasi spontan atau manual. Suplai oksigen

(18)

tambahan dan suction regulator juga biasanya ada pada mesin anestesi. Sebagai tambahan pada komponen keamanan standar mesin anestesia yang paling canggih mempunyai tambahan pengaman, dan computer  processor yang mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen, melakukan  pengecekan otomatis dan memberikan pilihan perekaman otomatis dan menghubungkan dengan monitor eksternal dan jaringan informasi rumah sakit. Beberapa mesin didesain untuk mobilitas (cth, Draeger Narkomed Mobile), magnetic resonance imaging kompabilitas (cth, Datex-Ohmeda Aestiva/5 MRI), Draeger Narkomed MRI-2) atau bentuk kompak (contoh, Datex-Ohmeda/5 Avance dan Aestiva S5 Compact, Draeger Fabius Tito).

(19)
(20)
(21)
(22)

C. SUPLAI GAS

Sebagian besar mesin memiliki inlet untuk oxygen, nitrous oxide, dan udara. Model yang lebih kecil sering tidak memiliki inlet udara dimana mesin-mesin yang lain memiliki inlet keempat untuk helium, Heliox atau karbon dioxida. Inlet terpisah disediakan untuk suplai gas primer dari pipa yang melewati dinding fasilitas kesehatan dan untuk suplai gas sekunder. Jadi mesin memiliki dua

(23)

 pengukur

 pengukur tekanan tekanan gas ugas untuk ntuk setiap jenis setiap jenis gas: satu gas: satu untuk untuk dari pipa dari pipa dan dan satu untuksatu untuk silinder.

silinder.

 Inlet PipaInlet Pipa

Oxygen, nitrous oxide, dan sering udaa dialirkan dari suplai sentra ke ruang Oxygen, nitrous oxide, dan sering udaa dialirkan dari suplai sentra ke ruang operasi melewati

operasi melewati jaringan pemipaan. jaringan pemipaan. Selangnya diberi Selangnya diberi kode warna dankode warna dan menghubungkan ke mesin anestesi melalui fitting

menghubungkan ke mesin anestesi melalui fittingdiameter-index safetydiameter-index safety system (DISS)

system (DISS) yang tidak yang tidak akan tertukar. akan tertukar. Sebuah saringan menangkap debuSebuah saringan menangkap debu dari suplai dinding dan katup satu arah mencegah aliran balik dari gas ke dari suplai dinding dan katup satu arah mencegah aliran balik dari gas ke suplai pemipaan.

suplai pemipaan. Harus diperhatikan Harus diperhatikan bahwa beberapa mesin bahwa beberapa mesin memiliki oxygenmemiliki oxygen (pneumatic) power outlet yang digunakan untuk ventilator atau untuk oxygen (pneumatic) power outlet yang digunakan untuk ventilator atau untuk oxygen flowmeter tambahan.

flowmeter tambahan. Fitting DISS Fitting DISS untuk oxygen inlet untuk oxygen inlet dan oxygen powerdan oxygen power outlet identik dan tidak boleh tertukar.

outlet identik dan tidak boleh tertukar.

 Inlet SilinderInlet Silinder

Mirip dengan pipa, silinder ditempelkan ke mesin melalui hangeryoke yang Mirip dengan pipa, silinder ditempelkan ke mesin melalui hangeryoke yang menggunakan

menggunakanpin index safety systempin index safety system untuk untuk mencegah mencegah kesalahan.kesalahan. Komponen yoke meliputi pin, washer, saringan gas, dan katup pencegah Komponen yoke meliputi pin, washer, saringan gas, dan katup pencegah

(24)

aliran balik.

aliran balik. Silinder E ySilinder E yang ditempelkan ke mesin anestesi adalah sang ditempelkan ke mesin anestesi adalah sumberumber gas medis tekanan tinggi dan hanya digunakan sebagai cadangan kalau suplai gas medis tekanan tinggi dan hanya digunakan sebagai cadangan kalau suplai  pipa

 pipa tidak tidak memadai/gagal. memadai/gagal. Beberapa Beberapa mesin mesin memiliki memiliki dua dua silinder silinder oxygen,oxygen,  jadi satu silinder dapat d

 jadi satu silinder dapat digunakan ketika igunakan ketika yang kedua sedang yang kedua sedang diganti. diganti. TekananTekanan silinder biasanya

silinder biasanya diukur dengan Bourdon presdiukur dengan Bourdon pressure gauge. sure gauge. Sebuah selangSebuah selang fleksibel didalam gauge ini akan menegang jika terkena tekanan gas, yang fleksibel didalam gauge ini akan menegang jika terkena tekanan gas, yang akan mendorong roda gigi untuk memutar jarum penunjuk.

akan mendorong roda gigi untuk memutar jarum penunjuk.

D.

D. SIRKUITSIRKUIT PENGONTROL ALIRANPENGONTROL ALIRAN

 Pengatur TekananPengatur Tekanan

Tidak seperti suplai gas pipa yang umumnya bertekanan gas konstan, terdapat Tidak seperti suplai gas pipa yang umumnya bertekanan gas konstan, terdapat variasi tekanan yang besar pada silinder yang membuat kontrol aliran lebih variasi tekanan yang besar pada silinder yang membuat kontrol aliran lebih sulit dan

sulit dan berpotensi berbahaya. berpotensi berbahaya. Untuk keamanan dan Untuk keamanan dan memasikan penggunaanmemasikan penggunaan optimal dari gas silinder, mesin menggunakan pengatur tekanan untuk optimal dari gas silinder, mesin menggunakan pengatur tekanan untuk menurunkan tekanan gas silinder ke 45-47psi, sebelum memasuki katup menurunkan tekanan gas silinder ke 45-47psi, sebelum memasuki katup aliran.

aliran. Tekanan ini sedikit lebih Tekanan ini sedikit lebih rendah dari tekanan gas rendah dari tekanan gas pipa untuk secarapipa untuk secara otomatis memakai gas pipa jika silinder dibiarkan terbuka (kecuali jika otomatis memakai gas pipa jika silinder dibiarkan terbuka (kecuali jika tekanan pipa turun di

tekanan pipa turun dibawah 45psig). bawah 45psig). Setelah melewati BSetelah melewati Bourdon pressureourdon pressure gauge dan katup searah, gas pipa dan silinder melewati jalur yang sama. gauge dan katup searah, gas pipa dan silinder melewati jalur yang sama. High-pressure relief valve disediakan untuk tiap gas dan akan terbuka jika High-pressure relief valve disediakan untuk tiap gas dan akan terbuka jika tekanan gas suplai

tekanan gas suplai lebih dari batas lebih dari batas aman mesin (aman mesin (95-110psig). 95-110psig). Beberapa mesinBeberapa mesin (Datex-Ohmeda) juga menggunakan pengatur kedua untuk menurunkan (Datex-Ohmeda) juga menggunakan pengatur kedua untuk menurunkan tekanan pipa dan silinder

tekanan pipa dan silinder lebih jauh (pengaturan lebih jauh (pengaturan tekanan dua tahap). tekanan dua tahap). OxygenOxygen diturunkan ke 20psig

diturunkan ke 20psig dan nitrous oxide dan nitrous oxide ke 38psig. ke 38psig. Perbedaan penurunanPerbedaan penurunan antara kedua gas penting untuk fungsi yang benar dari aliran oxygen/nitrous antara kedua gas penting untuk fungsi yang benar dari aliran oxygen/nitrous oxide.

oxide. Mesin lain (DrMesin lain (Draeger) tidak menurunkan tekanan aeger) tidak menurunkan tekanan pipa, jadi katuppipa, jadi katup alirannya menerima

alirannya menerima gas pada gas pada 45-55psig. 45-55psig. Pengaturan tekanan dua Pengaturan tekanan dua tahaptahap mungkin dibutuhkan untuk flowmeter oxygen tambahan, mekanisme flush mungkin dibutuhkan untuk flowmeter oxygen tambahan, mekanisme flush oxygen, atau untuk tenaga pneumatik ventilator.

(25)

 Oxygen Supply Failure Protection DeviceOxygen Supply Failure Protection Device

Dimana suplai oxygen dapat langsung menuju flow control valve, nitrous oxide, Dimana suplai oxygen dapat langsung menuju flow control valve, nitrous oxide, udara (pada beberapa mesin), dan gas lain harus melewati alat pengaman sebelum udara (pada beberapa mesin), dan gas lain harus melewati alat pengaman sebelum mencapai flow contr

mencapai flow control valve masing-masing. ol valve masing-masing. Pada beberapa mesin, sPada beberapa mesin, seperti Aestivaeperti Aestiva (dan model Datex-Ohmeda terakhir) udara dapat langsung menuju flow control (dan model Datex-Ohmeda terakhir) udara dapat langsung menuju flow control valvenya; ini memungkinkan pemberian

valvenya; ini memungkinkan pemberian udara ketika oxygen tidak ada. udara ketika oxygen tidak ada. Alat iniAlat ini membolehkan aliran gas-gas lain hanya jika terdapat tekanan oxygen yang cukup membolehkan aliran gas-gas lain hanya jika terdapat tekanan oxygen yang cukup

(26)

 pada alat pengaman dan mencegah pemberian campuran hipoxik kepada pasien ketika kegagalan oxygen. Jadi selain mensuplai oxygen ke flow control valvenya, oxygen juga digunakan untuk memberi tekanan pada alat pengaman, katup flush oxygen, dan power outlet untuk ventilator (pada beberapa model). Alat pengaman mendeteksi tekanan oxygen melalui jalur “piloting pressure”. Pada beberapa desain mesin anestesi (Datex-Ohmeda Excel), jika jalur piloting pressure jatuh dibawah ambang batas (contoh, 20psig), katup penutup akan tertutup mencegah pemberian gas apapun.

Mesin-mesin modern (khususnya Datex-Ohmeda) mempunyai alat pengaman secara  proporsional untuk menggantikan katup penutup model lama. Alat ini, disebut sebagai oxygen failure protection device (Draeger) atau balance regulator (Datex-Ohmeda), secara proporsional menurunkan tekanan nitrous oxide dan gas lain kecuali udara. Alat ini hanya menutup total nitrous oxide dan aliran gas lain hanya jika tekanan oxygen dibawah minimum (cth. 0.5psig untuk nitrous oxide dan 10 psig untuk gas lain).

(27)

Semua mesin memiliki sensor suplai oxygen tekanan rendah yang mengaktifkan pluit gas atau bunyi alarm ketika tekanan gas inlet jatuh dibawah ambang (biasanya 20-35psig). Harus ditekankan bahwa alat pengaman ini tidak melindungi terhadap  penyebab hipoksia yang lain.

 Flow Valves & Meters

Ketika tekanan telah diturunkan ke level aman, setiap gas harus melewati flow-control valve dan diukur dengan flowmeter sebelum bercampur dengan gas lain, lalu memasuki vaporizer dan keluar dari mesin melalui common gas outlet. Jalur gas yang dekat ke flow valve dipandang sebagai circuit yang bertekanan tinggi dimana yang berada diantara flow valve dan common gas outlet dipandang sebagai bagian circuit bertekanan rendah. Ketika tombol dari flow-control valve diputar berlawanan  jarum jam, sebuah jarum pada valve berpindah dari tempatnya dan membiarkan gas mengalir melalui valve. Adanya penghentian di posisi full-off dan full-on mencegah kerusakan valve. Touch- dan color-coded tombol kontrol membuat lebih sulit untuk membuka gas yang salah on atau off. Sebagai pengaman tambahan, tombol oxygen

(28)

 biasanya lebih besar dan menonjol keluar dibandingkan tombol yang lain, dan  posisinya lebih ke kanan.

Flowmeter pada mesin anestesi diklasifikasikan sebagai constant-pressure variable-orifice atau electronic flowmeter. Pada constant-pressure variable-variable-orifice flowmeter, sebuah bola indikator, bobbin atau float yang diapungkan oleh aliran gas melalui tabung (Thorpe tube) yang dindingnya (bore) diberi penanda angka. Dekat bawah tabung, dimana diameternya kecil, gas aliran rendah akan memberikan tekanan yang cukup dibawah float untuk mengangkatnya di dalam tabung. Ketika float terangkat, diameter tabung melebar, memungkinkan lebih banyak gas untuk melewati float. Float akan berhenti terangkat ketika beratnya terangkat hanya oleh perbedaan tekanan diatas dan dibawahnya.

Flowmeter dikalibrasikan untuk spesifik gas, karena alilran melewati celah ergantung dari viskositas gas pada aliran laminar lambat dan densitasnya pada aliran turbulen yang cepat. Untuk meminimalisir efek dari friksi antara gas dan dinding tabung, float diidesain untuk berotasi konstan, hingga tetap di tengah tabung. Pelapisan bagian dalam tabung dengan zat konduktiv akan mengurangi efek listrik statis. Beberapa flowmeter mempunyai dua tabung kaca, satu untuk aliran lambat dan satu lagi untuk aliran cepat. Kedua tabung tersusun serial dan tetap dikontrol oleh satu katup. Desain dual taper memungkinkan sebuah flowmeter untuk dapat mengukur aliran lambat dan cepat. Penyebab malfungsi flowmeter antara lain adanya kotoran dalam tanbung, tabung yang tidak lurus secara vertikal dan float yang menempel di puncak tabung.

Jika terdapat kebocoran di atau setelah flowmter oksigen, campuran gas hipoksik dapat terkirim ke pasien. Untuk mengurangi resiko, flowmeter oksigen selalu diposisikan lebih hilir dibandingkan flowmeter yang lain (paling dekat ke vaporizer). Beberapa mesin anestesi mempunyai pengontrol aliran dan pengukuran secara elektronik (cth Datex-Ohmeda S/5 Avance. Pada keadaan ini terdapat cadangan flowmeter konvensional untuk oksigen. Model lain memiliki flowmeter konvensional tetapi pengukuran elektronik. (Draeger 6400) dan tampilan digital (Draeger Fabius GS) atau tampilan digital/grafis (Datex-Ohmeda S/5 ADU. Jumlah

(29)

 penurunan tekanan yang disebabkan oleh restriktor flowmeter adalah dasar  pengukuran dari aliran gas pada sistem ini. Pada mesin-mesin ini, oksigen, nitrous oxida, dan udara masing-masing memiliki alat pengukuran aliran elektronik yang  berbeda sebelum akhirnya bercampur.

a. Aliran oksigen minimum

Katup aliran oksigen biasanya didesain untuk mengirimkan aliran minimum 150 mL/mnt ketika mesin anestesi dihidupkan. Salah satu metode menggunakan resistor aliran minimum. Alat pengaman ini memastikan oksigen akan ikut mengalir meskipun operator terlupa untuk mengidupkan aliran oksigen. Beberapa mesin didesain untuk mengirimkan alian minimum atau low-flow-anestesia (<1L/mnt) dan mempunyai aliran oksigen minimum hingga 50mL/mnt (spt Datex-Ohmeda Aestiva/5)

b. Pengontrol Rasio Oksigen/Nitrous Oksida

Sebuah pengaman lain dari mesin anestesi adalah hubungan aliran gas nitrous oksida terhadap aliran oksigen, pengaturan ini memastikan konsentrasi minimum oksigen sebesar 21-25%. Pengontrol rasio oksigen/nitrous oksida menghubungkan kedua katup aliran gas secara mekanis (Datex-Ohmeda), pneumatis atau secara elektronis (Datex-Ohmeda S/5), harus diperhatikan bahwa alat pengaman ini tidak berefek terhadap aliran gas lain (spt udara, helium atau karbon dioksida)

6. VAPORIZER (PENGUAP)

Anestetik volatil (seperti halothan, isoflurane, desflurane atau sevoflurane) harus diuapkan sebelum dikirimkan ke pasien. Vaporizer mempunyai knob yang dikalibrasikan untuk konsentrasi yang secara tepat menambahkan anestetik volatril ke campuran aliran gas dari seluruh flowmeter. Terletak antara flowmeter dan common gas outlet. Lebih lanjut, kecuali mesin hanya bisa menampung satu vaporizer, semua mesin anestesi harus mempunyai alat interlocking atau ekslusi untuk mencegah  penggunaan lebih dari satu vaporizer secara bersamaan.

(30)

a. Fisika dari penguapan

Pada temperatur tertentu, melekul dari zat volatil dalam tempat tertutup akan  berdistribusi dalam fase cair dan gas. Molekul gas menghantam dinding kontainer,

menciptakan tekanan uap dari zat itu. Makin tinggi temperaturnya, makin tinggi kecendrungan molekul berubah dari cair ke gas, dan makin tinggi tekanan uapnya. Penguapan memerlukan energi, yang didapat dari kehilangan panas dari fase cair. Ketika penguapan berlangsung, temperatur zat cair turun dan tekanan uap menurun hingga terdapat kalor yang dapat masuk ke sistem. Vaporizer memiliki ruangan dimana gas pembawa akan larut bersama zat volatil.

b. Ketel tembaga

Vaporizer ketel tembaga tidak lagi digunakan secara klinis, bagaimanapun juga, mengerti cara kerjanya akan memberikan pemahaman terhadap pemberian zat volatil. Diklasifikasikan sebagai measured-flow vaporizer (atau flowmeter-controlled vaporizer). Didalam ketel tembaga, sejumlah gas pembawa akan melewati zat anestetik yang dikontrol oleh flowmeter, Katup ini akan ditutup ketika sirkuit vaporizer tidak dipakai. Tembaga digunakan sebagai bahan konstruksi karena sifat spesifik panasnya. (Jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu zat sebanyak 1oC) dan konduktifitas termal yang baik (kecepatan konduktifitas panas melewati zat) membantu kemampuan vaporizer untuk tetap pada temperatur yang konstan. Seluruh gas yang memasuki vaporizer melawti cairan anestesi dan akan  bercampur dengan uap. Satu ml cairan anestetik sama dengan 200 ml uap anestesi.

Karena tekanan uap dari zat anestesi lebih besar dari yang tekanan parsial yang dibutuhkan untuk anestesia, gas yang sudah bercampur akan meninggalkan ketel harus diencerkan terlebih dahulu sebelum mencapai pasien.

Sebagai contoh, tekanan uap halotan adalah 243 mmHg pada 20oC, jadi konsentrasi halotan ketika keluar dari ketel tembaga pada 1 atmosfer adalah 243/760, atau 32%. Jika 100ml oksigen memasuki ketel, sekitar 150 ml gas akan keluar, yang sepertiganya adalah uap halotan. Sebagai kontras, tekanan parsial yang hanya 7mmHg atau kurang dari 1% konsentrasi (7/760) pada 1 atmosfer yang dibutuhkan

(31)

untuk anestesi. Untuk memberikan 1% konsentrasi halotan, 50 ml uapo halotan dan 100ml gas pembawa yang meninggalkan ketel tembaga harus di encerkan dengan 4850 gas yang lain (5000-150 =4850). Setiap 100 ml oksigen yang melewati vaporizer halothan akan memberikan konsentrasi halotan 1 % jika total aliran gas  pada sirkuit pernafasan sebesar 5L/mnt. Jadi, jika total aliran sudah ditetapkan, aliran melewati vaporizer akan menentukan konsentrasi akhir dari zat anestesi. Isofluran mempunyai tekanan uap yang hampir sama. Jadi terdapat hubungan yang sama antara aliran ketel tembaga, aliran gas total, dan konsentrasi zat anestetik. Bagaimanapun juga, jika aliran gas total turun tanpa disengaja (cth. Kehabisan suplai nitrous oksida), konsentrasi volatil anestetik akan naik dengan cepta ke tingkat yang  berbahaya.

c. Vaporizer Modern Conventional

Seluruh vaporizer modern spesifik agen, mampu untuk memberikan konsentrasi konstan dari agen tidak tergantung suhu, atau aliran melewati vaporizer (tabel 4-3). Memiutar knob berlawanan jarum jam ke persentase yang diinginkan akan membagi aliran gas ke gas pembawa, yang akan mengalir melewati cairan anastetik di vaporizer chamber, dan sisanya akan keluar dari vaporizer tidak berubah. Karena sejumlah gas yang memasuki tdak pernah bersentuhan dengan cairan anestetik, tipe vaporizer ini disebut juga variable –  bypass vaporizer.

Kompensasi suhu didapat dari bilah yang terbuat dari dua buah metal yang disatukan. Bilah metal menjadi lurus atau melengkung sebagai akibat dari perubahan suhu. Ketika suhu turun, kontraksi diferensial menyebabkan bilah membengkok dan mengakibatkan lebih banyak gas yang melewati vaporizer. Ketika suhu naik, ekspansi diferensial menyebabkan bilah membengkok ke arah yang lain dan mencegah lebih banyak gas memasuki vaporizer. Kecuali pada keadaan ekstrim (<250ml/mnt atau > 15 L/mnt), perubahan derajat aliran dalam range tidak akan  berefek secara signifikan terhadap konsentrasi karena beberapa proporsi dari gas diekspos ke cairan. Perubahan komposisi gas, bagaimanapun juga, dari 100% oksigen menjadi 70% nitrous okside dapat menurunkan konsentrasi volatil anestetik dikarenakan kelarutan yang lebih besar dari nitrous oksida pada zat volatil.

(32)

Vaporizer-vaporizer ini adalah agen spesifik, mengisi mereka dengan zat yang tidak sesuai harus dihindari. Sebagai contoh mengisi vaporizer enfluran secara tidak sengaja dengan halotan akan menyebabkan overdosis zat anestetik. Karena tekanan vapor halotan yang lebih besar (243mmHg versus 175 mmHg) akan menyebabkan  jumlah vapor 40% lebih banyak yang dilepaskan. Kedua, halotan dua kali lebih  poten dibanding enfluran. Kebalikannya, mengisi vaporizer halotan dengan enfluran akan menyebabkan kurangnya dosis anestetik. Vaporizer modern menawarkan p engisian vaporizer dengan kunci khusus yang akan mencegah pengisian dengan agen yang salah.

Memiringkan berlebihan dari vaporizer zaman dahulu (Tec4, Tec 5, dan Vapor 19) selama pemindahan akan membanjiri daerah baypass dan akan menyebabkan konsentrasi tinggi dari anestetik yang berbahaya. Fluktuasi dalam tekanan dari ventilasi tekanan positif dari mesin anestesi zaman dahulu dapat menyebabkan aliran  balik melewati vaporizer, “Pumping effect” ini lebih jelas ketika aliran gas rendah.

Katup satu arah antara vaporizer dan oxygen flush valve (Datex-Ohmeda).

d. Vaporizer Elektronik 

Vaporizer Desfluran haruslah yang dikontrol secara elektronik, dan vaporizer elektronik juga digunakan untuk semua jenis volatil pada mesin anestesi yang canggih (cth Datex-Ohmeda S/5 ADU)

1. Vaporizer Desfluran-Tekanan vapor desfluran sangat tinggi pada  permukaan laut hingga hampir mendidih pada suhu ruangan. Volatilitas yang

tinggi ini, digabung dengan potensi yang hanya seperlima dari zat volatil lain, menyebabkan keunikan dalam pemakaiannya. Pertama, karena vaporisasi yang dibutuhkan untuk anestesi umum akan menyebabkan efek pendinginan yang akan membatasi kemampuan vaporizer untuk tetap pada suhu konstan. Kedua, karena memvaporisasi dengan luar biasa, dibutuhkan aliran gas yang sangat banyak untuk melarutkan gas pembawa hingga menjadi konsentrasi yang sesuai untuk penggunaan klinis. Masalah ini telah diatasi dengan

(33)

dibuatnya vaporizer khusus desfluran, Tec 6, Tec 6 plus dan D Tec (vaporizer  blender yang dipanaskan). Sebuah reservoir yang berisi desfluran (desfluran sump ) dipanaskan secara elektri hingga 39oC, menciptakan tekanan vapor sebesar 2 atm. Tidak seperti variable-bypass vaporizer, tidak ada fresh gas flow melewati desflurane sump. Vapor desflurane murni akan bercampur dengan campuran gas sebelum keluar dari vaporizer. Jumlah vapor desflurane yang dilepaskan dari sump tergantung dari konsentrasi yang diinginkan dengan memutal dial kontro dan fresh gas flow rate, vaporizer tidak dapat mengkompensasi secara otomatis perubahan ketinggian. Penurunan tekanan ambien (cth dataran tinggi) tidak mempengaruhi konsentrasi agen yang dihasilkan, tetapi menurunkan tekanan gas parsial dari age3n. Jadi, pada dataran tinggi, anestesiologist harus menaikkan konsentrasi zat secara manu al. 2. Aladin casette vaporizer- Vaporizer ini didesain untuk digunakan pada Datex-Ohmeda S/5 ADU dan mesin yang mirip. Aliran gas dari flow control dibagi menjadi aliran bypass dan aliran yang melewati cairan (Fig 4-21). Yang terakhir disebutkan adalah Aladin casette vaporizer yang agen spesifik yang diberi kode warna. Mesin hanya dapat menerima satu vaporizer pada satu waktu dan mengenali jenis vaporizer melalui label magnetik. Vaporizer ini tidak mengandung saluran untuk aliran bypass, jadi, tidak seperti vaporizer konvensional, zat anestetik cair tidak dapat tumpah ketika vaporizer sedan dibawa dan vaporizer dapat dibawa dengan posisi apapun. Setelah casette diletakkan di mesin, aliran yang melewati zat anestesi akan bersatu dengan aliran bypass sebelum keluar dari fresh gas outlet. Menyesuaikan rasio antara aliran bypass dan aliran yang melewati zat anestesi akan mengubah konsentrasi dari zat anestesi yang diberikan kepada pasien.. Dalam praktek, klinisi mengubah konsentrasi dengan memutar knob yang terhubung dengan  potensiometer digital. Software akan menset konsentrasi gas agen yang diinginkan sesuai dengan output pulse dari knob. Sensor di casette mengukur tekanan dan suhu, jadi menentukan konsentrasi agen pada gas yang meninggalkan casette. Aliran pada zat anestesi yang benar dihitung

(34)

 berdasarkan konsentrasi fresh gas yang diinginkan dan konsentrasi gas di casette yang telah ditentukan.

e. Common (Fresh) Gas Outlet

Berlawanan dengan multiple gas inlet yang dimiliki, mesin anestesi hanya memiliki satu common gas outlet yang mensuplai gas ke sirkuit pernafasan .  Nama fresh gas outlet juga sering digunakan karena perannya dalam

menambahkan gas yang jelas komposisinya ke circle system. Tidak seperti model terdahulu, beberapa mesin baru mengukur dan melaporkan aliran gas di common outlet (Ohmeda-Datex s/5 ADU dan Narkomed 6400). Sebuah alat antidisconnect digunakan untuk mencegah terlepasnya dari selang gas yang menghubungkan mesin dengan sirkuit pernafasan.

Oxygen flush valve memberikan aliran besar (35-55l/mnt) dari oksigen langsung ke common gas outlet, dengan membypass flowmeter dan vaporizer. Digunakan untuk mengisi atau membilas secara cepat dari sirkuit pernafasan, tetapi karena oksigen yang diberikan pada tekanan 45-55psig, terdapat bahaya yang nyata terjadinya barotrauma. Untuk alasan ini, flush valve harus digunakan secara hati-hati ketika pasien tersambung ke sirkuit pernafasan. Beberapa mesin memiliki regulator tahap kedua untuk menurunkan tekanan oksigen flush. Pelindung disekeliling tombol flush mencegah kemungkinan  penggunaannya secara tak sengaja. Mesin anestesi (cth Datex-Ohmeda Aestiva/5) dapat memiliki common gas outlet tambahan yang dapat diaktifkan dengan sebuah switch. Digunakan untuk melakukan test kebocoran sirkuit pada tekanan rendah.

E. SIRKUIT PERNAFASAN

Sistem pernafasan yang paling sering digunakan di mesin anestesi adalah sistem lingkar. Sirkuit Bain kadang-kadang digunakan. Penting untuk dicatat bahwa komposisi gas pada common gas outlet dapat dikontrol secara tepat dan cepat dengan mengatur flowmeter dan vaporizer. Berlawanan dari itu, komposisi gas, khususnya

(35)

konsentrasi volatil anestetik, pada sirkuit pernafasan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor yang lain, termasuk pemgambilan zat anestetik di paru-paru pasien, minute ventilation, aliran gas total , volume sirkuit pernafasan , dan adanya kebocoran gas. Penggunaan aliran gas tinggi selama induksi dan bangun menurunkan efek dari variabel-variabel tersebut dan dapat mengurangi perbedaan antara konsentrasi zat anestesi di fresh gas outlet dan sistem lingkar. Pengukuran dari gas anestesi yang diinspirasi dan diekspirasi berkontribusi terhadap manajemen anestetik.

(36)

Pada sebagian besar mesin, common gas outlet tersambung pada sirkuit pernafasan hanya setelah katup ekshalasi untuk mencegah pengukuran tidal volum ekshalasi yang tinggi. Ketika pengukuran spirometri dilakukan di Y connector, aliran gas segar

(37)

memasuki sirkuit pada sisi pasien dari katup inspirasi (Datex-Ohmeda S/5 ADU) yang terakhir akan membantu eliminasi CO2 dan mencegah kerusakan absorber CO2. Mesin-mesin anestesi yang baru mempunyai komponen sirkuit pernafasan internal yang terintegrasi. Keuntungan dari desain ini termasuk berkurangnya kemungkinan terputus sambungan, salah sambung, terlipat, dan bocor. Volume yang lebih kecil dari mesin juga membantu menghemat aliran gas dan volatil anestetik dan memudahkan perubahan yang cepat dari konsentrasi gas di sirkuit pernafasan. Pemanas internal dapat mengurangi terbentuknya pengembunan.

(38)

 Oxygen Analyzer

Anestesia umum tidak boleh diberikan tanpa alat oxygen analyzer di sirkuit  pernafasan. Tiga jenis oxygen analyzer yang terzedia adalah polarographic (Clark

electrode), galvanic (fuel cell), dan paamagnetic. Dua tehnik pertama menggunakan sensor elektrokimia, yang bersisi katoda dan anoda didalam gel elektrolit yang dipisahkan dari gas contoh oleh membran oxygen permeable (biasanya Teflon). Ketika oksigen bereaksi dengan elektroda, sebuah arus listrik dihasilkan yang  proorsional dengan tekanan parsial oxygen di gas contoh. Sensor galvanic dan  polarographic berbeda dalam komposisi elektrodan dan gel elektrolit mereka.

Komponen galvanic cell mampu memberikan energi kimia yang cukup jadi reaksi tidak membutuhkan tambahan listrik dari luar.

Meskipun harga awal dari sensor paramagnetik lebih tinggi dari sensor elektrokimia, alat paramagnetik dapat mengkalibrasi sendiri dan tidak ada yang habis terpakai. Sebagai tambahan, waktu pengukurannya cukup cepat untuk membedakan konsentrasi oksigen inspirasi dan ekspirasi.

Seluruh oxygen analyzer harus mempunyai low-level alarm yang teraktivasi secara otomatis denan menghidupkan mesin anestesi. Sensor harus diletakkan di lengan inspiratory atau ekspiratory di sirkuit pernafasan, tetapi bukan di fresh gas line. Sebagai hasil dari konsumsi oksigen pasien, lengan ekspirasi memiliki tekanan  parsial oksigen yang lebih rendah dibandingkan le ngan inspirasi, terutama pada aliran gas yang rendah. Peningkatan kelembapan dari gas ekspirasi tidak mempengaruhi secara signifikan dari sensor-sensor modern.

 Carbondioksida Absorber 

Carbon dioksida absorbent (Pengisap CO2) Rebreathing gas alveolar memelihara  panas dan kelembaban. CO2 pada gas yang dihembuskan harus dihilangkan untuk

mencegah hiperkapni. Secara kimiawi CO2 bergabung dengan air untuk membentuk asam karbonat. CO2 absorbent (seperti sodalime atau baralime) mengandung garam

(39)

hidroksida yang mampu menetralkan asam karbonat. Produk akhir reaksi meliputi  panas (termasuk panas netralisasi), air dan kalsium karbonat. Sodalime adalah CO2

absorbent yang umum dan mampu menyerap untuk 23 L CO2 per 100 g absorbent. Perubahan warna dari sebuah indikator pH oleh peningkatan konsentrasi ion hidrogen memberi tanda terpakainya alat penyerap. Absorbent harus diganti bila 50-70 % telah  berubah warna. Meskipun butiran yang telah digunakan dapat kembali ke warna

aslinya jika diistirahatkan, tetapi pemulihan kapasitas CO2 absorbent yang terjadi tidak signifikan. Ukuran butiran menunjukkan dengan daya serap permukaan yang tinggi dari butiran-butiran kecil dan aliran gas dengan resistensi yang rendah dari  butiran-butiran yang besar. Garam-garam hidroksida mengiritasi kulit dan selaput

lendir. Meningkatkan kekerasan sodalime dengan menambahkan silika meminimalkan resiko menghirup debu natrium hidrokida. Karena kapur barium hidroksida memasukkan air ke dalam struktur tersebut (air kristal), sehingga cukup keras tanpa silika. Tambahan air ditambahkan untuk kedua absorbent selama  pembungkusan untuk memberi kondisi yang optimal untuk pembentukan asam

karbonat. Sodalime komersial memiliki kandungan air 14 –  19 %. Butiran penyerap dapat menyerap dan kemudian melepaskan sejumlah volatile anestesi (anestesi yang mudah menguap) secara signifikan.

Alat ini dapat merespon untuk induksi yang tertunda atau muncul. Sodalime yang lebih kering besar kemungkinan akan menyerap dan mengurangi anestesi inhalasi.Carbon dioksida absorbers Butiran-butiran penyerap yang terkandung dalam satu atau dua tabung yang melekat antara kepala dan alas lapisan. Bersama-sama, unit ini disebut absorbers (gambar 18). Meskipun besar, tabung ganda memungkinkan  penyerapan CO2 yang lebih lengkap, frekuensi perubahan absorbent lebih

sedikit/tidak banyak, dan resistensi aliran gas lebih rendah. Untuk memastikan  penyerapan lengkap, tidal volume pasien tidak boleh melebihi volume udara ruang

antara butiran penyerap, yang kurang lebih sama dengan 50% dari kapasitas  penyerap. Indikator pewarna dapat dipantau melalui dinding transparan penyerap.

Terpakainya penyerap biasanya pertama terjadi pada lokasi dimana gas dihembuskan memasuki penyerap dan sepanjang dinding tabung yang halus. Absorbers generasi

(40)

yang lebih baru dapat digunakan hingga CO2 ditemukan dalam gas yang dihirup yang dapat diamati pada monitor gas anestesi, yang menunjukkan saatnya tabung untuk diganti.

 Spirometer

Spirometer, juga disebut sebagai respirometer, digunakan untuk mengukur volume ekshalasi tidal di sirkuit pernafasan di semua mesin anestesi, biasanya dekat katup ekshalasi. Beberapa mesi juga mengukur volume tidak inspirasi didekat katup inspirasi (Datex-Ohmeda Aestiva/5) atau yang sebenarnya diberikan ke pasien dan volume tidal ekshalasi pada Y connecttor yang tersambung ke jalan nafas pasien (cth. Datex-Ohmeda S/5 ADU).

Cara yang sering adalah menggunakan kincir yang berotasi di lengan ekspiratori di depan katup ekspirasi dari sistem lingkar.

Aliran gas melewati kincir dalam respirometer menyebabkan rotasi mereka, yang diukur secara elektronik, fotoelektrik, dan mekanis. Variasi yang lain menggunakan  prinsip turbin ini, volumeter atau displacement meter didesain untuk mengukur  pergerakan dari sejumlah gas pada waktu tertentu.

Perubahan pada volume tidal ekshalasi biasanya menunjukkan adanya perubahan di setting ventilator, tapi juga dapa karena kebocoran sirkuit, sambunan terlepas, atau malfungsi ventilator. Spirometer rentan terhadap kesalahan yang disebabkan oleh inersia, gesekan, dan pengembunan air. Lebih lanjut, pengukuran dari volume tidal ekshalasi pada tempat ini di lengan ekspirasi termasuk gas yang tidak diberikan kepada pasien (hilang ke sirkuit). Perbedaan antara volume gas yang diberikan ke  pasien dan volume gas yang sebenarnya mencapai pasien menjadi sangat signifikan dengan long compliant breathing tube, pernafasan yang cepat, dan tekanan airway yang tinggi. Masalah ini paling tidak dapat dipecahkan sebagian dengan mengukur volume tidal pada Y connector di jalan nafas pasien.

Sebuah hot-wire anemometer (Drager Fabius GS) menggunakan kawat platinum yang dihangatkan secara elektris didalam aliran gas. Efek pendinginan dari peningkatan alirangas pada kawat elektroda menyebabkan perubahan tahanan listrik. Pada

(41)

anemometer tahanan-konstan, aliran gas ditentukan dari jumlah arus listrik yang dibutuhkan untuk menjaga suhu kabel tetap konstan (dan tahanan). Kerugian nya termasuk tak mampu untukmendeteksi aliran balik dan kemungkinan dari kawat yang dihangatkan tadi menjadi sumber api yang potensial untuk semburan api di selang  pernafasan.

Sensor aliran ultrasonik berdasar kepada diskontinuitas dari aliran gas yang dihasilkan oleh turbulensi. Beam ultrasonik yang ke hulu dan hilir menghasilkan kristalk piezoelektrik, yang ditransmisikan pada suduh aliran gas. Perubahan frekuensi Doppler pada beam proporsional terhadap kecepatan aliran di sirkuit  pernafasan. Keuntungan utama adalah tidak ada bagian bergeak dan tidak tergantung

dari desitas gas.

Mesin dengan flowmeter variable-orifice biasanya memakai dua sensor. Satu mengukur aliran pada lubang inspirasi pada sistem pernafasan dan yang lainnya mengukur aliran pada lubang ekspirasi. Sensor-sensor ini menggunakan perubahan  pada diameter internal untuk menghasilkan penurunan tekanan yang proporsional terhadap aliran gas melewati sensor. Tabung transparan menghubungkan sensor ke transducer perbedaan tekanan didalam mesin anestesi (Datex-Ohmeda 7900 Smart Vent). Bagaimanapun juga, karena pengembunan yang banyak, dapat terjadi kegagalan sensor jika sensor digunakan dengan sirkuit yang dihangatkan dan dilembabkan.

Sebuah pneumotachograph adah flowmeter fixed orifice yang dapat berfungsi sebagai spirometer. Sebuah ikatan paralel dari tabung diameter-kecil in ruang (Fleisch pneumotachograph) atau mesh screen memberikan sedikit hambatan aliran. Tekanan turun melewati hambatan ini di deteksi Oleh sebuah transduser perbedaan tekanan yang proporsional terhadap derajat aliran. Integrasi dari derajat aliran dari waktu ke waktu menghasilkan volume tidal. Lebih lanjut, analisis dari tekanan, volume dan hubungan waktu akan menghasilkan informasi yang berharga mengenai mekanika paru dan jalan nafas. Ketidak akuratan karena kondensasi air dan  perubahan temperatur membatasi kegunaan klinis dari monitor-monitor ini hingga adanya modifikasi dari desain untuk mengatasi masalah ini. Sebuah modifikasi

(42)

menggunakan dua tabung Pilot pada Koneksi Y. (cth. Datex-Ohmeda D-lite and Pedi-lite sensor). Aliran gas melalui sensor menciptakan perbedaan tekanan antara tabung Pilot. Perbedaan tekanan ini digunakan untuk mengukur aliran, arah aliran dan tekanan jalan nafas. Gas pernafasan di sampling terus-menerus untuk mengkoreksi  pembacaan aliran untuk perubahan densitas dan viskositas.

 Tekanan Sirkuit

Pengukur tekanan atau sensor elektrik biasanya digunakan untuk mengukur tekanan sirkuit pernafasan diantaran katup unidiraksional ekspiratori dan inspiratory; lokasi tepatnya tergantung model mesin anestesi. Tekanan sirkuit pernafasan biasanya merefleksikan tekanan jalan nafas jika diukur dekan dengan jalan nafas pasien. Pengukuran yang paling akurat adalah ada koneksi Y (cth D-lite dan Pedi-lite sensor). Peningkatan tekanan jalan nafas dapat menunjukkan perburukan komplians  pulmoner, peningkatan volume tidal atau hambatan pada sirkuit pernafasan, tabung trakeal, atau jalan nafas pasien. Penurunan tekanan mungkin menunjukkan perbaikan komplians, penurunan volume tidal, atau kebocoran di sirkuit. Jika tekanan sirkuit diukur pada absorber CO2, tidak selalu mencerminkan tekanan pada jalan nafas  pasien. Sebagai contoh, meng klem lengan ekspirasi pada tabung pernafasan selama

ekspirasi akan mencegah nafas pasien keluar dari paru. Meskipun ada peningkatan tekanan jalan nafas, pengukur tekanan di absorber akan terbaca nol karenan adanya katup satu arah.

Beberapa mesin menggunakan auditori fedback untuk perubahan tekanan selama  penggunaan ventilator (Drager "Respitone" dan Datex-Ohmeda "AudiTorr")

 Adjustable Pressure-Limiting Valve

Adjustable Pressure-Limiting Valve (APL) valve, atau yang sering disebut sebagai katup pelepas tekanan, biasanya terbuka penuh selama penafasan spontan tetapi harus tertutup sebagian selama ventilasi manual atau yang dibantu. Katup APL sering membutuhkan penyesuaian. Jika ttidak ditutup secara memadai, kebocoran yang besar dari sirkuit akan terjadi dan menghambat ventilasi manual. Jika ditutup

(43)

terlalu banyak atau penuh akan menyebabkan barotrauma (cth. pneumotoraks) dan/atau gangguan hemodinamik. Sebagai pengaman tambahan, katup APL pada mesin modern dapat berfungsi sebagai alat yang membatasi tekanan yang tidak akan  bisa ditutup penuh, batas atas biasanya 70-80 cmH2O.

 Pelembab (Humidifier)

Kelembaban absolut didefinisikan sebagai berat dari uap air pada 1 L gas (cth. mg/L). Kelembaban relatif adalah rasio dari massa air yang ada di volume gas dibandingkan jumlah maksimum air yan mungkin pada suhu tersebut., Pada 37oC dan kelembaban relatif 100%, kelembaban absolut adalah 44mg/L, dimana pada suhu ruangan (21oC dan 100% kelembaban) adalah 18mg/L. Gas yang diinhalasi pada ruangan operasi biasanya diberikan pada suhu ruangan dengan sedikit atau tanpa kelembaban. Gas-=gas itu mestinya harus dihangatkan sampai suhu tubuh dan disaturasikan dengan air oleh saluran pernafasan atas. Intubasi trakea dan aliran gas segar yang tinggi akan memotong sistem humidifikasi ini dan mengekspos jalan nafas  bawah terhadap gas dengan suhu ruangan yang kering (,10mg H2O/L).

Humidifikasi gas yang lama oleh saluran pernafasan bawah akan menyebabkan dehidrasi mukosa, perubahan fungsi silier, dan jika terlalu lama, akan menyebabkan  berhentinya sekresi, atelektasis dan ketidaksesuaian ventilasi/perfusi, khususnya pada  pasien yang memiliki penyakit paru. Panas tubuh juga hilang ketika gas dihangatkan

dan lebih penting ketika air divaporisasikan untuk melembabkan gas yang kering. Kebutuhan panas untuk vaporisasi air adalah 560 kal/g dari air yang divaporasikan. Untungnya, kehilangan panas ini hanya 5-10% dari total panas yang hilang intraoperatif, dan tidak signifikan untuk prosedur yang pendek (<1 jam), dan biasanya dapat dikompensasi dengan mudah dengan selimut hangat. Humidifikasi dan  pemanasan dari gas inspirasi dapat sangat penting pada pasien pediatrik yang kecil

(44)

a. Humidifier Pasif 

Humidifier ditambahkan ke sirkuit pernafasan untuk meminimalisir hilangnya  panas dan air. Desain paling sederhana adalah Humidifier Condenser dan

Heat and Moisture Exchanger (HME). Alat pasif ini tidak menambahkan  panas atau uap tetapi memiliki material higroskopik yang menangkap himidifikasi yang diekshalasi, yang kemudian dilepaskan kembali pada saat inhalasi. Tergantung dari desainnya, alat ini dapat meningkatkan ruang mati  pada alat (lebih dari 60 mL3), yang dapat menyebabkan rebreathing yang signifikan pada pasien pediatrik. Alat ini juga dapat meningkatkan resistansi sirkuit dan beban kerja pernafasan selama pernafasan spontan. Saturasi yang  berlebihan dari HME dengan air atau sekresi dapat menyumbat sirkuit  pernafasan. Beberapa Humidifier Condenser juga berfungsi sebagai filter yang efektif untuk melindungi sirkuit pernafasan dan mesin anestesi dari kontaminasi bakteria atau virus. Hal ini mungkin penting ketika memventilasi  pasien dengan infeksi pernafasan atau penurunan sistem imun.

(45)

 b. Humidifier Aktif 

Humidifier aktif menambahkan air ke gas dengan melewatkan gas melalui ruangan air (passover humidifier), atau melalui saturated wick (wick humidifier), membentuk gelembung udara melewati air (bubble-through humidifier), atau mencampurkannya dengan uap air (vapor-phase humidifier). Karena peningkatan suhu akan meningkatkan kapasitas gas untuk melarutkan uap air, humidifier yang dipanaskan dengan kontrol thermostatik adalah yang paling efektif. Bahaya dari humidifier yang dipanaskan adalah cedera thermal paru (suhu gas inhalasi harus selalu di monitor ), infeksi nosokomial, peningkatan tahanan jalan nafas dari kondensasi air yang berlebihan di sirkuit pernafasan, gangguan fungsi flowmeter, dan meningkatnya kemungkinan diskoneksi sirkuit. Humidifier ini secara khusus berguna pada anak-anak karena berfungsi mencegah hipotermia.

Tentu saja, desain apapun yang meningkatkan ruang mati pada jalan nafas harus dihindari pada pasien pediatrik. Tidak seperti humidifier pasif, humidifier aktif tidak menyaring gas respirasi.

F. VENTILATOR

Ventilator digunakan secara ekstensif di ruang operasi (OK) dan di Intensive Care Unit (ICU). Semua mesin anestesi modern dilengkapi dengan ventilator. Dari sejarahnya, ventilator OK lebih sederhana dan lebih kecil dibantingkan yang di ICU. Perbedaannya menjadi makin tak jelas karena perkembangan teknologi dan adanya kebutuhan “ventilator model ICU” untuk pasien-pasien sakit kritis yang datang ke OK. Ventilator dari beberapa mesin anestesi modern sudah sama canggihnya dengan ventilator ICU dan hampir memiliki kemampuan yang sama. Setelah mendiskusikan  beberapa prinsip dasar ventilator, bagian ini akan mengulas penggunaan ventilator  berhubungan dengan mesin anestesi.

Ventilator menghasilkan aliran gas dengan menciptakan perbedaan gradien tekanan antara jalan nafas proximal dan alvoli. Ventilator terdahulu mengandalkan dari

(46)

 pemberian tekanan negatif disekitar ( dan didalam) dada (cth. Iron lung), dimana ventilator modern menciptakan tekanan positif dan aliran gas pada jalan nafas atas. Fungsi ventilator paling baik dijelaskan dalam empat fase dari siklus ventilasi; inspirasi, transisi dari inspirasi ke ekspirasi, ekspirasi, dan transisi dari ekspirasi ke inspirasi. Meskipun terdapat beberapa klasifikasi skema, yang paling umum  berdasarkan karakteristik fase inspirasi dan metode siklus dari inspirasi ke ekspirasi.

Klasifikasi yang lain seperti sumber tenaga (cth. Pneumatic-high pressure,  pneumatic-Venturi, atau elektrik), desain (single-circuit system, double-circuit system, rotary piston, linear piston), dan mekanisme kontrol (cth. Elektronik timer dan mikroprosessor).

 Fase Inspirasi

Selama inspirasi, ventilator menghasilkan volume tidal dengan memproduksi aliran gas melewati sebuah gradien tekanan. Mesin menghasilkan tekanan konstan (generator tekanan konstan) atau aliran gas konstan (generator aliran konstan) selama

(47)

inspirasi tanpa memandang perubahan pada mekanika paru. Generator non konstan menghasilkan tekanan atau aliran gas yang bervariasi selama siklus tetapi tetap konsisten dari nafas ke naas. Sebagai contoh, ventilator yang menghasilkan pola aliran yang menyerupai setengah siklus dari gelombang sine (cth. Ventilator rotary  piston), akan diklasifikasikan sebagai generator aliran non konstan.

 Fase Transisi dari Inspirasi ke Ekspirasi

Penghentian dari fase inspirasi dapat dicetuskan oleh batasan waktu yang sudah ditentukan (durasi tetap), tekanan inspirasi yang harus dicapai, atau tidal volume yang harus diberikan. Ventilator siklus-waktu dapat memberikan volume tidal dan tekanan  puncak ekspirasi yang bervariasi tergantung dari komplian paru. Volume tidal di sesuaikan dengan mengeset durasi dan derajat aliran inspirasi. Ventilator siklus-tekanan tidak akan berlanjut dari fase inspirasi ke fase ekspirasi sampai siklus-tekanan yang sudah diset sebelumnya tercapai. Jika terdapat kebocoran sirkuit yang besar akan menurunkan tekanan puncak secara signifikan, sebuah bentilator siklus-tekanan akan tetap dalam fase inspirasi. Dilain sisi, kebocoran yang sedikit tidak akan menurunkan volume tidal, karenan siklus akan terhambat hingga batasan tekanan dicapai. Ventilator siklus-volume akan memberikan volume yang ditentukan dengan waktu dan tekanan yang bervariasi. Dalam realitasnya, ventilator modern dapat mengatasi  berbagai kekurangan ventilator klasik dengan memakai parameter siklus sekunder atau mekanisme pembatas yang lain. Contohnya ventilator waktu dan siklus-volume biasanya memakai alat pembatas-tekanan yang menghentikan inspirasi ketika  batasan tekanan aman yang dapat disesuaikan telah tercapai. Hampir sama dengan itu, sebuah kontrol volume yang telah ditentukan membatasi kompresi bellow yang mengakibatkan ventilator waku dapat berfungsi seperti ventilator siklus-volume, tergantung dari kecepatan ventilator dan kecepatan aliran inspirasi (cth. Draeger AV2+)

 Fase Ekspirasi

Fase ekspirasi dari ventilator biasanya menurunkan tekanan jalan nafas hingga level atmosfir atau volume yang ditentukan dari PEEP. Ekshalasi adalah pasif. Aliran

(48)

keluar dari paru ditentukan oleh hambatan jalannafas dan komplians paru. PEEP  biasanya dihasilkan dengan mengubah mekanisme katup pegas atau penekanan  pneumatik dari katup ekshalasi (spill).

 Fase Transisi dari Ekspirasi ke Inspirasi

Transisi menuju fase inspirasi berikutnya dapat berdasar pada interval waktu yang telah ditentukan atau perubahan tekanan. Perilaku ventilator dalam fase ini bersama dengan tipe siklus dari inspirasi ke ekspirasi menentukan mode ventilator.

Selama ventilasi kontrol, mode paling dasar dari semua ventilator, nafas  berikutnya selalu terjadi setelah interval waktu yang telah ditentukan. Jadi volume

tidal dan kecepatan aliran adalah tetap pada ventilasi volume kontrol, dimana tekanan  puncak inspirasi adalah tetap pada ventilasi tekanan kontrol. Mode ventilasi kontrol tidak didesain untuk pernafasan spontan. Pada mode volume kontrol, ventilator menyesuaikan aliran gas dan waktu inspirasi berdasarkan kecepatan ventilasi dan rasio I:E yang telah ditetapkan. Pada volume tekanan-kontrol, waktu inspirasi juga  berdasarkan kecepatan ventilator dan rasio I:E, tetapi aliran gas disesuaikan untuk

menjaga tekanan inspirasi yang konstan.

Kebalikannya, Intermitten Mandatory Ventilation (IMV) mengijinkan pasien untuk bernafas spontan antara nafas yang dikontrol. Synchronized Intermitten Mandatory Vantilation (SIMV) adalah penyempurnaan yang lebih lanjut untuk mencegah "fighting the ventilator" dan "breath stacking", kapanpun mungkin, ventilator akan mencoba untuk memberikan nafas mekanis mandatory dengan adanya  penurunan tekanan jalan nafas yang terjadi ketika pasien akan memulai nafas

spontan.

A. Desain Sirkuit Ventilator

Ventilator tradisional pada mesin anestesi memiliki desain double-circuit system dan ditenagai secara pneumatis dan dikontrol secara elektronik. Mesin baru jugga memakai kontrol mikroprosessor yang bergantung pada sensor aliran dan tekanan yang canggih. Kemampuan ini melahirkan banyak mode ventilator, elektronik PEEP, modulasi volume tidal, dan perbaikan alat keamanan. Beberapa mesin anestesi

(49)

(Draeger Fabius Gs dan6400) memiliki ventilator yang menggunakan desain piston sirkuit tunggal.

1. Ventilator Sistem Sirkuit Ganda

Pada desain sistem sirkuit ganda, volume tidal diberikan dari seperangkat bellow yang berisi bahan karet atau bebas latex didalam tabung plastik yang transparan. Bellow berdiri (naik ke atas) lebih disukai karena cepat menarik perhatian pada adanya diskoneksi sirkuit dengan mengempes. Bellow tergantung (menurun) jarang digunakan dan tidak boleh diberi pemberat. Ventilator yang terdahulu dengan bellow tergantung yang diberi pemberat akan tetap terisi oleh gravitasi mesikupun terjadi diskoneksi pada sirkuit pernafasan.

Bellow pada desain ventilator sirkuit ganda menggantikan fungsi kantong  pernafasan pada sirkuit anestesi. Oksigen bertekanan atau udara dari ventilator power

outlet (45-50psig) dialirkan ke ruangan antara dinding dalam dari penutup plastik dan dinding luar dari bellow. Penekanan dari penutup plastik akan menekan bellow kedalam, memaksa gas didalamnya menuju ke sirkuit pernafasan lalu ke pasien. Sebuah katup kontrol aliran pada ventilator mengatur aliran gas menuju ruangan  bertekanan. Katup ini dikontrol oleh setting ventilator pada kotak kontrol. Ventilator dengan mikroprosessor juga menggunakan aliran balik dan sensor tekanan. Jika oksigen digunakan untuk mentenagainya secara pneumatis, oksigen akan dikonsumsi  pada derajat paling tidak sama dengan ventilasi semenit. Jadi, jika aliran oksigen segar 2L/mntdan ventilator memberikan 6L/mnt ke sirkuit, sebanyak 8L gas/mnt paling tidak dikonsumsi,. Harap diingat bahwa jika sistem gas rumah sakit gagal dan silinder oksigen dibutuhkan. Beberapa mesin anestesi menurunkan konsumsi oksigen dengan memakai alat Venturi yang menarik udara ruangan untuk menyediakan tenaga pneumatis udara/oksigen. Mesin baru memberikan pilihan untuk menggunakan udara bertekanan untuk tenaga pneumatis. Kebocoran pada  bellow ventilator dapat mentransmisikan tekanan gas yang tinggi ke jalan nafas  pasien, yang berpotensi mengakibatkan barotrauma paru. Hal ini dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan konsentrasi oksigen inspirasi lebih tinggi dari yang

Gambar

Gambar 2  . A. Sir Humphrey Davy.10 B. Dr. Horace Wells.11 C. Dr.
Gambar 3. A . Dr. William Morton dengan inhaler eter ciptaannya. B  . Suasana demonstrasi anestesi pertama Morton.
Gambar 4. A . Dr. James Young Simpson. B.  Ilustrasi Simpson dengan uji kloroformnya.
Gambar 21  . Mesin Anestesi Modern.

Referensi

Dokumen terkait

Iklan pada pemasaran langsung dan digital ini dapat dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan Perpustakaan Kemensos RI saat melakukan pengiriman pesan mengenai kegiatan

BOPO secara parsial memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap ROA.. pada Bank Pembangunan Daerah di Jawa Periode semester satu tahun

Tujuan dari Rekonsiliasi Bank adalah untuk mengecek ketelitian pencatatan yang terdapat dalam rekening kas dan catatan bank, serta mengetahui penerimaan atau pengeluaran yang sudah

Peningkatan kadar kolesterol (selisih kadar kolesterol awal dengan kadar kolesterol 6 minggu setelah induksi diet tinggi lemak), peningkatan kadar trigliserid

Rata-rata respon nyeri bayi (tabel 2) berupa lama tangisan dan intensitas tangisan pada kelompok perlakuan (yang diberikan glukosa) lama tangisannya lebih pendek

Dalam hal benda sitaan terdiri atas benda yang dapat lekas rusak atau yang membahayakan, sehingga tidak mungkin untuk disimpan sampai putusan pengadilan terhadap perkara

Febri (2009) meneliti tentang Analisis Pelaksanaan Akuntansi dan Penatausahaan Aset Pemerintah Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008 dan hasil dari