• Tidak ada hasil yang ditemukan

K2 DAN K3 DI PLN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "K2 DAN K3 DI PLN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAWASAN K3 LISTRIK

UNTUK

DIKLAT CALON AHLI K3 UMUM

1

Tgl 5 s.d. 16 Desember 2011 Tempat: PLN Udiklat Semarang

(2)

1. Instalasi Ketenagalistrikan

2. Dasar hukum K3 Listrik

3. Ruang lingkup K3 Listrik

4. Sumber bahaya Listrik, Petir, dan LIFT

5. Sistem Proteksi Instalasi Ketenagalistrikan

6. Sistem proteksi petir

7. Syarat-syarat K3 LIFT

8. Sistem Pengawasan K3 Listrik, Instalasi Penyalur

Petir, dan LIFT.

9. Pelaksanaan/Pengawasan K3 di PT PLN (Persero)

(3)

Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu menjelaskan :

1. Instalasi Ketenagalistrikan 2. Dasar hukum K3 Listrik 3. Ruang lingkup K3 Listrik

4. Sumber bahaya Listrik, Petir, dan LIFT

5. Sistem Proteksi Instalasi Ketenagalistrikan 6. Sistem proteksi petir

7. Syarat-syarat K3 LIFT

8. Sistem Pengawasan K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir,

dan LIFT

9. Pelaksanaan/Pengawasan K3 di PT PLN (Persero)

(4)

4

PELAKSANAAN K3 dan K2

DI PT PLN (Persero)

(5)

5

1. NAMA / NO. INDUK : ANTON SURANTO / 5978059 KIII 2. TEMPAT TGL. LAHIR : KARAWANG, 14 MEI 1959

3. AGAMA : ISLAM

4. MULAI BEKERJA DI PLN : TANGGAL 1 DESEMBER 1978 DI PLN KJB SEKTOR PRIANGAN, BANDUNG

5. STATUS : KAWIN, 2 ANAK 6. NO. HP : 0818 970 275

7. E-MAIL : anton_suranto@yahoo.com

8. UNIT KERJA : PT PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UDIKLAT SEMARANG 9. PENDIDIKAN :

- S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (d/h IKIP NEGERI, BANDUNG)

- S2 MANAJEMEN SDM,SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI,JAKARTA.

10. TUGAS SAAT INI : - MANAJER UNIT DIKLAT SEMARANG - ANGGOTA DEWAN INSTRUKTUR

- TRAINING DESIGNER & STAF TENAGA PENGAJAR - AHLI K3 SPECIALIST LISTRIK (TT/TET)

(6)

6

POKOK BAHASAN

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

1. Hubungan antara K2 dan K3

2. Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) 3. Ruang Lingkup K2 di PT PLN (Persero)

4. Landasan Hukum K2 5. 4 (Empat) Pilar K2 6. Sertifikasi

7. Pengaruh K2 terhadap Kinerja Unit – Unit PT PLN (Persero) 8. Sanksi Pidana

(7)

7

K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja

K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan

APA BEDANYA ?

K2 dan K3

(8)

8

K3 =

Kesel. & Kesehatan Kerja

Tenaga Kerja UU No.1/1970 ttg. Kesel.Kerja

K2 =

Keselamatan Ketenagalistrikan

Tenaga Kerja

Masy.Umum sekitar Instalasi Instalasi Lingkungan Instalasi UU 20/2002 UU 15/1985 ttg.Ketgalistrikan ttg.Ktngalistkan ( K2 ) ( Kesel.Kerja Kesel. Umum ) PP 3/2005 Psl.21 ( K2 ) UUK 30 / 2009 Dibatalkan MK Kembali ke

(9)

POLA PELAKSANAAN K3 DAN K2 DI PLN

DEFINISI DAN KOMITMEN K2 DAN K3

PENGORGANISASIAN K2 / K3 :

PEJABAT K2 / K3, AHLI K3, PANITIA PEMBINA K3

RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K3

PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL : a. PENDIDIKAN & PELATIHAN

b. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN c. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARAN d. PENCEGAHAN KERUSAKAN INSTALASI

e. KESEHATAN KERJA

f. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT KECELAKAAN

g. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3

HASIL PENERAPAN K2 / K3:

B. PENGHARGAAN K2 / K3

PROGRAM MANAJEMEN :

a. PROGRAM KECELAKAAN NIHIL b. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) *

* DILAKSANAKAN OLEH UNIT-UNIT PLN YANG MENGELOLA LANGSUNG

INSTALASI BUDAYA PERUSAHAAN

A. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3

(10)

10

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

DEFINISI / PENGERTIAN :

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ADALAH SEGALA UPAYA ATAU LANGKAH-LANGKAH PENGAMANAN INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PENGAMANAN PEMANFAAT TENAGA LISTRIK UNTUK MEWUJUDKAN KONDISI ANDAL DAN AMAN BAGI INSTALASI DAN KONDISI AMAN DARI BAHAYA BAGI MANUSIA DAN MAHLUK HIDUP LAINNYA, SERTA KONDISI RAMAH LINGKUNGAN, DI SEKITAR INSTALASI TENAGA LISTRIK

(11)

11

DASAR PELAKSANAAN / LANDASAN HUKUM

1. UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. UU No.30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan

3. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)

4. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi 5. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum 6. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja 7. Dll.

(12)

12 KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN ( Persero ) :

NO : 090.K/DIR/2005 ,TENTANG KESELAMATAN INSTALASI DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

NO: 091.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN UMUM DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

NO: 092.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

(13)

13

LINGKUP K2 DAN K3 DI PLN:

- INSTALASI PEMBANGKIT

- INSTALASI PENYALURAN (TRANSMISI,GARDU

INDUK,PENGATUR BEBAN)

- INSTALASI DISTRIBUSI

(14)

14

PLTA PLTU

Instalasi Pembangkitan:

PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP

Saluran Transmisi Gardu Induk Pelanggan Besar (Pabrik/Industri) JTM Jaringan Distribusi Pelanggan Sedang (Apartmen/Hotel) Pelanggan Kecil (Rumah) APP Gardu PB Gardu Distribusi APP APP BATAS LINGKUP K2 DAN K3 DI PLN

Instalasi Pemda (PJU & Taman Kota)

(15)

15

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( MENURUT UU 30 / 2009 )

1. Setiap usaha kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi

ketentuan Keselamatan ketenagalistrikan (K2)

2. Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan bertujuan untuk

mewujudkan kondisi :

- Andal dan Aman (A2) bagi Instalasi (Keselamatan Instalasi)

- Aman dari Bahaya bagi manusia dan mahluk hidup lainnya

. Tenaga Kerja (Keselamatan Kerja)

. Masyarakat Umum (Keselamatan Umum)

- Ramah Lingkungan (Keselamatan Lingkungan)

3. Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan meliputi:

- Pemenuhan Standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik - Pengamanan Instalasi Tenaga Listrik

- Pengamanan Pemanfaat Tenaga Listrik

(16)

16

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( MENURUT UU 30 / 2009 )

4. Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki

Sertifikat Laik Operasi (SLO)

5. Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib memenuhi ketentua Standar Nasional Indonesia (SNI)

6. Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki

Sertifikat Kompetensi

7. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan,sertifikat laik operasi, standar nasional Indonesia, dan sertifikat kompetensi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) diatur dengan Peraturan Pemerintah

(17)

17 EMPAT PILAR KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN MELIPUTI KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESELAMATAN LINGKUNGAN KESELAMATAN INSTALASI PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM PENCEGAHAN TERHADAP PENCEMARAN, KERUSAKAN LINGKUNGAN PENCEGAHAN TERHADAP KERUSAKAN INSTALASI, KEBAKARAN DLL PERLINDUNGAN TERHADAP : MASYARAKAT UMUM SEKITAR INSTALASI, PELANGGAN, TAMU PERLINDUNGAN TERHADAP : LINGKUNGAN INSTALASI PERLINDUNGAN TERHADAP : INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK PERLINDUNGAN TERHADAP : PEGAWAI, BUKAN PEGAWAI

(18)

18

BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI

Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.

Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

(19)

19

Keselamatan lingkungan

, upaya mewujudkan

kondisi akrab

lingkungan dari Instalasi

, dengan memberikan perlindungan

terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan

terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan

oleh kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi

, upaya mewujudkan

kondisi andal dan

aman bagi Instalasi

, dengan memberikan perlindungan,

pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan

dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat

berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.

(20)

20

UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN INSTALASI TENAGA

LISTRIK YANG AMAN,ANDAL DAN RAMAH

LINGKUNGAN :

1. STANDARDISASI

2. PENERAPAN 4 PILAR K2

3. SERTIFIKASI

4. PENERAPAN SOP / INSTRUKSI KERJA (IK)

5. ADANYA PENGAWAS PEKERJAAN

(21)

21

SERTIFIKASI :

-

Sertifikasi laik operasi

bagi instalasi penyediaan TL,

-

Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL

untuk

Instalasi Pemanfaatan TL (Instalasi Pelanggan),

-

Tanda keselamatan

bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah

tangga)

-

Sertifikasi kompetensi

bagi tenaga teknik

ketenagalistrikan

(22)

22

STANDARISASI

SEBAGAI PEGANGAN AWAL MELAKSANAKAN

KEGIATAN BERPOTENSI BAHAYA :

- Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)

- Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning,dsb)

- Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)

(23)

23 LEMBAGA SERTIFIKASI TENAGA TEK LEMBAGA SERTIFIKASI BAD USAHA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI KELAIKAN INSTALASI SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKASI BADAN USAHA SERTIFIKASI TANDA KESELAMATAN SERTIFIKASI LAIK OPERASI Instalasi Pembangkitan, Transmisi Distribusi Pemanfaat TL Lab.Uji Kalibrasi LEMBAGA AKREDITASI **) KOMITE KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (Interdep *) (Lembaga Independen) (Perus. Jasa Pengujian) LEMB. SERT. LAB.UJI / KALIBRASI. (Perus. Jasa Pengujian) SERTIFIKASI LAB.UJI / KALIBRASI (Asosiasi Perusahaan) (Asosiasi Perusahaan) Tenaga Teknik Ketenagali strikan Badan Usaha Penunjang Penyediaan TL Instalasi Pemanfaatan TL (Pelanggan) (Perus. Jasa Pengujian) SERTIFIKASI KESESUAIAN STANDAR PUIL LEMBAGA PEMERIKSA KESESUAIAN STAND.PUIL AKREDITASI Institusi Yg berwenang Lembaga Sertifikasi Wujud Sertifikasi Obyek Sertifikasi

SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

**) Untuk Bidang: - MSTQ : KAN - Jasa Konstruksi : LPJK - Jasa Non-Konstruksi: MESDM cq. DJLPE *) Interdep : ESDM, Ristek, Kimpraswil, Nakertrans, LH, Perindag

(24)

24

Keselamatan lingkungan

, upaya mewujudkan

kondisi akrab

lingkungan dari Instalasi

, dengan memberikan perlindungan

terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan

terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan

oleh kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi

, upaya mewujudkan

kondisi andal dan

aman bagi Instalasi

, dengan memberikan perlindungan,

pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan

dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat

berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.

(25)

25

BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI

Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.

Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

(26)

26

Keselamatan lingkungan

, upaya mewujudkan

kondisi akrab

lingkungan dari Instalasi

, dengan memberikan perlindungan

terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan

terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan

oleh kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi

, upaya mewujudkan

kondisi andal dan

aman bagi Instalasi

, dengan memberikan perlindungan,

pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan

dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat

berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.

(27)

27

BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI

Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.

Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

(28)

28

CONTENT / KISI – KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

KOMITMEN / KEWAJIBAN PERUSAHAAN

: MENERAPKAN K2

- VISI : Mewujudkan Instalasi Tenaga Listrik yang Aman,Andal dan Ramah Lingkungan

-

Standardisasi : SNI & SNI Wajib (SNI,SPLN dan Standar Ketenagalistrikan Lainnya)

1. KESELAMATAN KERJA:

Wujud : Aman dari Bahaya

Perlindungan : Pekerja (Pegawai dan Out Sourcing)

Pencegahan : Kecelakaan pada waktu kerja,Kecel diluar jam kerja,penyakit yang timbul akibat hubungan kerja Persyaratan : Tempat Kerja,Lingkungan Tempat Kerja,Tanda peringatan dan larangan,Prosedur

Kerja,APD,Pemeriksaan kesehatan berkala,Tanda Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik

(29)

29

2. KESELAMATAN UMUM:

Wujud : Aman dari Bahaya

Perlindungan : Masyarakat Umum sekitar Instalasi

Pencegahan : Kecelakaan masyarakat umum

Persyaratan : Tanda Peringatan dan larangan,Sertipikat

Kompetensi Pekerja,SLO,Sertipikat

Kesesuaian dengan Standar

PUIL,Tanda Keselamatan Pemanfaat TL.

(30)

30

3. KESELAMATAN LINGKUNGAN:

Wujud : Ramah lingkungan

Perlindungan : Lingkungan Instalasi

Pencegahan : Pencemaran Kerusakan Lingkungan

Persyaratan : Baku Mutu Lingkungan (BML),

Wajib AMDAL : RKL / RPL

Tidak Wajib AMDAL : UKL / UPL

Program Antisipasi Perubahan Iklim

RKL : Rencana Pengelolaan Lingkungan . RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan UKL : Upaya Pengeloaan

Lingkungan, UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungnm

(31)

31

4.

KESELAMATAN INSTALASI:

Wujud : Aman dan Andal

Perlindungan : Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik

Pencegahan : Kerusakan Instalasi,Kebakaran

Persyaratan : Prosedur O & M Peralatan,

SOP,Karakteristik Pengusahaan,Kesiapan

APK,SOP P2BK,Latihan P2BK,Sistem

Keamanan Instalasi

(32)

32

PENGARUH “K 2” TERHADAP PENILAIAN TINGKAT

KINERJA UNIT-UNIT PT PLN (Persero)

DITETAPKAN DENGAN

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)

YANG MENGATUR TENTANG :

SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA PT PLN (Persero) PEMBANGKITAN,WILAYAH,DISTRIBUSI,PENYALURAN &

PUSAT PENGATUR BEBAN DAN JASA PENUNJANG

(33)

33

DALAM KEP. DIR. TSB :

K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “ Perspektif Bisnis Internal ”

K2 Adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit PLN untuk melaksanakan kewajiban :

1. Standarisasi

2. Keselamatan Kerja

3. Keselamatan Umum,

4. Keselamatan Lingkungan 5. Keselamatan Instalasi dan 6. Sertifikasi.

.

Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang” penilaian tingkat kinerja unit.

(34)

1) Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) yang mengakibatkan matinya seseorang

karena tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

UNDANG-UNDANG KETENAGALISTRIKAN

NOMOR 30 TAHUN 2009.

TANGGAL 23 SEPTEMBER 2009

BAB XV. KETENTUAN PIDANA

(35)

KETENTUAN PIDANA

2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

(3) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi juga diwajibkan untuk memberi ganti rugi kepada korban.

(4) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

(36)

(

1).

Setiap

orang

yang

tidak

memenuhi

keselamatan

ketenagalistrikan

sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) sehingga

mempengamhi kelangsungan penyediaan tenaga

listrik dipidana dengan pidana penjara paling

lama 3 (tiga) tahun dan denda palingbanyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah

).

(37)

PASAL 51

(

2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1)mengakibatkan terputusnya aliran

listrik sehingga merugikan masyarakat, dipidana

dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

dan denda paling banyak Rp2.500.000.000,00

(38)

38

BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI

Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.

Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.

(39)

39

Keselamatan lingkungan

, upaya mewujudkan

kondisi akrab

lingkungan dari Instalasi

, dengan memberikan perlindungan

terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan

terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan

oleh kegiatan Instalasi.

Keselamatan instalasi

, upaya mewujudkan

kondisi andal dan

aman bagi Instalasi

, dengan memberikan perlindungan,

pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan

dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat

berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.

(40)

TERIMAKASIH

SELAMAT BEKERJASAMA DAN

SAMA-SAMA BEKERJA

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan upaya untuk memberikan  jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja dengan ara

 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan untuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja dalam memberikan pertolongan

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan kondisi kerja yang aman dan tenang sehingga dapat mencegah dan

Upaya untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya

Mengingat pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri dan akibat yang ditimbulkan apabila para pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri sehingga mampu membahayakan Keselamatan dan

Pengendalian Bahaya pekerja pada Stasiun sterilizer Urutan Langkah- Langkah KondisiノヽktuaI Analisis Bahaya Keselamatan Kerja Pengendalian Bahaya Pekerja ke control tempat

Bab 3 Kondisi Keselamatan Instalasi Ketenagalistrik 3-5 UU No.15/1985 tentang Ketenagalistrikan Aturan pokok • Maksud dan tujuan pembangunan ketenagalistrikan dll ketentuan umum •