PENGAWASAN K3 LISTRIK
UNTUK
DIKLAT CALON AHLI K3 UMUM
1
Tgl 5 s.d. 16 Desember 2011 Tempat: PLN Udiklat Semarang
1. Instalasi Ketenagalistrikan
2. Dasar hukum K3 Listrik
3. Ruang lingkup K3 Listrik
4. Sumber bahaya Listrik, Petir, dan LIFT
5. Sistem Proteksi Instalasi Ketenagalistrikan
6. Sistem proteksi petir
7. Syarat-syarat K3 LIFT
8. Sistem Pengawasan K3 Listrik, Instalasi Penyalur
Petir, dan LIFT.
9. Pelaksanaan/Pengawasan K3 di PT PLN (Persero)
Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu menjelaskan :
1. Instalasi Ketenagalistrikan 2. Dasar hukum K3 Listrik 3. Ruang lingkup K3 Listrik
4. Sumber bahaya Listrik, Petir, dan LIFT
5. Sistem Proteksi Instalasi Ketenagalistrikan 6. Sistem proteksi petir
7. Syarat-syarat K3 LIFT
8. Sistem Pengawasan K3 Listrik, Instalasi Penyalur Petir,
dan LIFT
9. Pelaksanaan/Pengawasan K3 di PT PLN (Persero)
4
PELAKSANAAN K3 dan K2
DI PT PLN (Persero)
5
1. NAMA / NO. INDUK : ANTON SURANTO / 5978059 KIII 2. TEMPAT TGL. LAHIR : KARAWANG, 14 MEI 1959
3. AGAMA : ISLAM
4. MULAI BEKERJA DI PLN : TANGGAL 1 DESEMBER 1978 DI PLN KJB SEKTOR PRIANGAN, BANDUNG
5. STATUS : KAWIN, 2 ANAK 6. NO. HP : 0818 970 275
7. E-MAIL : anton_suranto@yahoo.com
8. UNIT KERJA : PT PLN (PERSERO) PUSDIKLAT UDIKLAT SEMARANG 9. PENDIDIKAN :
- S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (d/h IKIP NEGERI, BANDUNG)
- S2 MANAJEMEN SDM,SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI,JAKARTA.
10. TUGAS SAAT INI : - MANAJER UNIT DIKLAT SEMARANG - ANGGOTA DEWAN INSTRUKTUR
- TRAINING DESIGNER & STAF TENAGA PENGAJAR - AHLI K3 SPECIALIST LISTRIK (TT/TET)
6
POKOK BAHASAN
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)
1. Hubungan antara K2 dan K3
2. Pengertian Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) 3. Ruang Lingkup K2 di PT PLN (Persero)
4. Landasan Hukum K2 5. 4 (Empat) Pilar K2 6. Sertifikasi
7. Pengaruh K2 terhadap Kinerja Unit – Unit PT PLN (Persero) 8. Sanksi Pidana
7
K3 = Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan
APA BEDANYA ?
K2 dan K3
8
K3 =
Kesel. & Kesehatan Kerja
Tenaga Kerja UU No.1/1970 ttg. Kesel.Kerja
K2 =
Keselamatan Ketenagalistrikan
Tenaga KerjaMasy.Umum sekitar Instalasi Instalasi Lingkungan Instalasi UU 20/2002 UU 15/1985 ttg.Ketgalistrikan ttg.Ktngalistkan ( K2 ) ( Kesel.Kerja Kesel. Umum ) PP 3/2005 Psl.21 ( K2 ) UUK 30 / 2009 Dibatalkan MK Kembali ke
POLA PELAKSANAAN K3 DAN K2 DI PLN
DEFINISI DAN KOMITMEN K2 DAN K3
PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K3, PANITIA PEMBINA K3
RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K3
PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL : a. PENDIDIKAN & PELATIHAN
b. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN c. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARAN d. PENCEGAHAN KERUSAKAN INSTALASI
e. KESEHATAN KERJA
f. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT KECELAKAAN
g. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3
HASIL PENERAPAN K2 / K3:
B. PENGHARGAAN K2 / K3
PROGRAM MANAJEMEN :
a. PROGRAM KECELAKAAN NIHIL b. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) *
* DILAKSANAKAN OLEH UNIT-UNIT PLN YANG MENGELOLA LANGSUNG
INSTALASI BUDAYA PERUSAHAAN
A. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3
10
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
DEFINISI / PENGERTIAN :
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ADALAH SEGALA UPAYA ATAU LANGKAH-LANGKAH PENGAMANAN INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PENGAMANAN PEMANFAAT TENAGA LISTRIK UNTUK MEWUJUDKAN KONDISI ANDAL DAN AMAN BAGI INSTALASI DAN KONDISI AMAN DARI BAHAYA BAGI MANUSIA DAN MAHLUK HIDUP LAINNYA, SERTA KONDISI RAMAH LINGKUNGAN, DI SEKITAR INSTALASI TENAGA LISTRIK
11
DASAR PELAKSANAAN / LANDASAN HUKUM
1. UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja 2. UU No.30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan
3. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)
4. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi 5. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum 6. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja 7. Dll.
12 KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN ( Persero ) :
NO : 090.K/DIR/2005 ,TENTANG KESELAMATAN INSTALASI DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )
NO: 091.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN UMUM DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )
NO: 092.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )
13
LINGKUP K2 DAN K3 DI PLN:
- INSTALASI PEMBANGKIT
- INSTALASI PENYALURAN (TRANSMISI,GARDU
INDUK,PENGATUR BEBAN)
- INSTALASI DISTRIBUSI
14
PLTA PLTU
Instalasi Pembangkitan:
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP
Saluran Transmisi Gardu Induk Pelanggan Besar (Pabrik/Industri) JTM Jaringan Distribusi Pelanggan Sedang (Apartmen/Hotel) Pelanggan Kecil (Rumah) APP Gardu PB Gardu Distribusi APP APP BATAS LINGKUP K2 DAN K3 DI PLN
Instalasi Pemda (PJU & Taman Kota)
15
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( MENURUT UU 30 / 2009 )
1. Setiap usaha kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi
ketentuan Keselamatan ketenagalistrikan (K2)
2. Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan bertujuan untuk
mewujudkan kondisi :
- Andal dan Aman (A2) bagi Instalasi (Keselamatan Instalasi)
- Aman dari Bahaya bagi manusia dan mahluk hidup lainnya
. Tenaga Kerja (Keselamatan Kerja)
. Masyarakat Umum (Keselamatan Umum)
- Ramah Lingkungan (Keselamatan Lingkungan)
3. Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan meliputi:
- Pemenuhan Standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik - Pengamanan Instalasi Tenaga Listrik
- Pengamanan Pemanfaat Tenaga Listrik
16
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( MENURUT UU 30 / 2009 )
4. Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki
Sertifikat Laik Operasi (SLO)
5. Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib memenuhi ketentua Standar Nasional Indonesia (SNI)
6. Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi
7. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan,sertifikat laik operasi, standar nasional Indonesia, dan sertifikat kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) diatur dengan Peraturan Pemerintah
17 EMPAT PILAR KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN MELIPUTI KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESELAMATAN LINGKUNGAN KESELAMATAN INSTALASI PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM PENCEGAHAN TERHADAP PENCEMARAN, KERUSAKAN LINGKUNGAN PENCEGAHAN TERHADAP KERUSAKAN INSTALASI, KEBAKARAN DLL PERLINDUNGAN TERHADAP : MASYARAKAT UMUM SEKITAR INSTALASI, PELANGGAN, TAMU PERLINDUNGAN TERHADAP : LINGKUNGAN INSTALASI PERLINDUNGAN TERHADAP : INSTALASI PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK PERLINDUNGAN TERHADAP : PEGAWAI, BUKAN PEGAWAI
18
BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI
Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
19
Keselamatan lingkungan
, upaya mewujudkan
kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi
, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh kegiatan Instalasi.
Keselamatan instalasi
, upaya mewujudkan
kondisi andal dan
aman bagi Instalasi
, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan
dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat
berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
20
UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN INSTALASI TENAGA
LISTRIK YANG AMAN,ANDAL DAN RAMAH
LINGKUNGAN :
1. STANDARDISASI
2. PENERAPAN 4 PILAR K2
3. SERTIFIKASI
4. PENERAPAN SOP / INSTRUKSI KERJA (IK)
5. ADANYA PENGAWAS PEKERJAAN
21
SERTIFIKASI :
-
Sertifikasi laik operasi
bagi instalasi penyediaan TL,
-
Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL
untuk
Instalasi Pemanfaatan TL (Instalasi Pelanggan),
-
Tanda keselamatan
bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah
tangga)
-
Sertifikasi kompetensi
bagi tenaga teknik
ketenagalistrikan
22
STANDARISASI
SEBAGAI PEGANGAN AWAL MELAKSANAKAN
KEGIATAN BERPOTENSI BAHAYA :
- Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)
- Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning,dsb)
- Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)
23 LEMBAGA SERTIFIKASI TENAGA TEK LEMBAGA SERTIFIKASI BAD USAHA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK LEMBAGA SERTIFIKASI KELAIKAN INSTALASI SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKASI BADAN USAHA SERTIFIKASI TANDA KESELAMATAN SERTIFIKASI LAIK OPERASI Instalasi Pembangkitan, Transmisi Distribusi Pemanfaat TL Lab.Uji Kalibrasi LEMBAGA AKREDITASI **) KOMITE KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (Interdep *) (Lembaga Independen) (Perus. Jasa Pengujian) LEMB. SERT. LAB.UJI / KALIBRASI. (Perus. Jasa Pengujian) SERTIFIKASI LAB.UJI / KALIBRASI (Asosiasi Perusahaan) (Asosiasi Perusahaan) Tenaga Teknik Ketenagali strikan Badan Usaha Penunjang Penyediaan TL Instalasi Pemanfaatan TL (Pelanggan) (Perus. Jasa Pengujian) SERTIFIKASI KESESUAIAN STANDAR PUIL LEMBAGA PEMERIKSA KESESUAIAN STAND.PUIL AKREDITASI Institusi Yg berwenang Lembaga Sertifikasi Wujud Sertifikasi Obyek Sertifikasi
SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
**) Untuk Bidang: - MSTQ : KAN - Jasa Konstruksi : LPJK - Jasa Non-Konstruksi: MESDM cq. DJLPE *) Interdep : ESDM, Ristek, Kimpraswil, Nakertrans, LH, Perindag
24
Keselamatan lingkungan
, upaya mewujudkan
kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi
, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh kegiatan Instalasi.
Keselamatan instalasi
, upaya mewujudkan
kondisi andal dan
aman bagi Instalasi
, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan
dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat
berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
25
BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI
Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
26
Keselamatan lingkungan
, upaya mewujudkan
kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi
, dengan memberikan perlindungan
terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan
terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan
oleh kegiatan Instalasi.
Keselamatan instalasi
, upaya mewujudkan
kondisi andal dan
aman bagi Instalasi
, dengan memberikan perlindungan,
pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan
dan kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat
berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi.
27
BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI
Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
28
CONTENT / KISI – KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)
KOMITMEN / KEWAJIBAN PERUSAHAAN
: MENERAPKAN K2
- VISI : Mewujudkan Instalasi Tenaga Listrik yang Aman,Andal dan Ramah Lingkungan
-
Standardisasi : SNI & SNI Wajib (SNI,SPLN dan Standar Ketenagalistrikan Lainnya)
1. KESELAMATAN KERJA:
Wujud : Aman dari Bahaya
Perlindungan : Pekerja (Pegawai dan Out Sourcing)
Pencegahan : Kecelakaan pada waktu kerja,Kecel diluar jam kerja,penyakit yang timbul akibat hubungan kerja Persyaratan : Tempat Kerja,Lingkungan Tempat Kerja,Tanda peringatan dan larangan,Prosedur
Kerja,APD,Pemeriksaan kesehatan berkala,Tanda Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik
29
2. KESELAMATAN UMUM:
Wujud : Aman dari Bahaya
Perlindungan : Masyarakat Umum sekitar Instalasi
Pencegahan : Kecelakaan masyarakat umum
Persyaratan : Tanda Peringatan dan larangan,Sertipikat
Kompetensi Pekerja,SLO,Sertipikat
Kesesuaian dengan Standar
PUIL,Tanda Keselamatan Pemanfaat TL.
30
3. KESELAMATAN LINGKUNGAN:
Wujud : Ramah lingkungan
Perlindungan : Lingkungan Instalasi
Pencegahan : Pencemaran Kerusakan Lingkungan
Persyaratan : Baku Mutu Lingkungan (BML),
Wajib AMDAL : RKL / RPL
Tidak Wajib AMDAL : UKL / UPL
Program Antisipasi Perubahan Iklim
RKL : Rencana Pengelolaan Lingkungan . RPL : Rencana Pemantauan Lingkungan UKL : Upaya Pengeloaan
Lingkungan, UPL: Upaya Pengelolaan Lingkungnm
31
4.
KESELAMATAN INSTALASI:
Wujud : Aman dan Andal
Perlindungan : Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik
Pencegahan : Kerusakan Instalasi,Kebakaran
Persyaratan : Prosedur O & M Peralatan,
SOP,Karakteristik Pengusahaan,Kesiapan
APK,SOP P2BK,Latihan P2BK,Sistem
Keamanan Instalasi
32
PENGARUH “K 2” TERHADAP PENILAIAN TINGKAT
KINERJA UNIT-UNIT PT PLN (Persero)
DITETAPKAN DENGAN
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero)
YANG MENGATUR TENTANG :
SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA PT PLN (Persero) PEMBANGKITAN,WILAYAH,DISTRIBUSI,PENYALURAN &
PUSAT PENGATUR BEBAN DAN JASA PENUNJANG
33
DALAM KEP. DIR. TSB :
• K2 Merupakan salah satu indikator kinerja yang dinilai pada “ Perspektif Bisnis Internal ”
• K2 Adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit PLN untuk melaksanakan kewajiban :
1. Standarisasi
2. Keselamatan Kerja
3. Keselamatan Umum,
4. Keselamatan Lingkungan 5. Keselamatan Instalasi dan 6. Sertifikasi.
.
Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang” penilaian tingkat kinerja unit.1) Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) yang mengakibatkan matinya seseorang
karena tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
UNDANG-UNDANG KETENAGALISTRIKAN
NOMOR 30 TAHUN 2009.
TANGGAL 23 SEPTEMBER 2009
BAB XV. KETENTUAN PIDANA
KETENTUAN PIDANA
2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
(3) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi juga diwajibkan untuk memberi ganti rugi kepada korban.
(4) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(
1).
Setiap
orang
yang
tidak
memenuhi
keselamatan
ketenagalistrikan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) sehingga
mempengamhi kelangsungan penyediaan tenaga
listrik dipidana dengan pidana penjara paling
lama 3 (tiga) tahun dan denda palingbanyak
Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah
).PASAL 51
(
2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1)mengakibatkan terputusnya aliran
listrik sehingga merugikan masyarakat, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan denda paling banyak Rp2.500.000.000,00
38
BEBERAPA PENGERTIAN / DEFINISI
Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang menimpa pekerja.
Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
39