• Tidak ada hasil yang ditemukan

i*/" ' il _i _'! J Gambaran Ekonomi Makro Indffi Dan Tantangan Tahun 1996 ( 4,O/: /.s/ad 4"'.a)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "i*/" ' il _i _'! J Gambaran Ekonomi Makro Indffi Dan Tantangan Tahun 1996 ( 4,O/: /.s/ad 4"'.a)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

I

Dan Tantangan Tahun 1996

( 4,O/: /.s/ad

4"'.a)

I. Perkiraan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia Tahun 1995

1. Perkiraan perhrmbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dapat didekati dari segi

Penggunaan dan Lapangan Usaha. Dari segi Penggwaan PDB terdiri atas

penjumlatran Pengeluaran Konsumsi Swasta, PerEeluaran Konsumsi Pernedntatr,

Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, Penrbatran Stolq ditambah Ekspor

Barang Dan Jas4 dikruangi dengan Impor Barang Dan Jasa. Sedangkan menurut

lapangan Us$a PDB. terdiri dari : Pertanian; Pertanrbangan dan Penggalian;

Industri Manufaknn; Listrih Gas dan Air; Bangrrnan; Perda$ngan, Restoran dan

Hotel; Pengangftutan dan Komunikasi; Banlq Lembaga Keuangan Laimtya"

PersewaarL dan Jasa Penrsatraan; dan Pemerintatran UmunU Pertahanaq dan Jasa

Lainnya. Per{umlahan Pengeluaran Konsumsi Swasta" Pengeluaran Konsumsi

PemerintatL Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto, dan Perubahan Stok

merupakan Total Permintaan Domestik. Pertanrbangan dan Penggalian; Industi

Manufakhr; Listrik, Gas dan Air; dan Bangunan merupakan Sektor Indushi.

Sementara itu Perdagangan, Restoran dan Hotel; Penganglcutan dan Komunikasi;

Banh Lembaga Keuangan Lainnya" Persewaa4 dan Jasa Perusahaan;

Pemerintahan Umunu Pertahanaru dan Jasa lainnya merupakan Sektor Jasa.

2. Produk Domestik Bruto Menurut PengCunaan

Memperhatikan perkembangan ekspor dan impor barang dan jasa dalam periode

1993 - 1995, maka diperkirakan perhrmbuhan PDB Indonesia selama periode 1993

- 1995 lebih disebabkan karena perhmbuhan Total Permintaan Domestik,

sedangftan Permintaan Luar Negeri Neto @kspor Barang dan Jasa dikurangi

i*/"

'

|

il

_i

_'!

J

(2)

de,lrg;an hnpor Barang dan Jasa) selarna periode tersebrs menb€rikan kontibusi negatif. Komponen Total Permintaan Domestik yang t4iu pertwnbuhannya menunjukkan peningkalan pada tahrm f995 dibandinglan dengan talnm 1994

terjadi pada Pemb€Nrtukan Modal Tetap Domestik Bruto, Peirgehraan Konsumsi

Swasta, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah.

Pe,firbentukan Modal Tetap Domestik Bruto

Dugaan menge4ai tEdadinya penirgkatan dalam laju p€mmbuhan

Penrbeirtukan Modal Tetap Domestik Bruto pada tatrun 1995 tercermin pada

peningkatnr imporbrang modal mauplm ko,mponeir brang modalyang relatif

cepat bila dibandingftan dengan tahun t994. Dugan iniiug koneisten dengalt

indikasi meningfuaftrya realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang sangat

besar sebagaimana terlihat pada Neto Penanaman Modal Langputg dalam

transalci modal neraca penrbayaran hrar negeri. Selain itu penfuAftatan dalam

laju pernmrbuhan Pembeohrkan Modal Tetry Domestik Bruto juga disebabkan

karelra m€Nringkatrya irvestasi oloh swasta nasional sebagaimana terlihat pada

peningkatan kredit investasi dari peftanl<an maupun pemasul&an modal neto di

luar Neto Penanaman Modal Langfung dalam tansalsi modal nerac,a

penrbayaran luar nege,ri. Dalam hubrmgan ini diperkirakan bahwa psningkatan

dalafir Penrbentukan Modal Tetap Domestik Bruto pada tattrn 1995 leUh

disebabkan karena menirqft.atrya investasi swasta bila dibandfuqlan dengan

peningkatan investasi

pemedntah-Pengeluaran Konsumsi Swasta

Diduga petdngkatan dalam laju peftumbuhan Pengeluaran Konsumsi Swasta

pada tatrun 1995 dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai b€fikut : pertam4

menururmya tarip peiak p€oghasilan pada tatnp 1995; kedu4 peningl€tan

UMR; ketiga, Upatr dan Gaji sebagai akibat antara lai4 adanya

penirUkatan dalam gaji pegawai negen; keempat, m€nfuAkatlya hargo beberapa

komoditi ekspor sepefti misakrya karet dan rempatr-rempatr; kelima'

m€nhgkatrya kredit konsumen perbankan; dan keenarq berkenrbangnya bisnis

(3)

ec€ran baik nasional mauprm asing dengan segala tnacfln marketing giflunick-nya untuk menarik para konsumen. Di lihat dari persentasi kenaikkailrya,

kenaikkan Peogeluaran Konsumsi Swasta pada tahun 1995, demikian pula

dalam periode sebelurnny4 lebih kecil daripada kenaiktan dalam Perrbentukan

Modal Tetap Domestik Bruto. Namrm katau di lihat dari kontribusinya terhadap

penhgl€tan PDB, maka kenaiktan Petrgeluaran Konsumsi Swasta adalah lebih

besar daripada pmingkatan dalam Penrbeotukan Modal Tetap Domestik Brutq

mengingat konstibusi Pengeluaran Konsumsi Swasta terhadap PDB di

Indonesia lebitr kurang 55 penen, sedanglan kontibusi Penrbentukan Modal

Tetap Domestik Bruto lebih kurang 27,5 petrr;n.

Peneeluaran Konsumsi Penr€rintah

Dperkirakan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah pada tatnur 1995 tumbuh

sedikit lebih cepat dibandingftan dengan tahun 1994. Namrm memperhatikan

batrwa konribrui Pengeluaran Konsumsi Penrerintah tertradap PDB kurang daxi

9 persen, maka kontribusinya teftadap poNthgkatan PDB relatif sanggt kecil.

Impor Barang dan Jasa

Sebagai konsekuensi dari kenailrkan Peinbentukan Modal Tetap, Pe'lrgeluaran

Konsgnrsi Swasta, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah telatr menyebabkan

terjadinya peningkatan dalfln Impor Barang dan Jasa selama periode f993

-1995 jauh lebih cepat dibandingtcan dengan peningfutm Elapor Brang dan

Jasa. Tanrbatran pula kenaiktan nilai Impor Barang pada tatrun 1995 yang

cukup besar jtrga te,fjadi dalam impor Bahan lvlakanan dan Binatang Hid.tp,

yaitu sebagai akibat antma lain, pertam4 meskiprur prodr*si beras pada tahun

f995 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan talnur 1994 namun masih

lebih reNrdah bila dibandingkan dengan prodril<si tahun 1992 dan 1993, maka

sebagai akibatrya telah terjadi penirUkatan dalam impor beras yang cukup besar

pada tatrun 1995; dan keduq meningfutnya pendapatan masyarakat biasanya

disertai dongan menirrgtafirya permintaan terhadap hasil tsnnk dan

buatt-buahan yang kualitasnya lebih baih maka kalau perkembangan produksi dalam

(4)

negeri tidak dapat mengimbanginya akan berakibat meiringkakrya impor hasil produksi tersebut.

e- Ekspor Barang dan Jasa

Meskipun laju pe,tunrbuhan Ekspor Barang dan Jasa masih lebih rendah bila

dibandingftan de,ngan yang terjadi pada tatnm 1991 dan 1992, narnrm sebenarnya Ekspor Barang dan Jasa Indone,sia pada tatrun 1995 telatt

menunjulkan p€ningkatan bila dibandingftan dengan talnn 1993 dan 1994.

Relatif lambatnya laju pertumbutran ekspor pada tatum 1995, antara lairu

disebabkan karena lambatnya Oatrkan terjadi penunnan) kenaikkan ekspor

hasit indusfii manufaktur padat kekayaan alam dan padat karya (misalnya, kayu

lapiq telctil, pakaian jadi), yaitu sebagai akibat dari lambafirya perkembang;an

kegiatan konstrulcsi dan porsaingan dari negara-negara yang mefiIiliki tenaga

kerja berlimpatr dengan tingkat upatr yang relatif muratr.

3. Produk Domestik Bruto Meirurut Lapangan Usalra

a. PDB Mgas

Kalau kita memperhatikan volume ekspor dan impor Migas selama periode

Jangari - Agustus 1995 dibandingftan dengan periode yang sama pada tahun

1993 dan 1994, maka diperkirakan laju pertumbuhan PDB Migas pada tahun

19!5 lebih kecil daripada tahun 1994. Demgan perkataan lain relatif cepatrya

laju pertumbutran PDB pada tatnm 1995 t€flit{na disebabkan karena makin

tingginya laju pernmrbuhan PDB bukan migas.

b. PDB B*an Migas

Menir4katrya pertumbuhan PDB Bukan Migas tahun 1995 dibandfugfian dengan tahun lgg4, antara lain karena lebih tinggfuya laju pertumbutnn

Pertanian; Pertanrbangan Di Luar Mgas; Listrih Gas dan Air; Bangunan; dan

Perdagangan. Menrpertratikan perkenrbangan produksi tanamflr bahan

makanan, perkebunan dan perftanaq make diperkirakan bahwa pertm$uhan

sektor Pertanian pada tatnm 1995 tidak kurang dili 2,5 persen dibandinglan dengan hanya Q5 persen pada tatrun 1994. Perkiraan makin cepatrya laju

(5)

pertumbuhan Pertanrbangan Di Luar Migas tercermin antara lain pada

perkenrbangan volume elapor Batubar4 Biiih Tenrbag dan Olahannya dan

Biiih Nikel dan Olahannya. Menirekatnya laju pertumbuhan Bangman

disebabkan karena meningfifirya Penrbentukan Modal Tetap Domestik Bruto

dan sornaralorya kcgiatan dalam bidang properti. Sorneirtara itu makin

meningt<afoiya pertrmrbutran sektor Perdagangan erat kaitalnrya dengan

meningt<atnya kegialan ekepor dan impor yang terjadi pada talnm 1995. Pedu

dikemukakan di sini bahwa meskipun diperkhakan sangat boleh jadi laiu

p€rtumbutran industi manrfaknr di luar migas, komunikasi dan p€rbanl€n

pada tahun 1995 lebih rendah daripada yang trrjadi pada tahun 1994, nantm ket'rga lapangan / sub lapangan usaha tersebut masih tumbutt lebih dri l0 pefsen.

4. Mernperhatikalr taju pertuurbuhar dan kurtibusi tiap kompone'n PDB baik meilrrut peqggunaan rutupun m€Nrunrt lapangan usatt4 maka diperkirakan pertumbuhan PDB pada tatlm 1995 akan lebitr tinggi dari 7,5 persen der€an

perrumbuhan PDB di luar migas lebih dari 8 persen.

II. Jumlah Uang Beredar dan Kredit Perbankan

1. Meskipgn pefiunbuhan jumlah uang boredar dalam arti sempit Ml) pada tattrm

1995 telah dapatdikendalftaq rumrm pertumbuhan jumlah uang beredar dalam arti

luas (IzI2) pada tahun 1995 nampaknya lebih tinggi daripada tatnrn 1994. Dalam

periode Januari - Agusfi$ 1995 pertanrbahan jumlah uang beredar M2 dan Ml

adalah masing-masing 15,80 p€rseo dilr 6,63 p€rs€n, sedangkan dalam p€riod€

yang siuna pada tahun 199a masing-masing 9,aB persen dan 12,59 persen.

Diperkirakan sebagian besar pertarrbatran uang bredar dalam arti luas pada tahun

. 1995 disgnrbangftan oleh'ekspansi pirfiaman kome,rsial pe6arikan. Kenaitkan

tagihan terhadap Lenrbagt Penrsahaan Pem€rintah serta Peiusahaan Swasta dan

Perorangan selama periode tersebut mhrk tahun 1995 adalatr masingmasing 11,86

(6)

persen tahun 1994) atau total tagihan tertradap kmbaga PeNusaham Pemerintatl

serta Swasta dan Perorangan pada tahrm 1995 telah meningfut 15,03 p€f,sen (10,87

pers€Nr pada tatrun 1994). (Uhat Tabel 1)

Ivlarilah kita lihat perke,lnbangan kredit perbankan dafi baok umum.

a. Jumlah kredit perbankan dalam pcriode Januari - Agpsttrs 1995 telah meningftat

14,76p€rsen dibandingkan d€ogan 13,60 p€fselr dalam periode yang sama pada

tallrn 1994. Rincian meNnuut sekfior ekonomi, tedihat batrwa peningkaan

terjadi pada sektor Perindustrian (dafi 8,89 persm meirjadi 15'53 persen)'

Perdaganggr (dari 10,55 p€fs€n mer{adi 12,00 persen), dan sektor Propcrti.

Perhlnbqtran pertcreditan untrrk sektor properti dari Septenrber 1993 ke

Septenrber 1994 dan dari September 1994 ke Septenrber 1995 diperkirakan

masing-masing 29,97 persen dan 45,39 p€rsflr.

b. Menurut kelompok perbankan yang meng4lami penirykatan dalam

p€rtwnbuhan kreditnya terjadi pada Bank Umum Pemedntatr (dari 6,61 p€rselr

menjadi 12,66 pefseNr), Bank Pemerintatr Daerah (ddi 8,27 pefs€Nr mer{adi

l4,62persen), dan Bank Ashg / Canrpuran (dari 15,43 p€rs€n menjadi 35,7L

persen). Sementara itu sebagai akibaf antara lain, makin ketatnya pengawasan

Bank Indonesia mengenai legall.anding Limit bagi kelompok usatranya, maka

ekspansi kredit Bank Umum Swasta Nasional pada tatrun 1995 lebih rendah

dari pada tatrun 1994 (21,74 persen dibanding d€NEatt 15,41 pers€Nr).

c. Berbeda dengan tahwr 1994 ekspansi kredit investasi pada tatlm 1995 lebih

besar daripada ekspansi kredit modal kerja. Dalam periode Januari - Aggsfts

1995 ekspansi kredit investasi adalah 19,29 pefsen (7,6 persen pada tattun

1994), srdangkan ekspansi kredit modal kerja selama periode t€rs€but adalatr

13,26 pefsen (15,98 p€f,sen pada tafurm 1994). Melrunrt sektomya yang

m€ngalaild p€rdngkatan dalam ekspansi laedit terjadi pada sektor Perindustian

(dafi 8,92 p€rseNr menjadi 19,68 perse,n), Perdaganpn (9,65 persen mer$adi

22,57 perseo), dan sektor I-airmya tennasuk p,roperti tanpa sektor Pertanian

dan Pertaarbangan (dari 5,41 p€rseri meqiadi 30,20 persen).

(7)

d. Sejak Oktober 1994 posisi Bank Pemerintatr sebagai sunrber pemberi kredit

perbankan telah dilampaui oleh Bank Umum Swasta Nasional. Dari total kredit

perbankan pada bulan Okiober 1994 sebesar Rp.179,3 tiliun yang berasal dari

Bank Umum Swasta Nasional adalah Rp.79,2 trilftrn ataa M,I5 pefser\

sodangkan yang berasal dari Bank Umum Pemerintah pada bulan tersebut

adalah Rp.78,3 triliun atau 43,66 perssn. Perbedaan jumlah kredit yang berasal

dari Bank Umum Swasta Nasional &n Bank Umum Pem€fintah cenderung makin besar. Pada bulan Agustus 1995 dari total kredit perbadkan sebesar Rp.216,8 triliun yang berasal daxi Bank Umum Swasta Nasional adalatt

Rp.99,6 hilirm atau 45,95 pefsen, sedangkan yang berasd dari Bil* Umrmt

Pemedntah Rp.90,1 filiun atau 41,58 pefs€Nr. Salah satu faktor penyebab dari

dilampaginya peranan Bank Umum Pemerintatr sebagai suanber peinberi kredit

perbankan adalah kurang nulmprurya Bank Umum Pemedntah dalam

memobilisasi dana dari masyarakat bila dibandingftan Bank Umum Swasta

Nasional. Di lihat dafi dana sinpanan masyarakat pada Bank Umurq Bank

Umum Pemedntah p€fanimnya sudah dilampaui oleh Bank Umum Swasta Nasionat sejak tiwulan ke ernpat tahun 193. Pada bulan Desenrber 1993

jumlah dana simpanan masyarakat pada Bank Umum adalatr Rp.l42'7 niliun'

sefirentaf,a itu jumlah simpanan dana masyarakat pada Bank Umum Swasta

Nasional dan Baok Umum Pemerintah pada bulan tersebut adalah masing-masing Rp.67,5 niliun (47,34 persen) dan Rp.61,7 ftiliun (43,23 perse'n).

Perbedaan jumlah dana simpanan masyarakat pada Bank Umum Pemerintalt

dan Bank Umum Swasta Nasional cendenurg makin membesar. Jumlatt dana

simpanan masyarakat pada Bank Umum s€cara kesehuuhan pada bulan Agutus 1995 adalatr Rp.195,5 tiliut\ yang ada pada Bank Umum Swasta

Nasional pada butan tersebut adalah sebesar Rp.106,8 tiliun (54'66 pers€n)

dan pada Bank Umum Penrerintatr Rp.68,9 tiliun (35,27 persen). (Lihat Tabel

2 darl.3)

Berbeda dengan peranannya baik dalam penrberian kredit mauprm jumlah dana

(8)

perbankan Bank Umum Pe,lnerintah tetap menrpakan sumber terbesar dalam

penrberian kredit investasi perbankarL meskipun ada kecenderungan menurun

peranannya. Jumlah kredit irwestasi perbankan pada bulan Agustus 1995 adalah

Rp.56,2 tiliuq sementara yang berasal dafi Bank Umum Pemerintah pada

bulan tersebut sebesar Rp.36,6 trilirm (65,02 p€ts€n) dan dafi Bank Umum

Swasta Nasional Rp.14,8 niliun (26,26 pers€Nr). (Uhat Tabel 2)

Seperti halnya dengan tatrun L994, pada tahun 1995 meskipun tinglcat bunga

cenderung meningftat tambahan iumlah dana simpanan masyarakat pada Baok

Umum masih lebih kecil dari pada tambahan kreditnya Dalam periode Januari

-Agustus 1994 dan 1995 tambatnn jutnlah dana simpanan masyarakat pada

Bank Umum telah meningftat masirrg-masing Rp.ll,8 nilirm dan Rp.25'l

tilirr\ sedangkan ekspansi laedit perbankan pada kedua periode tersebut

masing-masing adalah Rp.20,4 trilirur dan Rp.27,9 tiliun. Sebagai akibahya

I-oan Deposit Ratio (L.D.R) telah meningkat dari 105,3 pada bulan Desember

1993, menjadi 110,5 pada bulan Agttsfi$ 1994, 110,8 pada bulan Desernber 1994, dan 110,9 pada bulan Agushx 1995. L.D.R pada Bank umum

Pemerintatr secara kesehrnrtran telah berkerrbang dari 116,0 pada bulan

Desember 1993 menjadi 124,5 Desernber 1994, dan130,7 Agustus 1995, atau

telah melampaui batas atas dari L.D.R sebesar 110. Selain Bank Umum

Pem€rintah yang juga melmrpaui batas atas L.D.R adalah pada Bank Asing dan

Camprnaq sedangtcan pada Bank Umrmr Swasta Nasional L.D.R-nya masih

dibawah l00. Demikian pula L.D.R untuk Bank Penrerintah Daerah yang

dewasa ini masih di bawatr baras minimum L.D.R sebesar 80.

Kalau kita amati s€cara seksama Tabel 3, maka tedihat bahwa srmrber dana

perbankan di Indoaresia dewasa ini sebeirarnya kurang sesuai bagi pembiayaan

investasi jangka parfiang. IIal itu tercermin dengan jetas misalnya dari iumlah

dana perbanlm yang berasal dari dan' simpanan masyarakat pada bulan

Agustus 1995 sebesar Rp.195,5 triliun, terdifi atas Rp.40 hiliun (20,44 pers€n)

berupa giro, Rp.112,8 tilirm (57,69 persen) benrpa deposito berjangk4 dan

(9)

menqiul,kan batrwa daxi Rp.St,6 triliun deposito berjdtglca dalaar Rupiatt

lebih larang 75 persen diantaranya berupa deposito b€rjaogka I sampai dengan

6 bulan, sedangftan dari tabrurgan 89,2 persen diantaranya benrpa tabungan

yang dapat diambit sewaktu-waktu.

I I I . I n f l a s i

Datam panrh pertama dekade 90-an inflasi terendah dihitung berdasarkan kenaikkan

Indeks Harga Konsume,lr gabungan 27 kota di Indonesia terjadi pada tatrun 1992, yainr

4,94 persen KEmudian inflasi menjadi 9,77 persen pada tatrun 1993, 9,24 persen pada

tatrun 1994, dan diperkirakan lebih hrang 8,5 persen pada tatum 1995. Dengan perkataan

lain terlihat adanya kecendenmgan tenrs me,nurunnya laju inflasi di Indonesi4 walauptm

masih tetap lebih tinggi dari sasaran yarg diinginkan yaihr sebesar 5 persen per tahun.

Perke,lnbangan hflasi selama periode Januari - Nopember 1993, 1994, dan 1995

adalah masing-masing 9,24 persen; 8,72 pe6sn; dan 7,85 persen. }i lihat me'nurut

kelompok barang ke,naikkan inflasi terbesar pada tatnrn 1994 dan 1995 terjadi pada

kolompok makanan, sedangfuan pada tahun 1993 pada kelompok pennnahan. Untuk

periode Januari - Nopember lgg4 dan 1995 hflasi kelorrpok makanan adalah

masing-masing 14,00 dan 11,58 peme,lL serrentara ketompok barang dan jasa lainnya kenaikkan

inflasinya lebitr rendah dari keseluruttan barang dan jasa. (Uhat Tabet 4)

IV. Transaksi Berjalan Neraca Pembayaran Luar Neged

l. Sebagai akibat dari relatif ber*rrangnya surplus dalam neraca perdagangan di satu

pihak dar meningtcatnya defisit dalam neraca jasa di lain pihalq maka diperkirakan

defisit dalam transaksi berjalan pada tatrun 1995 akan lebih dari dua kali besarnya

defisit yang terjadi pada tatnrn 1994 yang meircapai US$ 2,96 miliar. Meskiptut

derrikian beberapa indikator menunjultcan bahwa cadangan devisa resmi masih

meilrfut*an p€nfuEkatan, hal ini disebabkan kaffira surplus dalam transaksi modal

jautr lebih besar daripada defisit dalam transaksi be'rjalan. Perlu ditekankan di sini

(10)

bahwa indikator yang menrmjulkan cadangan dwisa yang meninglat juga konsisten dengan perkenrbangan larrs mata uang ashg yang tidak memperlihatkan

peningkatan secaf,a simiman, misalnya kenailikan kurs mata uatrg US $ terhadap

Rupiatr selama periode Januari - Oktober 1995 adalah sebesar 3,68 pecse'n dibandingkan dengan 3,6 persen untuk peciode yang siuna pada tahm 1994.

Peningkatan dalam surphu fansaksi modal tenrtama disebabkan karena naiknya

penanaman Modal Langsung Neto dan Pemasukan Modal Swasta Neto baik yang

berasal dari pinjaman luar negeri maupun inrrestasi porfolio. Peningfuatan yang

sangat besar dalam penaftunan modal langsung neto mencerminkan adanya

peningtatan dalam realisasi PMA yaifiL antara laftr, sebagai akibat dari

kebijaksatraan deregulasi di bidang investasi dan makin baiknya keadaan sarana dan

prasarana di Indonesia. Sementara itu penfurgkatan di dalam piqiafiIan luar negeri

yang dilakqkan oleh swasta m€ncenninkan batrwa peningkatan investasi swasta di

Indonesia dewasa ini masih perlu didukung dengan pinjaman luar negeri.

Sejak awal Pelita I sampai dengan tahun 1995 neraca perdagangan tahunan

Indonesia senantiasa menwrjukkan surplus. Sampai dmgan tahun 1992 sqrplus

dalam nfiacaperdagangan Indonesia terutama terjadi karena relatif lebih besarnya

sgrplus alalam neraca perdagangan migas dibandinglan dengan defisit datam neraca

perdagangan bukan mi$s. Pada talum 1993 dan 1994 surplus dalam neraca

perdagangan Indonesia terjadi baik rmtuk tnigas maupun untuk br*an migas. Dalam

tatlrn 1995 tampaknya surplus dalam neraca perdagangan hanya tedadi

semata-mata kare,lra adanya surplus dalam n€f,aca perdagangan migas, sedangkan unfirk

bukan migas kembali lagi menjadi defisit. Berubalmya dari keadaan surplus meqiadi

defisit dalam neraoa perdagangan bukan migas tedadi karena pertunrbuhan nilai

ekspor bukan migas pada tatrun 1994 dan 1995 senantiasa lebih lambat dari laju

pertumhrhan nilai impornya. Laju perilmbuhan nilai ekspor dan impor bukan

migas pada tafuun 1994 masing-masing lz,LZ persen dzn 12,86 pers€n, sedangkan

dalam periode Januari - Agustus 1995 dibandinglan dengan periode yang s:lma

talrun lgg4 masing-masing adalah 14,1l pefse|r dan 31,57 petseNr' Untuk

(11)

me1€analisis lebih laniut neraca perdagangan bukan -iga*, mungkin ada baiknya merinci ekspor dan impor bukan migas meqiadi hasil indushi manufaktur dan bukan hasil industri manufaktur berdasarkan kelompok S.I.T.C- Dalam

perdagangan internasional yang biasa dianggap sebagai hasil indusri manufaktur

adalatr S.I.T.C 5 sampai dengan 9 tanpa S.I.T.C 68 (t gam Yang Tidak

Mengandung Besi dan Baja), sedangkanyang tennasuk sebagi br*afl hasil industri

manufaktur adalah S.I.T.C 0 sampai dengan 4 ditambah S.I.T.C 68 tanpa S'I'T'C

33 dan 3a (Minyak dan Gas Bumi serta olahannya). Perlu dikemukakan di sini

bahwa sejak Pelita I sampai sekarang neraca perdagangan hasil industri manufaknr

senantiasa m€,ngalami defisit sedangkan untuk yang brftan hasil industri manufaknn

umunnya adalatr surplus.

a. Bukan llasil Lrdusni lrdanultaktru Periode Januari - Agustus 1993 sarngai

dengan 1995

Berbeda dengan yang t€rjadi pada tatrun 1994, pada tahun 1995 pertur$uttut

nilai ekspor bukan hasil industi mailrfaktur selama periode Januari - Agpstus

dibandingfan dengan talnm sebelumnya adalah lebih lambat daripada nilai

imporny4 yufrt29,37 persen banding 58,48 persen (pada tatrun 1994

masing-masing adalah 22,74 perselr dar- 17,65 persen). Peningkatan terbesar dalam

impor kelompok barang ini terjadi pada S.I.T.C 68 (68,27 persen), S.I.T.C 0

oahan makanan dan binatang hidup, yang mencapai 78,93 persen), dan

S.I.T.C 2 Oahan mentatr). PeiringkaUn impor yang besar pada S.I.T.C 68 dan

Z antan lain disebabkan karena meningkatnya harga di pasar internasional.

Sebagai akibat relatif lanrbatnya laju pertumbuhan ekspor kelompok barang ini

dibandinglan dengan imporny4 maka stuphn perdagangan untuk kelompok

barang ini telah me1uflm dari US$ 2,28 miliar rmtuk periode Januari - Ag$$tus

1994 mer{adi US$ 1,94 miliar untuk periode yang sam:l pada tahtm 1995.

Baik rmtuk talnrn 1994 maupun tatrun t995 psrtumbuhan nilai ekspor kelompok hasil industi manufaktur dalam periode Januari - Agustus senantiasa

(12)

lebih lanrbat dari kenaikkan imporny4 yaitu 6,03 pers€n dibanding deigan 10,27 persen pada tatrun 1994 dan 7,61 banding 25,41 pefsen pada tahun

1995. Kenail*an nitai impor terbesar bagi kelompok hasil industri manufaknr

pada talnur 1995 menunrt urutan tingginya adalah S.I.T.C 5 (batran kimi4

39,46 persen); S.I.T.C 8 (hasil indusfi lainnya" 29,7I persen); S.I.T.C 6 - 68

(hasil industri meinrnrt bahan, 25,07 p€rsen); dan S.LT.C 7 (mesin dan alat pel€anglrutan, 19,96 persen). Secara absolut kenailkan nilai impor kelompok

hasil industri manufaktrn lmtuk periode Januari - Agush$ 1994 ke Januari

-Agustus 1995 adalah us$ 3,87 miliar, yaitu dari us$ 15,22 miliar (81,37 pefsen dari total nilai impor non migas) menjadi US$ 19,09 miliaf (77,56

perseri dari total nilai impor non migas). Konaikkan secafia abeolut terbesar dari

kelompok nilai impor hasit industri mantrfakttr dalam poriode Januari - Agustus

1995 t€rjadi pada S.I.T.C 7 (US$ 1,71 miliaf, yaitu dari US$ 8'58 miliar' menjadi us$ 10,30 miliar), kemudian diikuti dengan s.I.T.c 5 (US$ 1,18 miliar, alafi US$ 3 miliaf menjadi US$ 4,18 miliar), S.I.T.C 6 - 68 (US$ 0'73 miliar, dafi us$ 2,91 miliar menjadi us$ 3,64 miliaf), dan s.I.T.c 8 (us$ O,22 miliar, dafi US$ 0,73 miliar menjadi US$ 0,95 milim). Pada kelompok S.I.T.C 7 kenaikkan nilai impor mesin (S.I.T.C 7l Vd 77) dan dat

pengar4kutan (S.I.T.C 78 dan 79) mtuk periode Januari - Agusfts 1995 adalatt

masing-masing us$ l,l9 1niliaf (17,83 persen) dan us$ 0,52 miliar (27,4

perselr); sedangkan pada kelompok S.I.T.C 6 - 68 kenaiktan absolut terbesar

terjadi pada S.I.T.C 67 (besi dan baja yaitu US$ 0,48 miliar atau dari US$ 1,05 miliar meqiadi us$ 1,53 miliar); pada kelompok s.I.T.c 8 kenaiLkan

terbesar tedadi pada S.I.T.C 87 dan S8 (instnrmen iptek, alat kedokteran dan

aparat fotografi, yaitu US$ 0,12 miliar atau 31,69 perseNr). Perlu dikemt*akan

di sini batrwa neto ekspor bagi kelompok hasil industri manufaktur pada S.I.T.C

6 - 68 dan S.LT.C 8, terutama disebabkan karena relatif besrrrya nilai ekspor

hasil indlsfii mangfakhl padat kekayaan dam dan padat karya. Meskiptttt

demikian sebagai akibat relarif kurang berkembangnya nilai etspor hasil industri

manufaktur yang padat kekayaan alam dan padat karya neto ekspornya

(13)

cendsrung mennrun. Bedainan dengan kelompok S.I.T.C 6 - 68 dan S.I.T,C 8,

untuk S.I.T.C 5 dan S.I.T.C 7 masih seNrantiasa menunjulkan neto irnpor

deng3n kecenderungan makin besar, meskiprur nilai ekspor rurtuk kelompok ini

pertumbutrannya cukup menggembirakan. Neto impor S.I.T.C 7 darl S.I.T.C 5

telah me6ingfut dari masing-masing US$ 6,70 miliar dan US$ 2,39 millat

dalam periode Januari - Agustns 1994 menjadi US$ ?,91 miliar dan US$ 3'28

miliaf untuk periode yang sama pada tatrm 1995. (Iihat Tabel 5)

V. Tantangan Tahun 1996

1. Memperhatikan : pertam4 kumulatif PMA yang sudatr disetujui oleh pemerintah

dibandingkan dengan perkiraan realisasinyq kedua, pelalaanaan deregulasi dan

ketersediaan sarana dan prasaran4 dan ketiga Fospek transaksi berjalan noraca

pernbayaran luar negeri dari negara asal PMA pada tatrun 1996 yang akan lebilt

baik dui tatnur 1995 (kecuali Jernran), maka peningtatan investasi asing langsung

di Indonesia pada tatrwr 1996 masih akan tenrs berlangsrmg. Yang akan meqiadi

tantangan pada tahun 1996 adalatr terus meningkatrya investasi swasta nasional

tanpa disertai dengan makin meiringkatrya piajaman luar negeri, dan ekspansi

kredit perbankan yang cutup besar.

Z. Khusus mengenai pembiayaan invsstasi ekonomi rakyat y4g nrtrngftin menjadi

tantangan adalalr, antara lailr, meningkatkan alses ekonomi ralryat untuk mendapat

pendanaan dari perbarikan tlitradapkan pada kenyataan hrang rnampunya Bank

Umum pemerintah dalam menghimpm dana simpanan dari maqyarakat di satu

pihak serta tingkat L.D.R Bank Umum Pemerintatr dewasa ini sudah jauh

melampaui batas atas. Dengan demikian berarti pedu diupayakan merfugfutkan

akses ekonomi ralryat untuk mendapatkan peodaruan dari perbankan yang berasal

dari Bank Umum Swasta Nasional.

(14)

Mempertratikan perkenrbangan irwestasi di masa latu yang terjadi di berbagai sektor

atau lapangan usatu, maka potensi pertunrbuhan PDB pada tahun 1996 sangat

mrmgtin tidak akdn banyak berbeda dengan tahun 1995, yaitu masih akan tetap di

atas sasaran Repelita VI sebesar 7,1 persen per tatnrn. Baik dilihat dari segi

penggunaan PDB maupun dalam upaya ag4. pertumbuhan PDB tersebut tanpa

berakibatk me,ningkafirya d€fisit dalflrr transaksi berjalan pada talum 1996, yang

akan menjadi tantangan adalatr agar pertunrbuhan nilai ekspor pada tatrun 1996

lebih tingi daripada perhrmbutran impornya. Pedu dikemukakan di sini bahwa

meskipun psrtwnbutun ekonomi dmia tatnur 1996 diperkirakao akan lebitr baik daripada tatrun lgg5, rurmun dilihat dari pertumbrftan volume dan nilai

perdagangan drmia pada tatnrn 1996 sangat boleh jadi akan lebitr lrnbat daripada

tahun 1995. Hal ini disebablran, antara lain, karena penfurgkatan pertwnbuhan

ekonomi &uda terutama terjadi di negara sedang berkenrbang dan kelompok negara

yang dllu dinamakan n€gara sosialis dan komunis, s€tn€ntara permnbuhan

ekonrymi negaf,a industi dipe*irakan akan leUh laffIbat. Dengn perkataan lain

makin larnbatnya pertumbuhan volume perdagangan dunia terutama disebabkan

karena relatif lambatrya pertrmrbuhan volume perdagangan di negara industri.

Setain iur perlu ditekankan di sini bahwa pada tatrun 1996 harg, minyak bumi dan

komoditi primer lainnya sangat mungfuin akan mengalami perurunan. (Iihat Tabel

6 dilr7)

Jakarta" 15 Desernber 1995

Moh. Arsjad Anwar

(15)

Ieup!@ :

l. Tabel 1 2. Tabel 2 3. Tabel3 4. Tabel4 5. Tabel 5 6. Tabel6 7. Tabel7 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia

Perkembangan Uang Beredar, Faktor-Faktor Yang Me'm-pengaruhi Uang Beredar, Transa*si S. B. I. Dan S. B. P. U,

1989 - 1995

Perkernbangan Posisi Kredit Rupiatr Dan Valuta Asing Terinci

Menunrt Kelompok P€rbankan Dan Sektor, 1987 ' 1995

Perkerrbangan Posisi Dana Perbankan, Terinci Menurut Jenis

Valute Kelompok Baolq Dan Jenis Dana" 1989 - 1995

Persentasi Kenaikkan Angh Indeks Harga Konsumen

Gabnngan 27 Kot+ Terinci Menurut Kelompok Pengeluaran,

1992 - 1995

Perkenrbangan Nilai Eskpor Dan Impor, Menunrt Golongan

Barang (S.LT.C), 1991 - 1995.

Non Fuel Commodity Prices, 1976 - t996

Summary of Median Term Baseline Scenario, 1977 - 2000

(16)

s q o = o o = o $ e, o = @ @ o - @ e 0 --- o$ f F'. a- $o€ --eo@ oP. l -$F@A = €. A -6 -€@+o *. r O -= D <ry $ Fct=$ p€$@ € €= = EO- P- A@@ O.= -ES @o .7= @ €a. - e C-c I p G @ o - @ a I 3

I

tsg o €@ o @= 5 €o -F9 @ €@ o €g g oo F9 o €@ o €= d FO tsg @ €o (D €3 r NO p9 o €o o €3 5 a@ ---t---r DI @l e I ol et< 6ro t> te t= ---- | I IF

ol€ Ol\O ol5 ol 3l ql ol I t ---- + --I I I -t DI - | o( I I I -- -- | t< to l- tc qr= e I = I H. lts l\O t€ tq I ---- | I t :D' I @l EI ol FI el a ! I II c I = @ @ o @ a s - N -o c oo = @ - cc eo$ 9=t 6 @@ ox P.O -- 0c F$ p o - I - o o -< o 7 G = @ 3 E @ 5 G D e - c s = @ @ @ o o o 6U+ANF $ = D rq<+<D FDDD$F @s3@@6- P. Y. Y. P. V. P. P.=--=< aoooosr===== @ = HE€@€ t3D$Oq' <EAA--oooo o -

P.-€r-o oora -=€o c

O-$ -O O OP. o@o -o @ $ EO I -@ -==q €O F' o@ - 7 --ts' De= Oac -o o o -3 o 9S! $5C =0 €o €o -o= -o O- -P. ar= =+ @o D5 = ANF $ = 6 D o q 9" E c a s^ l" l-€!E ooo @ P= ts.q O O=- F.O g =$ = €€E ooo Q P-P.e @ o>- ts.$ I 30 5 q @ { o a N o a o @ o € o P: 65 @N {6 I NGIF P@o@ .1. A6G@FN NdqN>€ oNoSq+

do€ daa oo€ F65

I qq @ i 6 a o N a @ € o o5€ @ {o N€ q+ tl Nr€ dts{{Ns uo5€NF @56ONN 6@+56N NN ts@< q@F hr@F €5N NN | {{ I €\O t NN € € bq @ N I q N 6€ { €q \o+ { q6 tFl AFN o {6aa

rli {\o{o@6 60.No@N FG{@Fts

o€€ ro@N +FN NNU

++€ a{F +@N a5{ € o u c}r q N o N N @ - { € a I o o € o {F N U5 { o{ 5 ts6 O NF @ N5 a a+ € {q {5F lFl d o Fq { N@5O

.l' a@€o@6 o€@o{a NO$OA5

N6{ 333 9AO €€@ \OON

qN

NO€ o6F N5N eSF

Itsl

+IO\FFN tsFao5€ o6NOF{ {€Foso 6€5@NO

Nq5 d€N qFG N'N F66 q€q €ao qtsa u @ € 6 q { 6 N co { o q { q q { G tDq q :o G N i^ o N 6 { o { N 6 € q @ Itsl

OI@FN €FN€O{ {{q6\.Od ou{{{+ @FOsFs rNl 5

|

O

*p

o-p€@6 €qoq@N {sqNN{ OH€O@N

qq N6@ @qo uco$ @q{ ts66 +€o <5{ {q{ ouo 66Fo€ ou{ uoN @FG osF +{N O€F N{@

N€O --- FqO ts@O {@o NFN

qq $66 a5+ {6N € o @ (^a NF O e.@ { o€ € or3 a 6N tNl

sloFN F-@€€O. {56GUF 6ANOF{ ts€{\4'€5

\a :.J N o { o 5 NF q{€ o@F @ ucD €6 rNl 5 I N Nq

uFN6qts 65+@6{ +a@oqq NUAOUq

ONF oF{ u€q

@@ F@o N5q o66 N o N o @ q @ q 6 U N)F a €€ {NO o €€ 5 0F rNl 5 I AFNq

{FFO$F {5q6+O @@{5\ON N!@€6N

FO6 >uN d€N @FO aoo

oo

F{U O\aF F6q

(17)

o r o = a o t o U' qt G A' = @ @ @ - o a o, --a 9At 3F O* ooE tr-96aD ots. l $ F@T = €. Ir r oor =\O@-(D P..O -= 0r <ct -qt FO5 A' -t \O Ot Ll C \at= =

!ru- e.OO@ gt.= -ES @o.== rct EO' . a e c-v. €gt = ao @ .D o o. ot m <D G - G @ e = @ o ! (D ut o 5 $ - e = c 65ONF t=t OD.rO -€ = @ OO@@P' oat H- ts.D P.

=oa+=€HF <rt-OF,Ot aDSP.D(,, 6v@aG *

*@ (9 0r--@P. o 6 s.o o Y.- Dt = -q.=-o o.€a -f aro C^r @ e D = l I + I + ---F (it o €o o co= r \4t o -Fct o \oo o \a! g rar o(D FNFF.FF \clF {hJ F6 6co N)s g\e oa {o. +o >NNFr coc> e5 \O G \al \O q{ \atA. { \al @@ {{ F€ o €o o \ct g r FO -Fqt .D €o @ \o3 €t ao I I + I I I I I t I I I I I I + I I I a I I a I t r a I + a I I a I I I I I I I I +

N>AJFF >6OCD€ ooC{F€ts \ON\OaE

J\t l\t cr aJr @N {F F.9 @ €o (D €3 ET NO ->tsFFF ( ,\) (^r C.r & {Ct\O{Cat |\:l \O CD \al <t tsN ro5 FO F6 4 s - e = € \o 5 t @ e ut G o I o o (D =q (D + ---- + --t1 tt tl r:-l ,orl l-l tol ,+l at tl tl ll +---- |

tt{ tt9t tr- tte tqtS ael l=a lF.

lF

ar€ at{t tru tl +----

|

tt ll tDl t(ot tel a.,|t r-l ael aol tl tl tl

I I I I I I I I I I I I +- I FN F {O FCDN\OF .=r ajr { { <> <r cD 0\N

\ohtoco@ hto(^.€o\ €ut\tFo 55O{U FFtsFN

of,€ {Fa,nQ{o oF o\{@ss oF F{€Nq +{ {q 5 \at FFFFF &{5F(rnF{ €{ N€AU{ OG {q6\OU tsNFFF (trl CD QF (rr (r!l A @ N5 \llF(.rNO {o Nor&aDo FFFFN groo {5gno{e {\O OCDCDFCO rar s \o o ctl o\ o\

ataaaatoflaaaoaaallalo

o = 3 6 o a g o s, - €rqt - a 0, Ot @ o, = - = a o =(D ut $ o E o - o, = - = @(o G $ = - o o \o { q o - oq o \o \oq

(18)

D r (D N = e o = o a o o I =€ cro P. U' P. =, att QP. = e -€ --9E(D(D o tso-v F.-D ts-f = \OO -@PF =\Clgc@ Y. 3El :or P. a P. lO9t o --6 -FE9D t€o ot c €- t t E q€r P. or <(a orJot - -Hq' DG --= $ I. IrD =@ F. o= @.4 - 0 -I + ---a F (:' o \o@ o oog r €o -I!' o D a o o- € o -g $ = - r a =(D 5 = - e - o o :g :(t o - @ D t -+ANF =, o = G - = 6 (D - o

@@@@ !rsrost =a== --5- DG€C gr=cDg F.e

= e =3aD!l GA OP.E 9- = O osdt =(aoro f--Ott P. D 9= = -or + tttr@o e03- a P.o aro- == q, GQ[&(rlNF @ - @ q- = .D 6 ot o = o = G - E -(D (t E o - @ tt = F +<.rR)> - o = = - c o @ - o ! C 65Ah)F -AEE€€ oooo DO---1 eP.6-P.@ $ = 0' ot G A3 = = o ar e ctP. =@oo = ra F3 = o -io < = F.O O'= o=

@@E@ ooDs aa== --r- DCEC gr-(Dg >-e

=, e 5=(D= (o-AP.E 9- = O orD-= =oo(D f--OOt P. 9r (7=

3-OF EO(DO e.,t-- -

H.O DO- == qt rqEEE€ oooo OOr---- eP.--P. (rl 9t = qt t, @ o= = = o, ar e crP. =ol9rat =@d== or a tcl < = P.9 ar= tr= 6 FJ \o o NN A + ( \GtCtCt q (^lCDF\at N @{FAUN >6C O € AO\gCt\CtOO F\ON{ N S<t€(.rFC^l qF6\Ct t\, €)ACD 5€ -EC^r o\sC.r\o qFo\ c^l FOe+aC^r lsFNts(nq PONS@{ I + ---I Fg o \at o (D €= cr FtD I ---- + I I --- +I tsg o €o o €3 qt oo -FO o €(D o \o3 I NO a .o 0\ b { GO N @ N u N \at @ g o !$ { { o { o u o6 O\ 5 t\) (^l F\OAU {{oN { (Jr t\, + N FFNA O F{\atO { { {N{U6F A AeCraOts{ 5' \O\O{|\t(,!('\ N FNTAO 5 gr U {OAC{ C,' OOF^)\O { (}r€>eF{5 UGatO\OO & {c 5oa$6 F(ArFo\ cat Fo\\oFa6 r\to\c^ts N a a FF OC{ S Cr\ F{5q { FA eO | (rl oUN< O \al|\)ACit t. OFO&5O O\OGI'F a N {Or.|N{ht Ac^r<tht &(n\CtFcrtln O\O\AO\ I l\t {{-bqtO\CD A(^rF(.a \('O\C'('\\.,O ht(.rOCO I (^l hJOS\att$H o{(rrg\ FC {

soaF {acnG a+o5 aF+(ra

FA(A(I

F

t\tu{F

ht

q@{&{o CON\Oq{q {5+N{{ F&&U

F{ { ('\ |\ ts it\ Crr { (rr (rr G N('\{O( t\t Ct(rrCDhJ O\atOO<t6€ €tOO+{ {5O( \r'r.o (JIN@O $htcD $ N { sC'rF\|oC^ru Fls6{ UOUF {N s\oCDF {{{O<r.O (rl(rlts<^r N qo.e u Fa o \OO(,a55& FFC { UA{COUU \O+O\(,r Fhtt\ts\Clo €AG^{\O F9 o €o o \Ot 6 cdo I DI tcr I ea ol -l ea< rtr I o, a- tc t= -- I I r:t | \o

Ol\O ot5 tol =l rl ol -

| I I --+--+-- a I a I I I I I I I I I +-- I 5 N { q u b G o +-- I I @ co o oo o \o G \o N o { { G N Fca, @ cD( so doNo ( ooF O\aFO F€ O \OO+F €{oo N \at \O Crr UN€A r$€ €

N\Cr+Ct t9O\CD> FOFO FO6\O

g ht65c 3 :^30P3 : N O\O66{{ N oO\Ctoi{{ { t\t5qF oo5 a 55 6 €r{clls ooc hto NA(^r\a N +{C^r O I O (Jl a.r F t\, | 5GO\OCO | \ooro\( (^r 5 F65G { cDe+o (^l 60aN{6 <.t oro{ts\o('\ 6 hJ('\htF€o g N656 o oN(J!N 5 { tsOQ€€N O\ \€r { O\ O\ aJl € u@+{5ts (^' ae N NO{{ @+r!@ aJr o\ €> aJt a C.r ,$ (^r q\Ct{+ O\O\+GD 5€N6 NA 5{F O 5({ 6 l FN\oNe oa@5 I O\tsoI\€'CO tsqDFN I CD@OC^|{ 65d& F F 6 \Ct \Ct | -FqF@ I e(trF\CtO\ | 65O\O\(tr N aGo o r d6+t\tN I 5(^a5FF r €6{uo = A, - o 0 - e 5 € \oq gt NuSG t\t€ o aFuo65F6-ts€^ C \O{Arq65 $qO5 A \.'O\al.F.+\O GQttFN ('\ {€)FF(.rO U@{N q e = D @ e q e @

a

lta

Itl

I

tlltlarl

Itaflr

(19)

o) r .D N = o- o 3 o a o, o - =E ooY'Q P. =gt OP' = E -E (:' G (D (D qr *cL H.-DF-- = \O(! -@/F -€o G o P. =E € F't F.t(tat o F-g ts€(:tD :p€o $ G \o- 3 = € q6 v. O <aO o=ot - -PD $c =-t o I $> =v, P. cn= OG - (t

t

o - o o = o e o o - o :* o = e - e o og € o - @ $ = -+ I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I + I ad {OF€ (.rC €ts F€Sh.' o\o\oN tsFNN O\u\ON a

aoo\o\No NA{5@ts o5{{+q

{ q a o @ o N G o\ o 6 q @

+aNtF

- o = G - c q o - o

-@@@@ o$oo ===a ---- >CE€ 6=O= P.e

= e ==o= to-OP.F 9- 3 (D o or d= =utAro ---OS H-o o= = -A' F

E$@$ eo-- oo- ==

o O\o+(^r|\)F rqE€€€ oooo so---a aF.-+ F.@ O 5 O O (a ct3 J = O O e rP. =ororo, = (o += = o-@ < = P.O, O'= o= F(7 o \oo o ct, 3 \oo -tso o €@ o €g ri' oo FFNl\' FN{F N

N€UUNO\ cDoco@5u NNOt\tt\to\

FO o €o .D €= r FO du GNFq oo{cD(^r@NF NOFF FNAU Fq q N6<t5 A Fsr{l\€l A{('\O*C.r sF{F @FOGO\N \OCDUIN {+NF{{ S\ONO tsa 5

c{5oa {o\Fr$ F&c

t\t FF \OA Fqqq o'\q<.r{ d NOCOCts\at 6\ar\O@€N {F56F 6 F{ 5 (Jtqq{ O\OsN co u cD t\, ts{FU tsoq5 6€@O (a

o+t\to\clr€ <^rOts€O\O NF@UAq

= A, - o N(^rd& F{ 5 O€@l\, 5 O\{a{ tsooou{o c{cDa@ \oNNhJA{ O^N'qS Orat\OO€O\ Fq{{ FCD 6 {F(A€ + \al { \€t U{O\O o5+@

ht555 FFHSS €uFu5+ \oq{@50 {Nt^rFOC.r

F@U cosad F@\o6 ht

C^r \O @ \at{No N5+5 a5t$G 5

eoFNqS (IUOOOO\O NU|\to\t€ts

{ G N @ { o { { o { aJr q @ N { 6 F9 o \oo o €3 rat NO tsg @ \o@ o \o =t !:r or (D I I >l @l el ql el< oro, t- ae t= -- -- a I Its 9t€ (Dl€ attl& ol =l 9l ol- | I = - D to e o E o I ---- + --+ ----I I $ 5 e = \o \o 6

I

rtl

rrlltfotafltl

I

o

a

It = = g o a o o o - o s - o o, ot @ o = - = o o = o 0 s <D o o r m - C' = o = - o G o = @ o = = a o = o.q o < o x - < - o D o € € u CL o = < o >< x < - o ro a (t E (D 3 ct o \o €q

a

(20)

I o @ q = o o p o a D (D =o = o = e = o =? P.t 9@OO oa <P.-oFo(, =€tsP.-@c -€de@ P.oo e3g H. lo oFq -oE FPOO -€o- c€=g= E q€ p F.o=6 I ---o$ @= D= = I D = o @ Q s =$ F9 o Q@ @ @= 6 €o F9 o €o o €= 5 oo tse o €o o €3 q FO ts9 o €@ o €= q NO q : a { 6 € l" @ @ u o :$ 6 { € { o o 6 € o I o - $ -NP @ = = c <F P- e O F€ OP. => €@pOP. F>-G @ o = - 5dN> o = C c@@@@ +DOSO ==-5 q--5- o = DCpC P.O3Og @ P.e 1e = 3 93 9@$ oo=E = e-6 (D asoc= =6=@ do-OO = P.

pt =-e+ €DOrO c@o- -H.- so$

==-I O NF o E o o P. <F () FE e @ -E oo -6e. o >s =a G P.--= s@ <F s ee e -E r D @o =- @ a o NF € o a D q e = @ D = qNts @+OaOryr

<d< $DO r:t6= ce€ == G@e 900 3

=€

o

r@- oo P--

e

=o- <=o

o@-q o - o r e I - o F E 9-@@@@@ @ooooo ES--- O a.a. a-!. a. @ F.O $ $ O S =3=== -=@@@@@ o -F-F-=sooDo S< NF66F 3 5N @ a @@@ @@=cc q c E PVv o FHI' o o *D$35= e=9 - * $ € ts6 €q @{ 5€ FJA €o @s 4N oa @co $6 N {6 Nq a@ €o o@ 6ts N{ bbN€ NG N€ :P qF {o €o { G AF €@uF 6@ qNNO 5O N6@N@F €{N$@+ ad {N :oL N q€F€ q66{ tsq{a r{5ts q5

GANO o€q6Fuqo {FOCD

s+

6aoF €tsN@ q+NF uN@a

qq

{FqN 5OS6 {{€o 5€{O

G6

@{5F au{o. @+{@ NFAq F@o ts66S o€tsN FN6@ 6qaa

o q o € N N N :> (A N { 6 N q N q G q q { + NA O FO tsd a @N @ o s@ N + dN oo+ @5 og €F € tsao@sP 6 UOO@€6q 6 U€6+6@O o@€F{g€ o{. G€ oq, q {+{ q o€ q N@ N €5 33 @€ q€ €a q NF @@€€ u{{€@atso q@oN€@oN a d6€o€o€ NN <{ N66 sN{ @N o @{ € 60 +G{ o q€ UN q{ LLo FN {q a P orct { €N o €€ €q< €+@ o {o GN :." :" q6 @o N@ N {6 o€ 6S €5 @N€5O5 N +Ns\OAo \OtsNsF@ a F{audo

N u>Fo@ SN{6F€FA 6@NFUUO@ €F5ts+O5@

N

:'

:'

@@ N@G

q OFNN@O@ 60FOUON{ oFq@tsts€€ 6

6{U5O+O q 5e @6 ou{ oN6 a {FNts5NO @F+6++46 c;ooas€5o cDFF+€€€S 5d {Q F{q 5 otsqFqqo L l-looLaLL 6>A{q{{ €s€rF6F56 @ :: o GU€ €{q F9 o €@ o \o3 g qo 6 G € { 5 { o > aA e E o - C t € € @ = =q o o9 $o @- F.a -o oo- =s OF 3D @ @= G- D =H G- $e =o = HCD aa OP' oo - o9 E ^o \o o= <- OF.*= @ x@ xc <D H= 'z o -r o o

o€ €{ o6 @ts E +o @F 36 ryo og -O €ts €€ u€vq c oa =o

-+ I t I I I I I I I I I I I I I I I I I r t t I t I II I I I I I a I I I a I @ @ 3 g @ - o, o g 5 D a6 e @ s e = € € { a @ N q @ € € : 6 @ aa @+ @€ os oq F€G tsqqq qo66 N€46 {qoa o5 o@ {q

F€O :"Pll" 6€O{ NtsO{ F+Fq

€G oq €{ Nq

FOG NO{@ 6@OS oo@a uqNq

q L o (ar @ u O o q -o € G 6A GF qF F6 N :: {{ NF +o € { G { oa 5{O €€o d 60 d oo {q l, l, @e A .,.C1 6{ a N {N { @o 6 €G q €N @d !s OA $ FNtsN N tsa 5ts@ts <N€O€qON 5 5qO€A+q so66s€F q $@ oots 5 oFqF{5{ €osq€o{4 N NO6O€G5 N6Fq@{qF ;ob {€u s Fqq@o€ A N\OO+6As € @a$Fts€5 @ a<ts6€ts6 a q{ €O\a 650

aoaaloaaaooalfoaolaoaa

(21)

< D tr o = 0- o 3 (D o s @ a = OD P.= .A = -E oaro =6>a E D H@ Fa650 \atc s e.5 \o-= o * N rO rot or ul (rr -= /' t(D-q, (t l\)- -F = {G O \o€ D = \oo - o q-o -ts' -(t -€or = -tr gl ot =e= ro= (D 'D = e 9t a o = € € N F q (J-€|-l<< !t (D c' S- - -=@€-P.P.v' €GOaD(t---o-ggeee - crct@ \OP.OO-OSD 1-=== I q - o E HH @ 3 ct 6 q e-o <<< or |' o r- r -= o€ FF.P.P. \oe@oo---o a g 9€ e c - crGro €H.@aD-OOrO rr-== I -o E -o g o -q E,-C' D @ () -a 1a 3@EtP.P.P. \oeo(D(f!--$=rereee - Grr(D \al P. (D(DaOOtO -a=== I q - C'HHH .E o t r @ -q E'-ct $ o o -a 1-=O€+F.P!ts. eoooG-- o 5 = cr€ c e - ttcto P.a!(D-OrOt9, t-=== I -o E OH - ct o at - e = - - e s = @ e ot = I + ---I + ---+ ---I :- D - $ = $ a E (D a E 5 o ,- o = at gr 5 FOeOAtN { Nts4556 { +'€t6( F{ <n 5 €'c>OFFO & 6 tsG{eorc @A(^rOtsF{+ \o 5 o€>F5NG <> \O 5C{a{OC G € \O \atUqO\ear. { a.n Feo>r$F \at (Jt {htl\to@o { a €rcq@{€ (Jr OOtsFN I O CtOeO€>(- | O\ { OOO€^t('r rlul \at F(rt(^rOO a { (.rU&CDaJl(^r t O ( hthtN\Ocn{ + @.oNuo .- +q<a{N I CP € @t\tcDtsOoo € or eoeFoo @ (rr ooa6rF{cll \O N {hJOO6-d G OFFhtF | 5 O€ONOF a i \O €teOFFu - | lr \O FF€^OOF , g O{F&<>{F | @ 6 htl!J5+{J q -l€{t\)e (^. 6F5r.'5u | \Cr O\ (^l( {C^r('taJl t5 t€ 15 \at 5 OOOOFF { t\t o\N+uq\<{ { Cll 66F{lo6 { eoFht(}r I CD OOOhJ<>a^r f.O \O -f-a crr 5o\5<rro a { o*cD{cD{ | N N q N+ts+5 N Nq€€COF a S $ al arr 5 OOOFh:r{ \O l$ \OO\eu\O€ a o Fco{NtcDu I | & oo€(^.ocD lr I O O\(DGON<^l{ o o@5{r\t€t q CD oo>hJ( -! co!EC F5 tsGFCA.S F€tts(^ttsF C,{NShtCnF O\NO\OC { (tt €roFt\tF | { rl C.r t\)dFsh:t t { + CD|\)FFN A (Jt 0t 3 CL D 3 rcl D = o - F c g G g

ct<roFoc arr*6tsr6& aF€{45

@ e - cr o - (9 C' D - e At - e s o @ - o € e v, o C'' o atl r

(22)

< s g o = a o = o 6 o > - @ o o ot @aq c 5a F st = - o=

F.OP. GO= o.< @ >o -F o =@ e o= Dts. = g otP= $ op =@ =P. <H o= < s @ $ 5 a a a c @ = o p e s G -(t\5qNtsO o@ ol a h =l a eq o+ -3@@-@ - O F.O O F.$ o @ = -72 = = o< I $ C I c303==p *FO s@-=- F ts.\O (D $ F O F5 9-cor$FDo a -o - o 3 = 3JS -$ @ <p

o-co p-39 GZOat_O so50= >E- o$

= o @ €FP.CP. = P.tO = @oo 90 * @D $ 035 o@ ts.-o- -/. $e =C € @ D t o 5 g $ €6{{{ @F o +.\ e s 6 o @ = o - o = E e @ D - $ = = o q - I D = > $ t o = G s = a E s = {{ €{ E-- oo 6= P. OO $@ 3$ o= e @@ F@ -a> P.3 o $o = 3q <$ D = p o o @ a 3 @ I o = p = @ s 6 e q e 6 - o $ € € N P N q o o @ € @ N CD 56 NF{ +@F {o+ u ua G ON 6 N 6 G N NN €a@NqFq 606{{Uq aFsN$€ d €q6q5ts N U{S6OO @ P @ 6 o 6 6 o @ FS € {€ o oo ANF o5{ q N € € N a q b G { o o 3 6 { Q { 6 N u sG N O6 €uF 6F@ N€{ s €{ { o @ _a a € GNN N5{G6N5 OGONF6 N6NNUO6 @ oqGsts{ u{\at{sN€> { €q G 9o o N { € o @ a :^ :-{NP -o 5€ O .O@ @N u {c^ u € € a 3' @ N N € @ € { q a N {+q o oa {@€ {NN q{{ q ao { { @ a €NN ('\ Nq)g\6F€ €55@€N \o q66aNN { qFo€q€ N NN{ONO @ N € € € q { .:" N it o -- o { € s{ q@ts o {@ { o@ 6 NcF\ @ -o o - o? =o e- -- co g-3 DO-d)o so= = tse oo qF== € €@ +€9- O F= Y. $ =@o l9P. c- .9r -=-@ €@ @ -€€ 60 o o@ .9 I oH= += -E o o-o b q € 6 €q 6 a o a6 L a.i> o 60 €€$ @F5 q N€ N oqq co5A@NF(Jt N O{NqAU Nq5€U6S N O+66FG 6F+UF{S o o q @ € o o { € l. o € € € {N o 56 + $o €@F go€ <N{ s q N q 6 9' 6 { ].J € {Nq +{€ q o6 u Nu @ {o N6q € q q { g { { o o N N {NqqGF@ qo$€FNF O@456{F G O<>NAUOO €5+{{q@ N €q 6 @ 6 N q N { € i^ a€ € a€ o<o u@a + a@ o -6 o < € € -- -; --I I €l I €l I ql tq tp l= -- I e ts l- I €r tl €l I 5t> !@ !c lq tg t@ I €l t €l I ul I I I N @ 6 € N 6 N N q o N v P:-N AO € €N q a€ €@+ oG6 q { o @ @ N AN uN{5€N N qN@5€6 q o{{6hJa Oq{FO<€ @ O.N<@cr.q 6 Q :. 6 6 a N I 6 @ @ + € NG \){ts O\ NNJ + qq @ 5O @ @ q :'. +r @ { N N { L 6 @N o No €@ {6 {{€ "O 66 G N N { N € o q 5qN u$@o\N)Fts @5NF6F€ $+6N9{+ q<€Na6+ o FooH{N { o a N a s € N € N @ € { o N N N N5 o 6N €6 {FS { NO qN{

oaaooaooafaafltaaafaaa

(23)

l

o q o = a o = o o o o > - @ 6 @ @qa e +o - o = -

o-Y.OP. @@a o< 6 >D r- o=@ g (t3 OP. = e o$H= o p9 =@ =H. <F D= < o @ o D : @ I o 3 o = @ o r @ = C a e o - a = = s @ e =g o I o D 7 a o o s $ @ o € e D a D 0 - @ e o = F = G s @ @ o E c o o a o @ o- - o o =q @ € € @ e - o = I o = a e 0 - o - e s E -G+ANFO D6 @l q q =l a eq a+ --@@-@ - O ts.O O P.O s @ 5 --= -= 9< O S C O c3s==== +-9 o @-3 = r P.\p aD $ + a -= 9F crr9dp9 - ro - s 5 5 3-O =O, @ q5 @ -c o a39 @-sq$ o)$3o= 5gF as = $ @ C*P.Cv. = P.@ = @99 aa + @9 D o== q@ p.-o- -v. oo € @ D - = = o 6 @ - D a = a e o - @ - G - @ o s = - o = I $ = > o € o = @ o = G e s = q +\ o {{ €{ --= $o o P. e@ $o =D o= cp. 6@ F@ -a= B o oo a =q <o o = p D o @ {{ @ts € € N u € 6 @ @ N N 6 N 6 N AN o.,N @o 6 0N GFO o sN q @ o N N N \ON @$o o €5su{@

s&Fooso 5AF6@q@ o6q@<@6

a q N N @ (A o b { o q o N€ € aN @@+ o @N NN @{{ { N € € N N { { € o N o { u q N qN NO o{ 5qts u @q s\o N @ q N ON {5ts5N { <$NOO< 6@@€@@5 OG€ts{€F 6 ONU@OO q < { 6 oq 6 € o * o o N F€ o {€ \o €o 66CN 6@N G 66 { a € € o N 6 6 N { ;o N N N a o N 6N N ON 5 oN o N{${ 6 a € N € N N 6qF+Fq 6FOANFS u {oF@€> u66€OF€ N F<>5@6@ o N q N q @ N @ N { NO FO qoq a N6 q € 6F 6 = o€ =o C- -F €o I *= Dg os oo= = H@ o$ qF== c \o6 F€S- OF=P. 0t = @$ lOP. c- .om ts=F o o@ q . \O E qo I ^-oa .g I $ H= {3 .E o o-€ o-€ q \o @ d N o 6 a N \ON uq {€ {{€ O NN @Nts q u a N N 6 N 5N o GF {ts@ S sOFNA€ +N+@@F{ @ oqqF{s o N{u6N6 @ G q { \o o q L o o o ao Fq sqF 6 US @F € {o u { @ o N o q N @ q € 6 {N GU { o@ €tsN NqG lo € o' N :, N q o \o N N N { q 6 { { a q q € F6 {F6 q oN so\€ { oq o o€ N o N IFIN at@tFto IF F6 | @ t N I N | 6 | a | @ | F | ( l. l.rt'l' l-att. I g €6 | u | € t € | FJ q { | + | { + | 5 | F I q F{ | @ | o t € | N {{Fo@o | @ | o a t + | o I F 5o I jr ! 6 | @ | N F.Ohtuo< t o | 6 {G I q I N @ | N F.OhtUO< t O | @ {O I q I t elJl!l-@ I @ AF | + | O I O | { F5+&NO I { | (r F{ | o l5 € i.o 6o r o I N | @ | o qqd€{F t u I a @@ t G | € t€ l€ oo lQ lN r@ r@ qqqg{F rq ttsltslNlN N{ I O I A | $ I € N N t O I S I F I 6 l. l. lt l" l' 1" | € Lt" i L i i^ I L i b G i-*b i t^ i i^ :o i:o i o N | 6 au | € t a | @ | \o €@aso{ | N I F I N t a c'\ t\O 6€ tO l6 lF lO ts5FoFO l+ t+ u\O lq l€ c'\ t\O 6€ tO l6 lF lO ts5FoFO l+ l+ u\O lq l\ s r! | e l - | s I e | ' | - l -{ I A <A I F I F I F I U |\'FSFON I d | @ €ts I O | € 5 | 6 O6 | 6 | O | € | q €uNo\s@ | & | € @€ | { | { t I I €l I €l I ql t$ t= --tG t9 t- I €l tl €l I +t> t@ lc to tc lo I €l I €l I t I I

aaaffaaaaaaatoaataoaaa

(24)

D cr o D = = E 0t € tD- -o o= o =a FE @ -\O !r{ :t6 ro <1 oit t-a o cFo-\o* (r) (t\ < ! (7- OF. c, o Dgl o a g ut D - o = e o € - g o <? o 3 a o e o a @ o o = = o o < 6 o E E T:-D@T o@o ao-<o * P.O F.-O-O g9 F. It FG e N -@ @ Pe 0 oo9 7 D - -D o D @ I o o (J E = ro <) o e = - (D o @\< F (D(cr o = @ *o o.ct got < € o a aat -, =DD OOc(DP. 49 C CtO O- + F. -o-@ =l@P- s--o = 6 o= H'P' -qrm H--$ (t r<0(Dulot --3FO' € HO H. o=209. o- !t f € D-m gD +o e F--- - F.(D () p. C, !t 9roo 3 G @ I ? d(l o = o a @ a €:--T aso P.a = e ==o +To

-$G <ct(DF €e --r o@x o-oa5 GO o- 00

(rn-b,ahJF N a6 cro, = o = o - or +aD = e e e.J, | | oo gl<-o< 1H. o o :gD P.@ ao +Ut P.-F. IP' (D=() oH = =@H mo -xo-c €:3 I (5000 a- -D€ @5 ltt-$o-o 1r, cL oEe P.- Ct =P.- rcr < at, D F @ - - $ = @ * o 6 rHD x5< ato O e-t.O + OG .o c = oo x.Ct ts <o @ o -€ (t e(,a oo € O@-- a''lt :-- O 0r (D =P e o o G o 6 (.1 N (t) (.a l\) F (t vvv e o o T>> o<< ..-aD(D --HF9r Ot . -@ @ ooo -'e3 oruto T= . e GO +: + -0t o f

--a€.ct Ha- ClaD

@H gr-o-ro ct(D== O x -$ =EI -OO- =| a (JO P.dEF ooE c!s!t O P.-e Er- P. -\< ct YO(D o*=q. o -e F(D -:D' (D ^P.PH. ct= orto (f eo --E --OglAro rat -- o oa - P.-C' or o< FH- \O dts \A Ct =r \O (rro @ s e 9){ 3P +F(t I o -at Ef P.O CD H(D!o (DOIO +o >- . O€ -e c-o\ of - (DO € (to, D P6 ro F. oot @ € (rt hJ ot ( f ot -EO -p.O ct+ o o-0 - CL o a rat - o e E ct o 3 3 o CL P. ir< (D 1@ F P' i!t l9tl- lo lut ] I I e 6 lNl oF |\tF Fe oo I <rPFclt\t\o \CIOO>OO I OOOF 5Fc'\6 e.c <ro CD F C^r (rt € cal { I + ---€ u I FJA tshtNo+ hJ\Ogo{{ FlltsFl €E+U@{N 5ht+FaF N a$uN N6at\N FI FF OF' @\at Og\ F{N q- OO t$\O{ +--- I + ---I + ---€ oo co \o @ \o \o \o o € \o I a N N I (t\ I 6 I u { NFFN '\'tsFF F-N N 6ir{ia o\od+(JFo o\ocarhJo N@qts \oocD6&a SoFGOCD tl ttFllllll hJohJrs oral 5$(3C{ '\)'U{I{F UNAA \€lSCDg{€ F{<l ,\tCD tll tJtFtlrllllFFl (n(^(ro ('\(^r6(.ruor +oo{N€ 5€rqe Nu{tNF& G{Q{{OX I a (}TSFJ('\O N(^rOq\O lttlll &en&O\eu UA\OF\atC^r t tttF €'\sqo o€N(Jt PI 5N OA- O € qn+ | {N rOr 6\atu ht NN \Or @ - i9-{6N FN Uts o\e 6F aF oo ttl ,\t F r3t 5 <<.r aG tttl ut$ $o\ (^ru{O ll (r{ { It cDs s ,$l I cots O- +l €.aOe € \o N I + ---re IF I taqNht(^rht Oa{\O(a ittl 5{O6NO\ aNCO(^T{(Jr rtl SFNCt O\O5F lltl F{ N6 crroFa dtl O- O €NU t@ I Fa! I O\ts a F 6e S N l9 5 - Fr aor(,t oo5 o{ lt aFlll fa<tN)F FC'\C^|\.!€ON q$OGF OO\NGr\ \OCDqitC.r-a GNNqq N 6(r.6N+ {6x{€ra {6{€o6 60P{t$(Jr ItsF I oF@o l- -I F€5O {o ( ox- { €{co \o € (.r \Cl \at ro \o aJr (Jt I a{F tshJIhSFFF coco {ts | osooo l- -F6 5{ | OCl'AS J\Jl\rt$FFht F&tso\sF NC^56N€ .FF{ cD6O5(rr 9AF\OF | (rl to\ N o5 OF to tr IG I I + tl NSF{ | I OO&er I tttttl FOC^aaJnN+ >oFA)t\tF tttllalll N6 GA I sFFJhtl l--F t\) {U | @\O\OF 6l FJ. 6 OF\O I I IF I t€ I t€ ttl IFIG l-l tFl I

I

tflllar

lrlfllrtlllllr

(25)

o cr o cD e = = D - (t - €D FA €F. {$ {= t(D - = N €@ OD QU' (D = o o ct o 5 s (t \o @ { I o m D .15

<5 ots - o< @o oat

* ----I ta € | DO €t<e qt@- l-tt$< tro@ €aos Gl-a I € @ u I N € € a € \o € € @ € € G I €tr { | }(t {t<c r(Da tt-tD<

Nr(o(D otaDs eta ot

I I a t a I I t I t I a I

lllle.atttr

llrl

fafffl

- o:-oat =-P.e F. 0t a Ho OF e a EO -a, = o - - (') o = ' o e o a, I o (D o E =(o o o e = - (D att - s({t\tF o a H-{r:D <50)<@ - E -E O

$oEoH cL-o- oFAO

(t-< <+<o (too.t, P<P6 eGre ==t0r=g o o clo (t ot (D @ F F. (t € - (t a E o < < - It o- Fo o o <) @ at, (:t o = @ q o € - o o- G o = a = o - o o o c = 1 @ o - 5C.rrSF o - o F6)n-!o-a!(D -oosD P. P'' YP oo iD att <c, at, F.9O -xo-6 ts.3ArO = =,aD *at, (:o c=FE2qt . FP.O O -o = = 40(D .-EOO F.AfF (:, 5O P.P. I Ct CLC' Ca 1G o 9€ qt -F (D --P.g(t 6 = eo 0. o3G € +O-o OHd aq) ()F oo 3-C.r t\t F N NNN I I I I I I I I I I a I a a I a I I I a I a I I I A{NN &rCrSC \o. o + uNFS O $\.c| 55 I 6 {NO@ €'. G oraoat$l\) A UF FO F. €' {\CICD{ ah)t\tN e ht C.r Gl a qao O\\O{ ( €o€o { @F5N FNOF NU\rOts I GO66 Crr OO('\O\ \O qO\{F qFqa O\alAF FI a5N c Fcat q | @ oo€G -l g\ | { U6€Or\t 5NNhJ doo\gt o{5 6@e oooo\ (,rNel'F Cra l\t t\t hJ qqq+ tt FO\hJ F\oct t \OO\OO\ €€ua CrilS l\t N u${{ <5FF {+o I 5 | O\ rOO\OG ra u I N qtsGu q { t{ l\O tot to

I

.,, Nts o e o (D er $(t d= oe o .a= o - +P. .03 AF TO .F-og -,o (3 +- --o, (t c|. o-r o+ mo O

P.-o=o- = o@- =osF.O+ o o-aD o (t oo5 (.r= F tsG O-r r o ct, <2 €o € u-$ -or a. Gto 'ct (DO o Dp..- + (rr (|t IO q at $€(oo O-o O-o 69 af H.p < o o I € e (D t $ F(,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan definisi tentang kesejahteraan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan adalah suatu keadaan terpenuhinya segala kebutuhan hidup baik material

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk memperluas pengetahuan mengenai akuntansi pemerintahan dalam hal ini yaitu ilmu

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap Ketua Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang dapat diketahui masih ada kinerja pegawai Institusi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari beberapa instansi terkait yang berhubungan dengan pajak daerah yaitu (1) Dinas

dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05 dengan demikian maka Ho ditolak, Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, yang artinya secara simultan perubahan laba bersih, perubahan arus kas operasi, perubahan arus kas investasi, perubahan

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian