• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kabupaten. Sumba Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Profil Kabupaten. Sumba Timur"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Sumba Timur terletak pada koordinat 1190 450-1200 520’ Bujur Timur (BT) dan 90160-100 200’ Lintang Selatan (LS). Secara definitif Kabupaten Sumba Timur menjadi Daerah Tingkat II berdasarkan Undang-Undang Nomor 64 Tahun 1958 dan Lembaran Negara Nomor 1649. Adapun secara administrasi batas-batas Kabupaten Sumba Timur berbatas-batasan dengan :

- Sebelah Timur : berbatasan dengan Selat Sumba - Sebelah Selatan : berbatasan dengan Samudra Hindia - Sebelah Timur : berbatasan dengan Laut Sabu

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Kabupaten Sumba Tengah

Luas wilayah Kabupaten Sumba Timur adalah 7.000,5 Km2 atau 700.050 Ha. Dari 98 pulau, hanya 3 pulau sudah dihuni yaitu Pulau Salura, Pulau Menggudu, dan Pulau Kotak. Secara administratif Kabupaten Sumba Timur berdasarkan Keputusan Bupati Sumba Timur Nomor: 131/145/19/T.Pem/2001 terbagi dalam 15 (lima belas) kecamatan (sebelum pemekaran/sesuai dengan data yang terdapat di Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka Tahun 2006) dengan jumlah 151 desa/kelurahan dan jumlah dusun/lingkungan sebanyak 362 dusun. Dengan telah ditetapkannya 2 kecamatan baru (Kecamatan Kambera dan Kecamatan Kambata Mapambuhang) pada awal tahun 2007 dan 5 kecamatan baru (Kecamatan Ngadu Ngala, Katala Hamulingu, Lewa Tidahu, Kanatang, dan Mahu).

BAB

Profil Kabupaten

Sumba Timur

Book

Sale

2

(2)

2.2. Potensi Wilayah Kabupaten/Kota 2.2.1. Pertanian

Luas lahan pertanian di Kabupaten Sumba Timur sebesar 285.288 ha atau 40.75% dari luas wilayah Kabupaten Sumba Timur. Luas lahan pertanian ini terdiri dari pertanian lahan basah (sawah irigasi maupun non irigasi) sebesar 22.100 ha dan pertanian lahan kering 263.118 ha. Dari keseluruhan luas lahan pertanian terdapat 34.06% lahan yang sementara tidak diusahakan.

Tabel 2. 1

Luas Sawah dan Pertanian Lahan Kering Kabupaten Sumba Timur Dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2015

No Kecamatan

Luas Lahan (ha) Sawah

Irigasi

Sawah

Non Irigasi Tegal/Kebun Ladang/Huma

Sementara tidak diusahakan

1 Lewa 700 2.946 13.767 606 1.578 2 Ngaha Ori Angu 540 790 5.755 90 8.665 3 Lewa Tidahu 700 1.452 6.990 362 3.776 4 Katala Hamu Lingu 250 898 9.398 459 6.603 5 Tabundung 436 375 17.399 5.050 7.124 6 Pinu Pahar 275 360 7.316 2.061 3.715 7 Paberiwai 245 591 1.455 1.599 11 8 Karera 428 625 17.350 629 1.112 9 Matawai La Pawu 0 625 1.163 650 1.431 10 Kahaungu Eti 95 555 1.958 0 19.704 11 Manu 70 260 2.143 1.736 1.040 12 Ngadu Ngala 635 250 7.100 1.179 163 13 Pahunga Lodu 617 301 8.129 3.415 10.757 14 Wula Waijeti 478 257 6.170 3.010 2.903 15 Rindi 1.142 305 3.552 90 110 16 Umalulu 1.114 300 1.662 312 150 17 Pandawai 956 97 7.026 0 1.805 18 Kambata Mapambuhang 0 430 2.893 2.500 12.257 19 Kota Waingapu 390 0 2.152 1.767 0 20 Kambera 952 0 911 0 239 21 Haharu 340 0 11.800 2920 13.800 22 Kanatang 300 20 1450 45 226 Sumba Timur 10.663 11.437 137.539 28.480 97.169

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016

2.2.2. Perkebunan

(3)

27.220 ha yang didominasi 5 (Lima) tanaman perkebunan yaitu kelapa, kopi, jambu mete, kemiri dan pinang. Luas tanaman perkebunan terbesar pada kecamatan Lewa Tidahu sebesar 2.203 ha atau 8.09 % dari luas tanaman perkebunan kabupaten Sumba Timur. Sedangkan komoditi perkebunan dengan luas tanaman terbesar adalah jambu mente seluas 10.456 ha.

Tabel 2. 2

Luas Tanaman Perkebunan Kabupaten Sumba Timur Dirinci Menurut Kecamatan dan Jenis Komoditi Tahun 2015

No Kecamatan

Luas Tanaman Perkebunan (ha)

Kelapa Kopi Kakao Jambu

Mete Kemiri Kapuk Cengkeh Pinang Vanili Sirih

Jarak Pagar

1 Lewa 140 184 120 1.042 99 38 2 71 2 10 15 2 Ngaha Ori Angu 99 39 6 181 188 73 2 38 3 48 55 3 Lewa Tidahu 289 187 198 1.218 147 59 2 86 0 7 10 4 Katala Hamu Lingu 401 54 100 297 193 98 0 113 3 28 17 5 Tabundung 102 339 1 541 96 10 0 284 3 17 57 6 Pinu Pahar 121 140 151 1.365 60 12 110 65 2 9 126 7 Paberiwai 370 57 15 259 353 6 - 439 2 160 3 8 Karera 561 27 4 1.047 85 12 - 194 3 11 176 9 Matawai La Pawu 50 71 0 58 189 10 22 66 4 14 3 10 Kahaungu Eti 122 9 3 274 156 23 0 178 2 85 15 11 Manu 502 60 5 521 323 4 0 443 0 99 2 12 Ngadu Ngala 515 27 3 1.367 39 11 0 101 3 8 86 13 Pahunga Lodu 304 0 0 708 95 69 0 217 0 36 2 14 Wula Waijeti 680 2 0 53 406 33 0 182 0 82 2 15 Rindi 258 0 0 577 0 22 0 570 10 3 3 16 Umalulu 350 4 0 34 65 101 0 148 0 24 2 17 Pandawai 560 0 0 64 7 18 0 20 0 102 3 18 Kambata Mapambuhang 307 0 50 414 27 11 0 62 0 222 12 19 Kota Waingapu 161 0 0 7 0 3 0 2 0 0 3 20 Kambera 28 0 0 56 0 5 0 3 0 0 0 21 Haharu 270 0 0 177 3 4 0 6 0 3 51 22 Kanatang 414 0 0 196 4 6 0 13 0 4 50 Sumba Timur 6.604 1.200 656 10.456 2.535 628 138 3.301 37 972 693

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016

2.2.3. Peternakan

Populasi peternakan di kabupaten Sumba Timur terdiri dari ternak besar dan unggas. Dalam tahun 2015 populasi ternak besar (sapi, kerbau, kuda,

(4)

kambing/domba dan babi) sebesar 277.494.

Tabel 2. 3

Populasi Ternak Kabupaten Sumba Timur

Dirinci Menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun 2015

No Kecamatan

Populasi Ternak (Ekor) Sapi

Potong Kerbau Kuda

Kambing/

Domba Babi

1 Lewa 2.370 1.767 1.568 1.141 4.243 2 Ngaha Ori Angu 2.459 1.407 1.621 1.129 4.576 3 Lewa Tidahu 1.021 427 561 760 2.096 4 Katala Hamu Lingu 1.210 1.020 725 854 1.526 5 Tabundung 869 1.901 964 1.966 4.216 6 Pinu Pahar 1.712 2.482 1.020 1.472 3.510 7 Paberiwai 909 1.410 651 1.749 3.195 8 Karera 4.027 6.823 1.808 2.570 6.170 9 Matawai La Pawu 525 2.541 640 2.138 1.009 10 Kahaungu Eti 3.308 1.964 2.218 3.392 7.253 11 Manu 461 1.588 273 750 1.388 12 Ngadu Ngala 518 3.504 565 1.374 1.641 13 Pahunga Lodu 5.043 3.321 3.823 1.712 6.744 14 Wula Waijeti 674 1.459 245 861 5.167 15 Rindi 5.728 1.117 1.598 1.020 4.515 16 Umalulu 2.901 1.025 1.050 8.738 7.990 17 Pandawai 8.358 2.783 3.849 7.794 9.497 18 Kambata Mapambuhang 833 950 603 1.620 2.571 19 Kota Waingapu 738 537 1.071 3.897 1.755 20 Kambera 1.961 370 1.071 3.893 12.714 21 Haharu 2.931 569 2.557 4.112 3.904 22 Kanatang 2.144 814 2.319 4.011 3.582 Sumba Timur 50.700 39.779 30.800 56.953 99.262

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016

Populasi ternak unggas di kabupaten Sumba Timur terdiri dari ayam kampung, ayam petelur ayam pedaging dan itik manila. Potensi ternak ungags terbesar adalah ayam kampung sebesar 431.898 ekor.

Tabel 2. 4

Polpulasi Unggas di Kabupaten Sumba Timur Dirinci Menurut Kecamatan dan Jenis Unggas Tahun 2015

No Kecamatan

Populasi Ternak Unggas (Ekor) Ayam

Kampung Ayam Petelur

Ayam Pedaging

Itik/Itik Manila

(5)

No Kecamatan

Populasi Ternak Unggas (Ekor) Ayam

Kampung Ayam Petelur

Ayam Pedaging

Itik/Itik Manila

2 Ngaha Ori Angu 16.952 - - 188 3 Lewa Tidahu 13.242 - - 252 4 Katala Hamu Lingu 7.647 - - 145 5 Tabundung 24.320 - - 156 6 Pinu Pahar 38.418 - - 206 7 Paberiwai 11.842 - - 248 8 Karera 13.578 - - 485 9 Matawai La Pawu 9.347 - - 123 10 Kahaungu Eti 38.816 - - 583 11 Manu 17.187 - - 91 12 Ngadu Ngala 10.129 - - 113 13 Pahunga Lodu 24.439 - - 237 14 Wula Waijeti 20.198 - - 339 15 Rindi 15.994 - - 96 16 Umalulu 43.807 - - 537 17 Pandawai 33.082 - - 1.028 18 Kambata Mapambuhang 9.812 - - 366 19 Kota Waingapu 17.718 - - 1.161 20 Kambera 21.944 - - 1.519 21 Haharu 15.077 - - - 22 Kanatang 8.596 - - - Sumba Timur 431.898 - - 7.365

Sumber : Kabupaten Flores Timur Dalam Angka 2016 2.2.3. Perikanan

Produksi perikanan tangkap kabupaten Sumba Timur tahun 2011 sebesar 11.300,42 ton dan terus mengalami peningkatan sampai pada tahun 2015 sebesar 12.159,55 ton. Rata-rata produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sumba Timur dalam waktu 5 (lima) tahun mengalami peningkatan sebesar 1,85%.

Tabel 2. 5

Produksi Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Subsektor (ton) Tahun 2011-2015

No Kecamatan Produksi Perikanan Laut (ton) Jumlah

2011 2012 2013 2014 2015

1 Lewa - - - - 2 Ngaha Ori Angu - - - - 3 Lewa Tidahu 45,00 20,29 47,26 132,30 48,64 293 4 Katala Hamu Lingu 33,90 34,59 35,44 110,20 36,48 251 5 Tabundung 474,63 484,24 496,78 551,20 510,70 2.518

(6)

No Kecamatan Produksi Perikanan Laut (ton) Jumlah 2011 2012 2013 2014 2015 6 Pinu Pahar 440,72 449,64 460,78 452,00 474,22 2.277 7 Paberiwai - - - - 8 Karera 248,61 253,65 259,93 1.599,20 267,51 2.629 9 Matawai La Pawu - - - - 10 Kahaungu Eti - - - - 11 Manu - - - - 12 Ngadu Ngala 90,40 92,33 94,52 330,70 97,28 705 13 Pahunga Lodu 406,82 415,06 425,33 946,00 437,74 2.631 14 Wula Waijeti 429,42 438,12 448,96 1.109,10 462,06 2.888 15 Rindi 1.118,79 1.141,40 1.169,67 1.129,30 1.203,80 5.763 16 Umalulu 2.034,11 2.075,30 2.126,67 1.119,40 2.188,72 9.544 17 Pandawai 1.299,57 1.325,89 1.358,71 1.098,30 1.398,35 6.481 18 Kambata Mapambuhang - - - - 19 Kota Waingapu 1.728,99 1.764,00 1.807,67 1.221,70 1.860,41 8.383 20 Kambera 598,93 611,05 626,19 655,30 644,46 3.136 21 Haharu 1.163,96 1.187,53 1.216,93 778,90 1.252,43 5.600 22 Kanatang 1.186,57 1.210,59 1.240,56 705,30 1.276,75 5.620 Sumba Timur 11.300,42 11.503,68 11.815,40 11.938,90 12.159,55 58.717,95

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016 2.2.4. Pariwisata

Kawasan pariwisata meliputi kawasan yang tersebar di seluruh kecamatan di wilayah kabupaten Sumba Timur. Sesuai arahan RTRW Kabupaten Sumba Timur rencana pengembangan pariwisata agar dapat lebih terfokus dan efisien maka disusun prioritas pengembangan, pada kawasan andalan yaitu:

a. Kawasan pariwisata bahari yaitu :

- kawasan wisata Pantai Kuta (Londa Lima) yang terdapat di Desa Kuta Kecamatan Kanatang;

- kawasan wisata Pantai Puru Kambera yang terdapat di Desa Mondu Kecamatan Kanatang;

- kawasan wisata Pantai Pinduhurani-Tarimbang-Banggawatu terdapat di Kecamatan Tabundung;

- kawasan wisata Pantai Walakiri terdapat di Kelurahan Watumbaka Kecamatan Pandawai;

- kawasan wisata Pantai Kalala terdapat di Kecamatan Wulla Waijelu;

- kawasan wisata Pantai Waihungu, Pantai Katundu dan Pantai Mengkudu terdapat di Desa Praimadita Kecamatan Karera;

- kawasan wisata Pantai Mambang terdapat di Desa Kambaru Kecamatan Katala Hamu Lingu; dan

- kawasan wisata Pantai Walahi terdapat di Kecamatan Lewa Tidahu. b. Kawasan pariwisata berwawasan lingkungan yaitu :

(7)

- air terjun Laputi yang terletak di Desa Praing Kareha Kecamatan Tabundung;

- air terjun Hirumanu di Desa Kananggar Kecamatan Paberiwai;

- air terjun Harunda di Desa Bidihunga Kecamatan Lewa;

- air terjun Maidang di Kecamatan Kambta Mapambuhang;

- air terjun Ndata di Kecamatan Kanatang;

- air terjun Waimanjali di Kecamatan Lewa;

- air terjun Kojamata Jirik di Desa Watumbelar, Kecamatan Lewa Tidahu;

- air terjun Laindamuki di Desa Pindu Hurani , Kecamatan Tabundung; dan

- bendungan Kambaniru di Kelurahan Maulumbi Kecamatan Kambera. c. Kawasan pariwisata budaya yaitu :

- kampung adat Wunga terdapat di Desa Wunga Kecamatan Haharu;

- kampung adat Rambangaru di Desa Rambangaru Kecamatan Haharu;

- kampung adat Prailiu di Kelurahan Prailiu Kecamatan Kambera;

- kampung adat Pau di Desa Watuhadang Kecamatan Umalulu;

- kampung adat Praiyawang terdapat di Desa Rindi Kecamatan Rindi;

- kampung adat Prainatang di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang;

- kampung Lailara di Desa Lailara, Kecamatan Katala Hamu Lingu; dan

- kampung adat Lewa Paku, di Desa Kambuhapang, Kecamatan Lewa.

2.2.5. Pertambangan

Sektor pertambangan di Kabupaten Sumba Timur masih pada bahan galian yang meliputi:

1. Sirtu : Waingapu di Kelurahan Kambaniru (Sungai Kambaniru); Umalulu di Desa Watuhadang (Sungai Melolo); Pinupahar di Desa Lailunggi (Sungai Lailunggi); Tabundung di Desa Billa (Sungai Malahar), Matawai Pawali; Karera di Desa Nggongi, kampung Watubara (Sungai Robu) Desa Nggongi, Praimadita (Sungai Taraba) Desa Tandula Jangga (Sungai Kabundu Pola), Desa Kakaha, Lairundu (Pantai Manukangga); Matawai La Pawu di Desa Wanggameti, Hutan Laironja, Wanggameti; Wula Waijelu di Desa Laijanji, Desa Laipandak, Desa Hadakamali (Sungai Baing); Lewa di Desa Uma Manu (Sungai Tidas); Pahunga Lodu di Desa Laijanji lokasi pada jalan menuju Tanjung Ngunju; Pandawai di Kelurahan Kawangu (sungai Kawangu)

2. Pasir : Tabundung di Desa Tarimbang lokasi pasir terdapat di pantai selatan Desa Tarimbang; Ngadu Ngala di Desa Kakaha lokasi

(8)

pasir terdapat di Sungai Manu Langga; Pahunga Lodu di Desa Kaliuda lokasi pasir terdapat di muara Sungai Ngallu, Desa Matawai Pawali dan Rakawatu

3. Andesit : Lewa di Desa Uma Manu

4. Granit : Pinupahar di Desa Tawui ± 1 km dari Desa Tawui kearah Desa Wahang. Sedangkan di Desa Lailunggi lokasi pada km 7 yang menghubungkan Desa Lailunggi dan Desa Ramuk. Wulawaijelu di Desa Harai - Waturara Kuruwaki

5. Batu Gamping : Nggaha Ori Angu Km 18 jurusan Waingapu-Waikabubak; Katala Hamu Lingu di Desa Kombapari; Lewa di Kelurahan Lewa Paku, terletak pada jarak 2 km dari Lewa kearah Waingapu dan kearah selatan sejauh 500 m Pinupahar di Desa Wahang; Matawai La Pawu di Desa Katiku Tana dan Desa Wanggameti Ngadu Ngala di Desa Kakaha – Lairudu, Lokasi berada di pantai Manu Kangga Kamanggih

6. Batu Kapur : Lewa di Desa Tanarara; Nggaha Ori Angu di Desa Praipaha; Pahunga Lodu di Desa Kaliuda

7. Oker : Lewa di Desa Rakawatu

8. Batu Ornamen : Pahunga Lodu di Desa Lulundilu

9. Tanah Liat : Lewa di Desa Rakawatu dan Desa Kambata Wundut; Umalulu di Desa Watupuda; Pinupahar di Desa Lailunggi dan Desa Tawui.

2.3. Demografi dan Urbanisasi 2.3.1. Kondisi Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Sumba Timur tahun 2015 sebanyak 246.294 jiwa. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah kecamatan Kota Waingapu diikuti oleh Kambera sebesar 38.245 jiwa (14,53 %). Dengan luas wilayah 7.000,50 km2 sehingga kepadatan penduduk kabupaten Sumba Timur sebesar 35.00 jiwa per km2.

(9)

Tabel 2. 6

Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Sumba Timur Dirinci Menurut Kecamatan tahun 2015

No Kecamatan

Jumlah Penduduk Luas

Wilayah

Kepadatan Penduduk

Jiwa % km2 jiwa/km2

1 Lewa 16,710 6.78 281.10 59 2 Ngaha Ori Angu 9,507 3.86 286.40 33 3 Lewa Tidahu 6,751 2.74 322.10 21 4 Katala Hamu Lingu 3,996 1.62 453.10 9 5 Tabundung 8,786 3.57 514.40 17 6 Pinu Pahar 7,237 2.94 246.60 29 7 Paberiwai 5,925 2.41 199.70 30 8 Karera 8,114 3.29 334.60 24 9 Matawai La Pawu 6,336 2.57 405.40 16 10 Kahaungu Eti 8,682 3.52 475.10 18 11 Manu 4,382 1.78 196.60 22 12 Ngadu Ngala 5,077 2.06 207.90 24 13 Pahunga Lodu 12,907 5.24 349.80 37 14 Wula Waijeti 7,485 3.04 221.30 34 15 Rindi 9,779 3.97 366.50 27 16 Umalulu 17,492 7.10 307.90 57 17 Pandawai 15,844 6.43 412.60 38 18 Kambata Mapambuhang 3,744 1.52 412.70 9 19 Kota Waingapu 38,245 15.53 73.80 516 20 Kambera 33,057 13.42 52.00 633 21 Haharu 6,192 2.51 601.50 10 22 Kanatang 10,050 4.08 279.40 36 Sumba Timur 246,298 100.00 7000.50 35

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016

Jika dilihat dari sebaran penduduk terlihat bahwa konsentrasi penduduk pada kecamatan-kecamatan di kawasan perkotaan Waingapu seperti Kecamatan Kota Waingapu dan Kecamatan Kambera.

(10)

Grafik 2. 1

Persentase Sebaran Penduduk Kabupaten Sumba Timur dirinci Menurut Kecamatan Tahun 2015

Jumlah penduduk miskin kabupaten Sumba Timur tahun 2013 sebesar 68.800 jiwa atau 28,58 % dari jumlah penduduk kabupaten Sumba Timur. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk merencanakan program-program priorias dalam mengatasi jumlah keluarga pra sejahtera serta jumlah penduduk miskin.

2.3.2. Penduduk Miskin

Jumlah penduduk miskin Kabupaten Sumba Timur tahun 2013 sebesar 68.800 jiwa atau 28.58 % dari jumlah penduduk kabupaten Sumba Timur. Jika dilihat dari tren terlihat bahwa terjadi penurunan yang cukup signifikan sebesar 14.03 % jika dibandingkan terhadap tahun 2012. Pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin kembali mengalami kenaikan menjadi 68.800 jiwa atau sebesar 11.15 %. Kondisi ini tentunya membutuhkan perhatian serius dari pemerintah untuk merencanakan program-program priorias dalam mengatasi jumlah keluarga pra sejahtera serta jumlah penduduk miskin.

(11)

Grafik 2. 2

Persentase Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Sumba Timur Tahun 2010-2014

2.3.3. Proyeksi Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk kabupaten Sumba Timur tahun 2015 sesuai BPS-Sumba Timur dalam angka 2016 sebesar 2.11%. Proyeksi jumlah penduduk 5 (lima) tahun ke depan Kabupaten Sumba Timur sebagai berikut :

Tabel 2. 7

Proyeksi Penduduk Kabupaten Sumba Timur di Rinci Menurut Kecamatan Tahun 2016-2020 No Kecamatan Tahun 2015 Proyeksi Penduduk 2016 2017 2018 2019 2020 1 Lewa 16,710 17,063 17,423 17,790 18,166 18,549 2 Ngaha Ori Angu 9,507 9,708 9,912 10,122 10,335 10,553 3 Lewa Tidahu 6,751 6,893 7,039 7,187 7,339 7,494 4 Katala Hamu Lingu 3,996 4,080 4,166 4,254 4,344 4,436 5 Tabundung 8,786 8,971 9,161 9,354 9,551 9,753 6 Pinu Pahar 7,237 7,390 7,546 7,705 7,867 8,033 7 Paberiwai 5,925 6,050 6,178 6,308 6,441 6,577 8 Karera 8,114 8,285 8,460 8,639 8,821 9,007 9 Matawai La Pawu 6,336 6,470 6,606 6,746 6,888 7,033 10 Kahaungu Eti 8,682 8,865 9,052 9,243 9,438 9,637 11 Manu 4,382 4,474 4,569 4,665 4,764 4,864 12 Ngadu Ngala 5,077 5,184 5,294 5,405 5,519 5,636 13 Pahunga Lodu 12,907 13,179 13,457 13,741 14,031 14,327

(12)

No Kecamatan Tahun 2015 Proyeksi Penduduk 2016 2017 2018 2019 2020 14 Wula Waijeti 7,485 7,643 7,804 7,969 8,137 8,309 15 Rindi 9,779 9,985 10,196 10,411 10,631 10,855 16 Umalulu 17,492 17,861 18,238 18,623 19,016 19,417 17 Pandawai 15,844 16,178 16,520 16,868 17,224 17,588 18 Kambata Mapambuhang 3,744 3,823 3,904 3,986 4,070 4,156 19 Kota Waingapu 38,245 39,052 39,876 40,717 41,576 42,454 20 Kambera 33,057 33,755 34,467 35,194 35,937 36,695 21 Haharu 6,192 6,323 6,456 6,592 6,731 6,873 22 Kanatang 10,050 10,262 10,479 10,700 10,925 11,156 Sumba Timur 246,298 251,495 256,801 262,220 267,753 273,402

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016

2.4. Isu Strategis Sosial Ekonomi dan Lingkungan. 2.4.1. Perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumba Timur tahun 2015 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp 1.333.081.030.000,- sedangkan berdasarkan harga konstan tahun 2010 PDRB kabupaten Sumba Timur sebesar Rp. 961.104.680.000,-. Sektor yang dominan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Sumba Timur adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan.

Tabel 2. 8

Gambaran PDRB dan Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Sumba Timur Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usahan Tahun 2011-2013

No. Lapangan Usaha

Tahun

2011 2012 2013 2015

1 Pertanian 262,511.00 272,890.00 283,713.00 328,892.96 2 Pertambangan dan Penggalian 12,439.00 12,735.00 13,029.00 4,445.53 3 Industri Pengolahan 10,518.00 11,226.00 11,972.00 2,044.28 4 Listrik, Gas dan Air Minum 2,097.00 2,253.00 2,417.00 734.85 5 Bangunan/Konstruksi 59,188.00 60,295.00 61,207.00 392.29 6 Perdagangan 135,303.00 143,602.00 152,621.00 61,053.94 7 Pengangkutan dan Komunikasi 45,903.00 46,662.00 47,326.00 63,141.71 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 27,060.00 29,259.00 31,604.00 29,190.20 9 Jasa-jasa 195,457.00 209,387.00 224,081.00 2,185.83

PDRB Sumba Timur 750,478.00 788,308.00 827,969.00 961,104.68

Sumber : Kabupaten Sumba Timur Dalam Angka 2016 2.4.2. Kondisi Lingkungan Strategis

1. Kondisi Topografi

Topografi Kabupaten Sumba Timur dicirikan oleh dataran perbukitan dan pegunungan landai. Sebagian besar wilayah di Kabupaten Sumba Timur (43% dari luas keseluruhan wilayah)

(13)

merupakan wilayah dengan kemiringan yang datar berkisar antara 0-8 %. Adapun kemiringan lahan di Kabupaten Sumba Timur dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Datar (0-8%) meliputi seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Pahunga Lodu (31.069 Ha) untuk kecamatan dengan luasan terkecil berada di Kecamatan Kota Waingapu (2.147 Ha).

2. Landai (8-15%) meliputi seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Haharu (14.412 Ha) dan untuk kecamatan yang mempuntai porsi kecil berada di Kecamatan Kambera (1.217 Ha).

3. Agak curam (15-25%) meliputi seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Tabundung (14.065 Ha) dan kecamatan yang memiliki porsi terkecil adalah Kecamatan Kambera (1.131 Ha).

4. Curam (25-45%) meliputi seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Tabundung (15.411 Ha) dan luasan terkecil berada pada Kecamatan Pahunga Lodu (497 Ha).

5. Sangat curam (>45%) meliputi seluruh kecamatan dengan luasan terbesar berada di Kecamatan Kambata Mapambuhang (4.407 Ha) dan untuk luasan dengan porsi terkecil berada di Kecamatan Pahunga Lodu (9 Ha).

Sedangkan untuk ketinggian di Kabupaten Sumba Timur adalah sebagai berikut :

1. Ketinggian 0-200 m meliputi seluruh kecamatan, untuk luasan terbesar berada di Kecamatan Rindi dengan luas 26.253 Ha, sedangkan untuk kecamatan dengan luasan terkecil sebesar 82 Ha yaitu Kecamatan Lewa.

2. Ketinggian 200-400 m meliputi seluruh kecamatan, untuk luasan terbesar berada di Kecamatan Haharu dengan luas 24.863 Ha, sedangkan untuk kecamatan dengan luasan terkecil sebesar 1.386 Ha yaitu Kecamatan Kambera.

3. Ketinggian 400-600 m meliputi seluruh kecamatan, untuk luasan terbesar berada di Kecamatan Lewa dengan luas 23.415 Ha, sedangkan untuk kecamatan dengan luasan terkecil sebesar 1.054 Ha yaitu Kecamatan Kambera.

4. Ketinggian 600-800 m meliputi seluruh kecamatan, untuk luasan terbesar berada di Kecamatan Matawai La Pawu dengan luas 12.719 Ha, sedangkan untuk kecamatan dengan luasan terkecil sebesar 22 Ha yaitu Kecamatan Rindi.

5. Ketinggian 800-1200 m meliputi beberapa kecamatan, untuk luasan terbesar berada di Kecamatan Matawai La Pawu dengan luas 12.854 Ha, sedangkan untuk kecamatan dengan luasan terkecil sebesar 33 Ha yaitu Kecamatan Kahaungu Eti.

(14)

2. Gambaran Geohidrologi

Kabupaten Sumba Timur didominasi oleh batuan sedimen yang terendapkan dalam lingkungan laut, yaitu Formasi Batuan Kaliangga dan Formasi Kananggar. Di samping itu di bagian selatan pulau dijumpai batuan gunung api (Volvanic Rocks) dan batuan terobosan (Intrusive Rock). Susunan geologi secara umum di Kabupaten Sumba Timur terbentuk dari endapan pantai (aluvial), batuan sedimentasi (undak pantai, batuan gamping tufaan., batuan gamping berlapis, tufa dasitan, batu gamping, Formasi Waihekang, Formasi Bari, Formasi Naga Panda), batuan gunung api (hasil gunung api muda, hasil gunung api tua, batuan gunung api, batuan gunung api tua, Formasi Kiro), batuan terobosan (granodiroit, batuan terobosan diorit, batuan terobosan andesit dan batuan terobosan dasit). Adapun jenis tanah di Kabupaten Sumba Timur terbagi menjadi beberapa kelompok jenis tanah dominant yaitu Resina, Grumosol, Litosol, Mediteran dan Regosol.

3. Aspek Hidrologi

Kondisi hidrologi di Kabupaten Sumba Timur sangat dipengaruhi oleh 3 (dua) jenis hidrologi, yaitu : air tanah bebas, air tanah tertekan dan air permukaan. Air tanah bebas umumnya dangkal dan mengikuti kondisi morfologinya, sedangkan air tanah tertekan terletak jauh di dalam tanah dengan lapisan yang kedap air. Sebagian besar penduduk di Kabupaten Sumba Timur menggunakan air tanah dangkal dengan membuat sumur gali dan lainnya menggunakan air tanah dalam.

Untuk air permukaan di Kabupaten Sumba Timur terdiri atas 2 (dua) jenis sungai, yaitu sungai besar dan sungai kecil. Untuk sungai-sungai kecil yang terdapat di Kabupaten Sumba Timur dan mempunyai debit air tidak begitu besar berkisar antara 2,5 m3/ detik-7 m3/ detik sungai-sungai kecil tersebut adalah Sungai Kadahang, Mondu, Kawakuliku, Temu, Kawangu, Watumbaka, Yumbu, Kapunduk, Payeti, Kadumbul, Wanga, Patawang, Melolo, Rindi, Tattung, Ngalu, Kakaha, Waibara, Lailunggi, Tawui, Tarimbang, dan Lainjanji. Sedangkan sungai yang memiliki debit air cukup besar mencapai 8 m3/detik-12 m3/detik adalah Sungai Kambaniru, keberadaan sungai- sungai ini dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur untuk keperluan irigasi bagi lahan-lahan pertanian penduduk. Selain sungai, daerah ini juga memiliki sumber mata air sebanyak 97 buah yang tidak pernah kering sepanjang tahun.

4. Klimatologi

Kabupaten Sumba Timur merupakan daerah yang beriklim Tropis, namun secara umum tergolong kering hingga sedang (tipe F) dengan memiliki 2 (dua) musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung rata-rata antara bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan April sampai dengan bulan

(15)

Nopember setiap tahunnya. Rata-rata curah hujan per tahun adalah 500 - 1200 mm. Suhu udara rata-rata 270C dengan suhu minimum mencapai 200C dan suhu maksimum mencapai 330C. Sedangkan kelembaban udara berkisar antara 72% sampai 84% sedangkan kecepatan angin tergolong rendah rata-rata 8,4 knot/jam.

2.4.4. Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis terkait pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya di Kabupaten Sumba Timur meliputi :

 Urbanisasi penduduk  Desentralisasi

 Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim  Strandar Pelayanan Minimal

 Salah satu Kota yang masuk Keterpaduan Tol Laut  Capaian Akses Air Minum Layak masih rendah  Capaian Akses Sanitasi Layak masih rendah  Luas Kawasan Kumuh

Referensi

Dokumen terkait

Pada perspektif bagian utara bangunan menunjukan emplasement kedatangan angkutan umum.pada emplasement menggunakan atap polycarbonat.pada perspektif tampak pohon - pohon karet

Cerebritis menunjukkan tahap pembentukan abses dan infeksi bakteri Cerebritis menunjukkan tahap pembentukan abses dan infeksi bakteri yang sangat merusak jaringan

HUBUNGAN NYERI DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA LANSIA YANG MENGALAMI REUMATOID ATRITISDI DESA LEREP KECAMATA UNGARAN BARAT 1.. HUBUNGAN NYERI

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan konsumsi gula dengan kejadian karies gigi di Sekolah Dasar Negeri Paberasan Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap.. Metode dan Bahan:

Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan

Pada aspek interpretasi siswa masih sangat lambat karena rata- rata siswa belum bisa menghayati puisi dengan baik, sedangkan pada aspek penampilan kemampuan siswa sudah

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam membentuk kesalehan beragama melalui pendidikan Islam,maka dalam praktik pendidikan yang dilakukan oleh Salafi

Pada awal setelah aplikasi strangulasi dan BAP, diameter batang tanaman masih memiliki ukuran yang tidak berbeda antar perlakuan namun pada 14 MSP terdapat perbedaan