• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jika tahta kegelapan berjaya, perempuan telah diperlakukan bahkan bukan sebagai manusi a. Mere

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jika tahta kegelapan berjaya, perempuan telah diperlakukan bahkan bukan sebagai manusi a. Mere"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

  Jika tahta kegelapan berjaya, perempuan telah diperlakukan bahkan bukan sebagai manusi

a. Mere k a di angga p sebagai setan , iblis , genderuw o , saran g serigal a ata u sebuta n makhlu k lai n yan g patu t

(2)

di singkirka n da n dikutuk . “Perempua n adala h manusi a yang belu m selesai , yan g tertaha n dala m perkembanga n tingkat kemanusiaan paling rendah”, ujar Aristoteles , pemikir bepengaru h sepanjan g masa. Nab i kau m muslimi n hadi r

(3)

untu k menghentikan “akidah-akidah ” yan g sesa t da n menyesatka n itu . Sejumlah ayat al Qur-an dibawakannya untuk mendeklarasikan kesetaraan laki-laki dan perempuan dalam segala hal (Q.S.33:35).        

Perempuan dan laki-laki saling menolong, untuk saling amar ma’ruf nahi munkar (Q.S. 9:71). Perempuan bisa hadi r d i semu a ruan

(4)

g da n wakt u laki-laki. Ketika Umar bin Khattab melarang perempuan me netapka n ma s kawi n terlal u tinggi , seoran g perempua n me ngangkat tangan untuk melakukan protes politik sambil menyebutkan satu ayat dalam al Qur-an. Uma r meralat da n menyatakan

(5)

, “Perempua n it u bena r , Uma r salah.” Sayang , tida k lam a sesuda h it u perempua n kembali dipojokka n d i sudut-sudu t ruma h da n terpenci l dar i kera maia n peradaban . I a kembal

(6)

i menjad i makhlu k kela s dua, d i “dapurkan ” da n disingkirka n dar i peran-pera n publik.        

Kekerasan terhadap perempuan berlangsung kembali, entah sembunyi-sembunyi di balik tem

bo k ata u terang-te ranga n d i depa n mata . Kemoleka n perempua n digadaikan.

(7)

Denga n menguti p sejumla h tek s agama , enta h untu k ke pentinga n ap a da n siapa , predikat-predika t it u dibenarkan dan dikukuhkan. W ajah perempuan kembali kelam dan gelap . Da n it u teru s berlangsun g

(8)

berabad-aba d lamanya sampa i kini.

Hari-hari merangkak. Perempuan-perempuan bergerak dan terus bergerak. Mereka menuntut kembali hak-ha k kemanusiaanny a yan g dihilangka n ata u dirampas . Ada jutaa n perempua n yan g terpasung , diperkos a da n mat i ka ren a melahirkan

(9)

. Ad a jutaa n waja h perempua n yan g mema r ata u mat a bengkak , wajah-waja h yan g lela h da n memelas , akiba t kerj a ta k perna h hent i da n tanp a upa h yang

(10)

berarti.        

Ada jutaan perempuan yang masih terbata-bata mengeja huruf :

“Mengapa kami tidak boleh jadi Presiden, padahal Balqis bisa menjadi ratu yang mengagumk

an ? Menga p a kam i tid a k bole h jad i jendral , padaha l Aisyah , ister i nabi , boleh jad i panglim a perang?” “Mengap a hany a kam i yan g haru

(11)

s mengurus i rumah, padahal, kata Aisyah, Nabi, di rumahnya melayani ke perlua n isterinya : menyap u rumah , menjahi t baju , mem perbaiki sandal, memerah susu, menyiapkan roti dan menggendon g cucunya?” “ Omon g kosong , jik a intelektualita s da n

(12)

profesionalitas perempua n lebi h renda h dar i laki-laki . In i sam a sekal i tidak realistik!” begitulah teriakan-teriakan mereka sekarang. T eriakan dan protes itu terus bergaung membahana di mana-mana. Kita terpana

(13)

      

Sejumlah argumen kebudayaan kemarin yang digunakan untuk merendahkan perempuan tern yat a rapuh ole h reali t a s kebudayaa n bar u yan g teru s berguli r . Pikiran-pikira n keagamaa n (fikih ) yan g me”rumah”kan dan men”dapur”kan perempuan juga terpatahkan. Pe mahama n kit a tentan

(14)

g teks-tek s keagamaa n it u terpaksa haru s ditelaa h kembal i secar a kritis . Karen a pikiran-pikiran it u masi h menjustifikas i buday a kekerasa n terhada p perempua n da n masi h berkuta t pad a kontek s kebudayaan

(15)

lam a yan g meminggirka n mereka . Padahal , pikira n kit a ti da k bis a teru s meneru s berad a dala m situas i stagnan.

Ketika perempuan diposisikan subordinat dan diasingkan, maka itu berarti kematian peradab

an . Kita tela h mem bunuh peradaban, padahal ia

(16)

sesungguhnya terus berubah dan harus bergerak ke depan, menggapai ide-ide kemanusiaan. Kit a perl u memaham i tek s dar i banya k sudut . Ad a se jara h yan g berbeda , ad a substans i huku m yan g tela h ber ubah

(17)

, ad a tradis i yan g bergant i da n ad a “fasa d a l zaman , kerusakan budaya. Semuanya bisa menjadi dasar bagi perubaha n kebijakan , keputusa n fikih.       

Kita wajib mengikuti Nabi Saw. Mengikuti beliau adalahmerealisasikan ide-ide yang disampai

kanny a d

ala m bentuk teks-teks

(18)

suci Al-Qur-an maupun yang diucapkannya sendiri. Cita-cita Nabi adalah kesetaraan umat manusia sejagat , persaudaraa n tanp a kecuali , tegakny a keadilan, kebebasan , penghormata n manusi a ata s sesamanya , dan ke t akwaa n kepad a T uhan.

(19)

Itu semua adalah makarim al akhlaq atau yang lebih populer disebut al akhlaq al karimah. Ia adalah tempat semu a keputusa n berpijak . Keputusa n apapu n tida k boleh mereduksi atau bahkan mendistorsi ide-ide itu. Dan gerakan-geraka n kau m perempua n sekaran g harus menuj u k e sana . **

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Diantara pemikirannya adalah mengenai konsep falah, hayyah thayyibah, dan tantangan ekonomi umat Islam, kebijakan moneter, lembaga keuangan syariah yang lebih ditekankan kepada

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1). Pertimbangan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran PKn di SMA Negeri

2017 Seminar Internasional Panitia Institut Kegiatan “Art, Design, Religion, Teknologi dilaksanakan. and Humanities” Bandung tanggal 13 November 2017

Melalui temuan dan analisis data di atas dapat dilihat bahwa adanya pembongkaran representasi kulit hitam dalam aspek kepemimpinan dan heroisme. Namun pembongkaran itu

pembentukan pengetahuan yang harus dilakukan oleh siswa dengan aktif. melakukan kegiatan,

memanfaatkan media. Media yang dipilih dalam hal ini adalah: papan magnetik, kartu bilangan yang melambangkan simbol cinta sehingga diberi nama “Media Tabel”. Serta

prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 KotaBumi Lampung Utara Tahun ajaran 2011-2012.. memberikan ide, perasaan, dukungan alternatif pemecahan masalah dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pressure (tekanan), opportunity (kesempatan), rasionalization (rasionalisasi), capability