• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. Bayan Resources Tbk - Annual Reports

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PT. Bayan Resources Tbk - Annual Reports"

Copied!
202
0
0

Teks penuh

(1)

AnnuAl RepoRt

GRAHA IRAMA BuIlDInG 12th floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-1 Kav.1 & 2 Jakarta 12950

tel. +6221 526 9868 Fax. +6221 526 9866 www.bayan.com.sg

Lapor

an T

ah

unan 2010 Ann

ual R

epor

t

PT BA

Y

AN RESOURCES Tbk.

PREMIUM NAME WITH SUSTAINABLE GROWTH

(2)
(3)

1

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

VISI, MISI, DAN STRATEGI KORPORASI

Vision, Mission, and Corporate strategies

IKHTISAR KEUANGAN

FinanCial HigHligHts

SAHAM PERSEROAN

sHare HigHligHts

PERISTIWA PENTING SEPANJANG TAHUN 2010

signiFiCant eVents in 2010

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

report FroM tHe Board oF CoMMissioners

LAPORAN DIREKSI

report FroM tHe Board oF direCtors

ANALISIS MANAJEMEN

ManageMent analysis

Kegiatan Pertambangan dan Non-Tambang

Mining and non-Mining operations

Tinjauan Pemasaran dan Penjualan

Marketing and sales review

Tinjauan Keuangan

Financial review

Sumber Daya Manusia

Human resources

Komitmen Material

Material Commitments

Dividen

dividends

Kasus Hukum

legal Cases

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Corporate soCial responsiBility(Csr)

Pengembangan masyarakat

Community development

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

occupational Health and safety

Pengelolaan Lingkungan

environmental Management

PROSPEK DAN STRATEGI USAHA

Business prospeCts and strategies

TATA KELOLA PERUSAHAAN

good Corporate goVernanCe

Pedoman Tata Kelola Perusahaan Indonesia

i

ndonesian Code of good Corporate governance

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Komite Remunerasi dan Nominasi

remuneration and nomination Committee

Komite Manajemen Risiko

risk Management Committee

Komite Tata Kelola Perusahaan

Corporate governance Committee

Direksi

Board of directors

Komite Audit

audit Committee

Sekretaris Perusahaan

Corporate secretary

Satuan Pengawas Internal

internal audit department

Akuntan Publik

public accountant

MANAJEMEN RISIKO

risk ManageMent

SURAT PERNYATAAN TENTANG KEBENARAN ISI LAPORAN TAHUNAN

stateMent on tHe aCCuraCy oF tHe annual report

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 2010 DENGAN PERBANDINGAN 2009

Consolidated FinanCial stateMents 2010 and 2009

PROFIL PERUSAHAAN

CoMpany proFile

Riwayat Singkat Perseroan

Brief History of the Company

Kegiatan Usaha Bayan Group

Bayan group Business activities

Area Konsesi

Concession areas

Struktur Korporasi

Corporate structure

Struktur Organisasi

organization structure

Profil

Dewan Komisaris

proiles of the Board of Commissioners

Profil Direksi

proiles of the Board of directors

Profil

Komite Audit

proiles of the audit Committee

Sertifikasi Dan Penghargaan

awards and Certiications

Daftar Singkatan

abbreviations used

(4)

2

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

VISI, MISI DAN STRATEGI KORPORASI

Vision, Mission and Corporate strategies

VISI

Berperan sebagai perusahaan pertambangan batubara terkemuka yang berkomitmen untuk menyediakan produk bermutu, jasa berkualitas tinggi dan pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan dengan tetap meminimalkan dampak lingkungan.

MISI

Mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui pencapaian kinerja terbaik di semua operasi kami.

Memaksimalkan kompetensi inti melalui pelaksanaan praktik bisnis terbaik.

Menjunjung Tanggung Jawab Sosial Perseroan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan, standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi, kebijakan lingkungan yang berkesinambungan dan pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab.

VISION

To be a highly respected coal mining company committed to delivering premium products, high quality service and sustainable growth in the long term whilst minimizing environmental impact.

MISSION

To optimize shareholders value by achieving best performance through all our operations.

To maximize core competencies by exercising best business practices.

(5)

3

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

STRATEGI KORPORASI

Bisnis yang Efektif

• Membangun aliansi strategis dengan pelanggan dengan mempertahankan produk dan jasa berkualitas tinggi

• Menerapkan pola pembiayaan yang efektif dan menghasilkan produk yang bernilai tambah

• Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik

Etika Tanggung jawab Sosial

• Komitmen yang jelas untuk berinvestasi pada pengembangan sumberdaya manusia untuk meningkatkan kondisi ketenagakerjaan melalui program pelatihan, skema insentif dan tunjangan untuk mewujudkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi

• Menegakkan kepatuhan yang ketat terhadap praktik kesehatan dan keselamatan kerja

• Menerapkan standar praktik terbaik untuk mencapai kebijakan lingkungan yang berkesinambungan; dan

• Mendukung pengembangan masyarakat melalui berbagai program sosial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pertumbuhan yang Berkesinambungan

• Mendayagunakan cadangan batubara dan infrastruktur

yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan tingkat produksi yang berkesinambungan

• Menyempurnakan portofolio aset berkualitas tinggi yang tersedia melalui akuisisi strategis cadangan batubara

CORPORATE STRATEGIES

Effective Business Actions

• Establish strategic alliances with customers by maintaining high quality products and services

• Exercise cost effective measures and implement value added deliverables

• Practice good corporate governance

Responsible Social Conduct

• Clear commitment to invest in human resources development to improve the condition of the workforce through training programs, incentive schemes and beneits in order to realise a higher level of productivity

• Enforce strict adherence to health and safety practices

• Adopt best practice standards to achieve sustainable environmental policies

• Foster community development through various social programs which will augment the economic prosperity of the community.

Sustainable Growth

• Capitalize on existing coal reserves and infrastructure to deliver sustainable growth in production levels

(6)

4

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

IKHTISAR KEUANGAN

FinanCial HigHligHts

2007 2006 2010 2009 2008

Laporan Laba-Rugi/Statement of Income

(dalam Rp miliar/in IDR billion)

Pendapatan/Revenue Laba Kotor/Gross Profit Laba Usaha/Operating Income Laba Bersih/ Net Income

Neraca/Balance Sheet Aset Lancar/Current Assets Aset Tetap/Fixed Assets

Aset Tidak Lancar/Non-Current Assets

Total Aset/Total Assets

Kewajiban Lancar/Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar/Non-Current Liabilities

Total Kewajiban/Total Liabilities

Ekuitas (Defisiensi Ekuitas)/Equity (Deiciency in Equity)

Rasio Keuangan Penting/Main Financial Ratios Laba Bersih terhadap Aset/Net Income to Assets Laba Bersih terhadap Ekuitas/Net Income to Equity Margin Laba Kotor/Gross Proit Margin

Margin Laba Usaha/Operating Margin

Aktiva Lancar terhadap Kewajiban Lancar/Current Assets to Current Liabilities Total Kewajiban terhadap Total Aset/Total Liabilities to Total Assets Total Kewajiban terhadap Ekuitas/Total Liabilities to Equity

Laba Bersih per Saham Dasar (Nilai Penuh)/Basic Earnings per share (full amount)

8,745.6

(7)

5

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Pendapatan

revenue

Rp Miliar /

IDR Billion

4,877

Rp Miliar /

IDR Billion

6,747

Laba Usaha

operating income

1,400

Rp Miliar /

IDR Billion

201

Total Kewajiban

total liabilities

6,300

Rp Miliar /

IDR Billion

4,734

Laba Bersih

net income

910

Rp Miliar /

IDR Billion

21

Rp Miliar /

IDR Billion

1,993

2008

2,415

(8)

6

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Nama Pemegang Saham/Shareholder Name

Dato’ Low Tuck Kwong

Korea Electric Power Corporation

Enel Investment Holding B.V.

Engki Wibowo

Jenny Quantero

Publik, Manajemen dan Karyawan/

Public, Management and Employees

TOTAL

Komposisi Kepemilikan Saham PT Bayan Resources Tbk per 31 Desember 2010

PT Bayan Resources Tbk Shareholders Composition as of 31 December 2010

Kepemilikan Saham PT Bayan Resources Tbk oleh Manajemen

PT Bayan Resources Tbk Shares held by Management

1,722,010,000

No. Nama Pemegang Saham/Shareholder Name Jabatan /Position Number of SharesJumlah Saham / Percentage (%)Persentase /

DEWAN KOMISARIS/BOARD OF COMMISSIONERS

Dato’ Low Tuck Kwong

Michael Sumarijanto

Mauro Montenero

Rozik B. Soetjipto

Bimo Prakoso

TOTAL SAHAM YANG DIMILIKI OLEH KOMISARIS/

TOTAL SHARES HELD BY COMMISSIONERS

DIREKSI/BOARD OF DIRECTORS

Chin Wai Fong dan Empire Management Corporation/

Chin Wai Fong and Empire Management Corporation

Lim Chai Hock dan Dynamic Resources Corporation/

Lim Chai Hock and Dynamic Resources Corporation

Engki Wibowo

TOTAL SAHAM YANG DIMILIKI OLEH DIREKSI/

TOTAL SHARES HELD BY DIRECTORS

Komisaris Utama / President Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris / Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Direktur Utama /

President Director

Direktur /

Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur Tidak Terafiliasi / Non Affiliated Director

(9)

7

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham BYAN per Kuartal sepanjang 2010

Quarterly Price Movement and Trading Volume of BYAN during 2010

Harga/Price

Pembukaan/Opening Terendah/Lowest Tertinggi/Highest Penutupan/Closing

Volume Transaksi/Transaction Volume

1Q 2010

5,750

5,500

6,200

6,050

33,955,000

4Q 2010

11,500

11,050

18,000

18,000

16,213,000

2Q 2010 3Q 2010

6,100

5,900

6,400

6,400

56,634,000

6,650

6,600

11,350

11,250

35,586,000

(Rp/IDR) Periode /Period

5,000

4,500

4,000

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

500

0

4-Jan-10 4-Mar-10 4-May-10 4-Jul-10 4-Sep-10 4-Nov-10

Ribuan Saham/

Thousand Shares

20,000

18,000

16,000

14,000

12,000

10,000

8,000

6,000

4,000

2000

0

Rp per Saham/

IDR per Share

Volume Closing Price

Pergerakan Harga Saham BYAN

(10)

8

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

23 April 2010

PT Bayan Resources Tbk. menandatangani perjanjian Club Deal sebesar US$300 juta yang terdiri dari fasilitas pinjaman 5 tahun sebesar US$150 juta dan fasilitas modal kerja bergulir sebesar US$150 juta dengan sistem pembayaran sekaligus yang jatuh tempo dalam waktu 2 tahun.

PT Bayan Resources Tbk. secured US$300 million Club Deal which comprised US$150 million 5 year-term loan facility and US$150 million revolving working capital facility with a bullet repayment due in 2 years.

Korea Electric Power Plant Corporation (KEPCO) mengakuisisi 20% kepemilikan saham di Bayan dan setuju untuk membeli 2 juta MT batubara per tahun terhitung sejak tahun 2012, dan selanjutnya akan ditingkatkan menjadi 7 juta MT per tahun mulai dari tahun 2015.

Korea Electric Power Plant Corporation (KEPCO) acquired a 20% equity stake in Bayan and agreed to purchase 2 million MT of coal per annum commencing 2012 and 7 million MT of coal per annum from 2015 onwards.

26 July 2010

27 July 2010

Anak perusahaan Bayan, PT Perkasa Inakakerta (PIK), menandatangani kontrak pertambangan dengan PT Hareda Prima Jaya untuk jangka waktu 5 tahun dengan nilai sekitar US$ 85 juta.

Bayan’s subsidiary, PT Perkasa Inakakerta (PIK), signed a 5-year mining contract with a value of approximately US$ 85 million with PT Hareda Prima Jaya.

(11)

9

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) telah menerima 3 sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd dan PT SGS Indonesia:

• ISO 9001 : 2008

Quality Management Systems

• ISO 14001: 2004

Environmental Management Systems

• OHSAS 18001 : 2007

Occupational Health and Safety Assessment Series

PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP) received the following certiicates from SGS United Kingdom Ltd and PT SGS Indonesia:

• ISO 9001 : 2008

Quality Management Systems

• ISO 14001: 2004

Environmental Management Systems

• OHSAS 18001 : 2007

Occupational Health and Safety Assessment Series PT Wahana Baratama Mining (WBM), telah menerima 3

sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd dan PT SGS Indonesia:

• ISO 9001 : 2008

Quality Management Systems

• ISO 14001: 2004

Environmental Management Systems

• OHSAS 18001 : 2007

Occupational Health and Safety Assessment Series

PT Wahana Baratama Mining (WBM) received the following certiicates from SGS United Kingdom Ltd and PT SGS Indonesia:

• ISO 9001 : 2008

Quality Management Systems

• ISO 14001 : 2004

Environmental Management Systems

• OHSAS 18001 : 2007

Occupational Health and Safety Assessment Series

Bayan menandatangani perjanjian untuk membeli 9 konsesi batubara dan aset tambang di Kalimantan Timur dari PT Ilthabi Bara Utama (IBU) dan Prime Mine Resources Ltd (PMR) serta menandatangani perjanjian bersyarat untuk menginjeksi 9 konsesi tersebut ke Kangaroo Resources Limited (KRL) suatu perseroan terbuka yang didirikan dan berkedudukan di Australia sebagai pengganti penerbitan saham dalam KRL yang mewakili Pemegang Saham mayoritas dan pengendali di KRL.

Bayan entered into an agreement to purchase 9 coal concessions plus mining assets in East Kalimantan from PT Ilthabi Bara Utama (IBU) and Prime Mine Resources Ltd (PMR) and signed a conditional agreement to inject the above 9 concessions into Kangaroo Resources Limited (KRL), a publicly listed company incorporated and domiciled in Australia in return for the issue of shares in KRL which account for the majority and controlling interest in KRL.

18 November 2010

27 September 2010

(12)

10

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

report FroM tHe Board oF CoMMissioners

Dato’ Low Tuck Kwong

Komisaris Utama

(13)

11

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Permintaan batubara pada tahun 2010 terus mengalami peningkatan karena pertumbuhan industri di negara Asia yang terus menguat. Industrialisasi negara-negara berkembang yang pesat terutama di China dan India, merupakan faktor utama yang memicu permintaan. Pemulihan di negara-negara maju juga menunjukkan gambaran positif seiring dengan meningkatnya kegiatan ekonomi karena dampak berbagai stimulus ekonomi yang dilakukan pemerintah. Meskipun ekspansi kapasitas dan infrastruktur telah dilaksanakan untuk memenuhi permintaan yang semakin bertambah, pasokan batubara tetap terbatas. Keterbatasan ini diperparah oleh cuaca buruk yang dialami Australia dan Indonesia. Peristiwa-peristiwa inilah yang melatarbelakangi kenaikan harga acuan batubara termal Newcastle dari US$84,8/MT pada awal tahun 2010 hingga mencapai US$128,5/MT pada akhir tahun.

Saya dengan bangga mengatakan bahwa Bayan telah melaju menjadi semakin kuat pada akhir-akhir ini meskipun dengan adanya berbagai kesulitan karena krisis keuangan dunia. Kami terus mencatat prestasi keuangan yang baik di tengah ketidakpastian. Laba bersih meningkat lebih dari empat kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan terus berinvestasi untuk masa depan dan mendorong pertumbuhan produksi. Modal yang diinvestasikan Bayan di tahun 2008 pada tambang-tambang dan infrastruktur baru, telah mulai membuahkan hasil. Akumulasi laju pertumbuhan produksi batubara per tahun yang dicapai pada tiga tahun terakhir sebesar 36,3% meskipun dengan kondisi cuaca yang sangat buruk pada tahun 2010. Kami juga mampu memperkuat posisi keuangan kami karena kemampuan Perseroan memperoleh manfaat dari kenaikan harga batubara melalui peningkatan produksi batubara.

Kami tetap berkomitmen untuk memenuhi harapan konsumen tradisional pemasaran batubara kami dan pada saat yang sama terus mencari dan mengembangkan aliansi baru. Pada bulan Juli 2010, KEPCO mengakuisisi 20% saham Bayan dan mengadakan Perjanjian jual beli batubara jangka panjang yang sebagian besar akan dipasok dari konsesi Tabang. Manfaat dari kemitraan strategis dengan ENEL dan KEPCO ini terletak pada perpaduan ide dan keahlian dari perusahaan-perusahaan tersebut, yang memungkinkan Bayan untuk memanfaatkan reputasi global mereka dan memperkuat komitmen kami terhadap praktik-praktik terbaik dalam industri dan tata kelola perusahaan.

Dear Shareholders,

Coal demand in 2010 continued to improve as the fundamentals driving Asian growth remained robust. Rapid industrialization of the emerging markets primarily led by China and India was the key factor that spurred demand. Recovery in the developed markets also indicated a positive outlook as economic activity picked up when government stimulus measures had started to take effect. Although capacity and infrastructure expansion were well underway to meet increasing demand, coal supply remained tight. It didn’t help that Australia and Indonesia were further beleaguered by unseasonally poor weather conditions that further exacerbated the shortage in coal supply. Against this background, Newcastle thermal coal benchmark price strengthened from US$84.8/MT at the beginning of the year to US$128.5/MT by the end of 2010.

I am pleased to say despite the adversities caused by the global inancial crisis, Bayan has gone from strength to strength in recent years. We continued to post record inancial results amidst uncertainties. Net income increased more than four times compared to the previous year. The Company continued to invest for the future and pushed the production pipeline to be even more robust. Bayan’s capital investment in new mines and infrastructure in 2008 has started to pay off. The compounded annual growth rate of coal production achived in the last three years was 36.3% even with unseasonally poor weather conditions in 2010. We were also able to strengthen our inancial position given the Company was well positioned to beneit from the increase in coal prices with the rapid ramp up of coal production.

We remain committed in fulilling the expectations of the traditional markets we operate in and at the same time, continue to venture and develop new alliances. In July 2010, we were delighted to have KEPCO acquire a 20% stake of Bayan and enter into long term coal off-take agreements where the bulk of coal will be sourced from the Tabang concessions. The beneits of the strategic partnerships with ENEL and KEPCO are derived from the integration of ideas and expertise of these companies which will enable Bayan to leverage off their global reputation and reinforce our commitment to industry best practices and good corporate governance.

2010

(14)

12

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report Sejalan dengan profil pertumbuhan Bayan, kami mengadakan perjanjian jual-beli bersyarat untuk mengakuisisi sembilan (9) konsesi batubara yang bersebelahan dengan konsesi Tabang di Kalimantan Timur berikut aset-aset yang ada di lokasi tambang tersebut. Kami juga mengadakan perjanjian bersyarat dengan Kangaroo Resources Limited (KRL), perusahaan publik, terdaftar di Australia, yang memiliki lima (5) konsesi batubara coking dan termal di Indonesia. Perjanjian tersebut meliputi penyertaan kesembilan (9) konsesi dan aset tambang tersebut ke dalam KRL sebagai kompensasi penerbitan saham baru yang akan menjadikan Bayan sebagai Pemegang Saham mayoritas dan pengendali di KRL.

Pada saat finalisasi perjanjian, cadangan dan sumberdaya batubara Bayan masing-masing akan menjadi 0,87 miliar dan 4,2 miliar MT. Pada intinya, nilai tambah konsesi-konsesi ini adalah peningkatan cadangan dan sumber daya batubara yang signifikan dan sinergi ketersediaan infrastruktur yang menjamin peningkatan pesat produksi batubara dari aset-aset gabungan tersebut.

Kami hendak menegaskan kembali komitmen Dewan pada standar tata kelola perusahaan yang tinggi, melalui upaya peningkatan kinerja secara terus-menerus yang akan mendukung integritas, penegakan akuntabilitas dan pendekatan usaha yang beretika.

Pada tahun 2010, Dewan mengkaji beberapa kebijakan dan praktik yang mencakup hal-hal berikut:

Pedoman Pelaksanaan dan Etika Usaha

Remunerasi dan Kompensasi

Proses evaluasi kinerja

Faktor penting lainnya yang kami pertimbangkan adalah tanggung jawab kami untuk memberikan pertumbuhan yang berkesinambungan. Kami bekerja sama dengan penduduk setempat untuk mengembangkan proyek-proyek baru yang dapat menciptakan manfaat sosial-ekonomi jangka panjang bagi masyarakat. Bersamaan dengan hal tersebut, kami selalu terdorong untuk sedapat mungkin melestarikan lingkungan dan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan di mana pun kami beroperasi.

Kami yakin bahwa setelah tahun 2010 permintaan batubara akan terus berlanjut dengan pertumbuhan kebutuhan energi negara-negara berkembang. Seiring dengan pulihnya ekonomi global, permintaan energi juga akan terstimulasi di negara-negara maju dan melengkapi perkiraan pertumbuhan di wilayah Asia Pasifik.

In line with Bayan’s growth proile, we entered into a conditional purchase agreement to acquire nine (9) coal concessions which are adjacent to the Tabang concessions in East Kalimantan plus mining assets. We also have a conditional agreement with Kangaroo Resources Limited (KRL), a publicly listed company in Australia which has ive (5) concessions consisting of coking and thermal coal in Indonesia. The agreement consists of injecting the nine (9) concessions and the mining assets into KRL and in exchange, new shares will be issued which will give Bayan the majority and controlling interest in KRL.

Upon the closing of these agreements, Bayan’s coal reserves and resources will be 0.87 billion MT and 4.2 billion MT, respectively. In essence, the value added of these concessions are the signiicant increase in coal reserves and resources and the synergy of existing infrastructure ensuring the rapid ramp up of coal production of the consolidated assets.

I would like to reiterate the Board’s commitment to high standards of governance. We continually seek ways to improve our performance that will advocate integrity, instill accountability, and adhere to an ethical approach to business.

In 2010, the Board reviewed a number of the policies and practices which included the following:

Code of Business Conduct and Ethics

Remuneration and Compensation

Performance evaluation process

Another key consideration we had taken into account was our responsibility to deliver sustainable development. We work in collaboration with the people in the local villages to develop new projects in a manner that creates lasting economic and social beneits for the community. Together with this, there will always be a compelling need to protect the environment to the greatest extent possible and prioritize health and safety of the workforce to the highest level wherever we operate.

(15)

13

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Meskipun demikian, dalam suasana ketidakpastian ini, perusahaan harus melakukan investasi untuk berkembang sekaligus tetap dinamis dan produktif. Bayan menempati posisi strategis untuk mengarahkan usaha melalui berbagai pasang surut ekonomi. Akuisisi strategis akan tetap memainkan berperan penting dalam pertumbuhan Bayan di masa mendatang dalam hal peningkatan skala dan keragaman usaha. Meskipun mayoritas pelanggan kami berasal dari lingkungan tradisional, kami telah semakin mengukuhkan posisi kami di wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan penduduk yang padat, terutama di India. Investasi dalam peningkatan kapasitas dan infrastruktur telah berjalan dengan baik, yang akan menjamin pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas sehingga dalam jangka panjang dapat memperkuat hasil kerja operasi.

Dasar penunjang kesuksesan kami adalah pedoman praktik terbaik yang dilaksanakan oleh Direksi. Kami yakin Direksi akan terus menyusun rencana kerja yang mantap untuk pertumbuhan yang berkesinambungan, yang dapat memaksimalkan manfaat sosial dan ekonomi. Direksi telah berupaya menempatkan Perseroan pada posisi strategis untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi lingkungan pasar utama kami. Direksi telah berhasil memenuhi harapan kami dengan menghasilkan pertumbuhan volume yang cukup besar disertai peningkatan keuntungan dan pengendalian biaya.

Untuk itu Dewan Komisaris hendak memberikan penghargaan kepada Direksi, manajemen, staf dan karyawan atas komitmen, upaya dan dedikasinya yang tinggi kepada Perseroan.

Terima kasih atas dukungan Anda pada Bayan.

Hormat kami,

However, in this environment of uncertainties, companies must invest to grow, while staying dynamic and productive. Bayan is well positioned to navigate the business through different economic cycles and weather its peaks and troughs. Strategic acquisitions will continue to play a signiicant role in Bayan’s future growth in that it will add to the scale and diversity of the business. Whilst the majority of our customer base operate in traditional markets, we have deepened our position in high growth, populous economies especially India. Investments in capacity expansion and infrastructure are well underway which will ensure cost reductions and productivity improvements to further strengthen operational delivery in the longer term.

The fundamental basis of our success is guided by best practices supported by the Board of Directors. We believe they continue to build a solid platform for sustainable growth which will maximize social and economic advantages. They had concentrated their efforts to reposition the Company to beneit from the economic recovery of our key markets. They have successfully met our expectations by delivering substantial volume growth, improved margins, and managed costs.

The Board and I would like to express our appreciation to the Board of Directors and all the management and staff for their strong commitment, unwavering efforts, and dedication to Bayan.

I thank you for your interest and continued support of Bayan.

Yours sincerely,

Atas nama Dewan Komisaris /On behalf of the Board Of Commissioners

(16)

14

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

LAPORAN DIREKSI

report FroM tHe Board oF direCtors

(17)

15

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Memasuki tahun 2010 Bayan mempunyai keyakinan yang kuat dengan gambaran masa depan yang mantap dibandingkan tahun sebelumnya. Pemulihan harga dan permintaan batubara, terutama di pasar Asia-Pasifik, terus menunjukkan tanda-tanda peningkatan yang kuat. Bangkitnya permintaan dari Asia, terutama China dan India, memberikan momentum dalam peningkatan harga batubara. Harga acuan batubara Newcastle, yang berada pada posisi US$84,8/MT di awal tahun, menguat hingga menjadi sekitar US$128,5/MT pada akhir tahun. Meskipun dengan adanya penguatan harga tersebut, produksi batubara Indonesia sangat dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi dan berkepanjangan mulai pada kuartal kedua 2010.

Kinerja Operasional

Terlepas dari keadaan cuaca yang buruk ini, Bayan tetap mampu memproduksi 11,9 juta MT pada tahun 2010 yang menghasilkan akumulasi laju pertumbuhan produksi tahunan sebesar 36,3% selama tiga tahun terakhir. Konsesi Tabang (FTB), PT Perkasa Inakakerta (PIK) dan PT Teguh Sinarabadi (TSA) menunjukkan kinerja yang memuaskan dan terus meningkatkan produksinya, bahkan hingga mencapai 60%.

Ikhtisar Keuangan

Saya bangga menyampaikan bahwa kinerja keuangan Bayan pada tahun 2010 menunjukkan pertumbuhan dan peningkatan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal tersebut memperkuat posisi keuangan Bayan secara nyata yang diyakini dapat memberikan landasan yang kuat bagi pertumbuhan lebih lanjut di masa mendatang.

Total pendapatan naik sebesar 12,8% menjadi IDR 8.745,6 miliar (US$962,7 juta) karena harga jual rata-rata yang lebih tinggi sebesar US$75,5 per MT dibandingkan dengan US$62,0 per MT pada tahun 2009. Keadaan ekonomi yang positif pada umumnya memicu permintaan pasar yang mendorong kenaikan harga batubara lebih lanjut.

Pada akhir tahun 2010, harga batubara meningkat lebih tinggi daripada yang diperkirakan semula pada akhir tahun 2009 dan awal tahun 2010. Meskipun sebagian besar kontrak penjualan beserta harganya telah ditetapkan dan disepakati pada awal tahun, Bayan masih mampu meraih sebagian keuntungan dari kenaikan harga batubara berkat proporsi kontrak penjualan yang dikaitkan indeks dan kontrak yang dinegosiasikan dalam tahun tersebut.

EBITDA mengalami peningkatan sebesar 112,7% menjadi IDR 1.433,9 miliar (US$157,8 juta) dari IDR 674,2 miliar

Dear Shareholders,

Bayan commenced 2010 with a conident and robust outlook compared to the previous year. Recovery in coal prices and demand led primarly by Asia-Paciic markets continued to show signs of solid improvement. The resurgence of demand from Asia and in particular, China and India, provided the momentum in coal prices. Newcastle coal benchmark prices were US$84.8/MT at the beginning of the year strengthening to approximately US$128.5/MT by year end. Indonesian coal production, however, was signiicantly affected by unseasonally high and prolonged rainfall from the second quarter of 2010.

Operational Performance

Despite the adverse weather conditions, Bayan produced 11.9 million MT in 2010 compared to the previous year which represented a compound annual growth rate of 36.3% over the last three years. The Tabang concessions (FTB), PT Perkasa Inakakerta (PIK) and PT Teguh Sinarabadi (TSA) performed well and these concessions continued to ramp up production, in certain cases, by up to approximately 60%.

Financial Highlights

I am pleased to announce that our inancial performance in 2010 delivered continued growth and improvement from the 2009 levels. This has substantially strengthened Bayan’s inancial position which we believe will form a solid basis for further growth.

Total revenues went up by 12.8% to IDR 8,745.6 billion (US$ 992.7 million) as a result of higher average selling price at US$75.5 per MT compared to US$62.0 per MT in 2009. Positive economic conditions prevailed which stimulated market demand providing the impetus for the increase in coal prices.

By the end of 2010, coal prices had increased higher than we originally anticipated in late 2009 - early 2010. Whilst a higher proportion of sales contracts were already committed and priced at the beginning of the year, Bayan was able to partially beneit from the increase in coal prices due to the proportion of sales contracts that were index linked and contracts that were negotiated within the year.

EBITDA increased by 112.7% to IDR 1,433.9 billion (US$ 157.8 million) from IDR 674.2 billion (US$64.8 million) in

2010

(18)

16

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

2009 which was principally due to the improved margins as selling prices increased and inlationary increases to cash costs were limited due to various cost saving initiatives undertaken by the company. The increase in cash costs that did eventuate was principally correlated to the increase in fuel prices and additional royalty fees generated by the increase in the selling price.

Bayan reported a net income of IDR 740.8 billion (US$81.5 million); an increase of 443.5% from IDR 136.3 billion (US$13.1 million) compared to the previous year.

Milestones in 2010

I would like to take this opportunity to highlight two events in 2010 which clearly demonstrates the continued evolution of the Group and will steer Bayan to supply a wider spectrum of customers and markets in the years to come.

20% Stake of KEPCO

In July 2010, KEPCO acquired a 20 percent stake in Bayan coupled with long term coal off-take agreements where the bulk of the coal will be sourced from the Tabang concessions. The strategic partnerships with ENEL and KEPCO underpin our growth strategy and will enable us to leverage off their global brands and inluence a more dynamic participation in various coal sectors.

Ilthabi and Kangaroo Coal Concessions

We ended 2010 by entering into an agreement to purchase nine (9) coal concessions and mining assets in East Kalimantan from IBU dan PMR. These concessions are located adjacent to Bayan’s Tabang mines and have existing infrastructure which we will make use of to fast-track the growth of production of the combined assets.

We also signed a conditional agreement to inject these nine (9) concessions and mining assets into KRL subject to completion of due diligence and shareholder’s approval. In return, KRL will issue new shares constituting a majority and controlling interest in KRL. They are a publicly listed company incorporated and domiciled in Australia with ive (5) concessions of coking and thermal coal assets in Indonesia.

When these deals are inalized, Bayan’s coal reserves and coal resources will be approximately 0.87 billion MT and 4.2 billion MT, respectively. We anticipate inal closing to be within the irst half of 2011 after completion of due diligence and shareholders’ approval.

(US$64,8 juta) pada tahun 2009, yang terutama disebabkan oleh peningkatan margin yang diiringi kenaikan harga jual dan terbatasnya inflasi biaya tunai karena berbagai prakarsa penghematan biaya yang dilakukan Perseroan. Peningkatan biaya tunai yang terjadi terutama berkorelasi dengan kenaikan harga bahan bakar dan biaya royalti tambahan yang diakibatkan oleh karena kenaikan harga jual.

Bayan melaporkan pendapatan bersih sebesar IDR 740,8 miliar (US$81,5 juta), yang merupakan kenaikan sebesar 443,5% dari IDR 136,3 miliar (US$13,1 juta) dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peristiwa Penting tahun 2010

Pada kesempatan ini saya hendak menggarisbawahi dua peristiwa penting pada tahun 2010 yang mencerminkan evolusi Group yang berkelanjutan dan mengarahkan Bayan untuk memasok pelanggan dan pasar dengan spektrum yang lebih luas di masa mendatang.

Akuisisi 20% Saham oleh KEPCO

Pada bulan Juli 2010, KEPCO mengakuisisi 20 persen saham Bayan dan mengadakan perjanjian jual beli batubara jangka panjang, yang sebagian besar akan dipasok dari konsesi Tabang. Kemitraan strategis dengan ENEL dan KEPCO mendukung strategi pertumbuhan kami dan memberikan kami kemampuan untuk meningkatkan reputasi Bayan secara global serta memicu peran serta yang lebih dinamis di berbagai sektor batubara.

Konsesi Batubara Ilthabi dan Kangaroo

Kami mengakhiri tahun 2010 dengan mengadakan perjanjian untuk membeli sembilan (9) konsesi batubara dan aset tambang di Kalimantan Timur dari IBU dan PMR. Konsesi-konsesi ini bersebelahan dengan lokasi tambang Tabang Bayan dan memiliki prasarana yang akan kami manfaatkan untuk mempercepat pertumbuhan produksi aset-aset gabungan.

Kami juga menandatangani perjanjian bersyarat untuk menyertakan kesembilan konsesi dan aset tambang tersebut ke KRL setelah penyelesaian uji tuntas dan persetujuan pemegang saham. Sebagai kompensasi KRL akan menerbitkan saham-saham baru yang merupakan kepemilikan mayoritas dan pengendali di KRL. KRL adalah perusahaan terbuka yang didirikan dan berkedudukan di Australia dengan lima (5) konsesi aset batubara coking dan termal di Indonesia.

(19)

17

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Tata Kelola Perusahaan yang Baik

Kami percaya bahwa Dewan Komisaris bertanggung jawab meletakkan landasan praktik-praktik usaha terbaik dengan memberdayakan manajemen untuk melaksanakannya dan bertanggung-jawab atas hasilnya. Komitmen terhadap integritas dicerminkan dengan kajian dan pemantauan program tata kelola perusahaan yang terus-menerus untuk memastikan praktik-praktik tersebut dijalankan di semua aspek usaha. Kegiatan-kegiatan utama Bayan juga mencakup kajian Pedoman Pelaksanaan dan Etika Usaha, Remunerasi dan Kompensasi, serta Proses Evaluasi Kinerja.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Dalam rangka menjamin standar yang tinggi dalam praktik bisnis, Bayan secara terus-menerus berupaya menyeimbangkan sumberdaya manusia, pertimbangan lingkungan, standar kesehatan dan keselamatan kerja dan pengembangan masyarakat.

Pada tahun 2010, Bayan menerima sertifikat ISO 9001 (Quality Management Systems), 14001 (Environmental Management Systems) dan OHSAS 18001 (Occupation Health and Safety Assessment Series for International Healthy and Safety Management System) atas nama WBM dan GBP, melengkapi sertifikasi untuk PIK dan DPP yang kami terima pada tahun 2009. Kami bermaksud melanjutkan proses ini ke semua tambang kami.

Secara konsisten Bayan sangat berperan aktif dalam menyejahterakan masyarakat. Mengingat misi kami untuk memupuk generasi muda, kami mendukung sejumlah prakarsa di bidang pendidikan. Sejalan dengan tujuan ini, program CSR kami meliputi beasiswa untuk siswa-siswa sekolah dasar dan menengah; pembangunan dan renovasi sekolah-sekolah; penyediaan buku pelajaran, seragam, sarana transportasi dan peralatan; serta memberikan dana kompensasi kepada para guru agar mereka bersedia mengajar di wilayah-wilayah terpencil.

Program kesehatan kami berfokus pada program pendidikan pencegahan di samping program perawatan kesehatan gratis yang mencakup vaksinasi hepatitis-B dan operasi katarak. Kegiatan donor darah diselenggarakan secara rutin setiap enam (6) bulan bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia.

Kami yakin bahwa pembangunan infrastruktur dan pendirian badan usaha kecil akan memajukan tingkat perekonomian masyarakat dalam jangka panjang. Kami bertujuan menjalin hubungan kuat dengan masyarakat sekitar untuk memperkuat manfaat-manfaat ekonomi yang berkelanjutan. Empat kegiatan yang menjadi fokus kami adalah: penyediaan air bersih; Program Listrik Masuk Desa; pembangunan/ perbaikan jalan dan jembatan; dan bantuan kepada usaha-usaha kecil.

Good Corporate Governance

I believe it is the Board’s responsibility to set the fundamentals of best business practices by empowering management to execute it and hold them accountable for the results. The commitment to integrity is embodied in the continual review and monitoring of corporate governance program to ensure that this is relected in all aspects of the business. Bayan’s key activities included the review of the Code of Business Conduct and Ethics; Remuneration and Compensation; and Performance Evaluation Process.

Corporate Social Responsibility

Bayan continuously endeavors to balance human resources, environment considerations, health and safety standards, and community development to maintain high standard business practices.

In 2010, Bayan received ISO 9001 (Quality Management Systems), 14001 (Environmental Management Systems certiicates), and OHSAS 18001 (Occupation Health and Safety Assessment Series for International Healthy and Safety Management System) for WBM and GBP adding to the certiications for PIK and DPP that we received in 2009. It is our objective to continue the roll-out of this process to all the remaining mine sites.

Bayan has consistently taken an active role in community welfare. Given our mission to nurture young minds, we support a number of education related initiatives. In line with this goal, our CSR programs includes: scholarships to students in primary and high school levels; building and renovating schools; providing books, uniforms, transportation facilities, and equipment; and funding teachers’ compensation to encourage them to travel and teach in far lung areas.

Our health programs focus on preventative education as well as providing free medical treatment including hepatitis B vaccinations and cataract surgeries. Blood donation drives in cooperation with the Indonesian Red Cross are routinely organized every six (6) months.

(20)

18

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

In 2010, our efforts were recognised when we received a prestigious award for “Best CSR in Indonesia” in the category of education and infrastructure from Majalah Bisnis & CSR La Toi Enterprise.

Outlook and Prospects

We remain encouraged by the fundamentals underpinning the sustained growth in Asia, principally in China and India. These rapidly urbanizing countries will continue to represent the driving force and major share of the demand growth of coal. In conjunction with this, the US and Europe medium to long term outlook show signs of recovery with industrial production starting to return to near normal.

Chinese government initiatives have taken proactive steps in managing the economy into sustainable growth. These positive measures will continue to mitigate the risk of inlation and potential overheating which we believe will keep the economy on track.

India’s importance in the coal sector has become more evident. Forecasts of construction spend which signiicantly impacts steel production and investments in energy generation strongly suggest that India will likely be the second largest coal consumer behind China. India’s proximity to Indonesia is a favorable advantage in terms of freight cost compared to other coal producing countries. In light of this and the anticipation of India’s demand growth proile, we have concentrated our efforts and will continue to do so, developing strong relationships in India. In the last few years, the evidence of our endeavors has borne fruits in that the Indian market has become Bayan’s biggest customer in terms of sales volume.

On the overall supply front, although capacity and infrastructure expansions are now underway and some projects are almost completed, we believe production growth will be relatively moderate in 2011. This is to a large extent due to the exceptionally poor weather that struck Australia beginning of this year including major looding. This had created signiicant damage to various mining operations, rail infrastructure, and port facilities. The extent of the damage is still uncertain as is when full production will resume. Inevitably, this will reduce the anticipated 2011 production increases in Australia.

Indonesia, another major coal supplier, continues to have ongoing concerns wtih logistics and infrastructure. Implementation of forestry regulations creates barriers to entry to new players and to existing suppliers intending to increase additional production. Taking all these into consideration, we believe coal supply will remain tight.

Pada tahun 2010, kami menerima pengakuan dalam bentuk penghargaan “Best CSR in Indonesia” kategori pendidikan dan infrastruktur dari Majalah Bisnis & CSR La Tofi Enterprise.

Prospek Usaha

Kami tetap percaya akan kondisi fundamental yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan di Asia, terutama di China dan India. Negara-negara dengan urbanisasi pesat ini akan terus menjadi penggerak utama dan bagian penting pertumbuhan permintaan batubara. Pada saat yang sama, produksi industri yang mulai kembali normal di Amerika dan Eropa menandai gambaran pemulihan jangka menengah hingga jangka panjang.

Pemerintah China telah berinisiatif mengambil langkah-langkah proaktif dalam mengelola ekonomi untuk mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan. Langkah-langkah positif ini akan mengimbangi risiko inflasi dan kemungkinan overheating yang kami yakini akan mampu menjaga kestabilan ekonomi.

Posisi India menjadi semakin penting di sektor batubara. Prakiraan pendanaan di bidang konstruksi yang secara signifikan mempengaruhi produksi baja dan investasi pembangkitan energi menunjukkan bahwa India kemungkinan akan menjadi konsumen batubara terbesar kedua setelah China. Jarak yang dekat antara India dan Indonesia memberikan keuntungan dalam biaya pengiriman dibandingkan negara produsen batubara lainnya. Mengingat hal tersebut dan antisipasi terhadap pertumbuhan permintaan dari India, kami telah mengonsentrasikan upaya kami untuk mengembangkan hubungan yang kuat dengan konsumen India. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya-upaya kami telah membuahkan hasil di mana India menjadi pelanggan terbesar Bayan dalam hal volume penjualan.

Dalam hal pasokan secara keseluruhan, meskipun ekspansi kapasitas dan infrastruktur telah dilakukan dan beberapa proyek hampir diselesaikan, kami merasa pertumbuhan produksi relatif moderat pada tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh cuaca buruk di Australia pada awal tahun ini, termasuk bencana banjir. Bencana tersebut menimbulkan kerusakan besar di berbagai operasi pertambangan, infrastruktur kereta dan fasilitas pelabuhan. Saat ini taraf kerusakan dan perkiraan waktu pemulihan produksi ke keadaan semula belum dapat dipastikan. Hal ini akan mengurangi peningkatan produksi tahun 2011 yang sebelumnya diperkirakan berasal dari Australia.

(21)

19

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

The impact of these prevailing conditions on coal demand and supply is crystallized by the price outlook of thermal coal. The benchmark price forecast in the next three years is in the range of US$120/MT-US$130/MT. Given this scenario, the strong rally in coal price will be maintained and will help to boost Bayan’s inancial earnings since a major percentage of our committed sales volumes in the years to come are index linked and will allow us to participate in the continued strength and potential further upside to current levels. Moreover, the rapid ramp up of our production will enable us to beneit from the continued economies of scale and other cost reduction initiatives. Similar to the inancial outcome in 2010, higher coal prices will outpace and more than offset the increase in cash costs.

In tandem with the rapid development of WBM, TSA, and FKP which produce high quality CV coal, we have expanded into new markets that have signiicant demand for sub bituminous coal. We are investing signiicantly in the development of the infrastructure in Tabang to anticipate the requirements primarily from Indonesia, Korea, India, and even Singapore in the next few years. The intended acquisition of the nine (9) coal projects is in the vicinity of our Tabang concession which allows for synergies in infrastructure and economies of scale in the mining operations. Bayan has continuously improved the quality of existing assets and emphasized growing the business through acquisitions.

Together with the Board of Directors, I wish to express our appreciation to the Board of Commissioners, stakeholders, shareholders, the public and government at all levels for their contribution and continued support in making 2010 a successful year. With our growth options and dedicated people, we can certainly look forward to another dynamic and prosperous year.

Yours sincerely, Dampak keadaan tersebut terhadap permintaan dan pasokan

batubara tercermin pada prospek harga batubara termal. Harga acuan diperkirakan berada pada kisaran US$120/ MT - US$130/MT dalam tiga tahun ke depan. Dengan skenario tersebut, kami percaya bahwa harga batubara yang kuat akan tetap bertahan dan mendorong kenaikan pendapatan keuangan Bayan. Hal ini karena sebagian besar volume penjualan yang telah disepakati untuk beberapa tahun mendatang dikaitkan dengan indeks sehingga memungkinkan kami mengambil bagian dalam penguatan dan potensi kenaikan. Selain itu, peningkatan produksi yang pesat akan memungkinkan kami menarik manfaat dari skala ekonomis dan prakarsa penurunan biaya lainnya. Seperti halnya dengan prestasi keuangan pada tahun 2010, harga batubara yang lebih tinggi akan melampaui dan menutupi kenaikan biaya tunai.

Seiring dengan perkembangan pesat WBM, TSA dan FKP yang memproduksi batubara bermutu tinggi, kami telah melakukan ekspansi ke pasar-pasar baru yang membutuhkan batubara sub-bituminus dalam jumlah besar. Kami melakukan investasi yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur di Tabang untuk mengantisipasi permintaan, terutama dari dalam negeri, Korea, India dan bahkan Singapura dalam beberapa tahun ke depan. Rencana akuisisi sembilan (9) proyek batubara di dekat konsesi Tabang memungkinkan sinergi pemanfaatan infrastruktur dan skala ekonomis dalam operasi pertambangan. Bayan telah meningkatkan mutu aset yang ada secara berkesinambungan dan menitikberatkan pengembangan usaha melalui akuisisi.

Bersama seluruh anggota Dewan Direksi, saya hendak menyampaikan penghargaan kepada Dewan Komisaris, para pemangku kepentingan, para pemegang saham, publik dan pemerintah di semua tingkat atas kontribusi dan dukungannya dalam mewujudkan keberhasilan di tahun 2010. Dengan opsi pertumbuhan perusahaan yang tersedia dan para karyawan yang berdedikasi tinggi, kami yakin akan kembali menyongsong tahun depan yang dinamis dan menjanjikan.

Hormat kami

Atas nama Direksi /On behalf of the Board Of Directors

Chin Wai Fong

(22)

20

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

ANALISIS MANAJEMEN

ManageMent analysis

Meskipun curah hujan sangat tinggi, Bayan tetap dapat

memproduksi sejumlah 11,9 juta MT batubara

(23)

21

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

KEGIATAN PERTAMBANGAN

Meskipun curah hujan sangat tinggi, Bayan tetap dapat memproduksi sejumlah 11,9 juta MT batubara, meningkat dari produksi tahun 2009 yaitu 11,4 juta MT. Peningkatan produksi gabungan konsesi PIK, FTB, TSA, dan FKP sebesar 1,41 juta MT mengimbangi penurunan produksi gabungan GBP dan WBM sebesar 0,94 juta MT, yang disebabkan musim hujan yang parah dan berkepanjangan.

Tabel berikut ini menunjukkan ikhtisar produksi dari tahun 2006 hingga 2010:

PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 2 (GBP 2)

Proyek GBP 2 memproduksi 3,4 juta MT pada tahun 2010, turun sebesar 15% dari 4 juta MT batubara produksi tahun 2009. Penurunan produksi tersebut disebabkan keadaan cuaca yang buruk selama semester pertama, yang mengakibatkan pengumuman keadaan kahar pada bulan April 2010 sebagai akibat banjir yang cukup parah.

PT Petrosea Tbk dan PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) tetap menjadi kontraktor pengupasan overburden utama di lokasi tambang. Masing-masing kontraktor melakukan pengupasan overburden sebesar 61% dan 39%.

PT Gunungbayan Pratamacoal Blok 1 (GBP 1)

Proyek GBP 1 memproduksi 0,4 juta MT pada tahun 2010, sama dengan produksi tahun 2009.

Uji coking coal dilakukan di Blok SP yang terletak di Blok 1 dan hasilnya menunjukkan bahwa batubara tertentu berciri coking coal. Bayan berencana memulai pengapalan coking coal pada tahun 2011.

Proyek PT Wahana Baratama Mining (WBM)

Proyek WBM memproduksi 2,6 juta MT batubara pada tahun 2010, turun sebesar 10,3% dari 2,9 juta MT, produksi tahun 2009. Penurunan produksi batubara tersebut terutama disebabkan cuaca buruk yang tidak lazim dan curah hujan

MINING OPERATIONS

Despite the unusually high level of rainfall, Bayan produced a total of 11.9 million MT of coal which was an increase in coal production compared to 11.4 million MT in 2009. The combined increase in production of PIK, FTB, TSA, and FKP of 1.41 million MT offset the combined decrease in production of GBP and WBM of 0.94 million MT. Heavy and prolonged wet weather conditions reduced production in GBP and WBM.

The following table summarizes the production by project from 2006 to 2010:

PT Gunungbayan Pratamacoal Block 2 (GBP 2)

The GBP 2 Project produced 3.4 million MT in 2010 which was a 15% reduction from the 4.0 million MT of coal produced in 2009. The production shortfall was due to poor weather conditions during the irst half of the year which resulted in a force majeure declared in April 2010 as the result of severe looding.

PT Petrosea Tbk and PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) continue to be main overburden removal contractors on site accounting for 61% and 39% of the volume removed, respectively.

PT Gunungbayan Pratamacoal Block 1 (GBP 1)

The GBP 1 Project produced 0.4 million MT in 2010 which was the same as in 2009.

Coking tests were conducted at the SP Block 1 and results show that certain coal has coking coal characteristics. Bayan is looking to commence shipments of coking coal in 2011.

PT Wahana Baratama Mining Project (WBM)

The WBM Project produced 2.6 million MT in 2010 which was a decrease of 10.3% from 2.9 million MT of coal produced in 2009. The decrease in coal production was principally due to the unseasonally poor weather condition and prolonged

(24)

22

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

rainfall resulting in the pit looding. In addition, the boundary coal initiatives that will have long term beneits for the continued expansion were implemented in the irst quarter which negatively impacted WBM’s coal production in the short term.

Force Majeure in WBM was declared in July as the mine experienced unusually heavy rains and uninterrupted bad weather resulting in the looding of the majority of the mining pit. Additional pumping equipment was mobilized to expedite dewatering efforts at the pit with initial positive results from this initiative displayed towards the end of the year.

WBM and PT Arutmin Indonesia have agreed to jointly exploit coal reserves along a common lease boundary. The mining operations in this boundary area started in the irst quarter and strip ratio increased as a result of preliminary mining activities. It is anticipated, however, that as soon as the initial development is completed, it will contribute to the reduction of the overall strip ratio and enable the second phase of expansion to commence.

A revised mine plan of WBM was also implemented with the view of expanding the working area also to allow additional space to be opened to facilitate the future mobilization of additional equipment. In the short term, coal production was impacted but subsequent to this, more heavy equipment can be accommodated which will further improve the growth of the mining operations.

PT Perkasa Inakakerta Project (PIK)

The PIK Project produced 2.7 million MT in 2010 which was an increase of 35.0% from 2.0 million MT of coal produced in 2009.

BUMA continue to be the largest mining contractor at PIK accounting for approximately 88% of coal production in 2010. berkepanjangan yang mengakibatkan banjir di pit tambang.

Selain itu, prakarsa penerapan penambangan di daerah perbatasan pada kuartal pertama yang dilakukan untuk memberi manfaat jangka panjang bagi ekspansi yang berkelanjutan ternyata berdampak negatif pada produksi batubara WBM dalam jangka pendek.

Keadaan kahar di WBM dinyatakan pada bulan Juli saat tambang mengalami hujan lebat luar biasa dan cuaca buruk berkepanjangan, yang menyebabkan banjir di sebagian besar pit tambang. Pompa tambahan dimobilisasikan untuk mempercepat upaya pengeringan tambang yang menunjukkan hasil positif menjelang akhir tahun.

WBM dan PT Arutmin Indonesia telah sepakat untuk bekerja sama mengeksploitasi cadangan batubara di perbatasan konsesi. Operasi penambangan ini dimulai pada kuartal pertama yang awalnya menyebabkan kenaikan rasio pengupasan tanah. Walaupun demikian penyelesaian pengembangan awal tersebut diantisipasi akan menurunkan rasio pengupasan tanah secara keseluruhan dan memungkinkan dimulainya ekspansi tahap kedua.

Rencana tambang WBM yang telah direvisi juga telah diterapkan dengan tujuan memperluas wilayah kerja dan memberikan ruang untuk memfasilitasi mobilisasi peralatan tambahan di masa mendatang. Hal ini akan berdampak pada penurunan produksi batubara dalam jangka pendek, namun selanjutnya akan dapat mengakomodasi lebih banyak alat berat yang akan meningkatkan pertumbuhan operasi pertambangan lebih lanjut.

Proyek PT Perkasa Inakakerta (PIK)

Proyek PIK memproduksi 2,7 juta MT pada tahun 2010, meningkat sebesar 35,0% dari produksi 2,0 juta MT batubara pada tahun 2009.

(25)

23

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

During the year, PIK appointed PT Hareda Prima Jaya, to assist with the planned rapid expansion in coal production. The 5-year contract commenced in August and it includes the removal of overburden over the next 5 years.

The dozer push method of overburden removal was expanded in 2010 after a successful trial in 2009 by PIK. By year end, a total of 4 dozer leets were in operation which has resulted in additional coal production at low operating costs.

PT Teguh Sinarabadi Project / PT Firman

Ketaun Perkasa Project (TSA/FKP)

The TSA/FKP Project produced 1.6 million MT in 2010 which was an increase of 23.1% from 1.3 million MT of coal produced in 2009.

PT Thiess Contractors Indonesia, the main mining contractor onsite, mobilized an additional 3 sets of 250 tonne class excavator leets during the year accounting for the production increase.

Towards the end of the year, mining at the Melamuk pit was largely completed with the full focus now turning to the development and exploitation of Lisat pit. The performance of Thiess improved as their equipment eficiencies increased due to the larger work area available at the Lisat pit.

PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang, PT Brian

Anjat Sentosa (together the FTB project)

The FTB Project produced 1.3 million MT in 2010 which was an increase of 62.5% from 0.8 million MT of coal produced in 2009.

Selama tahun 2010, PIK menunjuk PT Hareda Prima Jaya, sebuah perusahaan kontraktor tambang untuk membantu ekspansi produksi batubara. Kontrak diberlakukan mulai pada bulan Agustus, mencakup pengupasan overburden selama lima tahun mendatang.

Metoda “dozer push” dalam pengupasan overburden diperluas pada tahun 2010 setelah uji coba pada tahun 2009 yang memuaskan. Pada akhir tahun, telah dioperasikan armada yang berjumlah 4 buldozer, yang memungkinkan dihasilkannya produksi batubara tambahan dengan biaya operasi yang rendah.

Proyek PT Teguh Sinarabadi / PT Firman Ketaun

Perkasa (TSA/FKP)

Proyek TSA/FKP memproduksi 1,6 juta MT pada tahun 2010, meningkat sebesar 23,1% dari 1,3 juta MT batubara produksi tahun 2009.

PT Thiess Contractors Indonesia, kontraktor utama di lokasi tambang, memobilisasikan tambahan 3 set excavator 250 ton selama tahun 2010 yang ikut menyumbang kenaikan produksi.

Menjelang akhir tahun, penambangan di pit tambang Melamuk sebagian besar telah diselesaikan. Fokus berikutnya adalah pengembangan dan eksploitasi pit tambang Lisat. Kinerja Thiess membaik karena peningkatan efisiensi peralatan sebagai akibat wilayah kerja yang lebih luas di tambang Lisat.

Proyek PT Fajar Sakti Prima, PT Bara Tabang

dan PT Brian Anjat Sentosa (secara bersama

proyek FTB)

(26)

24

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report Produksi meningkat selama tahun 2010 karena mobilisasi peralatan bertambah untuk operasi pertambangan dan penunjukan Hareda Krida Utama untuk melaksanakan kegiatan pengupasan overburden dari bulan Juli 2010 dan seterusnya berdasarkan perjanjian 5 tahun.

Bayan mengadakan perjanjian jual beli dengan Korea Electric Power Corp (KEPCO) pada bulan Juli untuk memasok 5 juta MT batubara per tahun mulai dari tahun 2015, yang mendukung ekspansi proyek FTB di masa mendatang. Perjanjian ini akan mendukung peningkatan dan pengembangan tambang-tambang ini lebih lanjut.

Pada bulan Desember, Bayan mengadakan perjanjian untuk membeli sembilan (9) konsesi batubara di Kalimantan Timur dari IBU dan PMR. Konsesi-konsesi ini berlokasi strategis berdekatan dengan Proyek FTB. Akuisisi tersebut mencakup juga infrastruktur yang ada yang melengkapi dan mempercepat laju produksi aset-aset gabungan tersebut. Finalisasi transaksi diharapkan selesai pada paruh pertama 2011 setelah penyelesaian uji tuntas dan persetujuan pemegang saham.

Pembangunan conveyor belt sepanjang lima (5) km yang menghubungkan jalan pengangkutan Empaku dangan Fasilitas Pemuatan Tongkang Empaku ditunda sehubungan dengan kemungkinan akuisisi IBU dan PMR.

PT Kaltim Supacoal (KSC)

KSC, usaha patungan Bayan dan White Energy Company Ltd, terus menunjukkan kemajuan dalam hal jumlah batubara yang diproses dan kualitas serta nilai energi hasil upgrading batubara yang diproduksi.

Namun pada bulan April, masalah-masalah rekayasa yang terkait dengan injeksi batubara dan sistem ekstraksi debu telah memperlambat peningkatan produksi KSC sesuai jadwal sehingga menghambat pencapaian kapasitas operasi. Berbagai upaya dilakukan sepanjang tahun untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Production increased during 2010 as the result of the mobilization of additional equipment for our owner-mining operations as well as the appointment of Hareda Krida Utama to perform overburden removal activities from July 2010 onwards under a 5 year agreement.

Bayan entered into off-take agreements with KEPCO in July underpinning the future expansion of the FTB project which entailed the supply of 5 million MT of coal per annum commencing in 2015. This agreement will support the further ramp up and development of these mines.

In December, Bayan entered into an agreement to purchase nine (9) a coal concessions in East Kalimantan from IBU and PMR. These concessions are strategically located adjacent to the FTB Project. The acquisition includes existing infrastructure which complements and fast tracks the rate of production of the combined assests. It is anticipated that the closing of the deal will be within the irst half of 2011 after the completion of due diligence and approval from shareholders.

The construction of the ive (5) km conveyor belt connecting the Empaku haul road with the Empaku Barge Loading Facility was put on hold as a result of the potential IBU and PMR acquisition.

PT Kaltim Supacoal (KSC)

KSC, the joint venture between Bayan and White Energy Company Ltd continued to make progress with regards to the throughput rates of coal processed together with the quality and energy value of the upgraded coal produced.

(27)

25

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report

Meskipun kami pada awalnya berhasil menjual sejumlah kecil batubara, masalah-masalah kendali mutu yang belum terselesaikan harus ditangani sebelum penjualan batubara dapat dimulai kembali.

KEGIATAN NON-TAMBANG

Balikpapan Coal Terminal (BCT)

Pada tahun 2010 BCT memuat 10,4 juta MT batubara untuk Bayan dan pelanggan pihak ketiga, sama-sama dengan jumlah di tahun 2009.

Pengguna BCT terutama adalah perusahaan-perusahaan Bayan Group dan Banpu Group (dengan volume kontrak 3 juta MT pada tahun 2010).

Kalimantan Floating Transfer Station (KFT)

Selama tahun 2010, kurang lebih 2,2 juta MT batubara telah dimuat ke kapal-kapal melalui Floating Transfer Station. Sepanjang tahun 2010, KFT tersebut ditempatkan di WBM.

TINJAUAN PEMASARAN DAN PENJUALAN

Garis Besar

Harga batubara terkait dengan kondisi makroekonomi, khususnya produksi industri yang mendorong permintaan global, utamanya untuk energi. Permintaan yang bertambah dan pasokan yang terbatas menyebabkan harga batubara menguat pada tahun 2010. Harga acuan batubara Newcastle naik menjadi US$128,5/MT pada akhir tahun, yang merupakan peningkatan sebesar 51,5% dari US$84,8/MT pada awal tahun.

Konsumsi batubara yang semakin tinggi ini didukung oleh permintaan yang terus meningkat dari negara-negara yang mengalami proses industrialisasi dan urbanisasi, terutama China dan India. Permintaan yang berkesinambungan di pasar

Although a small volume of initial sales were achieved, quality control matters need to be addressed before coal sales can recommence.

NON-MINING OPERATIONS

Balikpapan Coal Terminal (BCT)

The BCT loaded 10.4 million MT of coal for Bayan and third party customers in 2010 which was the same volume compared to 2009.

The users of the BCT were mainly the Bayan Group companies and the Banpu Group (which had a contract volume of 3.0 million MT in 2010).

Kalimantan Floating Transfer Station (KFT)

During 2010, approximately, 2.2 million MT of coal was loaded onto vessels through the Floating Transfer Station and throughout the year, the KFT had been stationed at WBM.

MARKETING AND SALES REVIEW

Overview

Coal prices are linked to macro economic conditions and in particular, industrial production which drives global demand primarily for energy. Against the backdrop of increasing demand and tight supply, it is a understandable that coal prices further strengthened in 2010. Newcastle benchmark coal price went up to US$128.5/MT by year-end which was an increase of 51.5% from US$84.8/MT compared to the beginning of the year.

(28)

26

PT BAYAN RESOURCES Tbk. Laporan Tahunan 2010 Annual Report Asia Pasifik berasal dari pembangkit tenaga listrik yang ada dan pembangunan pembangkit listrik tenaga batubara baru yang diharapkan selesai dalam beberapa tahun mendatang.

Berkembangnya momentum pertumbuhan ekonomi di China yang merangsang permintaan energi dalam negeri yang kuat, ditambah dengan serangkaian konsolidasi dan penutupan tambang, menyebabkan harga batubara dalam negeri lebih tinggi daripada pasar internasional, sehingga meningkatkan jumlah impor di China.

Impor batubara termal ke India juga terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan GDP yang tinggi serta antisipasi pengoperasian pembangkit tenaga listrik mendatang. Permintaan impor telah meningkat dan akan terus bertambah dengan adanya kekurangan produksi batubara dalam negeri. Hal ini akan mendorong India dalam beberapa tahun mendatang terus mengimpor batubara karena pasokan dalam negeri tidak mencukupi permintaan.

Pemulihan pasar batubara di negara-negara maju mulai semakin nyata sebagai akibat diterapkannya stimulus ekonomi yang mendorong pertumbuhan lapangan kerja, tumbuhnya kembali kepercayaan usaha, yang menciptakan kembali peluang peningkatan konsumsi. Permintaan ini pada intinya didorong oleh penimbunan kembali persediaan sampai tingkat yang lebih normal. Namun situasi ini masih rentan karena pertumbuhan yang berkesinambungan terhambat oleh tingkat pengangguran yang tinggi, turunnya tingkat kekayaan, dan kemungkinan kenaikan pajak untuk mendanai paket stimulus ekonomi yang ada.

Sebagai akibat terjadinya investasi yang lebih rendah di bidang eksplorasi, infrastruktur dan pengembangan tambang, pasokan batubara relatif terbatas dan menyebabkan harga batubara yang lebih tinggi. Meskipun terjadi ekspansi kapasitas dan hampir selesainya beberapa proyek investasi, kami yakin bahwa permintaan akan terus melampaui pasokan.

Bersamaan dengan hal tersebut, curah hujan yang tinggi diluar kewajaran di Indonesia sejak tahun 2010 serta bencana

conversion of existing plants combined with newly built coal ired power plants that are anticipated to be completed in the next few years.

The economic growth momentum build up in China that stimulated strong domestic demand, coupled with a series of mine consolidation and closures, resulted in domestic coal prices higher than international market prices which led to an increase in net imports to China.

Thermal coal imports to India also continued to increase in line with strong GDP growth as well as with the anticipation of power plants coming on line. Import demand has grown and will continue to do so with the current structured shortage of domestic coal production. This will necessitate India to import coal in the years to come given domestic supply cannot meet demand.

The coal market’s recovery in the major developed countries started to become more evident as a result of the economic stimulus packages working through the system which provided the impetus to generate job growth, regain business conidence, and build the stage for renewed consumption. This demand was essentially driven by the restocking of inventories to more normalized levels. This remains a fragile condition, however, as continued growth is hampered by high unemployment rates, loss of wealth, and the probability of increased taxes to fund the existing stimulus packages.

As a consequence of lower investments in exploration, infrastructure, and mine development, there is a relatively tight supply of coal which has contributed to higher coal prices. Despite construction of expansion capacities taking place and some investments projects being close to completion, we believe that demand outlook will continue to outpace supply.

Gambar

Tabel berikut ini menunjukkan ikhtisar produksi dari tahun 2006 hingga 2010:
Tabel berikut ini merupakan rincian dariaset keuangan dan kewajiban keuanganGrup yang dipengaruhi oleh suku bunga:
Tabel Ringkasan Informasi Konsesi Grup Bayan/

Referensi

Dokumen terkait

dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai aset dan

Pada tanggal 22 Agustus 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan PT Bank Ekspor Indonesia (BEI) dimana BEI setuju untuk memberikan fasilitas kredit

* Pada tanggal 11 Juni 2003, Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (chanelling) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk, induk perusahaan dengan jumlah

Perseroan dan para Pembeli telah menandatangani Pengikatan Perjanjian Jual Beli Saham pada tanggal 29 Juli 2022 (“PPJB”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk

Pada tanggal 4 November 2021, Kelompok Usaha menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (“CSPA”) dengan BTB (perusahaan berbadan hukum di Indonesia) dan

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian

Notaris di Jakarta, sesuai dengan Perjanjian Jual Beli dan Pengalihan Saham pada tanggal 1 Maret 2004, PT Bhakti Telecommunication Asia (BTA), perusahaan induk dari PT Telesindo

Pada tanggal 20 Oktober 2011, BHBA, entitas anak (pembeli) menandatangani Perjanjian Jual Beli Alat Berat dengan CAI, pihak berelasi (penjual), atas lima (5)