FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ)
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/ 43 /DPM Tanggal 5 Desember 2008 Perihal Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/2/DPM tanggal 31 Januari 2008 perihal Transaksi Repurchase Agreement dengan Bank Indonesia di Pasar Sekunder
Q : Apa materi pokok perubahan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan ketentuan sebelumnya ?
A : Dengan diberlakukannya surat edaran ini, terdapat perubahan pokok ketentuan transaksi repurchase agreement dengan Bank Indonesia di Pasar Sekunder sebagai berikut :
1. Adanya perbedaan persyaratan sisa jangka waktu surat berharga yang direpokan untuk transaksi repo yang berasal dari Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI);
2. Nilai nominal surat berharga yang dapat direpokan oleh Bank; dan 3. Penentuan haircut setiap jenis dan seri masing-masing surat berharga.
Q : Dalam hal apakah perbedaan persyaratan sisa jangka waktu surat berharga yang direpokan untuk transaksi repo yang berasal dari FLI?
A : Perbedaan persyaratan sisa jangka waktu surat berharga yang dapat direpokan untuk transaksi repo yang berasal dari FLI diatur sebagai berikut : 1. paling singkat 1 (satu) hari kerja untuk SBI dan SPN; atau
2. paling singkat 9 (sembilan) hari kerja untuk Obligasi Negara termasuk Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Zero Coupon Bond (ZCB).
Q : Berapa maksimal nominal Surat berharga yang dapat direpokan dalam satu hari?
A : Batas maksimal Surat Berharga yang dapat direpokan oleh Bank pada satu hari paling banyak sebesar nilai nominal Surat Berharga yang dimiliki Bank
Q : Bagaimanakah penetapan haircut dalam perhitungan nilai setelmen penjualan repo?
A : Dalam perhitungan nilai setelmen penjualan repo, haircut ditentukan oleh Bank Indonesia untuk masing-masing jenis dan seri surat berharga.