iv
STATUS GIZI PADA ANAK ASUH DI PANTI ASUHAN X KABUPATEN LEMBATA
Maria Melania Muda, 2010, Pembimbing pertama : Evi Yuniawati, dr., MKM Pembimbing kedua : Winny Suwendere, drg., M.S.
Sebagai salah satu institusi sosial, panti asuhan menyelenggarakan dan mengatur makanan yang seimbang serta memenuhi syarat gizi yang nantinya dapat mempengaruhi status gizi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penyelenggaraan makanan dan status gizi, dengan body mass index, pada anak asuh di Panti Asuhan X Kabupaten Lembata, NTT.
Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, cross sectional dengan kuesioner dan wawancara terpimpin. Subyek penelitian adalah anak asuh dan petugas di Panti Asuhan X. Teknik sampling adalah whole sample dengan jumlah responden 67 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan X termasuk kategori dalam baik dan 68,66 % anak asuh memiliki status gizi normal. Penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara penyelenggaraan makanan dengan status gizi, karena dengan α = 0,05 diperoleh nilai p < 0,05.
Kesimpulan penelitian ini adalah penyelenggaraan makanan tidak memiliki hubungan dengan status gizi pada anak asuh. Hal ini mungkin disebabkan karena walaupun penyelenggaraan makanan dinilai baik, namun masih terdapat 26,87 % anak asuh yang memiliki BMI underweight. Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi status gizi, tidak hanya oleh penyelenggaraan makanan saja, sehingga sulit dicari hubungannya.
v
AND NUTRITIONAL STATUS OF FOSTER CHILDREN IN X ORPHANAGE LEMBATA DISTRICT
Maria Melania Muda, 2010, Tutor I : Evi Yuniawati, dr., MKM Tutor II : Winny Suwendere, drg., M.S.
As one of social institution, orphanage organize and manage balanced diet also fulfil the nutritional requirements which later can affect nutritional status. The aim of this research is to know the relationship between the implementation of food and nutritional status of foster children in X Orphanage Lembata District, East Nusa Tenggara Province.
The method in this research is observational analytic, cross sectional with questionnaire and guided interview. Research subjects are foster children and X Orphanage official. The sampling method is the whole sampling with total 67 respondents.
The results showed that the system of the implementation of food in X Orphanage included in proper category and 68,66 % of foster children are in normal range of nutritional status. The research showed that there is no relationship between the implementation of food and nutritional status, because p<0,05 (α = 0,05).
The conclusion of this research is the implementation of food does not have a relationship with nutritional status of foster children. This is probably because although the organization of food is considered good, but there are still 26.87% of foster children who have a BMI of underweight. Moreover, there’s so many factors that affect nutritional status, not only the implementation of food, so it’s difficult to find the relationship.
viii
BAB I PENDAHULUAN
ix BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Panti Asuhan ... 2.2 Penyelenggaraan Makanan ...………..……... 2.2.1 Tujuan Penyelenggaraan Makanan ...………... 2.2.2 Kegiatan Penyelenggaraan makanan...………….……….... 2.2.3 Ketenagaan ...……….………. 2.2.4 Dana atau Anggaran ....……… ………... 2.2.5 Fasilitas Minimal Penyelenggaraan Makanan .………... 2.2.6 Hygiene dan Sanitasi Makanan ...……….. 2.4 Gambaran Umum Panti Asuhan X………...
x BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ... 3.2 Instrumen Penelitian ………..…….……. 3.3 Pengumpulan Data ...………
3.3.1 Sumber Data ... 3.3.2 Populasi ... 3.3.3 Sampel ... 3.3.4 Kriteria Sampel ... 3.4 Variabel Penelitian ...………
3.5 Definisi Konsepsional ...………...
3.6 Definisi Operasional ..……….……….
3.7 Teknik Analisis Data ...………...
3.8 Prosedur Penelitian ... 3.9 Aspek Etik Penelitian ...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Penelitian ...………. 21 21 21 21 22 22 22 22 23 24 25 25 26
xi
4.1.3 Pendidikan ...
4.2 Status Gizi ...……….……….……….
4.3 Penyelenggaraan Makanan ... 4.3.1 Sumber Daya ... 4.3.2 Proses Penyelenggaraan Makanan ... 4.4 Hasil Uji Statistik ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 5.2 Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
LAMPIRAN ...
RIWAYAT HIDUP ... 28 28 29 29 30 33
35 35
37
41
xii
Tabel 2.1 Klasifikasi Internasional BMI untuk orang dewasa ... Tabel 2.2 Kategori batas BMI untuk orang Asia dewasa ... Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...………... Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur ………..
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan …….. Tabel 4.4 Status Gizi Anak Asuh Berdasarkan BMI ……….
xiii
Lampiran 1 Persetujuan Komisi Etik Penelitian ……….. 41
Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian ….………... 42
Lampiran 3 Surat Rekomendasi Ijin Penelitian ………..………….. 43
Lampiran 4 Informed consent ………...…………... 44
Lampiran 5 Kuesioner Petugas Panti Asuhan ...……….….. 46 Lampiran 6
Lampiran 7 Lampiran 8
Kuesioner Anak Asuh ………..……. Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Anak Asuh ………..….
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:
Hubungan Antara Penyelenggaraan Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Asuh Di Panti Asuhan X Kabupaten Lembata
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan
Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,
( ) ( )
Saksi-saksi:
1. ……… ( )
2. ……… ( )
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN
(INFORMED CONSENT)
Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a :
U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya:
Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa:
setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul:
Hubungan Antara Penyelenggaraan Makanan Dan Status Gizi Pada Anak Asuh Di Panti Asuhan X Kabupaten Lembata
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.
Bandung,
Mengetahui, Yang menyatakan,
Penanggung jawab penelitian, Orangtua/wali subjek
( ) ( )
Keluarga Peserta penelitian/uji klinik,
( )
KUESIONER PETUGAS PANTI ASUHAN
Bandung, Juli 2010
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth. Bapak/Ibu
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan judul “Hubungan Penyelenggaraan Makanan dengan Status Gizi pada Anak Asuh di Panti Asuhan X Kabupaten Lembata”, saya sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian milik saya. Jawaban Bapak/Ibu dalam kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan dalam penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu merupakan kunci keberhasilan penelitian ini. Atas kerja sama, dukungan dan perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : Ursula B. Tokan
2. Jenis Kelamin : ( ) Pria (√ ) Wanita
3. Usia : 40 tahun.
4. Tempat/tanggal lahir : Hinga, 12 September 1970
5. Alamat : Kotabaru, Lewoleba Selatan - Lembata 6. Pendidikan terakhir : SMPS
7. Pekerjaan a. (√ ) PNS b. ( ) Swasta c. ( ) Honorer
d. Lain-lain (. . . ) 8. Status perkawinan
a. (√ ) Menikah b. ( ) Belum menikah
A. KUESIONER Sumber daya
1. Darimana sumber dana untuk penyelenggaraan makanan di Panti Asuhan ini?
a. Pemerintah b. Donatur
c. Lain-lain (. . . ) Keterangan :
APBD Provinsi NTT (DPA – SKPD Dinas Sosial Provinsi NTT – UPTD. P3S – Seksi Asuhan Anak Taruna Harapan Lembata tahun 2008).
b. 2 orang c. 3 orang d. > 3 orang
3. Apa saja sarana penyelenggaraan makanan yang terdapat di Panti Asuhan ini?
a. Ruang makan (√) Ada ( ) Tidak ada b. Ruang dapur (√) Ada ( ) Tidak ada c. Ruang penerimaan bahan makanan ( ) Ada (√) Tidak ada d. Ruang penyimpanan bahan makanan (√) Ada ( ) Tidak ada e. Ruang persiapan bahan makanan (√) Ada ( ) Tidak ada f. Ruang distribusi makanan (√) Ada ( ) Tidak ada g. Ruang pencucian alat masak (√) Ada ( ) Tidak ada h. Ruang penyimpanan alat masak ( ) Ada (√) Tidak ada i. Tempat sampah (√) Ada ( ) Tidak ada j. Ruang ganti pakaian pegawai ( ) Ada (√) Tidak ada k. Ruang pengawas atau kepala dapur ( ) Ada (√) Tidak ada Keterangan :
Di dalam ruang makan terdapat beberapa meja makan beserta kursi yang cukup untuk semua anak asuh dan beberapa lemari untuk penyimpanan alat – alat makan. Alat makan dicuci sendiri oleh anak asuh sesuai dengan tugas yang dibagi berdasarkan meja makan.
4. Apakah fasilitas di ruang makan (meja, kursi, piring, sendok, gelas, dll) cukup untuk semua anak asuh?
a. Ya b. Tidak
1. Bagaimana perencanaan menu makanan di Panti Asuhan ini dilaksanakan? a. Disusun sendiri oleh petugas penyelenggara makanan (Kepala
Panti Asuhan, staf koordinator penyantunan dan juru masak) b. Berdasarkan konsultasi dengan petugas gizi Puskesmas c. Lain-lain (. . . )
2. Terdiri dari apa saja menu makanan yang disajikan dalam kurun waktu satu hari?
a. Menu makan pagi (√) Ada ( ) Tidak ada b. Menu makan siang (√) Ada ( ) Tidak ada c. Menu makan malam (√) Ada ( ) Tidak ada d. Menu makanan selingan (√) Ada ( ) Tidak ada
3. Apakah terdapat siklus menu pada pemberian makanan? a. Ya, siklus menu 7 hari
b. Tidak Keterangan :
Menu yang dihidangkan bervariasi dan berbeda setiap hari. Komnbinasi makanan telah mengarah pada pola menu seimbang.
Pembelian Bahan Makanan dan Proses Produksi
1. Bagaimana sistem pembelian bahan makanan dilakukan?
- Pembelian bahan makanan dilakukan secara tunai.
- Bahan kering / tahan lama (beras, gula, dll) dibeli sebulan sekali, bahan yang mudah rusak (sayuran, buah, dll) dibeli setiap hari.
2. Apakah juru masak terlebih dahulu memilih dan memeriksa kualitas bahan makanan?
Keterangan :
Juru masak memilih bahan makanan yang tidak rusak, bersih dan segar.
3. Apakah bahan makanan tersebut diolah berdasarkan cara memasak yang baik?
a. Ya b. Tidak Keterangan :
Bahan makanan diolah dengan baik sehingga menghasilkan makanan yang enak, segar, tidak mentah, dan tidak terlalu matang.
Distribusi Makanan
1. Apakah makanan disajikan segera setelah makanan masak? a. Ya
b. Tidak, . . . Keterangan :
- Makanan telah disediakan terlebih dahulu di meja makan, kemudian lonceng dibunyikan untuk mengumpulkan anak asuh.
- Ada tiga kali waktu masak, yakni pukul 04.00 WITA untuk makan pagi, pukul 10.00 WITA untuk makan siang dan 17.00 WITA untuk makan malam.
2. Apakah porsi makanan dibagi sama rata bagi semua anak asuh? a. Ya
b. Tidak, . . .
b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali Keterangan :
- Pukul 06.00 WITA untuk makan pagi, pukul 13.30 WITA untuk makan siang, pukul 17.00 untuk makanan selingan dan pukul 19.00 WITA untuk makan malam.
- Bagi anak asuh yang tidak dapat mengikuti jadwal makan dapat makan sendiri dengan seijin petugas dapur.
Hygiene dan Sanitasi Penyelenggaraan Makanan
1. Apakah kebersihan dan hygienitas penyelenggaraan makanan telah dilakukan?
a. Ya b. Tidak
2. Darimana sumber air bersih yang digunakan? a. PDAM
b. Air sumur
c. Lain-lain (. . . )
Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Makanan
1. Bagaimana penilaian terhadap kualitas makanan dilakukan?
Memilih bahan makanan yang masih segar untuk diolah dan disajikan.
2. Bagaimana penilaian terhadap gizi makanan dilakukan?
Melakukan konsultasi dengan petugas gizi dari Puskemas Lewoleba dalam penyusunan menu.
Mencicipi terlebih dahulu makanan yang telah dimasak.
4. Bagaimana penilaian terhadap sanitasi makanan dilakukan?
- Alat makan dan alat masak dibersihkan sebelum dan sesudah pemakaian
- Makanan yang telah dimasak langsung disajikan.
5. Bagaimana pemantauan terhadap waktu makan anak asuh dilakukan? Menjaga saat waktu makan, yang dilakukan oleh petugas panti sesuai jadwal makan pagi, siang dan malam.
6. Bagaimana mengatasi pola makan anak asuh yang memiliki pantangan terhadap suatu jenis makanan?
Memberikan makanan yang lain atau tersendiri bagi anak asuh tersebut.
Pencatatan dan Pelaporan
1. Apakah sistem pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan makanan dilakukan setiap hari?
a. Ya b. Tidak
2. Apakah dilakukan perhitungan kembali terhadap anggaran untuk
penyelenggaraan makanan setiap bulannya oleh Bendahara Panti
Asuhan?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah dilakukan pelaporan anggaran setiap bulannya?
a. Ya
KUESIONER ANAK ASUH
Bandung, Oktober 2010
Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth. Saudara/i
Dengan hormat,
Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung dengan judul “Hubungan Antara Penyelenggaraan Makanan dan Status Gizi pada Anak Asuh di Panti Asuhan X Kabupaten Lembata”, saya sangat mengharapkan bantuan Saudara/i untuk berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian milik saya. Jawaban Saudara/i dalam kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan dalam penelitian ini. Partisipasi Saudara/i merupakan kunci keberhasilan penelitian ini. Atas kerja sama, dukungan dan perhatian Saudara/i, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
IDENTITAS RESPONDEN
9. Nama :
10. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
11. Usia :
12. Alamat :
13. Pendidikan :
KUESIONER
5. Berapa jumlah tenaga penyelenggara makanan di Panti Asuhan ini? a. 1 orang
b. 2 orang c. 3 orang d. > 3 orang
6. Apa saja sarana penyelenggaraan makanan yang terdapat di Panti Asuhan ini?
a. Ruang makan ( ) Ada ( ) Tidak ada b. Ruang dapur ( ) Ada ( ) Tidak ada c. Ruang penerimaan bahan makanan ( ) Ada ( ) Tidak ada d. Ruang penyimpanan bahan makanan ( ) Ada ( ) Tidak ada e. Ruang persiapan bahan makanan ( ) Ada ( ) Tidak ada f. Ruang distribusi makanan ( ) Ada ( ) Tidak ada g. Ruang pencucian alat masak ( ) Ada ( ) Tidak ada h. Ruang penyimpanan alat masak ( ) Ada ( ) Tidak ada i. Tempat sampah ( ) Ada ( ) Tidak ada j. Ruang ganti pakaian pegawai ( ) Ada ( ) Tidak ada k. Ruang pengawas atau kepala dapur ( ) Ada ( ) Tidak ada 7. Apakah fasilitas di ruang makan (meja, kursi, piring, sendok, gelas, dll)
b. Tidak
8. Apakah alat makan selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan? a. Ya
b. Tidak
9. Berapa kali jadwal makan dalam 1 hari? a. 1 kali
b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali
10. Pukul berapakah jadwal makan pagi? a. Pukul 06.00 WITA
b. Pukul 06.30 WITA c. Pukul 07.00 WITA d. Lain-lain (. . . .)
11. Pukul berapakah jadwal makan siang? a. Pukul 13.00 WITA
b. Pukul 13.30 WITA c. Pukul 14.00 WITA d. Lain-lain (. . . .)
12. Pukul berapakah jadwal makan selingan? a. Pukul 16.30 WITA
b. Pukul 17.00 WITA c. Pukul 17.30 WITA d. Lain-lain (. . . .)
13. Pukul berapakah jadwal makan malam? a. Pukul 19.00 WITA
b. Pukul 19.30 WITA c. Pukul 20.00 WITA d. Lain-lain (. . . .)
a. Ya b. Tidak
15. Apakah terdapat perbedaan menu antara menu makan pagi, makan siang, makan malam dan makanan selingan?
a. Ya b. Tidak
16. Apakah ada pergantian menu makanan? a. Ya, setiap … hari
b. Tidak
17. Apakah makanan disajikan segera setelah dimasak? a. Ya
b. Tidak (jika “Tidak”, lanjutkan ke pertanyaan nomor 14)
18. Jika jawaban nomor 13 “Tidak”, berapa lama makanan baru disajikan setelah dimasak?
a. 10 menit b. 15 menit c. 20 menit d. > 20 menit
19. Apakah makanan yang disajikan enak, segar, tidak mentah dan tidak terlalu matang?
a. Ya b. Tidak
20. Apakah porsi makanan dibagi sama rata bagi semua anak asuh? a. Ya
b. Tidak
21. Apakah anda menghabiskan makanan yang disajikan? a. Ya
b. Tidak
22. Apakah anda memiliki pantangan terhadap suatu jenis makanan tertentu? a. Ya (jika “Ya”, lanjutkan ke pertanyaan nomor 18)
23. Jika jawaban nomor 17 “Ya”, apakah makanan anda digantikan dengan jenis makanan lain?
a. Ya b. Tidak
24. Apakah makanan yang disajikan telah memenuhi 4 sehat 5 sempurna? a. Ya
70
RIWAYAT HIDUP
Nama : Maria Melania Muda
Nomor Pokok Mahasiswa : 0710103
Tempat dan Tanggal Lahir : Larantuka, 01 Januari 1990
Alamat : Jln. Dangdeur Indah III / 14 - Bandung
Riwayat Pendidikan :
Tahun 1995 : Lulus TK Tat Wam Asi, KUPANG Tahun 1995 – 2000 : SDK St. Yoseph 1, KUPANG Tahun 2001 : Lulus SDK St. Tarsisius, LEMBATA Tahun 2004 : Lulus SLTPK St. Pius X, LEMBATA Tahun 2007 : Lulus SMAK St. Yoseph, DENPASAR
1 1.1Latar Belakang
Gizi seimbang adalah pola makan yang seimbang pada zat gizi yang diperoleh dari aneka ragam makanan dalam memenuhi kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat, cerdas, dan produktif. Status gizi merupakan keadaan yang dihasilkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis antara lain pertumbuhan fisik, perkembangan, dan aktivitas (Suyatno, 2009). Pengertian lain, status gizi adalah ekspresi keadaan akibat dari keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologis akibat tersedianya zat gizi dalam seluler tubuh ( I Dewa Nyoman S, dkk, 2001). Sebagai salah satu institusi sosial, panti asuhan menyelenggarakan dan mengatur makanan yang seimbang untuk memenuhi syarat gizi sesuai dengan selera anak asuh, keamanan pangan, dan perlindungan terhadap gangguan akibat makanan. Agar makanan yang diselenggarakan itu memenuhi sasaran, maka penyediaan makanan di panti asuhan itu perlu diselenggarakan dengan seefisien mungkin. Oleh karena itu, tujuan penyelenggaraan makanan di panti asuhan adalah menyediakan makanan bagi anak asuh dalam jumlah dan mutu yang memenuhi syarat gizi, menyediakan makanan yang memenuhi cita rasa dan selera anak asuh, menyediakan makanan yang memenuhi standar sanitasi dan batas sumber dana dan fasilitas panti asuhan, dan melaksanakan sistem pelayanan makanan makanan yang layak, tepat dan cepat (Depkes, 2000).
kategori kurang, menurut indeks TB/U ada 43.75% termasuk kategori pendek dan menurut indeks berat badan / tinggi badan (BB/TB) seluruhnya (100 %) termasuk kategori normal (Dwi Kusumayanti, 2005).
Daerah NTT umumnya dan Lembata khususnya beriklim kering dengan curah hujan yang rendah menunjukkan persentase gizi kurang dan gizi buruk yang cukup tinggi. Panti Asuhan X adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis Panti Pengembangan dan Penyantunan Sosial di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Nusa Tenggara Timur yang bertempat di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata. Panti ini sudah seharusnya memiliki keistimewaan dalam cara pengaturan dan penyelenggaraan makanan yang mungkin berbeda dari panti – panti yang lain karena manajemen yang dikelola pemerintah, termasuk di dalamnya adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi anak asuh.
Bertolak dari latar belakang tersebut, maka penelitian ini dimaksudkan untuk melihat hubungan antara penyelenggaraan makanan dan status gizi anak asuh pada Panti Asuhan X sebagai salah satu Panti Asuhan di daerah Lembata – NTT.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tersebut di atas, maka dapat dirumuskan identifikasi penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana peran Panti Asuhan X dalam memenuhi kebutuhan gizi anak asuh
2. Bagaimana hasil penilaian status gizi anak asuh
3. Bagaimana hubungan penyelenggaraan makanan dengan status gizi anak asuh
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penilaian menu hidangan dengan status gizi anak asuh, yang diharapkan dapat dipakai sebagai masukan untuk peningkatan mutu dan kualitas Panti Asuhan X dalam memenuhi kebutuhan gizi anak asuh.
1. Mengetahui peran Panti Asuhan X dalam memenuhi kebutuhan gizi anak asuh dalam proses penyelenggaraan makanan
2. Mengetahui hasil penilaian status gizi anak asuh
3. Menilai hubungan penyelenggaraan makanan dengan status gizi anak asuh
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah :
1. Menambah wawasan serta pengetahuan tentang penyelenggaraan makanan dalam hubungan dengan status gizi.
2. Memberikan masukan yang berguna untuk memperbaiki dan mengembangkan peranan panti asuhan, khususnya Panti Asuhan X dalam memenuhi kebutuhan gizi anak asuhnya.
3. Sebagai bahan referensi bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkenaan hubungan penyelenggaraan makanan dengan status gizi.
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka pemikiran
Penyelenggaraan makanan merupakan salah satu upaya panti asuhan merupakan upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan status gizi anak asuh. Oleh karena itu, penelitian ini meneliti hubungan antara penyelenggaraan makanan dan status gizi anak asuh di Panti Asuhan X.
1.5.2 Hipotesis
Berdasarkan uraian sebelumnya, penulis menyusun suatu hipotesis yang akan diuji dan diteliti kebenarannya melalui analisa sebagai berikut :
H0 : Tidak ada hubungan antara penyelenggaraan makanan dan status gizi anak
asuh.
H1 : Ada hubungan antara penyelenggaraan makanan dan status gizi.
1.6 Metodologi
1. Jenis penelitian : observasional analitik. 2. Rancangan penelitian : cross sectional.
3. Instrumen pokok penelitian : kuesioner. 4. Teknik pengambilan data : survei.
5. Populasi penelitian : anak asuh yang terdaftar pada Panti Asuhan X sebanyak 83 orang
6. Jumlah sampel : 83 orang
7. Teknik pengambilan sampel : whole sampling.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di Panti Asuhan X yang berlokasi di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata – Nusa Tenggara Timur. Adapun penelitian dimulai dari bulan Desember 2009 sampai dengan Desember 2010.
Status gizi Penyelenggaraan
35 5. 1 Simpulan
Dari hasil penelitian di Panti Asuhan X dapat disimpulkan bahwa :
1. Peran Panti Asuhan X dalam memenuhi kebutuhan gizi anak asuh yakni melalui penyelenggaraan makanan telah dilaksanakan dengan baik, meliputi :
a. Sumber daya : pendanaan, tenaga, dan sarana.
b. Proses penyelenggaraan makanan : perencanaan menu, pembelian bahan makanan dan proses produksi, distribusi makanan, hygiene dan sanitasi, pengawasan, pencatatan serta pelaporan.
2. Hasil penilaian status gizi anak asuh menunjukkan bahwa 68,66 % dari 67 orang anak asuh memiliki status gizi normal.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara penyelenggaraan makanan dan status gizi anak asuh yang mungkin disebabkan oleh:
a. Walaupun penyelenggaraan makanan dinilai baik namun masih terdapat 26,87 % dari 67 orang anak asuh yang memiliki BMI underweight.
b. Kurangnya faktor yang diteliti selain penyelenggaraan makanan, mengingat banyak faktor yang mempengaruhi status gizi.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini disarankan :
1. Bagi Panti Asuhan X, disarankan untuk menelaah lebih lanjut alasan mengapa masih banyak anak asuh yang memiliki status gizi rendah. 2. Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas :
Dinas Kesehatan disarankan untuk membuat kategori BMI khusus bagi penduduk NTT.
3. Bagi Dinas Sosial :
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Djaeni Sediaoetama. 2008. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa Dan Profesi. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat. p. 245.
Ari Rahayu. 2005. Pengaruh Tipe Panti Asuhan (A dan C) Terhadap Tingkat Konsumsi Energi dan ProteinSerta Status Gizi Remaja Penghuni Panti Usia
10-18 Tahun (Studi Di Panti Gatot Subroto dan Panti Al-Hikmah Semarang).
http://www.fkm.undip.ac.id/data/index.php?action=4&idx=2445. 10 Desember 2009.
Arisman. 2004. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi Dalam Daur kehidupan. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC. p. 171, 181 – 185.
Bagust, A., Walley, T. 2000. An Alternative to Body Mass Index for Standardizing Body Weight for Stature. QJM : An International Journal Of Medicine, 93 (9): 589 – 596.
Brown, Judith E. 2008. Nutrition Through The Life Cycle. USA : Thomson Wadsworth. p. 38.
Collins, Anne. 2007. Information About Healthy Weight. http://www.annecollins.com/healthy-weight-information.htm . 10 Oktober 2010.
Depkes RI. 2000. Pedoman Perbaikan Gizi di Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA). Jakarta: Ditjen Gizi Masyarakat. p. 3 – 27.
Dwi Kusumayanti. 2005. Hubungan Penilaian Mutu Hidangan Dengan Status Gizi Anak Asuh Di Panti Asuhan Budhi Asih Kota Cirebon Tahun 2005.
Ferrera, Linda A., 2006. Focus on Body Mass Index And Health Research. New York : Nova Science Publishers. p. 1.
Galih Ahmad. 2009. Hubungan Antara Pelaksanaan Funsi Keluarga Dalam Perawatan Kesehatan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Desa Kebondowo
Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/104/jtptunimus-gdl-galihahmad-5187-3-bab2.pdf . 10 November 2010.
Gibney, Michael J., Margetts, Barrie M., Kearney, John M., Arab Lenore. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC. p. 94 –
96.
Hadia Mashur. 2002. Perbedaan Tingkat Penerimaan Makanan, Tingkat Kecukupan Energi Dan Protein Serta Status Gizi Anak Asuh Pada
Penyelenggaraan Makanan Di Panti Asuhan Muhammadiyah Dan Panti
Asuhan Yataama Al Firdaus Kota Semarang.
http://eprints.undip.ac.id/13240/ . 10 Oktober 2010.
Hilda Sri Puspita Sari. 2010. Hubungan antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Majalengka Taun
2010. http://akbid-kti.blogspot.com/2010/01/hubungan-antara-status-gizi-dan-faktor.html. 24 Februari 2010.
I Dewa Nyoman S, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. p. 18 – 21, 94.
Maria Fatimah A. 2006. Konsep Diri Remaja Yang Tinggal Di Panti Asuhan
(Studi Kasus).
MedicalEra. 2010. Menghitung BMI (Body Mass Index). http://www.medicalera.com/index.php?option=com_kunena&Itemid=347&fu nc=view&catid=72&id=223 . 10 Oktober 2010.
Muhammad Azinar. 2005. Tingkat Konsumsi Energi Dan Konsumsi Protein Serta Hubungannya Dengan Status Gizi Anak Asuh Usia 10-18 Tahun (Studi pada
Penyelenggaraan Makanan Di Panti Asuhan Pamardi Putra Kabupaten
Demak) Tahun 2005.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHab3b/d29cc96 8.dir/doc.pdf. 24 Februari 2010.
Plan Indonesia, Departemen Gizi dan Masyarakat – Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. 2006. Penilaian Situasi Pangan Dan Gizi di Wilayah Kerja Plan Indonesia Program Unit Lembata.
http://ntt- academia.org/Flores/Lembata_Situasi-Pangan_Report-FNS-Complete-draft.pdf. 10 Desember 2009.
Ririn Indah Setyawati. 2006. Hubungan Antara Pola Konsumsi Makanan Dan Tingkat Konsumsi Gizi Anak Usia Sekolah dDi Panti Asuhan (Studi di Panti
Asuhan Muhammadiyah Surabaya, Panti Asuhan Putri Aisyiyah Surabaya,
Panti Asuhan Al Huda Surabaya, Panti Asuhan Muslim Surabaya, Panti
Asuhan Assalafiyah Surabaya).
http://adln.fkm.unair.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=adlnfkm-
adln-s2-2006-ririnindah-266&newtheme=gray&newlang=english&newlang=english . 27 November 2010.
Sunita Almatsier. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. p. 9.
Suyatno. 2009. Antropometri Sebagai Indikator Status Gizi. http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/11/anthropometri-gizi.pdf . 10 November 2010.
_______ 2009. Pengantar Penentuan Status Gizi. http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2009/11/pengertian-penentuan-status-gizi.pdf. 16 Desember 2009.
WHO. 2010. http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html . 10 Oktober 2010.