• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Controller dalam Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Efektifitas Pengendalian Persediaan (Studi Kasus pada PT Sarana Ternak Utama).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Controller dalam Pengendalian Persediaan Guna Menunjang Efektifitas Pengendalian Persediaan (Studi Kasus pada PT Sarana Ternak Utama)."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PERANAN CONTROLLER DALAM PENGENDALIAN PERSEDIAAN GUNA MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN PERSEDIAAN

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya tergantung dari faktor teknologi, modal, sarana dan prasarana yang tersedia, juga tidak terlepas dari faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut sehingga diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang cermat atas pelaksanaan prosedur persediaan dalam perusahaan. Dalam hal ini, controller sangat diperlukan kontribusinya dalam membantu, mengelola, dan menerapkan pengendalian atas persediaan sehingga dapat meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan.

Berdasarkan pemikiran ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada PT Sarana Ternak Utama Ruko Palangsari Endah no. 7-9 Cirebon, Jawa Barat, sebagai obyek penelitian dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas pengendalian persediaan dan peranan controller dalam pengendalian gaji guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan pada PT Sarana Ternak Utama.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitis yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek penelitian dengan cara mengumpulkan data, kemudian melakukan analisis dengan pendekatan studi kasus untuk kemudian diambil kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh bahwa controller cukup berperan dalam pengendalian persediaan, tetapi masih ada kelemahan pada PT Sarana Ternak Utama yaitu kurang adanya sanksi yang tegas terhadap penyimpangan yang terjadi. Hipotesis yang diajukan penulis dapat diterima, yaitu controller berperan dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK………... iv

KATA PENGANTAR……… v

DAFTAR ISI……….. vii

DAFTAR TABEL……….. xiii

DAFTAR GAMBAR………..… xiv

DAFTAR LAMPIRAN……….. xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2 Identifikasi Masalah……… 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 4

1.4 Kegunaan Penelitian………. 4

1.5 Rerangka Pemikiran……….… 5

1.6 Metodologi Penelitian……….. 9

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian……… 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Tentang Peranan………... 10

2.2 Controller 2.2.1 Pengertian Controller………... 11

2.2.2 Fungsi Controller... 13

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.2.4 Karakteristik Controller yang Kuat……… 20

2.3 Pengendalian 2.3.1 Pengertian Pengendalian………. 23

2.3.2 Proses Pengendalian……… 28

2.4 Pengendalian Internal 2.4.1 Pengertian Pengendalian Internal……… 31

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal……….. 32

2.4.3 Karakteristik Pengendalian Internal……… 32

2.4.4 Elemen Sistem Pengendalian……….. 38

2.4.5 Keterbatasan Pengendalian Internal……… 39

2.5 Definisi Efektivitas……… 40

2.6 Konsep Persediaan 2.6.1 Pengertian Persediaan……….. 40

2.6.2 Jenis-jenis Persediaan………. 41

2.6.3 Sistem Pencatatan Persediaan………. 42

2.6.4 Metode Penilaian Persediaan……….. 42

2.6.5 Pengelolaan Persediaan………... 43

2.6.6 Perencanaan Persediaan………... 44

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha 2.6.8 Hubungan Controller dalam Pengendalian Persediaan

Guna Menunjang Efektivitas Pengendalian

Persediaan………. 49

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian……… 53

3.2 Metodologi Penelitian………... 53

3.2.1 Penentuan Responden……….. 53

3.2.2 Metode Pengumpulan Data……….. 54

3.2.3 Teknik Pengembangan Instrumen……… 56

3.2.4 Operasionalisasi Variabel……… 58

3.2.5 Variabel dan Skala Pengukuran………... 58

3.2.6 Analisis Pengujian Hipotesis………... 62

3.2.7 Penarikan Kesimpulan………. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan……… 65

4.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas……….. 66

4.3 Kebijakan dan Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Persediaan Barang Dagang 4.3.1 Kebijakan Pengelolaan Persediaan Barang Dagang…… 75

4.3.2 Prosedur Pengelolaan dan Pengendalian Persediaan Barang Dagang………. 75

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.3.4 Prosedur Penerimaan Barang……….. 77

4.3.5 Prosedur Peletakkan dan Penyimpanan Barang……….. 77

4.3.6 Prosedur Penjualan Barang……….. 78

4.4 Formulir……….. 79

4.5 Jenis-jenis Laporan dalam Siklus Persediaan PT Sarana Ternak Utama………. 80

4.6 Kedudukan Controller dalam Perusahaan………. 85

4.7 Karakteristik Controller……… 85

4.8 Kontribusi Controller dalam Pengendalian Persediaan…... 93

4.9 Berfungsinya Controller secara Normatif……… 94

4.9.1 Fungsi Perencanaan………. 94

4.9.2 Fungsi Pengendalian……… 98

4.9.3 Fungsi Pelaporan……….. 98

4.10 Fungsi Akuntansi……….. 99

4.11 Fungsi dan Tanggung Jawab Utama Lainnya……….. 101

4.12 Proses Pengendalian Persediaan……….. 101

4.12.1 Penetapan Standar Pengukuran……… 102

4.12.2 Pengukuran Pelaksanaan………. 103

4.12.3 Membandingkan Hasil Pengukuran dan Standar…… 103

4.12.4 Evaluasi Penyimpangan……….. 104

4.12.5 Rekomendasi Perbaikan……….. 105

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.13.1 Akurasi………. 106

4.13.2 Keberadaan……….. 107

4.13.3 Kelengkapan……… 108

4.13.4 Pengklasifikasian………. 108

4.14 Pengujian Hipotesis 4.14.1 Analisis Deskripif Kualitatif………... 109

4.14.2 Analisis Statistik………. 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……… 115

5.2 Saran………...… 117

DAFTAR PUSTAKA... 119

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….. 121

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 : Characteristic of Strong Controller……… 20 Tabel 3.1 : Indikator Variabel Independen dan Skala Pengukuran………. 59 Tabel 3.2 : Indikator Variabel Dependen dan Skala Pengukuran………….. 62 Tabel 4.1 : Jenis-jenis Laporan yang Digunakan PT Sarana Ternak

(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 : Skema Peranan Controller dalam Pengendalian Persediaan

Guna Menunjang Efektivitas Pengendalian Persediaan…… 51

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Struktur Organisasi PT Sarana Ternak Utama………... 121

Lampiran 2 : Kuesioner………. 122

Lampiran 3 : Data Hasil dari Rekapitulasi Jawaban Responden….. ………136

Lampiran 4 : Formulir Bon Permintaan Pembelian……….. 144

Lampiran 5 : Bukti Pengeluaran Bank/ Giro……… ………145

Lampiran 6 : Kartu Hutang……… 146

Lampiran 7 : Order Pembelian………. ………147

Lampiran 8 : Kartu Piutang………148

Lampiran 9 : Bukti Pengeluaran Barang……….. 149

Lampiran 10 : Laporan Penerimaan Kas……….. ………150 Lampiran 11 : Laporan Penjualan………. 151

Lampiran 12 : Kartu Stok……….. 152

Lampiran 13 : Bon Terima Barang……… 153

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini, perkembangan dunia industri semakin maju, hal ini terbukti dengan munculnya industri-industri yang mengelola berbagai macam produk. Peranan persediaan tidak dapat diabaikan dalam kelangsungan produksi suatu perusahaan. Bagi pihak perusahaan, persediaan memiliki peranan sangat penting terhadap produksi perusahaan baik dalam proses maupun sampai menghasilkan barang jadi (produk) baik perusahaan dalam skala besar maupun perusahaan dalam skala kecil.

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha Keterbatasan manajemen dalam pengendalian menjadi salah satu penyebab terjadinya kecurangan dan penyelewengan biaya dalam persediaan. Masalah ini tentu membutuhkan penanganan serius dari pihak manajemen perusahaan, mengingat biaya dalah masalah material bagi perusahaan, karena membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya. Selain itu pihak manajemen perusahaan juga harus menyadari bahwa dalam persediaan selalu saja dapat terjadi kemungkinan adanya tambahan biaya-biaya yang fiktif, manipulasi jumlah persediaan barang, atau adanya perhitungan jumlah barang yang tidak sesuai dengan yang seharusnya, dan jenis-jenis penyelewengan lain.

Tujuan utama adanya persediaan yaitu untuk dapat memenuhi kuantitas dam kualitas dari produksi suatu produk. Perbaikan prosedur dan kebijakan perusahaan mengenai persediaan dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk dapat menekan biaya penyimpanan dan biaya produksi.

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha Oleh sebab itu, diperlukan pengawasan dan pengendalian yang memadai terhadap persediaan, karena persediaan merupakan unsur terbesar dalam harta lancar dalam neraca, sehingga bila terjadi kesalahan dalam pengelolaan persediaan maka akan mempengaruhi keadaan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan yang bersangkutan.

Dengan adanya controller, perusahaan dapat mengelola dan menggunakan persediaan dengan efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Pengendalian yang tidak memadai dapat menyebabkan terjadinya kesalahan aktivitas pengelolaan bahan baku suatu perusahaan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan itu sendiri.

Pada umumnya, controller tidak menjamin kesalahan dapat dihilangkan, tetapi hanya berupaya untuk meminimalkan kesalahan itu. Namun dengan adanya pengendalian yang memadai dapat membantu perusahaan untuk memperoleh semua informasi yang benar, relevan, mudah dimengerti, tepat waktu, dan andal. Informasi seperti ini dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam penanganan persediaan.

Atas dasar latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus guna menyusun skripsi dalam rangka menyelesaikan tugas akhir Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha dengan judul: “Peranan Controller dalam Pengendalian Persediaan guna Menunjang Efektivitas

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Identifikasi Masalah

Atas dasar latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian persediaan pada PT Sarana Ternak Utama?

2. Bagaimana peranan controller dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan pada PT Sarana Ternak Utama?

2.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi, maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pelaksanaan pengendalian persediaan pada PT Sarana Ternak Utama.

2. Mengetahui peranan controller dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan di PT Sarana Ternak Utama.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Bagi Penulis, sebagai suatu kesempatan untuk menambah pengetahuan

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha satu syarat dalam menempuh ujian akhir Sarjana Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Pimpinan perusahaan, untuk memberi sumbagan pemikiran yang didasarkan

pada analisis mengenai peranan controller terhadap keefektifan pengendalian persediaan dalam kaitannya dengan penekanan biaya penyimpanan.

3. Bagi pembaca, masyarakat, dan pihak-pihak lain, diharapkan hasil

penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang peranan controller dalam pengendalian persediaan dan sebagai dasar studi

perbandingan atas dasar penelitian lebih lanjut.

1.5 Rerangka Pemikiran

Setiap perusahaan baik besar maupun kecil memerlukan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) yang baik. Dalam perusahaan yang volume kegiatannya masih relatif sedikit, pimpinan perusahaan dapat mengawasi dan mengendalikan secara langsung seluruh aktivitas dalam perusahaan, akan tetapi dalam perusahaan yang volume kegiatannya besar, pimpinan perusahaan tidak dapat mengawasi serta mengendalikan secara langsung semua aktivitas perusahaan, mengingat keterbatasan kemampuan pimpinan perusahaan itu sendiri. Menurut Suadi (2001:6) definisi pengendalian manajemen adalah sebagai berikut:

“Pengendalian manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha Dalam hal ini pimpinan perusahaan perlu mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang antara lain kepada controller. Controller berperan dalam memberikan kontribusi pada banyak bidang

teristimewa membantu dan memberikan saran penyelesaian berbagai masalah. Controller dapat menyediakan informasi kepada manajemen perusahaan

guna mendukung terciptanya pengendalian yang lebih baik dengan membandingkan antara hasil dari laporan intern tertentu dengan prosedur atau kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga contoller dapat melihat perbaikan yang perlu dilakukan perusahaan.

Pengertian “Controller” menurut Usry & Hammer yang diterjemahkan oleh Alfonsius Sirait (1999:8) adalah sebagai berikut:

Controller adalah manajer eksekutif yang bertanggung jawab atas fungsi akuntansi perusahaan. Controller mengkoordinasikan keikutsertaan manajemen dalam fase perencanaan dan pengendalian untuk mencapai sasaran perusahaan, dalam menentukan keefektifan pelaksanaan kebijakan, dan dalam menyusun struktur dan prosedur organisasional. Dia juga bertanggungjawab untuk mengamati metode perencanaan dan pengendalian yang digunakan di seluruh bagian perusahaan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan dalam perencanaan dan pengendalian.

Wilson & Campbell yang dialihbahasakan oleh Tjintjin Fenix Tjendera (1993:10) mengatakan:

“Memang benar controller harus melakukan kegiatan akuntansi, tetapi dia tidak harus membatasi peranannya dalam fungsi pencatatan. Lebih layak agar dia memperluas fungsi akuntansi kepada aplikasi manajemennya.”

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha 1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian. 2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk

pengembalian pajak) kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.

3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran-anggaran secara keseluruhan.

4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.

5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.

Berdasarkan ketiga pendapat tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa controller mempunyai andil atas perencanaan dan pengendalian berbagai aspek kegiatan perusahaan, salah satunya adalah perencanaan dan pengendalian persediaan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa biaya penyimpanan merupakan salah satu pengeluaran yang cukup besar jumlahnya serta rumit dalam pengendalian dan perhitungannya. Oleh karena itu harus diperhatikan dan diawasi pembayarannya agar tidak terjadi kecurangan, penyelewengan, pencurian, dan kesalahan data akuntansi.

(17)

8

Universitas Kristen Maranatha diperlukan. Dalam hal ini, perusahaan membutuhkan informasi yang benar, relevan, dapat dimengerti, tepat waktu, dan andal mengenai persediaan, yang hanya bisa dihasilkan jika perusahaan memiliki pengendalian intern yang baik dan memadai atas persediaan.

Controller dan para stafnya berupaya menciptakan hubungan yang

memuaskan antara perusahaan dan para karyawan serta pemasok dengan cara mendorong dan mempromosikan hubungan yang baik antara kedua pihak tersebut dalam hal pengawasan persediaan. Sebagai fungsi staf, controller harus dapat memberikan andil dalam perencanaan dan pengendalian atas persediaan, namun dalam pelaksanaannya tetap merupakan tanggung jawab pimpinan operasional.

Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa masalah biaya persediaan penting alasannya antara lain karena:

1. Penyelewengan atau kecurangan dalam persediaan cukup sering terjadi.

2. Terdapat prosedur serta kebijakan-kebijakan dalam persediaan yang seharusnya ditaati.

3. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk persediaan berkaitan sebagai unsur pembentuk laba bersih sebagian besar perusahaan.

(18)

9

Universitas Kristen Maranatha

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan pendekatan studi kasus dengan penelitian deskriptif analisis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan, mengkaji, dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas obyek yang diteliti.

Untuk teknik penelitian, penulis menggunakan dua cara, yaitu: 1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penulis mengunjungi perusahaan secara langsung untuk mengumpulkan bukti-bukti yang menjadi dasar untuk menarik kesimpulan. Penelitian lapangan ini bertujuan untuk mencari data primer. Penelitian lapangan dapat dilakukan dengan cara: wawancara langsung, observasi, dan pengumpulan data tertulis berupa dokumen-dokumen.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian dilakukan dengan mempelajari berbagai literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam penelitian kepustakaan, data yang dibutuhkan diperoleh dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang relevan untuk memperoleh data sekunder.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(19)

115 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis pada PT Sarana Ternak Utama mengenai peranan controller dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Controller pada PT Sarana Ternak Utama cukup berperan dalam pengendalian persediaan,hal ini disimpulkan berdasarkan:

A. Controller PT Sarana Ternak Utama memiliki karakteristik yang memadai yang mendukung perannya sebagai controller yang baik, yakni: memiliki kualitas personal, keahlian berkomunikasi, kemampuan interpersonal dan kemampuan teknis yang baik dan mampu mengatur dan mengkoordinasikan pertanggungjawaban ganda dengan baik, mampu membuat pertimbangan bisnis cukup baik, walaupun dalam pelaksanaanya dibantu Asisten Direksi.

(20)

116

Universitas Kristen Maranatha C. Kontribusi Controller dalam PT Sarana Ternak Utama juga dinilai

cukup baik, hal ini dapat dilihat dari 53,33 % memberikan jawaban “Ya” terhadap sejumlah pertanyaan yang diajukan melalui kuesioner

yang dibagikan.

2. Pengendalian persediaan pada PT Sarana Ternak Utama dilaksanakan dengan cukup memadai sehingga tercapai efektivitas pengendalian persediaan, hal ini dilihat dari:

A. Proses pengendalian persediaan

Proses pengendalian perusahaan PT Sarana Ternak Utama dinilai cukup baik dalam menunjang efektivitas pengendalian persediaan, seperti dalam hal penetapan standar pengukuran, pengukuran pelaksanaan, perbandingan hasil dengan standar, evaluasi penyimpangan, rekomendasi pebaikan, serta dalam tindakan koreksi, follow up, dan monitoring menunjukkan indikator dalam persentase yang cukup tinggi

yaitu di atas 60%, terutama dalam hal perbandingan hasil dengan standar serta dalam rekomendasi perbaikan yang hampir semua reponden menilai baik.

B. Tujuan pengendalian persediaan

(21)

117

Universitas Kristen Maranatha sebagian besar responden yaitu di atas 60% berpendapat tujuan pengendalian dapat tercapai.

3. Walaupun peranan controller dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas pengendalian persediaan cukup memadai, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yaitu:

a. Controller dalam hal ini adalah Office Manager kurang berperan secara maksimal dalam menjalankan fungsi controller, karena banyak dibantu oleh Asisten Direksi.

b. Menurut controller dan Kepala Gudang, tidak ada sanksi khusus secara tegas dan tertulis bagi karyawan yang lalai dalam menjalankan tugasnya terutama melakukan penggelapan terhadap persediaan perusahaan.

5.2 Saran

Setelah mempelajari pembahasan dan menarik kesimpulan penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk lebih dapat meningkatkan peranan controller dalam pengendalian persediaan guna menunjang efektivitas

pengendalian persediaan di PT Sarana Ternak Utama,adalah sebagai berikut:

(22)

118

Universitas Kristen Maranatha tanggung jawab pada pelaksanaannya dengan kontribusi controller secara konseptual.

(23)

119 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. & Vijay Govindarajan. 2007. Management Control System. Twelfth Edition. New York: McGraw-Hill.

Arens, Alvin A. & James K. Loebbecke. 1994. “Auditing: Integrated Approach”. Fifth edition . New Jersey: Prentice Hall International, Inc. Dialihbahasakan oleh Amir Abadi Jusuf, 1999. Auditing: Pendekatan Terpadu. Buku ke-2. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A. & James K. Loebbecke. 2006. Auditing and Integrated Approach. 11th. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Champion, Dean J. 2000. Basic Statistics for Social Research. Second Edition, New York: Mac Millan Publishing Company.

Horngren, Charles T., & George Foster. 2000. Cost Accounting: A Manajerial Emphasis. 10th edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik per 1 Januari 2001. Cetakan ke-1. Jakarta: Salemba Empat.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Komite Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.

Messier. 2005. Auditing and Assurance Service a Systematic Approach. 4th. Jakarta: Salemba Empat.

Midjan, La., & Azhar Susanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Penyusunan Metode dan Prosedur. Edisi 8. Bandung: Lingga Jaya.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Sathe, Vijay. 1982. Controller’s Involvement in Management. First Edition. New Jersey: Englewood Cliffs.

(24)

120

Universitas Kristen Maranatha Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Suadi, Arief. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Supriyono, R.A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Suwardjono. 2003. Akuntansi Pengantar. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Usry, Milton F. & Laurence H.Hammer. 1998. “Cost Accounting: Planning and

Controlling”. Tenth Edition. Cincinnati. Ohio: South Western Publishing Co. Dialihbahasakan oleh Alfonsius Sirait. 1999. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.

Wilson, James D. & John B. Campbell. 1991. “Controllership: The Work of

Managerial Accountant”. Los Angeles, California: John Wisey and Sons,

Referensi

Dokumen terkait

dengan menggunakan Job Characteristic Scale oleh Chao (2010), dan untuk kepuasan kerja diukur dengan menggunakan Job Satisfaction Scale oleh Hong &

Jumlah hasil tangkapan ikan para nelayan di wilayah Teluk Palu dari waktu ke waktu tidak mengalami peningkatan jumlah yang berarti, bahkan yang cendemng terjadi adalah h a i

Citra merupakan kuantisasi nilai-nilai grayscale yang direpresentasikan pada sebuah matriks atau array, dimana tiap nilai baris maupun kolom dari array, tersebut

relativitas khusus untuk waktu, panjang, dan massa, serta kesetaraan massa dengan energi yang diterapkan dalam teknologi.  Memformulasikan relativitas khusus untuk massa,

Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar -0,293 dengan signifikansi sebesar 0,003 (p<0,005) sehingga kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat

Salah satu ha1 yang menarik dari hasil simulasi model dalam penelitian ini adalah bahwa respon kebijakan moneter untuk mengendalikan depresiasi rupiah dan inflasi dengan

P : terus kalau menurut bapak sendiri ini,,jangan diingat kata dokter dulu ya…mungkin pernah lihat pengalaman…atau pernah tahu ada orang yang sakit tbc juga..mungkin

Kondisi ini menunjukkan bahwa variabel asimetri informasi yang diproksikan dengan ADJSPREAD berpengaruh secara positif signifikan terhadap manajemen laba