iv
PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT UNTUK KEGIATAN USAHA YANG BERPOTENSI
MENYEBABKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERBANKAN DAN PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP
PUTRI ESTA NAPITU 110110100211
ABSTRAK
Prinsip kehati-hatian merupakan prinsip utama bagi perbankan dalam menjalankan usahanya. Prinsip kehati-hatian digunakan dalam penyaluran kredit hingga penyelamatan kredit yang gagal. Sebagai pelaksanaan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, Undang-Undang Perbankan menentukan bank wajib memiliki keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atas asas itikad baik dan kemampuan serta kesanggupan calon debiturnya untuk melunasi kredit tersebut. Prinsip kehati-hatian harus dipegang teguh terutama yang berkaitan dengan penyaluran dana, termasuk peningkatan peranan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan berskala besar dan/atau berisiko tinggi. Karena walaupun bank telah melakukan analisis pemberian kredit dengan benar, tetap ada kemungkinan bahwa kredit yang disalurkan berpotensi menimbulkan masalah, termasuk masalah lingkungan. Masalah lingkungan akan mendesak bank untuk meninjau kembali apakah kebijakan perkreditannya telah tepat dan tidak berpotensi menyebabkan rusaknya lingkungan.
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah bersifat yuridis normatif, yaitu metode penelitian hukum dengan meneliti bahan pustaka mencakup bahan hukum primer dengan menelaah kaidah-kaidah hukum dalam Peraturan Perbankan dan Peraturan Lingkungan Hidup, bahan hukum sekunder serta bahan hukum tersier. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskripif analistis untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif melalui suatu proses analisis dengan menggunakan teori dan peraturan hukum yang berlaku.