PELAKSANAAN MAGANG
Penanaman Ulang Tanaman Stroberi
Tanaman stroberi mampu berproduksi dengan baik sampai dengan dua tahun apabila dipelihara dengan baik. Tanaman stroberi di Vin’s Berry Park umurnya telah melebihi umur produktif, yaitu dua tahun sehingga dilakukan penanaman ulang agar tanaman tetap bisa berproduksi. Tanaman stroberi yang tidak produktif sebaiknya diganti dengan tanaman yang baru. Menurut Sukumalanandana dan Verheij (1997), tanaman stroberi umumnya diperbanyak melalui stolon (runner) atau dari anakan. Vin’s Berry Park melakukan penanaman ulang untuk meremajakan tanaman stroberi yang sudah tidak produktif.
Penanaman ulang dilakukan dengan cara mencabut tanaman stroberi dan membersihkan akar-akar tanaman yang telah busuk. Akar tanaman yang terlalu panjang dipotong disisakan 10 – 12 cm dan bonggol tanaman dipotong hingga tersisa kurang lebih 1.5 cm. Daun tanaman stroberi juga dibuang dan disisakan 3 – 4 buah untuk mengurangi penguapan sekaligus sebagai tanda bahwa tanaman stroberi telah ditanam ulang. Tanaman stroberi selanjutnya ditanam kembali ke dalam polybag (Gambar 6).
Penanaman ulang tanaman stroberi membutuhkan kehati-hatian. Proses penanaman ulang tanaman yang salah akan menyebabkan gagal tanam dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
Pelaksanaan penanaman ulang membutuhkan waktu yang cukup lama. Satu orang karyawan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk penanaman ulang tanaman stroberi satu greenhouse dengan populasi tanaman 1 600 – 2 000 polybag. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penanaman ulang tanaman stroberi adalah satu minggu minimal dibutuhkan dua orang karyawan. Prestasi kerja penanaman ulang penulis masih lebih rendah dibandingkan prestasi kerja karyawan (Lampiran 3).
Gambar
Keterangan: 1) Tanaman stroberi yang akan ditanam ulang polybag, 3) Akar tanaman stroberi dibersihkan dan disisakan 3
Tanaman stroberi hasil tanam ulang
Kebersihan lingkungan kesehatan tanaman stroberi. hama penyakit. Lingkungan
hama penyakit ke tanaman stroberi
greenhouse harus dijaga agar tetap bersih terutama untuk
lantai tanah.
Jumlah gulma yang tumbuh di
penanganannya tidak terlalu sulit.
tanah, sehingga memerlukan pemeliharaan yang
menjadi inang bagi hama dan penyakit yang akan mengakibatkan kerusakan tanaman. Pembersihan gulma dilakukan secara manual menggunakan alat bantu
Gambar 6. Proses Penanaman Ulang Stroberi
Keterangan: 1) Tanaman stroberi yang akan ditanam ulang, 2) Tanaman stroberi dikeluarkan dari 3) Akar tanaman stroberi dibersihkan, 4) Daun tanaman stroberi
dan disisakan 3-4 buah, 5) Tanaman stroberi ditanam kembali ke dalam Tanaman stroberi hasil tanam ulang
Pemeliharaan Lingkungan
Kebersihan lingkungan greenhouse merupakan hal yang penting bagi kesehatan tanaman stroberi. Gulma pada tanaman stroberi bisa menjadi inang bagi hama penyakit. Lingkungan greenhouse yang banyak gulma dapat menyebarkan ke tanaman stroberi sehingga permukaan media tanam dan lantai harus dijaga agar tetap bersih terutama untuk greenhouse
gulma yang tumbuh di polybag tidak banyak sehingga anganannya tidak terlalu sulit. Greenhouse di Vin’s Berry Park berlantai sehingga memerlukan pemeliharaan yang lebih intensif agar gulma tidak menjadi inang bagi hama dan penyakit yang akan mengakibatkan kerusakan tanaman. Pembersihan gulma dilakukan secara manual menggunakan alat bantu
1 2
6 5
2) Tanaman stroberi dikeluarkan dari 4) Daun tanaman stroberi dibuang 5) Tanaman stroberi ditanam kembali ke dalam polybag, 6)
merupakan hal yang penting bagi bisa menjadi inang bagi yang banyak gulma dapat menyebarkan permukaan media tanam dan lantai
greenhouse dengan
tidak banyak sehingga in’s Berry Park berlantai agar gulma tidak menjadi inang bagi hama dan penyakit yang akan mengakibatkan kerusakan tanaman. Pembersihan gulma dilakukan secara manual menggunakan alat bantu
3
kored. Pembersihan gulma terutama dilakukan untuk gulma yang berada di bawah
rak tanaman dan di sekitar rak tanaman
Gambar
Pembersihan gulma dilakukan satu bulan sekali dengan juml
satu orang. Waktu yang dibutuhkan satu orang
gulma satu greenhouse
membersihkan gulma empat
Pengairan dan
Penyiraman dan pemberian nutrisi dilakukan
(drip irrigation). Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore
hari. Pemberian nutrisi dilakukan dua hari sekali. Nutrisi yang digunakan adalah
pupuk Nutrilon berbentuk butiran kasar ditambah Boron M
Nutrilon berbentuk butiran halus ditambah Boron P berfungsi untuk menjadi
menjaga agar pH media tetap stabil.
unsur hara makro (19 %
pupuk Nutrilon butiran halus mengandung unsur ha Konsentrasi nutrisi
300 g/1 000 l air dan
kored. Pembersihan gulma terutama dilakukan untuk gulma yang berada di bawah di sekitar rak tanaman (Gambar 7).
Gambar 7. Pemeliharaan Lingkungan Greenhouse
Pembersihan gulma dilakukan satu bulan sekali dengan juml
Waktu yang dibutuhkan satu orang karyawan untuk membersihkan
greenhouse adalah sekitar 3 - 4 hari sehingga total waktu untuk membersihkan gulma empat greenhouse adalah 12 – 16 hari.
Pengairan dan Pemberian Nutrisi (Pemupukan
Penyiraman dan pemberian nutrisi dilakukan menggunakan
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore Pemberian nutrisi dilakukan dua hari sekali. Nutrisi yang digunakan adalah
rbentuk butiran kasar ditambah Boron Merah dan rbentuk butiran halus ditambah Boron Putih (Gambar 8
berfungsi untuk menjadikan buah lebih manis sedangkan Boron
menjaga agar pH media tetap stabil. Pupuk Nutrilon butiran kasar mengandung 19 % Ca, 26.5 % CaO, 15.5 % N, dan 39 % MgO
utrilon butiran halus mengandung unsur hara mikro (Mn dan B
Konsentrasi nutrisi yang digunakan yaitu pupuk Nutrilon butiran kasar 000 l air dan pupuk Nutrilon butiran halus 200 g/1 000 l
kored. Pembersihan gulma terutama dilakukan untuk gulma yang berada di bawah
Greenhouse
Pembersihan gulma dilakukan satu bulan sekali dengan jumlah karyawan
untuk membersihkan 4 hari sehingga total waktu untuk
Pemupukan)
menggunakan irigasi tetes
Penyiraman dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore Pemberian nutrisi dilakukan dua hari sekali. Nutrisi yang digunakan adalah erah dan pupuk
(Gambar 8). Boron Merah
oron Putih untuk
utrilon butiran kasar mengandung , dan 39 % MgO2), sedangkan
dan B).
utrilon butiran kasar utrilon butiran halus 200 g/1 000 l air untuk setiap
5000 tanaman. Pupuk N
drum pengaduk dan diaduk sampai butiran pupuk larut lalu dimasukkan ke dalam bak penampung air
halus dilarutkan dalam
air berukuran 1 000 liter
mencampur larutan pupuk
Pengocokan dilakukan selama
Gambar 8
Larutan pupuk yang telah dikocok selanjutnya bisa digunakan dan disalurkan ke setiap
greenhouse adalah setengah jam. Selama pemberian nutrisi harus dilakukan
pengontrolan stick drip
Pupuk Nutrilon butiran kasar dilarutkan dalam 3 l
drum pengaduk dan diaduk sampai butiran pupuk larut lalu dimasukkan ke dalam bak penampung air berukuran 1 000 liter (Gambar 9). Pupuk
tkan dalam 2 liter air, kemudian dimasukkan ke dalam berukuran 1 000 literdan dilakukan pengocokan. Pengocokan ber
pupuk nutrilon butiran kasar dan pupuk nutrilon butiran halus. dilakukan selama 10 menit.
8. Nutrisi : (a) Pupuk Nutrilon Butiran Kasar, (b)
Butiran Halus
Larutan pupuk yang telah dikocok selanjutnya bisa digunakan dan disalurkan ke setiap greenhouse. Waktu pemberian nutrisi untuk masing
adalah setengah jam. Selama pemberian nutrisi harus dilakukan
dripagar tidak ada larutan nutrisi yang terbuang percuma.
Gambar 9. Pengadukan Larutan Pupuk
a
3 liter air dalam
drum pengaduk dan diaduk sampai butiran pupuk larut lalu dimasukkan ke dalam (Gambar 9). Pupuk Nutrilon butiran
dimasukkan ke dalam bak penampung
dan dilakukan pengocokan. Pengocokan bertujuan untuk
pupuk nutrilon butiran halus.
Nutrilon Butiran Kasar, (b) Nutrilon
Larutan pupuk yang telah dikocok selanjutnya bisa digunakan dan pemberian nutrisi untuk masing-masing
adalah setengah jam. Selama pemberian nutrisi harus dilakukan agar tidak ada larutan nutrisi yang terbuang percuma.
Tanaman stroberi
pemangkasan atau pewiwilan. Pemangkasan atau pewiwilan dilakukan dengan cara membuang daun
Setiap tanaman stroberi
yang terserang penyakit juga harus dibuang karena dapat menularkan penyakit ke tanaman lain yang masih sehat.
Pemangkasan stolon
tanaman dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkemb sehingga dihasilkan buah yang besar.
buah untuk memaksimalkan produksi buah. menghasilkan bunga sebanyak 20 buah
agar buah yang dihasilkan
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi satu
greenhouse adalah empat hari dengan asumsi satu orang yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pewiwilan e
hari dengan asumsi satu orang
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan kegi
dalam budidaya tanaman stroberi di Vin’s Berry Park karena hama dan penyakit
Pemangkasan/Pewiwilan
stroberi yang terlalu rimbun atau banyak daun harus dilakukan pemangkasan atau pewiwilan. Pemangkasan atau pewiwilan dilakukan dengan cara membuang daun-daun tua atau rusak berdasarkan urutan pelepah daun.
stroberi disisakan 3 - 4 daun (Gambar 10). Daun
terserang penyakit juga harus dibuang karena dapat menularkan penyakit ke tanaman lain yang masih sehat.
Pemangkasan stolon perlu dilakukan agar seluruh energi yang diperoleh tanaman dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkemb
sehingga dihasilkan buah yang besar. Saat pewiwilan juga dilakukan pen
maksimalkan produksi buah. Setiap tangkai bunga bisa menghasilkan bunga sebanyak 20 buah dan hanya satu bunga yang dipertahankan
dihasilkan berukuran besar (Budiman dan Saraswati, 2008).
Gambar 10. Pewiwilan Tanaman Stroberi
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi satu empat hari dengan asumsi satu orang karyawan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pewiwilan empat greenhouse
satu orang karyawan.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan kegi
dalam budidaya tanaman stroberi di Vin’s Berry Park karena hama dan penyakit yang terlalu rimbun atau banyak daun harus dilakukan pemangkasan atau pewiwilan. Pemangkasan atau pewiwilan dilakukan dengan daun tua atau rusak berdasarkan urutan pelepah daun. aun-daun stroberi
terserang penyakit juga harus dibuang karena dapat menularkan penyakit ke
seluruh energi yang diperoleh tanaman dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan buah,
aat pewiwilan juga dilakukan penjarangan
tangkai bunga bisa dan hanya satu bunga yang dipertahankan
(Budiman dan Saraswati, 2008).
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pewiwilan tanaman stroberi satu karyawan. Total waktu
greenhouse adalah 16
Pengendalian hama dan penyakit tanaman merupakan kegiatan penting
yang menyerang pertanaman mempengaruhi pertumbuhan dan produksi buah yang dihasilkan. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara intensif karena hama da
fase pertumbuhan tanaman.
Hama yang menyerang
tungau, ulat, siput, kutu daun, dan semut tanaman stroberi di Vin’s Berry Park
11). Hama-hama tersebut
dan buah. Hama yang paling dominan menyerang tanaman stroberi di Vin’s Berry Park adalah tungau. Tun
dan ditularkan ke tanaman terjadi pada tanaman stroberi
tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau. Jumlah tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau sekitar 85 % dari total populasi tanaman di
greenhouse A.
Gambar 11. Hama dan Penyakit pada Tanaman Stroberi Kutu Daun,
Buah Stroberi
yang menyerang pertanaman mempengaruhi pertumbuhan dan produksi buah yang dihasilkan. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara intensif karena hama dan penyakit dapat menyerang kapan saja bahkan di setiap fase pertumbuhan tanaman.
yang menyerang tanaman stroberi di Vin’s Berry Park
siput, kutu daun, dan semut, sedangkan penyakit yang menyerang tanaman stroberi di Vin’s Berry Parkadalah busuk buah dan jamur karat
hama tersebutdapat menyebabkan kerusakan pada akar, daun, bunga, dan buah. Hama yang paling dominan menyerang tanaman stroberi di Vin’s Berry Park adalah tungau. Tungau juga merupakan pembawa virus dari tanaman sakit dan ditularkan ke tanaman-tanaman sehat lainya. Serangan tungau paling parah terjadi pada tanaman stroberi greenhouse A. Hal ini terlihat dari banyaknya tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau. Jumlah tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau sekitar 85 % dari total populasi tanaman di
. Hama dan Penyakit pada Tanaman Stroberi: (a) Semut dan Kutu Daun, (b) Ulat, (c) Siput, (d) Jamur Karat,
Buah Stroberi
a b
d
yang menyerang pertanaman mempengaruhi pertumbuhan dan produksi buah yang dihasilkan. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara n penyakit dapat menyerang kapan saja bahkan di setiap
erry Park adalah
yang menyerang adalah busuk buah dan jamur karat (Gambar
dapat menyebabkan kerusakan pada akar, daun, bunga, dan buah. Hama yang paling dominan menyerang tanaman stroberi di Vin’s Berry gau juga merupakan pembawa virus dari tanaman sakit tanaman sehat lainya. Serangan tungau paling parah Hal ini terlihat dari banyaknya tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau. Jumlah tanaman yang harus dibuang karena terserang tungau sekitar 85 % dari total populasi tanaman di
a) Semut dan d) Jamur Karat, (e) Busuk
c
Penyemprotan dilakukan u
tersebut. Penyemprotan dilakukan dua minggu sekali pada waktu sore hari. Penggunaan pestisida disesuaikan dengan serangan hama
menyerang. Setiap greenhouse
Volume satu tangki adalah 15 liter. Pestisida yang digunakan
insektisida dengan bahan aktif Deltametrin 25 g/l dan Piridaben 135 g/l, sedangkan fungisida yang digunakan mengandung bahan aktif Difenokonazol 250 g/l dan Fenarimol 120 g/l.
Penyemprotan
stroberi menggunakan selang merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi serangan tungau selain penyemprotan
stroberi menggunakan selang
menempel di bawah permukaan daun. Pencucian daun ini tidak dianjurkan apabila tanaman dalam keadaan berbuah karena akan berdampak buruk pada buah.
Pencucian daun stroberi
bahwa jumlah buah yang ada tidak terlalu banyak sehingga kegiatan tersebut
masih bisa dilakukan.
Gambar 12. Pengendalian Hama dan Penyakit Stroberi: (a) Pestisida,
Penyemprotan dilakukan untuk menangani serangan hama dan penyakit . Penyemprotan dilakukan dua minggu sekali pada waktu sore hari. Penggunaan pestisida disesuaikan dengan serangan hama dan
greenhouse membutuhkan satu setengah tangki
adalah 15 liter. Pestisida yang digunakan diantaranya adalah insektisida dengan bahan aktif Deltametrin 25 g/l dan Piridaben 135 g/l, sedangkan fungisida yang digunakan mengandung bahan aktif Difenokonazol 250 g/l dan Fenarimol 120 g/l.
enyemprotan biasanya dilakukan setelah pewiwilan.
stroberi menggunakan selang merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasi serangan tungau selain penyemprotan (Gambar 12).
stroberi menggunakan selang bertujuan untuk menghilangka
menempel di bawah permukaan daun. Pencucian daun ini tidak dianjurkan apabila tanaman dalam keadaan berbuah karena akan berdampak buruk pada buah. stroberi di Vin’s Berry Park tetap dilakukan dengan pertimbangan ah yang ada tidak terlalu banyak sehingga kegiatan tersebut a dilakukan.
Pengendalian Hama dan Penyakit Stroberi: (a) Pestisida, (b) Pencucian Daun Stroberi
a
serangan hama dan penyakit . Penyemprotan dilakukan dua minggu sekali pada waktu sore hari. dan penyakit yang
membutuhkan satu setengah tangki pestisida.
diantaranya adalah insektisida dengan bahan aktif Deltametrin 25 g/l dan Piridaben 135 g/l, sedangkan fungisida yang digunakan mengandung bahan aktif Difenokonazol
dilakukan setelah pewiwilan. Pencucian daun
stroberi menggunakan selang merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk . Pencucian daun
untuk menghilangkan tungau yang
menempel di bawah permukaan daun. Pencucian daun ini tidak dianjurkan apabila tanaman dalam keadaan berbuah karena akan berdampak buruk pada buah. tetap dilakukan dengan pertimbangan ah yang ada tidak terlalu banyak sehingga kegiatan tersebut
Pengendalian Hama dan Penyakit Stroberi: (a) Penyemprotan
Pemasaran Buah Segar dan Produk Olahan Stroberi
Pemasaran buah stroberi segar dilakukan secara langsung ke pengunjung yang datang ke Vin’s Berry Park. Pengunjung bisa membeli buah stroberi dengan cara memetik langsung atau membeli buah stroberi yang telah dikemas. Buah stroberi yang telah dikemas dijual langsung di toko yang terletak di Aula Utama
Vin’s Berry Park. Harga buah stroberi segar di Vin’s Berry Park adalah Rp. 70 000,- untuk buah stroberi yang dipetik sendiri dan Rp. 40 000,- – Rp. 60 000,-/kg untuk buah stroberi yang sudah dikemas.
Vin’s Berry Park juga menyediakan berbagai produk olahan stroberi, raspberry, serta blackberry berupa selai, ice cream, yoghurt, sari buah dan manisan. Produk olahan yang dihasilkan menggunakan buah asli tanpa penambah rasa buatan. Berbagai produk olahan ini dikemas dengan unik dan menarik yang menjadi ciri khas atau identitas dari Vin’s Berry Park.
Agrowisata
Vin’s Berry Park tidak hanya menawarkan wisata petik stroberi saja, tetapi juga menawarkan beberapa kegiatan yang bersifat edukatif (Lampiran 4). Sasaran dari program kegiatan ini adalah lembaga pendidikan (Playgroup, TK, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi).
Pengunjung biasanya melakukan survei terlebih dahulu sebelum melakukan kunjungan ke Vin’s Berry Park untuk menentukan jenis kegiatan yang akan dipilih saat kunjungan. Pengunjung juga bisa menanyakan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan serta penentuan jadwal kunjungan melalui telepon atau email.
Cara pembayaran bisa dilakukan secara langsung dan secara tidak langsung dengan transfer. Pembayaran uang muka minimal tiga hari sebelum kunjungan. Uang muka tidak bias dikembalikan apabila grup pemesan tidak datang dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya.