i
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Penjurusan Siswa SMA
Menggunakan Metode Extended Promethee
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Program Studi Informatika
Oleh:
Maretha Elistyana
165314110
PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
TAHUN
2020
ii
THE DECISION SUPPORT SYSTEM OF
SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT MAJORS
USING EXTENDED PROMETHEE METHOD
THESIS
Prsented as Partial Fulfillment of The Requirements to Obtain The Sarjana Komputer
Degree In Informatics Engineering Study Program
By:
Maretha Elistyana
165314110
INFORMATICS STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Keberhasilan adalah proses mengatasi rasa takut akan ketidakberhasilan”
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Yang Maha Esa, Orang Tua, Adik, Keluarga, Dosen & Sahabat
Terimakasih untuk dukungan, motivasi, kasih sayang, bantuan yang telah diberikan
kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan skripsi ini dengan penuh perjuangan.
viii
ABSTRAK
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan merupakan sistem komputer yang
interaktif, yang membantu pengambilan keputusan memanfaatkan data dan model
untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur.
Penjurusan merupakan pengelompokkan siswa sesuai dengan program
pengajaran yang ada di SMA. Dalam memilih jurusan, siswa harus menyesuaikan
minat dan kemampuan yang dimiliki. Dalam penelitian ini, SMA Stella Duce 2
memiliki 3 jurusan, terdiri dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS), dan Bahasa. Penjurusan yang dilakukan oleh SMA Stella Duce 2
berdasarkan nilai placement test dan nilai UN SMP. Nilai placement test yang menjadi
kriteria terdiri dari nilai Matematika, nilai Fisika, nilai Kimia, nilai Biologi, nilai
Geografi, nilai Ekonomi, nilai Sejarah, nilai Bahasa Indonesia dan nilai Bahasa Inggris.
Selain itu nilai UN SMP yang menjadi kriteria terdiri dari nilai UN Matenatika, nilai
UN IPA, nilai UN Bahasa Indonesia, dan nilai UN Bahasa Inggris. Dari kriteria-kriteria
tersebut, nilai diproses secara manual untuk menentukan jurusan yang diterima oleh
siswa. Berdasarkan proses manual tersebut menjadi kurang praktis dan membutuhkan
waktu yang lama.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibangun Sistem Pendukung
Keputusan Penjurusan Siswa SMA Menggunakan Metode Extended Promethee yang
merupakan metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria.
Hasil akhir yang diperoleh adalah Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Penjurusan Siswa SMA yang mampu menentukan penjurusan siswa dengan
memberikan hasil yang valid. Dari 148 data siswa setelah diuji menggunakan SPPK
Penjurusan SMA tersebut diperoleh hasil akurasi sebesar 83,78%.
Kata kunci: SMA Stella Duce 2, Extended Promethee, Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan, Penjurusan Siswa SMA.
ix
ABSTRACT
The Decision Support System is an interactive computer system, which helps
decision makers utilize data and models to solve structured problems.
The Major is groups of students according to the teaching programs in high
school. In choosing a major, students must adjust their interests and abilities. In this
study, Stella Duce 2 High School has 3 majors, consisting of Sciences, Social Sciences,
and Indonesian Language and English. The majors carried out by Stella Duce 2 High
School are based on the placement test and junior high school report card. Placement
test values that become criteria consist of Mathematics, Physics, Chemistry, Biology,
Geography, Economic, Historical, Indonesian and English. In addition, the junior high
school report cards which are the criteria consist of the Mathematics, Sciences, Social
Sciences, and Indonesian Language and English. From these criteria, grades are
processed manually to determine the majors accepted by students. Based on the manual
process it becomes less practical and requires a long time.
Based on these problems, The Decision Support System for High School
Student Majors is built using the Extended Promethee Method which is a method of
determining the order or priority in multicriteria analysis.
The final result obtained is The Decision Support System for High School
Student Majors Decision Making which provides student majors decisions by
providing valid results. From 148 students after being approved using the SPPK High
School Majors, the completion results were 83.78%.
Keywords: Stella Duce 2 High School, Extended Promethee, Decision Making Support
System, Majors of High School Students.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPERLUAN KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR TABEL ... xxiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan ... 2
1.4 Manfaat ... 2
1.5 Batasan Masalah ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 4
2.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) ... 4
xiii
2.1.2 Karakteristik dan Kapabilitas Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
... 4
2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 6
2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan dalam Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan ... 7
2.1.5 Tujuan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 8
2.1.6 Manfaat Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 9
2.2 Metode Extended Promethee ... 9
2.2.1 Normalisasi ... 10
2.2.2 Fungsi Preferensi Pj(i,i’) ... 11
2.2.3 Weak Preference (WP) ... 12
2.2.4 Nilai SPj (i,i’)... 12
2.2.5 Strict Preference (SP) ... 13
2.2.6 Total Preference (TP) ... 13
2.2.7 Leaving Flow dan Entering Flow ... 14
2.2.7.1 Leaving Flow ... 14
2.2.7.2 Entering Flow ... 14
2.2.8 Net Flow dan Perankingan ... 15
2.3 Minat ... 15
2.3.1 Pengertian Minat ... 15
2.3.2 Faktor yang Mempengaruhi Minat ... 16
2.4 Minat Jurusan SMA ... 16
xiv
3.1 Metode Penelitian ... 18
3.1.1 Tahap Perencanaan ... 18
3.1.2 Pengumpulan Data ... 18
3.1.3 Studi Literatur ... 19
3.1.4 Pembangunan Sistem ... 19
3.1.5 Uji Coba Sistem ... 20
3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak dan Perangkat Keras ... 21
BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM ... 22
4.1 Communication ... 22
4.1.1 Analisa Sistem ... 22
4.1.1.1 Analisa Sistem Lama ... 22
4.1.1.2 Analisa Sistem Baru ... 23
4.1.1.3 Gambaran Sistem yang akan Dibangun ... 23
4.2 Planning ... 24
4.2.1 Analisa Kebutuhan Pengguna ... 24
4.2.1.1 Tabel Analisa Kebutuhan Pengguna ... 24
4.2.1.2 Diagram Use Case Admin, Kepala Sekolah dan Staf ... 26
4.2.1.3 Diagram Konteks ... 27
4.2.1.4 Diagram Berjenjang ... 27
4.2.1.5 Diagram Aliran Data (DFD)... 28
4.2.1.5.1 DFD Level 0 Proses 1 ... 28
4.2.1.5.2 DFD Level 0 Proses 2 ... 28
xv
4.2.1.5.4 DFD Level 1 Proses 1.2 ... 29
4.2.1.5.5 DFD Level 1 Proses 1.3 ... 30
4.2.1.5.6 DFD Level 1 Proses 1.4 ... 31
4.2.1.5.7 DFD Level 1 Proses 1.5 ... 32
4.3 Modelling ... 32
4.3.1 Desain Manajemen Data ... 33
4.3.1.1 Desain Basis Data Konseptual ... 33
4.3.1.2 Desain Basis Data Logikal ... 34
4.3.1.3 Desain Basis Data Fisikal ... 34
4.3.1.3.1 Tabel Siswa ... 34
4.3.1.3.2 Tabel Kriteria ... 35
4.3.1.3.3 Tabel Detail ... 35
4.3.1.3.4 Tabel Login ... 36
4.3.1.3.5 Tabel Jurusan ... 36
4.3.1.3.6 Tabel Hasil ... 37
4.3.2 Desain Manajemen Model ... 37
4.3.2.1 Kriteria dan Tujuan ... 37
4.3.2.2 Proses Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 39
4.3.2.2.1 Proses Pengambilan Keputusan Metode Extended Promethee ... 39
4.3.2.2.2 Proses Perhitungan dan Contoh Perhitungan Manual menggunakan
Metode Extended Promethee ... 41
4.3.3 Desain Manajemen Dialog ... 137
xvi
4.3.3.1.1 Desain Halaman Login ... 137
4.3.3.1.2 Desain Halaman Utama ... 137
4.3.3.1.3 Desain Halaman Kelola Kriteria ... 138
4.3.3.1.4 Desain Halaman Tambah Kriteria ... 139
4.3.3.1.5 Desain Halaman Edit Kriteria ... 140
4.3.3.1.6 Desain Halaman Hapus Kriteria ... 140
4.3.3.1.7 Desain Halaman Kelola Jurusan ... 141
4.3.3.1.8 Desain Halaman Tambah Jurusan ... 142
4.3.3.1.9 Desain Halaman Edit Jurusan ... 142
4.3.3.1.10 Desain Halaman Hapus Jurusan ... 143
4.3.3.1.11 Desain Halaman Kelola Siswa ... 143
4.3.3.1.12 Desain Halaman Tambah Siswa ... 144
4.3.3.1.13 Desain Halaman Edit Siswa ... 145
4.3.3.1.14 Desain Halaman Hapus Siswa ... 145
4.3.3.1.15 Desain Halaman Detail Siswa ... 146
4.3.3.1.16 Desain Halaman Hasil Perhitungan Penjurusan ... 147
4.3.3.2 Desain Halaman Kepala Sekolah ... 148
4.3.3.2.1 Desain Halaman Utama ... 148
4.3.3.2.2 Desain Halaman Lihat Data Siswa ... 148
4.3.3.2.3 Desain Halaman Lihat Data Kriteria... 149
4.3.3.2.4 Desain Halaman Lihat Jurusan ... 150
4.3.3.2.5 Desain Halaman Lihat Hasil Penjurusan ... 150
xvii
4.3.3.3.1 Desain Halaman Utama ... 151
4.3.3.3.2 Desain Halaman Kelola Siswa ... 151
4.3.3.3.3 Desain Halaman Tambah Siswa ... 152
4.3.3.3.4 Desain Halaman Edit Siswa ... 153
4.3.3.3.5 Desain Halaman Hapus Siswa ... 153
4.3.3.3.6 Desain Halaman Detail Data Siswa ... 154
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM ... 155
5.1 Implementasi Manajemen Data ... 155
5.1.1 Tabel Login ... 155
5.1.2 Tabel Kriteria ... 156
5.1.3 Tabel Siswa ... 157
5.1.4 Tabel Detail ... 157
5.1.5 Tabel Jurusan ... 158
5.1.6 Tabel Hasil ... 159
5.2 Implementasi Manajemen Model ... 159
5.3 Implementasi Manajemen Dialog (Antar Muka) ... 160
5.3.1 Halaman Login ... 160
5.3.1.1 Halaman Login Admn, Kepala Sekolah dan Staf ... 160
5.3.2 Halaman Utama Admin ... 160
5.3.2.1 Halaman Kelola Kriteria ... 161
5.3.2.2 Halaman Tambah Kriteria ... 162
5.3.2.3 Halaman Edit Kriteria ... 163
xviii
5.3.2.5 Halaman Tambah Siswa ... 165
5.3.2.6 Halaman Edit Siswa ... 167
5.3.2.7 Halaman Kelola Jurusan ... 169
5.3.2.8 Halaman Tambah Jurusan ... 169
5.3.2.9 Halaman Edit Jurusan ... 170
5.3.2.10 Halaman Tampilkan Hasil ... 171
5.3.3 Halaman Kepala Sekolah ... 174
5.3.3.1 Halaman Utama Kepala Sekolah ... 174
5.3.3.2 Halaman Kelola Kriteria ... 174
5.3.3.3 Halaman Kelola Siswa ... 175
5.3.3.4 Halaman Kelola Jurusan ... 176
5.3.3.5 Halaman Tampilkan Hasil ... 176
5.3.4 Halaman Staf ... 177
5.3.4.1 Halaman Utama Staf ... 177
5.3.4.2 Halaman Kelola Siswa ... 178
5.3.4.3 Halaman Tambah Siswa ... 178
5.3.4.4 Halaman Edit Siswa ... 179
BAB VI PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL ... 181
6.1 Uji Validasi ... 181
6.2 Uji Akurasi ... 190
6.3 Tahap Pengujian Terhadap Pengguna ... 200
6.3.1 Manfaat Teknologi (Percieved of Usefullness) ... 201
xix
6.3.3 Hasil Uji Coba Sistem ... 206
BAB VII PENUTUP ... 209
7.1 Kesimpulan ... 209
7.2 Saran ... 209
DAFTAR PUSTAKA ... 210
xx
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Model Waterfall ... 19
Gambar 4. 1 Diagram Use Case ... 26
Gambar 4. 2 Diagram Konteks... 27
Gambar 4. 3 Diagram Berjenjang ... 27
Gambar 4. 4 DFD Level 0 Proses 1 ... 28
Gambar 4. 5 DFD Level 0 Proses 2 ... 28
Gambar 4. 6 DFD Level 0 Proses 3 ... 29
Gambar 4. 7 DFD Level 1 Proses 1.2 ... 29
Gambar 4. 8 DFD Level 1 Proses 1.3 ... 30
Gambar 4. 9 DFD Level 1 Proses 1.4 ... 31
Gambar 4. 10 DFD Level 1 Proses 1.5 ... 32
Gambar 4. 11 Desain Basis Data Konseptual ... 33
Gambar 4. 12 Desain Basis Data Logikal ... 34
Gambar 4. 13 Flowchart Extended Promethee ... 41
Gambar 4. 14 Halaman Login ... 137
Gambar 4. 15 Halaman Utama Admin ... 137
Gambar 4. 16 Halaman Kelola Kriteria ... 138
Gambar 4. 17 Halaman Tambah Kriteria ... 139
Gambar 4. 18 Halaman Edit Kriteria ... 140
Gambar 4. 19 Halaman Hapus Krieria ... 140
Gambar 4. 20 Halaman Kelola Jurusan... 141
Gambar 4. 21 Halaman Tambah Jurusan ... 142
Gambar 4. 22 Halaman Edit Jurusan... 142
Gambar 4. 23 Halaman Hapus Jurusan ... 143
Gambar 4. 24 Halaman Kelola Siswa ... 143
Gambar 4. 25 Halaman Tambah Siswa ... 144
xxi
Gambar 4. 27 Halaman Hapus Siswa ... 145
Gambar 4. 28 Halaman Detail Data Siswa... 146
Gambar 4. 29 Halaman Hasil Penjurusan ... 147
Gambar 4. 30 Halaman Utama Kepala Sekolah... 148
Gambar 4. 31 Halaman Lihat Data Siswa ... 148
Gambar 4. 32 Halaman Lihat Data Kriteria ... 149
Gambar 4. 33 Halaman Lihat Jurusan ... 150
Gambar 4. 34 Halaman Lihat Hasil Penjurusan ... 150
Gambar 4. 35 Halaman Utama Staff ... 151
Gambar 4. 36 Halaman Kelola Siswa ... 151
Gambar 4. 37 Halaman Tambah Siswa ... 152
Gambar 4. 38 Halaman Edit Siswa ... 153
Gambar 4. 39 Halaman Hapus Siswa ... 153
Gambar 4. 40 Halaman Detail Data Siswa... 154
Gambar 5. 1 Halaman Login Admin, Kepala Sekolah dan Staf ... 160
Gambar 5. 2 Halaman Utama Admin ... 161
Gambar 5. 3 Halaman Kelola Kriteria ... 162
Gambar 5. 4 Halaman Tambah Kriteria ... 162
Gambar 5. 5 Source Code Tambah Kriteria ... 163
Gambar 5. 6 Halaman Edit Kriteria ... 164
Gambar 5. 7 Source Code Edit Kriteria ... 164
Gambar 5. 8 Halaman Kelola Siswa ... 165
Gambar 5. 9 Halaman Tambah Siswa ... 166
xxii
Gambar 5. 11 Halaman Edit Siswa ... 168
Gambar 5. 12 Source Code Edit Siswa ... 169
Gambar 5. 13 Halaman Kelola Jurusan... 169
Gambar 5. 14 Halaman Tambah Jurusan ... 170
Gambar 5. 15 Source Code Tambah Jurusan ... 170
Gambar 5. 16 Halaman Edit Jurusan... 170
Gambar 5. 17 Source Code Edit Jurusan ... 171
Gambar 5. 18 Halaman Tampilkan Hasil ... 172
Gambar 5. 19 Source Code Tampilkan Hasil ... 172
Gambar 5. 20 Source Code Perhitungan Extended Promethee ... 174
Gambar 5. 21 Halaman Utama Kepala Sekolah... 174
Gambar 5. 22 Halaman Kelola Kriteria ... 175
Gambar 5. 23 Halaman Kelola Siswa ... 176
Gambar 5. 24 Halaman Tampilkan Hasil ... 177
Gambar 5. 25 Halaman Utama Staf ... 178
Gambar 5. 26 Halaman Kelola Siswa ... 178
Gambar 5. 27 Halaman Tambah Siswa ... 179
Gambar 5. 28 Halaman Edit Siswa ... 180
Gambar 6. 29 Data Kriteria Sistem ... 183
Gambar 6. 30 Data Siswa Sistem ... 184
Gambar 6. 31 Hasil Perhitungan Sistem ... 188
xxiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 1 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 24
Tabel 4. 2 Siswa ... 34
Tabel 4. 3 Kriteria ... 35
Tabel 4. 4 Detail ... 35
Tabel 4. 5 Login ... 36
Tabel 4. 6 Jurusan ... 36
Tabel 4. 7 Hasil ... 37
Tabel 4. 8 Data Sample Siswa... 41
Tabel 4. 9 Nilai IPA ... 43
Tabel 4. 10 Nilai IPS ... 43
Tabel 4. 11 Nilai Bahasa ... 44
Tabel 4. 12 Kriteria Penjurusan IPA, IPS dan Bahasa ... 44
Tabel 4. 13 Jenis Kriteria ... 45
Tabel 4. 14 Normalisasi Nilai IPA ... 46
Tabel 4. 15 Normalisasi Nilai IPS ... 47
Tabel 4. 16 Normalisasi Nilai Bahasa ... 47
Tabel 4. 17 Fungsi Preferensi IPA ... 48
Tabel 4. 18 Fungsi Preferensi IPS ... 53
Tabel 4. 19 Fungsi Preferensi Bahasa ... 57
Tabel 4. 20 Weak Preference IPA ... 63
Tabel 4. 21 Weak Preference IPS ... 70
Tabel 4. 22 Weak Preference Bahasa ... 75
Tabel 4. 23 Nilai SPj IPA ... 81
Tabel 4. 24 Nilai SPj IPS ... 87
Tabel 4. 25 Nilai SPj Bahasa ... 92
Tabel 4. 26 Strict Preference IPA ... 99
xxiv
Tabel 4. 28 Strict Preference Bahasa ... 109
Tabel 4. 29 Total Preference IPA ... 115
Tabel 4. 30 Total Preference IPS ... 119
Tabel 4. 31 Total Preference Bahasa... 124
Tabel 4. 32 Matriks Akhir IPA ... 129
Tabel 4. 33 Matriks Akhir IPS ... 130
Tabel 4. 34 Matriks Akhir Bahasa ... 131
Tabel 4. 35 Leaving, Entering, Net Flow IPA ... 134
Tabel 4. 36 Leaving, Entering, Net Flow IPS ... 134
Tabel 4. 37 Leaving, Entering, Net Flow Bahasa ... 135
Tabel 4. 38 Hasil Perbandingan Jurusan ... 135
Tabel 5. 1 Login ... 155
Tabel 5. 2 Kriteria ... 156
Tabel 5. 3 Siswa ... 157
Tabel 5. 4 Detail ... 157
Tabel 5. 5 Jurusan ... 158
Tabel 5. 6 Hasil ... 159
Tabel 5. 7 Tabel Manajemen Model ... 159
Tabel 6. 1 Data Siswa... 181
Tabel 6. 2 Data Kriteria IPA, IPS dan Bahasa ... 182
Tabel 6. 3 Data Siswa Bagian IPA ... 184
Tabel 6. 4 Data Siswa Bagian IPS ... 185
Tabel 6. 5 Data Siswa Bagian Bahasa ... 185
Tabel 6. 6 Extended Promethee IPA ... 186
Tabel 6. 7 Extended Promethee IPS ... 187
Tabel 6. 8 Extended Promethee Bahasa ... 187
Tabel 6. 9 Hasil Perhitungan Manual ... 188
Tabel 6. 10 Perbandingan Hasil SPPK Penjurusan Extended Promethee dengan
xxv
Penjurusan SMA Stella Duce 2 ... 189
Tabel 6. 11 Perbandingan Hasil SPPK Penjurusan Extended Promethee dengan
Penjurusan Real di SMA Stella Duce 2 ... 193
Tabel 6. 12 Tabel Skor Jawaban ... 201
Tabel 6. 13 Tabel Skor Ideal ... 201
Tabel 6. 14 Hasil Perceived of Usefullness 1 ... 201
Tabel 6. 15 Hasil Perceived of Usefullness 2 ... 202
Tabel 6. 16 Hasil Perceived of Usefullness 3 ... 202
Tabel 6. 17 Hasil Perceived of Usefullness 4 ... 203
Tabel 6. 18 Hasil Perceived Easy of Use 1 ... 203
Tabel 6. 19 Hasil Perceived Easy of Use 2 ... 204
Tabel 6. 20 Hasil Perceived Easy of Use 3 ... 204
Tabel 6. 21 Hasil Perceived Easy of Use 4 ... 205
Tabel 6. 22 Hasil Perceived Easy of Use 5 ... 205
Tabel 6. 23 Hasil Perceived Easy of Use 6 ... 206
Tabel 6. 24 Skala Persentase Penilaian ... 206
Tabel 6. 25 Hasil Rangkuman Pengujian Percieved of Usefullness ... 207
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penjurusan merupakan pengelompokkan siswa sesuai dengan program pengajaran
yang ada di SMA. Dalam memilih jurusan, siswa harus menyesuaikan minat dan
kemampuan yang dimiliki. Penjurusan bertujuan untuk mengarahkan siswa agar dapat
mengembangkan minat dan kemampuan diri yang dimiliki. Penjurusan di SMA
meliputi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Bahasa.
Berdasarkan kurikulum 2013 yang diterapkan saat ini, penjurusan tidak lagi dilakukan
ketika kenaikan kelas XI melainkan mulai dari kelas X. Siswa yang baru memasuki
jenjang SMA, harus sudah menentukan jurusan yang diminati sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Dalam penelitian ini menggunakan data di SMA Stella Duce 2. Penjurusan di SMA
Stella Duce 2 ditentukan beberapa kriteria, yaitu nilai UN SMP yang terdiri dari UN
IPA, UN Matematika, UN Bahasa Indonesia, UN Bahasa Inggris, hasil placement test
IPA meliputi nilai test Matematika, Kimia, Biologi, dan Fisika, hasil placement test
IPS meliputi nilai test Geografi, Ekonomi dan Sejarah, hasil placement test Bahasa
meliputi nilai test Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dalam penjurusan siswa SMA
masih dilakukan dengan perhitungan manual. Hal ini seringkali terdapat kesalahan
dalam perhitungan manual karena hasil dari perhitungan tersebut terkadang tidak
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa sehingga siswa mendapatkan
penjurusan tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik mengatasi hal tersebut
dengan mengambil judul Sistem Pendukung Keputusan Penjurusan Siswa SMA
Menggunakan Metode Extended Promethee. Metode ini merupakan metode penentuan
urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria yang membandingkan tiap-tiap
alternatif berpasangan dan menghitung jarak deviasi antar alternatif berpasangan untuk
mendapatkan preferensi tertinggi sehingga keputusan yang diperoleh valid dan terbaik.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana membangun suatu sistem pendukung pengambilan keputusan untuk
menentukan penjurusan siswa SMA IPA, IPS dan Bahasa dengan metode
Extended Promethee.
2. Berapa hasil akurasi menggunakan metode Extended Promethee dalam
penentuan penjurusan siswa dibanding dengan hasil perhitungan yang sudah
dilakukan oleh pihak SMA Stella Duce 2.
3. Seberapa jauh SPPK Penjurusan Siswa yang dibangun ini bermanfaat
(Perceived of Usefullness) dan mudah digunakan (Perceived Easy of Use) bagi
pihak pengguna SMA Stella Duce 2.
1.3 Tujuan
1. Mampu membangun sistem pendukung pengambilan keputusan dalam
menentukan jurusan siswa SMA sesuai dengan kemampuan IPA, IPS dan
Bahasa menggunakan metode Extended Promethee.
2. Mengetahui hasil akurasi yang diperoleh menggunakan metode Extended
Promethee dengan membandingkan hasil perhitungan manual data sekolah
2019.
4. Mengetahui bahwa SPPK Penjurusan Siswa yang dibangun ini bermanfaat
(Perceived of Usefullness) dan mudah digunakan (Perceived Easy of Use) bagi
pihak pengguna SMA Stella Duce 2.
1.4 Manfaat
1. Menyediakan software (perangkat lunak) Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan dalam membantu mengambil keputusan penjurusan siswa SMA
IPA, IPS dan Bahasa.
menggunakan sistem keputusan dengan metode Extended Promethee.
1.5 Batasan Masalah
1. Data yang digunakan siswa kelas X tahun 2019/2020.
2. Data yang digunakan berupa:
• Nilai UN SMP yaitu UN IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
• Nilai placement test IPA, berupa Matematika, Biologi, Kimia dan
Fisika.
• Nilai placement test IPS, berupa Geografi, Ekonomi, dan Sejarah.
• Nilai placement test Bahasa, berupa Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat, batasan
masalah dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar penelitian
yang digunakan dan mendukung perancangan dan implementasi selama penelitian,
meliputi Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan menggunakan metode
Extended Promethee.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi tentang metodologi penelitian yang digunakan pada penelitian
yang terdiri dari rumusan masalah yang diselesaikan, tahap perencanaan,
pengumpulan data, studi literatur, pengembangan sistem, metode waterfall yang
digunakan, serta kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras.
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini berisi tentang analisa dan perancangan sistem pendukung pengambilan
keputusan penjurusan siswa, meliputi tahap metode waterfall yang terdiri analisis
sistem, gambaran sistem, usecase, desain database, ER diagram dan user interface.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM DAN ANALISA HASIL
Dalam bab ini mengimplementasikan perancangan yang sudah dibuat pada bab
sebelumnya ke dalam bentuk program dan menganalisis hasil dari perhitungan
untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sistem.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran untuk pengembangan program ke
depannya.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK)
2.1.1 Definisi SPPK
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK) merupakan CBIS
(Computer Based Information System) yang interaktif, fleksibel dan dapat
diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi untuk masalah
manajemen spesifik yang semiterstruktur dan yang tidak terstruktur. Sistem
Pendukung Pengambilan Keputusan menggunakan data, memberikan
antarmuka pengguna yang mudah dan dapat menggabungkan pemikiran
pengambil keputusan (Turban, 2005).
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan lebih ditujukan untuk
mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis
dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas
(Kusrini, 2007).
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan tidak dimaksudkan untuk
mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat
interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan untu melakukan berbagai
analisis menggunakan model-model yang tersedia (Kusrini, 2007).
2.1.2 Karakteristik dan Kapabilitas Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan
Karakteristik dan kapabilitas kunci dari Sistem Pendukung Keputusan
adalah sebagai berikut (Turban, 2005):
1. Memberikan dukungan untuk pengambilan keputusan, pada situasi
semiterstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian
manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Memberikan dukungan untuk semua level manajerial, mulai dari
eksekutif puncak sampai manajer lini.
3. Memberikan
dukungan
untuk
individu
dan
kelompok.
Permasalahan yang kurang terstruktur sering memerlukan
keterlibatan individu dari departemen dan tingkat organisasional
yang berbeda.
4. Memberikan dukungan untuk keputusan independen dan atau
sekuensial. Keputusan dapat dibuat satu kali, beberapa kali, atau
berulang.
5. Memberikan dukungan di semua fase proses pengambilan
keputusan yaitu inteligensi, desain, pilihan dan implementasi.
6. Memberikan dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan
keputusan.
7. Mampu beradaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan
seharusnya realtif, dapat menghadapi perubahan kondisi secara
cepat, dan dapat mengadaptasikan Sistem Pendukung Keputusan
untuk memenuhi perubahan tersebut.
8. Mampu menyediakan kenyamanan bagi pengguna, kapabilitas
grafis yang sangat kuat, dan antarmuka manusia-mesin interaktif
dengan satu bahasa alami yang meningkatkan keektifan Sistem
Pendukung Keputusan.
9. Mampu meningkatkan keefektifan pengambilan keputusan
(akurasi, timeliness, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya
pengambilan keputusan).
10. Pengambil keputusan memiliki kontrol penuh terhadap semua
langkah proses pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu
masalah.
sistem sederhana.
12. Model-model yang digunakan untuk menganalisis situasi
pengambilan keputusan.
13. Menyediakan akses untuk berbagai sumber data, format, dan tipe,
mulai dari sistem informasi geografis (GIS) sampai
berorientasi-objek.
14. Pengguna menggunakan Sistem Pendukung Keputusan sebagai alat
standalone pada suatu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi
keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai
persediaan.
2.1.3 Komponen Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Untuk dapat menerapkan SPPK, ada empat komponen subsistem yang
harus disediakan yaitu (Turban, 2005):
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi
data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak
sistem manajemen database (DBMS).
2. Subsistem Manajemen Model
Subsistem ini memasukkan model keuangan, statistic, ilmu
manajemen, atau model kuantitatif lainnya yang memberikan
kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.
Perangkat lunak ini sering disebut sistem manajemen basis model
(MBMS).
3. Subsistem Antarmuka Pengguna
Subsistem ini pengguna dapat berkomunikasi dengan dan
memerintahkan sistem pendukung keputusan. Dalam subsistem ini
beberapa kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal
dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
4. Subsistem Manajemen Berbasis Pengetahuan
Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak
sebagai suatu komponen independen yang memberikan inteligensi
untuk memperbesar pengetahuan si pengambil keputusan.
2.1.4 Proses Pengambilan Keputusan dalam Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan
Langkah-langkah pemodelan dalam pembangunan Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan, sebagai berikut (Kusrini, 2007):
a. Studi Kelayakan (Intelligence)
Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian
prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi
kepemilikan masalah, klasifikasi masalah, hingga akhirnya
terbentuk sebuah pernyataan masalah.
b. Perancangan (Design)
Pada tahapan ini akan diformulasikan model yang akan digunakan
dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif
model yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Langkah
selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian,
ditentukan variabel-variabel model.
c. Pemilihan (Choice)
Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternative model
beserta variabel-variabelnya, pada tahapan ini akan dilakukan
pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut.
Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas, yakni dengan mengganti
beberapa variabel.
2.1.5 Tujuan Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan memiliki tujuan untuk
pengguna, sebagai berikut (Turban,2005):
1. Sistem Pendukung Pengambilan Keptusan dapat membantu untuk
pengambilan keputusan pada masalah terstruktur ataupun masalah
yang tidak terstruktur.
2. Memberikan bantuan pada berbagai tingkatan manajer.
3. Memberikan dukungan pengambilan keputusan individu maupun
kelompok.
4. Memberikan dukungan pengambilan keputusan yang saling
berhubungan dan berurutan.
5. Mendukung semua tahap dari semua proses pengambilan keputusan
yaitu: penelusuran, desain, pemilihan, dan implementasi.
6. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan mendukung berbagai
gaya dan variasi dalam proses pengambilan keputusan sehingga ada
kesesuaian antara SPPK dengan atribut-atribut yang digunakan
individu pembuat keputusan
7. Dapat beradaptasi sewaktu-waktu.
8. Mudah untuk digunakan.
9. Dapat meningkatkan efektivitas dari pembuatan keputusan
bedasarkan keakuratan, ketepatan waktu, kualitas dan efisiensinya.
10. Pengguna adalah pengontrol keputusan. SPPK hanya bertujuan untuk
mendukung saja.
11. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dapat terus berevolusi
terutama ketika muncul tuntutan baru dan penambahan pengetahuan
sistem. Penambahan pengetahuan sistem secara terus menerus akan
meningkatkan dan mengembangkan kemampuan SPPK tersebut.
12. Sistem Pendukung Keputusan mudah untuk dibangun.
13. Berbasiskan model-model untuk menganalisa situasi-situasi.
2.1.6 Manfaat Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan
Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan memiliki manfaat bagi
pengguna, antara lain (Utami, 2012):
1. SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam
memproses data/informasi bagi pemakainya.
2. SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak
terstruktur.
3. SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya
dapat diandalkan.
4. Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan
masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun SPK dapat
menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami
persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif
pemecahan.
2.2 Metode Extended Promethee
The Extended Promethee (EXPROM) yang dikembangkan oleh Diakoulaki dan
Koumoutsosa adalah versi modifikasi Promethee II yaitu perbandingan deviasi atau
jarak antar alternatif berpasangan untuk setiap kriteria. Dalam metode ini, nilai relatif
dari salah satu alternatif dari yang lain didefinisikan oleh dua indeks preferensi.
Pertama adalah indeks preferensi yang lemah berdasarkan agregat atau selisih kriteria,
sebagaimana ditentukan dalam Promethee II. Kedua adalah indeks preferensi yang kuat
berdasarkan pada gagasan dari solusi ideal dan ideal. Nilai-nilai ideal dan
anti-ideal yang langsung berasal dari matriks keputusan dan mereka mencerminkan batas
ekstrim untuk kriteria tertentu.
Sebuah indeks preferensi total dihitung dengan menambahkan nilai indeks
preferensi yang lemah dan kuat yang memberikan ukuran yang akurat dari preferensi
satu alternatif dengan alternatif yang lain untuk semua kriteria. Perhitungan net flow
atau aliran bersih sebuah alternatif ditentukan berdasarkan penjumlahan leaving dan
entering flow. EXPROM menghasilkan perangkingan alternatif berdasarkan nilai net
flow setiap alternatif sehingga memberikan alternatif terbaik dengan net flow tertinggi.
Langkah-langkah perhitungan Extended Promethee, sebagai berikut:
1. Membuat matriks keputusan.
Matriks keputusan adalah matriks yang terdiri dari nilai alternatif i untuk setiap
kriteria j.
2. Normalisasi matriks keputusan.
3. Penentuan fungsi preferensi Pj(i,i’).
4. Menghitung nilai Weak Preference (WP).
5. Menghitung nilai SP j(i,i’).
6. Menghitung nilai Strict Preference (SP).
7. Menghitung nilai Total Preference (TP).
8. Menghitung nilai Leaving dan Entering Flow.
9. Menghitung nilai Net Flow.
10. Perhitungan alternatif berdasarkan Net Flow tertinggi.
2.2.1 Normalisasi
Normalisasi matriks keputusan untuk setiap atribut berdasarkan benefit
dan cost. Atribut benefit jika nilai kecocokan setiap kriteria semakin tinggi
nilainya semakin baik atau semakin diprioritaskan, Atribut cost, jika nilai
kecocokan setiap kriteria semakin kecil nilainya semakin baik.
Persamaan untuk jenis kriteria benefit:
𝑅
𝑖𝑗=
𝑥
𝑖𝑗− 𝑚𝑖𝑛(𝑥
𝑖𝑗)
Persamaan untuk jenis kriteria cost:
𝑅
𝑖𝑗=
𝑚𝑎𝑥
(
𝑥
𝑖𝑗)
− 𝑥
𝑖𝑗[𝑚𝑎𝑥
(
𝑥
𝑖𝑗)
− 𝑚𝑖 𝑛
(
𝑥
𝑖𝑗)
]
(2.2)
(i = 1,2,…m ; j=1,2,…n)
Dimana:
Rij
= matriks ternormalisasi untuk suatu alternatif pada
suatu kriteria.
i
= alternatif.
j
= kriteria
2.2.2 Fungsi Preferensi Pj(i,i’)
Ada enam jenis fungsi preferensi yang utama, yaitu
1. Kriteria biasa
2. Kriteria bentuk U
3. Kriteria bentuk V
4. Kriteria tingkat
5. Kriteria pengabaian bentuk V
6. Kriteria Gaussian.
Berdasarkan metode Extended Promethee, menentukan fungsi
preferensi menggunakan kriteria biasa. Adapun rumusnya sebagai
berikut:
𝑃𝑖𝑗(𝑖, 𝑖) = 0𝑖𝑓𝑅
𝑖𝑗≤ 𝑅
𝑖′𝑗Dimana:
Pij
= fungsi preferensi untuk sua
R
ij= matriks ternormalisasi untuk suatu alternatif pada
suatu kriteria.
R
i’j= matriks ternormalisasi untuk suatu alternatif
berpasangan pada suatu kriteria.
2.2.3 Weak Preference (WP)
Perhitungan indeks preferensi yang lemah dengan mempertimbangkan
kriteria dengan nilai bobot yang berbeda-beda untuk setiap kriteria
menggunakan persamaan berikut:
𝑊𝑃(𝑖, 𝑖
′) = [∑ = 1
𝑛 𝑗𝑤𝑗 × 𝑃𝑗(𝑖. 𝑖
′)] / ∑ = 1𝑊𝑗
𝑛 𝑗(2.4)
Dimana :
WP = weak Preference
n = jumlah kriteria
wj = bobot untuk setiap kriteria
2.2.4 Nilai SPj (i,i’)
Fungsi preferensi SPj(i.i’) merupakan fungsi preferensi kuat berdasarkan
perbandingan nilai-nilai perbedaan (dmj) dengan rentang nilai seperti yang
didefinisikan oleh evaluasi dari seluruh rangkaian alternatif untuk kriteria.
Adapun rumus menghitung fungsi preferensi kuat sebagai berikut:
Dimana:
SPj
= strict preference kriteria j
dj
= R
ij
– R
i’j
dmj
= 1
Lj
= 0
2.2.5 Strict Preference (SP)
Nilai fungsi preferensi kuat berdasarkan perbandingan nilai-nilai
perbedaan (dmj) dengan rentang nilai seperti yang didefinisikan oleh evaluasi
dari seluruh rangkaian alternatif untuk kriteria.
𝑆𝑃(𝑖, 𝑖
′) = [∑ = 1
𝑛 𝑗𝑊𝑗 × 𝑆𝑃𝑗(𝑖, 𝑖
′)] / ∑ = 1
𝑛 𝑗𝑊𝑗
(2.6)
Dimana :
SP = strict preference
n = jumlah kriteria
wj = bobot untuk setiap kriteria
2.2.6 Total Preference (TP)
Dalam hal ini, Total Preference (TP) diperoleh dari nilai Weak Preference
(WP) dan Strict Preference (SP). Dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
𝑇𝑃(𝑖, 𝑖) = 𝑀𝑖𝑛[1, 𝑊𝑝(𝑖, 𝑖
′) + 𝑆𝑃(𝑖, 𝑖
′)]
(2.7)
Dimana :
WP = Weight Preference (WP)
SP = Strict Preference (SP)
i = alternatif
i’ = alternatif yang dipasangkan
2.2.7 Leaving Flow dan Entering Flow
2.2.7.1 Leaving Flow
Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh
dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking.
Untuk setiap nilai node a dalam grafik nilai outranking ditentukan
berdasarkan leaving flow. Perhitungan leaving flow menggunakan
persamaan sebagai berikut:
𝜑
+(𝑖) =
1
𝑚 − 1
∑
𝑇𝑃
(
𝑖, 𝑖
′)
(𝑖 ≠ 𝑖′)
𝑛 𝑖′=1(2.8)
Dimana:
m
= banyaknya jumlah alternatif.
n
= banyaknya jumlah kriteria.
∑
𝑛𝑇𝑃(𝑖, 𝑖
′)
𝑖′=1
= nilai total preference untuk alternatif
berpasangan
dari
matriks
akhir
dijumlahkan secara horizontal.
2.2.7.2 Entering Flow
Entering Flow adalah jumlah dari yang memiliki arah mendekati
dari node a dan hal ini merupakan pengukuran outranking. Perhitungan
Entering Flow menggunakan persamaan sebagai berikut :
𝜑
−(𝑖) =
1
𝑚 − 1
∑
𝑇𝑃
(
𝑖, 𝑖
′)
(𝑖 ≠ 𝑖′)
𝑛 𝑖′=1(2.9)
Dimana:
n
= banyaknya jumlah kriteria.
∑
𝑛𝑇𝑃(𝑖, 𝑖
′)
𝑖′=1