• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Belok sidan - Kecamatan Petang - Kabupaten Belok sidan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Belok sidan - Kecamatan Petang - Kabupaten Belok sidan."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN - PPM UNUD

PERIODE XIII

JULI – AGUSTUS 2016

DESA/KELURAHAN : BELOK SIDAN

KECAMATAN : PETANG

KABUPATEN/KOTA : BADUNG

PROVINSI : BALI

NAMA MAHASISWA : MADE ADHI DHARMA SETIAWAN

FAK/PS : KEDOKTERAN / FSIOTERAPI

HALAMAN JUDUL

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kegiatan Keluarga Dampingan merupakan salah satu program dalam KKN PPM UNUD dan salah satu desa yang menjadi lokasi KKN adalah di Dusun Jempanang, Desa Belok Sidan. Kegiatan KK dampingan ini bertujuan untuk memberikan bantuan, pemecahan masalah, dan juga sebagai teman diskusi bagi KK Dampingan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Pada KKN-PPM kali ini, penulis melaksanaan program KK Dampingan di Lingkungan Dusun Jempanang. Penulis diarahkan ke salah satu keluarga yang bernama Bapak I Wayan Suparta Yasa dimana yang bersangkutan dipandang perlu untuk dibina sesuai dengan tujuan program KK Dampingan.

Keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa merupakan salah satu keluarga yang berkatagori kurang mampu di Lingkungan Dusun Jempanang . Data keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(4)

Keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa hidup sederhana bersama istri dan seorang anaknya. Dalam kesehariannya, bapak Wayan merupakan seorang buruh tani/perkebunan yang dibantu oleh istrinya Kadek Yuni Anggreni. Seringkali mereka harus membawa anak mereka ke tempat kerja dan Ibuk kadek ini sekarang dalam kondisi hamil tua dengan usia kehamilan 8 bulan dan masih bisa beraktifitas keladang untuk menemani bapak Wayan sang suami. Keluarga ini menempati rumah sederhana yang miliknya dimana Keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa merupakan keluarga yang butuh dampingan.

Kontraksi rumah yang ditempati Bapak I Wayan Budi Darsana mengikuti rumah tradisional masyarakat Bali pada umumnya. Ukuran luas halaman rumah keluarga ini berukuran 10x10m. Ruangan ada 4x5m ini dipakai sebagai kamar tidur untuk 3 orang dan satu ruangan tempat menyimpan barang-barang kebutuhan rumah tangga atau pekakas kerja mereka. Rumah mereka sudah dilengkapi dengan tempat MCK. Dapur sangat sederhana dan masih menggunakan kayu bakar untuk kebutuhan sehari-hari, terutama memasak.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga I Wayan Suparta Yasa dan Ibu Kadek Yuni Anggreni ditopang dari hasil perkebunan yang tidak begitu besar pendapatannya yaitu sebesar Rp.200.000/bulan namun tidak tetap. Istrinya juga bekerja sebagai buruh tani/pekebunan dengan upah sebesar Rp.100.000/bulan. Dari penghasilan yang didapatkan oleh keduanya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bahkan terkadang kekurangan. Hal ini dikarenakan keduanya tidak selalu mendapatkan pekerjaan menjadikan pendapatan keluarga ini tidak tetap. Jika sedang musim kopi seperti sekarang ini keduanya dapat bekerja, tapi bila sedang tidak ada musim kopi atau musim panen lainya hanya suaminya saja yang bekerja.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

(5)

terpenuhi. Pengeluaran sehari keluarga bapak ini sampai 30.000rb/hari. Bayar listrik sejumlah 20.000/bulan. Air bapak I Wayan Suparta Yasa tidak membayar sama sekali.

1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran keluarga bapak I Wayan Suparta Yasa perhari tidak menentu karena penghasilan yang tidak menentu juga. Sehari-harinya Bapak Wayan harus mengeluarkan uang Rp.50.000 untuk biaya anak sekolah dan keperluannya didapur terkadang untuk makan keluarga I Wayan Suparta Yasa mendapat bantuan dari orang tua istrinnya dan juga dari hasil kebun yang bapak I Wayan Suparta Yasa dapatkan seperti Jepang, Terong, Cabai, Nangka dan bebrapa bahan keperluan dapur lainnya.

1.2.2.3 Sosial

Hidup di daerah pedesaan tidak dapat terlepas dari kegiatan adat dan kehidupan bermasyarakat. Biaya yang dikeluarkan antara lain uang krama roban Besarnya biaya yang biasanya dikeluarkan Bapak I Wayan Suparta Yasa untuk krama roban sebesar 10% dari kebutuhan adat. Selain itu biaya adat lain yang dikeluarkan antara lain kegiatan adat bersama-sama, dan suka duka bila ada warga atau kerabat yang mengadakan upacara adat atau kematian.

Dalam kehidupan bermasyarakat bapak Suparta Yasa yang seing disebut Bapak Lontong termasuk orang yang baik dan ringan tangan dalam membantu kegiatan desa maupun keluarganya. Perilakunya yang baik itu membuatnya disukai oleh masyarakat sekitar.

Tindakan-tindakan baik juga pernah dia lakukan bahkan menurut keterangan salah satu warga Dusun Jempanang Bapak I Wayan Suparta Yasa termasuk orang yang ringan tangan.

(6)
(7)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Masalah Prioritas 2.1.1. Masalah Ekonomi

Bapak I Wayan Suparta Yasa bekerja sebagai buruh tani/perkebunan untuk saat ini. Terkadang dia juga bekerja mengirim hasil hasil buah dari perkebunan bapak I Wayan Suparta Yasa ke hotel hotel yang ada di daerah Bedugul dan Baturiti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beliau mengandalkan pendapatan tidak tetap dari hasinya menjadi buruh dan dari istrinya, namun permasalahan akan timbul bila pendapatan tersebut tidak mencukupi kebutuhan sehari – hari karena upah yang tidak tetap. Walaupun istrinya bekerja membantu perekonomian keluarga I Wayan Suparta Yasa.

Perilaku kurang baik juga masih ia lakukan seperti judi dan tajen (adu ayam). Hal ini kurang baik terlebih karena pendapatan keluarga yang pas-pasan. Dalam tajen ia tidak selalu menang bahkan sering kalah. Uang hasil jerih payah dia dan istrinya raib begitu saja ketika dia kalah judi /tajen.

2.1.2. Masalah Kesehatan

Keluarga I Wayan Suparta Yasa dan Ibu Kadek Yuni Anggreni sejauh ini tidak menderita penyakit apapun. Hanya saja keluarga ini belum memiliki jaminaan kesehatan seperti BPJS atau sejenisnya. Mereka tidak mau mangurusnya karena dianggapnya cukup rumit.

Keluarga ini juga termasuk yang rentan terjangkit kesehatanya. Mereka belum menerapkan pola hidup besih dan sehat. Hal ini disebabkan karena kurangnya sosialisasi kesehatan yang ada di desa ini. ...Dilihat dari kebersihan lingkungan keluarga ini tidak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik. Hal ini terlihat dari halaman dan pojok-pojok rumah yang menumpuk sampah.

Ditambah lagi istri bapak I Wayan Suparta Yasa ini sedang hamil besar dan harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

(8)
(9)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Dengan memprioritaskan masalah–masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan diberikan pemecahaannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu mensejahterakan KK dampingan serta meningkatkan kualitas hidup. Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi dapat terlakasana dengan baik. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan agar membantu memecahkan masalahyang terjadi pada keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasaselama masa KKN, penulis selaku mahasiswa membantu memberi wawasan, ide dan motivasi kepada Bapak Putu Madia dan keluargaagar mampuuntuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

3.2 Jadwal Kegiatan

No Hari/tanggal Jenis Kegiatan

1. Minggu / 24 Juli 2016 Pembagian KK dampingan oleh Kepala Dusun Jempanang sekaligus mengunjungi dan berkenalan dengan keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa. (2 jam)

2. Jumat / 05 Agustus 2016 Berkunjung untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna membantu keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa. (2 jam) 3 Sabtu / 06 Agustus 2016 Meminta biodata kepala keluarga serta

anggota keluarga dampingan Bapak I Wayan Suparta Yasa (3 jam)

4 Minggu / 07Agustus 2016

Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa dan keluarga. (3 jam) 5 Senin / 08 Agustus 2016 Diskusi ringan guna mengidentifikasi

(10)

membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa memberi makan ayam. (3 jam)

6 Selasa / 09 Agustus 2016

Diskusi ringan sambil membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa ngayah di pura. (3 jam)

7 Rabu / 10 Agustus 2016 Diskusi ringan sambil mengajar les anak-anak dari Ibu Kadek Yuni Anggreini. (2 jam)

8 Kamis / 11 Agutus 2016 Berdiskusi ringan sambil membantu Ibu Kadek Yuni Anggreini bersih-bersih rumah. (3 jam)

9 Jumat / 12 Agustus 2016 Membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa memberi makan sapi.(2 jam)

10 Minggu / 14 Agustus 2016

Berkunjung sekaligus membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa pergi ke ladang (2 jam)

11 Senin / 15 Agustus 2016 Berbincang – bincang guna melengkapi data yang dibutuhkan dan pada sore harinya memberikan saran mengenai kesehatan keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa dan Ibu Kadek Yuni Anggreini (2 jam)

12 Selasa / 16 Agustus 2016

Mendekatkan diri dan memberikan solusi atas masalah kesehatan kehamilan kepada Ibu Yuni Anggreini dan keluarga. (4 jam) 13 Rabu / 17 Agustus 2016 Membantu berkebun di ladang bersama

Bapak I Wayan Suparta Yasa (9 jam) 14 Kamis / 18 Agustus

2016

Membantu mencari rumput dan memberi makan sapi (4 jam)

(11)

Anggi akan pentingnya pendidikan dan menemani mengerjakan PR. (5 jam)

16 Senin / 22 Agustus 2016 Berdiskusi dengan keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa mengenai profil yang belum terlengkapi (2 jam)

17 Senin / 22 Agustus 2016 Membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa memetik Terong Belanda dan Markisa. (5 jam)

18 Selasa / 23 Agustus 2016

Membantu memberi makan ayam. (2 jam)

19. Rabu / 24 Agustus 2016 Bertukar pikiran mengenai masalah kesehatan serta mencari rumput sambil memberi makan sapi di ladang Bapak I Wayan Suparta Yasa. (8 jam)

20. Kamis / 25 Agustus 2016

Berdiskusi tentang kondisi terdahulu dari keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa sekaligus bercengkrama dengan keluarga sambil membersihkan ladang. (9 jam) 21. Jumat / 26 Agustus 2016 Berdiskusi tentang kondisi saat ini keluarga

Bapak I Wayan Suparta Yasa sambil mencari rumput dan memberi makan sapi, ayam dan anjing peliharaan. (8 jam) 22. Sabtu / 27 Agustus 2016 Memastikan bahwa solusi yang telah

disiapkan dan diberikan melalui diskusi telah memberi pengaruh positif terhadap keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa dan bercengkrama mengingat waktu

pelaksanaan KKN akan segera berakhir serta memberikan kenang – kenangan kepada keluarga dampingan. (8 jam)

(12)
(13)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

No Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Lokasi Kendala Solusi Hasil

1. Pembagian KK

dampingan oleh Kepala Dusun Jempanang sekaligus mengunjungi dan berkenalan dengan keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa. (2 jam)

Minggu /

2. Berkunjung untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna membantu keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa. (2 jam) kembali di waktu selanjutnya

Informasi yang diperoleh sedikit

3. Meminta biodata kepala keluarga serta anggota

(14)

keluarga dampingan Bapak I Wayan Suparta Yasa (3 jam)

2016 dampingan

4. Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa dan keluarga. (3 jam) 5. Diskusi ringan guna

(15)

membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa memberi makan ayam. (3 jam)

komprehensif.

6. Diskusi ringan sambil membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa ngayah di pura. (3 jam) 7. Diskusi ringan sambil

mengajar les anak-anak dari Ibu Kadek Yuni Anggreini. (2 jam)

Rabu / 10

(16)

8. Berdiskusi ringan sambil membantu Ibu Kadek Yuni Anggreini bersih-bersih rumah. (3 jam)

Kamis / 11 Wayan Suparta Yasa memberi makan sapi.(2 jam) 10. Berkunjung sekaligus

membantu Bapak I Wayan Suparta Yasa pergi ke ladang (2 jam)

guna melengkapi data yang dibutuhkan dan pada sore harinya

(17)

memberikan saran mengenai kesehatan keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa dan Ibu Kadek YuniAnggreini (2 jam)

12. Mendekatkan diri dan memberikan solusi atas masalah kesehatan kehamilan kepada Ibu Yuni Anggreini dan keluarga. (4 jam)

Selasa / 16 sedang hamil 8 Bulan.

(18)

keluarga dampingan 14. Membantu mencari

rumput dan memberi makan sapi (4 jam) 15. Memberikan saran

bersifat membangun terhadap anak pertama beliau yang bernama Anggi akan pentingnya pendidikan dan

16. Berdiskusi dengan keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa mengenai

(19)

profil yang belum terlengkapi (2 jam) 17. Membantu Bapak I

Wayan Suparta Yasa memetik Terong Belanda dan Markisa. (5 jam)

18. Membantu memberi makan ayam. (2 jam)

Selasa / 23

19. Bertukar pikiran mengenai masalah kesehatan serta mencari rumput sambil memberi makan sapi di ladang Bapak I Wayan Suparta Yasa. (8 jam)

20. Berdiskusi tentang kondisi terdahulu dari

(20)

keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa sekaligus bercengkrama dengan keluarga sambil

membersihkan ladang. (9 jam)

2016 dampingan samakin dekat.

21. Berdiskusi tentang kondisi saat ini keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa sambil mencari rumput dan memberi makan sapi, ayam dan anjing peliharaan. (8 jam)

Jumat / 26 Agustus 2016

08.00 Di ladang keluarga dampingan

Meyakinkan bahwa solusi yang disiapkan dapat diterima.

Membahasakan dengan tepat agar dapat dimengerti.

Solusi diterima.

22. Memastikan bahwa solusi yang telah disiapkan dan diberikan melalui diskusi telah memberi pengaruh positif terhadap keluarga Bapak I Wayan Suparta

Sabtu / 27 Agustus 2016

08.00 Di rumah keluarga dampingan

(21)

Yasa dan bercengkrama mengingat waktu pelaksanaan KKN akan segera berakhir serta memberikan kenang – kenangan kepada keluarga dampingan. (8 jam)

(22)
(23)

BAB V

PENUTUP

5.1. Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

Masalah utama yang dihadapi keluarga Bapak I Wayan Suparta Yasa yaitu permasalahan ekonomi dimana penghasilan yang didapat oleh beliau dan anaknya masih belum tetap sedangkan istirnya masih dalam kondisi hamil 8 bulan yang menyebabkan pemasukan keluarga berkurang. Penulis menyarankan untuk memiliki tabungan jangka panjang yang bertujuan untuk menanggulangi jika ada keperluan mendadak seperti ada anggota yang sakit dan perlu pengobatan. Untuk masalah yang lainnya, seperti kesehatan dan pendidikan, terdapat masalah dimana kamar dari Bapak I Wayan Suparta Yasa kurang terawat dan berdebu yang tak jarang menggangu beliau tidur dan menyebabkan penyakit. Untuk pendidikan walaupun anak dari Bapak I Wayan Suparta Yasa yang berpendidikan terakhir SD telah putus sekolah penulis menyarakan untuk tetap melanjutkan pendidikan karena pemerintah telah mewajibkan pendidikan 12 tahun dimana apabilan terjadi permaslahan biaya pemerintah sudah menyiapkan bantuan yaitu BOS. Untuk Ibu Kadek Yuni Anggreini penulis menyarankan penting adanya menjaga kesehatan pada saat sedang mengandung bayi, karena biasanya Ibu Kadek Yuni Anggreini juga ikut serta bekerja ke lading untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di kondisinya yang sedang hamil 8 Bulan.

5.2. Rekomendasi

Adapun rekomendasi yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

(24)
(25)

MEMBUAT SATE DENGAN KK DAMPINGAN MEMETIK TEONG BELANDA

MEMBERI MAKAN TERNAK MEMBERI MAKAN AYAM

Referensi

Dokumen terkait

Wonogiri Wonogiri 5 Politeknik Negeri Semarang Semarang 6 Politeknik Pos Indonesia Bandung 7 Sampoerna School of Business Jakarta 8 STIE Bisnis & Perbankan

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini yaitu label syariah, harga dan fasilitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian ulang di Pasar

Sedangkan penilaian atas kinerja bagian penjualan yang didapatkan dari analisis laba kotor yang telah dilakukan menunjukkan bahwa bagian penjualan telah bekerja efektif

Informan : Perbankan syariah itu yaa , kita di konvensional pun ada akadnya ya, mau pake apa cuma kalau namanya bunga saya tidak tau secara islamnya itu riba

Sedangkan dimensi assurance dan emphaty perlu diperbaiki dan ditingkatkan kembali agar dapat membuat konsumen merasa puas dengan Kualitas Pelayanan yang diberikan

 Secara akademis ananda Faisal mampu mengikuti pelajaran reguler kurikulum modifikasi (yang telah disesuaikan dengan kemampuan siswa) dengan bimbingan dan pendampingan

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini pada produk high involvement menunjukkan bahwa involvement, perceived product quality, dan overall satisfaction memberikan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kompetensi dan independensi auditor internal memiliki pengaruh terhadap penerapan prinsip-prinsip