PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN,
PARENTAL,
DAN
LOCUS OF CONTROL
TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
SKRIPSI
Oleh:
Oleh:
I KADE ARIS FRIATNAWAN DUSAK NIM: 1106205135
DAN
LOCUS OF CONTROL
TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
SKRIPSI
Oleh:
Oleh:
I KADE ARIS FRIATNAWAN DUSAK NIM: 1106205135
DAN
LOCUS OF CONTROL
TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
SKRIPSI
Oleh:
Oleh:
I KADE ARIS FRIATNAWAN DUSAK NIM: 1106205135
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
ii
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN,
PARENTAL,
DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
SKRIPSI
Oleh:
I KADE ARIS FRIATNAWAN DUSAK NIM: 1106205135
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana Denpasar
2016
ii
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN,
PARENTAL,
DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
SKRIPSI
Oleh:
I KADE ARIS FRIATNAWAN DUSAK NIM: 1106205135
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana Denpasar
2016
ii
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN,
PARENTAL,
DAN LOCUS OF CONTROL
TERHADAP NIAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
SKRIPSI
Oleh:
I KADE ARIS FRIATNAWAN DUSAK NIM: 1106205135
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana Denpasar
iii
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh pembimbing, serta diuji
pada tanggal: 10 Juni 2016
Tim Penguji: Tanda tangan
1. Ketua : Dr. Putu Yudi Setiawan, S.T., MM. ...
2. Sekretaris : Ida Bagus Sudiksa, S.E., MM. ...
3. Anggota : Drs. I Ketut Nurcahya, MM. ...
Mengetahui,
Ketua Jurusan Manajemen
Dr. I Gusti Ayu Ketut Giantari., S.E., M.Si. NIP. 19611002 198601 2 002
Pembimbing
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini
dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, 10 Juni 2016 Mahasiswa,
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan Rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Parental, dan Locus Of Control Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan .
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Ibu Dr. I Gusti Ketut Giantari, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, serta Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE., MT., Ph.D, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Bapak Dr. Putu Yudi Setiawan, S.T., MM., Bapak Ida Bagus Sudiksa, S.E., MM., Bapak Drs. I Ketut Nurcahya, MM., selaku tim penguji.
5. Bapak Ida Bagus Sudiksa SE., MM, selaku dosen pembimbing atas waktu, masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Orang tua tercinta I Ketut Suryawan Dusak dan I Gusti Rai Ryanawati yang
senantiasa dengan tulus memberikan doa, semangat serta dukungan kepada penulis selama menyelesaikan masa studi.
7. Kakak tercinta, I Putu Agus Padriawan Dusak yang selalu setia dalam suka dan duka, yang selalu memberikan doa, motivasi dan semangat yang tiada hentinya diberikan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini. 8. Para Sahabat Maba Ceria di Fakultas Ekonomi yang selalu memberikan
dukungan, saran dan semangat selama penyususnan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Denpasar, 10 Juni 2016
vi
Judul : Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan, Parental, Locus Of Control, Terhadap Niat Berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan.
Nama : I Kade Aris Friatnawan Dusak NIM : 1106205135
ABSTRAK
Niat berwirausaha merupakan kebulatan tekad seseorang untuk menjadi seorang wirausaha atau untuk berwirausaha. Besarnya angkatan kerja kurang diimbangi dengan pemenuhan lapangan kerja, lembaga pendidikan seharusnya tidak lagi sebagai tempat pencetak karyawan namun diharapkan sebagai penghasilentrepreneur muda yang unggul dan mandiri. Penelitian ini dilakukan berdasarkan masalah pengangguran dan kurangnyaentrepreneur. Banyak faktor untuk mengetahui niat berwirausaha, diantaranya pendidikan, wirausaha, parental danlocus of control.
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan, jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 105 responden, dengan menggunakan metode non probability sampling dengan teknik purposive samplingyaitu sampel ditentukan berdasarkan criteria tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan setiap variable yang diuji telah valid dan
reliable, secara simultan ketiga variable bebas (pendidikan kewirausahaan, parental dan locus of control) berpengaruh positif dan signifikan pada niat berwirausaha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan. Hasil penelitian ini bisa dijadikan refrensi bagi Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan sebagai lembaga pendidikan yang berkewajiban mengarahkan dan membentuk jiwa wirausaha pada mahasiswa sehingga nantinya bisa menghasilkan lulusan yang berjiwaentrepreneur.
vii 1.1 Latar Belakang Masalah ...1
1.2. Rumusan Masalah Penelitian ...6
1.3. Tujuan Penelitian ...6
1.4 .Kegunaan Penelitian ...7
1.5. Sistematika Penulisan ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan teori ...10
2.1.1. Niat Berwirausaha...10
2.1.2. Pendidikan Kewirausahaan ...12
2.1.3. Parental...14
2.1.4. Locus Of Control...14
2.1.5. Hipotesis Penelitian ...16
2.1.5.1 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha...17
2.1.5.2 PengaruhParentalTerhadap Niat Berwirausaha...18
viii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ...19
3.2. Lokasi Penelitian...19
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ...20
3.4 Identifikasi Variabel...20
3.5 Definisi Operasional Variabel...20
3.6 Jenis dan Sumber Data...24
3.6.1 Jenis Data ...24
3.6.2 Sumber Data...24
3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Sampel ...24
3.7.1 Populasi...24
3.7.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel ...25
3.8 Metode Pengumpulan Data...26
3.9 Pengujian Instrumen ...27
3.9.1 Uji Validitas ...27
3.9.2 Uji Realibilitas ...27
3.10 Teknik Analisa Data...28
3.10.1. Analisis Regresi Berganda ...28
3.10.2Uji deskriptif statistic ...28
3.10.3 Uji asumsi klasik ...29
3.10.4 Pengujian Hipotesis ...31
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan...33
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik ...38
4.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...38
4.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...39
4.2.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ...39
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ...40
ix
4.5 Analisis Data ...48
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ...55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...60
6.3 Saran ...61
DAFTAR RUJUKAN ... 63
x
DAFTAR TABEL
No. Tabel
3.1 Alternatif Jawaban Responden ... 26
4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 38
4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Usia... 39
4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ... 40
4.4 Hasil Uji Validitas... 41
4.5 Hasil Uji Reliabilitas... 42
4.6 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Variabel X1 ... 43
4.7 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Variabel X2 ... 44
4.8 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Variabel X3 ... 45
4.9 Deskripsi Persepsi Responden Terhadap Variabel X4 ... 47
4.10 Hasil Uji Normalitas ... 48
4.11 Hasil Uji Multikoleniaritas... 49
4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 50
4.13 Hasil Uji Autokorelasi ... 51
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Kuisioner Penelitian 2. Tabulasi Data Ordinal 3. Hasil Uji Validitas 4. Hasil Uji Realibilitas
5. Hasil Statistik Deskriftif Variabel Penelitian 6. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
7. Hasil Uji Normalitas
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menjadi solusi yang dilematis namun terus
saja terjadi setiap tahun. Saat ini pengangguran tak hanya berstatus lulusan SD
sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima
karyawan baru sementara tingkat persaingan semakin tinggi. Tidak ada jaminan
seorang sarjana mudah memperoleh pekerjaan (Agustinus, 2013).
Besarnya angkatan kerja ini kurang diimbangi dengan pemenuhan lapangan
kerja. Berdasarkan data yang didapat dari balipost.com, jumlah pengangguran di
Kabupaten Tabanan pada tahun 2015 bertambah dari tahun sebelumnya (tahun 2014).
Tercatat, penambahan itu sebanyak 279 orang. Rinciannya, pada 2014, jumlah
pengangguran mencapai 2.843 jiwa atau 1,06 persen, sedangkan pada 2015 naik
menjadi 3.122 jiwa atau 1,16 persen. Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Disnakertrans) Tabanan, Tjokorda Alit Juli, penambahan angka
pengangguran diakibatkan penambahan angkatan kerja yang tercatat sebagai pencari
kerja di Disnaker. Sempitnya lapangan kerja membuat penganguran semakin
meningkat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar dari angkatan kerja ini lebih
2
melimpahnya pencari kerja dan sempitnya lowongan kerja, perusahaan yang
membutuhkan karyawan cenderung untuk mematok standar kualitas sumber daya
manusia yang tinggi. Kualitas sumber daya manusia menentukan keberhasilan kerja
dan memperoleh pekerjaan (Agustinus, 2013).
Niat kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat
digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Indarti dan Rokhima,
2008) Salah satu elemen penting dalam mempromosikan kewirausahaan adalah untuk
memotivasi individu menjadi pengusaha dan membekali mereka dengan keterampilan
yang tepat untuk menjadikan peluang bisnis menjadi usaha sukses. Namun, keputusan
untuk menjadi wirausaha ditentukan oleh banyak faktor. Hal ini sangat diperlukan
untuk melihat faktor-faktor yang membuat seseorang menjadi pengusaha. Hasil
penelitian Pretheeba (2014) membuktikan bahwa kegiatan kewirausahaan ditentukan
oleh niat. Orang-orang tidak akan menjadi pengusaha secara tiba-tiba tanpa pemicu
tertentu, dan yang paling penting, yaitu niat.
Sumardi (2007) menjelaskan bahwa pengusaha atau wirausahawan
(entrepreneur) merupakan seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis
yang diharapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan
mengembangkan bisnis dengan cara membuka kesempatan kerja. Memanfaatkan
sumber daya yang diperlukan menjadi entrepreneur bagi mahasiswa perlu ditunjang
oleh setiap Universitas dalam menunjang minat berwirausaha bagi alumninya.
Seorang pengusaha merupakan seorang yang menggabungkan sumber daya, tenaga
3
sebelumnya, juga seorang yang mengenalkan perubahan, inovasi, dan tantangan baru.
Hisrich (2001) mengemukakan bahwa kewirausahaan diartikan sebuah proses
dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan oleh individu yang menanggung
risiko utama dalam hal modal waktu, dan/atau komitmen karier atau menyediakan
nilai bagi beberapa produk atau jasa.
Kewirausahaan merupakan kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
dalam arti tingkat hidup yang lebih baik dan bermutu. Kewirausahaan sangat besar
peranannya dalam perkembangan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, peran
mahasiswa, khususnya mahasiswa Universitas Tabanan sangat besar maknanya bagi
pengembangan ekonomi kreatif. Dengan demikian seharusnya mahasiswa Universitas
Tabanan lebih memiliki niat untuk menjalankan bisnis dengan kemandirian yang
tinggi.
Peran kewirausahaan telah teruji dengan adanya krisis ekonomi yang melanda
bangsa Indonesia. Kewirausahaan yang berbasis pada ekonomi rakyat ternyata
mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Mahasiswa sebagai panutan masyarakat
dapat mendorong budaya berwirausaha. Universitas Tabanan diharapkan juga mampu
menciptakan wirausahawan-wirausahawan yang handal, sehingga mampu memberi
dorongan niat masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha. Mahasiswa
sebagai komponen masyarakat yang terdidik, sebagai harapan masyarakat dapat
membuka lapangan kerja, dengan menumbuhkan niat berwirausaha.
Mahasiswa jurusan ekonomi, diharapkan memiliki jiwa wirausaha yang tinggi,
4
kondisi tersebut, maka universitas-universitas mampu menyiapkan anak didiknya,
khususnya jurusan ekonomi untuk menjadi wirausaha yang unggul, supaya tidak
menggantungkan kerja pada orang lain, tetapi diperlukan keberanian untuk membuka
usaha sendiri atau berwirausaha. (Tjahjono, 2008:2)
Kondisi seperti dijelaskan diatas, tentu menjadikan para mahasiswa berani
mengambil keputusan untuk berwirausaha. Bagi banyak orang, keputusan
berwirausaha merupakan perilaku dengan keterlibatan tinggi (high involvement)
karena dalam mengambil keputusan akan melibatkan faktor internal seperti
kepribadian, persepsi, motivasi, pembelajaran (sikap), faktor eksternal seperti
keluarga, teman, tetangga dan lain sebagainya (norma subyektif). Kemudian
mengukur kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived control behavior) yaitu
suatu kondisi bahwa orang percaya tindakan itu mudah atau sulit untuk dilakukan
dengan memahami berbagai risiko atau rintangan-rintangan yang ada apabila
mengambil tindakan tersebut. (Tjahjono, 2008:2)
Suharti dan Sirine (2011), mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang
mendorong pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak pada peranan
universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Landasan teoritis
mengenai konsep kewirausahaan serta pembentukan sikap, perilaku, dan pola pikir
(mindset) seorang wirausaha dapat terbentuk dengan adanya pendidikan
kewirausahaan. Fatoki (2014) menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan menjadi
faktor penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan keinginan, jiwa dan
5
sumber sikap dan niat keseluruhan untuk menjadi wirausahawan sukses dimasa
depan. Oleh karena itu, mahasiswa fakultas ekonomi universitas tabanan, diharapkan
memiliki jiwa wirausaha yang tinggi, sehingga hal ini akan mampu membuka
lapangan kerja yang lebih luas.
Kewirausahaan adalah keinginan atau kemampuan dan kemauan seorang untuk
berisiko dengan menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, usaha, untuk
memulai suatu perusahaan dan menjadikannya berhasil. Unsur-unsur penting yang
harus dimiliki seorang wirausaha adalah unsur pengetahuan, mencirikan tingkat
penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan banyak di
tentukan oleh tingkat pendidikan orang bersangkutan. Semakin tinggi dan semakin
luas pendidikan seseorang, semakin tinggi dan semakin luas pula pengetahuannya.
Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata. Wirausaha yang dilengkapi dengan keterampilan tinggi akan mempunyai
peluang keberhasilan yang lebih tinggi. Unsur sikap mental menggambarkan reaksi
sikap dan mental sesorang ketika menghadapi suatu situasi. Berwirausaha secara
umum dituntut, dengan adanya sikap mental yang fleksibel, sesuai dengan tuntutan
dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif. Unsur kewaspadaan
merupakan paduan untuk pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi keadaan
yang akan datang, dimana dalam hal berwiraswasta harus memiliki sikap defensive
danoffensive. (M.Fuad. dkk, 2009:41)
Pendidikan kewirausahaan adalah proses pembelajaran penanaman tata nilai
6
Kesempatan ini hendaknya dapat dimanfaatkan oleh setiap sekolah, universitas dan
pihak pemerintah setempat untuk menciptakan sebuah lembaga pendidikan yang lebih
terarah, cakap dan terampil. Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan menempuh mata
kuliah pendidikan kewirausahaan pada semester III, hal ini berkaitan erat dengan
kurikulum yang disusun di Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan guna menjawab
masalah peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui kurikulum berbasis
wirausaha.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan untuk melihat seberapa besar
niat seseorang tersebut untuk menjadi wirausaha maka menarik untuk meneliti hal-hal
yang dianggap bisa mempengaruhi niat seseorang untuk memulai berwirausaha.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi
pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1) Bagaimanakah pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap niat
berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan?
2) Bagaimanakah pengaruh parental terhadap niat berwirausaha Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan ?
3) Bagaimanakah pengaruh locus of control terhadap niat berwira usaha
7
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan terhadap niat
berwirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan.
2) Untuk mengetahui pengaruh parental terhadap niat berwirausaha
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tabanan.
3) Untuk mengetahui pengaruh locus of control terhadap niat berwirausaha
Mahasiswa Fakutas Ekonomi Universitas Tabanan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kegunaan sebagai berikut :
1) Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan studi
empiris sehingga menambah generalisasi hasil studi sebelumnya, atau
menambah bukti bukti untuk memperkuat teori mengenai variabel atau
permasalahan yang diteliti yaitu variabel pendidikan kewirausahaan,
8 2) Kegunaan Praktis
Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi dalam
pengambilan keputusan untuk permasalahan sikap berwirausaha terhadap
niat berwirausaha, pendidikan kewirausahaan menjadi suatu permasalahan
dalam menentukan niat berwirausaha serta pengaruh lingkungan keluarga
(pekerjaan orang tua) dan locus of control yang dimiliki seseorang untuk
membuka usaha dan sebagai bahan masukan untuk Fakultas Ekonomi
Universitas Tabanan dalam meningkatkan pendidikan kewirausahaan.
Selain itu juga pemerintah agar mendukung adanya UMKM yang membantu
perekonomian Negara sendiri.
1.5 Sistematika Penulisan
Sebagai arahan dalam memahami skripsi ini, digunakan sistematika penulisan
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang terdiri
dari hal-hal yang mendasari dilakukannya penelitian, serta
menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
9
Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang
berkaitan dengan motivasi berwirausaha, kebutuhan akan prestasi,
pendidikan kewirausahaan, intensi kewirausahaan, hipotesis
penelitian, dan model penelitian.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain
penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, obyek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis
dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel,
metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian
Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum profil Fakultas
Ekonomi Universitas Tabanan beserta mahasiswa aktif Fakultas
Ekonomi Universitas Tabanan yang menjadi sampel dalam
penelitian, deskripsi variabel penelitian, dan pembahasan mengenai
hasil analisis tersebut.
Bab V : Simpulan dan Saran
Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis
10
pengembangan pendidikan kewirausahaan bagi Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Universitas Tabanan dan pengembangan bagi peneliti
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep
2.1.1 Niat Berwirausaha
Niat berwirausaha diartikan sebagai kebulatan tekad seseorang untuk memulai
sebuah usaha. Niat berwirausaha merupakan faktor penting untuk menumbuhkan
perilaku kewirausahaan, sehingga dalam pembelajaran kewirausahaan, sangat penting
untuk meningkatkan niat berwirausaha mahasiswa. Niat berwirausaha menjembatani
antara sikap seseorang terhadap kewirausahaan dengan perilaku kewirausahaannya.
Indarti dan Roastiani (2008) niat berwirausaha merupakan representatif kognitif
untuk mengeksploitasi peluang bisnis dengan menerapkan pembelajaran
kewirausahaan (pengetahuan dan keterampilan).
Tubbs & Ekeberg (1991) menyatakan bahwa niat berwirausaha adalah
representasi dari tindakan yang direncanakan untuk melakukan perilaku
kewirausahaan. Sebelum seseorang memulai suatu usaha (berwirausaha) dibutuhkan
suatu komitmen yang kuat untuk mengawalinya. .Niat berwirausaha merupakan
variabel tepat untuk memprediksi perilaku kewirausahaannya. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya penelitian tentang kewirausahaan maupun pendidikan kewirausahaan
12
niat berwirausaha sangat efektif untuk memprediksi perilaku kewirausahaan dan
sikap terhadap kewirausahaan (Ajzen dalam Lo Choi Tung, 2011).
Intensi kewirausahaan dapat diartikan sebagai proses pencarian informasi
yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha (Katz dan
Gartner, 1988). Seseorang dengan intensi untuk memulai usaha akan memiliki
kesiapan dan kemajuan yang lebih baik dalam usaha yang dijalankan dibandingkan
seseorang tanpa intensi untuk memulai usaha. Seperti yang dinyatakan oleh Krueger
dan Carsrud (1993), intensi telah terbukti menjadi prediktor yang terbaik bagi
perilaku kewirausahaan. Oleh karena itu, intensi dapat dijadikan sebagai pendekatan
dasar yang masuk akal untuk memahami siapa-siapa yang akan menjadi wirausaha
(Choo dan Wong, 2006).
Andika dan Madjid (2012) niat kewirausahaan mencerminkan komitmen
seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu
diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan dalam pendirian usaha baru.
Pada dasarnya pembentukan jiwa kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal (Inggarwati dan Kaudin, 2008). Faktor internal yang berasal dari dalam diri
wirausahawan dapat berupa sifat sifat personal, sikap, kemauan dan kemampuan
individu yang dapat memberi kekuatan individu untuk berwirausaha. Sedangkan
faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur
dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan dunia usaha,
13
2.1.2 Pendidikan kewirausahaan
Chimucheka (2013), mengungkapkan definisi pendidikan kewirausahaan
sebagai intervensi tujuan oleh instruktur dalam kehidupan seorang pelajar, dengan
memberikan pengetahuan kewirausahaan dan keterampilan yang berguna bagi peserta
didik untuk bertahan hidup di dunia bisnis. Menurut Fatoki (2014) pendidikan
kewirausahan adalah program pendidikan yang merupakan sumber sikap
kewirausahaan dan niat keseluruhan untuk menjadi wirausahawan sukses di masa
depan. Sedangkan Gerba (2015), menyatakan bahwa pendidikan kewirausahaan
adalah program pendidikan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan motivasi untuk mendorong keberhasilan dalam berwirausaha dan
menumbuhkan jiwa wirausaha.
Hisrich (2008:75), mengungkapkan bahwa pengetahuan kewirausahaan adalah
dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. Terdapat
beberapa bentuk pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu :
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan
lingkungan usaha di sekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan wirausaha,
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab,
3. Pengetahuan tentang kepribadian dan tanggung jawab,
4. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
Nursito dan Nugroho (2013), menyatakan bahwa pendidikan kewirausahan
memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan kewirausahaan. Pendidikan
14
menjadi seorang wirausaha (entrepreneur) sejati sehingga mengarahkan mereka
untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan karir (Lestari dan Wijaya, 2012).
Menurut Alcade et al. (dalam Nursito dan Nugroho, 2013), pendidikan
kewirausahaan dapat diklasifikasikan dalam empat kategori, sebagai berikut:
1. Entreprenual awareness education, kategori pendidikan yang memiliki
tujuan untuk meningkatkan jumlah orang yang memiliki pengetahuan yang
memadai tentang kewirausahaan. Pendidikan ini mengarahkan ke satu
elemen yang menentukan minat, misalnya pengetahuan, keinginan maupun
kemungkinan untuk melakukan kegiatan kewirausahaan.
2. Education for start up, kategori pendidikan yang difokuskan pada aspek
praktik yang spesifik pada tahap permulaan usaha, misalnya bagaimana
mendapatkan modal usaha, aspek legalitas wirausaha dan lain-lain.
3. Education for entrepreneurial dynamism, kategori pendidikan
kewirausahaan yang bertujuan untuk mengembangkan prilaku yang dinamis
untuk memajukan kegiatan kewirausahaan yang telah dilakukan.
4. Continuing education for entrepreneur, kategori pendidikan kewirausahaan
yang difokuskan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha yang telah
ada.
2.1.3 Parental
Menurut Tony (2007:120), lingkungan keluarga terutama orang tua akan
15
menentukan sikap dan perilaku terhadap anak-anaknya Menurut Soelaeman (2002)
salah satu fungsi dan peran orang tua dalam bidang ekomomi adalah orang tua
bertanggungjawab dalam membiayai kehidupan anak-anaknya, mendidik mereka
untuk mengambil sikap yang tepat terkait dengan uang, memberi pendewasaan
mengenai ekonomi, bila anak sudah cukup matang diberitahu.
Keluarga juga memiliki peran dalam melahirkan wirausaha sebab lingkungan
yang pertama kali dikenal dan paling berpengaruh adalah keluarga, dimana nilai dan
pengetahuan didapatkannya dari orang tua. Staw (1991) (dikutip dalam Riyanti,
2003) mengatakan bahwa pengalaman dalam menjalankan usaha yang telah
didapatkan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan bisnis,
terutama jika bisnis baru yang akan dijalankan ini berhubungan dengan pengalaman
bisnis yang sebelumnya . Pengalaman tersebut dapat diperoleh sejak kecil dari
lingkungan sekitarnya dan pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang berprofesi
sebagai wirausahawan. Sifat mandiri yang ditunjukkan orang tua dalam mengelola
usaha mendorong seorang anak untuk mendirikan usaha sendiri (Staw (1991) dikutip
dalam Riyanti, 2003).
2.1.4 Locus Of Control
Menurut Greenhalghdan Rosenblatt (1984), locus of control didefinisikan
sebagai keyakinan masing - masing individu karyawan tentang kemampuannya untuk
bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya.
Locus of control menurut (Kreitner dan Kinicki 2003) terdiri dari dua konstruk yaitu
16
terjadi selalu berada dalam kontrolnya dan selalu mengambil peran serta bertanggung
jawab dalam setiap pengambilan keputusan termasuk dalam internal locus of control,
sedangkan seseorang yang meyakini bahwa kejadian dalam hidupnya berada diluar
kontrolnya termasuk dalam external locus of control.
Karakteristik wirausaha dapat dilihat dari locus of control atau pengendalian
diri atas dimensi internal dan eksternal. Locus of control adalah sejauh mana
individu merasakan keberhasilan atau kegagalan yang di dapatkannya bergantung
pada inisiatif dirinya sendiri (Green et al., (1996)) (dikutip dalam Ramayah dan
Harun, 2005), inisiatif dan keterampilan kewirausahaan merupakan jalan untuk
mendapatkan keberhasilan berwirausaha (Ramayah dan Harun, 2005).
Locus of control menyebabkan wirausahawan ingin mengendalikan
lingkungan, memiliki kemampuan dan kepercayaan yang lebih dalam memanfaatkan
peluang, sumber daya, dan menyusun strategi (Fadilla dan Megasari, 2009) .
Menurut Kim dalam Meng dan Liang, (1996) (dikutip dalam Riyanti, 2003) seorang
wirausahawan memiliki kepercayaan bahwa apapun yang terjadi pada dirinya yang
mengendalikan adalah kekuatan dirinya sendiri. Locus of control dibedakan menjadi
2 yaitu internal dan eksternal. Seorang wirausahawan yang memiliki internal locus of
controlikut berperan dalam keberhasilan atau kegagalan berdasarkan kerja keras atau
kesalahan (Ramayah dan Harun, 2005). Internal locus of controlberhubungan dengan
kewirausahaan dan membuat seseorang percaya yang terjadi pada dirinya merupakan
pengaruh dari tindakannya sendiri.Locus of controleksternal dimiliki seseorang yang
17
2.2 Hipotesis Penelitian
2.2.1 Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Niat Berwirausaha
Nursito dan Nugroho (2013), menyatakan bahwa pendidikan kewirausahan
memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan kewirausahaan. Suharti dan
Sirine (2011), menyebutkan salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan
disuatu negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan
pendidikan kewirausahaan. Pendidikan kewirausahaan dapat membentuk pola pikir,
sikap, dan perilaku pada mahasiswa menjadi seorang wirausahawan (entrepreneur)
sejati sehingga mengarahkan mereka untuk memilih berwirausaha sebagai pilihan
karir (Lestari dan Wijaya, 2012).
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Wijaya (2012), menemukan bahwa
pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha. Mustofa
dan Muhson (2012) dalam penelitian mengenai pengaruh pengetahuan
kewirausahaan, self-efficacy, dan karakter wirausaha terhadap minat berwirausaha
juga mendapatkan hasil yang sama yaitu pendidikan kewirausahaan pengaruh positif
dan signifikan terhadap niat berwirausaha. Penelitian serupa yang dilakukan di
Ethiopia oleh Gerba (2012) dan Negash (2013), juga memperoleh hasil bahwa
pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa
Ethiopia. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian tersebut, maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H1: Pendidikan Kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
18
2.2.2 PengaruhParentalTerhadap Niat Berwirausaha
Menurut Sari (2012) mengatakan bahwa peran orang tua memberikan
pengaruh yang positif terhadap kesiapan berwirausaha. Hal ini dapat dijelaskan
bahwa kesiapan berwirausaha dipengaruhi oleh pekerjaan orang tua dalam
membimbing dan mengarahkan anaknya untuk memiliki sikap berwirausaha.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pekerjaan orang tua untuk
berwirausaha .
Menurut Duchesnau et al. (Riyanti, 2003), wirausaha yang berhasil adalah
mereka yang di besarkan oleh orang tua yang juga wirausaha, karena memiliki
banyak pengalaman yang luas dalam dunia usaha. Lebih lanjut Staw (1991)
mengemukakan bahwa ada bukti kuat wirausaha memiliki orang tua yang bekerja
mandiri atau berbasis sebagai wirausaha. Penelitian Mahesa dan Rahardja (2012)
menemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan minat berwirausaha di tinjau dari
latar belakang pekerjaan orang tua. Suharti dan Sirine (2011) menemukan bahwa ada
pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap niat kewirausahaan.
Wang dan Wong (2004) menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif latar
belakang pekerjaan orang tua terhadap niat berwirausaha. Dalam penelitiian Sarwoko
(2011) ditemukan adanya perbedaan level intensitas kewirausahaan mahasiswa yang
orang tua memiliki usaha dengan yang tidak memiliki usaha, dimana mahasiswa yang
orang tuanya memiliki usaha memiliki level intensi kewirausahaan yang lebih tinggi
daripada mahasiswa yang orang tuanya tidak memiliki usaha. Berdasarkan atas kajian
19
H2: Parentalberpengaruh positif dan signifikan terhadap niat berwirausaha
2.2.3 PengaruhLocus Of ControlTerhadap Niat Berwirausaha
Hasil penelitian dari Uddin dan Bose (2012) menunjukan locus of control
berpengaruh positif terhadap niat berwirausaha mahasiswa bisnis tingkat S1 dan
tingkat master universitas swasta di Bangladesh. Sejalan dengan penelitian Uddin dan
Boshe, hasil penelitian Olanrewaju (2013) menemukan locus of control secara
signifikan berkontribusi pada prediksi niat kewirausahaan. Penelitian dari Nabi et al,
(2010) juga menunjukan bahwa locus of control berpengaruh positif signifikan
terhdap niat berwirausaha. internal locus of control yang kuat, tingginya kreativitas
dan inovasi, ikut berperan dalam membentuk niat orang untuk berwirausaha (Lieli
dan Sirene 2011). Hasil yang berbeda ditunjukan oleh penelitian Kristiansen &
Indarti (2004) bahwa locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap niat
berwirausaha. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut maka dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
H3: Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat