SKRIPSI
Oleh : Siti Hanifah NPM. 0742010024
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Oleh : Siti Hanifah NPM. 0742010024
YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan berkat
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul
“Penentuan Interval Perawatan Mesin Percetakan dengan Metode Reliability Centered Maintenance II di PT. Riyadi Wiroto Santoso Surabaya“.
Penulisan laporan ini dilakukan guna memenuhi salah satu persyaratan
untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknologi Industri jurusan
Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Atas terselesainya pelaksanaan penelitian dan terselesainya penulisan
laporan skripsi ini, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak DR. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono. MS, selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri
UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. M. Tutuk Safirin, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Ir. Minto Waluyo, MM, selaku Sekertaris Jurusan Teknik Industri
UPN “Veteran” Jawa Timur.
5. Ibu Ir. Sumiati, MT selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs. Sartin, MPd
selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan
untuk menguji laporan skripsi dan memberikan petunjuk serta arahan dalam
penulisan laporan.
7. Seluruh Staf dan Karyawan PT. Riyadi Wiroto Santoso yang telah banyak
membantu selama penulis melaksanakan penelitian.
8. Kedua Orang Tua yang kucintai, serta kakak dan adikku yang selalu
senantiasa menasehati, membimbing, dan memberikan arahan yang baik serta
selalu mendoakan saya.
9. Nyai Dika lisyane yang selalu memberi semangad dan masukan dalam proses
pengerjan laporan skripsi ini hingga selesai.
10. Nyai Etha yang selalu memberi semangad, perjuangan dan suka duka kita
selama proses perkuliahan hingga selesai.
11. Putu Andayani yang siap memberikan bantuan selama proses pengerjaan
skripsi hingga selesai.
12. Teman-temanku yang berada di UPN “Veteran” Jawa Timur khususnya di
pararel B yang g’ bisa diucapin satu-satu namanya, q akan selalu mengenang
kebersamaan kita selama ini, dan juga teman-temanku di luar kampus UPN,
terima kasih atas semangat, doa dan bantuannya dalam menyelesaikan laporan
skripsi ini.
13. Seluruh Civitas Akademika UPN ”Veteran” Jawa Timur, terima kasih untuk
semua bantuan dan bimbingannya selama ini.
14. Pihak-pihak lain yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung
sempurna, baik isi maupun penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata semoga Laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan dan semoga Ida Sang Hyang Widhi selalu
memberikan rahmat dan berkat kepada kita semua. Terima Kasih.
Surabaya, Maret 2011
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
ABSTRAKSI ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
2.1 Landasan Teori... 8
2.1.1 Pemasaran ... 8
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran ... 8
2.1.1.2 Konsep Pemasaran ... 9
2.1.1.3 Fungsi Pemasaran ... 10
2.1.3.1 Pengertian Promosi ... 14
2.1.3.2 Strategi Promosi ... 15
2.1.3.3 Tujuan Promosi ... 17
2.1.3.4 Bauran Promosi ... 21
2.1.4 Keputusan Konsumen ... 23
2.1.4.1 Tipe Pengambilan Keputusan ... 23
2.1.4.2 Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk ... 24
2.1.5 Pemasaran Online (Cyber Marketing) ... 26
2.1.5.1 Pengertian Pemasaran Online ... 26
2.1.5.2 Bauran Pemasaran Online ... 27
2.1.5.3 Segmentasi Pemasaran Online ... 28
2.1.5.4 Syarat Utama Pemasaran Online ... 28
2.1.5.5 Jenis Produk dalam Internet Marketing ... 30
2.1.6 Promosi Online ... 31
2.1.6.1 Pengertian Promosi Online ... 31
2.1.6.2 Alasan Promosi Melalui Internet ... 32
2.1.6.3 Media Dalam Promosi Online ... 36
2.1.7 Facebook ... 37
2.1.7.1 Gambaran Umum Facebook ... 37
BAB III METODE PENELITIAN ... 49
3.1 Jenis Penelitian... 49
3.2 Lokasi penelitian ... 52
3.3 Definisi Operasional ... 53
3.4 Informan dan Teknik Penentuan Informan ... 54
3.4 Teknik Analisis Data ... 56
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil ... 58
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 58
4.1.1.1 Facebook ... 58
4.1.1.2 AfterGlow OnShop ... 61
4.1.1.3 Aplikasi Onlineshop di Facebook ... 63
4.1.2 Identitas Informan ... 65
4.1.3 Penyajian Data dan Analisis Data ... 71
4.1.3.1 Kesadaran Pengguna Facebook Terhadap Keberadaan Onlineshop di Facebook ... 76
4.1.3.2 Minat Pengguna Situs Jejaring Sosial Terhadap Onlineshop ... 81
Facebook ... 93
4.2 Pembahasan... 102
4.2.1 Kesadaran Pengguna Facebook Terhadap Keberadaan Onlineshop di Facebook ... 102
4.2.2 Minat Pengguna Situs Jejaring Sosial Terhadap Onlineshop ... 103
4.2.3 Minat Pengguna Facebook Terhadap Onlineshop di Facebook ... 103
4.2.4 Tingkat Keinginan Pengguna Facebook Terhadap Onlineshop di Facebook ... 104
4.2.5 Pengambilan Keputusan Membeli Pengguna Facebook ... 105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 109
5.1 Kesimpulan ... 109
5.2 Saran ... 110
Tabel 2.2 Rating Occurrence dalam FMEA ... 36
Tabel 2.3 Rating Detection dalam FMEA ... 37
Tabel 2.4 Informasi dalam Sistem Produksi dan Sistem Perawatan ... 43
Tabel 4.1 Persentase downtime pada Mesin Digital Printing Outdoor ... 63
Tabel 4.2 Persentase kerusakan pada Header ... 65
Tabel 4.3 Persentase kerusakan pada Body Mesin ... 66
Tabel 4.4 Persentase kerusakan pada Board Mesin ... 67
Tabel 4.5 Persentase kerusakan pada Motor ... 68
Tabel 4.6 Failure Modes and Effects Analysis pada Superheater ... 71
Tabel 4.7 RCM II Decision Worksheet pada Superheater ... 73
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Distribusi ... 76
Tabel 4.9 Tabel Nilai MTTR ... 77
Tabel 4.10 Biaya penggantian karena perawatan (CM) ... 78
Tabel 4.11 Biaya penggantian karena kerusakan (CF) ... 80
Tabel 4.12 Interval perawatan ... 81
Tabel 4.13 Biaya perawatan berdasarkan interval perawatan ... 83
Tabel 4.14 Efisiensi Biaya Perawatan ... 84
Tabel 4.15 Tabel Fungctional Failure, Failure mode dan failure effect ... 86
Table 4.16 Kegiatan dan Interval Perawatan Mesin boiler ... 87
Maintenance ... 10
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijaksanaan pemeliharaan 16 Gambar 2.3 Karakteristik Kegagalan komponen ... 18
Gambar 2.4 Kurva Bathub ... 22
Gambar 2.5 Failure Rate ... 23
Gambar 2.6 Diagram Pareto ... 29
Gambar 2.7 Kurva Total Cost of Maintenance ... 41
Gambar 2.8 Model Age Replacement ... 44
Gambar 2.9 Siklus dalam Model Age Replacement ... 45
Gambar 3.1 Diagram Alir ... 58
Gambar 4.1 Diagram pareto pada Mesin Boiler ... 64
Gambar 4.2 Diagram pareto pada Superheater ... 65
Gambar 4.3 Diagram pareto pada Blow down valve ... 66
Gambar 4.4 Diagram pareto pada Wall Tube ... 67
Gambar 4.5 Diagram pareto pada Ekonomizer ... 68
(Smart Advertising) berupa spanduk, umbul-umbul, banner, backdrop,baliho,billboard dan produk-produk periklanan yang lain.
Kegiatan perawatan yang dilakukan bagian produksi selama ini kebijakan maintenance yang dijalankan dengan interval perawatan tertentu, selama ini dilakukan didasarkan pada tingkat kekritisan mesin. Semakin kritas mesin tersebut semakin semakin sering perawatan yang dilakukan. Akan tetapi pihak maintenance sendiri masih belum bisa mendiskripsikan tingkat kekritisan mesin. Dengan interval perawatan yang diterapkan saat ini masih saja terdapat kerusakan pada mesin dan tak jarang pula menyebabkan terhentinya proses produksi PT. Riyadi Wiroto Santoso (Smart Advertising) ingin mengetahui interval perawatan mesin Digital Printing Outdoor pada produksi printing tetapi nilai keandalan mesin dapat ditingkatkan sehingga produksi dapat berjalan lancar. Mesin Digital Printing Outdoor digunakan untuk alat sebagai mesin pencetak produk – produk periklanan yang berada di luar ruangan / gedung.
Metode penelitian yang digunakan adalah Reliability Centered Maintenance II dengan memadukan analisis kualitatif yang meliputi FMEA dan RCM II Decision Worksheet. Metode Reliability Centered Maintenance II ini digunakan untuk menentukan kegiatan dan interval perawatan berdasarkan pada RCM II Decision Worksheet sesuai dengan fungsi dan sistem dari mesin Digital Printing Outdoor dan FMEA digunakan untuk mengidentifikasi penyebab kegagalan serta efek yang ditimbulkan dari kegagalan tersebut.
Kegiatan dan interval perawatan berdasarkan RCM II Decision Worksheet sub komponen yang memiliki kegagalan potensial diantaranya adalah conection print head dengan interval perawatan selama 45,03 jam dan biaya perawatan Rp 663.470,88; optic cable dengan interval perawatan selama 6,006 jam dan biaya perawatan Rp 230.689,70; feeder board dengan interval perawatan selama 11,035 jam dan biaya perawatan Rp 835.544,87; selenoid dengan interval perawatan selama 9,448 jam dan biaya perawatan Rp 631.701,39.
I.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berjalan dengan pesat. Hal ini dapat
dirasakan diberbagai kegiatan dan bidang kehidupan, khususnya bidang industri
manufaktur. Perubahan teknologi yang dipergunakan dapat menimbulkan
perubahan dari komponen input yang digunakan serta output yang dihasilkan.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan produktivitas dan
penggunaan teknologi tinggi yang berupa mesin dan fasilitas produksi maka
kebutuhan akan fungsi perawatan akan semakin bertambah besar. Dalam usaha
untuk dapat terus menggunakan fasilitas produksi maka direncanakanlah kegiatan
perawatan yang dapat menunjang keandalan suatu mesin atau fasilitas produksi.
Keandalan mesin dan fasilitas produksi merupakan salah satu aspek yang dapat
mempengaruhi kelancaran proses produksi serta produk yang dihasilkan.
PT. Riyadi Wiroto Santoso bergerak dibidang Percetakan (advertising)
dengan hasil produksinya berupa barang-barang hasil percetakan yang berbentuk
undangan,pamflet,banner dan sejenisnya . Untuk menjaga kualitas produk agar
sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan, maka PT. Riyadi Wiroto
Santoso senantiasa berupaya untuk melakukan perubahan dan peningkatan
khususnya pada keandalan mesin. Dalam mempertahankan keandalan mesin,
sehubungan dengan hal tersebut penentuan kegiatan perawatan yang tepat
maintenance yang menimbulkan adanya kemacetan atau berhentinya proses
produksi serta biaya perawatan yang semakin besar sehingga menimbulkan
kerugian yang cukup berarti bagi perusahaan. Kondisi mesin sendiri dalam dua
tahun ini telah mengalami pergantian head sekali dan tingkat kerusakan sendiri
juga tergantung dengan tingkat perawatan yang dilakukan oleh operator.
Berdasarkan pada uraian tersebut maka dalam penelitian ini digunakan
metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) dimana Metode Reliability
Centered Maintenance II ini merupakan serangkai proses yang digunakan untuk
menentukan apa yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa aset-aset fisik
dapat berjalan dengan baik dalam menjalankan fungsi yang dikehendaki oleh
pemakainya dalam hal ini adalah perusahaan. Dan juga adanya penerapan metode
Reliability Centered Maintenance II dimaksudkan untuk mendapatkan selang
waktu perawatan yang ideal serta jenis kegiatan perawatan yang optimal apabila
dikaitkan dengan adanya kebutuhan untuk mendapatkan sebuah sistem yang
handal guna mendukung kegiatan proses produksi yang juga ditinjau dari aspek
ekonomis.
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah “Bagaimana menentukan interval perawatan pada Mesin Digital Printing Outdoor
2. Menentukan biaya perawatan yang minimum.
1.4 Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
1. Penelitian dilakukan pada bagian produksi.
2. Peralatan yang menjadi obyek penelitian adalah mesin Digital Printing
Outdoor dan komponen – komponen kritis pada mesin tersebut.
3. Penyelesaian masalah dibatasi sampai pada penentuan perencanaan kegiatan
perawatan, penyebab kegagalan dan biaya perawatan berdasarkan interval
perawatan.
4. Data biaya yang diambil adalah tahun 2010.
1.5 Asumsi
Adapun asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Tindakan correctif maintenance maupun preventif maintenance pada peralatan
dapat memperlancar proses bekerjanya mesin sehingga dapat mengurangi
biaya yang ditimbulkan akibat break down.
2. Proses produksi berada pada kondisi normal dan tidak terjadi perubahan saat
pengambilan data
interval perawatan berdasarkan RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE
II Decision Worksheet serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
bagi pihak perusahaan dalam merencanakan manajemen perawatan.
2. Dengan diterapkannya metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II)
pada perawatan mesin percetakan diharapkan dapat menjaga sistem secara
keseluruhan agar dapat berfungsi sesuai dengan tingkat performansi yang
diinginkan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan mengenai apa yang menjadi latar
belakang dilakukannya penelitian serta permasalahan apa yang
akan diteliti dan dibahas.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang diambil dari beberapa
literatur yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian
ini dan menjadi acuan atau pedoman dalam melakukan penelitian
untuk memecahkan masalah. Urutan langkah-langkah yang telah
ditetapkan tersebut merupakan suatu kerangka yang dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan penelitian.
BAB IV : ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang pengolahan data dan analisanya
sehingga didapat hasil perhitungan yang sesuai dengan
permasalahan yang dihadapi berikut dengan pembahasan dari
hasil yang telah diperoleh.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisikan kesimpulan dari laporan secara
keseluruhan dan saran-saran yang diberikan sebagai bahan
pertimbangan bagi pihak instansi terkait.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pemasaran
2.1.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran tidak hanya mencakup kegiatan pertukaran (jual – beli)
barang atau jasa yang terjadi di dalam pasar, tetapi juga membahas semua
sistematika yang menyangkut gerak dinamis dalam dunia usaha. Dimana
untuk tujuan jangka pendeknya adalah perusahaan dapat menghasilkan
produk untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, dan untuk tujuan
jangka panjangnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang diharapkan
guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sehingga pemasaran yang
dulu dianggap sebagai salah satu “anggota tubuh” perusahaan, kini
ditempatkan sebagai “jiwa” bagi perusahaan. Karena pemasaran bukan
hanya monopoli fungsi pemasaran, melainkan menjiwai setiap orang
dalam mengambil keputusan. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki
kontak paling besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan
hany memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal.
Definisi pemasaran menurut Rismiati dan Suratno (2001 : 33) adalah
suatu kegiatan untuk memuaskan kebutuhan manusia berdasarkan
Sedangkan definisi dari pemasaran menurut American Marketing
Association dalam Marknesis (2009 : 1) adalah suatu fungsi organisasi dan
serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan
nilai bagi para pelanggan, serta mengelola relasi pelanggan sedemikian
rupa sehingga memberikan manfaat bagi organisasi dan para pemangku
kepentingan.
2.1.1.2 Konsep Pemasaran
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran
merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan
mengetahui adanya cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara
dan falsafah baru ini disebut dengan konsep pemasaran. Konsep
pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan
kebutuhan pembeli atau konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan
yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan
tersebut.
Menurut Chandra G. (2002 : 2) mengatakan bahwa konsep
pemasaran adalah kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada
kemampuan organisasi dalam menciptakan, memberikan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih
Menurut Swastha (2003 : 17), konsep pemasaran adalah sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuas kebutuhan merupakan
syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
2.1.1.3 Fungsi Pemasaran
Menurut Rismiati dan Suratno (2001 : 30-31) terdapat 3 fungsi
pemasaran, yaitu:
1. Fungsi pertukaran
Kegiatan pemasaran memungkinkan terjadinya pertukaran antara
pembeli dan penjual melalui kegiatan jual – beli, termasuk di dalamnya
penentuan harga jual, pelayanan, potongan harga dan promosi produk.
Fungsi ini merupakan fungsi terpenting dari pemasaran karena semakin
banyaknya transaksi jual – beli yang terjadi menunjukkan semakin
berhasilnya kegiatan pemasaran yang dilakukan. Misalnya dengan
adanya pemasaran, orang menjadi tertarik untuk membeli sepatu
dengan memberikan uangnya kepada penjual.
2. Fungsi penyediaan fisik atau logistik
Kegiatan pemasaran melibatkan juga usaha untuk membuat konsumen
merasa nyaman dan mendapat kemudahan untuk memperoleh produk
tersebut. Jadi kegiatan transportasi dan distribusi memegang peranan
penting di sini. Misalnya untuk memperoleh rokok, konsumen dapat
3. Fungsi pemberian fasilitas
Kegiatan pemasaran perlu mendapat dukungan dari pihak lain dalam
bentuk penyediaan fasilitas baik fisik maupun nonfisik. Fungsi
pemberian fasilitas ini diberikan kepada bagian pemasaran dalam
perusahaan. Misalnya penyediaan dana, penyediaan informasi pasar,
dan lain – lain.
2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 2.1.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan faktor yang cukup
penting dalam dunia usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan bagi
suatu perusahaan, karena dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
di bidang pemasaran hampir selalu berkaitan dengan variabel – variabel
bauran pemasaran.
Menurut Swastha (2003 : 35) marketing mix adalah pasar di mana
kebutuhan pasar tersebut dipakai sebagai dasar untuk menentukan macam
produknya, demikian pula keadaan pasar terhadap berbagai macam
alternatif produk, harga, promosi, dan distribusi.
Bauran pemasaran atau marketing mix merupakan strategi
mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal
Sedangkan menurut Tandjung (2004 : 73), bauran pemasaran adalah
salah satu cara untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli suatu
produk atau jasa.
2.1.2.2 Variabel – Variabel Bauran Pemasaran
1. Produk
Menurut Alma (2004 : 80), menyatakan bahwa produk adalah hasil
daripada suatu aktivitas proses produksi. Apapun hasil ini dapat berupa
barang-barang industri atau jasa yang dinikmati dan dirasakan oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan aktivitasnya.
Menurut Swastha (2003 : 94), produk adalah suatu sifat yang komplek
baik dapat diraba maupun tidak, termasuk bungkus, harga, warna,
prestise perusahaaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhannya.
Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar dan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Harga
Harga suatu produk merupakan ukuran terhadap besar atau kecilnya
nilai kepuasan seseorang terhadap produk yang dibelinya. Seseorang
akan berani membayar suatu produk dengan harga mahal apabila
menilai kepuasan yang diharapkan terhadap produk yang akan dibelinya
diberikan terhadap produk itu rendah maka akan berpengaruh terhadap
harga atau membuat harga akan menjadi murah.
Menurut Kotler (2005 : 340) dalam arti sempit, harga adalah jumlah
uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Sedangkan arti
luasnya, harga adalah jumlah dari nilai yang ditukarkan konsumen
untuk manfaat memiliki atau menggunaklan produk atau jasa.
Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), harga adalah
jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. Harga
haruslah sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Oleh
karena itu harga merupakan alat bauran pemasaran yang penting.
3. Promosi
Menurut Swastha (2003 : 349), promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam
pemasaran.
Menurut Tjiptono (2001: 219), promosi merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada hakikatnya
promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan
untuk meningkatkan omset penjualan. Dengan jalan mempengaruhi
konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), promosi
meliputi semua kegiatan komunikasi yang bertujuan mempengaruhi
4. Distribusi
Menurut Kotler dan Amstrong (2000 : 508), distribusi adalah
sekumpulan organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam
proses yang membuat produk atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi
oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Sedangkan menurut Angel dalam sumarwan (2009 : 109), distribusi
adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat
produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan.
2.1.3 Promosi
2.1.3.1 Pengertian Promosi
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai :”the coordination of
all seller-iniated efforts to set up an idea” (koordinasi dari seluruh upaya
yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi
dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
gagasan). Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara
implisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix ,
sebagian komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu
program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati.
(Morissan, 2007 : 13)
Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah, dan
2000: 234). Promosi dapat membantu pihak –pihak yang terlibat dalam
pemasaran untuk memperbaiki hubungan pertukaran dengan lainnya.
Jadi, promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam
manajemen pemasaran, dan sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”.
Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan
selanjutnya dari perusahaan.
Secara tradisional, bauran promosi mencakup empat elemen, yaitu:
iklan, promosi penjualan, publikasi/humas, dan personal selling.
2.1.3.2 Strategi Promosi
Strategi promosi berkaitan dengan masalah-masalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan.
Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling,
iklan dan promosi penjualan. Ada enam strategi pokok dalam strategi
promosi, yaitu (Tiptono, 2001 : 233) :
1. Strategi pengeluaran promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun
demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar
pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor
penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung
2. Strategi bauran promosi
Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap
metode promosi. Tugas tersebut tidaklah mudah mengingat efektivitas
masing-masing metode berbeda dan metode satu kadang - kadang
tumpang tindih (overlap) dengan metode yang lain.
3. Strategi pemilihan media
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk
kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu,
paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan
perusahaan.
4. Strategi Copy periklanan
Copy adalah isi dari iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat
produk dan memberi alasan kepada pembacanya mengapa harus
membeli produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik, spesifik,
mudah dimengerti, singkat, bias dipercaya, sesuai dengan keinginan
pembaca, dan persuasive. Oleh karena itu copy adalah sesuatu yang
mewakili pesan yang ingin disampaikan pengiklan.
5. Strategi penjualan
Yang dimaksud dengan strategi penjualan adalah memindahkan posisi
pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan)
6. Strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjualan
Wiraniaga dapat dimotivasi dengan menggunakan penghargaan
berbentuk finansial maupun nonfinansial. Motivasi finansial berwujud
kompensasi uang, sedangkan motivasi nonfinansial biasanya dalam
bentuk program evaluasi kerja., Penyeliaan diperlukan untuk
memastikan bahwa sales people bekerja dengan baik, menempatkan
sales people pada lokasi kerja yang tepat, memberi pelatihan, dan
sebagai saluran komunikasi antara atasan dan bawahan.
2.1.3.3 Tujuan Promosi
Menurut Angipora (2002 : 337), tujuan dari promosi adalah sebagai
berikut :
1. Modifikasi tingkah laku
Melakukan komunikasi dengan berbagai alasan, antara lain mencari
kesenangan, mencari bantuan, memberi pertolongan, memberikan
informasi, mengemukakan pendapat dan ide-ide.
2. Memberi tahu atau menginformasikan
Promosi bertujuan untuk memberi tahu pasar yang dituju tentang
penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini penting
bagi konsumen karena dapat membantu dalam pengambilan keputusan
untuk membeli. Kegiatan untuk menginformasikan atas berbagai hal
yang berkaitan antara perusahaan dengan konsumen dapat berupa:
b. Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk
c. Menyampaikan perubahan harga pada pasar
d. Menjelaskan cara kerja produk
e. Meluruskan kesan yang salah
f. Mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pembeli
g. Membangun citra perusahaan
3. Mempengaruhi dan membujuk
Promosi yang bersifat membujuk pada umumnya kurang disenangi oleh
sebagian masyarakat. Namun kenyataannya sekarang ini justru yang
banyak muncul adalah bersifat persuasif. Promosi demikian ini
terutama diharapkan untuk mendorong pembeli. Hal ini dilakukan agar
dapat memberi pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku
pembeli.
Kegiatan yang dilakukan untuk mempengaruhi dan membujuk
pelanggan sasaran dengan tujuan utama yaitu untuk :
a. Membentuk pilihan merek
b. Mengalihkan pilihan ke merek lain
c. Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk
d. Mendorong pelanggan untuk belanja saat itu juga
e. Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman
4. Mengingatkan
Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk
sebagai alternatif dari tujuan promosi yang akan dilakukan perusahaan
adalah mengingatkan kembali konsumen sasaran yang selama ini
dimilki atas keberadaan perusahaan dan merek-merek produk yang
dihasilkan yang tetap setia dan konsisten untuk melayani konsumen
dimanapun mereka berada. Kegiatan promosi yang bersifat
mengingatkan dapat terdiri dari :
a. Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang akan menjual
produk perusahaan
b. Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan
dalam waktu dekat
c. Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan
kampanye iklan
d. Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk
perusahaan
Tujuan akhir dari promosi adalah untuk mendapatkan seseorang
untuk membeli suatu produk maupun jasa, dalam kasus organisasi nirlaba
untuk mengambil beberapa tindakan. Model klasik untuk menjangkau
tujuan promosi disebut dengan AIDA (Awareness Interest Desire Action).
Menurut Lamb dan kawan-kawan (2001 : 160), konsep AIDA
mengansumsikan bahwa promosi mendorong konsumen memasuki empat
1. Awareness (kesadaran)
Suatu perusahaan harus pertama kali mencapai kesadaran dengan target
pasar dan sebuah perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika pasar
tidak tahu barang atau jasa tersebut ada.
2. Interest (minat)
Kesadaran sederhana dari suatu merek jarang mengarah pada suatu
penjualan. Sehingga langkah berikutnya adalah menciptakan minat pada
produk. Iklan cetak atau televisi tidak dapat secara aktual
memberitahukan apa yang konsumen sukai.
3. Desire (keinginan)
Walaupun konsumen menyukai suatu produk tertentu, mungkin tidak
dapat melihat keunggulan dari merek yang bersaing khususnya jika
konsumen itu adalah orang yang royal terhadap produk.
4. Action (tindakan)
Beberapa perusahaan pada target pasar ini mungkin sekarang yakin
untuk membeli produk tetapi mereka masih harus membuat keputusan
membeli.
Di bawah ini tabel yang akan menerangkan masing-masing dari
konsep AIDA saat elemen-elemen promosi paling berguna yaitu sebagai
Tabel 2.1
Saat Elemen-Elemen Promosi Paling Berguna
Sumber : Lamb dan kawan-kawan (2001 : 160)
Konsep AIDA menyarankan bahwa efektifitas promosi dapat diukur
sehubungan dengan tingkat kemajuan konsumen dari satu tahapan
berikutnya.
2.1.3.4 Bauran Promosi (Promotional Mix)
Menurut Angipora (2002 : 338), promotional mix adalah kombinasi
strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal
selling, dan alat promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk
mencapai tujuan program penjualan.
Sedangkan menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 146), bauran
promosi adalah kombinasi dari alat promosi termasuk periklanan,
hubungan masyarakat dan promosi penjualan yang digunakan untuk
mencapai pasar sasaran dan memenuhi tujuan organisasi.
Adapun elemen-elemen dari bauran promosi sebagai berikut :
Kesadaran Minat Keinginan Tindakan
Penjualan pribadi Agak efektif Sangat efektif Sangat efektif Agak efektif
Periklanan Sangat efektif Sangat efektif Agak efektif Tidak efektif
Promosi penjualan Agak efektif Agak efektif Sangat efektif Sangat efektif
Hubungan
masyarakat
1. Periklanan
Menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 147), periklanan adalah
segala macam bentuk komunikasi yang dibayar di mana sponsor
maupun perusahaan diidentifikasi. Periklanan bertujuan untuk
memberikan informasi tertentu kepada semua masyarakat dengan
perantara melalui media massa dan media cetak supaya masyarakat
dapat mengetahui secara langsung apa yang disimpulkan dalam perilaku
tersebut.
2. Personal selling
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan
terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya. (Tjiptono, 2001 : 224)
3. Sales promotion
Menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 147), promosi penjualan
adalah kegiatan komunikasi pemasaran, di mana insentif jangka pendek
memotivasi konsumen dan anggota saluran distribusi untuk membeli
barang atau jasa dengan segera, baik dan harga yang rendah atau
dengan kenaikan nilai tambah.
4. Hubungan masyrakat (public Relations) dan publisitas
Menurut lamb, Hair dan McDaniel (2001 : 148), hubungan masyarakat
merupakan fungsi pemasaran yang mengevaluasi sikap publik,
dan menjalankan suatu program tindakan untuk memperoleh
pemahaman dan penerimaan masyarakat. Sedangkan publisitas adalah
informasi publik mengenai sebuah perusahaan, barang atau jasa yang
tampil di media massa sebagai suatu jenis baru.
2.1.4 Keputusan Konsumen
Menurut Schiffman dan Kanuk (Indriyono, 2002 : 289), keputusan
adalah sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan
alternatif. Sedangkan menurut Setiadi (2003 : 415), pengambilan
keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif dan memilih salah satu di antaranya.
2.1.4.1 Tipe Pengambilan Keputusan
Menurut Schiffman dan Kanuk (Indriyono, 2002 : 292),
menyebutkan tiga tipe pengambilan keputusan konsumen, yaitu:
1. Pemecahan masalah yang diperluas
Maksudnya ketika konsumen tidak memiliki kriteria untuk
mengevaluasi sebuah kategori produk atau merek tertentu pada kategori
tersebut, atau tidak membatasi jumlah merek yang akan
2. Pemecahan masalah yang terbatas
Pada tipe keputusan ini, konsumen telah memiliki kriteria dasar untuk
mengevaluasi kategori produk dan berbagai merek pada kategori
tersebut, namun konsumen belum memiliki prestasi tentang merek
tersebut. Konsumen hanya membutuhkan informasi untuk bisa
membedakan antara berbagai merek tersebut.
3. Pemecahan masalah rutin
Konsumen telah memiliki pengalaman terhadap produk yang akan
dibelinya, dan telah memiliki standart untuk mengevaluasi merek.
Konsumen seringkali hanya mereview apa yang telah diketahuinya dan
konsumen hanya membutuhkan informasi yang singkat.
2.1.4.2 Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk
Keputusan minat beli konsumen yang diambil oleh pembeli itu
sebenarnyamerupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Setiap
keputusan membeli mempunyaisuatu struktur dalam pembelian tersebut
sebanyak tujuh komponen.
Komponen-komponen tersebut antara lain :
1. Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan membeli sebuah produk atau
membeli beraneka ragam produk lain.
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli produk tertentu.
Keputusan tersebut menyangkut berbagai aspek, seperti mutu, bentuk
dan sebagainya.
3. Keputusan tentang merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan
dibeli, setiap merek memiliki perbedaan tersendiri.
4. Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan dimana produk tersebut akan
dibeli. Dalam hal ini para produsen, pedagang besar, maupun pengecer
harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5. Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat.
6. Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian produk barang atau jasa.
7. Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran
produk yang dibeli, apakah secara tunai atau secara angsuran.
Keputusan tersebut akan mempengaruhi keputusan penjual dan jumlah
pembelinya.
Dalam suatu pembelian produk, keputusan yang diambil tidak
keputusan yang diambil dapat bermula dari keputusan tentang penjual
karena penjual dapat membantu merumuskan perbedaan-perbedaan
diantara bentuk dan merek produk.
2.1.5 Pemasaran Online (Cyber Marketing)
2.1.5.1Pengertian Pemasaran online (Cyber Marketing)
Penjualan melalui internet atau pemasaran online merupakan sistem
pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk
menghasilkan tanggapan atau transaksi yang dapat diukur pada sebuah
lokasi. (Sunarto, 2009 : 77)
Cyber marketing adalah kombinasi dari prinsip pemasaran
tradisional dan metode pemasaran interaktif yang diterapkan untuk
memenuhi kebutuhan kastemer.com. (Julius, 2005 : 8)
Menurut Ellsworth dalam Sunarto (2009 : 77), konsep penjualan
dalam internet mempunyai pengertian yang sedikit berbeda dengan
penjualan pada umumnya di mana unsur place dan promotion menjadi
fokus utama dalam penjualan melalui internet.
Internet marketing, juga disebut sebagai i-marketing, web marketing,
pemasaran online, atau e-Marketing, adalah segala usaha yang dilakukan
untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau
menggunakan media internet. Kata e dalam e-pemasaran ini berarti
dilaksanakan secara elektronik lewat internet atau jaringan cyber.
(http://freddyferdian.com/definisi-internet-marketing/)
2.1.5.2 Bauran Pemasaran Online
Menurut Sunarto (2009 : 76-77) bauran pemasaran dalam dalam
internet:
1. Product (produk)
Sesuatu yang dipasarkan berupa barang (good) atau jasa (service) pada
web, produk disajikan dalam bentuk informasi, gambar dan file suara.
2. Price (harga)
Harga produk pada internet serupa dengan konsep harga pada penjualan
konvensional, akan tetapi pada internet terdapat beberapa penghematan
biaya penjualan karena menggunakan penjualan online sehingga produk
tersebut disesuaikan dengan harga yang bersaing.
3. Place (tempat)
Metode yang diciptakan untuk menjadikan web sebagai media distribusi
informasi produk dan dapat juga menjadi sasaran penjualan.
4. Promotion (promosi)
Promosi pada internet terdiri dari periklanan, penjualan produk,
penjualan dan hubungan masyarakat.
Bauran pemasaran dapat mempengaruhi proses mengambil
place dan promotion merupakan unsur utama dalam mengambil sebuah
keputusan.
2.1.5.3 Segmentasi Pemasaran Online
Dengan meledaknya pertumbuhan internet, dunia adalah sekelompok
konsumen yang dapat dijumpai secara online dan bisa menjadi pasar.
Untuk dapat mengidentifikasi segmen pasar yang baru ini, pemasar harus
mengenal dan mengimplementasikan berbagai macam strategi dan teknik
baru sebagai tambahan dari strategi konvensional. Oleh karena itu pemasar
internet harus mengenal konsep strategi pemasaran konvensional. (Julius,
2005 : 7-8)
2.1.5.4 Syarat Utama Pemasaran online
Menurut Lasmadiarta (2002 : 8-11), syarat utama dalam internet
marketing, yaitu:
1. Market yang spesifik
Apabila pemasar telah menentukan target market yang jelas maka
pemasar dapat merencanakan strategi dan pendekatan yang lebih
spesifik, lebih fokus pada sasaran. Pemasar harus mengetahui kepada
siapa pemasar akan menawarkan produk atau jasa sesuai segmentasi
pasar yang pemasar lakukan, kemudian bagaimana menyesuaikannya ke
2. Produk yang menarik dan bermanfaat
Objek utama dalam kegiatan marketing adalah produk dan jasa. Apapun
jenis bisnisnya, entah itu produk yang dibuat sendiri atau memasarkan
produk yang lain.
Produk yang menarik artinya produk tersebut harus dapat memenuhi
unsur ”want” (keinginan konsumen), dan bermanfaat harus dapat
memenuhi unsur ”need” (kebutuhan konsumen) akan suatu
permasalahan atau kebutuhan yang dapat diselesaikan atau dipenuhi
oleh produk kita.
3. Website yang profesional dan fungsional
Website ibarat kantor di internet, tempat dimana konsumen bisa
mengunjungi perusahaan secara online. Namun kantor virtual anda ini
buka 24 jam dan 7 hari.
Yang fungsional dimaksudkan adalah sesuai dengan tujuan dari
pembuatan situs tersebut. Konsep website untuk setiap produk juga
berbeda tergantung dari tujuan pembuatan dan sifat produk yang
ditawarkan, apakah website itu hanya menyediakan review produknya
atau juga bisa menerima pemesanan melalui website. Ada juga website
yang dirancang hanya mengumpulkan data konsumen yang tertarik
akan produknya sehingga nanti bisa di-followup.
4. Trafik sangat deras
5. Kredibilitas sangat bisa dipercaya
Paling terakhir bukan berarti tidak penting, membangun kredibilitas
adalah membangun kepercayaan sehingga orang percaya bahwa produk
yang kita tawarkan bermanfaat untuk mereka karena mereka sangat
membutuhkan produk yang kita jual.
2.1.5.5 Jenis Produk dalam Internet marketing
1. Direct product
Direct product adalah produk yang ketika dipasarkan melalui internet
dapat melayani pembelian langsung melalui internet.
Contoh direct product adalah sebagai berikut:
a. Produk fisik: buku, DVD, aksesoris, dan lain sebagainya.
b. Produk digital: software, ebook, audio book, dan lain sebagainya.
c. Jasa online: kursus online, pemasangan iklan, dan lain sebagainya.
Jika produk yang dijual adalah produk fisik maka konsumen tinggal
menunggu pengiriman barang yang sudah dipesan tersebut, namun jika
produk tersebut berupa produk digital, konsumen tinggal menunggu
akses untuk men-download produk yang sudah dibeli tersebut.
Direct product biasanya tidak terhambat oleh lokasi karena mudah
dijangkau konsumen.
2. Undirect Product
Undirect product adalah produk atau jasa yang ketika dipasarkan
konsumen harus melakukan pertemuan dulu dengan pihak yang
menawarkan produk atau jasa tersebut. Jasa internet hanya mediasi saja
antara produk atau jasa dengan calon konsumen.
Contoh dari undirect product adalah:
a. Produk fisik: mobil, motor, furniture, dan makanan.
b. Jasa offline: photography, event organizer, konsultan, salon, dan
lain sebagainya.
Undirect product dengan demikian dibatasi oleh tempat karena harus
bertemu dengan pelanggan. (Lasmadiarta, 2002 : 12 - 14)
2.1.6 Promosi Online
2.1.6.1 Pengertian Promosi Online
Promosi merupakan bagian terpenting dalam bauran pemasaran. Hal
ini dikarenakan tanpa promosi sebaik, semurah dan sepenting apapun
sebuah produk tidak akan dikenal baik oleh masyarakat. Menurut Salim
(2010 : 20) promosi adalah cara untuk memperkenalkan sebuah produk
kepada masyarakat, sedangkan promosi online adalah promosi yang
menggunakan internet sebagai medianya.
Promosi (pertukaran informasi) & perdagangan (jual, beli, sewa,
lelang) online yang efektif, yaitu:
1.Informasi/Promosi bisa diakses kapan saja & dimana saja.
2.Memperpendek rantai perdagangan, sehingga bisa mempertemukan
3.Menekan ongkos promosi serendah mungkin.
4.Mencakup target market yg luas . (http://promotioncamp.com/)
2.1.6.2 Alasan Promosi Melalui Internet
1.Siap sedia 24 jam
Promosi online melaui internet membuat pemasar tidak terbatas pada
waktu, bahkan pemasar mampu bertemu pelanggan di mana saja dan
kapan saja.
2.Menjangkau pangsa pasar yang tertarget
Melalui promosi online, kita bisa secara efektif memasarkan bisnis
berdasarkan pangsa pasar yang ditargetkan, baik dari segi area, minat,
kebutuhan pelanggan, bahasa dan lain-lain.
3.Mengangkat citra bisnis
Melalui penawaran secara online, citra bisnis akan terangkat
dibandingkan dengan kompetitor dan bisa bersaing dengan perusahaan
besar.
4.Biaya pemasaran yang lebih efektif dan efisien
Karena pemasaran melalui internet sangat dan biaya relatif lebih rendah
dibanding pemasaran offline, maka biaya yang dikeluarkan untuk
pemasarannya juga lebih efektif dan efisien.
5.Memosisikan bisnis di masa depan
Semakin hari semakin banyak bisnis yang hadir secara online. Demikian
menghadirkan bisnisnya melalui internet. Karena itu, kehadiran situs
bisnis di internet, setidaknya telah menolong memosisikan bisnis di
masa depan.
6.Mempermudah dalam membangun hubungan baik dengan pelanggan
Karena internet adalah media yang interaktif , pemasar dengan mudah
menjalin komunikasi dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan,
baik itu melalui newsletter, kotak saran, forum dan lain-lain. Dengan
kelebihan macam-macam perangkat itu, pemasar bisa melayani banyak
pelanggan dalam satu waktu. Lebih hemat waktu, tenaga dan biaya.
7.Sistem otomatisasi yang responsif
Melalui sistem otomatisasi, website mampu memberikan respons
dengan cepat jika datang pesanan atau permintaan informasi perusahaan
yang lebih lengkap dari pelanggan. Di zaman yang serba instan,
kecepatan layanan adalah kemutlakan. (Rahmat, 2010 : 12-14)
Dalam dunia pasar online, namun, ini tidak ada kontes.
Pemenangnya adalah: Blogging, Twitter, dan Facebook. Mereka adalah
para pemimpin bentuk terbaru dari jaringan pemasaran dan salah satu yang
paling efektif : Social Media Marketing.
Dikatakan efektif dikarenakan tiga alasan yang sangat menarik bagi
usaha kecil dan pengusaha lainnya, yaitu: dampak rendah / faktor emosi,
1. Dampak rendah (dan karena itu faktor penolakan pun rendah)
Email menjadi norma untuk pengirim informasi karena lebih mudah
(baik secara fisik dan emosional) daripada membuat panggilan telepon
atau bertemu dengan seseorang secara pribadi. Sosial Media melakukan
hal yang sama untuk pemasaran dengan membebaskan pemasar untuk
berpromosi "dengan iklannya" kapan saja, sepanjang waktu, 24 jam
selama 7 hari dalam seminggu, bukan ke beberapa kantor Advertising
atau jadwal penerbit, sekaligus pemberian target kemampuan membaca /
melihat dan / atau menghapus yang tidak sesuai, yang harus dibuang
atau daur ulang publikasi, dan semua itu dapat dilakukan dengan harga
yang rendah.
2.Efektifitas biaya
Social Media Marketing sangat murah dibanding media lainnya.
Dengan biaya promosi sebesar beberapa juta rupiah saja, anda dapat
bertahan beberapa bulan berpromosi lewat internet, daripada lewat
media lain yang hanya sekali tampil dalam satu spot saja. Namun
hasilnya “High Impact”. Dampaknya sangat terasa di kalangan
pengguna internet. Dan yang paling utama adalah sangat “Targetted”
atau langsung menuju sasaran. Ibaratnya, orang yang mencari produk
anda adalah orang yang menghubungi anda. Atau anda memberikan
3.Penyebaran virus informasi
Melalui social media marketing informasi yang anda berikan mampu
tersebar dengan sangat cepat, yaitu melalui update status atau
men-tweet.
Salah satu cara yang paling ampuh dan efektif dalam
mempromosikan bisnis adalah dengan metode artikel marketing.
Bagaimanapun juga, sama seperti metode marketing lainnya, artikel
marketing harus dilakukan dengan benar agar bisa berhasil. Langkah –
langkah dalam membuat artikel marketing, yaitu dengan membuat
ringkasan. Ringkasan dari artikel yang kita buat harus mencakup
judul/headline, pembukaan/pendahuluan, isi, penutup dan sumber.
1.Judul
Tujuan dari judul adalah untuk mendapatkan perhatian (attention) dari
pembaca, dan mendorong mereka untuk membaca artikel kita. Bila
judul artikel tidak begitu baik, ada kemungkinan artikel kita hanya akan
dilewati dan tidak terbaca. Banyak pembaca memutuskan untuk
membaca suatu artikel atau tidak, hanya berdasarkan dari melihat
seberapa menariknya judul dari suatu artikel.
2.Pembukaan/pendahuluan
Isi dari paragraf pendahuluan harus meneruskan apa yang tertinggal dari
judul artikel. Jangan membuang waktu dari pembaca artikel kita dengan
3.Isi
Ini adalah tempat dimana kita menerangkan secara terperinci inti dari
artikel ini.
4.Penutup
Beberapa ahli menyarankan untuk menutup suatu artikel dengan
ringkasan singkat berisi hal yang penting, dan beberapa orang
menyarankan untuk menutup artikel dengan panggilan untuk membuat
suatu tindakan.
5.Sumber (resource box)
Inilah waktunya kita untuk mempromosikan bisnis usaha kita dengan
menyantumkan contact info, seperti nama usaha bisnis, alamat, nomor
telepon, website dan email address. Pastikan resource box ini
berhubungan dengan tema dari artikel yang dibuat.
.(www.InternetPromotionOnline.com)
2.1.6.3 Media Dalam Promosi Online
1.Search Engine Marketing
Berpromosi lewat Mesin Pencari. Perlu diketahui bahwa 85% orang
mencari suatu informasi lewat Mesin Pencari seperti Google (terbesar),
Yahoo, Bing, MSN dan sebagainya. Jadi jika anda berpromosi dan
menduduki halaman pertama di Search Engine, maka anda sepertinya
2.Social Media Marketing
Berpromosi lewat Social Media seperti Facebook, Twitter, Myspace,
Friendster dan sebagainya. Berpromosi bisa dengan memasang iklan
maupun selalu mengupdate berita ke member, follower, teman dan
sebagainya.
3. Mailing List
Banyak memakai media yang punya kesamaan seperti hobby, profesi,
asal kota dan sebagainya. Mereka berkumpul dan saling sharing setiap
waktu. Media ini sangat cocok untuk anda yang ingin langsung masuk
ke sasaran tembak pangsa pasar anda.
(www.InternetPromotionOnline.com)
2.1.7 Facebook
2.1.7.1 Gambaran Umum Facebook
Facebook atau disingkat FB adalah sebuah situs jejaring sosial
populer yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh
Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard dan mantan murid Ardsley
High School.
Facebook merupakan situs jejaring sosial yang dapat
menggabungkan jaringan yang diorganisir oleh kota, tempat kerja,
sekolah, dan daerah, serta saling berinteraksi dan berhubungan dengan
Berdasarkan informasi dari checkfacebook.com, pengguna Facebook
mencapai 300 juta orang dan pertambahannya akan terus meningkat di
setiap minggunya. Indonesia tergolong negara ke tujuh terbesar pengguna
facebook, hampir mencapai 12 juta orang dan jumlah ini terus mengalami
pertumbuhan rata-rata 6% per minggu (Juju dan Sulianta, 2010:7).
Dengan melihat data di atas, apabila Facebook dianalogikan sebagai
“negara”, maka Facebook dapat menjadi “negara paling demokratis”.
Setiap orang diperbolehkan menjadi warganya, dari anak kecil hingga
orang dewasa, anak jalanan hingga professor, pangangguran sampai
komisaris perusahaan. Semua orang dengan status dan lapisan sosial yang
berbeda-beda dapat memasuki “Negara Facebook” dengan sangat bebas.
Facebook merupakan salah satu produk internet, namun menjadi
lebih populer daripada internet itu sendiri. Banyak orang rela mengakses
internet demi Facebook, padahal dahulunya internet bukan teknologi yang
mudah bagi kebanyakan orang. Mereka dengan kelemahan latar belakang
pendidikan, usia, dan status sosial atau ekonomi mau belajar internet demi
mengekspresikan dirinya pada Facebook. Dahulunya, tukang sayur, office
boy, pembantu rumah tangga, pedagang asongan, manula pada tahun 2003
tidak mengenal internet, namun kini mereka memiliki Facebook (Juju dan
Sulianta, 2010:2).
Facebook mempunyai keunggulan lebih maju daripada media lain
dalam menjangkau khalayaknya. Hal tersebut diungkapkan oleh J.D. Walt
”Radio membutuhkan waktu 38 tahun untuk menjangkau 50 juta
pengguna, televisi membuthkan waktu 13 tahun untuk menjangkau 50 juta
pengguna, internet membutuhkan waktu 4 tahun untuk menjangkau 50 juta
pengguna, dalam waktu 3 tahun ipod telah mencapai 5 juta pengguna,
tetapi Facebook telah mencapai 100 juta pengguna dalam tempo kurang
dari 9 bulan.”
Facebook terletak pada kompleksitas dan simplisitas. Layanan
Facebook hadir dengan berbagai macam fitur yang dapat dikatakan
komplit. Semua ada di Facebook, mulai dari sekadar update status,
berbagi link, berbagi gambar, berbagi video, berkirim pesan, blogging
(note), chatting. Selain itu, Facebook juga menyediakan fitur undangan
(Invitation), cause, quiz, group, dan lain-lain. Facebook seolah-olah
menawarkan konsep “one-stop-visit” analogi dari konsep belanja “
one-stop-shopping”.
Sebuah riset menunjukkan, rata-rata pengguna Facebook
menghabiskan sekitar 30 menit dalam satu hari hanya untuk melihat status
teman jaringan mereka. Dilansir melalui AFP, Senin (16/2/2009), para
pengguna Facebook telah menghabiskan waktu mem-browsing Facebook
setidaknya selama 24 menit dalam satu hari melalui ponsel. Sedangkan
saat menggunakan komputer, mereka mampu menghabiskan waktu 27,5
menit dalam sehari. (okezone.com)
Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya
update status “what are you doing now”. Situs jejaring sosial ini telah
membantu banyak orang tidak sekedar mencari teman baru, tetapi juga
menemukan sahabat lama. (Tempo Interaktif)
2.1.7.2 Tujuan dari Facebook Marketing
Menurut Lasmadiarta (2002 : 15), Marketing terdiri dari 9 elemen
marketing, yaitu:
1. Segmentation
2. Targeting
3. Positioning
4. Differentiation
5. Marketing Mix
6. Selling
7. Brand
8. Service
9. Process
Menurut Lasmadiarta (2002 :15), tujuan Facebook marketing yaitu:
1. Communitization
Communitization adalah pembentukan komunitas yang terdiri dari
orang – orang yang memiliki kepentingan dan ketertarikan yang sama
yang terkait dengan produk perusahaan atau lebih dikenal dengan
prospek. Prospek inilah yang selanjutnya menjadi target market yang
2. Clarification
Jika positioning adalah membentuk persepsi produk di benak
konsumen, maka di Facebook pemasar tidak hanya dapat
menyampaikan positioning tetapi juga dapat mengklarifikasinya.
Sehingga dalam clarification perusahaan mampu menjawab dan
memperjelas jika ada konsumen yang masih bingung atau memiliki
persepsi yang berbeda.
3. Commercialization
Tujuan utama dari commercialization adalah terjadinya penjualan,
namun bukan hanya sekedar berjualan saja, tetapi setelah terjadi
penjualan kemudian membangun hubungan yang lebih dekat dengan
konsumen agar terjadi penjualan yang berkelanjutan. Selain itu,
bersama – sama konsumen menciptakan produk yang benar-benar
diinginkan pasar, dengan cara mendengarkan langsung bagaimana
tanggapan konsumen setelah menggunakan produk atau jasa kita.
4. Connection
Connection adalah menjaga hubungan agar selalu dekat dengan
pelanggan, melalui kedekatan ini perusahaan menjaga agar pelanggan
tidak meninggalkan mereka, jadi walaupun telah terjadi penjualan
pelanggan tidak ditinggal begitu saja. Hal ini untuk menciptakan
penjualan yang berkelanjutan, menjadikan pelanggan fans berat produk
memudahkan perusahaan dalam merespon feedback yang diberikan
oleh pelanggan.
5. Characterization
Characterization adalah usaha perusahaan dalam meningkatkan brand
awareness atau kesadaran terhadap brand sehingga konsumen dapat
dengan mudah mengingat, mengenali, dan membedakan dengan jelas
brand kita dengan yang lain.
6. Conversation
Conversation hampir sama dengan promosi hanya saja dalam
conversation tidak hanya promosi melainkan membentuk komunitas
untuk membicarakan apa yang perusahaan lakukan sehingga konsumen
ikut berperan serta dalam promosi tersebut.
7. Combination
Combination adalah gabungan dari dua atau lebih tujuan dari Facebook
marketing.
2.1.7.3 Fitur – Fitur Facebook
Dari hari ke hari, Facebook semakin mengalami pengembangan
yang menakjubkan. Tidak hanya sebagai tempat untuk berbagi kabar dan
status, Facebook secara perlahan-lahan menambah fitur yang semakin
memanjakan penggunanya. Sebut saja fitur profile yang semakin user
serta adanya fitur Facebook Groups, Facebook Events, Facebook Notes,
dan Facebook Developers.
Facebook foto merupakan fitur yang menarik di dalam Facebook.
Dalam sehari, Facebook bisa mengunggah foto hingga 1,5 juta foto untuk
dishare. Seorang pengguna Facebook bisa mengunggah foto tidak
terhingga dengan jumlah album yang tidak terhingga pula. Fitur ini
merupakan salah satu fitur favorit di Facebook.
Facebook Groups dibuat untuk memfasilitasi para pengguna yang
ingin berkumpul di dalam grup tertentu. Di fitur ini siapapun bisa
mengundang dan diundang untuk bergabung di dalam grup tersebut.
Facebook Events dibuat untuk memfasilitasi para pengguna dalam
membuat suatu event tertentu. Di fitur ini juga siapapun bisa mengundang
dan diundang untuk ikut berpartisipasi di dalam event tersebut.
Facebook Notes dibuat untuk memfasilitasi pengguna Facebook
yang suka menulis catatan layaknya menulis di blog pribadi. Di Fitur ini,
pengguna dapat men-tag siapapun yang dikehendaki untuk membaca
catatan tersebut. Adapun fitur Facebook Developers dibuat di tahun 2006.
Fitur ini menawarkan para pengguna untuk aktif di dalam pengembangan
Facebook. Misalnya saja dalam member masukan terhadap Facebook
Facebook kini juga bisa diakses tak hanya menggunakan web
(komputer atau laptop) saja. Facebook dengan mudah bisa dibuka melalui
telepon seluler. Penggunaannya sangat mudah dan simpel. Pengguna
hanya cukup mengaktifkan link ke Facebook Mobile.
Bahasa yang digunakan Facebook kini mencapai 70 Bahasa. Tak
hanya itu saja, Facebook juga melayani aplikasi games yang banyak
pilihannya secara online. Misalnya saja, Zoo Paradise, Hello City, Happy
Pets, FrontierVille, Zoo World, FarmVille, Hero World, Mahjong,
JellyBombs, MindJolt Games, Social City, Tiki Resort, Treasure Isle,
LivingSocial, Geo Challenge, Ninja Saga, Ameba Pico, UNO™,
Restaurant City, City of Wonder, Three Kingdoms Online, Pokker, Mafia
Wars, dan masih banyak yang lainnya.
Semakin kayanya layanan yang disajikan dalam Facebook membuat
situs ini dari hari ke hari, penggunanya semakin banyak.
2.2 Kerangka Berpikir
Facebook sebagai situs jejaring sosial terpopuler di dunia
menjadikan Facebook situs yang paling sering dikunjungi kedua setelah
google. Facebook sangat memungkinkan penggunanya untuk terhubung
dengan sebanyak – banyaknya teman – teman mereka, menemukan teman
Penggunaan Facebook yang simpel dan mudah sangat
memungkinkan siapa saja untuk menjadi penggunanya, sehingga
pengguna Facebook tidak terbatas pada kalangan atau usia tertentu saja.
Ditambah lagi dengan teknologi Facebook yang membuatnya tidak hanya
bisa diakses melalui komputer atau laptop saja melainkan bisa juga diakses
dengan mudah melalui perangkat bergerak seperti smartphone dan
handphone.
Pemasaran adalah salah satu perangkat vital dari suatu bisnis,
produk yang luar biasa pun biasanya didukung oleh sistem pemasaran
yang baik. Hal ini dikarenakan pemasaran merupakan aspek utama yang
mempengaruhi pelanggan dalam proses pengambilan keputusan.
Terdapat banyak sekali media yang dapat digunakan dalam
pemasaran salah satunya yaitu menggunakan media online atau media
internet. Dan salah satu kendala dalam memasarkan produk atau jasa
adalah biaya yang tidak sedikit, sehingga seorang pemasar perlu
memanfaatkan tools yang cocok, salah satunya adalah memanfaatkan
semua feature yang tersedia di jejaring sosial terbesar dunia yaitu
Facebook.
Hampir semua feature Facebook dapat dimanfaatkan secara gratis,
sehingga tidak hanya perusahaan besar namun perusahaan yang baru
berkembang pun bisa memanfaatkan Facebook sebagai media pemasaran
online-nya karena kekuatan Facebook adalah komunitas yang sangat
Salah satu fokus dari pemasaran adalah promosi, yaitu cara yang
digunakan dalam memperkenalkan produk ke masyarakat dengan melalui
pemberian informasi, di mana diharapkan dari penyampaian informasi
tersebut pasar menjadi tahu akan produk-produk perusahaan, memiliki
ketertarikan terhadap produk, memiliki keinginan terhadap produk dan
kemudian membeli produk tersebut. Sehingga dapat disimpulkan suatu
pemasaran online dapat dikatakan efektif jika pemasaran tersebut mampu
menginformasikan mengenai perusahaan berikut produknya sehingga
membuat pasar tahu akan keberadaan produk, tertarik atau berminat
terhadap produk tersebut, memiliki keinginan terhadap produk tersebut
dan membeli produk perusahaan tersebut.
Facebook yang memiliki komunitas yang sangat besar serta memiliki
beragam fitur yang ia miliki sangat memungkinkan pemasar untuk bisa
menginformasikan perusahaan dan produknya ke pasar yang cukup luas.
Baik itu melalui fitur wall, news feed, update status, Personal Massanger
(PM) ataupun melalui fitur yang lainnya. Dari penyampaian informasi ini
diharapkan mampu membuat penerima informasi menyadari akan
keberadaan perusahaan ataupun produknya. Jadi onlineshop akan
memperkenalkan diri dan menambahkan banyak pengguna Facebook
untuk menjadi temannya agar para pengguna Facebook tersebut tahu akan
keberadaannya di Facebook. Menyadari akan keberadaannya berarti tahu
bahwa di Facebook terdapat onlineshop yang bernama AfterGlow
diharapkan kemudian informasi yang diberikan juga mampu menimbulkan
minat ataupun ketertarikan penerima informasi terhadap produk dan
penawaran yang diberikan perusahaan, karena saat memperkenalkan diri
tentunya onlineshop akan menunjukkan produk-produk apa saja yang ia
jual dan apa saja penawaran yang ia berikan. Seperti AfterGlow OnShop
yang awal perkenalannya yaitu memperkenalkan diri sebagai onlineshop
dengan produk baju-baju perempuan yang easy wear dengan harga
terjangkau yang ditujukan untuk perempuan berusia berkisar 18-29 tahun.
Jika pengguna Facebook merasa tertarik atau berminat terhadapnya maka
pengguna Facebook tersebut akan menambahkannya sebagai teman di
akun Facebooknya. Selanjutnya diharapkan informasi tersebut akan
membuat penerima informasi timbul keinginan untuk membeli produk
tersebut dan kemudian benar-benar melakukan pembelian terhadap produk
tersebut. Namun adakalanya melalui pemberian informasi mampu
membuat penerima informasi langsung merasa berminat mencoba
produknya, langsung berkeinginan untuk membeli produknya atau bahkan
langsung membuat penerima informasi melakukan pembelian terhadap
produk tersebut. Dikarenakan tidak semua pembelian bermula dari
ketertarikan (minat) ataupun keinginan.
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian dan untuk
memudahkan analisis, serta untuk mendukung hasil penelitian, maka dapat
Gambar 2. 1
Kerangka Berfikir
Efektifitas cyber marketing
Pemasaran Online
Informasi
Awareness (kesadaran)
Interest (minat)
Action (tindakan)
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di PT. Riyadi Wiroto Santoso (Smart
Advertising) yang bertempat di Jl. Bratang Gede. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan November sampai selesai. Data Penelitian yang digunakan adalah data
pada tahun 2010.
3.2 Identifikasi Variabel
Identifikasi variable merupakan bagian penelitian dengan cara menentukan
variable-variabel yang ada dalam penelitian. Variabel-variabel yang akan
digunakan dalam penelitian adalah :
1. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
variabel bebas. Variabel ini dapat tergantung dari variable independent
terhadap perubahan. Yang termasuk variabel terikat dalam penelitian ini
adalah biaya perawatan yang minimum.
2. Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab atau timbulnya variabel
terikat. Yang termasuk variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Data mesin dan komponennya
Variable ini merupakan data komponen – komponen kritis yang