PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
(Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok
Sistem gerak pada manusia)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada
Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Disusun Oleh:
RINDY MULYADI 1002001
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok
Sistem gerak pada manusia)
Oleh
Rindy Mulyadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Rindy Mulyadi 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang..
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
RINDY MULYADI 1002001
PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN “PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (Kuasi Eksperimen di SMPN 1 Lembang Materi Pokok
Sistem gerak pada manusia)
Disetujui dan Disahkan Oleh :
PEMBIMBING I
Dr. Deni Darmawan, M.Si NIP. 19711128199801 1 001
PEMBIMBING II
Hana Silvana, M.Si NIP. 19730324 201012 2 003
Mengetahui, Ketua Depatemen
Kurikulum danTeknologi Pendidikan
Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan
Dr. Rudi Susilana, M.Si NIP. 19661019199102 1 001
ABSTRAK
Rindy Mulyadi (1002001), Pengaruh Pemanfaatan E-Learning Menggunakan “Portal Rumah Belajar Kemendikbud” Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Skripsi, Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.
Latar Belakang dalam Penelitian ini adalah pemanfaatan E-learning dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Salah satu caranya adalah pemanfaatan E-learning dengan menggunakan “Portal rumah belajar
Kemendikbud” yang dibuat oleh Kemendikbud dan dikembangkan oleh Pusat Teknologi dan Komunikasi.
Penelitian ini menjawab pertanyaan yang dirumuskan, yaitu: “Bagaimanakah pengaruh pemanfaatan E-learning berbasis portal rumah belajar kemendikbud terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam materi pokok sistem gerak manusia?”.
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dengan desain Control Group Pretest-Posttest Design.Instrumen yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda. Pengujian Hipotesis menggunakan Uji t-independent sample test.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemanfaatan E-learning
dengan menggunakan “Portal rumah belajar Kemendikbud” berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik ranah kognitif aspek memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi Sistem gerak pada manusia. Hasil penelitian ini memberikan saran kepada guru dan peneliti selanjutnya dalam pemanfaatan E-learning pada proses pembelajaran.
Kata kunci: E-learning, Portal rumah belajar Kemendikbud, Hasil Belajar
ABSTRACT
Rindy Mulyadi (1002001), influence the utilization of E-Learning using "Portal
Rumah Belajar Kemendikbud" towards the Learning Outcomes of students In Natural Science Subjects.
Thesis, Department Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2015.
Background in this research is the utilization of E-learning in a learning process to improve the quality of learning. One way is the utilization of E-learning by using "Home Learning Portal Kemendikbud" made by Kemendikbud and developed by the Center for technology and communication.
This study answers the question formulated, namely: "How can influence the utilization of E-learning portal Rumah Belajar Kemendikbud to increased student learning results on subjects natural science subject matter human motion
system?".
This research uses quasi experiment method with the quantitative approach, with the design Control Group Pretest-Posttest Design. the instruments used include objective multiple choice tests. Hypothesis testing using a t-test for independent samples test.
The conclusions derived from this study was the utilization of E-learning by using "Portal Rumah Belajar Kemendikbud" influential in improving learning outcomes learner understand the aspect of cognitive domain (C2), implement (C3), and analyze (C4) on the subjects of natural sciences (IPA) material motion System in humans. The results of this research to give advice to teachers and researchers of the next in the utilization of E-learning on the learning process.
Keywords: E-learning, Portal Rumah Belajar Kemendikbud, Learning Outcomes,
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA MENGENAI PENGARUH PEMANFAATAN E-LEARNING MENGGUNAKAN PORTAL RUMAH BELAJAR KEMENDIKBUD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM A. Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 9
1. Konsep Belajar ... 9
2. Konsep Pembelajaran ... 10
3. Tipe Pembelajaran ... 11
B. Konsep Media Pembelajaran ... 13
1. Definisi Media Pembelajaran ... 13
2. Fungsi Media Pembelajaran ... 14
C. Internet Sebagai Bahan Ajar ... 15
D. E-learning ... 16
1. Definisi E-learning ... 17
2. Karakteristik E-learning ... 17
3. Fungsi E-learning ... 18
E. Portal Rumah Belajar Kemendikbud ... 19
1. Pengertian Rumah Belajar... 19
2. Konsep Rumah Belajar ... 20
3. Manfaat Rumah Belajar ... 21
4. Tujuan Rumah Belajar ... 22
5. Solusi yang Ditawarkan Oleh Teknologi Rumah Belajar ... 22
6. Fasilitas Rumah Belajar ... 23
F. Hasil Belajar ... 24
1. Pengertian Hasil Belajar ... 24
2. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 25
3. Hasil Belajar Kognitif ... 25
G. Materi Sistem Gerak Manusia ... 27
H. Penelitian Terdahulu ... 28
I. Kerangka Pemikiran ... 29
J. Hipotesis ... 30
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 33
1. Metode Penelitian ... 33
2. Desain Penelitian ... 34
B. Variabel Penelitian ... 35
C. Populasi dan Sampel ... 36
1. Populasi ... 36
2. Sampel Penelitian ... 37
D. Definisi Operasional ... 37
1. Jenis Instrumen ... 38
2. Tahapan Penyusunan ... 39
F. Analisis Ujicoba Instrumen Penelitian... 39
1. Uji Validitas ... 39
2. Uji Reliabilitas ... 41
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 41
G. Teknik Analisis Data ... 43
1. Uji Normalitas ... 43
2. Uji Homogenitas ... 43
3. Uji Hipotesis ... 43
H. Prosedur Penelitian ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen ... 47
1. Uji Validitas ... 47
2. Uji Reliabilitas ... 47
3. Tingkat Kesukaran Soal ... 50
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 51
1. Data Hasil Penelitian Berdasarkan Skor Pretest, Postest dan Gain Menggunakan Portal Rumah Belajar Kemendikbud ... 51
2. Hasil Penelitian Berdasarkan Rumusan Masalah ... 54
C. Analisis Data ... 60
1. Uji Normalitas ... 60
2. Uji Homogenitas ... 61
3. Uji Hipotesis ... 64
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dan siswa dengan
sumber belajar dalam lingkungan yang edukatif. Proses pembelajaran yang
berkualitas tidak lepas dari peran guru secara aktif. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) pasal 20 menetapkan
peran guru adalah “untuk meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi
akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni”.
Pada saat ini, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
yang sangat pesat ada pada internet. Internet memanfaatkan komputer sebagai
perangkat untuk melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan
informasi yang diinginkan. Melalui internet, informasi dan pengetahuan semakin
beragam dan mudah penyebarannya. Hal ini menyebabkan internet menjadi
sebuah kebutuhan bagi setiap orang. Di sini, peneliti menemukan sebuah
fenomena yang sedang berkembang sekarang dimana data penggunaan internet di
Indonesia menunjukkan peningkatan setiap tahunnya seperti data yang ditunjukan
dalam grafik sebagaimana survei yang dilakukan oleh APJII pada tahun 2012
dibawah ini :
Grafik 1.1
2
Data di atas menunjukan penggunaan internet masyarakat indonesia yang
sangat besar. Banyaknya pengguna internet di indonesia dapat di manfaatkan
dalam dunia pendidikan dalam rangka mewujudkan pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Hal ini menuntut guru dan siswa untuk dapat
memanfaatkannya sebaik mungkin. Informasi dan pengetahuan yang beragam
melalui internet dapat membantu guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya.
Guru dapat memanfaatkan internet untuk menampilkan pengajaran yang mudah
untuk diserap peserta didik. Dalam hal ini, internet berfungsi sebagai media
pembelajaran yang dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi ajar
dan mempermudah peserta didik dalam menyerap materi pelajaran. Salah satu
fungsi media menurut Munir (2008:138) adalah “dapat memberikan pemahaman
yang lebih dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas, karena
dapat membuat konsep yang sulit menjadi lebih sederhan dan mudah dipahami”.
Salah satu pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis internet yaitu
e-learning.
E-learning merupakan pembelajaran dengan menggunakan bantuan
perangkat elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari pembelajaran jarak
jauh dengan sistem modul melalui internet, tv dan radio. Pemanfaatan e-learning
melalui internet disinyalir lebih efektif pada saat ini karena pembelajaran melalui
e-learning akan mengubah peran seorang guru, the era of teacher menjadi the era of teacher, book and technology. Saat ini sudah banyak lembaga pendidikan di
Indonesia yang memanfaatkan e-learning sebagai alternatif pembelajaran, karena
e-learning dapat menghemat finansial dengan jangkauan siswa yang lebih banyak.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No.20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK Mendiknas No.
107/U/2001 tentang Pendidikan Tinggi Jarak Jauh (PTJJ) mengijinkan
penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui
cara PTJJ dengan memanfaatkan Teknologi Informasi, yang mengakomodasi
e-learning. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka berbagai lembaga
pendidikan mulai menerapkanpembelajaran berbasis e-learning. Kebijakan
E-learning tersebut akan terangkum dalam Cetak Biru Peranan Teknologi Informasi
3
Di Indonesia, terdapat beberapa pembelajaran berbasis e-learning, salah
satunya yakni portal rumah belajar kemendikbud yang dibuat oleh pemerintah.
Portal rumah belajar kemendikbud menyediakan sebuah fasilitas E-learning untuk
jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA yang dapat diakses dengan mudah oleh
semua siswa dan guru dari seluruh Indonesia melalui jaringan yang terhubung
oleh internet, menurut Pedoman Pemanfaatan Portal Rumah Belajar yang tersedia
di http://belajar.kemdikbud.go.id menerangkan bahwa :
Portal Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dengan alamat url
http://belajar.kemdikbud.go.id, portal Rumah Belajar menyediakan berbagai bahan belajar serta fasilitas komunikasi dan interaksi antar komunitas pendidikan. Portal ini berisi bahan belajar untuk guru, bahan belajar siswa, wahana aktivitas komunitas/forum, bank soal dan katalog media pembelajaran. Rumah Belajar ditujukan untuk siswa, guru, masyarakat luas, dan siapapun yang mau belajar. Portal belajar diharapkan menjadi milik komunitas, dengan pengisian konten dan aktivitas dari dan untuk komunitas belajar, sedangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dalam hal ini Pustekkom sebagai inisiator, fasilitator dan regulator.
Rumah belajar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran. Rumah
Belajar memfasilitasi peserta didik secara menyenangkan, tidak hanya
mendengarkan ceramah guru di kelas tapi juga dapat belajar mandiri dengan
materi-materi pelajaran yang sama diberikan guru di sekolah. Pembelajaran yang
akan digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran E-learning melalui situs
Rumah Belajar. Melalui Rumah belajar, ketuntasan hasil belajar siswa pada materi
yang sulit diharapkan dapat tercapai. Salah satu materi yang sulit untuk dipahami
oleh siswa terdapat pada mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).
Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang sudah diajarkan di
tingkat SD, SMP dan SMA yang berguna untuk memberikan pengetahuan tentang
alam, lingkungan, dan makhluk hidup yang tinggal di dalamnya serta
mengembangkan keterampilan, wawasan dan kesadaran tentang ilmu yang
berkaitan dengan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari- hari. Salah satu materi
yang sulit dipahami pada mata pelajaran IPA yakni materi sistem gerak. Materi
tersebut diajakan di kelas VIII. Berdasarkan silabus, standar kompetensi (SK)
4
kompetensi dasarnya yakni mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
Materi sistem gerak terdiri dari konsep-konsep yang sulit untuk dipahami
oleh siswa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Irawan pada tahun 2009
di SMP Negeri 1 Sidorejo, hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi
sistem gerak manusia pada tahun ajaran 2005/2006, 2006/2007 dan 2007/2008
berada di bawah KKM. Hal tersebut menandakan hasil belajar siswa yang rendah
pada materi sistem gerak pada manusia.
Selain itu peneliti juga telah melakukan studi pendahuluan yang dilakukan
di SMPN 1 Lembang dimana siswa memiliki hasil belajar yang rendah pada mata
pelajaran IPA materi sistem gerak manusia. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata
siswa kelas VIII yang hanya mencapai angka 63,25. Hal tersebut disebabkan oleh
metode pembelajaran yang diterapkan dirasa kurang menunjang untuk mencapai
ketuntasan belajar yang ditetapkan dalam kurikulum 2013 dimana metode yang
diterapkan yakni sebatas demonstrasi. Di samping itu, belum optimalnya
pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang merupakan dasar dari
proses pembelajaran pada kurikulum 2013 juga menjadi penyebab rendahnya
hasil belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut, pemanfaatan e-learning berbasis Portal
Rumah Belajar Kemendikbud diharapkan meningkatkan hasil belajar siswa
sejalan dengan hasil penelitian tentang E-learning di bidang pendidikan
khususnya untuk meningkatkan hasil belajar atau kemampuan dalam belajar,
yakni penelitian dari Wright (2010) yang berjudul “E-learning, Outcomes and Pedagogy”. Penelitian ini menyatakan bahwa kelas E-learning di abad ke-21
adalah kelas yang kaya teknologi. Guru harus memfasilitasi proses belajar
menggunakan proses pedagosis yang relevan dan E-learning mendukung
keterlibatan yang mendalam. Kelas E-learning muncul untuk memuaskan dan
bermanfaat bagi guru dan siswa. Untuk mendapatkan hasil belajar yang
memuaskan perlu adanya tindakan berupa keterlibatan, kolaborasi, kerjasama dan
konsentrasi secara bersama sama antara guru dan siswa untuk menghasilkan hasil
belajar yang berhasil. Selain itu penelitian tentang E-learning di bidang
5
belajar khususnya pada mata pelajaran IPA , Murdiyani (2012) dengan judul
penelitian “Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode E-learning Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Sistem Gerak Manusia”. Penelitian ini
menyatakan bahwa pembelajaran E- learning berbasis Multiple Intelligences lebih
efektif dibandingkan pembelajaran elearning yang tidak berbasis Multiple
Intelligences.
Dari permasalahan yang penulis paparkan diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan portal rumah belajar
Kemendikbud dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan E-learning menggunakan
Portal Rumah Belajar Kemendikbud terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII (Delapan) SMPN 1 Lembang pada Mata Pelajaran IPA Materi Sistem
Gerak Manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini digunakan untuk merumuskan ke
dalam suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya melalui pengumpulan
data. Adapun rumusan masalah umum dalam dalam penelitian ini adalah
“Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem gerak manusia?”.
Adapun rumusan masalah secara khusus sebagai berikut :
1. Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar
Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek pemahaman (C2) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi pokok sistem gerak manusia?
2. Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar
Kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek penerapan (C3) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
pokok sistem gerak manusia?
3. Apakah pemanfaatan e-learning menggunakan portal rumah belajar
6
aspek analisis (C4) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
pokok sistem gerak manusia?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning
menggunakan portal rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa
ranah kognitif pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pokok sistem
gerak manusia. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal
rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek pemahaman (C2) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi pokok sistem gerak manusia?
2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal
rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek penerapan (C3) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
pokok sistem gerak manusia?
3. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan e-learning menggunakan portal
rumah belajar Kemendikbud terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif
aspek analisis (C4) pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi
pokok sistem gerak manusia?
D. Manfaat Hasil Penelitian
Penelitian tentang pengaruh pemanfaatn rumah belajar kelas maya
kemendikbud terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, memberikan
sumbangsih dan hasanah keilmuan tentang penggunaan portal rumah belajar
Kemendikbud yang dapat digunakan disekolah.
7
a. Bagi Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah inovasi dan meningkatkan
kompetensi profesional guru dalam upaya penggunaan media portal rumah
belajar Kemendikbud sebagai sarana media yang lebih efektif dan efisien.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi, kontribusi dan inovasi
bagi guru dalam pemanfaatan dan penggunaan portal rumah belajar
kemendikbud sebagai alat bantu pembelajaran terutama bagi guru yang
berminat memanfaatkan fasilitas e-learning menggunakan portal rumah belajar
Kemendikbud
c. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru dalam pembelajaran
Ilmu Penegetahuan Alam dan diharapkan dapat membantu siswa dalam
meningkatkan hasil belajar dan berbagi pengetahuan kepada temannya serta
membantu siswa yang pasif dalam kegiatan berkelompok menjadi ikut
berpartisipasi aktif.
E. Struktur Organisasi Penelitian
Struktur Organisasi Skripsi merupakan sebuah pedoman penulisan agar
dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka skripsi ini dibagi menjadi beberapa
bab sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan dan manfaat
penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian pustaka, berisi landasan teori yang meliputi teori-teori yang
mendukung anggapan dasar dan berisi juga mengenai kerangka pemikiran,
asumsi, serta hipotesis penelitian.
BAB III Metodologi penelitian, berisi lokasi populasi, sampel, dan waktu
penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen
penelitian, uji instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik
8
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi penjelasan deskripsi data,
analisis data, hasil pengujian hipotesis, dan pembahasan penelitian.
BAB V Kesimpulan dan rekomendasi, berisi kesimpulan hasil penelitian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam
kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena pendekatan
penelitian berpengaruh terhadap cara peneliti menjawab permasalahan dari suatu
yang diteliti. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih karena pemecahan masalah harus sesuai
dengan rumusan masalah yang memerlukan perhitungan serta pengukuran
terhadap variabel dan pengujian terhadap hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut
Arifin (2011:29) :
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan dalam sebuah
penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode penelitian atau sering disebut
juga metodologi penelitian adalah sebuah desain atau rancangan penelitian.
Menurut Sugiyono (2008:3) “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan
e-learning berbasis portal rumah belajar Kemendikbud terhadap peningkatan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi sistem gerak manusia. Berdasarkan
tujuan penelitian yang ingin dicapai maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini experimental - quasi dengan rancangan pre-test dan post-test.
Experimental-quasi merupakan penelitian eksperimen semu, karena syarat –
syarat sebagai penelitian eksperimen tidak cukup memadai yaitu tidak ada
33
2. Desain Penelitian
Salah satu kegiatan dalam penelitian eksperimen adalah menentukan
desain eksperimen. Dalam penelitian ini menggunakan desain Control Group
Pretest-Posttest Design, karena dalam rancangan ini melibatkan dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen
diberikan pretest sebelum diberikan perlakuan (treatment) kemudian diberikan
posttest setelah diberikan perlakuan (treatment). Desain dapat digambarkan
seperti berikut :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretest (Variabel Bebas)Perlakuan (Variabel Terikat)Posttest
Eksperimen O1 X O2
Kontrol O1 _ O2
Keterangan :
O1 = Pretest kelompok kelas eksperimen dan kontrol O2 = Posttest Kelompok kelas eksperimen dan kontrol
X = Perlakuan (treatment) kelas eksperimen yang diberikan yaitu pembelajaran
e-learning dengan menggunakan Portal Rumah Belajar Kemendikbud
Oleh karena desain penelitian yang seperti ini, maka hal yang harus
dilakukan oleh peneliti yaitu menentukan kelompok yang berperan sebagai kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian dengan menggunakan metode kuasi
eksperimen ini dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA di SMP N 1 Lembang,
Dengan demikian, peneliti hanya berperan sebagai observer yang melakukan
34
B. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Menurut Arifin (2011:188) “variabel bebas adalah kondisi yang oleh pelaku eksperimen dimanipulasi untuk menerangkan hubungannya dengan
fenomena yang diobservasi. Sedangkan variabel terikat adalah kondisi yang
berubah ketika pelaku eksperimen mengganti variabel bebas”.
Berdasarkan pendapat di atas maka variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi oleh variabel bebas. Pemanfaaatan portal rumah belajar kemendikbud
ditempatkan sebagai variabel terikat, sedangkan peningkatan hasil belajar pada
mata pelajaran IPA materi sistem gerak manusia ditempatkan sebagai variabel
bebas. Adapun hubungan antara dua variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada
tabel berikut :
Hasil Belajar ranah Kognitif aspek
pemahaman (Y1) X1Y1 X1Y2
Hasil belajar ranah kognitif aspek
penerapan (Y2) X1Y2 X2Y2
Hasil belajar ranah kognitif aspek
35
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2010:117) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arifin (2012:215) populasi adalah “keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai maupun
hal-hal yang terjadi”.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas maka populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terdiri atas sembilan kelas di SMP Negeri
1 Lembang. Hal ini dikarenakan pada usia anak kelas VIII tingkat kognitifnya
sudah bisa di teleti tentang peningkatan hasil belajar pada materi sistem gerak
manusia.
Berikut jumlah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang:
Tabel 3.3 Jumlah Siswa
Kelas Jumlah
VIII A 33
VIII B 33
VIII C 34
VIII D 32
VIII E 34
VIII F 35
VIII G 33
VIII H 34
VIII I 33
36
2. Sampel Penelitian
Menurut Arifin (2011:215) mengemukakan “sampel adalah sebagian
populasi yang akan diselidiki atau juga dikatkan populasi dalam bentuk mini
(miniatur population)”.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster sampling.
Penggunaan dengan cluster sampling ini berdasarkan metode yang digunakan
yaitu kuasi eksperimen dimana peneliti menggunakan kelompok yang sudah ada
(intact group). Selain itu, penarikan sampel dengan pertimbangan adanya
kesamaan diantara tiap-tiap kelompok antara lain :
1. Tiap kelas terdiri atas siswa yang berada pada tingkat yang sama.
2. Tiap kelas menerima materi yang sama.
3. Sarana dan prasaran yang digunakan siswa adalah sama.
Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti memilih kelas VIII C dan VIII E
SMP Negeri 1 Lembang untuk dijadikan sampel dalam penelitian karena selain
alasan di atas dan kedua kelas tersebut memiliki rata-rata nilai yang hampir sama.
Tabel 3.4
(Sumber : SMPN 1 Lembang)
D. Definisi Oprasional
1. E-learning
E-Learning adalah media pembelajaran dengan penggunaan teknologi
internet dalam memberikan solusi yang dapat meningkatkan
pengetahuaan dan keterampilan.
2. Portal Rumah Belajar
Rumah Belajar merupakan portal pembelajaran yang menyediakan
37
komunitas pendidikan. Sistem Rumah Belajar dikembangkan
menggunakan teknologi pengembangan berbasiskan web
3. Materi Sistem Gerak Manusia
Materi Sistem Gerak merupakan bagian dari mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam yang merupakan salah satu cabang ilmu Biologi
dimana dari materi ini diharapkan siswa mampu memahami berbagai
system kehidupan dalam manusia.
4. Hasil Belajar
Definisi hasil belajar menurut Rusman (2012:123), adalah “sejumlah
pengalaman yang didapatkan siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif
dan psikomotorik. Belajar tidak hanya penguasaan konsep teori belajar
saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan,
minat-bakat, penyesuaian soal, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan
dan harapan”.
E. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Jumlah istrumen yang digunakan
tergantung pada jumlah variabel yang akan di teliti (Sugiyono, 2013:148).
1. Jenis Instrumen
Tes hasil belajar yang digunakan berupa tes tes objektif pilihan ganda,
karena jawaban dari tes objektif antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau
0. Menurut Arifin (2009:135) “Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif.
Siapapun yang mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci
jawabannya sudah jelas dan pasti”. Dalam tes objektif siswa dituntut untuk
memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan jawaban yang telah
disediakan, memberikan jawaban singkat dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna.Bentuk tes objektif yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa soal pilihan ganda (multiple choice) yang mengacu
pada kompetensi dasar dan indikator yang terdapat dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Menurut Arifin (2009:138) “soal tes bentuk pilihan ganda
dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan
38
evaluasi”. Instrumen tes ini dibatasi hanya pada aspek pemahaman (C2), penerapan (C3) dan aspek analisis (C4).
2. Tahapan Penyusunan
Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut :
a. Menentukan konsep dan sub-konsep berdasarkan kurikulum mata pelajaran
IPA 2013/2014
b. Membuat kisi-kisi soal berdasarkan silabus mata IPA di SMP Negeri 1
Lembang kelas VIII tahun ajaran 2013/2014.
c. Membuat soal tes dan kunci jawaban.
d. Melaksanakan expert judgment soal yang telah dibuat kepada guru mata
pelajaran IPA.
e. Menggunakan soal yang telah di-judgment dalam uji coba soal
f. Menganalisis instrumen hasil uji coba.
g. Menggunakan soal yang valid dan reliabel dalam penelitian.
F. Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kevalidan atau
keshahihan suatu intrumen. Sebagaimana pendapat Arikunto (2006:65) bahwa
“validitas tes adalah tingkat sesuatu tes yang mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur”.
Pengujian Validitas dilakukan unuk mengetahui apakah tes yang
digunakan dalam penelitian ini dapat atau tidak mengukur tingkat ketepatan tes
yaitu mengukur apa yang seharusnya diukur, maka dilakukan uji validitas soal.
Untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan kriteria, digunakan uji
statistik yakni teknik korelasi product-moment sebagai berikut:
√
39
Keterangan :
= Koefisien korelasi yang dicari
N = Jumlah responden
= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
∑X = skor item tes
∑Y = skor responden
) = Kuadrat skor item tes
) = Kuadrat responden
Menurut Arifin (2009:257) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisien korelasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.5
kriteria Acuan Validitas Soal Interval Koefisiensi Tingkat Hubungan
0.81 – 1.00 Sangat Tinggi
0.61 – 0.80 Tinggi
0.41 – 0.60 Cukup
0.21 – 0.40 Rendah
0.00 – 0.20 Sangat Rendah
(Arifin, 2009:257)
2. Uji Reabilitas
Menurut Sugiyono (2013:173), “instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama“. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan
dengan masalah hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan
yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui ketetapan suatu instrument dan untuk menunjukan bahwa suatu
40
Untuk menguji reliabilitas soal pilihan ganda, yakni butir tesnya diberi skor
0 apabila jawabannya salah dan diberi skor 1 apabila jawabannya benar. Uji
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR 20).
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
{
}
(Sugiyono, 2013:186)
Keterangan :
k = jumlah item dalam instrumen
pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1
qi = 1-pi
s2t = varians total
3. Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengukur seberapa
besar derajat kesukaran soal apakah soal tersebut tergolong mudah atau sulit,
Arifin (2009:266) mengemukakan bahwa “perhitungan tingkat kesukaran soal
adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal
memiliki tingkat kesukaran seimbang (proposional), maka dapat dikatakan bahwa
soal tersebut baik”.
Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
41
Keterangan :
TK = Tingkat kesukaran
WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah
WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas
nL = Jumlah kelompok bawah
nh = Jumlah kelompok atas
Langkah-langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum
menggunakan rumus di atas menurut Arifin (2009:266) yaitu sebagai berikut:
a. Menyusun lembar jawaban siswa dari skor tertinggi sampai dengan skor
terendah.
b. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut
kelompok atas dan 27% lembar jawaban dari bawah yang selanjutnya disebut
kelompok bawah. Sisa sebanyak 46% disisihkan.
c. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap
siswa, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah.
Adapun kriteria yang digunakan untuk menafsirkan tingkat kesukaran
adalah sebagai berikut:
a. Jika jumlah presentase sampai dengan 27% termasuk mudah.
b. Jika jumlah presentase 28% - 72% termasuk sedang.
c. Jika jumlah presentase 73% ke atas termasuk sukar.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat bahwa data yang diperoleh tersebar
secara normal atau untuk memeriksa keabsahan sampel. Pengujian normalitas data
dalam penelitian ini dilakukan menggunakan program pengolah data SPSS 16..0
(Statistical Product and Services Solution) dengan uji normalitas one sampel
kolmogorov smirnov. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan
memasukan data hasil gain total kelas eksperimen, gain total kelas kontrol, gain
aspek memahami kelas eksperimen, gain aspek menerapkan kelas eksperimen,
42
Kriteria pengujiannya adalah jika nilai Sig.(Signifikansi) atau probabilitas
< 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai probabilitas >
0.05 maka distribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kehomogenan dari sampel yang
telah didapat sehingga dapat diketahui homogenitas dari data tersebut. Pada
penelitian ini uji homogenitas menggunakan program data SPSS 16.0 dengan uji
Levene test. Uji Levene test digunakan untuk mengetahui apakah variable bebas
(independent) memmpunyai varian dengan variabel terikat (dependent). Penelitian
ini terdiri dari variabel X adalah mind mapping berbantuan mindomo software
sedangkan variabel Y adalah hasil belajar siswa ranah kognitif aspek memahami,
menerapkan dan menganalisis.
Kriteria pengujiannya adalah apabila nilai Sig (Signifikansi) atau nilai
probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varian tidak
sama, sedangkan jika nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari populasi
yang mempunyai varian yang sama.
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows,
dan menggunakan rumus uji t (t-test independent). Karena hanya menguji dua
sampel atau membandingkan kelompok kontrol dan dan eksperimen. Terdapat
beberapa rumus uji t-test yang digunakan diantaranya seperti berikut :
√
(Nana Sudjana, 2006: 263)
Keterangan :
X1 : rata-rata kelompok eksperimen
X2 : rata-rata kelompok kontrol
43
n1 : jumlah anggota kelas eksperimen
n2 : jumlah anggota kelas kontrol
Selanjutnya, untuk mencari nilai s menggunakan rumus:
√
(Sudjana, 2006: 263)
Keterangan:
s12 = varians kelompok eksperimen
s22 = varians kelompok kontrol
n1 = jumlah anggota kelompok kelas eksperimen
n2 = jumlah anggota kelompok kelas kontrol
Tujuan dari uji hipotesis ini adalah untuk membandingkan apakah kedua
data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Adapun yang diperbandingkan pada
uji hipotesis ini adalah skor pre-test dan post-test antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol secara keseluruhan mengenai hasil belajar ranah
kognitif siswa.
Selanjutnya, menentukan derajat kebebasan (dk) dengan rumus: (n1 + n2 –
2). Dan menentukan nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel pada taraf signifikansi α=0,05 dengan ketentuan hipotesis sebagai berikut :
Jika t-hitung < t-tabel, maka hipotesis H0 diterima, H1 ditolak
Jika t-hitung > t-tabel, maka hipotesis H0 ditolak, H1 diterima
H. Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Memilih Masalah
Memilih penelitian dengan melakukan studi pustaka yang berasal dari
44
2. Studi Pendahuluan
Melakukan studi pendahuluan dengan tiga objek, yaitu paper (skripsi, buku,
dan internet), person (konsultasi dengan dosen pembimbing akademik, guru
IPA di sekolah dan siswa di sekolah), place (berkunjung ke sekolah terkait
melihat pengamatan di kelas, fasilitas belajar dan kondisi laboratorium
komputer).
3. Merumuskan Masalah
Setelah melakukan studi pendahuluan kemudian merumuskan masalah
dengan melakukan perumusan judul, membuat desain penelitian sesuai
dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti. Kegiatan ini disertai konsultasi
dengan dosen pembimbing akademik.
4. Merumuskan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Setelah menemukan masalah peneliti kemudian merumuskan kerangka
pemikiran yang ditindaklanjuti dengan perumusan hipotesis.
5. Memilih Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif
dengan metode eksperimen yang menggunakan desain kontrol group
experiment dalam bentuk kontrol group pretest and posttest design.
6. Menentukan Variabel dan Sumber Data
Terdapat dua variabel penelitian yaitu pemanfaatan portal rumah belajar
kemendikbud. Sumber data didapatkan dari hasil pretest dan posttest.
7. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Penentuan dan penyusunan instrument penelitian dilakukan atas kerja sama
dengan dosen pembimbing skripsi dan guru mata pelajaran IPA.
8. Mengumpulkan Data
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu
dengan menggunakn instrument tes, yang mana kelas eksperimen dan kelas
kontrol diberikan pretest sebelum adanya perlakuan, kemudian di kelas
eksperimen diberikan perlakuan pemanfaatan portal rumah belajar
kemendikbud. Setelah kelas eksperimen menerima perlakuan, maka diberikan
45
9. Analisis Data
Dalam penelitian ini dilakukan proses analisis data yang terdiri atas uji
normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
10.Menarik Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pengolahan data dari
hasil pretest dan posttest dan kesimpulan dari rumusan masalah dan hipotesis
dalam penelitian ini.
11.Membuat Laporan Penelitian
Membuat laporan penelitian dalam bentuk tertulis berdasarkan pedoman
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengolahan dan pengujian
hipotesis, maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan e-learning dengan
menggunakan portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa ranah kognitif. Hal ini dapat terlihat dari gain yang diperoleh kelas
eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
Secara khusus, simpulan di atas dapat diuraikan lebih lanjut bahwa:
1. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan
portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah
kognitif pada aspek pemahaman. Pemanfaatan e-learning dengan
mengunakan portal rumah belajar Kemendikbud dapat membantu siswa
dalam memahami materi pembelajaran sulit yang terdapat pada mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam karena portal rumah belajar Kemendibud
menyediakan berbagai fasilitas yang menunjang hal tersebut, seperti sumber
belajar yang dilengkapi dengan video dan animasi sehingga siswa dapat
dengan mudah mendeskripsikan hal-hal yang abstrak menjadi konkrit.
2. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan
portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah
kognitif pada aspek penerapan. Pemanfaatan e-learning dengan menggunakan
portal rumah belajar Kemendikbud diaplikasikan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, seperti menunjukkan rangka penyusun sistem gerak,
menentukan fungsi tulang dan sendi, mengilustrasikan fungsi otot dan tulang
sendi, menafsirkan fungsi sistem gerak, menafsirkan penyakit yang
berhubungan dengan sistem gerak sehingga siswa dapat mendeskripsikan
sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Hal ini
ditunjang kelebihan yang ada pada portal rumah belajar Kemendikbud yakni
adanya penjelasan yang disertai gambar dan video yang dapat dijadikan
76
3. Hasil belajar siswa dengan memanfaatankan e-learning dengan menggunakan
portal rumah belajar kemendikbud berpengaruh terhadap hasil belajar ranah
kognitif pada aspek analisis.. Melalui diskusi, latihan, dan tugas yang
diberikan pada portal rumah belajar Kemendikbud, siswa dituntut untuk aktif
dalam menyimpulkan, menganalisis, dan mengurutkan fungsi serta kelainan
pada sistem gerak. Berdasarkan hal tersebut, penggunaan portal rumah belajar
Kemendikbud dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena selain dapat
memahami konsep, siswa juga mengaplikasikan konsep tersebut. Dengan
demikian, siswa dapat mengerjakan latihan-latihan atau tugas dan
mengembangkan kreativitasnya setelah mereka dapat menganalisis apa yang
telah dipelajarinya.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, penulis mencoba mengemukakan rekomendasi
sebagai berikut:
1. Pihak sekolah
a. Pemanfaatan e-learning dengan menggunakan portal rumah belaar
Kemendikbud pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sistem
gerak manusia diharapkan dapat dioptimalkan dalam proses pembelajaran
terutama ketika sekolah sudah memiliki fasilitas yang memadai seperti
memiliki koneksi internet untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Bagi guru, dengan memanfaatkan e-learning dengan menggunakan portal
rumah belaar Kemendikbud sebagai alternatif pada proses pembelajaran
dalam memanfaatkan fasilitas sekolah yang sudah memadai sebagai
tambahan (suplemen) pengetahuan siswa mengenai mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
2. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu
Teknologi Pendidikan khususnya bagi konsentrasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dalam mengembangkan pembelajaran yang mampu digunakan
menjadi alat bantu ajar untuk meningkatkan hasil belajar khususnya pada ranah
77
3. Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi penelitian
lebih lanjut tentang penggunaan E-learning dengan menggunakan portal rumah
belajar Kemendikbud, Selain itu portal rumah belajar Kemendikbud juga bukan
satu-satunya pilihan untuk meningkatkan hasil belajar, melainkan untuk suatu
alternatif pilihan media pembelajaran, dan juga diharapkan bagi peneliti
selanjutnya dapat mengkaji lebih dalam, baik dalam jenjang, variabel dan populasi
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. (1984). Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Anderson, C. (2001). Taxonomy of Educational Objectives. New York: Logman
Anurrahman. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : Remaja Rosdakarya.
________. (2011). Evaluasi Pembelajaran .Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arsyad, A. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.
Baharudin dan Esa N. W. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan pendidikan dasar dan menengah:
Standar kompetensi dan kompetensi dasar SMA/MA. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan.
Darmawan, D. (2007). Teknologi Informasi dan komunikasi. Bandung : Arum Mandiri Press
_______. (2011) Teknologi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik O. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
_______. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Ibrahim R. (2002), Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung :FIP UPI
Irawan. (2009). Penggunaan Media C Dengan Media Torso Dan Animasi
Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa. (Tesis) Program. Pascasarjana,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Makmun, A. S. (2007). Psikologi Kependidikan : perangkat sistem Pengajaran
Modul. Bandung : Remaja Rosadakarya.
Miarso Y. (2004). Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Munadi Y. (2008). Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada Pers.
79
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: Rajagrafindo Persada
_______. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Membangun
Profesionalisme guru abad 21. Bandung: Alfabeta
Sadiman, A .S, dkk. (2002), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudjana, N dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sudjana, N., (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Soekartawi (2007). E-Learning untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak
Jauh dan Aplikasikasinya di Indonesia dalam Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana & UNJ
JURNAL
Ali, M, dkk. (2008). Studi Pemanfaatan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran Guru dan Siswa SMK di Yogyakarta. Jurnal Edukasi Universitas Negeri
Yogyakarta. 3 (2), hlm. 24-36
Istambul, M. Rozahi.(2012). Optimizing the Implementation of e-Learning Strategies in Higher Education, International Journal of Education, e-Business, eManagement and e-Learning.Vol. 2, No.2.
Meltzer, D,E. (2013) “The relationship between mathematics preparation and conceptual learning gains in physics: a possible hidden variable in diagnostic pretest scores”.
Murdiani, I. (2012) “Pembelajaran Biologi Menggunakan Metode E-Learning Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Sistem Gerak
Manusia”,Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology.
Rabeb Mbarek and Dr. Ferid Zaddem. (2013) “The Examination of Factor
Affecting ELearning Affectiveness”, International Journal of Innovation
80
Wright N. (2010) ,“E-Learning, outcomes and pedagogy”, Digital Civersity Conference, pp 1-7.
Yazdi, M. (2012). E-Learning sebagai media pembelajaran interaktif berbasis teknologi informasi , Jurnal Inovasi Foristek Vol 02 No 01, hlm 143 – 152.
ONLINE
Nurhayati, A. S. (2013) “Pedoman Pemanfaatan Rumah Belajar”.[online] tersedia:http://rumahbelajar.tk/panduan/pedoman_pemanfaatan_rumah_bel ajar.pdf [jumat 14-06-2014]
Siahaan S. (2009). E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran, [online] tersedia : http: /www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm, [10 Mei 2014]