• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 KELAS IV DI SLB BC SUKAMANDI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 KELAS IV DI SLB BC SUKAMANDI."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelas IV SDLB Bagian C di SLB BC Sukamandi)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Khusus

Disusun oleh: Ema Sulistiowati

1106667

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI

KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 KELAS IV DI SLB BC SUKAMANDI

OLEH :

EMA SULISTIOWATI

1106667

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ema Sulistiowati 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGGUNAAN MEDIA HIMPUNAN GARIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN DALAM MEMAHAMI

KONSEP PEMBAGIAN BILANGAN BULAT SAMPAI 20 Disetujui dan disahkan oleh pembimbing

Pembimbing I

Dr. Tjutju Soendari, M.Pd NIP. 195602141980032001

Pembimbing II

Drs. Nandi Warnandi, M.Pd. NIP. 19590525 198403 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus

(4)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ema Sulistiowati: Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20.

(5)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci: Pembagian, tunagrahita, himpunan garis

ABSTRACT

Ema Sulistiowati: media use set lines to improve the students' mild mental retardation in understanding the concept of division of integers to 20.

(6)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

(7)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Surat Pernyataan ... ii

Ucapan Terima Kasih ………... iii

Abstrak ... v

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... viii

Daftar Tabel ... ix

Daftar Gambar ... x

Daftar Lampiran ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Sasaran Tindakan ……….. 4

C. Identifikasi Masalah ……... 6

D. Rumusan Masalah ……….. 7

E. Tujuan Penelitian ……… 7

F. Kegunaan Penelitian ………... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ………. 10

B. Kerangka Berfikir ………... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian ……….. 42

B. Setting Penelitian ………... 44

C. Subjek Penelitin ………. 44

D. Siklus Tindakan ……… 45

E. Variabel Penelitian ..………. 48

F. Instrumen pengumpulan data ………... 50

G.Teknik Pengolahan data ……… 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Awal ……… 54

B. Deskripsi Data Tindakan ………. 57

C. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 72

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ………. 87

B. Implikasi ... 87

C. Saran ... 89

(8)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran ………. 92

Riwayat Hidup ………... 138

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Tabel klasifikasi tunagrahita ………. 22

Tabel 3.1 Fomat observasi ……… 47

Tabel 4.1 Data Awal Siswa ………... 55

Tabel 4.2 Data hasil tes awal ………. 56

Tabel 4.3 Data Tes Akhir Siklus I ………. 74

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil sebelum dan setelah Tindakan siklus I ……. 75

Tabel 4.5 Data Tes Akhir Siklus II ……… 75

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Tes Awal Tes Akhir Siklus I, II …………... 76

Tabel 4.7 Data Tes Akhir Siklus III ………... 77

Tabel 4.8 Perbandingan Tes Awal, siklus I,II dan III ……… 78

Tabel 4.9 Rekapitulasi Perencanaan Pembelajaran ………... 80

Tabel 4.10 Rekapitulasi proses tindakan ……… 81

Tabel 4.11 Rekapitulasi Observasi ………. 82

(9)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Alur Kerangka Berpikir ... 40

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan... 43

Gambar 4.1 Grafik Data Nilai Sebelum Tindakan... 56

Gambar 4.2 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus 1 ... 74

Gambar 4.3 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus II... 76

Gambar 4.4 Grafik Data Nilai Tes Akhir Siklus III... 77

(10)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Penelitian ………... 90

Lampiran 2. Surat Rekomendasi ………... 94

Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian ………... 96

Lampiran 4. Jadwal Penelitian ………... 97

Lampiran 5. RPP Siklus I ………... 98

Lampiran 6. Hasil Kerja Peserta Didik Siklus I ………... 103

Lampiran 7. Format Observasi ………... 106

Lampiran 8. RPP Siklus II ………... 110

Lampiran 9. Hasil Kerja Peserta Didik Siklus II ………... 115

Lampiran 10. Format Observasi ………... 118

Lampiran 11. RPP Siklus III ………... 122

Lampiran 12. Hasil Kerja Peserta Didik Siklus III ………... 127

Lampiran 13. Format Observasi ………... 130

Lampiran 14. Instrumen Observasi ………... 134

Lampiran 15. Instrumen Tes ………... 136

(11)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Amanat hak atas pendidikan bagi anak penyandang kelainan atau

ketunaan diterapkan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: “pendidikan khusus

merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan

dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional,

mental, social”. Ketetapan Undang-Undang tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti karena member landasan yang kuat bahwa anak

berkebutuhan khusus perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana

yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan

pengajaran.

Siswa tunagrahita adalah anak yang diidentifikasi memiliki tingkat

kecerdasan yang sedemikian rendah (di bawah normal) sehingga untuk meniti

tugas perkembangnaya memerlukan bantuan atau layanan khusus termasuk

didalamnya kebutuhan program pendidikan dan bimbingannya. Bratanata

(dalam Efendi, 2009, hlm. 88)

The American Association on Mental Deficiency (AAMD) memberikan

justifikasi tentang anak tunagrahita dengan merujuk pada kecerdasan secara

umum dibawah rata-rata. Dengan kecerdasan yang sedemikian randah

menyebabkan anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial

pada setiap fase perkembangannya Hallahan dan Kauffman,1986, (dalam

Soemantri, 2007,hlm. 104)

Berdasarkan kapabilitas kemampuan yang bisa dirujuk sebagai dasar

(12)

2

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tes Stanford Binet dan Skala Weschler (WISC) yang diklasifikasikan

menjadi: (a) anak tunagrahita ringan menurut Stanford Binet IQ 68-52 dan

WISC IQ 69-55, (b) anak tunagrahita sedang menurut Stanford Binet IQ

51-36 dan WISC IQ 54-40, (c) anak tunagrahita berat menurut Stanford Binet

35-20 dan WISC IQ 39-25, (d) tunagrahita sangat berat menurut Stanford

Binet >19 menurut WISC > 24 Blake (dalam Somantri, 2007, hlm. 108)

Mata pelajaran matematika diberikan untuk membekali anak

berkebutuhan khusus tunagrahita ringan dengan kemampuan berpikir logis,

analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.

Kompetensi ini diperlukan, agar mereka dapat memiliki kemampuan

memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup

pada keadaan yang selalu berubah-ubah, tidak pasti, dan kompetitif (Direktur

PSLB, 2006, hlm. 101). Untuk dapat memperoleh, mengelola, dan

memanfaatkan informasi serta memahami struktur dan hubungan yang

terdapat dalam matematika diperlukan penguasaan konsep-konsep

matematika.Konsep operasi bilangan dalam matematika adalah penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Pada umumnya pembelajaran konsep operasi bilangan bagi sebagian

anak berkebutuhan khusus tunagrahita ringan memerlukan penanganan khusus

dan latihan yang berulang-ulang, terutama dalam menyelesaikan operasi

pembagian yang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan konsep

operasi hitung lainnya (penjumlahan, pengurangan, dan perkalian). Hal ini

tampak pada saat mereka harus menyelesaikan operasi pembagian. mereka

beranggapan penyelesaian dari operasi pembagian sangat panjang dan

melelahkan. Sehingga jawaban yang di didapat tidak sesuai dengan keinginan,

dikarenakan mereka asal menjawab, atau adanya keengganan untuk

(13)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penyampaian guru dalam mengajar berakibat munculnya keenganan bagi

peserta didik. Kemampuan dalam penyampaian dan penguasaan materi

berperan penting pada pemahaman peserta didik dalam proses belajar

mengajar.

Metode yang sering diterapkan untuk mengajarkan pembagian pada

tahap awal yang dianggap sesuai adalah dengan menghubungkan pembagian

ke dalam konsep pengurangan, yaitu dengan memandang pembagian sebagai

pengurangan beruntun. Atau dengan memandang pembagian sebagai invers

(operasi kebalikan) perkalian, Alexander (2009, hlm. 1). Melalui kedua cara

tersebut, guru berharap semua siswa mampu melihat hubungan yang erat

antara pembagian dan operasi dasar matematika yang lain. Penggunaan

konsep ini sering diterapkan di sekolah, namun sering menimbulkan

ketidaksukaan pada peserta didik tunagrahita ringan.

Siswa tunagrahita ringan pada dasarnya telah mengenal konsep

penjumlahan dan pengurangan sejak mereka kelas II SDLB.Mereka juga telah

memahami konsep perkalian sejak kelas III SDLB, serta dikenalkan konsep

pembagian sejak awal masuk kelas IV SDLB hingga bilangan 10 pada

semester 1. Artinya, ke-empat konsep dasar operasi bilangan sudah dikenalkan

dan diterapkan. Namun mereka masih memiliki hambatan untuk

menyelesaikan soal-soal pembagian ketika jumlah bilangan yang harus

dihitung semakin banyak dan bilangan pembaginya semakin bervariasi.

Jumlah peserta didik tunagrahita ringan di kelas IV SDLB-BC

Sukamandi ada tiga siswa, mereka masih mengalami hambatan ketika

menyelesaikan soal-soal pembagian. Jika menyelesaikan soal pembagian

dengan menerapkan metode pengurangan beruntun, hanya bisa dilakukan pada

pembagian bilangan sampai 10. Lebih dari bilangan 10, siswa terlihat

(14)

4

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bilangan yang lupa atau terlewatkan untuk dikurangi, yang pada akhirnya

siswa merasa lelah dan bosan. Sedangkan jika diterapkan metode pembagian

sebagai invers dari perkalian, siswa paling tidak telah menguasai perkalian 2. .

Dengan catatan seluruh perkalian setiap bilangan akan diingat-ingat, sehingga

memakan waktu yang cukup lama. Demikian juga jika diterapkan dengan

metode pembagian dengan teknik ke bawah. Metode ini memiliki tahapan

yang cukup panjang untuk diterapkan pada anak dan masih membingungkan

mereka, karena menggunakan tiga operasi hitung bilangan.

Dari hasil tes yang dilakukan pada peserta didik, nilai rata-rata yang

diperoleh 46,6 Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah 60

dari seluruh siswa yang mendapat nilai ≤ 60 ada 2 orang, dengan

menggunakan metode kebalikan dari perkalian, berbagai upaya telah

dilakukan untuk memecahkan permasalahan ini.

Keadaan seperti inilah yang membuat guru ingin melakukan tindakan

alternatif dengan menggunakan media himpunan garis yang diharapkan

memberikan kemudahan bagi siswa , sehingga pemahaman konsep pembagian

bilangan benar-benar dapat dikuasai siswa sesuai dengan kemampuan yang

telah dimilikinya. Dinyatakan oleh Alexander (2009, hlm. 1), bahwa: “... tahap

untuk mengajarkan anak-anak mengenai konsep pembagian bergantung pada

kemampuan (bukan pada umur) anak tersebut secara unik sehingga tidak dapat

dipaksakan dalam proses pengajarannya.”

Sangat disadari bahwa setiap siswa memiliki kemampuan yang

berbeda-beda di dalam menyerap dan menerima pelajaran matematika

khususnya dalam operasi pembagian bilangan. Dari ketiga siswa tunagrahita

kelas IV SDLB-C keseluruhannya berbeda dalam memahami konsep

pembagian. Namun keseluruhannya memiliki dasar membilang yang telah

(15)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk membantu meningkatkan kemampuan anak berkebutuhan khusus

tunagrahita kelas IV dalam memahami konsep pembagian. Penggunaan media

himpunan garis dapat diterapkan dalam bentuk permainan yang diharapkan

memberikan kemudahan saat siswa tunagrahita ringan menyelesaikan

soal-soal pembagian. Dalam hal ini digunakan warna-warna yang berbeda pada

setiap himpunan yang menunjukkan bilangan pembagi, sedangkan garisnya

peneliti menggunakan stik untuk memberikan kemudahan saat siswa

tunagrahita ringan menghitung bilangan yang akan dibagi. Penggunaan media

himpunan garis, akan terasa seperti bermain bagi siswa tunagrahita ringan .

Sehingga mereka akan lebih bersemangat, bergembira, dan tumbuh motivasi

yang tinggi pada saat menyelesaikan soal-soal pembagian.

B. Sasaran Tindakan

Berdasarkan fakta di lapangan peneliti menemukan peserta tunagrahita

ringan kelas IV SDLB BC Sukamandi yang belum mampu memahami

konsep pembagian. Sedangkan menurut kurikulum untuk siswa tunagrahita

ringan kelas IV, pokok bahasan pembagian pada semester 1 sudah mulai

dipelajari sampai pada membagi bilangan sampai 10. Setelah melakukan

pengamatan dan disebabkan karena mereka belum memahami tentang konsep

pembagian dan setelah peneliti amati ternyata cara menghitung siswa masih

menggunakan cara tradisional yaitu dengan membuat pagar-pagar atau garis

sebagai pembilang sehingga merasa bingung apabila harus membuat

garis-garis yang lebih banyak. Selain dari permasalahan tersebut, permasalahan

lainnya yang peneliti amati adalah guru mengajar dengan metode ceramah

ketika mengajarkan teknik membagi, guru kurang menggunakan media

pembelajaran yang dapat memacu semangat siswa untuk belajar. Siswa hanya

(16)

6

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semangat untuk mengikuti pelajaran matematika. Ketika peneliti bertanya

tentang matematika, siswa berkata matematika adalah pelajaran yang sulit

dimengerti. Permasalahan ini akhirnya menyebabkan pemahaman siswa

khususnya pada pembagian menjadi rendah. dalam proses pembelajaran,

Dari hasil pengamatan dalam pembelajaran matematika, siswa sudah

mempelajari perkalian sampai 5, tetapi ada beberapa siswa yang masih

mengalami kesulitan dalam menghitung hasil perkalian. Sedangkan untuk

pembagian siswa masih menggunakan cara-cara tradisional yang menurut

penulis masih perlu dikembangkan agar proses belajar dapat berjalan dengan

baik dan dengan perasaan yang gembira. Cara belajar pembagian di kelas IV

masih dengan pengurangan berulang misalnya 20 : 2 maka penyelesaiannya

adalah dengan mengurangi 10 dengan angka 3 sampai menghasilkan angka 0.

Namun metode ini kurang efektif karena terlalu memakan waktu yang lama,

mulai dari melakukan pengurangan yang berulang kali sampai dengan

menghitung berapa kali pengurangan dilakukan. Selain itu sering merasa

malas karena harus menyelesaikan soal dalam waktu yang lama. Dengan

keadaan seperti itu, guru memberikan alternatif lain dengan menggunakan

cara tradisional yang lain sebagai contoh 10 : 2, maka siswa membuat pagar

sebanyak 10 kemudian melingkari setiap 2 pagar. Setelah itu siswa

menghitung berapa banyak lingkaran yang dihasilkan untuk dijadikan

jawaban.

Masalah-masalah yang dihadapi dengan metode ini siswa sering

melakukan kesalahan dalam menuliskan jumlah pagar yang harus dibuat

kadang terlalu banyak atau sedikit. Sehingga siswa menjadi bingung dan

malas dengan banyaknya pagar yang harus dibuat. Maka dari itu diperlukan

cara lain untuk dapat mengoptimalisasikan pembelajaran operasi pembagian di

(17)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Identifikasi Masalah

Pembagian adalah konsep matematika yang dipelajari anak tunagrahita

sejak kelas IV SDLB. Setelah menerima pelajaran penjumlahan, pengurangan

dan perkalian pada kelas-kelas sebelumnya. Sebagaimana diungkapkan

Alexander (2009, hlm. 1) bahwa, “Pembagian adalah konsep matematika

utama yang seharusnya dipelajari oleh anak-anak setelah mereka mempelajari

operasi penambahan, pengurangan, dan perkalian”.

Sekalipun konsep pembagian telah diterima siswa kelas IV SDLB,

namun kemampuan mereka dalam membagi bilangan masih sangat rendah

dan masih mengalami kesulitan. Terutama untuk membagi bilangan di atas 10.

Hal ini dikarenakan minat mereka yang rendah terhadap soal-soal pembagian.

Minat yang rendah tumbuh, karena mereka merasa kesulitan menyelesaikan

tugas-tugas dan selalu membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga

timbul rasa bosan dan keengganan untuk menyelesaikan tugas. Kalaupun pada

akhirnya mereka mau menyelesaikan tugas, hasil yang dicapaipun tidak

optimal dan masih banyak kesalahan-kesalahan pada setiap poin soal yang

dikerjakan siswa.

Konsep pembagian adalah dasar keterampilan matematika yang harus

dikuasai siswa tunagrahita ringan untuk memasuki jenjang pendidikan

berikutnya (SMPLB dan SMALB) dan sangat berguna bagi kehidupan

sehari-hari mereka nantinya. Namun, hal ini kurang mendapat respon penting dari

siswa di kelas IV SDLB di SLB BC Sukamandi. Sehingga setiap mendapat

tugas untuk menyelesaikan soal-soal pembagian, terjadi tawar menawar

(keinginan untuk tidak mendapatkan tugas) dari siswa atau tawaran dari siswa

untuk beralih pada penyelesaian tugas yang lain. Misalnya menyelesaikan soal

(18)

8

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kejadian ini sangat menarik untuk dicermati guru, sebagai salah satu

permasalahan pembelajaran yang harus segera dicari jalan keluarnya. Untuk

itu guru berupaya meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan kelas

IV SDLB – C dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat pada mata

pelajaran matematika dengan menerapkan kelompok garis.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“ Apakah Penggunaan media himpunan garis dapat meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita

ringan kelas IV SDLB – C dalam memahami konsep pembagian bilangan

bulat sampai 20 di SLB BC Sukamandi? ”Selanjutnya penulis ajukan ke

dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimanakah kondisi awal siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB BC

Sukamandi dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai

20 , sebelum menggunakan media himpunan garis?

2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran dalam memahami konsep

pembagian bilangan bulat sampai 20 dengan menggunakan media

himpunan garis pada siswa kelas IV SDLB-C di SLB BC sukamandi

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa tunagrahita ringan kelas IV SDLB BC

Sukamandi dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai

20 sesudah menggunakan media himpunan garis?

E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yang tercantum dalam tujuan

umum dan khusus penelitian. Berikut ini uraian tentang tujuan dari

(19)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penggunaan media himpunan garis dalam

meningkatkan pemahaman konsep pembagian bilangan bulat sampai

20 siswa kelas IV SDLB-C.

b. Tujuan khusus

1) Ingin mengetahui informasi tentang kondisi awal siswa tunagrahita

ringan kelas IV SDLB- C dalam memahami konsep pembagian

bilangan bulat sampai 20 sebelum menggunakan media himpunan

garis

2) Ingin memperoleh gambaran tentang jalannya proses pelaksanaan

pembelajaran konsep pembagian bilangan bulat sampai 20 dengan

menggunakan media himpunan garis.

3) Ingin memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil belajar

siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian

bilangan bulat sampai 20.

2. KegunaanPenelitian

Manfaat atau Kegunaan hasil penelitian dapat diklasifikasikan

menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

a. Manfaat teoritis

Artinya hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan

ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan obyek penelitian dalam

pembelajaran matematika, khususnya tentang pemahaman konsep

pembagian bilangan bulat.

b. Manfaat praktis

Bermanfaat memberikan pengetahuan dan pengalaman

(20)

10

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan

siswa serta seseorang untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

baik secara langsung maupun tidak langsung antara lain:

1) Bagi Guru atau Calon Peneliti

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam

pengembangan penelitian tindakan kelas dan menumbuhkan

budaya meneliti agar terjadi inovasi pembelajaran.

2) Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk

menemukan pengetahuan dan mengembangkan wawasan,

meningkatkan kemampuan menganalisis suatu masalah

melalui pembelajaran dengan model pembelajaran yang

inovatif.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki

praktek-praktek pembelajara agar menjadi lebih efektif dan

efisien sehingga kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa

meningkat.

4) Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan

pengetahuan dan keterampilan dengan terjun langsung

sehingga dapat melihat, merasakan, dan menghayati apakah

praktik-praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini sudah

(21)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

(22)

42

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui

refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru,

sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat Wardhani, dkk (2008, hlm.

1.4).

Arikunto (2012, hlm, 2−3) mengemukakan bahwa penelitian tindakan

kelas atau yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Classroom Action Research

(CAR) yaitu, sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dengan

menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2)

tindakan, dan (3) kelas, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa suatu tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama dengan memahami prinsip-prinsip dan mampu

menerapkannya. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah:

1. Tanpa mengubah situasi rutin dengan tidak perlu mengadakan waktu

khusus dan mengganti jadwal yang sudah ada.

2. Tidak dilaksanakan dengan paksaan tetapi dengan sukarela, ingin

melakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik

3. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis SWOT terdiri atas unsur

S-Strength (kekuatan), W-Weaknesses (kelemahan), O-Opportunity

(kesempatan), T-Threat (ancaman). Dilihat dari sudut guru yang

menjalankan dan siswa yang dikenai tindakan.

4. Dilakukan dengan pengalaman dan berpijak pada unsur yang terkait

(23)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah, S- Specific ( khusus tidak terlalu umum), M-Managable (dapat

dikelola atau dilaksanakan), A-Aceptable (dapat diterima lingkungan atau

Achievable dapat dicapai atau dijangkau), R- Realistik, (operasional,

tidak diluar jangkauan), T-Time (diikat oleh waktu, terencana).

Prosedur ini merupakan pedoman wajib dalam melakukan penelitian

tindakan kelas untuk mengetahui hasil yang ingin dicapai peneliti guna

evaluasi pembelajaran sehingga lebih optimal. Secara garis besar di dalam

penelitian tindakan kelas terdapat empat tahapan yang lazim dilalui yaitu, (1)

perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan

(observing), dan (4) refleksi (reflecting). Adapun siklus penelitian tindakan

kelas sebagai berikut:

SIKLUS II Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS I Perencanaan

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS III

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan

(24)

44

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1: Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi dari Arikunto, 2012, hlm, 16)

B. Setting Penelitian

Setting penelitian ini mengacu pada waktu dan tempat penelitian.

Penelitian ini dilakukan SLB BC Sukamandi Subang. Pemilihan tempat ini

didasarkan pada pertimbangan :

1. Merupakan tempat peneliti mengajar, sehingga mempermudah peneliti

dalam melakukan penelitian.

2. Tidak mengganggu tugas mengajar peneliti

3. Tidak mengganggu proses belajar mengajar pada awal tahun pelajaran

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d Oktober 2014. Setting

penelitian ini terpusat di kelas IV SDLB-C SLB BC Sukamandi.

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV

SDLB-C SLB BC Sukamandi yang berjumlah 3 orang. Adapun karakteristik

dari tiap subyek penelitian sebagai berikut:

1. SKT

Usia 15 tahun, Mampu memahami simbol matematika dengan baik,

dapat membilang secara runtun hingga hitungan ke-50. Ia mampu

menyelesaikan soal-soal penjumlahan dan pengurangan. Untuk soal

perkalian walau tidak hafal namun SKT dapat menjawab soal dengan

menggunakan media dan dalam pembagian masih perlu bantuan,

walaupun hanya dipantau kadang-kadang.

2. BG

Usia 13 tahun, memahami simbol matematika, dapat membilang

(25)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyelesaikan soal-soal penjumlahan, pengurangan untuk perkalian dan

pembagian masih terlihat bingung, dan sering terburu-buru dalam

menghitung . walaupun sudah mengerti materi tetapi cara penulisan

bilangan masih sering berantakan dan tidak berurutan letaknya.

3. SL

Usia 13 tahun, sudah memahami simbol, dapat membilang secara

runtun dengan baik hingga hitungan ke-20. Ia mampu menyelesaikan

soal-soal penjumlahan dan pengurangan. Untuk soal perkalian dan

pembagian masih memerlukan bantuan.

D. Siklus Tindakan

Desain atau rancangan penelitian yang berjudul “Penggunaan Media

Himpunan Garis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Tunagrahita Ringan Dalam Memahami Konsep Pembagian Bilangan Bulat Sampai 20” menggunakan 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu:

1. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning)

2. Tindakan (Acting)

3. Pengamatan (Observing)

4. Refleksi (Reflecting)

a. Menyusun Rancangan Tindakan (Planning).

Pada tahap menyusun rancangan tindakan, hal-hal yang dilakukan

peneliti adalah:

1) Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam

proses pembelajaran di kelas

2) Menyusun pedoman observasi untuk pengumpulan data

3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

4) Menyusun skenario pembelajaran dalam pelaksanaan penelitian

tindakan kelas

5) Mempersiapkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

(26)

46

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7) Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas dalam tiga siklus

8) Mengolah hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung

9) Menyusun laporan hasil Penelitian tindakan Kelas

b. Tindakan (Acting).

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam 3 siklus. Hal-hal yang

dilakukan peneliti dalam Tindakan Siklus 1, Siklus 2 dan siklus 3

direncanakan sesuai dengan skenario sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Membuka pelajaran

b) Melakukan apersepsi

c) Menyampaikan tujuan pembelajaran

d) Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari

2) Kegiatan inti

a) Siswa memperhatikan penjelasa guru tentang materi yang

disampaikan

b) Siswa mengamati media yang telah disiapkan

c) Siswa menyimak penjelasan guru tentang penggunaan media

himpunan garis dalam menyelesaikan soal pembagian.

d) Guru membimbing siswa mendemonstrasikan penggunaan media

himpunan garis.

e) Guru memberikan soal pembagian kepada seluruh siswa

f) Selama kegiatan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan

terhadap proses pembelajaran menggunakan format observasi.

3) Kegiatan akhir

a) Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan

dan materi yang belum dipahami siswa

b) Menginformasikan materi untuk pertemuan berikutnya

c) Menutup pembelajaran dengan berdo,a dan memberi salam

(27)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai observer, dan kepala sekolah. Seluruh kegiatan yang dilakukan

harus dicatat dalam format yang telah disediakan. Hal-hal yang harus

dilakukan peneliti adalah:

1) Mencatat seluruh kegiatan yang dilakukan peneliti selama proses

pembelajaran.

2) Mencatat semua reaksi siswa yang timbul selama pembelajaran.

3) Mencatat tingkat ketercapaian hasil belajar pada setiap siswa.

4) Mengumpulkan data siswa selengkapnya selama pembelajaran.

5) Peneliti sebagai guru melakukan “pengamatan balik” selama

pembelajaran berlangsung.

Format yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 berikut:

Dimensi Aspek Yang Diamati

Kesesuaian Baik 3 Sedang 2 Kurang 1 Penggunaan media himpunanGaris mendorong kelancaran proses pembelajaran

1. Tingkat peran aktif peserta didik dalam mengikuti pembelajaran 2. Konsentrasi peserta

didik dalam mengikuti jalannya pembelajaran 3. Keterampilan

menggunakan media himpunan garis

Penggunaan media himpunan garis menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan rasa senang

4. Rasa senang peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran 5. Melibatkan peserta didik

dalam mengikuti proses pembelajaran

6. Kepuasan peserta didikmengikuti

pembelajaran Efektifitas

pembelajaran dengan menggunakan media himpunan garis

7. Kemauan peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran 8. Semangat peserta didik

(28)

48

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Kemudahan peserta

didik dalam mempelajari materi pembelajaran Efektifitas Media

Himpunan Garis

10. Ukurannya proporsional sesuai usia peserta didik 11. Tampilan dan Warna

menarik perhatian peserta didik.

12.Terbuat dari bahan yang aman dan mudah digunakan

13.Efektifitas dalam pembelajaran

14.Ketepatan penggunaan

15.Partisipasi peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran

Jumlah

Tabel 3.1

Format observasi penggunaan media himpunan garis

Setelah pelaksanaan tindakan selesai dilaksanakan, penelitian

dalam hal ini guru melakukan diskusi guna mengetahui kekurangan dan

kelebihan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sehingga dapat

dianalisa. Masalah yang masih perlu ditingkatkan dapat diperbaiki pada

pelaksanaan tindakan selanjutnya dan yang sudah dianggap baik dapat

dipertahankan.

d. Refleksi (Reflecting).

Refleksi merupakan langkah untuk menganalisis semua kegiatan

yang dilakukan pada setiap tindakan. Selain untuk mengetahui

pencapaian hasil belajar siswa, analisis juga dilakukan untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam proses belajar mengajar di

kelas pada setiap tindakan berdasarkan hasil analisis ataupun refleksi

terhadap hasil belajar siswa, aktivitas belajar siswa, maka guru akan

menyimpulkan apakah hipotesis tindakan tercapai atau tidak Jika hasil

belajar belajar, aktivitas siswa, dan performansi guru sesuai dengan

indikator (meningkat), maka media himpunan garis yang digunakan

(29)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merencanakan tindakan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Hal-hal

yang menjadi bahan diskusi adalah:

1) Guru peneliti sekaligus guru pelaksana tindakan melakukan evaluasi

diri dengan mengungkapkan apa yang sudah berjalan baik dan apa

yang belum tercapai.

2) Guru observer dan kepala sekolah mengungkapkan hasil pengamatan

dan memberikan saran perbaikan.

3) Mencatat hal-hal yang harus diperbaiki untuk tindakan siklus

berikutnya.

E. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. yang merupakan variabel bebas adalah media himpunan

garis yaitu, Himpunan garis yang dipisah-pisah menjadi bagian himpunan

atau anggota himpunan (Karso, 2004, hlm. 547). Media yang digunakan

dalam pembelajaran matematika khususnya materi pembagian. Media ini

terbuat dari kertas berbentuk lingkaran yang berdiameter 10 cm sebagai

himpunan dan beberapa stik yang digunakan untuk menunjukan anggota

himpunan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penggunaan media himpunan garis untuk menyelesaian soal pembagian contohnya 12 :4 adalah:

1) Siswa harus mengambil kartu sebanyak 4 buah.

2) Semua kartu harus ditata rapi berjajar ke samping.

(30)

50

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Stik disimpan rata secara berurutan ke dalam kartu. Hingga setiap kartu

memperoleh 3 stik. Dan jawaban dari 12: 4 = 3

Variabel terikat adalah kemampuan memahami konsep pembagian

bilangan bulat sampai 20. “Kemampuan mengungkapkan bagaimana

peserta didik memahami konsep yang diekspresikan dalam bentuk

angka dan bagaimana peserta didik dapat berfikir dan menalar angka-angka”. Kemampuan ini dapat menunjang cara berfikir yang cepat, tepat dan cermat yang sangat mendukung keterampilan peserta didik dalam

memahami simbol-simbol dalam matematika. Menurut Nyimas Aisyah,

dkk (2007:5-6) “Kemampuan menghitung merupakan salah satu

kemampuan yang penting dalam kehidupan seharihari, dapat dikatakan

bahwa dalam semua aktifitas kehidupan manusia memerlukan kemampuan ini”. Kemampuan mengopreasikan bilangan meliputi operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Sedang menurut David Glover (2006:20) “pembagian (division) berarti mencari berapa

banyak suatu bilangan dapat dibagi habis dengan bilangan lain.

Jawabannya disebut kuosien (hasil bagi). Jika bilangan pertama tidak dapat dibagi dengan bilangan kedua, akan ada sisa”. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembagian adalah

pengurangan yang berulang. Khususnya pemahaman konsep pembagian

bilangan bulat sampai 20.

(31)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

mempermudah dipahami. Pada penelitian ini peneliti menggunakan

instrumen sebagai berikut, yaitu dengan menggunakan teknik non tes dan

tes.

1. Teknik Non tes

Teknik non tes dilakukan melalui observasi. Kerlinger (dalam

Abdurrahman, dkk 2009, hlm. 8-9) mengemukakan bahwa secara

sederhana observasi dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dan

baku untuk memperoleh data. Observasi teknik non tes digunakan

untuk mengetahui aktivitas siswa selama mengikuti proses

pembelajaran dengan melihat indikator yang sudah ditentukan oleh

peneliti. Selain aktivitas siswa, observasi dilakukan untuk mengetahui

kinerja guru dalam menerapkan konsep pembagian bilangan bulat

sampai 20 dengan penggunaan media himpunan garis yang

masing-masing indikator telah ditentukan oleh peneliti. Teknik non tes

dipergunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat kualitatif. Pada

tahap ini, peneliti sebagai guru yang mengajar. Sedangkan teman

sejawat sebagai observer terhadap aktivitas siswa maupun kinerja guru

selama proses pembelajaran berlangsung. Cara kerja observer mengenai

aktivitas siswa dan kinerja guru dilakukan dengan cara memberi

rentang nilai antara 1 ---- 3 pada lembar observasi, kemudian dihitung

skor nilai yang diperoleh dengan menggunakan rumus yang sudah

ditentukan. Adapun instrumen non tes yang digunakan pada peelitian

ini adalah sebagai berikut;

Dimensi Aspek Yang Diamati

Kesesuaian Baik 3 Sedang 2 Kurang 1 Penggunaan media himpunanGaris mendorong kelancaran proses pembelajaran

1. Tingkat peran aktif peserta didik dalam mengikuti pembelajaran 2. Konsentrasi peserta didik

(32)

52

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran

3. Keterampilan

menggunakan media

himpunan garis Penggunaan media himpunan garis menarik minat siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan rasa senang

4. Rasa senang peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

5. Melibatkan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran

6. Kepuasan peserta

didikmengikuti pembelajaran Efektifitas pembelajaran dengan menggunakan media himpunan garis

7. Kemauan peserta didik dalam mempelajari materi pembelajaran

8. Semangat peserta didik dalam berupaya memahami materi pembelajaran 9. Kemudahan peserta didik

dalam mempelajari materi pembelajaran

Efektifitas Media Himpunan Garis

10. Ukurannya proporsional sesuai usia peserta didik 11. Tampilan dan Warna

menarik perhatian peserta didik.

12.Terbuat dari bahan yang

aman dan mudah

digunakan

13.Efektifitas dalam

pembelajaran

14.Ketepatan penggunaan

15.Partisipasi peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran

Jumlah

2. Teknik Tes

Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data nilai siswa, guna

mengetahui hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika melalui

penggunaan media himpunan garis. Data yang diperoleh melalui teknik

tes berupa data kuantitatif. Pada tahap ini, peneliti bekerjasama dengan

guru membuat instrument tes untuk dikerjakan siswa mengenai materi

yang sudah diajarkan. Hasil yang diperoleh dihitung dengan

(33)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

psikomotor siswa dalam proses pembelajaran.

Instrumen tes siklus I

Instrumen tes siklus II

Instrumen tes siklus III

Kerjakanlah soal

dibawah ini!

1. 4 : 2 =… 2. 6 : 2 =… 3. 4 : 4 =… 4. 6 : 3=… 5. 8 : 4 =… 6. 8 : 2 = … 7. 10 : 5 = … 8. 12 : 3 = … 9. 15 : 3 = … 10 .16 : 2 = …

Kerjakanlah soal

dibawah ini!

1. 6 : 3 =… 2. 8 : 2 =… 3. 9 : 3 =…

4. 10 : 2 =…

5. 10 : 5 =…

6. 15 : 5 =…

7. 14 : 7 =… 8. 16 : 4 =… 9. 16 : 2 =…

10. 18 : 3 =…

Kerjakanlah soal

dibawah ini!

1. 8 : 2 = … 2. 10 : 5 = … 3. 12 : 3 = … 4. 15 : 3 = … 5. 16 : 2 = … 6. 9 : 3 = … 7. 10 : 2= … 8. 15 : 5 = … 9. 20 : 2 = … 10.20 : 5 = …

G. Teknik Pengolahan Data untuk Hipotesis Tindakan / Pertanyaan Teknik analisis data

Teknik analisis data dari penelitian yang berjudul “Penggunaan Media

Himpunan Garis Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Tunagrahita

Ringan Dalam Memahami Konsep Pembagian Bilangan Bulat Sampai 20”

adalah:

1. Reduksi data, adalah proses penyederhanaan data yang diperoleh melalui

pengamatan dengan cara memilih data sesuai dengan kebutuhan

penelitian.

2. Paparan data berupa urutan dari semua data yang telah dipaparkan.

3. Penyimpulan, berupa pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi

mengandung pengertian yang luas.

Hipotesis tindakan dalam penelitian yaitu “Jika pembelajaran dilakukan

dengan menggunakan media himpunan garis , maka pemahaman konsep

pembagian bilangan bulat sampai 20 pada siswa tunagrahita ringan kelas IV

(34)

87

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dalam tiga siklus tentang

pemahaman konsep pembagian bilangan bulat bagi anak tunagrahita ringan

dengan menggunakan media himpunan garis, dapat dilihat adanya perubahan

posistif pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi tahun

pelajaran 2013/2014. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi akhir siswa pada

pembelajaran yang pada awalnya mereka tidak tertarik pada materi atau mata

pelajaran matematika khususnya pembagian tidak lagi tampak pada seluruh

peserta didik dan keinginan belajar mulai meningkat.

Pada awalnya penggunaan media himpunan garis membuat siswa

bingung tetapi dengan penjelasan dan penerapannya akhirnya siswa dapat

menggunakan media tersebut dengan baik. Dengan menggunakan media

himpunan garis yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas pada

pembelajaran pembagian bilangan bulat sampai 20 dirasakan berhasil, dilihat

dari perolehan nilai evaluasi yang dilakukan peneliti selama penelitian

berlangsung dan mengalami peningkatan.

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa pemahaman konsep pembagian bilangan bulat bagi peserta dididk

tunagrahita ringan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-

rata siswa sebelum adanya perlakuan dan nilai rata-rata siswa setelah

menggunakan media himpunan garis yaitu nilai rata-rata awal 46.6 , pada

siklus I menjadi 60, siklus II 66,7 dan siklus III menjadi 83.3.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menggunakan media himpunan garis dalam

pelaksanaan pembelajaran Matematika khususnya materi pembagian . Model

(35)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014 dan kamis, 14 Agustus 2014. Siklus II dilaksanakan pada hari selasa,26

Agustus 2014 dan 28 Agustus 2014 dan siklus III dilaksanakan pada 09

September dan 11 September 2014. Adapun indikatornya adalah :

Menghitung pembagian bulat sampai 20 dengan menggunakan media

himpunan garis. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dikemukakan implikasi

teoretis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoretis

Implikasi teoretis dari penelitian ini adalah bahwa peningkatan

penguasaan operasi hitung pembagian menggunakan media himpunan

garis dapat dipertimbangkan untuk menambah variasi pembelajaran bagi

guru dalam memberikan materi pelajaran kepada siswa. Hasil penelitian

ini memperkuat teori yang menyatakan bahwa melalui media pendidikan

digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam

proses pembelajaran. Karena dengan demikian proses pembelajaran

melibatkan interaksi antara siswa dan lingkungan. Hal ini mengindikasikan

kedalaman dan keleluasaan dari pemahaman siswa terhadap materi tertentu

sebagai hasil dari proses belajar.

2. Implikasi Praktis

Penelitian telah membuktikan bahwa pembelajaran matematika

dengan menggunakan media himpunan garais dapat meningkatkan

kemampuan belajar siswa khususnya pada materi pembagian bilangan

bulat . Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar

dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan

prestasi dan hasil belajar siswa yang akan dicapai.

Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan penerapan media yang

tepat bagi siswa. Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil

penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat

(36)

89

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru

untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan hasil belajar

siswa terutama untuk mengatasi masalah peningkatan hasil belajar siswa,

yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala

yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal

mungkin.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang penggunaan media himpunan garis

pada siswa tunagrahita ringan kelas IV SLB BC Sukamandi tahun pelajaran

2013 / 2014, saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk

meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan

kompetensi siswa SLB BC Sukamandi pada khususnya sebagai berikut :

1. Bagi Sekolah

Membantu penggunaan media himpunan garis dalam rangka

meningkatkan kemampuan belajar siswa.

2. Bagi Guru

a. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika (materi pembagian

bilangan bulat) diharapkan dengan menggunakan media himpunan garis

dapat melibatkan interaksi siswa dalam proses pembelajaran.

b. Untuk meningkatkan keaktifan, kreativitas siswa dan keefektifan

pembelajaran matematika.

c. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media himpunan garis pada

materi pembagian bilangan bulat.

3. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau

pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran

dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh hasil belajar yang

optimal.

b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan

(37)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

(38)

Ema Sulistiowati, 2015

Penggunaan media himpunan garis untuk meningkatkan kemampuan siswa tunagrahita ringan dalam memahami konsep pembagian bilangan bulat sampai 20

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aisyah, Nyimas, dkk. (2007). Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Dirjen Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Azhar Arsyad. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Alexander. (2009). Cara Mengajar Operasi Pembagian. [Online]. Tersedia: http://sigmetris.com [24 Februari 2011].

Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.

Arikunto, dan Suhardjono. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. (2003).

Undang-Undang Republik Indonesia tentang Pendidikan Nasional Jakarta

Dimyati & Mulyono. (2003). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa. (2006). Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa Tunagrahita Ringan (SDLB-C). Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Efendi, (2009), Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan, Jakarta: Bumi Aksara

Glover,( 2006). Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika : Volume 1 AF

(terjemahan). Bandung : Grafindo Media Pratama.

Glover, (2006). Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika : Volume1GP

(terjemahan). Bandung : Grafindo Media Pratama.

I.G.A.K. Wardani. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

(39)

Karso. (2004). Pendidikan Matematika I. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Kristiyono, (2008). Mahir Perkalian dan Pembagian Bilangan dasar Melalui Metode Permainan Kartu. Dalam Jurnal Pendidika Penabur [Online]. No. 10 (7), 10 halaman. Tersedia: http://www.google.com [24 Februari 2011].

Mumpuniarti. (2007). Pembelajaran Akademik Bagi Tunagrahita. Yogyakarta: FIP UNY.

Muslich, (2009). Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional: Melaksanakan

PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.

Prasasti dan Prasetya, Irawan. (2005). Media Sederhana. Jakarta: PAU Dirjen Dikti Depdiknas.

Ruseffendi, E.T. (1992). Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Depdikbud.

Slameto, (2010) Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta Rineka Cipta

Somantri, (2007) Psikologi AnakLuar Biasa, Bandung: Refika Aditama

Tim Penyusun. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

(40)

Gambar

Tabel 3.1 Format observasi penggunaan media himpunan garis

Referensi

Dokumen terkait

dari hasil temuan bahwa banyaknya guru di lingkungan kementerian agama Provinsi Jawa Barat, sehingga kurang merata dalam pembagian kegiatan pelaksanaan diklat

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh tentang proses pembuatan serbuk biji salak Padang Sidempuan dengan

MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis kualitatif berhubungan dengan identifikasi zat-zat yang ada dalam suatu sampel sehingga kandungannya akan mudah untuk dikenali, zat

Dalam meningkatkan keberhasilan rehabilitasi, perlu dilakukan perencanaan yang tepat untuk rehabilitasi, penggunaan bibit yang baik dan penyesuaian atau adaptasi

lebih meningkatkan pemahaman konsep optik mahasiswa calon guru pada tiap.. label indikator pemahaman translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi

Flora mangrove seringkali menyimpan Na dan Cl pada bagian kulit kayu, akar dan daun yang lebih tua.Semakin luas daun tanaman maka penerimaan cahaya matahari akan juga

Handbook of Mangrove in Indonesia : Bali and Lombok, Denpasar, dalamEkosistem Mangrove di Jawa : Restorasi, Setyawan, A.D., Kusumo, W., dan Purin, C.P.. Environmental