• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

oleh

Veni Trifani NIM 1102788

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR HAK CIPTA

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Oleh :

Veni Trifani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Veni Trifani

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

(3)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VENI TRIFANI

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M.Pd NIP. 19650708 199103 2 001

Pembimbing II

Nenden Rani Rinekasari, S.P, M.Pd NIP.19760714 201404 2 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

(4)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF

DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Veni Trifani 1102788

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan scientific. Pada pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan (PPL), mahasiswa dituntut untuk menggunakan pendekatan scientific. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai pendapat mahasiswa tentang pendekatan

scientific dalam pembelajaran keterampilan produktif yang berkaitan dengan (1) pengetahuan tentang konsep (2) pemahaman tentang prosedur, dan (3) analisis penerapan pendekatan scientific. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dengan jumlah responden sebanyak 21 orang mahasiswa. Temuan penelitian menunjukkan mahasiswa berpendapat positif tentang pendekatan scientific dan (1) Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan produktif di SMK berada pada kriteria tinggi. Mahasiswa mengetahui bahwa dalam konsep pendekatan scientific

memiliki karakteristik pendekatan scientific, prinsip pembelajaran, dan tujuan pembelajaran dengan pendekatan scientific. (2) Tingkat pemahaman prosedur pendekatan

scientific oleh mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan produktif di SMK berada pada kriteria tinggi sekali. Mahasiswa memahami prosedur atau langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan scientific dilaksanakan secara sistematis, mulai dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Setiap prosedur pendekatan scientific memiliki maksud dan tujuan masing-masing. (3) Analisis penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan produktif di SMK berada pada kriteria tinggi. Mahasiswa mampu menerapkan kegiatan mengamati, menanya, menalar, mecoba, dan mengkomunikasikan dalam pembelajaran. Setiap prosedur atau langkah-langkah pendekatan scientific tersebut sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan produktif di SMK.

(5)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

STUDENT OPINION ABOUT THE SCIENTIFIC APPROACH IN LEARNING PRODUCTIVE SKILLS AT VOCATIONAL HIGH SCHOOL

Veni Trifani 1102788 ABSTRACT

This research was effected by the enactment of the 2013 Curriculum that emphasizes on the dimensions of modern pedagogy in learning, i.e. using scientific approach. On the implementation of the field experience program, students are required to use a scientific approach. The purpose of this research is to obtain data about student opinion about the scientific approach in learning productive skills related to (1) knowledge of the concept (2) understanding of the procedures, and (3) an analysis of the application of the scientific approach. The research method used is descriptive analytic method. Technique data collection using the questionnaire with the number of respondents as much as 21 students. The findings of the study showed the students had a positive opinion about the scientific approach and (1) the level of knowledge of students about the concepts of scientific approaches in the study of productive skills at vocational high school is at once high criteria. Students learn that in the concept of scientific approach has the characteristics of a scientific approach, principles of learning, and learning objectives with scientific approach. (2) level of understanding of the learning procedures with scientific approach by students in productive skills learning at the vocational high school is at once high criteria. Students understood the procedures or steps scientific approach implemented systematically, from observing, questioning, associating, experimenting, and networking activities. Each procedure has a scientific approach to the goals and purpose of each. (3) an analysis of the application of scientific approaches in the study of productive skills at vocational high school is at once high criteria. Students was able to implement activities to observing, questioning, associating, experimenting, and networking in learning. Any procedures or steps of the scientific approach is appropriate to applied in productive skills learning at the vocational high school.

(6)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Pembelajaran... 7

B. Pembelajaran Keterampilan Produktif ... 7

C. Pendapat Mahasiswa tentang Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif ... 8

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Instrumen Penelitian... 31

E. Prosedur Penelitian... 36

F. Analisis Data ... 36

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan Penelitian ... 38

B. Pembahasan Penelitian ... 49

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 64

B. Rekomendasi ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 66

(7)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DAFTAR TABEL

3.1Skala Likert ... 32

3.2Gradasi Hasil Jawaban Responden ... 32

3.3Interpretasi Koefisien Korelasi ... 33

3.4Hasil Uji Coba Angket ... 33

3.5Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 35

4.1Data Responden Berdasarkan Pilihan Konsentrasi ... 38

4.2Analisis Data Pengetahuan Mahasiswa tentang Konsep Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif ... 39

4.3Analisis Data Pemahaman Mahasiswa tentang Prosedur Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif ... 41

(8)

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DAFTAR GAMBAR

3.6Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran ... 14

3.7Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific ... 17

3.1Desain Penelitian ... 30

4.1Hasil Penelitian Mengenai Pengetahuan Mahasiswa tentang Konsep

Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif di

SMK ... 50

4.2Hasil Penelitian Mengenai Pemahaman Mahasiswa tentang Prosedur

Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif di

SMK ... 53

4.3Hasil Penelitian Mengenai Analisis Penerapan Pendekatan Scientific

(9)

1

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Program Studi PKK memiliki tiga konsentrasi, yaitu Pekerjaan Sosial,

Craftmanship, dan Tata Graha. Mahasiswa mengambil satu konsentrasi dan

belajar lebih dalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan konsentrasi tersebut.

Pada semester enam mahasiswa melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL)

Kependidikan yang dilakukan di sekolah. PPL Kependidikan adalah salah satu

mata kuliah yang termasuk kelompok mata kuliah profesi pada program studi

kependidikan yang bertujuan untuk mengembangkan profesi kependidikan.

Tujuan dari Program Pengalaman Lapangan yaitu untuk memberikan bekal

pengalaman dan pengetahuan praktis kependidikan sebagai usaha untuk

mewujudkan tenaga pendidik yang profesional. Sebagian besar mahasiswa

Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga melaksanakan PPL dengan

mengajar program produktif atau mata pelajaran kejuruan di SMK, karena

mahasiswa PKK disiapkan untuk menjadi tenaga pendidik profesional sesuai

dengan bidang kejuruan masing-masing. Lokasi PPL mahasiswa prodi PKK yaitu

SMK Negeri 15 Bandung untuk konsentrasi Pekerjaan Sosial dan Tata Graha,

SMK Negeri 14 Bandung, untuk konsentrasi Craftmanship, dan SMK Negeri 9

Bandung yang juga untuk konsentrasi Tata Graha.

Terkait dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 sebaiknya proses

pengembangan Kurikulum 2013 tidak hanya menuntut keterampilan teknik dari

pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi

harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya, karena

pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan

melibatkan berbagai komponen yang saling terkait. Salah satunya adalah guru

sebagai pelaksana kurikulum dalam pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan

pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan

scientific approach (pendekatan ilmiah).

Scientific approach (pendekatan ilmiah) adalah pendekatan pembelajaran

yang diterapkan pada Kurikulum 2013. Pendekatan scientific adalah konsep dasar

(10)

2

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2013) memberikan konsepsi tersendiri

bahwa pendekatan scientific dalam pembelajaran di dalamnya mencakup

komponen mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.

Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa

fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan

memadukan pengetahuan sebelumnya.

Tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan pendekatan scientific

adalah untuk meningkatkan kemampuan intelektual khususnya kemampuan

berpikir tingkat tinggi siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan

suatu masalah secara sistematik, memperoleh hasil belajar yang tinggi serta

mengembangkan karakter siswa. Pendekatan scientific ini diyakini mampu

mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Hasil

penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional, retensi informasi

dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman

kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah,

retensi informasi dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan

perolehan pemahaman kontekstual sebesar 50 – 70 persen (Atsnan dan Rahmita,

2013, hlm. 3). Pendekatan pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Melalui pembelajaran ini siswa tidak

hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana

memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya.

Pada setiap langkah inti proses pembelajaran keterampilan produktif, guru

akan melakukan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan pendekatan ilmiah.

Pembelajaran ini dapat dipandang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran

yang menekankan pada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil

belajar berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara

seimbang. Ini berarti dalam pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas

pembentukan siswa secara keseluruhan merupakan tujuan utama dalam proses

pembelajaran.

Implementasi di lapangan masih ada kekurangan walaupun kurikulumnya

(11)

3

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa pendekatan, metode, serta kajian buku ditemui beberapa hal yang berbeda.

Berdasarkan pengalaman mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 yang telah

melaksanakan PPL dengan menggunakan pendekatan scientific, terdapat beberapa

hambatan yang dirasakan mahasiswa seperti, kurangnya sosialisasi tentang

Kurikulum 2013. Pada saat akan melaksanakan PPL di sekolah, mahasiswa belum

seluruhnya mengetahui bahwa kurikulum yang digunakan pada saat itu adalah

Kurikulum 2013. Sehingga pada pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) masih mengalami kendala.

Pendekatan scientific yang masih terbilang baru juga menjadi salah satu

hambatan yang dirasakan mahasiswa. Pendekatan scientific merupakan

pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013. Mahasiswa

belum cukup pengetahuan mengenai bagaimana dan seperti apa pendekatan

scientific itu. Mahasiswa mencari tahu tentang pendekatan scientific melalui

internet atau media cetak. Sehingga dalam implementasinya pada pembelajaran

untuk pertama kali, mahasiswa sedikit mengalami kesulitan. Hambatan ketiga

yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu kurangnya referensi mengenai pendekatan

scientific. Buku-buku cetak mengenai pendekatan scientific pada saat itu belum

banyak terdapat. Referensi mengenai pendekatan scientific ini banyak didapatkan

melalui internet.

Kurangnya informasi yang akurat tentang pendekatan scientific juga

merupakan salah satu faktor penghambat bagi mahasiwa. Sama seperti

sebelumnya, mahasiswa mencari informasi mengenai pendekatan scientific ini

melalui media internet atau bertanya kepada guru pamong dan dosen pembimbing

PPL. Informasi yang diberikan oleh pemerintah melalui diklat bagi para guru yang

sekaligus menjadi guru pamong mahasiswa juga hanya sebatas pengertian saja.

Penjelasan yang lebih mendalam dan contoh penerapannya masih belum

dipaparkan secara rinci.

Hambatan selanjutnya yaitu terbatasnya pengetahuan dan keterampilan

mahasiswa tentang pendekatan scientific. Mahasiswa belum cukup mendapat

pengetahuan mengenai pendekatan scientific ini, karena mahasiswa tidak

(12)

4

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan scientific itu sendiri. Kelima hal tersebut menjadi hambatan yang

dirasakan oleh mahasiswa saat melaksanakan PPL di sekolah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Komunitas Sekolah Riset SIC FKM

SPs UPI (2014, hlm. 249) menyatakan kendala bagi guru dalam

mengimplementasikan Kurikulum 2013 ini adalah berkaitan dengan pendekatan

scientific tersebut, dalam pembelajaran terkadang guru tidak bisa melaksanakan

langkah-langkah scientific-nya secara sistematis. Akibatnya pembelajaran menjadi

tidak maksimal.

Pendekatan scientific dirancang sehingga dalam pembelajaran, siswa

didorong untuk menemukan sendiri, mengecek, dan melakukan pengembangan

informasi. Pengalaman belajar yang paling efektif adalah apabila siswa

mengalami atau berbuat secara langsung dan aktif di lingkungan belajarnya.

Pemberian kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat, merasakan, dan

mengaktifkan lebih banyak indera yang dimilikinya serta mengekspresikan diri

membangun pemahaman pengetahuan, perilaku, dan keterampilannya. Oleh

karena itu, tugas utama guru atau pendidik adalah mengkondisikan situasi

pengalaman belajar yang dapat menstimulasi indera dan keingintahuan siswa. Hal

yang perlu diperhatikan adalah pengetahuan guru akan perkembangan psikologis

siswa dan kurikulum yang saling terkait.

Pada penelitian ini, peneliti ingin memperoleh data untuk mengungkap

pendapat mahasiswa tentang pendekatan scientific dalam pembelajaran

keterampilan produktif ketika melaksanakan PPL di SMK yang pada akhirnya

akan mengukur tingkat pengetahuan, pemahaman dan analisis penerapan

mahasiswa tentang pendekatan scientific tersebut. Penelitian ini dituangkan dalam

skripsi yang berjudul Pendapat Mahasiswa tentang Pendekatan Scientific

dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif di Sekolah Menengah Kejuruan”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang akan

diteliti adalah pendapat mahasiswa tentang pendekatan scientific dalam pada

pembelajaran keterampilan produktif selama melaksanakan praktek Program

(13)

5

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana

pendapat mahasiswa tentang pendekatan scientific dalam pembelajaran

keterampilan produktif di Sekolah Menengah Kejuruan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data pendapat

mahasiswa tentang pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan

produktif yang berkaitan dengan :

a. Pengetahuan mahasiswa tentang konsep pendekatan scientific pada

pembelajaran keterampilan produktif.

b. Pemahaman prosedur atau langkah-langkah dalam pendekatan scientific dalam

pembelajaran keterampilan produktif.

c. Analisis penerapan pendekatan scientific oleh mahasiswa dalam pembelajaran

keterampilan produktif.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis pada penelitian ini yaitu :

a. Menambah pengetahuan mengenai Kurikulum 2013 khususnya tentang

pendekatan scientific pada implementasinya dalam proses pembelajaran

keterampilan produktif di SMK.

b. Menambah pengetahuan mengenai implementasi setiap prosedur pendekatan

scientific dalam pembelajaran keterampilan produktif.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis pada penelitian ini yaitu :

a. Pendekatan scientific dapat diimplementasikan oleh mahasiswa sebagai calon

pendidik dalam proses pembelajaran.

b. Sebagai bahan pembelajaran dan pengembangan bagi peneliti.

(14)

6

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I Pendahuluan.

Bab ini memaparkan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka.

Bab ini berisi mengenai teori-teori yang mendukung dan relevan dengan

permasalahan yang dikaji dalam penelitian.

Bab III Metode Penelitian.

Bab ini memaparkan mengenai metode dan desain penelitian, partisipan,

populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian,

serta analisis data.

Bab IV Temuan dan Pembahasan.

Bab ini memaparkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu berupa

hasil pengolahan data dan deskripsi data.

Bab V Simpulan dan Rekomendasi.

Bab ini memaparkan mengenai kesimpulan hasil penelitian dan

(15)

30

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Metode Penelitian

Sukmadinata (2009, hlm. 287) mengemukakan bahwa “desain penelitian

merupakan rancangan bagaimana penelitian tersebut dilaksanakan”. Desain

penelitian skripsi ini disajikan dalam gambar berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Fokus penelitian yang dilakukan peneliti adalah mendapatkan informasi

mengenai pendapat mahasiswa tentang pendekatan scientific dalam implementasi

pembelajaran keterampilan produktif. Maka penelitian ini berkaitan dengan salah

satu komponen dalam bidang pendidikan yaitu pendekatan pembelajaran.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan,

pemahaman dan analisis penerapan mahasiswa dengan menggunakan instrumen

penelitian, serta analisis data yang bersifat kuantitatif yang diolah dengan

menggunakan metode statistik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

analitik. Metode penelitian deskriptif pada penelitian ini adalah mendeskripsikan

atau menggambarkan pendapat mahasiswa sebagai calon pendidik tentang

• Sumber Permasalahan

• Studi Pendahuluan

• Penyusunan proposal penelitian.

• Pelaksanaan seminar proposal.

• Perbaikan hasil seminar proposal Tahap

Pendahuluan

• Kajian tentang pendekatan scientific

• Penyusunan bab I, bab II, bab III

• Penyusunan instrumen penelitian

• Revisi instrumen penelitian

• Seminar I

• Revisi hasil seminar I Tahap

Pelaksanaan

• Penyebaran Instrumen Penelitian

• Pengolahan Data

• Seminar II

• Revisi hasil seminar II

• Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

• Sidang skripsi Tahap

(16)

31

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan scientific pada pembelajaran keterampilan produktif di SMK yang

selanjutnya akan dianalisis tingkat pengetahuan, pemahaman, serta analisis

penerapannya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas

Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Departemen Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga, yang berlokasi di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung (40154) Jawa

Barat - Indonesia. Waktu penelitian ini dilakukan selama enam bulan, yaitu dari

bulan April hingga September 2015.

C. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil populasi mahasiswa Program

Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga UPI. Sampel dari penelitian ini adalah

mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga angkatan 2011

sebanyak 21 orang. Teknik sampling dilakukan dengan menggunakan sampling

purposive. Teknik ini merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2013, hlm. 124). Teknik sampling ini dipilih karena sesuai

dengan kriteria yaitu :

1. Responden penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga angkatan 2011 yang telah melaksanakan PPL di SMK dengan

penerapan Kurikulum 2013.

2. Lokasi PPL mahasiswa angkatan 2011 telah menerapkan Kurikulum 2013.

D. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada

alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen

penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah angket. Angket ini diberikan pada mahasiswa untuk memperoleh data

pemahaman mahasiswa mengenai pendekatan scientific dalam pembelajaran

keterampilan pada praktek Program Pengalaman Lapangan. Angket ini berbentuk

skala Likert, yaitu sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang

(17)

32

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat

negatif yang dapat berupa kata-kata dan memiliki bobot skor masing-masing yang

disajikan dalam tabel berikut (Sugiyono, 2013, hlm. 135).

Tabel 3.1 Skala Likert

Skala Likert Gradasi Bobot Skor Sangat Setuju Sangat positif 5

Setuju Positif 4

Ragu-ragu Netral 3

Tidak Setuju Negatif 2 Sangat Tidak Setuju Sangat negatif 1

Pernyataan dalam angket ini berkaitan dengan konsep, prosedur dan

implementasi dari pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan

produktif.

Setelah itu, hasil jawaban mahasiswa ini akan digabungkan antara Sangat

Setuju dan Setuju sehingga menghasilkan gradasi jawaban positif. Jawaban

Ragu-ragu akan menjadi gradasi netral, dan jawaban Tidak Setuju dengan Sangat Tidak

Setuju menjadi gradasi jawaban negatif.

Tabel 3.2

Gradasi Hasil Jawaban Responden

Skala Jawaban Responden Gradasi Sangat Setuju Positif

Setuju

Ragu-ragu Netral

Tidak Setuju Negatif

Sangat Tidak Setuju

1. Validitas Instrumen Penelitian

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang dipergunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) tersebut valid. Sugiyono (2013, hlm. 173)

berpendapat bahwa “valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur”. Untuk mengukur validitas instrumen

penelitian digunakan korelasi product moment atau metode Pearson (Taniredja,

(18)

33

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan :

= koefisien korelasi item N = jumlah subjek

∑ = jumlah perkalian antara skor x dan skor y x = skor suatu butir / item

y = skor total

Ali mengemukakan (dalam Taniredja, 2012, hlm. 135) bahwa “hasil

penghitungan berupa koefisien korelasi dapat menggambarkan derajat ketepatan

atau derajat validitas suatu alat tes, yang menurut ketentuan berkisar antara 0,00

s.d.+1,00 (0,00 ≤K≥ + 1,00 dimana K adalah koefisien korelasi).” Untuk

menafsirkan tinggi rendahnya validitas dan koefisien korelasi, digunakan

pedoman sebagai berikut :

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi

Nilai Interpretasi

0,00 s.d. 0,20 hampir tidak ada korelasi (alat tes tidak valid) 0,21 s.d. 0,40 korelasi rendah (validitas rendah)

0,41 s.d. 0,60 korelasi sedang (validitas sedang) 0,61 s.d. 0,80 korelasi tinggi (validitas tinggi)

0,81 s.d. 1,00 korelasi sempurna (validitas sempurna)

Sumber : Ali (dalam Taniredja, 2012, hlm. 135)

Uji validitas dilakukan pada 10 orang responden dengan jumlah soal

sebanyak 40 butir dengan r tabel taraf signifikansi 5% yaitu 0,433. Berikut hasil

uji coba angket untuk mengukur validitas instrumen angket :

Tabel 3.4

Hasil Uji Coba Angket

No. Item Soal

r Hitung Validitas Soal Interpretasi

1. 0,711 VALID Tinggi

2. 0,459 VALID Sedang

3. 0,606 VALID Sedang

(19)

34

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu No.

Item Soal

r Hitung Validitas Soal Interpretasi

5. 0,765 VALID Tinggi

6. 0,683 VALID Tinggi

7. 0,505 VALID Sedang

8. 0,375 TIDAK VALID Rendah

9. 0,476 VALID Sedang

10. 0,171 TIDAK VALID Tidak Valid

11. 0,644 VALID Tinggi

12. 0,905 VALID Tinggi

13. 0,522 VALID Sedang

14. 0,899 VALID Tinggi

15. 0,608 VALID Sedang

16. 0,758 VALID Tinggi

17. 0,674 VALID Tinggi

18. 0,500 VALID Sedang

19. 0,809 VALID Tinggi

20. 0,809 VALID Tinggi

21. 0,802 VALID Tinggi

22. 0,568 VALID Sedang

23. 0,522 VALID Sedang

24. 0,763 VALID Tinggi

25. 0,693 VALID Tinggi

26. 0,386 TIDAK VALID Rendah

27. 0,677 VALID Tinggi

28. 0,480 VALID Sedang

29. 0,453 VALID Sedang

30. 0,223 TIDAK VALID Rendah

31. 0,568 VALID Sedang

32. 0,425 TIDAK VALID Sedang

33. 0,547 VALID Sedang

34. 0,581 VALID Sedang

35. 0,783 VALID Tinggi

36. 0,750 VALID Tinggi

37. 0,825 VALID Tinggi

38. 0,758 VALID Tinggi

39. 0,723 VALID Tinggi

40. 0,655 VALID Tinggi

Setelah melakukan uji coba, dapat diketahui bahwa dari 40 butir soal

terdapat lima butir soal yang tidak valid yaitu nomor soal 8, 10, 26, 30, dan 32.

Maka jumlah keseluruhan soal yang dijadikan angket penelitian yaitu sebanyak 35

butir soal.

2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi instrumen penelitian berupa angket pendapat mahasiswa tentang

pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan produktif di Sekolah

(20)

35

Tabel 3.4

KISI –KISI INSTRUMEN PENELITIAN

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Variabel Aspek yang

diungkap

Indikator No. Item Teknik

pengumpulan data

Responden

Pendapat Mahasiswa tentang Pendekatan

Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif di Sekolah Menengah Kejuruan

Pendapat mahasiswa tentang pendekatan

scientific dalam pembelajaran keterampilan

produktif

Mengemukakan konsep pendekatan scientific

1 - 8 Angket Mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 Menguraikan prosedur

atau langkah-langkah pendekatan scientific

9 – 19

Mengemukakan implementasi

pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan produktif

(21)

36

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Prosedur Penelitian

1. Tahap pendahuluan

a. Observasi permasalahan yang akan diteliti.

b. Studi pendahuluan untuk mengkaji beberapa teori yang relevan dengan

penelitian yang akan dilaksanakan.

c. Penyusunan proposal penelitian.

d. Pelaksanaan seminar proposal.

e. Perbaikan hasil seminar proposal.

2. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan kajian tentang pendekatan scientific dalam pembelajaran

keterampilan produktif.

b. Penyusunan bab I, bab II, bab III.

c. Penyusunan instrumen penelitian.

d. Revisi instrumen penelitian.

e. Seminar I.

f. Revisi hasil seminar I.

3. Tahap penyelesaian

a. Memberikan angket pendapat mahasiswa tentang pendekatan scientific kepada

responden.

b. Melakukan pengolahan data hasil tes yang diberikan pada responden.

c. Seminar II.

d. Revisi hasil seminar II.

e. Penyusunan laporan hasil penelitian.

f. Sidang skripsi.

F. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul. Teknik analisis

data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Pengolahan data dalam

penelitian ini menggunakan persentase, yaitu persentase hasil jawaban angket

yang disebar kepada responden. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Sujiono

(22)

37

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

P = persentase

f = frekuensi jawaban responden

n = jumlah responden

100% = bilangan tetap

Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dengan menggunakan

batasan-batasan berikut (Ali, 2002, hlm. 184) :

100 % = seluruhnya

76 % - 99 % = sebagian besar

51 % – 75 % = lebih dari setengahnya

50 % = setengahnya

26 % - 49 % = kurang dari setengahnya

10 % - 25 % = sebagian kecil

0 % = tidak sama sekali

Hasil jawaban responden yang telah digabungkan sehingga mendapatkan

gradasi jawaban positif, netral, dan negatif, selanjutnya akan ditafsirkan

menggunakan batasan-batasan menurut Arikunto (2008, hlm. 35) yaitu sebagai

berikut :

Tinggi sekali = jika mencapai 81% - 100%

Tinggi = jika mencapai 61% - 80%

Cukup = jika mencapai 41% - 60%

Rendah = jika mencapai 21% - 40%

(23)

64

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Simpulan dan rekomendasi akan diuraikan pada bab ini, yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Pendapat Mahasiswa tentang Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Keterampilan Produktif di Sekolah Menengah Kejuruan”.

A. SIMPULAN

Simpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil

penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Mahasiswa berpendapat positif bahwa dalam konsep pendekatan scientific

memiliki karakteristik pendekatan scientific, prinsip pembelajaran, dan tujuan

pembelajaran dengan pendekatan scientific. Tingkat pengetahuan mahasiswa

tentang konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran keterampilan

produktif ini berada pada kriteria tinggi. Meskipun mahasiswa tidak

mempelajari secara langsung dalam mata kuliah mengenai pendekatan

scientific ini, tetapi mahasiswa tetap berusaha untuk mencari tahu sendiri

mengenai informasi dan referensi mengenai pendekatan scientific ini.

2. Mahasiswa berpendapat positif bahwa prosedur atau langkah-langkah

pembelajaran dengan pendekatan scientific dilaksanakan secara sistematis,

mulai dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

mengkomunikasikan. Tingkat pemahaman prosedur pendekatan scientific oleh

mahasiswa dalam pembelajaran keterampilan produktif di SMK berada pada

kriteria tinggi sekali. Mahasiswa memahami bahwa setiap prosedur atau

langkah-langkah pendekatan scientific memiliki maksud dan tujuan

pembelajaran masing-masing.

3. Mahasiswa juga berpendapat positif bahwa pendekatan scientific ini sesuai

untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan produktif. Analisis

penerapan pendekatan scientific oleh mahasiswa dalam pembelajaran

keterampilan produktif berada pada kriteria tinggi. Mahasiswa mampu

menerapkan kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan

(24)

langkah-65

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah pendekatan scientific tersebut sesuai untuk diterapkan dalam

pembelajaran keterampilan produktif di SMK.

B. REKOMENDASI

Rekomendasi yang peneliti ajukan berdasarkan simpulan dari hasil

penelitian. Rekomendasi yang diajukan sekiranya dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu :

1. Bagi Prodi PKK

Rekomendasi bagi lembaga, Prodi PKK khususnya agar selalu mengikuti

perkembangan kurikulum di sekolah sehingga dapat disampaikan kepada

mahasiswa sebagai bahan persiapan pelaksanaan PPL.

2. Bagi mahasiswa yang telah dan akan melaksanakan PPL

Pendekatan scientific ini cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran

keterampilan produktif. Mahasiswa didorong untuk menggunakan pendekatan

scientific karena, pendekatan ini diyakini mampu mengembangkan ranah

sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa.

Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan PPL yaitu untuk selalu aktif

mencari informasi yang berkaitan dengan implementasi kurikulum yang

digunakan dalam pelaksanaan PPL di sekolah. Penggunaan jurnal sebagai

referensi, mengikuti seminar, dan pelatihan yang berkaitan dengan

implementasi kurikulum yang digunakan di sekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Kajian dalam penelitian ini masih memiliki keterbatasan, rekomendasi bagi

peneliti selanjutnya untuk lebih memperdalam materi mengenai kurikulum.

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya

dengan penelitian yang lebih mendalam mengenai pendekatan scientific,

(25)

66

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2002). Penelitian pendidikan prosedur dan strategi mengajar. Bandung : Angkasa.

Anonim. (2014). Panduan program latihan profesi (PPL). Bandung: UPT PPL UPI : Bandung.

Arief, A. (2002). Ilmu dan metodologi pendidikan. Jakarta : Ciputat Pers.

Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik edisi revisi VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Atsnan, M.F dan Rahmita. (2013). Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Matematika Smp Kelas Vii Materi Bilangan (Pecahan), Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

dengan Tema “Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika

untuk Indonesia yang Lebih Baik” (hlm. 429-436). [Online]. Diakses dari http://eprints.uny.ac.id/10777/1/P%20-%2054.pdf.

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Fadlilah. (2014). Implementasi kurikulum 2013. Yogyakarta : Arruz Media.

Fauziah. R, dkk. (2014). Pembelajaran saintifik elektronika dasar berorientasi pembelajaran berbasis masalah. INVOTEC, 9 (2),hlm. 165-178.

Hamalik, O. (2006). Manajemen pengembangan kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Herdian. (2010). Kemampuan pemahaman matematis. [Online].Diakses dari https://herdy07.wordpress.com/2010/05/07/kemampuan-pemahaman-matematis.

Hidayati, N dan Endryansyah. (2014). Pengaruh penggunaan pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas xii titl 1 smk negeri 7 surabaya pada standar kompetensi mengoperasikan sistem kendali elektromagnetik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. 3(2), hlm. 25-29

Ismajidah, I. (2013). Sekolah : pembelajaran adaptif dan normatif. [Online]. Diakses dari : http://irine-ismajidah.blogspot.co.id/2013/03/pembelajaran-normatif-dan-adaptif-smk.html.

(26)

67

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jubaedah, Y. (2013). Modul perencanaan pembelajaran PKK. Bandung : Departemen PKK FPTK UPI.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). “Pendekatan-pendekatan ilmiah dalam pembelajaran” dalam diklat guru dalam rangka implementasi kurikulum 2013; konsep pendekatan scientific. Jakarta : Kemdikbud.

Kurniasih. dkk. (2014). Sukses mengimplementasikan kurikulum 2013. Yogyakarta : Kata Pena.

Lazim, M. (2014). Hak cipta (copyright): penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kurikulum 2013. [Online].Diakses dari http://www.pppgkes.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=

386:penerapan-pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran-kurikulum-2013&catid=68:pendidikan&itemid=192.

Mardalis. (2003). Metode penelitian : suatu pendekatan proposal. Jakarta : Bumi Aksara.

Margono. (2004). Metodologi penelitian pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Marjan, J. dkk. (2014). Pengaruh pembelajaran pendekatan saintifik terhadap

hasil belajar biologi dan keterampilan proses sains siswa ma mu’allimat

nw pancor selong kabupaten lombok timur nusa tenggara barat. e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. (4), hlm. 1-12.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung : Rosda.

Mulyono, Y. dkk. (2012). Pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan scientific skill teknologi fermentasi berbasis masalah lingkungan. Jurnal Ilmu Kependidikan. 41(1), hlm. 20-26.

Nasution, M.A.(1986). Asas-asas kurikulum. Bandung : Jemmars.

Nina, S. (2014). Pengertian pendekatan pembelajaran. [Online]. Diakses dari

:http://sakinahninaarz009.blogspot.com/2014/06/macam-macam-pendekatan-pembelajaran.html.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(27)

68

Veni Trifani, 2015

PENDAPAT MAHASISWA TENTANG PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PRODUKTIF DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81a Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran.

Ruhimat, T. dkk. (2011). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

SIC, FKM SPs UPI. (2014). Ekspedisi kurikulum 2013. Bandung : Alfabeta.

Sudjana. (2004). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : Sinarbaru Agresindo.

Sugiyono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung : Alfabeta.

Sujiono, A. (2006). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : Rajagrafindo Persada.

Suharsimi, A. (2009). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Perkasa.

Sukmadinata, N. (2009). Metode penelitian pendidikan. Bandung : Rosdakarya.

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Gradasi Hasil Jawaban Responden
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi
Tabel 3.4 KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses las busur gas tungsten (GTAW) yang meliputi persiapan material, pengesetan mesin las dan elektroda

Hasil belajar juga merupakan tujuan pembelajaran yang di inginkan (desired goal) untuk dicapai oleh pebelajar. Dalam penelitian ini hasil belajar yang ingin

Hasil analisis data tersebut yaitu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki persentase pencapaian anggaran pada tahun 2010 dan 2011 sebesar 97% dan 88% yang

KEGIATAN : PENGATURAN, PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN, PENGELOLAAN GEDUNG DAN RUMAH NEGARA. NO SEKTOR RINCIAN KEGIATAN

Pada pengujian fruktosa dengan reagen tollens dan pemanasan, terbentuk cermin perak di dinding tabung reaksi, meskipun fruktosa termasuk kedalam golongan keton, namun pada

Pada uji One Way Annova 4 jam setelah pemberian perlakuan didapatkan nilai p=0.003 (Lampiran 18) maka dapat disimpulkan bahwa dalam perlakuan terdapat perbedaan yang

Menurut Menurut rumusan rumusan Tim Tim Penyusun Penyusun Pedoman Pedoman Pembakuan Pembakuan Media Media Pendidikan Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,

Skripsi ini membahas tentang implementasi pemikiran K.H. Abdurrahman Wahid tentang pendidikan Islam kosmopolitan di Pesantren Modern IMMIM Tamalanrea Makassar. Adapun