i PENDAMPINGAN KELUARGA
KULIAH KERJA NYATA
PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PERIODE XIII
UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016
DESA : KALIAKAH
KECAMATAN : NEGARA
KABUPATEN : JEMBRANA
NAMA : ANDIKA DJUNAIDI PUTRA
FAK/PS : EKONOMI DAN BISNIS/MANAJEMEN
NIM : 1306205138
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM Periode XIII yang saya kerjakan, maka saya:
NamaMahasiswa : Andika Djunaidi Putra
No.Mahasiswa : 1306205138
TandaTangan :
Menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM Periode XIII.
Jembrana, 27 Agustus 2016
Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui
DPLDesaKaliakah KKDampingan
(Naomi Vembriati, S.Psi.,M.Psi)
NIP.198411282015042002 (Ni Made Siram)
Mengetahui /Menyetujui
Kepala Desa Kaliakah
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya
kegiatan KKN PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN-PPM ini terdiri dari
kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Kaliakah serta pendampingan keluarga.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Naomi Vembriati, S.Psi.,M.Psi selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis selama ini. Penulis juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada BapakI Made Bagiarta selaku Kepala Desa Kaliakah,
beserta Ibu Ni Made Siram, selaku kepala keluarga dampingan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan sehari-hari keluarga
KK Dampingan. Terima kasih juga untuk teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa
Kaliakah yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang
penulis hadapi.
Kegiatan ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk mendampingi serta
membantu keluarga miskin/pra sejahtera dalam memecahkan masalah yang dihadapinya seperti
masalah kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan
rumah tangga dan lain sebagainya.
Penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh
para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.
Jembrana, 27 Agustus 2016
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2
1.2.1 Pendapatan Keluarga Pendapatan Keluarga Sumber Penghasilan ...3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS 2.1Permasalahan Keluarga ...6
2.1.1 Masalah PerekonomianKeluarga ...6
2.1.2 MasalahTabungan ...8
2.1.3 Masalah Kesehatan ...8
2.2 Masalah Prioritas ...8
2.2.1 Masalah Perekonomian Keluarga ...8
BAB III USULAN SOLUSI MASALAH 3.1. Program Kegiatan ...9
3.1.1 Solusi MasalahPerekonomian ...9
3.1.2 Solusi Masalah Tabungan ...9
v
3.2 Jadwal Kegiatan ...10
3.2.1 Agenda Kegiatan (termasukJKEM) ...10
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Waktu ...13
4.2 Lokasi ...13
4.3 Pelaksanaan ...13
4.4 Permasalahan ...14
4.4.1 Solusi...14
4.4.2 Dampak ...14
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ...15
5.2 Rekomendasi ...15
1
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian
kepada masyarakat. Salah satu program inti dari KKN PPM Universitas Udayana adalah
pendampingan keluarga kurang sejahtera atau keluarga pra sejahtera. Program ini
bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan keluarga dengan pemberdayaan keluarga yaitu menggali potensi
yang dimiliki keluarga prasejahtera tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Program KK dampingan ini mewajibkan satu orang mahasiswa mendampingi satu
keluarga pra-sejahtera. Sasaran pendampingan keluarga ini adalah rumah tangga miskin
atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga prasejahtra atau keluarga yang mengalami
ketertinggalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya.
Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh
keluarga tersebut dan mampu memberikan solusi atau motivasi untuk menyelesaikan
masalah tersebut.
Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di 6
Banjar di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yaitu Banjar
Kaliakah, Peh, Munduk, Pangkung Liplip, Pangkung Buluh, dan Banyubiru. Penulis
mendapatkan kesempatan untuk mendampingi satu KK yang bertempat tinggal di Banjar
Munduk, Desa Kaliakah. Pemilihan KK dampingan merupakan rekomendasi dari
Perbekel dan Kelian Banjar setempat agar KK dampingan ini lebih tepat sasaran, sehingga
tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai.
1.1. Profil Keluarga Dampingan
Pada KKN periode XIII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi
salah satu keluarga yang berada di Banjar Kaliakah, yakni keluarga Ibu Ni Made Siram.
Berikut adalah identitas dari keluarga Ibu Ni Made Siram sebagai objek keluarga
2
Tabel 1.1. Identitas Ibu Ni Made Siram
No Nama Status Pendidikan Pekerjaan Keterangan
1. Ni Made Siram Janda SD Kuli Serabutan Kepala Keluarga
3. I Made Wiarka Belum Kawin SD Kuli Serabutan Anak
4. I Komang Darmika Belum Kawin SD Kuli Serabutan Anak
5. I Ketut Murdika Belum Kawin SD Kuli Serabutan Anak
Keluarga Ni Made Siram merupakan sebuah keluarga kecil yang sangat sederhana,
yang termasuk ke dalam keluarga Kurang Sejahtera (KS). Ibu Ni Made Siram adalah
seorang janda yang sudah ditinggal suaminya 12 tahun yang lalu dikarenakan suaminya
menderita penyakit dan meninggal. Ibu Ni Made Siram memiliki tiga orang anak yang
dimana 3 orang anaknya belum memiliki keluarga sendiri, Ibu Ni Made Siram tinggal
dengan ke tiga anaknya yang ikut membantu bekerja apa saja untuk memenuhi kebutuhan
hidup mereka.
Ibu Ni Made Siram tinggal di sebuah bangunan sederhana yang memiliki dua
kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi yang kondisinya sangat sederhana. Untuk
kebutuhan air, Ibu Ni Made Siram menggunakan air sumur yang digunakan untuk mandi,
mencuci, memasak, dan untuk air rebusan untuk diminum. Sedangkan untuk penerangan
beliau telah mendapatkan aliran listik dari PLN karena hampir semua rumah di Desa
Kaliakah telah dialiri oleh listrik.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ibu Ni Made Siram dalam kesehariannya bekerja menjadi kuli serabutan,
diantaranya menjadi kuli bangunan dan bertugas untuk mengangkat bahan-bahan
bangunan seperti pasir, semen, batako, dan lain-lain, beliaau juga ikut menjadi tukang
potong padi dimana apabila musim panen datang beliau akan di ajak oleh temannya untuk
menjadi kuli tebas padi untuk tambah-tambah kebutuhan ekonomi, dilain waktu ibu made
siram juga mengumpulkan kayu bakar dihutan yang kemudian diikat secara merata
kemudian untuk dijual juga, kayu bakar tersebut pula beberapa di gunakan untuk
memasak sehari – hari, karena ibu Ni Made Siram tidak memiliki kompor gas dan hanya
menggunakan kayu bakar untuk memasak. Usia yang begitu senja tidak membuat Ibu Ni
Made Siram menyerah. Walaupun tangan keriputnya sudah tidak mampu lagi bekerja
3 pekerjaan dengan semangat untuk tetap dapat menyambung hidup.
1.2.1 Pendapatan Keluarga Sumber Penghasilan
Pendapatan keluarga Ibu Ni Made Siram dapat dikatakan tidak menentu.
Dikarenakan pekerjaan yang hanya menjadi kuli serabutan menjadikan
pekerjaannya tidak menentu. Apabila ada panggilan untuk mengerjakan
bangunan maka beliau akan bekerja menjadi kuli angkut bahan bangunan,
apabila musim panen datang ibu Made Siram akan ikut bekeja sebagai kuli
tebas padi, namun karena pekerjaan tersebut tidak setiap hari ada maka untuk
tetap dapat menyambung hidup beliau mencari kayu bakar di hutan untuk dijual
kembali sebagai tambah tambah keuangan. Pendapatan Ibu Ni Made Siram bisa
dibilang tidak menentu karena pekerjaannya tidak setiap hari datangnya, untuk
pendapatan beliau paling sedikit Rp 450.000,00 per bulan dan paling banyak Rp
600.000,00 per bulan. Pendapatan ini tidak mencukupi di mana harga
kebutuhan pokok pada saat ini cukup mahal.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Adapun untuk pemenuhan kebutuhan keluarga Ibu Ni Made Siram terdiri
dari pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan,
kerohanian.
a. Kebutuhan sehari-hari
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Made
Siram menghabiskan dana sekitar Rp. 500.000,00 per bulannya untuk
keperluan membeli beras dan lauk. Beliau membeli beras dan lauk pauk
juga untuk makan ketiga anaknya karena anak-anaknya belum berkeluarga
jadi masi ikut menjadi tanggungan ibu Ni Made Siram. Ibu Ni Made Siram
juga harus mengeluarkan biaya untuk biaya listrik dan air yang harus di
bayarkan setiap bulannya.
b.Pendidikan
4 memiliki tanggungan untuk anak-anaknya, karena seemua anak beliau
sudah bekerja walaupun hanya sedikit yang menempuh bangku sekolah.
c.Kesehatan
Pengeluaran untuk kesehatan merupakan suatu hal yang bersifat
insidental karena kondisi sakit setiap orang tidak dapat diprediksi secara
pasti dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan, makanan,
dan lain-lain. Sehingga untuk biaya kesehatan tidak dapat diprediksi
pengeluarannya
Jika keluarga Ibu Ni Made Siram ada yang sakit, Ibu Ni Made
Siram tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena telah memiliki kartu
miskin dan Jaminan Kesehatan Bali Mnadara (JKBM). Kesehatan keluarga
Ibu Ni Made Siram terbilang relatif sehat. Keluarga ini jarang sakit
sehingga dapat meminimalisir pengeluaran untuk berobat.
d.Kerohanian
Daerah Bali selain terkenal dengan ikatan sosial yang cukup erat
antara warga yang satu dengan warga yang lainnya, juga terkenal dengan
upakara karena setiap saat pasti ada upacara keagamaan yang dilakukan
bagi warga yang beragama Hindu. Sebagai orang yang taat beragama dan
patuh terhadap adat istiadat maka keluarga Ibu Ni Made Siram juga
menghabiskan biaya untuk upacara-upacara keagamaaan. Apabila terdapat
hari raya keagamaan yang besar seperti hari raya Galungan dan Kuningan
serta upacara Piodalan di pura tertentu, keluarga ini biasanya
mengeluarkan biaya sekitar Rp 300.000 sampai Rp 500.000 karena cukup
banyak banten yang harus dibuat dan bahan-bahan untuk membuat sebuah
banten tidak murah. disamping itu untuk membuat banten keluarga ini
harus membeli semua bahan-bahannya seperti janur dan buah pisang dan
masih banyak lagi lainnya. Selain itu pada saat Galungan juga biasanya
membeli daging babi untuk bahan upakara. Biasanya saat Galungan dan
6
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan
maka penulis melakukan beberapa kunjungan ke kediaman keluarga
dampingan yaitu keluarga Ibu Ni Made Siram. Selama kunjungan penulis
melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan keluarga dampingan
yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan Ibu Ni Made
Siram mengenai program KKN terutama KK dampingan, masalah
kesehatan yang dialami oleh Ibu Ni Made Siram, perekonomian serta
melihat-lihat suasana rumah tinggal KK dampingan.
2.1Permasalahan Keluarga
Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 16 kali
pertemuan dengan keluarga Ibu Ni Made Siram. Dalam jangka waktu
tersebut telah diidentifikasi beberapa permasalahan yang di alami oleh
keluarga Ibu Ni Made Siram. Beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini
sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai
berikut:
2.1.1 Masalah Perekonomian Keluarga
Pendapatan yang diperoleh oleh keluarga Ibu Ni Made Siram
tiap bulannya tidak menentu, pendapatan yang diperoleh bahkan jauh
lebih sedikit dari pengeluaran yang harus beliau keluarkan. Keluarga
tersebut bahkan tidak memiliki tabungan untuk hal-hal yang mendadak
seperti sakit, kematian, iuran banjar dan sebagainya. Namun, secara
umum keluarga ini masih dapat memenuhi kebutuhan meskipun masih
dalam batas kurang mampu. Beliau selalu dibantu oleh anak-anaknya
yang tinggal bersama dengannya. Ibu Ni Made Siram juga tidak
8 2.1.2 Masalah Tabungan
Keluarga Ibu Ni Made Siram sampai sekarang ini belum memiliki tabungan,
beliau masih sangat sulit dalam menyisihkan uangnya, mengingat kebutuhan
sehari-hari yang semakin meningkat dan pendapatan yang tidak menentu dan selalu kurang
untuk memnuhi kebutuhannya.
2.1.3. Masalah Kesehatan
Keluarga Ibu Ni Made Siram saat ini menggunakan kamar mandi darurat
yang dibuat seadanya untuk mandi dan membuang air, namun keadaan kamar mandi
tersebut bisa di bilang kurang sehat karena keadaanya yang kotor, lumutan, dan
berbau kurang sedap, hal ini bisa memicu penyakit apabila tidak segera dibenahi
karena bisa menjadi sarang nyamuk demam berdarah.
2.2 Masalah Prioritas
2.2.1 Perekonomian Keluarga
Ibu Ni Made Siram memiliki kekhawatiran akan kehidupan keluarganya
kelak karena sumber pendapatannya yang tidak menentu dan hanya diperoleh
dari pekerjaan sebagai kuli serabutan yang dimana pekerjaan tersebut tidak
selalu ada. Pekerjaan pembangunan yang jarang ada dan panen padi yang hanya
3 bulan sekali menjadikan pendapatan yang tidak menentu. Timbul pula
kekhawatiran dalam biaya kesehatan yang sifatnya mendadak, seperti biaya
Rumah Sakit jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit cukup parah,
9
BAB III
USULAN SOLUSI MASALAH
3.1Program Kegiatan
Program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memecahkan masalah-
masalah di atas yakni sebagai berikut :
3.1.1 Solusi Masalah Perekonomian
Untuk mengatasi masalah perekonomian keluarga Ibu Ni Ketut Roneng diawali
dengan memperbaiki cara pengelolaan pengeluaran uang keluarga. Adapun langkah
yang ditempuh yaitu mengurangi pengeluaran yang dirasa tidak perlu apalagi sampai
memberatkan. Selain itu juga disarankan agar memprioritaskan hal-hal yang harus di
danai dan mencoba untuk menyisihkan sedikit dari penghasilan mingguannya. Hal ini
disarankan agar apabila ada kebutuhan mendesak maka mereka tidak perlu meminjam
pada orang lain yang nantinya dapat memberatkan keuangan keluarga mereka sendiri
dengan masalah utang piutang. Adanya hewan peliharaan seperti ayam yang dapat
dijual nantinya juga dapat menambah penghasilannya
3.1.2 Solusi Masalah Tabungan
Untuk pengadaan tabungan, Ibu Ni Made Siram dapat menabung di LPD Desa
Kaliakah yang jaraknya sangat dekat dari rumahnya. Tabungan ini akan berfungsi
untuk menanggulangi kebutuhan biaya untuk suatu hal yang sifatnya mendadak
contohnya saja karena sakit.
3.1.3 Solusi Masalah Kesehatan
Untuk masalah kesehatan keluarga ibu Ni Made Siram disarankan membuat
penutup atap agar kamar mandi tertutup dan tidak terkena hujan saat hujan turun, hal
ini juga yang membuat kamar mandi di penuhi dengan lumut dan menjadi kotor dan
menjadi kurang sehat, ibu Ni Made Siram harus sering membersihkan kamar mandi
agar lumut lumut yang ada menjadi bersih. Apabila kamar mandi bersih kesehatan
10 3.2Jadwal Kegiatan
3.2.1 Agenda Kegiatan (termasuk JKEM)
Adapun agenda kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Kaliakah.
Untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 2 hari sekali atau minimal
15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Adapun mengenai jadwal
kegiatan pendampingan keluarga tersebut secara rinci dapat dilihat pada tabel
pelaksanaan kegiatan. kayu bakar di hutan
11 kayu bakar di hutan
12 sisa sisa padi
16 Selasa, 23 Agustus 2016
Mendatangi KK dampingan untuk membantu mencari
sisa sisa padi
Sawah sekitar desa
kaliakah 2 orang 3 jam 6
17 Kamis, 25 Agustus 2016
Memberikan bantuan sembako
kepada KK dampingan
Rumah Ibu Ni Made Siram Br.Kaliakah
4 orang 2 jam 8
13
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah Ibu
Ni Made Siram selama waktu KKN PPM UNUD dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan
kegiatan tersebut dapat dilihat di bawah ini.
4.1Waktu
Waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini termasuk ke
dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap
mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam
kegiatan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan
yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 17 kali dengan total
waktu kunjungan selama 104 jam.
4.2Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini
adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa
yang dimaksud adalah Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten
Jembrana. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan KK Dampingan
terhadap keluarga Ibu Ni Made Siram adalah di Banjar Kaliakah, Desa
Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
4.3Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal
yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa
Kaliakah. Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke
kediaman keluarga yang didampingi. Selama kunjungan tersebut, dilakukan
wawancara bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana
yang nyaman dan kondusif bagi keluarga tersebut dalam menceritakan
14 kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 17 kali selama
sebulan, dimana setiap lama kunjungan rata-rata 2-3 jam untuk tiap
kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 106 jam.
4.4Permasalahan
Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan
berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa
alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke
rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program
lain yang telah dibuat.
4.4.1 Solusi
Solusi untuk permasalahan di atas adalah mengatur waktu sebaik
mungkin dan melakukan kunjungan di saat waktu senggang setelah
pelaksanaan program dan ketika tidak ada program kegiatan. Biasanya
kunjungan dilakukan pada siang hari setelah program kerja selesai
dilaksanakan.
4.4.2 Dampak
Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini adalah Ibu Ni
Made Siram menjadi lebih memperhatikan masa tuanya dengan
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan awal
sampai akhir Agustus terhadap keluarga Ibu Ni Made Siram, pendamping dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Pendapatan Ibu Ni Made Siram terbilang sangat kurang untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
2. Pekerjaan Ibu Ni Made Siram tidak menentu dan serabutan
3. Perhatian dan dukungan dari anak – anak Ibu Ni Made Siram dalam membantu
mengerjakan pekerjaan orangtuanya sudah sangat baik.
4. Keluarga Ibu Ni Made Siram sudah memiliki kesadaran betapa pentingnya
menabung, hanya saja pelaksanaannya masih terkendala
5.2 Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang dapat diberikan oleh pendamping kepada KK
Dampingan antara lain:
1. KK Dampingan disarankan agar dapat mengatur keuangan sehingga uang yang
dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin sehingga apabila ada uang sisa
maka dapat digunakan untuk kebutuhan yang mendesak seperti untuk berobat
dan lain-lain.
2. Pendamping juga menyarankan agar keluarga dampingan belajar ternak ayam
yang baik dan benar agar hasilnya maksimal dan dapat membantu
perekonomian
3. Pendamping juga menyarankan agar KK Dampingan segera membuka buku
tabungan di LPD atau bank yang terpercaya agar memiliki tabungan dimasa
16 LAMPIRAN DOKUMENTASI
Kediaman Ibu Ni Made Siram
17 Kondisi kamar mandi Ibu Ni Made
Siram
Bersama Ibu Ni Made Siram
18 Membantu Ibu Ni Made Siram mencari sisa sisa padi di sawah