• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Pentingnya Pola Tidur Sehat untuk Remaja di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Pentingnya Pola Tidur Sehat untuk Remaja di Kota Bandung."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

KAMPANYE PENTINGNYA POLA TIDUR SEHAT

UNTUK REMAJA DI KOTA BANDUNG

Oleh

Kirana Adiwahyu NRP 1264005

Saat ini banyak remaja termasuk yang berada di kota Bandung mengalami kurang tidur. Hal ini disebabkan karena banyaknya hiburan seperti acara televisi larut malam, video game, dan media sosial. Padahal tidur memiliki fungsi dan peran yang amat penting bagi remaja seperti memperbaiki sel-sel tubuh, meningkatkan daya ingat, menjaga berat tubuh, mengurangi stress hingga mencegah munculnya gangguan mood.

Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola tidur sehat untuk remaja melalui media yang tepat dan menarik. Manfaat perancangan ini adalah agar remaja dapat menerapkan pola tidur yang sehat.

Metode yang digunakan ialah dengan membuat kampanye sosial melalui pendekatan menggunakan ilustrasi dan media mobile apps sebagai media utama, serta didukung dengan media berupa poster, media sosial, dan website. Melalui perancangan kampanye ini remaja dapat mengetahui keuntungan dari pola tidur sehat dan menjadi termotivasi untuk menerapkan pola tidur sehat.

(2)

ABSTRACT

A CAMPAIGN OF THE IMPORTANCE OF A HEALTHY

SLEEPING HABIT FOR TEENAGERS IN BANDUNG

Submitted by

Kirana Adiwahyu NRP 1264005

Nowadays, many teenagers, including those in the city of Bandung experiencing sleep deprivation. This is due to the many entertainment such as late-night television shows, video games, and social media. This is regardless the fact that sleeping is very important for teenagers, such as repairing the body's cells, improve memory, maintain a healthy weight, reducing stress to prevent the emergence of mood disorders.

Therefore, the purpose of this scheme is to raise awareness of the importance of healthy sleep patterns of adolescents through appropriate media and attractive. The benefit of this design is that teenagers can apply healthy sleeping habit.

The method used is to create social campaigns through media approach of using illustrations and mobile apps as the main media, and supported by other media such as posters, social media, and website. Through the design of this campaign teens can know the benefits of healthy sleep habit and be motivated to adopt healthy sleeping patterns.

(3)

viii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISIONALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

(4)

2.2.3 Ciri-ciri Masa Remaja ... 12

2.3.6 Tahap Pendekatan Komunikasi ... 15

2.4 Ilustrasi ... 16

3.1.4 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis ... 34

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 36

(5)

x

Universitas Kristen Maranatha

4.4.3 Informing ... 53

4.4.4 Reminding ... 72

BAB V PENUTUP ... 73

4.1 Simpulan ... 73

4.1 Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74

LAMPIRAN ... 76

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.21 Tampilan Tidur Versi Laki-laki ... 57

Gambar 4.22 Tampilan Tidur Versi Perempuan ... 57

Gambar 4.23 Tampilan Bangun Versi Laki-laki ... 58

(7)

xii

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.25 Tampilan Slide Menu ... 60

Gambar 4.26 Tampilan Desain Avatar ... 61

Gambar 4.27 Tampilan Statistik Menu ... 61

Gambar 4.28 Tampilan Menu Peringkat ... 62

Gambar 4.29 Pengaplikasian Bagikan Pencapaian di Facebook ... 62

Gambar 4.30 Tampilan Menu Tips & Ulasan ... 63

Gambar 4.31 Tampilan Notifikasi ... 64

Gambar 4.32 Tampilan Website Home ... 65

Gambar 4.33 Tampilan Website About Us ... 65

Gambar 4.34 Tampilan Website Tips ... 66

Gambar 4.35 Tampilan Download Apps ... 67

Gambar 4.36 Penerapan Website ... 67

Gambar 4.37 Wallpost Informing 1 ... 68

Gambar 4.38 Wallpost Informing 2 & 3 ... 68

Gambar 4.39 Wallpost Informing 4 ... 69

Gambar 4.40 Wallpost Informing 5 ... 70

Gambar 4.41 Wallpost Informing 6 ... 71

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Tidur adalah keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan istirahat yang

merupakan proses alamiah penting dalam kehidupan karena saat tidur tubuh akan

merawat kesehatan fisik dan mental kita. Tidur yang cukup menjadi penting agar kita

mendapat kesegaran saat bangun tidur sehingga kita siap untuk menjalani aktivitas

sehari-hari. Selain itu, pada usia anak-anak dan remaja, tidur yang cukup menunjang

pertumbuhan fisik yang maksimal karena saat tidurlah hormon pertumbuhan

dikeluarkan (Prasadja, 2009 : 31).

Tidur bukan hanya menghilangkan rasa letih, lelah, dan lesu setelah beraktivitas

seharian tapi juga dapat memperbaiki sel-sel tubuh, menjaga kesehatan jantung,

menjaga tekanan darah, mengurangi stress, meningkatkan daya ingat, menjaga berat

tubuh, mencegah resiko terkena diabetes hingga mencegah munculnya gangguan

mood (www.klikdokter.com). Hal inilah yang menjadikan kekurangan tidur akan

berdampak terbalik dari manfaat tidur itu sendiri.

Bagi remaja waktu tidur memiliki fungsi dan peran yang amat penting. Aktivitas

remaja yang banyak dan beragam perlu didukung dengan waktu istirahat yang cukup.

Kekurangan tidur bisa mengakibatkan banyak hal buruk untuk remaja yang masih

berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Kekurangan tidur juga

membawa pengaruh buruk dari sisi psikologi, menurut penelitian terhadap 28 ribu

remaja usia SMA di perkotaan yang dipublikasikan awal tahun 2015 dan diterbitkan

di Journal of Youth and Adolescence, kehilangan tiap jam waktu tidur berhubungan

dengan 38% peningkatan perasaan sedih dan tanpa harapan.

Menurut National Sleep Foundation, remaja membutuhkan waktu antara 8-10 jam

(10)

kebanyakan remaja tidak memenuhi waktu tidur ideal ini. Hal tersebut didukung dari

hasil survey National Sleep Foundation yang menyatakan bahwa 2 dari 3 remaja di

dunia mengalami kurang tidur.

Banyaknya hiburan seperti acara televisi larut malam, video game, media sosial, dan

pekerjaan rumah (PR) yang banyak sering kali menjadi alasan kurangnya waktu tidur

para remaja. National Sleep Foundation menyatakan hampir setengah dari remaja

berusia 13-19 tahun menggunakan internet setiap malam pada jam-jam tidur mereka.

Jika dibiarkan, kurang tidur bisa menimbulkan konsekuensi yang serius. Efek

tersebut memang tidak datang secara langsung, namun efeknya dapat dirasakan dari

waktu ke waktu seperti berkurangnya imunitas dan meningkatnya resiko diabetes,

penyakit jantung, dan penyakit kronis lainnya. Efek yang paling dirasakan adalah

merasa tidak segar dan energik sehingga mengantuk pada jam sekolah sehingga tidak

dapat berkonsentrasi terhadap pelajaran.

Penulis mengangkat topik ini dengan tujuan menanamkan kesadaran dan kedisiplinan

pada remaja untuk menerapkan pola tidur yang sehat. Berdasarkan hasil survey yang

menunjukan ketertarikan target audiens pada media sosial maka kampanye akan

dilakukan dengan pendekatan bidang keilmuan DKV yang memanfatkan

perkembangan teknologi dan jaringan internet sekarang ini.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, maka permasalahan dari topik yang

dikaji adalah:

1. Bagaimanakah cara menyampaikan informasi yang tepat untuk meningkatkan

kesadaran akan pentingnya pola tidur sehat untuk remaja kota Bandung?

2. Bagaimana cara merancang sebuah kampanye yang menarik dan efektif untuk

menanamkan pola tidur sehat pada remaja kota Bandung?

Ruang lingkup yang dikerjakan adalah penanaman kesadaran dan kedisiplinan untuk

(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 terutama dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan jaringan internet.

Target audiens secara khusus adalah remaja berusia 11-17 tahun. Usia remaja dipilih

karena merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa, dimana manusia

sedang belajar untuk mengambil keputusan dan sudah memiliki tanggung jawab

terhadap diri sendiri. Batas-batas kedisiplinan yang ia terima sejak remaja ini akan

dibawa sampai ia dewasa nanti.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini

adalah:

1. Menyampaikan informasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya

pola tidur sehat untuk remaja.

2. Merancang kampanye yang efektif untuk menanamkan pola tidur sehat pada

remaja.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Bahan dan materi dari penelitian ini didapat dengan menggunakan beberapa metode,

diantaranya:

a. Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada 100 orang responden remaja kota Bandung

dengan range umur 11-17 tahun secara online untuk mendapatkan data

mengenai topik, menentukan media perancangan dan promosi.

b. Studi Literatur

Untuk mendapatkan informasi berupa data-data, artikel, atau berita seperti

pada buku keperawatan, buku fisiologi kedokteran, buku psikologi remaja,

buku manajemen kampanye, jurnal, artikel media massa, serta situs-situs

(12)

c. Wawancara

Wawancara dilakukan kepada psikolog DR. Robert Oloan Rajagukguk, Ph.

D. dan psikolog Jane Savitri, M.Si., Psik. untuk mendapat informasi

mengenai kecenderungan remaja dan gaya hidupnya di masa kini serta

mengetahui cara penyampaian kampanye yang tepat untuk remaja.

Wawancara singkat dengan sekelompok siswa SMA dan orang tua murid

(13)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.5Skema Perancangan

Latar Belakang Masalah

Banyaknya hiburan seperti acara televisi, video game, media sosial, dan pekerjaan rumah menyebabkan remaja tidak memenuhi waktu tidur ideal, yaitu 8–9 jam per hari.

Rumusan Masalah

Bagaimana cara menyampaikan informasi dan merancang kampanye yang efektif untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya pola tidur sehat?

Tujuan Perancangan

Mengetahui cara menyampaikan informasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola tidur sehat untuk remaja. Mengetahui cara merancang kampanye yang efektif untuk menanamkan pola tidur sehat pada

remaja.

Analisis SWOT Pengumpulan Data

1. Penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden remaja dengan range umur 11-17 tahun secara online.

2. Studi literatur melalui buku, jurnal, artikel, media massa, serta situs-situs yang bersifat resmi dan terpercaya.

3. Wawancara kepada psikolog untuk mendapat informasi mengenai kecenderungan remaja dan gaya hidupnya di masa kini.

Kampanye yang dilakukan secara online dengan mobile apps yang memakai gaya visual yang disesuaikan dengan remaja kota besar.

Tujuan Akhir

(14)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari proses penyusunan Tugas Akhir mengenai

perancangan kampanye membangun pola tidur sehat ini yaitu:

1. Menyadarkan target sasaran agar menerapkan pola tidur sehat dengan

menggunakan pendekatan komunikatif secara bertahap, yaitu memberikan

kesadaran mengenai waktu tidur yang ideal, memberi gambaran manfaat positif

dari pola tidur sehat, memberikan tips dan informasi mengenai tidur, dan mengajak

untuk mulai membiasakan diri dengan pola tidur sehat.

2. Menggunakan pendekatan-pendekatan kreatif baik dari segi komunikasi, visual,

dan media yang disesuaikan dengan target yang merupakan remaja perkotaan

sehingga pesan dapat tersampaikan dengan efektif.

5.2Saran

Saran penulis berdasarkan proses penyusunan Tugas Akhir ini yaitu untuk membuat

kampanye yang targetnya merupakan kalangan remaja, dapat dilakukan dengan

memperhatikan penggunaan warna, gaya visual, pendekatan yang sesuai dan dapat

menarik perhatian target. Selain itu, dengan memperhatikan konten apa saja yang ingin

disampaikan dalam setiap media.

Saran penulis bagi masyarakat, terutama kalangan remaja yang memiliki manajemen

waktu yang buruk dan sering tidur larut malam agar dapat mulai menerapkan pola tidur

sehat karena banyak manfaat positif bagi kesehatan dan psikologis yang dapat diraih

(15)

74 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anna, K. Lucia. 25 September 2015. “Jam Kerja Organ Tubuh Menurut Pengobatan

Tiongkok”, (Online), (www.health.kompas.com, diakses 20 Januari 2016).

Antar, Venus. 2004. Manajemen Kampanye; Panduan Teoritis Dan Praktis Dalam

Mengefektikan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekaatam Meda.

Ariadinata, Jumali. 10 Desember 2012. “Gamification: Teknik Game Design untuk

Kemudahan Training Karyawan”, (Online), (www.kompasiana.com, diakses 31

Maret 2016).

Buyens, Jim. 2001. Web Database Development. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Guyton, A. C. and Hall, J. E. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta:

EGC.

Hurlock, E. 1992. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 1996. Marketing Manajement: Analysis, Planning, Implementation,

and Control. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks kelompok Gramedia.

Kusmiati, Artini. (1999). Teori Dasar Desain Komunikasi Visual. Jakarta:

Djambatan.

M.Romli, Asep Syamsul. (2012). Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola

Media Online. Bandung: Nuansa Cendekia.

Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan; Konsep, Proses dan

Praktik Edisi 4. Volume 2. Jakarta: EGC.

Prasadja, Andreas. (2009). Ayo Bangun! dengan Bugar karena Tidur yang Benar.

(16)

Rafknowedge. (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo.

Sa’id, Musthofa Abu (2015). Mendidik Remaja Nakal. Yogyakarta: Semesta

Hikmah.

Sarwono, Sarlito Wirawan (2002). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo

Referensi

Dokumen terkait

Model guru yang berkarakter akan menjadi optimal dalam mengembangkan indigeneous siswa jika dalam pelaksanaannya bernafaskan empat kompetensi seorang pendidik yang

“Sersan Ahmed dengan tampang dingin menatap tajam seluruh anak buahnya. Tugas mereka berbeda sekali hari ini. Tidak menyerbu musuh.. Tidak juga meluluh-lantakkan gedung- gedung

3) Mendukung iklim berusaha yang baik sehingga kegiatan ekonomi dapat berjalan dengan pasti dan aman serta efisisen Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2014 sebesar 5,0

Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah jantung pisang sebagai bahan tambahan dalam pembuatan abon ikan lele serta memanfaatkan ikan lele sebagai bahan

Hasil penelitian diatas menunjukkan ibu yang mempunyai pengetahuan yang baik merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kepatuhan ibu baik dalam melakukan

Keempat aktor dalam quadruple helix tersebut seharusnya bekerja secara terintegrasi, sehingga dapat memainkan peran masing- masing secara optimal, akan tetapi praktek

Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menyampaikan seluruh persyaratan peraturan atau operasional spesifik / informasi yang berkaitan dengan produk ini. Klasifikasi pengangkutan

Saat ini remaja di usia 13-18 tahun sering mengabaikan kesehatannya, salah satu alasan yang sering mereka sebutkan adalah kesibukan, alasan ini yang sering digunakan remaja