iv ABSTRAK
STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN TINGGI NO.69/PID/2010/PT.SBY DALAM HAL PERMOHONAN RESTITUSI KORBAN TINDAK PIDANA DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG
NO. 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
Ajeng Bunga Apriestia K. P. 110110080142
Salah satu bentuk perlindungan kepada korban atas kerugian yang dideritanya sebagai akibat dari terjadinya tindak pidana adalah dengan pemberian restitusi. Dalam kasus yang penulis kaji, gugurnya tuntutan restitusi yang dimohonkan keluarga korban dalam kasus pembakaran dan perusakan yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Al-Fatah di Magetan, disebabkan hakim pada pengadilan tingkat banding tidak mempertimbangkan dan memutuskan kembali mengenai restitusi dalam putusannya. Dengan demikian pemulihan hak korban berupa permohonan retitusi menjadi tidak dapat dipenuhi. Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian dengan tujuan; pertama, untuk mengetahui bagaimanakah akibat hukum dari tuntutan restitusi yang tidak dipertimbangkan dan diputuskan kembali dalam putusan Pengadilan Tinggi Surabaya No. 69/PID/2010/PT.SBY dan; kedua, untuk mengetahui bagaimana penggunaan Pasal 7 Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 terhadap restitusi yang tidak dipertimbangkan dan diputuskan kembali dalam putusan Pengadilan Tinggi Surabaya No. 69/PID/2010/PT.SBY.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan studi kasus ini deskriptif analisis dengan pendekatan yuridis normatif yang dilakukan dengan studi kepustakaan serta penelaahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan permasalahan hukum yang dipilih.
v ABSTRACT
CASE STUDY ABOUT THE VERDICT OF APPEAL COURT NO.69/PID/2010/PT.SBY ABOUT RESTITUTION PLEA BY THE VICTIM
OF CRIMINAL ACT RELATED TO ACT NO. 13 YEAR 2006 ABOUT WITNESS AND VICTIM PROTECTION
Ajeng Bunga Apriestia K. P. 110110080142
Restitution is a form of victim protection to restore one’s condition after an occurence of criminal act. In the case study the writer examined, the restitution plead by the family of the victim of arsen and vandalism act commited by scholars of Pondok Pesantren Al-Fatah in Magetan were powerless for the reason that the judges in appeal court did not include consideration of restitution to the damage done in their verdict. For this, the victim does not eligible for a restitution. In such circumstances, the writer commited a reaserch on the case with following purposes; firstly, to know how an unconsidered and unincluded plea of restitution in the court’s verdict No. 69/PID/2010/PT.SBY impact the rights of the victim, and; secondly, to know how article 7 Act No. 13 year 2006 applies in this case where restitution were not considered and unincluded in the verdict of the judges in the appeal court No. 69/PID/2010/PT.SBY.
The research method the writer applies in the writing of this case study is descriptive analytic with juridicial normative approach commited with biblical study and close examination of acts relevant to the case.
