• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN PROTOTYPE PORTAL SECURITY PADA PERUMAHAN BERBASIS SMS GATEWAY DAN MIKROKONTROLER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN PROTOTYPE PORTAL SECURITY PADA PERUMAHAN BERBASIS SMS GATEWAY DAN MIKROKONTROLER."

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

MIKROKONTROLER

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan

Dalam Memper oleh Gelar Sar jana Komputer

J ur usan Teknik Infor matika

Diajukan oleh :

ERNA TRI WAHYU NINGSIH

0834010214

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA

TIMUR

(2)

PEMBUATAN

PROTOTYPE

PORTAL

SECURITY

PADAPERUMAHAN

BERBASIS SMS

GATEWAY

DANMIKROKONTROLER

Disusun Oleh :

ERNA TRI WAHYU NINGSIH

NPM : 0834010214

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Negara Lesan

Gelombang IV Tahun Akademik 2011/2012

Menyetujui,

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT.

Ir. L. Urip Widodo, MT.

NIP.19651109 199103 1 002

NPT.19570414 198803 1 001

Mengetahui,

Ketua J ur usan Teknik Infor matika

Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

(3)

BERBASIS SMS

GATEWAY

DAN MIKROKONTROLER

Disusun Oleh :

ERNA TRI WAHYU NINGSIH

NPM. 0834010214

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi

J ur usan Teknik Infor matika Fakultas Teknologi Industri

Univer sitas Pembangunan Nasional " Veteran" J awa Timur

Pada Tanggal 17 Februari 2012

SUSUNAN TIM PENGUJ I :

Pembimbing :

Tim Penguji :

1.

1.

Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT.

Basuki Rahmat, S.SI. MT.

NIP. 19651109 199103 1 002

NIP. 3 6907 06 0209 1

2.

2.

Ir. L. Urip Widodo, MT.

Dr. Ir. Ni Ketut Sar i, MT.

NPT.19570414 198803 1 001

NPT. 19650731 199203 2 002

3.

Penguji 1,

3.

(4)

Judul

: Pembuatan

Prototype

Portal

Security

Pada Perumahan Berbasis SMS

Gateway

dan Mikrokontroler

Pembimbing 1

: Prof. Dr. Ir. H. Akhmad Fauzi, MMT.

Pembimbing 2

: Ir. L. Urip Widodo, MT.

Penyusun

: Erna Tri Wahyu Ningsih

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini merambah semakin luas dengan ditunjang dengan

perpaduan teknologi mikrokontroler, oleh sebab itu dapat mempengaruhi masyarakat luas dalam

menggunakan suatu alat yang canggih dan itu menunjukkan suatu efisiensi dalam

penggunaanya. Kepraktisan teknologi dalam perkembangan tersebut sangat mempengaruhi

kebutuhan manusia untuk membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pengontrolan keamanan

portal tanpa membutuhkan tenaga

security

untuk membuka dan menutupnya meskipun terdapat

security

yang menjaga dan mengawasi keamanan komplek perumahan.

Untuk itu dibuatlah suatu sistem pengontrolan

portal security

pada perumahan berbasis

sms

gateway

dan mikrokontroler pada komplek perumahan dimana memudahkan penghuni

kompek perumahan untuk buka tutup portal hanya dengan mengirimkan SMS dari

ponsel

penghuni komplek. Pada sistem tersebut menggunakan mikrokontroler tipe AT89S52 sebagai

pengontrol sistemnya serta menggunakan pemrograman BASCOM-8051, dan modem Wavecom

tipe M1206B untuk menghubungkan antara SMS dari

ponsel

penghuni komplek dengan

mikrokontrolernya. Selain itu ditanamkan juga LDR atau sensor cahaya yang digunakan untuk

penanganan resiko apabila terdapat objek / halangan yang berada pada tengah-tengah portal

sehingga portal tidak akan menutup selama terdapat halangan di tengah portal tersebut.

Digunakan juga Led untuk memberikan cahaya pada LDR agar dapat bekerja. Untuk datanya

di

interface

kan ke modem sistem secara

serial

dengan menggunakan

serial port RS232.

Dalam implementasi sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, dimana diberikan suatu

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, atas puji dan kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat serta

Kasih Sayang-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat untuk menempuh tugas akhir di

Universitas Pembangunan Nasional “VETERAN” Jatim. Penulis membahas tentang

Pembuatan

Prototype

Portal

Security

Berbasis SMS

Gateway

dan Mikrokontroler.

Pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

2.

Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT., selaku ketua jurusan Teknik Informatika

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim.

3.

Bapak Prof. Dr. H. Akhmad Fauzi, MMT

.

sebagai Dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang

berguna dalam membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4.

Bapak Ir. L. Urip Widodo, MT.sebagai Dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang

berguna dalam membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5.

Bapak Basuki Rahmat, S.SI, MT., Bapak Ir. R. Purnomo Edi Sasongko, MP. dan

Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Dosen Penguji LesanTugas Akhir Jurusan

Teknik Informatika, FTI UPN “VETERAN” Jatim.

(6)

7.

Terima kasih kepada kedua orang tua yang telah memberikan dorongan motivasi

dan do’a untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8.

Kakak dan keluarga kami yang selaku memberikan dukungannya kepada kami

dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

9.

My Soulmate yang sudah memberikan ide, semangat dan do’a

10.

Kakak angkatan atas mas Firman yang telah memberikan ide dan memberikan

dorongan motivasi dalam mengerjakan Tugas Akhir.

11.

Sahabat Geje Gank, Brader Dwi, Sister Marie, Brader Arip, dan Brader Dio yang

membantu memberikan support dan do’a.

12.

Kepada teman – teman yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu atas segala

bantuannya dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyelesaikan kerja

praktek ini, namun penulis berharap semoga pelaksanaan kerja praktek ini dapat ikut

menunjang perkembangan ilmu pengtahuan, khususnya Teknik Informatika, kritik

dan saran yang membangun kami harapkan nntuk kesempurnaan penukisan laporan

ini, semoga dapat bermanfaat.

Surabaya, Februari 2012

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ...x

BAB I : PENDAHULUAN ...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...3

1.3. Batasan Masalah...4

1.4. Tujuan Penelitian ...4

1.5. Manfaat Penelitian...5

1.6. Metodologi Pelaksanaan ...5

1.7. Sistematika Penulisan ... BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA ...9

2.1. Kebutuhan Hardware ...9

2.2. Mikrokontroler Tipe AT89S52 ... ....9

2.2.1. Spesifikasi Mikrokontroler AT89S52 ...10

2.2.2. Fungsi Pin AT89S52 ...12

2.2.3. Memori ...16

2.2.4. Interupsi ...17

(8)

2.2.6. Register ...19

2.2.7. Sumber Pencacah ...23

2.3. Motor DC ...24

2.4. Relay ...25

2.5. Sensor LDR ...26

2.6. Wavecom M1206B ...27

2.7. Kebutuhan Software ...28

2.8. Basic Compiler 8051 ...29

2.8.1. Bagian BASCOM ...29

2.8.2. Program Simulasi ...31

2.8.3. Compiler ...33

2.8.4. Program BASCOM 8051 ...34

2.8.5. Karakter Dalam BASCOM ...35

2.9. AT Command ...36

2.10. ISP PGM...38

2.11. Short Message Service ...40

2.11.1. Sejarah SMS ...40

2.11.2. SMS Gateway ...41

BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ...44

3.1. Deskripsi Sistem ...44

3.2. Diagram Blok Penelitian ...46

3.3. Analisa Kebutuhan Perangkat Keras...47

(9)

3.3.4. LDR ...48

3.3.5. Catu Daya ...49

3.3.6. Wavecom M1206B ...49

3.3.7. Handphone ...50

3.3.8. Maket Portal ...50

3.4. Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak ...50

3.4.1. Basic Compiler ...51

3.4.2. ISP PGM ...51

3.5. Analisa Kebutuhan Proses ...51

3.5.1 Proses Input ...52

3.5.2. Proses Kontrol Utama ...52

3.5.3. Proses Eksekusi Portal ...52

3.5.4. Proses Output ...53

3.6. Analisa Perancangan Perangkat Keras ...54

3.6.1. Mikrokontroler AT89S52 ...54

3.6.2. Rangkaian Sistem Keseluruhan ...56

3.7.Perancangan Perangkat Lunak ...57

3.8.Perancangan Maket...61

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM ...63

4.1. Implementasi Perangkat Keras ...63

(10)

BAB V : UJ ICOBA DAN ANALISA ...80

5.1. Uji Coba ... ....80

5.1.1. Uji Coba Modem Wavecom M1206B ...80

5.1.2. Uji Coba ISP dan Mikrokontroler ...81

5.1.3. Uji Coba Portal ...84

5.1.4. Uji Coba Sistem Secara Keseluruhan ...88

5.2. Analisa ... ....91

BAB VI : PENUTUP ...92

6.1. Kesimpulan ...92

6.2. Saran ...93

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belaka ng

Teknologi adalah cara untuk mendapatkan suatu kualitas yang lebih baik,

lebih murah, lebih cepat, lebih mudah dan lebih menyenangkan. Salah satu

teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi dibidang

mikrokontroler dan SMS (Short Message Service). Dalam perkembangan zaman

di era globalisasi untuk saat sekarang kemajuan teknologi sangat berkembang

dan itu menunjukkan suatu efisiensi dalam penggunaanya. kepraktisan teknologi

dalam perkembangan tersebut sangat mempengaruhi kebutuhan manusia untuk

membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pengontrolan keamanan portal tanpa

membutuhkan tenaga security untuk membuka dan menutupnya meskipun

terdapat security yang menjaga dan mengawasi keamanan komplek perumahan.

Pada saat ini, keamanan dalam berbagai wilayah sangat perlu

ditingkatkan terutama pada wilayah komplek perumahan, dimana pengontrolan

security portalnya masih menggunakan sistem manual yaitu dengan tenaga

manusia / security. Pengontrolan keamanan portal yang banyak dijumpai dengan

menggerakkan portal tersebut untuk membuka dan menutupnya masih

mengandalkan tenaga manusia tidak secara otomatis. Untuk itulah dikembangkan

suatu alat yang dapat digunakan sebagai pengontrolan keamanan security pada

(12)

Dengan adanya sistem keamanan portal pada perumahan komplek maka

penghuni komplek dapat mengendalikan portal tanpa harus menunggu security

untuk membuka dan menutupnya karena portal merupakan jalur penghubung

utama untuk masuk dalam komplek perumahan, sistem keamanan portal kali ini

menggunakan Mikrokontroler tipe AT89S52 sebagai pemroses kontrol hardware

handphone. Sensor yang digunakan adalah sensor cahaya / LDR (Light

Dependent Resistor) sehingga pada saat delay selama 20 second telah habis dan

sensor mendeteksi objek yang masih berada di bawah portal maka sensor tersebut

menunggu hingga LDR tidak terdapat suatu halangan di sekitar portal.

Teknologi SMS diterapkan pada sistem aplikasi ini karena SMS

merupakan salah satu media komunikasi yang telah berkembang secara luas yang

digunakan oleh masyarakat baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh yaitu

melalui ponsel. Saat ini ponsel merupakan barang yang menjadi kebutuhan

bahkan mempengaruhi perilaku dan budaya masyarakat seakan ponsel menjadi

kebutuhan penting yang wajib dibawa. Layanan ponsel yang paling banyak

digunakan oleh masyarakat saat ini adalah SMS karena penggunaan SMS

biayanya murah dan pesannya bersifat pribadi. Bila menghubungkan

permasalahan yang telah dikemukakan pada awal fungsi dari ponsel yang dapat

digunakan untuk berkomunikasi dapat juga digunakan sebagai penghubung

dengan alat yang disetting sebelumnya, maka dapat dipangkas waktu yang

semaksimal dan seefesien mungkin. Dengan pemakaian ponsel tersebut maka

dapat dikembangkan fungsi dari penerima (receiver) yang dihubungkan dengan

(13)

dapat menghemat biaya yang dikeluarkan yaitu menggunakan SMS Gateway

sebagai software tambahan dan sebuah ponsel yang terhubung dengan komputer

melalui kabel data. Kini hanya dengan mengirimkan SMS dari ponsel yang di

gunakan ke nomor tujuan dan berlaku sebagai security elektronik, maka dapat

mengendalikan portal komplek perumahan yang bisa digunakan oleh penghuni

komplek perumahan.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam Penjelasan yang telah di sampaikan pada Latar Belakang di atas,

dapat di rumuskan permasalahan Pembuatan Prototype Portal Security berbasis

SMS Gateway dan Mikrokontroler untuk saat ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana cara mendeteksi kondisi portal hingga dapat sebagai data

yang masuk pada mikrokontroler?

b. Bagaimana delay yang terjadi saat proses portal akan menutup ketika

terdapat suatu objek yang berada pada tengah-tengah portal tersebut?

c. Bagaimana mikrokontroler membaca data yang akan masuk dari

kondisi awal dan kemudian mengirimkannya lewat modem sebagai

SMS balasan ke ponsel penghuni perumahan?

d. Bagaimana mikrokontrolermemahami isi SMS dari modem untuk

diproses sehingga dapat digunakan untuk mengontrol portal security?

e. Bagaimana respon sensor cahaya atau LDR dalam mendeteksi suatu

objek?

f. Bagaimana kondisi arus listrik yang mengalir pada motor DC saat

(14)

1.3 Batasan Masalah

Pada penyelesaian dan penganalisaan suatu masalah yang menyangkut

perangkat lunak yang digunakan maka di perlukan suatu batasan masalah untuk

mempermudah dalam pemecahan serta pembahasan tersebut. Adapun batasan

masalah sebagai berikut :

a. Pengontrolan portal security komplek perumahan yang digerakkan

oleh motor DC 9V.

b. Teknik yang digunakan dalam pengiriman SMS dari ponsel penghuni

komplek ke modem untuk mengontrol portal, dan sebaliknya dari

modem.

c. Tidak ada batasan untuk jumlah SMS yang dikirim oleh penghuni

perumahan komplek untuk membuka portal tersebut.

d. Mikrokontroler yang digunakan adalah AT89S52 sebagai sistem

pemrosesan kontrol untuk sistem.

e. Jaringan untuk SMS Gateway yang digunakan adalah jaringan GSM

dengan jasa operator seluler IM3.

f. Tidak menggunakan Database dalam penyimpanan SMS dalam

modem.

g. Nomor tujuan yang digunakan hanya 1 nomor.

h. Hanya bisa menerima kendaraan yang masuk sesuai dalam waktu 20

second.

1.4 Tujuan

(15)

a. Dapat membuat sistem pengontrolan portal security dengan mengirim

pesan melalui SMS.

b. Membangun sistem pengontrolan keamanan pada portal komplek

perumahan secara sederhana.

1.5 Manfaat

Adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

a. Meningkatkan kemampuan sistem berbasis SMS Gateway dan

mikrokontroler yang semakin berkembang pesat dewasa ini.

b. Memanfaatkan teknologi ponsel terutama SMS dengan mengirimkan

kode tertentu informasi yang diinginkan dapat diketahui dan

mengontrol sistem kontrol sesuai perintah.

c. Memberikan kemudahan kepada penghuni komplek perumahan untuk

mengakses dan mengendalikan portal security tanpa harus

menghubungi security.

1.6 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem

mikrokontroler ini melalui percobaan langsung jika gagal maka akan terus dicoba

lagi atau trayer error Dan untuk melakukan penelitian tersebut, berikut tahap -

tahapanya :

a. Metode Studi Kepustakaan

Metode Kepustakaan juga digunakan oleh penulis untuk

(16)

dari buku, membuka situs-situs dari internet yang ada hubungannya

dengan penulisan untuk penelitian tersebut

b. Metode Per encanaan Alat

Dengan Metode perencanaan alat ini penulis dapat melakukan

pendaftaran atau merencanakan List alat apa saja yang dibutuhkan

untuk membuat dalam penelitian yang dilakukan.

c. Metode Pembuatan Softwar e

Dalam Metode ini penulis melakukan pembuatan software yang

akan ditanam dalam sistem mikrokontroler pada portal.

d. Metode Pengujian Alat dan analisa Alat

Pada metode ini penulis melakukan pengujian alat yang telah

dibuat serta hasil analisa terhadap data hasil pengujian.

e. Metode Kesimpulan

Metode ini penulis mengambil keputusan dari hasil pengujian

data pada sistemnya.

f. Metode Penyusunan buku lapor an

Dalam metode ini penulis melakukan pembuatan laporan

berdasarkan serangkaian kegiatan yang telah dilakukan dalam

penyelesaian tugas akhir.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan

(17)

Sistematika Penulisan Skripsi.

BAB II : TINJ AUAN PUSTAKA

Pada bab ini membahas tentang landasan teori pemecahan

masalah yang berhubungan dengan penelitian tersebut yang

menyangkut sms (short massage service), konsep dasar

mikrokontroler, konsep dasar komunikasi serial dengan

komputer.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang perancangan sistem apa saja yang

perlu dianalisa dan digunakan yang meliputi : kebutuhan

data, kebutuhan hardware dan software, kebutuhan proses,

perancangan sistem yang berbasis mikrokontroler,

komunikasi serial dengan modem Wavecom M1206B, serta

analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dari program

yang telah dibuat sebelumnya.dan ini merupakan bagian

yang paling penting untuk menjawab dari permasalahan

yang terjadi.

BAB V : UJ I COBA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang uji coba dari program yang

(18)

pogram serta cara kerja apakah sesuai dengan tujuan yang

dimaksud.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang

diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap alat yang

dibuat serta saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.

(19)

Bab ini akan menjelaskan dari bagian – bagian peralatan yang digunakan

yang menyangkut kebutuhan hardware dan kebutuhan software dalam pembuatan

alat untuk Pengontrolan portal security pada perumahan komplek yang berbasis

mikrokontroler.

2.1 Kebutuhan Har dwar e

Dalam pembuatan sistem kemananan portal security pada perumahan

komplek dibutuhkan suatu kebutuhan. Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan

hardware dan kebutuhan software untuk mendukungnya. Dan kebutuhan tersebut

sangat mempengaruhi dalam pembuatan sistem pengontrolan portal.

Adapun hardware yang digunakan dalam perancangan sistem

pengontrolan kemanan portal pada perumahan komplek yaitu mikrokontroler tipe

AT89S52, Modem Wavecom M1206B, Motor DC, Relay, Sensor LDR.

Kebutuhan ini nantinya akan berpengaruh dalam sistemnya.dan kebutuhan

perangkat keras tersebut mudah di temui di pasaran.

Tanpa adanya kebutuhan ini maka sistem tidak akan berjalan dan tidak

dapat difungsikan. Beberapa penjelasan tentang kebutuhan perangkat keras yang

mendukung pembuatan sistem keamanan ini akan di jelaskan dibawah ini.

2.2 Mikr okontroler tipe AT89S52

Mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dirancang khusus untuk

(20)

chip. AT89S52 adalah salah satu anggota dari keluarga MCS-51/52. AT89S52

dirancang oleh Atmel sesuai dengan instruksi standar dan susunan pin 80C5.

Mikrokontroler 89S52 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8Kbyte

Flash Programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM), yang

memungkinkan memori program untuk dapat diprogram kembali. Mikrokontroler

bertekhnologi memori non Volatile kerapatan tinggi dari Atmel ini kompatibel

dengan mikrokontroler standar industry MCS-51 baik pin kaki IC maupun set

instruksinya.

Mikrokontroler AT89S52 mempunyai kelebihan di dalamnya. Kelebihan

tersebut yaitu mempunyai flash memori sebesar 8Kbyte, RAM 256 byte serta 2

buah data pointer 16 bit. Dan pada AT89S52 sistem kerjanya lebih powerfull

meskipun sedikit lebih mahal dibandingkan 89S51.

( Sumber : Widodo )

2.2.1 Spesifikasi Mikr okontr oler AT89S52

Mikrokontroler type AT89S52 mempunyai spesifikasi yaitu Sebuah CPU

(Central Processing Unit) 8 bit, empat buat port I/O. yang masing-masing terdiri

dari 8 bit, 8Kbyte in system programmable (ISP) flash memori dengan

kemampuan 1000 kali baca/tulis tegangan kerja 4V-5.0V, 256x8 bit RAM

(Random Acces Memory) internal, 32 jalur I/O dapat diprogram, 3 Buah 16 bit

Timer/Counter (T0, T1, dan T2), 8 sumber Interrupt.

Selain itu terdapat juga sebuah port serial dengan full duplex UART

(Universal Asynchronous Receiver Transmitter), Watchdog Timer, dual data

(21)

dapat bekerja dengan rentang 0 – 33Mhz, kecepatan maksimum pelaksanaan

interuksi per siklus adalah 0,5 µs pada frekuensi clock 24Mhz

Apabila frekuensi clock mikrokontroler yang digunakan adalah 12Mhz,

maka kecepatan pelaksanaa interuksi adalah 1 µs . Dalam mikrokontroler terdapat

blok diagram yang menjelaskan tentang bagian- bagian di dalam mikrokontroler

tersebut. Blok diagram dapat ditampilkan pada Gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroller AT 89S52

( Sumber : Riadhy, Rifqi, 2011 )

Mikrokontroler AT89S52 mempunyai beberapa pin di dalamnya yang

(22)

Gambar 2.2 pin Mikrokontroler tipe AT89S52

( Sumber : Riadhy, Rifqi, 2011 )

2.2.2 Fungsi dar i masing – masing pin AT89S52

a. Pin 1 sampai 8 (Port 1)

Merupakan port pararel 8 bit dua arah (bidirectional) yang dapat

digunakan untuk berbagai keperluan (general purpose).

b. Pin 9

Merupakan pin reset, reset aktif jika mendapat catuan tinggi. Jika

pada pin ini diberi input “1” (HIGH) selama minimal 2 machine cycle,

maka sistem akan direset dan register internal AT89S52 akan bernilai

default tertentu.

Proses reset merupakan proses untuk mengembalikan sistem

kekondisi semula. Reset tidak mempengaruhi internal program memori.

Reset terjadi jika pin RST bernilai high selama minimal dua siklus lalu

(23)

Power on reset merupakan proses reset yang berlangsung secara

otomatis pada saat sistem pertama kali diberi suplai.

Proses ini mempengaruhi semua register dan internal data memori.

c. Pin 10 sampai 17 (Port 3)

Adalah port parallel 8 bit dua arah yang memiliki fungsi sebagai

berikut :

• P3.0 (10) : RXD (port serial penerima data)

• P3.1 (11) : TXD (port serial pengirim data)

• P3.2 (12) : INT0 (input interupsi eksternal 0, aktif low)

• P3.3 (13) : INT1 (input interupsi eksternal 1, aktif low)

• P3.4 (14) : T0 (eksternal input timer / counter 0)

• P3.5 (15) : T1 (eksternal input timer / counter 1)

• P3.6 (16) : WR (Write, aktif low)

sinyal kontrol penulisan data dari port 0 ke memori data dan

input-output eksternal.

• P3.7 (17) : RD (Read, aktif low)

sinyal kontrol pembacaan memori data input-output eksternal ke

port 0.

d. Pin 18

Pin 18 Sebagai XTAL 2. Keluaran osilator yang terhubung pada

Kristal. ( XTAL2 ini berfungsi sebagai keluaran dari rangkaian osilasi

mikrokontroler tersebut ).

e. Pin 19

Sebagai XTAL 1, masukan ke osilator berpenguatan tinggi,

(24)

(XTAL1 berfungsi sebagai masukan dari rangkaian osilasi

mikrokontroler).

f. Pin 20

Sebagai Vss, terhubung ke 0 atau ground pada rangkaian.

g. Pin 21 sampai 28 (Port 2)

Merupakan dual-purpose port (port pararel 8 bit dua arah). Pada

desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Sedangkan

pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address

(alamat), dan di dalam port ini mengirim byte alamat bila pengaksesan

dilakukan pada memori eksternal.

h. Pin 29

Sebagai PSEN (Program Store Enable) adalah sinyal yang

digunakan untuk membaca (Read ), memindahkan program memori

eksternal (ROM / EPROM) ke mikrokontroler (aktif low). PSEN adalah

sinyal kontrol yang mengizinkan untuk mengakses program (code)

memori eksternal. Pin ini dihubungkan ke pin OE (Output Enable) dari

EPROM.

Sinyal PSEN akan “0” (LOW) pada tahap fetch (penjemputan)

interuksi. PSEN akan selalu bernilai “1” (HIGH) pada pembacaan ( Read )

program memori internal. PSEN terdapat pin 29.

i. Pin 30

Sebagai ALE (Address Latch Enable) untuk menahan alamat

(25)

PROG (aktif low) yang diaktifkan saat memprogram internal flash memori

pada mikrokontroler (on chip). ALE digunakan untuk men-demultiplex

address (alamat) dan data bus.

Ketika menggunakan program memori eksternal, port 0 akan

berfungsi sebagai address (alamat) dan data bus. Pada setengah paruh

pertama memori cycle ALE akan bernlai high sehingga mengizinkan

penulisan address (alamat) pada register eksternal. Dan pada setengah

paruh berikutnya akan bernilai high sehingga port 0 dapat digunakan

sebagai data bus.

j. Pin 31

Sebagai EA (External Access) untuk memilih memori yang akan

digunakan, memori program internal (EA = Vcc) atau memori program

eksternal (EA = Vss), juga berfungsi sebagai Vpp (Programming supply

voltage) pada saat memprogram internal flash memori pada

mikrokontroler.

Jika EA diberi input high , maka mikrokontroler menjalankan

program memori internal saja. Jika EA diberi input low, maka AT89S52

menjalankan program memori eksternal (PSEN akan bernilai LOW).

k. Pin 32 sampai 39 (Port 0)

Merupakan port pararel 8 bit 2 arah. Berfungsi sebagai alamat

bawah yang ultiplex dengan data untuk mengakses program dan data

memori eksternal. Port 0 ini dapat digunakan sebagai port Input/Output

(26)

l. Pin 40

Sebagai Vcc, terhubung ke +5 V sebagai catuan untuk

mikrokontroler.

2.2.3 Memor i

a. Memori Program

Pada EPROM 8 Kbyte, jika EA (External Access) bernilai tinggi,

maka program akan menempati alamat 0000 H sampai 0FFF H secara

internal. Jika EA bernilai rendah maka program akan menempati alamat

1000 H sampai FFFF H ke program eksternal. Memori program

merupakan suatu ruang memori yang digunakan untuk menyimpan kode

program dan konstanta yang sifatnya tetap.

Memori program hanya bias dibaca saja (Read Only Memory),

dalam artian ketika sedang melakukan eksekusi program memori hanya

bersifat dibaca saja namun tidak dapat diubah isinya, sebagian memori

program terdapat di dalam chip mikrokontroler (On-Chip) dan sebagian

lagi berada di luar (Off-Chip). Mikrokontroler ATMEL AT89S52

mempunyai kapasitas memori program on-chip sebesar 8 kb

b. Memori Data

RAM merupakan memori data internal (On-Chip). Untuk

AT89S52 mempunyai memori sebesar 256 byte. Pada segment data ini

dibagi menjadi tiga bagian, dimulai dari alamat 0x00 sampai dengan 0xFh

dikenal sebagai register R0 sampai dengan R7 yang diorganisasikan

(27)

Pemilihan bank yang dilakukan dengan memberikan kombinasi

logika pada register Program Status Word (PSW). Bagian berikutnya

adalah mulai alamat 0x20 sampai dengan 0x2f sebanyak 128 bit

merupakan lokasi memori yang dapat dimanipulasi perbit (bit

addressable) juga dikenal dengan segment bit (BDATA). Bagian

berikutnya adalah general purpose RAM mulai alamat 0x30 sampai

dengan 0x7fh.

( Sumber : Riadhy, Rifqi, 2011 )

2.2.4 Inter upsi

Program yang sedang dijalankan oleh Pengendali Mikro AT89S52 dapat

dihentikan untuk sementara dengan meminta interupsi. Apabila AT89S52

mendapat permintaan interupsi maka program counter (PC) akan diisi alamat dari

vektor interupsi.

Kemudian AT89S52 melaksanakan rutin pelayanan interupsi mulai dari

alamat tersebut setelah selesai maka AT89S52 akan kembali ke pelaksanaan

program utama yang ditinggalkan. Pengendali MikroAT89S52 menyediakan 6

sumber interupsi yaitu 2 buah interupsi eksternal (INT 0 dan NT INT 1), 2 buah

interupsi timer (Timer 0, Timer 1) dan 2 buah interupsi port serial.

Selain itu ada juga sebuah non maskable interrupt yaitu reset yang tidak

dapat dihalangi oleh perangkat lunak. Setiap sumber interupsi dapat diprogram

(28)

Untuk mengaktifkan atau menonaktifkan interupsi dikendali oleh register IE

(interrupt enable), sedangkan untuk tingkat prioritasnya diatur oleh IP (interrupt

priority).

( Sumber : Widodo )

2.2.5 Kode instr uk si Pengendali Mikrokontroler AT89S52

Pengendali Mikro AT89S52 mempunyai 256 kode instruksi. Seluruh

instruksi dapat dikelompokkan dalam 4 bagian yang meliputi instruksi 1 byte

sampai 4 byte.

Semua instruksi tersebut dapat dibagi menjadi lima kelompok menurut

fungsinya, yaitu:

a. Instruksi Pemindahan Data

Bagian instruksi ini hanya menyalin data suatu lokasi memori

(sumber) ke lokasi tertentu (tujuan), tanpa terjadi perubahan isi data dari

sumber.

Selain lokasi memori, data juga dapat dipindahkan dari suatu

register ke register lain, pemindahan (penyalinan) antar muka-register dan

antar muka-memori.

b. Instruksi Aritmatika

Instruksi ini melaksanakan operasi aritmatika yang meliputi

penjumlahan, pengurangan, penambahan, pengurangan, perkalian dan

(29)

c. Instruksi Logika dan Manipulasi Bit

Instruksi ini berhubungan dengan operasi-operasi logika pada

accumulator.

Macam dari instruksi ini adalah AND, OR, XOR, perbandingan,

pergeseran, dan komplemen data.

d. Instruksi Percabangan

Instruksi ini mengubah urutan normal pelaksanaan suatu program.

Dengan instruksi ini program yang sedang dilaksanakan akan mencabang

ke suatu alamat tertentu. Instruksi ini dibedakan atas percabangan

bersyarat (misalnya CJNE) dan percabangan tanpa syarat (misalnya

ACALL).

e. Instruksi Stack, I/O, dan Kendali

Kendali ini mengatur penggunaan stack, membaca/menulis port

I/O, serta pengontrolan-pengontrolan.

2.2.6 Register

Pengendali Mikro AT89S52 mempunyai register-register sebagai berikut

ini:

a. Accumulator (r egister A)

Accumulator adalah sebuah register 8 bit. Yang merupakan pusat dari

semua operasi accumulator termasuk didalam operasi aritmatika, operasi logika,

membebani dan serta menyimpan operasi-operasi masukan.

b. Register B

(30)

c. Pr ogr am Counter (PC)

Pencacah program merupakan sebuah register 16 bit yang selalu

menunjukan lokasi memori dari instruksi yang akan diakses.

d. Stack Pointer (SP)

Stack Pointer merupakan sebuah register 16 bit yang mempunyai fungsi

khusus sebagai penunjuk alamat atau data yang berada paling atas pada operasi

penumpukan di RAM. Penunjukan penumpukan selalu berkurang dua setiap kali

data didorong masuk kedalam lokasi penumpukan dan selalu bertambah dua

setiap kali data ditarik ke luar dari lokasi penumpukan.

e. Pr ogr am Status Wor d

Register ini berisi beberapa bit status yang mencerminkan keadaan

Pengendali Mikro. Difinisi dari bit-bit PSW dijelaskan pada Gambar 2.3 seperti

berikut :

CF AC F0 RS1 RS2 OV - P

Gambar 2.3 Definisi bit – bit PSW mikro

- Bit carry flag (CF)

Bit carry (bit ke-8) mempunyai dua fungsi yaitu: Pertama : carry akan

menunjukan apakah operasi penjumlahan mengandung carry (sisa) atau pada

operasi pengurangan mengandung borrow (kurang). Apabila operasi ini

(31)

borrow, maka bit ini akan diset nol. Kedua: carry dimanfaatkan sebagai bit ke

delapan untuk operasi pergeseran (shift) atau perputaran.

- Bit Auxiliar y Ca r r y (AC)

Bit ini menunjukan adanya carry (bawaan) dari bit ketiga menuju ke bit

keempat pada operasi aritmatika atau dari 4 bit rendah ke 4 bit tinggi.

Bit ini jarang digunakan dalam program, tetapi digunakan oleh Pengendali

Mikro secara implisit pada operasi maritmatika bilangan BCD.

- Big Flag 0 (F0)

Bit ini menunjukan apakah hasil operasinya nol atau tidak. Apabila hasil

operasi adalah not, maka bit ini diset 1. Dan apabila hasil operasinya adalah tidak

nol maka bit ini reset. Bit ini juga digunakan pada perbandingan dua buah data.

Bila kedua data sama maka aka diset 1. Sedangkan jika kedua data itu berbeda

makan akan direset nol.

- Bit register select (RS)

RS0 dari RS1 digunakan untuk memilih bank register. Delapan buah

register ini merupakan register serbaguna. Lokasinya pada awal 32 Random

Access Memory atau RAM internal yang memiliki alamat dari 00H sampai 1FH.

Register ini dapat diakses melalui simbol assembler (R0, R1, R2, R3, R4,

R5, R6 dan R7). Pemilihan bank register diperlihatkan pada Tabel 2.2.

Tabel 2.1 Pemilihan Bank Register

RS1 RS2 Bank Lokasi Memari

(32)

Lanjutan Tabel 2.1 Pemilihan Bank Register

0 1 1 08H – 0FH

1 0 2 10H – 17H

1 3 18H – 1 FH

Register R0 dan R1 dapat digunakan untuk pengalamatan tak langsung pada

internal RAM.

- Bit Overflow (OF)

Bit ini menunjukan adanya kelebihan atau kekurangan bit pada operasi

penjumlahan atau pengurangan.

- Bit par ity (P)

Bit ini menunjukan paritas dari hasil operasi, jika 1 (satu) maka hasil

operasinya adalah genap, dan jika 0 (nol) maka hasil operasinya adalah ganjil.

- Power Control Register (PCON)

RegisterPower Control Register berfungsi sebagai pengontrol mode kerja

dari pada CPU. RegisterPower Control Register ini tidak dapat dialamati per bit.

- RegisterTimer Mode (TMOD)

Register Timer Mode yang berfungsi sebagai pengontrol pemilihan mode

operasi untuk timer/counter. Sedangkan untuk pengontrol kerja timer/counter

adalah register timer control (TCON).

- Serial Control Register (SCON)

(33)

port serial. Port serial Pengendali Mikro AT89S52 bersifat full duflex, yang

berarti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan.

Digunakan untuk memilih bank register. Delapan buah register ini

merupakan register serbaguna. Lokasinya pada awal 32 RAM internal yang

memiliki alamat Register penerima dan pengirim pada port serial diakses pada

SBUF (serial buffer).

- Unit Ar itmatik Logik

ALU (Arithmetic Logic Unit) berfungsi melaksanakan operasi-operasi

aritmatik maupun logika, seperti penjumlahan (increment), pengurangan

(decrement), operasi OR, operasi NAND dan sebagainya.

Hasil operasi tersebut selanjutnya disimpan kembali ke dalam

accumulator. Operasi yang terjadi pada ALU berhubungan erat dengan

accumulator dan bit status pada register F/PSW.

(Sumber : Malik, 2003 )

2.2.7 Sumber Pencacah Pewaktuan AT89S52

Pengendali Mikro AT89S52 dilengkapi dengan sumber detak/osilator

internal (on chip oscillator) yang dapat digunakan sebagai sebagai sumber clock

bagi AT89S52.

Untuk menggunakan osilator internal diperlukan tambahan kristal atau

resonator keramik antara pena XTAL1 dan XTAL2 dan sebuah kapasitor ke

ground. Untuk kristalnya dapat digunakan frekuensi dari 3 sampai 24 MHz.

(34)

sumber clock eksternal XTAL 2 NC (No Connection) dan sumber dihubungkan

dengan XTAL1

(Sumber : Nalwan, 2003 )

2.3 MOTOR DC

Motor DC adalah suatu motor yang mengubah energi listrik searah

menjadi mekanis yang berupa tenaga penggerak torsi. Motor DC digunakan

dimana kontrol kecepatan dan kecepatan torsi diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan. Bagian motor DC yang paling penting adalah rotor dan stator.

Yang termasuk bagian stator adalah badan motor, sikat – sikat dan inti

kutub magnet. Bagian rotor adalah bagian yang berputar dari suatu motor dc.

Yang termasuk rotor ialah lilitan jangkar, jangkar, komutator, tali, isolator, poros,

bantalan dan kipas.

Gambar 2.4 Motor DC

Konstruksi motor DC sangat mirip dengan generator DC. Kenyataannya

mesin yang bekerja baik sebagai generator akan bekerja baik pula sebagi motor.

Motor biasanya lebih tertutup rapat dibandingkan generator karena motor

(35)

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Motor DC

Prinsip kerja motor DC yaitu suatu kumparan atau lilitan kawat yang

dialairi arus listrik untuk memperkuat medan magnetic akan mendapatkan gaya

yang dikeluarkan medan magnet tersebut dengan arah tegak lurus pada garis

medan yang dialiri arus.

( Sumber : Andi, 2010 )

2.4 RELAY

Transistor tidak dapat berfungsi sebagai sebagai switch (saklar) tegangan

DC atau tegangan tinggi .Selain itu, umumnya tidak digunakan sebagai switching

untuk arus besar (>5 A). Dalam hal ini, penggunakan relay sangatlah tepat. Relay

berfungsi sebagai saklar yang bekerja berdasarkan input yang dimilikinya.

Keuntungan relay :

• dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC

Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat

Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar

(36)

Kekurangan relay :

Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor

Relay tidak dapat switch dengan cepat

Relay butuh daya lebih besar disbanding transistor

Relay membutuhkan arus input yang besar

( Sumber : Widodo )

2.5 SENSOR LDR

Resistor jenis lainnya adalah Light dependent resistor (LDR). Resistansi

LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya.

Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10MΩ dan dalam keadaan terang

sebesar 1KΩ atau kurang.

LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti kadmium sulfida. Dengan

bahan ini energi dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak muatan yang

dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami

penurunan.

LDR digunakan untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik.

Saklar cahaya otomatis dan alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang

menggunakan LDR. Akan tetapi karena responsnya terhadap cahaya cukup

lambat, LDR tidak digunakan pada situasi dimana intesitas cahaya berubah secara

drastis.

Dibawah ini merupakan gambar dari sensor cahaya atau LDR yang

biasanya digunakan daam pembuatan suatu alat yang tamapak pada Gambar 2.6

(37)

Gambar 2.6 Sensor Cahaya LDR

Sensor cahaya berfungsi untuk mendeteksi cahaya yang ada di sekitar

kita. Sensor yang terkenal untuk mendeteksi cahaya ialah LDR(Light Dependent

Resistor). Sensor ini akan berubah nilai hambatannya apabila ada perubahan

tingkat kecerahan cahaya.

Prinsip inilah yang akan kita gunakan untuk mengaktifkan transistor

untuk dapat menggerakkan motor DC (mirip dengan dinamo pada mainan

mobil-mobilan anak-anak). Perubahan nilai hambatan pada LDR tersebut akan

menyebabkan perubahan beda tegangan pada input basis transistor, sehingga akan

mengaktif/nonaktifkan transistor.

( Sumber : Ridwansyah, 2011 )

2.6 WAVECOM M1206B

Wavecom adalah pabrikkan asal Perancis (bermarkas di kota

Issy-les-Moulineaux, Perancis) yaitu Wavecom.SA yang berdiri sejak 1993 bermula

sebagai biro konsultan teknologi dan sistim jaringan nirkabel GSM. Dan pada

1996 Wavecom mulai membuat desain daripada modul wireless GSM pertamanya

(38)

pengkodean khusus yang disebut AT-command. Sulit mencari referensi module

tipe apa yang pertama dibuat oleh Wavecom SA.

Modem Wavecom tipe M1206B ini merupakan modem yang dapat

digunakan dalam SMS Gateway. Fisik dari Wavecom tipe M1206B ukurannya

lebih besar dan panjang dari pada wavecom tipe M1306B. selain itu antena

standar pada tipe M1206B berupa antenna l, dan adaptornya berupa colokan bulat.

Dalam Wavecom tipe M1206B ini motherboard chipset designnya standar

dan tidak sedikit tahan panas. Dalam Modem wavecom M1206B ini harganya

sedikit murah dibandingkan dengan tipe wavecom M1306B. Adaptor pada

modem wavecom tipe M1206B dapat diganti dengan adaptor nokia, karena pada

dasarnya adaptor nokia sama dengan adaptor di modem wavecom tipe M1206B.

Di bawah ini merupakan modem Wavecom Fastrack tipe M1206B beserta

perangkatnya yang ditunjukkan pada Gambar 2.7 :

Gambar 2.7 Modem Wavecom Fastrack M1206B

( Sumber : WM_PRJ_M12_UGD_001 – 002, 2003 )

2.7 Kebutuhan Softwar e

Pada Kebutuhan software yang terkait dengan pemrograman banyak

(39)

Pinneacle, dan AVR Studio-4. Penulis menggunakan pemrograman Basic

Compiler yaitu software BASCOM-8051 dalam perancangan sistem pengontrolan

security portal pada komplek perumahan. dan untuk menanamkan software yang

telah dibuat dalam bahasa pemograman pada mikrokontroler adalah ISP PGM.

Dari program yang telah dibuat yaitu dari BASCOM-8051 akan

ditanamkan dalam mikrokontroler AT89S52. Dengan kabel data serial yang

digunakan untuk mendeteksi data yang masuk pada mikrokontroler.

2.8 Basic Compiler 8051

BASCOM-8051 adalah program BASIC compiler berbasis windows untuk

mikrokontroler keluarga 8051 seperti AT89C51, AT89C2051, dan lainnya.

BASCOM-8051 merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi BASIC

yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Electric

( Sumber : Wahyudin, 2003).

2.8.1 Bagian-bagian BASCOM

Ketika program BASCOM-8051 dijalankan dengan klik ganda ikon

BASCOM-8051, maka berikut akan tampil bentuk .exe tampilannya.

(40)

Tabel 2.3 merupakan keterangan lengkap ikon-ikon dari program

BASCOM-8051.

Tabel 2.2 Daftar Fungsi Menu BASCOM-8051

ikon Nama Fungsi Shor tcut

File New Membuat file baru Ctrl+N

Open File Membuka file Ctrl+N

File Save Menyimpan file Ctrl+S

File Close Menutup program yang

dibuka

Ctrl+O

Save As Menyimpan dengan nama lain -

Print Preview Melihat tampilan sebelum dicetak

-

Syntax Check Memeriksa kesalahan bahasa Ctrl+F7

Show Result Menampilkan kompilasi program

Ctrl+W

Menu Show Result menampilkan informasi berupa:

Tabel 2.3 Info Show Result

Info Keter angan

(41)

Lanjutan Tabel 2.3 Info Show Result

Stack Start Lokasi awal stack. Ruangan di bawah stack

digunakan untuk variable

Used ROM Menampilkan panjang file biner yang dihasilkan

Processor Menampilkan target prosesor yang dipilih

Date and time Tanggal dan waktu kompilasi

Boud Timer Timer yang digunakan untuk menghasilkan boud

rate, 0 ketika tidak ada timer yang digunakan

Boud rate dan frekuensi

Boud rate yang dipilih dan kristal yang digunakan uP

ROM Start Lokasi awal ROM

RAM Start Lokasi awal eksternal RAM

LCD Mode Mode LCD yang digunakan, 4 bit atau 8 bit

2.8.2 Pr ogr am Simulasi

BASCOM-8051 menyediakan pilihan yang dapat mensimulasikan

program. Tampilan program simulasi pada Gambar 2.9 di bawah ini.

(42)

Tombol play berfungsi memulai simulasi. Untuk menghentikan proses

simulasi yang sedang berjalan, gunakan tombol stop. Layar biru di tengah

merupakan simulasi layar komputer ketika menggunakan perintah PRINT atau

INPUT.

Dapat melihat perubahan variabel yang digunakan dalam program ketika

pada kolom nama variabel. Ketika program dijalankan, maka setiap perubahan

variabel akan ditampilkan. Bagian lainnya adalah nilai register-register akan

ditampilkan ketika simulasi dijalankan.

Tombol berikut merupakan simulasi interrupt dari mikrokontroler:

Gambar 2.10 Tombol-Tombol Interrupt

Dengan menekan tombol diatas, missal INT0, program simulasi akan

mendeteksi adanya interrupt 0. Dengan catatan interrupt 0-nya harus diaktifkan

terlebih dahulu.Agar dapat melihat perubahan data pada setiap port atau ketika

ingin memberikan input pada pin-pin tertentu mikrokontroler, maka digunakan

tombol untuk menampilkan jendela yang ditampilkan pada Gambar 2.10 sebagai

berikut:

(43)

Bagian atas mensimulasikan perintah-perintah yang berhubungan dengan

LCD. Sebaliknya, deretan LCD yang dibawah menunjukan kondisi

masing-masing port yang dihubungkan secara common ground. Jika menggunakan

hardware common anode, maka tanda checklist dihilangkan.

Untuk memberikan input pada pin-pin tertentu, tinggal menekan LED

yang diinginkan, maka program simulasi akan melakukan program yang sedang

disimulasikan. Misalnya menggunakan port PI.7 sebagai input, maka menekan

LED pada kolom 7 dan baris P1 ketika program telah dijalankan.

2.8.3 Compiler atau Pener jemah

BASCOM-8051 menyediakan pilihan untuk memodifikasi kompilasi.

Dengan memilih menu Compiler, jendela berikut akan tampil pada Gambar 2.12:

Gambar 2.12 Jendela Option

Keterangan dari pilihan sebagai berikut:

Tabel 2.4Keterangan Menu Pilihan

TAB Menu OPTION Keter a ngan

(44)

Lanjutan Tabel 2.4Keterangan Menu Pilihan

HEX file Menghasilkan file hexdecimal

DEBUG file Menghasilkan file debug dan map

yang diperlukan program simulator

Reportfile Menghasilkan file report

Error file Menghasilkan file error

HEX digunakan beberapa monitor

Communication Baudrate Baud rate yang digunakan untuk komunikasi RS232 dangan komputer Frequency Frekuensi kristal yang digunakan

mikrokontroler

I2C SCL port Pin untuk jalur SCL yang digunakan

rutin I2C

SDA port Pin untuk jalur SDA yang digunakan rutin I2C

RC5 port Pin yang digunakan untuk statemen GETRC5

LCD DB4-DB7 Enable, RS

Port yang dihubungkan dengan peraga LCD

2.8.4 PROGRAM BASCOM 8051

BASCOM-8051 menyediakan rutin-rutin yang mengatur hubungan

mikrokontroler dengan komponen hardware yang tambahan lainnya. Hardware

(45)

oleh BASCOM maupun oleh pengguna. dapat melakukan pengaturan dengan

mengubah pilihan pada bagian kompiler yang telah dijelaskan diatas.

Terdapat berbagai contoh seperti halnya peraga LCD, LCD ini bisa dipakai

untuk menggambar suatu amplitudo, angka yang cukup besar atau huruf yang

besar juga. Sehingga LCD ini banyak manfaatnya.

Sebagai contoh, peraga LCD harus dihubungkan dengan pin-pin berikut.

Tabel 2.5 Alokasi Port untuk LCD

Per aga LCD Port Pin

DB7 PI.7 14

DB6 PI.6 13

DB5 PI.5 12

DB4 PI.4 11

E PI.3 6

RS PI.2 5

RW Ground 4

Vss Ground 1

Vdd Vcc 2

Pengunaan port di atas dapat diubah pada menu option.

2.8.5 Kar akter dalam BASCOM

Dalam program BASCOM, karakter dasarnya terdiri atas karakter alphabet

(46)

Tabel 2.6Karakter Special

Karakter Nama

Blank atau spasi

‘ Apostrophe

* Asterisk (symbol perkalian)

+ Plus sign

, Comma

- Minus sign

. Period (decimal point)

/ Slash (division symbol) will be handled as \

: Colon

“ Double quatition mark

; Semicolon

< Less than

= Equal sign (assignment symbol or relational operator)

> Greater than

\ Backslash (integer or word division symbol)

(Sumber : Mark Alberts, 2000 )

2.9 AT Command

AT Command adalah perintah-perintah yang digunakan dalam komunikasi

dengan serial port. Dengan AT Command dapat diketahui vendor dari Handphone

(47)

megirim pesan, mendeteksi pesan SMS baru yang masuk secara otomatis,

menghapus pesan pada SIM Card dan masih banyak lagi.

Pada sistem yang dibuat untuk pengontrolan security pada komplek

perumahan terdapat perintah yang digunakan tang dijelaskan pada Tabel 2.8 di

bawah ini.

Tabel 2.7 Perintah AT Command

AT+CSCB Memilih broadcast message

AT+CSMS Memilih tipe message service

AT+CMGC Mengirim SMS command

AT+CMSS Mengirim SMS dari memori AT COMMAND Keter angan

AT Mengecek apakah telepon seluluer telah terhubung

AT+CMGF Menetapkan format mode dari terminal

AT+CSCS Menetapkan jenis encoding

AT+CNMI Mendeteksi pesan SMS baru masuk secara otomatis

AT+CPMS Menentukan pembacaan pesan di memori atau SIM Card

AT+CMGL Membuka daftar SMS yang ada pada SIM Card

AT+CMGS Mengirim pesan SMS

AT+CMGR Membaca pesan SMS

(48)

Lanjutan Tabel 2.7 Perintah AT COMMAND

AT+CMMA Acknowledgment SMS directly output

AT+CPMS Memilih memori SMS

AT+CSCA Alamat SMS service centre

(Sumber : Muhammad Resna, 2010 )

2.10 ISP PGM

ISP PGM (in system programming) adalah sebuah software downloader

yang digunakan untuk menanamkan software yang telah dibuat dalam bahasa

pemograman pada mikrokontroler. Adapun penulis menggunakan bahasa

pemograman BASCOM-8051, dari program yang menggunakan BASCOM-8051

tersebut kemudian ditanamkan dalam mikrokontroler AT89S52 menggunakan ISP

PGM.

Sebelumnya ISP PGM tersebut install kedalam sistem operasi komputer,

kemudian ISP PGM dijalankan dan mencari file yang dimaksud yaitu file yang

telah dibuat sebelumnya BASCOM-8051. sebelumnya slot printer dalam

komputer manfaatkan untuk penulisan kedalam mikrokontroler AT89S52,

mikrokontroler tersebut diletakkan dalam sebuah driver yang berhubungan

kekomputer melalui slot printer.

Kemudian setelah file yang dimaksud ditemukan baru proses penulisan

(49)

proses membuka file kemudian ditulis dalam mikrokontroler produksi Atmel

AT89S52.

Gambar 2.13Rangkaian Downloader ISP PGM

Gambar 2.14Jendela ISP Flash

Adapun di atas ini adalah Gambar 2.13 ini merupakan driver ISP

downloader yang menggunakan DB25 untuk menghubungkan dengan

komputer, untuk penulis program kedalam mikrokontroler. Langkah -

langkah yang digunakan yaitu buka file .HEX dan tekan tombol write untuk

(50)

Sebelum memprogram gunakan signature untuk mengetahui koneksi antara

komputer dan mikrokontroler.

(Sumber : Mohammad Asim Khan, 2004 ).

2.11 Short Message Service

Short Message Service (disingkat SMS) atau layanan pesan singkat adalah

sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon seluler untuk mengirim

atau menerima pesan-pesan pendek. Pada mulanya SMS dirancang sebagai bagian

dari Global Sistem for Mobile communication (GSM), tetapi sekarang sudah

didapatkan pada jaringan bergerak lainnya termasuk jaringan Universal Mobile

Telecommunications Sistem (UMTS)

( Sumber : Ferdian Suria, 2011 )

2.11.1 Sejar ah SMS

Sebagai salah satu layanan dalam sistem GSM. Tidak ada satu pihak pun

yang dapat mengklaim sebagai pencetus ide SMS. Ide menambahkan pesan teks

sebagai layanan bagi pengguna yang mobile terangkat di banyak komunitas

pelayanan komunakasi mobile yang dimulai pada awal tahun 1980-an.

Para pakar dari komunitas tersebut menyumbangkan pemikiran di ajang

diskusi. Sebagian besar dari mereka menginginkan SMS sebagai alat

pemberitahuan, seperti pemberitahuan incoming voice mail. Tetapi ada juga yang

menginginkannya sebagai telemetry. Tetapi hanya sedikit yang menyakini SMS

(51)

Pada awal bulan Februari tahun 1985, setelah didiskusikan dengan sub

group dari GSM, yaitu WP3, dipimpin oleh J Audestad, SMS dipertimbangkan di

grup utama GSM sebagai layanan baru di sistem seluler digital. Di dokumen GSM

tentang layanan dan fasilitas yang disediakan oleh sistem GSM (GSM Doc 28/85

rev2, Juni 1985). Baik di mobile originated maupun di mobile terminated,

termasuk point-to-point dan point-to-multipoint, pesan singkat hadir di teleservice

sistem GSM.

SMS komersial pertama dikirim pada tanggal 3 Desember 1992 dari

sebuah personal komputer (PC) oleh Neil Papworth dari Sema Group kepada

Richard Jarvis di jaringan GSM Vodafone di Inggris. SMS pada mulanya

dirancang untuk jaringan GSM, tetapi sekarang hadir di berbagai jaringan,

termasuk jaringan 3G. Meskipun demikian, tidak semua pesan teks menggunakan

SMS. Di Jepang dikenal dengan sebutan Skymail, produk J.Phone dan Short Mail

produk dari NTT Docomo.

( Sumber : Ferdian Suria, 2011 )

2.11.2 SMS GATEWAY

SMS Gateway adalah suatu platform yang menyediakan mekanisme

untuk EUA menghantar dan menerima SMS dari peralatan mobile (HP, PDA

phone, dll) melalui SMS Gateway’s shortcode (sbg contoh 9221). SMS Gateway

membolehkan UEA untuk berkomunikasi dengan Telco SMSC (telkomsel,

indosat, dll) atau SMS platform untuk menghantar dan menerima pesan SMS

(52)

koneksi dengan Telco. SMS Gateway juga menyediakan UEA dengan interface

yang mudah dan standar.

UEA dapat berupa berbagai aplikasi yang memerlukan penggunaan SMS.

Seperti berbagai aplikasi web yang telah banyak menggunakan SMS (free SMS,

pendaftaran, konfirmasi melalui SMS, aplikasi perkantoran, dsb), CMS, acara

pengundian di televisi, dll. UEA melakukan komunikasi dengan SMS Gateway

melalui Internet menggunakan standard HTTP GET atau HTTPS (untuk

komunikasi yang aman). Telco SMSC akan menghantar pesan (SMS) tersebut

kepada perusahaan SMS Gateway (sesuai dengan nomor yang telah disewa)

dengan menggunakan protokol yang khusus.

Dan berdasarkan keyword yang telah dituliskan pada SMS, maka sistem

SMS Gateway akan menghantar SMS tersebut ke URL yang telah ditentukan.

UEA dapat menghantar SMS reply kepada pelanggan melalui SMS Gateway

tersebut. Dan UEA dapat menentukan besarnya biaya (charging) yang akan

dikenakan kepada pelanggan. Biasanya telah ditentukan regulasi biayanya

(microcharging mechanism), contoh Rp 0 (gratis); Rp 500,- ; Rp 1000,- ;

Rp2000,- dst.

a. Keuntungan SMS Gateway

SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran Informasi

dengan menggunakan SMS. Anda dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor

secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database

(53)

anda karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari Database

tersebut.

Selain itu , dengan adanya SMS Gateway anda dapat mengustomisasi

pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan

yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam

mengirim berita karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk

masing-masing penerimanya.

b. Kebutuhan SMS Gateway

Untuk kebutuhan SMS Gateway tidak terlalu belebihan dan juga

fleksibel karena bisa dibuat dengan

1. PC maupun Notebook. Yang mutlak dibutuhkan adalah sebuah

komputer,

2. sebuah ponsel dengan

3. kabel data (Kabel berantarmuka serial yang dapat menghubungi

ponsel dengan PC) atau dapat munggunakan InfraRed dan piranti

lunak sebagai SMS Gateway.

Untuk menggunakan InfraRed anda membutuhkan sebuah ponsel yang

juga memiliki fasilitas tsb, tapi tidak dianjurkan untuk kebutuhan SMS

gateway karena komunikasi dengan InfraRed tidak terlalu baik (jika tergeser

gampang putus).

(54)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada BAB III ini akan dijelaskan tentang analisa dan perancangan sistem

yang dibuat. Analisis dan perancangan sistem mencangkup Deskripsi sistem,

Diagram blok Penelitian, Analisa kebutuhan perangkat keras, Analisa kebutuhan

perangkat lunak, Analisa kebutuhan proses, Analisa perancangan perangkat keras,

Analisa perancangan perangkat Lunak dan Perancangan Maket Sistem.

3.1 Deskr ipsi Sistem

Dalam penjelasan secara umum pada sistem yang dibuat ini akan dibahas

mengenai urutan dari jalannya sistem pada Portal Security Komplekkarena dalam

suatu area perumahan komplek diperlukan suatu pengontrolan dalam keamanan

portalnya secara otomatis sehingga dapat memudahkan penghuni komplek dalam

membuka dan menutup portal tanpa membutuhkan tenaga keamanan terlebih

dahulu hanya dengan menggunakan teknologi komunikasi melalui pengiriman

sms gateway sebagai pengontrol portal tersebut. Sistem yang dibuat sangat

memudahkan penghuni perumahan komplek yang tersaji secara otomatis dan

secara efisien.

Sebelum melakukan penerapan untuk sistem pengontrolan Portal Securiy

maka diperlukan suatu analisa untuk perancangan sistem dan untuk mengetahui

perangkat lunak bisa terhubung dengan mikrokontroler. Pada sistem ini di

dalamnya terdapat 3 cakupan aktifitas yang mengenai input, process, dan

(55)

ponsel dengan format yang tersetting dan dikirimkan ke nomor tujuan pada

modem kemudian untuk prosesnya terdapat di dalam mikrokontroler yang di

terjemahkan ke dalam bahasa Assembly setelah itu portal akan membuka secara

otomatis yang digerakkan oleh Motor DC dan Relay dalam delay 20 second, dan

pada area portal terdapat juga LDR atau sensor cahaya yang akan mempengaruhi

pada mikrokontrolernya dalam menutup portal tersebut, tetapi LDR tidak akan

berfungsi apabila terdapat suatu object atau manusia yang berada pada

tengah-tengah portal sehingga menyebabkan portal tersebut tidak dapat menutup.

Untuk outputnya mikrokontroler akan memberikan suatu laporan pada

modem setelah dilakukan pemrosesan untuk buka portal dan modem akan

mengirimkan suatu balasan pada ponsel penghuni perumahan komplek bahwa

modem meminta perintah demi keamanan portal security untuk mengirimkan

format lagi apakah yakin ingin membuka portal dan apabila penghuni perumahan

komplek menekan BUKA maka balasan akan dikirimkan lagi ke ponsel penghuni

perumahan komplek bahwa portal telah terbuka dan apabila portal menutup maka

penghuni perumahan komplek akan menerima output yang berupa balasan sms

dari modem ke ponsel user. Untuk penghuni perumahan memilih yang BATAL

maka penghuni akan menerima sms balasan dari modem tetapi apabila penghuni

memilih pilihan dengan jeda waktu lebih dari 20 second maka sms tidak berlaku

lagi.

Sedangkan apabila ada tamu atau bukan penghuni perumahan komplek

dan ingin membuka portal secara otomatis dengan mengirimkan message pada

(56)

bahwa mencoba membuka portal. Dan apabila tamu tersebut ingin masuk maka

harus melaporkan terlebih dahulu pada satpam supaya portal dapat dibuka oleh

satpam secara manual.

3.2 Diagram Blok Penelitian

Pada sistem portal security gambaran umumnya dimulai dari sms diterima

oleh modem lalu menghubungkannya dengan menggunakan pengontrol

mikrokontroler AT89S52 dengan IC RS232 sebagai penghubung yang nantinya

akan memberikan suatu aksi untuk membuka portal yang digerakkan oleh motor

DC dan relay.

Proses telah selesai dilakukan untuk membuka portal tersebut dan alat

akan mengembalikan pada mikrokontroler kemudian menghubungkan ke modem

dan akan memberikan laporan balik ke ponsel penghuni perumahan komplek.

Berikut Gambar 3.1 adalah penjelasan Diagram Blok Penelitian.

Gambar 3.1 Blok Diagram Portal Security

M ot or DC Relay M odem

M ikrokontroler AT89S52

(57)

3.3 Analisa Kebutuhan Per angkat Ker as

Sistem pada pengontrolan Portal Security untuk perumahan komplek

membutuhkan beberapa kebutuhan dalam pembuatannya termasuk kebutuhan

hardware. Berikut adalah kebutuhan hardware untuk sistem tersebut.

3.3.1 Mikrokontroler tipe AT89S52

Mikrokontroler tipe AT89S52 merupakan suatu pengontrol sistem.

Mikrokontroler jenis ini adalah bagian dari MCS-51 dimana komponen ini dibuat

dengan teknologi memori Atmel yang nonvolatile dan berkapasitas tinggi serta

kompatibel dengan set instruksi dan kaki out standar industri 80CSI.

Mikrokontroler 89S52 merupakan versi terbaru dibandingkan

mikrokontroler AT89C51 yang telah banyak digunakan saat ini. AT89S52

mempunyai kelebihan yaitu mempunyai flash memori sebesar 8Kbyte, RAM 256

byte serta 2 buah data pointer 16 bit.

Dalam pembuatan portal security pada perumahan ini menggunakan

mikrokontroler AT89S52. Jenis mikrokontroler ini dipakai karena mudah

diperoleh dipasaran dengan harga yang relatif murah, bisa digunakan untuk

berbagai macam keperluan serta mudah memrogramnya karena memiliki fitur ISP

(In-System Programming).

3.3.2 Motor DC

Motor DC atau dapat disebut juga dengan Motor Arus Searah merupakan

mesin listrik yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik.

(58)

diubah menjadi energi mekanik. Kumparan medan pada motor dc disebut stator

(bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang

berputar). Jika terjadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet,

maka akan timbul tegangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah

putaran, sehingga merupakan tegangan bolak-balik.

Motor DC pada sistem di maket ini digunakan sebagai penggerak buka –

tutup portal yang menggunakan tegangan 9V, sedangkan untuk penerapannya

menggunakan Motor DC dengan tegangan 220V atau dengan menggunakan motor

servo.

3.3.3 Relay

Relay adalah komponen yang bekerja berdasarkan induksi elektromagnet.

Bilamana suatu gulungan kawat penghantar (coil) dialiri arus akan timbul medan

magnet yang mengelilingi penghantar tersebut. Medan magnet inilah yang

dimanfaatkan untuk menarik kontak saklar pada motor DC.

Dalam pembuatan portal security ini diperlukan jembatan arus listrik yang

akan menghubungkan dengan motor DC. Dimana motor DC tidak menerima arus

listrik secara langsung sehingga memberikan antisipasi untuk terjadinya

konsleting pada motor DC.

Pada sistem yang dibuat ini menggunakan 2 buah relay. Relay ini nantinya

akan di tempatkan pada modul dan akan disabungkan pada motor DC.

3.3.4 LDR

(59)

besaran cahaya menjadi besaran listrik. Untuk sistem ini menggunakan sensor

cahaya atau LDR. Dimana LDR tersebut diletakkan berhadapan dengan lampu

LED yang nantinya akan memberikan rangsangan cahaya agar motor DC dapat

digerakkan dan portalpun terbuka secara otomatis. Sensor cahaya ini akan bekerja

jika terkena cahaya.

LDR memiliki hambatan yang sangat tinggi jika tidak terkena cahaya dan

memiliki hambatan yang sangat kecil mendekati 0 jika terkena cahaya. Untuk

penerapannya menggunakan sensor infra red.

3.3.5 Catu daya

Catu daya ini menjelaskan tentang adaptor apa saja yang dapat

menyalakan hardware yang yang bersangkutan dengan sistem ini.

Dalam sistem nantinya digunakan adaptor 12V yang digunakan untuk

mikrokontroler, sedangkan untuk beban relay menggunakan adaptor dengan

tegangan sebesar 5Vdan motor DC menggunakan adaptor dengan tegangan

sebesar 9V.

Untuk adaptor pada relay menggunakan adaptor nokia se

Gambar

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Motor DC
Gambar 2.6  Sensor Cahaya LDR
Gambar 2.7 Modem Wavecom Fastrack M1206B
Gambar 2.9  Jendela Program Simulasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Unit-2 ini akan diakhiri dengan tugas praktek berkarya kerajinan dari bahan limbah plastik yang sesuai dengan kebutuhan dan memiliki aksen budaya daerahmu .Unit 3,

Namun menurut laporan Bahagian Teknologi Pendidikan (2002), terdapat beberapa cabaran yang dapat dikategorikan kepada 4 aspek penting yang dihadapi oleh Pusat Sumber

Adapun hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah perbandingan kedua metode yaitu metode pilihan moda angkutan ( mode choice approach) dan metode pendapatan ( income

 Menggunakan bahasa Inggris setiap kali muncul kesempatan untuk memberi saran dan tawaran serta responnya, di dalam dan di luar kelas, dengan unsur kebahasaan yang sesuai

Rendra Agung Prabowo, A 120908023, Perbedaan Prengaruh Metode Latihan Berbeban Leg-press dan Squat Terhadap Peningkatan Prestasi Lari 100 Meter Ditinjau Dari Rasio

Berdasarkan hasil Tabel 3 perlakuan P1 detasseling umur 41 dan P3 detaselling umur 50 ini menunjukkan hasil berpangaruh nyata terhadap parameter berat tongkol

Guru menanyakan kosakata yang belum di mengerti oleh siswa, lalu guru memberi tahu maknanya tentang فراعتلا.. Guru membagikan lembaran kertas yang berisi

Karena pada masa inflasi yang tinggi, nilai barang akan terus naik (semakin mahal), sedangkan nilai uang dan daya beli akan semakin turun. Oleh karena itu, pada