HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MINAT BERWIRASWASTA
DENGAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA
KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN
DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
IMRAN MARULI TUA HUTAHAEAN
NIM. 061255120053
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Imran Maruli Tua, Nim. 061255120053. Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat Berwiraswasta Dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian
belajar dan minat berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa
SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran, baik secara sendiri-sendiri maupun secara
bersama-sama. Metode penelitian bersifat deskriptif korelasional, sampel
penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran kompetensi
keahlian teknik pengelasan tahun ajaran 2012/2013, yang dengan sebanyak 55
orang siswa, instrumen yang digunakan adalah Questioner untuk variabel minat
berwiraswasta dan kemandirian belajar serta dokumentasi untuk mengetahui hasil
belajar teknik pengelasan, teknik analisis data yang digunakan adalah regresi dan
korelasi sederhana dan korelasi ganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1)
Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan
hasil belajar teknik pengelasan kompetensi keahlian teknik pengelasan pada siswa
tingkat III SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran (r = 0,1572), dengan persamaan
garis regresi Yˆ = 75,446 + 0,0980 X1, (2) Terdapat hubungan positif dan berarti
antara minat berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan kompetensi
keahlian teknik pengelasan pada siswa tingkat III SMK Negeri 1 Air
Joman-Kisaran (r = 0,7903), dengan persamaan garis regresi Yˆ = 68,685 + 0,1790 X2, (3)
Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dan minat
berwiraswasta secara bersama-sama dengan hasil belajar teknik pengelasan
kompetensi keahlian teknik pengelasan pada siswa tingkat III SMK Negeri 1 Air
Joman-Kisaran koefisien regresi ganda untuk X1 (0,0427) dan X2 (0,0994),
sedangkan konstanta regresi (88,012) sehingga persamaan regresi adalah
2
siswa dan minat berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan.
Kata kunci : Kemandirian Belajar, Minat Berwiraswasta, Hasil Teknik
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nyalah yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan
membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan
penulisan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Kemandirian Belajar Dan
Minat Berwiraswasta Dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa
Tingkat III Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013 ”.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas
Teknik di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas
akhir ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan waktu, kemampuan dan
pengalaman yang terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua rekan-rekan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. Eka
Daryanto, MT selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar dan tidak
henti-hentinya memberikan pengarahan serta bimbingan kepada penulis.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan beserta stafnya.
2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M,Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
iii
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai narasumber bagi
penulis.
5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd. selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Selamat Riadi selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Drs. Suherman, M.Pd selaku dosen Fak. Teknik Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber
bagi penulis.
8. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si selaku dosen Fak. Teknik Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber
bagi penulis.
9. Bapak Ir. Riski Elpari Siregar, MT selaku dosen Fak. Teknik Jurusan
Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber
bagi penulis.
10.Bapak dan Ibu dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan Pendidikan
Teknik Mesin yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
11.Bapak Drs. Miswardinaf selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Air
Joman, yang membantu saya dalam pengumpulan data penelitian
iv
12.Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua
orangtua tercinta, Ayahanda O. Hutahaean, Ibunda L. Nainggolan yang
telah banyak memberikan doa, semangat dan dukungan moril maupun
materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
13.Abang, kakak dan adik-adik saya tercinta yang telah banyak
memberikan semangat dan dorongan moril maupun materi pada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
14.Buat sahabat-sahabat Mahasiswa Universitas Negeri Medan, yaitu :
Surianto, Zulbahri, Zulfan Iskandar, Boy Lumban Gaol, Gihon
Butar-butar, Elfrida Susiana dan mahasiswa lainnya yang telah banyak
membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan
penyusunan skripsi.
15.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,
dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terima
kasih.
Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima kasih
selama ini, penulis berdoa kepada Tuhan Yang Esa agar selalu
melimpahkan berkat dan rahmatnya kepada kita semua. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih. Amin.
Medan, Februari 2013 Penulis,
v
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Pembatasan Masalah ... 8
D. Perumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB. II KERANGKA TERITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11
A. Kerangka Teoritis ... 11
1. Hakikat Kemandirian Belajar ... 11
2. Minat Berwiraswasta ... 13
3. Hakikat Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 20
B. Kerangka Konseptual ... 24
1. Hubungan Antara Minat Berwiraswasta dengan hasil belajar ... 24
2. Hubungan Kemandirian Belajar dengan hasil belajar ... 25
3. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan Minat Berwiraswasta Secara Bersama-sama Dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 26
C. Hipotesis Penelitian ... 27
BAB. III METODE PENELITIAN ... 29
A. Metode Penelitian... 29
B. Lokasi Penelitian ... 29
vi
D. Devenisi Operasional Ubahan Penelitian ... 32
a. Ubahan Bebas (X) ... 32
b. Ubahan Terikat (Y) ... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ... 33
F. Instrumen Penelitian ... 34
G. Uji Instrumen Penelitian... 36
H. Uji Persyaratan Analisis ... 48
BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 44
A. Deskripsi Data Penelitian ... 44
B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 48
C. Uji Persyaratan Analisis ... 51
D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 55
E. Pembahasan Penelitian ... 59
F. Keterbatasan Penelitian ... 60
BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
B. Implikasi ... 63
C. Saran ... 64
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Pengelasan Siswa Kelas XI Teknik Pengelasan……….. 5
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar ... 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat Berwiraswasta ... 35
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kemandirian Belajar (X1) ... 45
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Minat Berwiraswasta (X2) ... 46
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) . 47 Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Variable Kemandirian Belajar (X1) .... .48
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Minat Berwiraswasta (X2) ... 49
Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) . . 50
Tabel 4.7 Ringakasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data Variabel Penelitian ... 51
Tabel 4.8 Ringkasan Analisa Variabel Untuk Regresi Linier (X1) ... 53
Tabel 4.9 Ringkasan Analisa Variabel Untuk Regresi Linier (X2) ... 54
Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Korelasi Parsial Variabel Penelitian ... 56
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Penelitian ... 69
Lampiran 2. Perhitungan Validitas Angket Kemandirian Belajar (X1) ... 82
Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar (X1) ... 84
Lampiran 4. Sebaran Data Hasil Uji Coba Angket Kemandirian Belajar (X1) ... 87
Lampiran 5. Perhitungan Validitas Angket Minat Berwiraswasta (X2) ... 89
Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Berwiraswasta (X2) .. 92
Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Kemandirian Belajar ... 95
Lampiran 8. Nilai Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) ... 97
Lampiran 9. Perhitungan Rata-rata (M) Standart Deviasi (SD) Variable Penelititan ... 101
Lampiran 10. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel ... 106
Lampiran 11. Uji Normaslitas Sebaran Data Penelitian ... 110
Lampiran 12. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) Atas Kemandirian Belajar (X1) ... 114
Lampiran 13. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) Atas Kemandirian Belajar (X2) ... 122
Lampiran 14. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 129
Lampiran 15. Perhitungan Korelasi Parsial Dan Uji Keberartian ... 132
Lampiran 16. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda ... 135
Lampiran 17. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 138
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Kemandirian Belajar (X1) ... 45
Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Minat Berwiraswasta (X2) ... 46
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan
tenaga-tenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta berkompetensi di
bidangnya masing-masing untuk mencapai keefisienan dan keefektifan kerja.
Maka untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas tidak terlepas
dari peran serta lembaga pendidikan. Hal ini memberikan arti bahwa semakin
banyak tantangan dan permasalahan pendidikan yang akan di hadapi pada masa
depan. Oleh sebab itu pendidikan harus mendapatkan perhatian yang khusus dari
berbagai pihak, terutama pihak pemerintah yang memang telah melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan mulai dari pendidikan dasar
sampai perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan undang-undang sistem pendidikan
nasional (UU SISDIKNAS) tahun 2003 Bab II sub bidang ketentuan umum pasal
3 (tiga) yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar manjadi manusian yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Bila di kaji lebih lanjut dalam sistem pendidikan UU SISDIKNAS No. 20
tahun 2003 bahwa pemerintah memberikan kesempatan belajar yang
seluas-luasnya kepada stiap warga negara tanpa memandang perbedaan jenis kelamin,
2
suku, agama, ras, dan latar belakang sosial ekonomi. Salah satu lembaga
pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas profesional sumberdaya
manusia adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Sekolah menengah kejuruan
(SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk
mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang terampil dan terlatih dalam
bidang keahliannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan
Hadiwiratama (2000), bahwa sekolah kejuruan bertujuan untuk menghasilkan
tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi
persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu
berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru, guna meningkatkan
produksi dan perluasan kesempatan kerja. Oleh karena itu, SMK sebagai salah
satu lembaga pendidikan kejuruan tertantang untuk menghasilkan
manusia-manusia yang memiliki keahlian/keterampilan dan bertanggung jawab terhadap
peningkatan SDM yang berkualitas. Presepsi masyarakat menunjukkan
seakan-akan lulusan sekolah menengah kejuruan belum mempunyai kesiapan kerja.
Kurikulum Spektrum Tahun 2008, menyatakan bahwa Sekolah Menengah
Kejuruan sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa
untuk : (1) Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap
profesional dalam lingkungan keahlian teknik mesin, (2) Mampu memilih karir,
mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkungan
keahlian bekerja, (3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi
kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang
dalam lingkungan keahlian bekerja, (4) Menjadi warga negara yang produktif,
3
Dalam upaya mewujudkan tujuan dari SMK ini, pemerintah meningkatkan
pemberian bantuan-bantuan untuk menambah fasilitas ataupun menambah
kelengkapan alat-alat praktek yang ada di sekolah. Di samping itu pihak sekolah
juga meningkatkan kualitas tenaga pengajar, dalam hal ini guru dengan cara
penataran, pelatihan, dan juga mengadakan kerjasama dengan pihak industri.
Hadiwaratama (2002), menyatakan bahwa "SMK selain bertujuan untuk
menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat
memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa,
tamatannya juga dituntut untuk mampu berusaha sendiri dalam membuka
lapangan kerja baru guna meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan
kerja”.
Usaha mempersiapkan remaja dalam menghadapi masa depan yang serba
kompleks, salah satunya dengan mengembangkan kemandirian. Usaha pendidikan
yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengembangkan kemandirian
menjadi sangat penting. Proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya
penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward dan penciptaan kompetisi
positif akan memperlancar perkembangan kemandirian.
Dalam mencapai tujuan pendidikan di perlukan peningkatan mutu
pendidikan dalam mengupayakan tercapainya pembentukan profil manusia
Indonesia yang siap menghadapi tantangan masa depan, berkualitas dan mampu
membuka lapangan kerja. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah
dengan membangun dan meningkatkan hasil belajar termasuk prestasi belajar
dibidang mesin produktif, yaitu dalam keahlian teknik pengelasan. Selain itu
4
tanpa bantuan orang lain setelah penjelasan oleh guru yang mengajar pada bidang
studi tersebut, hal ini untuk menuntut kemampuan diri siswa tersebut untuk
mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja di lapangan secara mandiri.
Kemandirian belajar merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa kegiatan praktek memang
diberikan kepada siswa untuk membekali lulusan SMK agar menjadi mandiri atau
berusaha sendiri (berwiraswasta). Kompetensi keahlian teknik pengelasan ternyata
penuh dengan teori dan ketrampilan untuk mengarahkan siswa memahami tentang
arti, peranan, fungsi, dan jurus-jurus untuk melakukan wiraswasta.
Untuk berwiraswasta, seseorang harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan sebagai modal dasar, sedangkan untuk memiliki pengetahuan orang
harus belajar sehingga terbentuklah sumber daya manusia yang kuat. Maka
daripada itu minat berwiraswasta dalam hasil pembelajaran teknik pengelesan
siswa diharapkan juga berkembang di sekolah sejalan dengan pengetahuan dan
keterampilan yang telah dimilikinya. Dengan berwiraswasta maka bukan saja
dapat mengembangkan diri sendiri, tetapi juga dapat membantu masyarakat dan
pemerintah dalam hal membuka lapangan pekerjaan yang baru.
Oleh karena itu, dalam kurikulum SMK Jurusan Mekanik Pemesinan
maupun Jurusan Teknik Mesin Produksi harus selalu berupaya menumbuhkan
minat berwiraswasta. Dengan meningkatkan minat berwiraswasta siswa SMK
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar praktek pemesinan, menguasai
segala sesuatu yang relevan dengan bidang teknik pengelasan sehingga dapat
dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di dunia kerja dan industri maupun
5
SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran adalah salah satu sekolah yang bergerak
dalam bidang teknologi dan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat
bahwa siswa lulusan dari SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran memiliki kesiapan
kerja yang rendah. Hal ini dapat di lihat dari persentase siswa yang lulus dalam
ujian kompetensi tahun 2012/2013, bahwa dari 115 siswa, baru 70 siswa yang
lulus (sekitar 61 %), sementara 45 siswa tidak lulus ujian kompetensi (sekitar 39
%) (data ini di peroleh dari sekolah yang bersangkutan). Hal ini menunjukkan
bahwa banyak siswa lulusan SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran
2012/2013 yang tidak siap kerja.
Salah satu penyebab ketidaksiapan kerja tersebut adanya kelemahan pada
penguasaan Kompetensi Produktif salah satunya adalah teknik Pengelasan. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil belajar teknik pengelasan seperti pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Nilai Pengelasan Siswa Kelas XI Teknik Pengelasan
No. Nilai Pengelasan Jumlah Siswa 1. < 50 13 siswa
didalam kelas tersebut, jumlah siswa yang mendapatkan nilai pengelasan dibawah
70 adalah 83,4 % dari jumlah siswa kelas XI Teknik Pengelasan. Sedangkan
jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 hanya 16,6 %. Dari hasil tersebut
dapat diketahui bahwa lebih banyak siswa yang tidak tuntas nilai pengelasan
6
Ada 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar teknik
pengelasan siswa, yakni : 1) yang berasal dari diri sendiri (internal) antara lain
kecerdasan dan bakat khusus seperti kurangnya kompetensi keahlian yang
dimiliki, perkembangan jasmani dan kesehatannya, minat belajar, sikap belajar,
cita-cita, kebiasaan belajar dan bekerja, latar belakang pendidikan siswa, kesiapan
kerja rendah, rendahnya kreatifitas tamatannya serta tidak adanya unsur
kemandirian untuk mengembangkan diri sendiri dan lapangan kerja yang tersedia
terbatas, 2) yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) antara lain faktor guru,
komunikasi antara guru dengan siswa, fasilitas belajar dan lain sebagainya. Tetapi
bagaimanapun juga lengkapnya sarana dan fasilitas penunjang kegiatan belajar
mengajar yang disediakan sekolah, tanpa didukung oleh kesiapan psikologis
siswa, maka keadaan tersebut tidak akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa
tersebut (Kartono, Kartini, dan Dali,2005). Hal ini faktor internal sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas memberikan indikasi bahwa lulusan SMK
Negeri 1 Air Joman Memiliki keterampilan kerja yang rendah. Oleh karena itu
lembaga pendidikan SMK harus membenahi diri untuk menghasilkan lulusan
yang berkualitas dan siap kerja.
Kompetensi Pengelasan adalah ketrampilan dalam pengerjaan pengelasan,
ketrampilan Memilih material atau benda kerja, ketrampilan menghubungkan dan
mengeset peralatan pengelasan, ketrampilan mengidentifikasi metoda pencegahan
distorsi (pergeseran), ketrampilan mengelas material dengan proses yang benar
7
kompetensi keahlian Pengelasan tersebut, maka diharapkan dapat menjadi modal
dasar bagi siswa untuk bekerja.
Tuntutan terhadap siswa SMK tidak hanya membutuhkan kemampuan
untuk menguasai kompetensi-kompetensi kejuruan yang ditandai dengan
perolehan nilai yang standart. Tetapi akan dibuktikan juga dengan kemampuan
untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki di lapangan. Salah satu aplikasi
yang dapat dilakukan adalah membuka dan mengembangkan usaha baik dalam
skala kecil maupun skala besar.
Berdasarkan uraian di atas maka, pada kesempatan ini penulis ingin
meneliti seberapa besar “hubungan kemandirian belajar dan minat berwiraswasta
dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa tingkat II kompetensi keahlian
teknik pengelasan SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka masalah dalam
penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :
1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi hasil belajar teknik pengelasan
siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1
Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Bagaimana kemandirian belajar dari siswa SMK Negeri 1 Air
Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?
3. Kendala-kendala apa saja yang di hadapi untuk meningkatkan hasil belajar
teknik pengelasan siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan
8
4. Bagaimana usaha guru SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran
2012/2013 untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa ?
5. Bagaimana usaha guru SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran
2012/2013 untuk meningkatkan hasil belajar siswa ?
6. Apakah guru-guru yang mengajar di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran
Tahun Ajaran 2012/2013 mampu memberikan pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan kompetensi yang di sajikan bagi siswa ?
7. Apakah kemandirian belajar dan minat berwiraswata mempunyai hubungan
yang positif dan berarti dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas
XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah maka dengan
mempertimbangkan keterbatasan peneliti serta agar penelitiannya lebih terfokus,
maka masalah dalam penelitian ini di batasi pada :
1. Faktor kemandirian belajar dari siswa.
2. Minat berwiraswasta di bidang teknik pengelasan dari siswa.
3. Hasil belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah nilai yang di peroleh
siswa setelah mengikuti diklat pengelasan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah hubungan kemandirian belajar dan minat berwiraswasta
9
Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.
selanjutnya permasalahan pokok tersebut di jabarkan dalam sejumlah pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti dan signifikan antara
kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran
Tahun Ajaran 2012/2013 ?
2. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti dan signifikan antara minat
berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran
Tahun Ajaran 2012/2013 ?
3. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti dan signifikan antara
kemandirian belajar dan minat berwiraswasta secara bersama-sama dengan
hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
10
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan signifikan antara minat
berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran
Tahun Ajaran 2012/2013 ?
3. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan signifikan antara
kemandirian belajar dan minat berwiraswasta secara bersama-sama dengan
hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?
F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini
bermanfaat untuk:
1. Memberikan bahan masukan bagi tenaga pengajar teknik pengelasan di SMK
Negeri 1 Air Joman-Kisaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar teknik
pengelasan.
2. Sebagai informasi bagi pihak sekolah untuk meningkatkan sarana dan
prasarana pendukung dalam upaya kelancaran proses belajar mengajar di
sekolah.
3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis di kemudian hari.
4. Sebagai masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun menjadi
61
61 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Kemandirian Belajar cenderung
dalam kategori Cukup, sebanyak 32 siswa (58,18 %).
2. Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Minat Berwiraswasta cenderung
dalam kategori Cukup, sebanyak 33 siswa (60,00 %).
3. Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Hasil Belajar Teknik Pengelasan
cenderung dalam kategori Tinggi ( Sangat Kompeten), sebanyak 48 siswa
(87,3 %).
4. Terdapat hubungan positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan hasil
belajar teknik pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.
5. Terdapat hubungan positif dan berarti antara minat berwiraswasta dengan hasil
belajar teknik pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik
Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.
6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dan
62
pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di
SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.
B. Implikasi
Dengan diketahuinya kemandirian belajar siswa dapat mempengaruhi
hasil belajar teknik pengelasan, dirasakan perlu untuk menumbuh kembangkan
rasa percaya diri pada diri siswa yang tujuannya nantinya adalah semakin
meningkatnya rasa tertarik, dan yakin serta siap untuk menjadi seorang
wiraswasta dan atau bekerja sebagai teknisi tingkat menengah di bidang
permesinan.
Mengingat Kemandirian belajar merupakan gambaran kemampuan siswa
mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya serta kemampuan dirinya untuk
bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga diperlukan adanya
pembenahan psikologi pada setiap proses pembelajaran secara khusus pada
program diklat praktek. Dengan diketahuinya kemandirian belajar siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran
Tahun Ajaran 2012/2013 berada dalam kategori cukup dirasakan perlu untuk
mengkondisikan tumbuhnya kemandirian belajar siswa melalui peran guru, agar
dalam pelaksanaan pembelajaran dapat merancang metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan pribadi siswa, yang dalam hal ini berupa perumusan tujuan
pembelajaran yang jelas, penerapan psikologi kepribadian, dan psikologi sosial.
Dengan diketahuinya minat berwiraswasta dari siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran
63
pembelajaran kewirausahaan untuk dibenahi dan sekaligus diperkaya
materi-materinya dengan kondisi bidang wirausaha teknik permesinan yang dibutuhkan
masyarakat melalui kegiatan studi lapangan ke dunia industri dan dunia usaha
yang bergerak dalam bidang teknik pengelasan.
Dalam upaya meningkatkan minat berwiraswasta pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran,
guru perlu memberikan pengarahan, dorongan, motivasi, dan menggunakan
metode mengajar yang bervariasi agar perhatian, keinginan dan rasa senang siswa
terhadap bidang teknik pengelasan akan semakin meningkat.
Mengingat minat berwiraswasta merupakan variabel yang lebih dominan
dalam mempengaruhi hasil belajar teknik pengelasan siswa, selanjutnya
diupayakan untuk mengembangkannya, agar semangat dan motivasi siswa untuk
berwiraswasta akan lebih baik, sehingga dengan demikian pengetahuan,
keterampilan, dan pemahaman siswa pada program diklat praktek khususnya
kompetensi teknik pengelasan akan semakin meningkat.
Mengingat hasil belajar teknik pengelasan dari siswa cenderung kurang,
hal ini akan diperbaiki apabila fasilitas praktek untuk kompetensi teknik
pengelasan lebih dilengkapi lagi dan disesuaikan dengan kebutuhan industri, dan
tuntutan kurikulum. Hal ini dapat juga dilakukan melalui peningkatan efektifitas
praktek industri. Di samping itu untuk lebih meningkatkan hasil belajar teknik
pengelasan, dirasakan perlu untuk mengadakan kerja sama dengan dunia usaha
64
C. Saran
Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan dan implikasi hasil
penelitian di atas, dapat diajukan beberapa saran antara lain:
1. Dengan ditemukannya hasil belajar kompetensi teknik pengelasan pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013 dalam kategori kurang, upaya peningkatan
hasil belajar perlu dilakukan. Upaya peningkatan ini dapat dilakukan melalui
pengadaan program studi lapangan, kunjungan pameran, kunjungan industri,
dan praktek industri, kegiatan pelatihan tenaga pengajar, penataran, dan
penyediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran baik teori maupun
praktek.
2. Mengingat cukupnya tingkat kecenderungan kemandirian belajar pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013, diharapkan mampu untuk mengenali dirinya,
tentang kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga dengan
demikian siswa mampu untuk menggunakan variasi belajar yang lebih tepat
dan sesuai dengan kondisinya secara pribadi.
3. Mengingat cukupnya tingkat kecenderungan minat berwiraswasta pada siswa
kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air
Joman Tahun Ajaran 2012/2013 perlu dilakukan upaya peningkatan
pengetahuan khususnya pada program diklat kewirausahaan, penambahan
65
itu siswa didorong untuk rajin mengunjungi perusahaan-perusahaan/industri
bidang permesinan.
4. Mengingat besarnya sumbangan Minat Berwiraswasta pada siswa kelas XI
Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun
Ajaran 2012/2013, hendaknya guru dapat mempertahankan kondisi ini
sebagai bekal untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi teknik
pengelasan.
5. Penelitian ini telah mengungkapkan dua faktor yang berhubungan dengan
hasil belajar teknik pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian
Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.
Namun masih banyak faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini,
dan diduga memiliki konstribusi positif dan berarti terhadap hasil belajar
teknik pengelasan. Hal ini memberikan peluang yang luas bagi peneliti lain
untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran melalui penggunaan
metode dan prosedur penelitian ilmiah yang lebih tepat.
6. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah kemandirian belajar dan minat
berwiraswasta pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan
di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013 yang merupakan
sebagian dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar teknik pengelasan.
Untuk penelitian lanjutan disarankan agar melakukan penelitian dengan
66
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab, (2004), “Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif ”, Jakarta : Kencana
Arikunto.,S. 2001. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Ambiyar .1986. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta siswa-siswi sekolah menengah kejuruan dan teknologi dikotamadya Yogyakarta. Jakarta : IKIP Jakarta.
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori, (2010), “Psikologi Remaja,
Perkembangan Peserta Didik”, Jakarta : Edisi Keenam, Media Grafika.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Membentuk Identiti Remaja. Jakarta: Erlangga.
Butar-butar, R., (1990), “Hubungan Antara Sikap Belajar Mandiri Dengan Prestasi Akademik”. Skripsi, Medan :FPTK IKIP Medan.
Depdikbud., (1999), “Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan-Program Adaktif, Jakarta : Depdikbud.
Djaali, (2000), “Psikologi Pendidikan”, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
David. 2002. Keterampilan Pengelasan. Jakarta : Rineka Cipta.
Daradjat, Zakiyah. 2000. Perawatan Jiwa Untuk Anak. diakses 03 Desember 2011, dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. diakses 03 Desember 2011, dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.
Hadjar, Ibnu., (1996), “Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.
Hafsah, Siti.,1992. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan kegiatan akademik mandiri dari jurusan pendidikan elektro FPTK IKIP Medan. Skripsi, Medan : FPTK IKIP Medan.
Hadiwaratama.2002. Pendidikan Kejuruan, Investasi Membangun Manusia Produktif. Kompas, Selasa,30 April 2002, hal 40
67
Hilgard dan Bower.2002.Contemporary psychology. diakses 08 Oktober 2011, dariwww.google.com/repository.upi.edu/operator/upload/sa0251_060749 3_chapter2.pdf
Masrun, dkk. 2002. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga Suku Bangsa (Jawa,Batak,Bugis). LaporanPenelitian diakses 08 Oktober 2011,dariwww.google.com/eprints.undip.ac.id/10349/1/SKRIPSI_PRADN YAPATRIANA.pdf.hal 21.
Moh., Surya. 1984. Bimbingan dan konseling. Jakarta : PT. Gramedia.
Mujiman, Harris. (2007), “Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri”, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Moh. Surya. (2002), “ Bimbingan dan Konseling”, Jakarta : PT. Gramedia. Nasution, S., (1987),”Azas-azas kurikulum”, Bandung : Jenmars
Poerwadarminta., (1984), “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Jakarta : PN. Balai Pustaka.
Purba, 2001. Kesiapan kerja siswa STM sekotamadya Medan. Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana IKIP Jakarta.
Sibuea, A.M., 1989. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan kemandirian pribadi mahasiswa FPTK IKIP Medan. Skripsi. Medan : FPTK IKIP Medan.
Slameto, (2003), “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta : Rhineka Cipta.
Sudarsono, (2002), “Manajemen Pembangunan”. Yoyakarta : Erlangga
Sudjana, 2005. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito
Suharyadi.1984. Kewirausahaan (ed. 1). Jakarta: Salemba Empat.
Sukardi, Ketuu Dewa., (1983),” Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Disekolah, Surabaya : Usaha Nasional.
Surahmad, Winarno. 2005. Pengantar Interaksi Belajar dan Mengajar. diakses 03 Oktober 2013, dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.
68
Soemanto, Wasty. 1984. Pendidikan Wiraswasta. diakses 08 Oktober 2011, dari www.google.com/ guruvalah. 20m. com/minat_berwiraswasta.pdf.
Tiur, Asi., (1986),”Penguasaan Metodologi Penelitian Pendidikan, Medan : IKIP Medan.
Usman, H, Setiady, R.P. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara.
Usman. 1995. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.
Winkel. 2000. Psikologi pengajaran. Jakarta : Gramedia
Widjiningsih., (1993), “ Hubungan Kemandirian Pribadi Dengan Prestasi Belajar
Bagian-bagian Mesin”. Skripsi, Medan : FPTK IKIP Medan.
Wijandi, Soesarsono. 1988. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Senarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2011, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521
Yamin, Martins. (2008), “Pegresi dan Korelasi dalam Berwiraswasta”. Jakarta : Salemba Empat.
Yani Mustofa. 2002. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Semarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2011, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521.
Wijandi, Soesarsono. 2004. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Senarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2013, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521