• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN MINAT BERWIRASWASTA

DENGAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA

KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN

DI SMK NEGERI 1 AIR JOMAN

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

IMRAN MARULI TUA HUTAHAEAN

NIM. 061255120053

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Imran Maruli Tua, Nim. 061255120053. Hubungan Kemandirian Belajar dan Minat Berwiraswasta Dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian

belajar dan minat berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa

SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran, baik secara sendiri-sendiri maupun secara

bersama-sama. Metode penelitian bersifat deskriptif korelasional, sampel

penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran kompetensi

keahlian teknik pengelasan tahun ajaran 2012/2013, yang dengan sebanyak 55

orang siswa, instrumen yang digunakan adalah Questioner untuk variabel minat

berwiraswasta dan kemandirian belajar serta dokumentasi untuk mengetahui hasil

belajar teknik pengelasan, teknik analisis data yang digunakan adalah regresi dan

korelasi sederhana dan korelasi ganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1)

Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan

hasil belajar teknik pengelasan kompetensi keahlian teknik pengelasan pada siswa

tingkat III SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran (r = 0,1572), dengan persamaan

garis regresi Yˆ = 75,446 + 0,0980 X1, (2) Terdapat hubungan positif dan berarti

antara minat berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan kompetensi

keahlian teknik pengelasan pada siswa tingkat III SMK Negeri 1 Air

Joman-Kisaran (r = 0,7903), dengan persamaan garis regresi Yˆ = 68,685 + 0,1790 X2, (3)

Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dan minat

berwiraswasta secara bersama-sama dengan hasil belajar teknik pengelasan

kompetensi keahlian teknik pengelasan pada siswa tingkat III SMK Negeri 1 Air

Joman-Kisaran koefisien regresi ganda untuk X1 (0,0427) dan X2 (0,0994),

sedangkan konstanta regresi (88,012) sehingga persamaan regresi adalah

2

siswa dan minat berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan.

Kata kunci : Kemandirian Belajar, Minat Berwiraswasta, Hasil Teknik

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan karunia-Nyalah yang senantiasa melindungi, menyertai, memimpin dan

membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan

penulisan skripsi ini.

Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Kemandirian Belajar Dan

Minat Berwiraswasta Dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan Siswa

Tingkat III Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013 ”.

Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas

Teknik di Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas

akhir ini masih jauh dari sempurna yang disebabkan waktu, kemampuan dan

pengalaman yang terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun dari semua rekan-rekan untuk kesempurnaan skripsi ini.

Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada Bapak Drs. Eka

Daryanto, MT selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar dan tidak

henti-hentinya memberikan pengarahan serta bimbingan kepada penulis.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta stafnya.

2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M,Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

(6)

iii

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai narasumber bagi

penulis.

5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd. selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Selamat Riadi selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Suherman, M.Pd selaku dosen Fak. Teknik Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber

bagi penulis.

8. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si selaku dosen Fak. Teknik Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber

bagi penulis.

9. Bapak Ir. Riski Elpari Siregar, MT selaku dosen Fak. Teknik Jurusan

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan sebagai narasumber

bagi penulis.

10.Bapak dan Ibu dosen Fakultas Teknik khususnya Jurusan Pendidikan

Teknik Mesin yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

11.Bapak Drs. Miswardinaf selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Air

Joman, yang membantu saya dalam pengumpulan data penelitian

(7)

iv

12.Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua

orangtua tercinta, Ayahanda O. Hutahaean, Ibunda L. Nainggolan yang

telah banyak memberikan doa, semangat dan dukungan moril maupun

materi sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

13.Abang, kakak dan adik-adik saya tercinta yang telah banyak

memberikan semangat dan dorongan moril maupun materi pada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

14.Buat sahabat-sahabat Mahasiswa Universitas Negeri Medan, yaitu :

Surianto, Zulbahri, Zulfan Iskandar, Boy Lumban Gaol, Gihon

Butar-butar, Elfrida Susiana dan mahasiswa lainnya yang telah banyak

membantu dan memberikan saran kepada penulis dalam menyelesaikan

penyusunan skripsi.

15.Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

dengan tidak mengurangi rasa hormat penulis ucapkan banyak terima

kasih.

Atas bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima kasih

selama ini, penulis berdoa kepada Tuhan Yang Esa agar selalu

melimpahkan berkat dan rahmatnya kepada kita semua. Akhir kata penulis

ucapkan terima kasih. Amin.

Medan, Februari 2013 Penulis,

(8)

v

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB. II KERANGKA TERITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Hakikat Kemandirian Belajar ... 11

2. Minat Berwiraswasta ... 13

3. Hakikat Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 20

B. Kerangka Konseptual ... 24

1. Hubungan Antara Minat Berwiraswasta dengan hasil belajar ... 24

2. Hubungan Kemandirian Belajar dengan hasil belajar ... 25

3. Hubungan Antara Kemandirian Belajar Dan Minat Berwiraswasta Secara Bersama-sama Dengan Hasil Belajar Teknik Pengelasan ... 26

C. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB. III METODE PENELITIAN ... 29

A. Metode Penelitian... 29

B. Lokasi Penelitian ... 29

(9)

vi

D. Devenisi Operasional Ubahan Penelitian ... 32

a. Ubahan Bebas (X) ... 32

b. Ubahan Terikat (Y) ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 34

G. Uji Instrumen Penelitian... 36

H. Uji Persyaratan Analisis ... 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN ... 44

A. Deskripsi Data Penelitian ... 44

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 48

C. Uji Persyaratan Analisis ... 51

D. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 55

E. Pembahasan Penelitian ... 59

F. Keterbatasan Penelitian ... 60

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Implikasi ... 63

C. Saran ... 64

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Pengelasan Siswa Kelas XI Teknik Pengelasan……….. 5

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Kemandirian Belajar ... 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Minat Berwiraswasta ... 35

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kemandirian Belajar (X1) ... 45

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Minat Berwiraswasta (X2) ... 46

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) . 47 Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Variable Kemandirian Belajar (X1) .... .48

Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Minat Berwiraswasta (X2) ... 49

Tabel 4.6 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) . . 50

Tabel 4.7 Ringakasan Analisis Perhitungan Normalitas Setiap Data Variabel Penelitian ... 51

Tabel 4.8 Ringkasan Analisa Variabel Untuk Regresi Linier (X1) ... 53

Tabel 4.9 Ringkasan Analisa Variabel Untuk Regresi Linier (X2) ... 54

Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Korelasi Parsial Variabel Penelitian ... 56

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Penelitian ... 69

Lampiran 2. Perhitungan Validitas Angket Kemandirian Belajar (X1) ... 82

Lampiran 3. Perhitungan Reliabilitas Angket Kemandirian Belajar (X1) ... 84

Lampiran 4. Sebaran Data Hasil Uji Coba Angket Kemandirian Belajar (X1) ... 87

Lampiran 5. Perhitungan Validitas Angket Minat Berwiraswasta (X2) ... 89

Lampiran 6. Perhitungan Reliabilitas Angket Minat Berwiraswasta (X2) .. 92

Lampiran 7. Sebaran Data Uji Coba Kemandirian Belajar ... 95

Lampiran 8. Nilai Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) ... 97

Lampiran 9. Perhitungan Rata-rata (M) Standart Deviasi (SD) Variable Penelititan ... 101

Lampiran 10. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel ... 106

Lampiran 11. Uji Normaslitas Sebaran Data Penelitian ... 110

Lampiran 12. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) Atas Kemandirian Belajar (X1) ... 114

Lampiran 13. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran Dan Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Teknik Pengelasan (Y) Atas Kemandirian Belajar (X2) ... 122

Lampiran 14. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ... 129

Lampiran 15. Perhitungan Korelasi Parsial Dan Uji Keberartian ... 132

Lampiran 16. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda ... 135

Lampiran 17. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien Korelasi Ganda ... 138

(12)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Kemandirian Belajar (X1) ... 45

Gambar 4.2 Diagram Batang Skor Minat Berwiraswasta (X2) ... 46

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Teknologi yang terus berkembang dewasa ini, sangat membutuhkan

tenaga-tenaga terampil, disiplin, kreatif, produktif serta berkompetensi di

bidangnya masing-masing untuk mencapai keefisienan dan keefektifan kerja.

Maka untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas tidak terlepas

dari peran serta lembaga pendidikan. Hal ini memberikan arti bahwa semakin

banyak tantangan dan permasalahan pendidikan yang akan di hadapi pada masa

depan. Oleh sebab itu pendidikan harus mendapatkan perhatian yang khusus dari

berbagai pihak, terutama pihak pemerintah yang memang telah melakukan

berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan mulai dari pendidikan dasar

sampai perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan undang-undang sistem pendidikan

nasional (UU SISDIKNAS) tahun 2003 Bab II sub bidang ketentuan umum pasal

3 (tiga) yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar manjadi manusian yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Bila di kaji lebih lanjut dalam sistem pendidikan UU SISDIKNAS No. 20

tahun 2003 bahwa pemerintah memberikan kesempatan belajar yang

seluas-luasnya kepada stiap warga negara tanpa memandang perbedaan jenis kelamin,

(14)

2

suku, agama, ras, dan latar belakang sosial ekonomi. Salah satu lembaga

pendidikan yang mengacu pada pengembangan kualitas profesional sumberdaya

manusia adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Sekolah menengah kejuruan

(SMK) adalah lembaga pendidikan kejuruan yang bertujuan untuk

mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang terampil dan terlatih dalam

bidang keahliannya masing-masing. Hal ini sesuai dengan yang di kemukakan

Hadiwiratama (2000), bahwa sekolah kejuruan bertujuan untuk menghasilkan

tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat memenuhi

persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa serta mampu

berusaha sendiri dalam membuka lapangan kerja baru, guna meningkatkan

produksi dan perluasan kesempatan kerja. Oleh karena itu, SMK sebagai salah

satu lembaga pendidikan kejuruan tertantang untuk menghasilkan

manusia-manusia yang memiliki keahlian/keterampilan dan bertanggung jawab terhadap

peningkatan SDM yang berkualitas. Presepsi masyarakat menunjukkan

seakan-akan lulusan sekolah menengah kejuruan belum mempunyai kesiapan kerja.

Kurikulum Spektrum Tahun 2008, menyatakan bahwa Sekolah Menengah

Kejuruan sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa

untuk : (1) Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap

profesional dalam lingkungan keahlian teknik mesin, (2) Mampu memilih karir,

mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkungan

keahlian bekerja, (3) Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi

kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang

dalam lingkungan keahlian bekerja, (4) Menjadi warga negara yang produktif,

(15)

3

Dalam upaya mewujudkan tujuan dari SMK ini, pemerintah meningkatkan

pemberian bantuan-bantuan untuk menambah fasilitas ataupun menambah

kelengkapan alat-alat praktek yang ada di sekolah. Di samping itu pihak sekolah

juga meningkatkan kualitas tenaga pengajar, dalam hal ini guru dengan cara

penataran, pelatihan, dan juga mengadakan kerjasama dengan pihak industri.

Hadiwaratama (2002), menyatakan bahwa "SMK selain bertujuan untuk

menghasilkan tenaga kerja kejuruan tingkat menengah yang terampil dan dapat

memenuhi persyaratan jabatan dalam bidang industri, perdagangan dan jasa,

tamatannya juga dituntut untuk mampu berusaha sendiri dalam membuka

lapangan kerja baru guna meningkatkan produksi dan perluasan kesempatan

kerja”.

Usaha mempersiapkan remaja dalam menghadapi masa depan yang serba

kompleks, salah satunya dengan mengembangkan kemandirian. Usaha pendidikan

yang dilakukan secara sungguh-sungguh untuk mengembangkan kemandirian

menjadi sangat penting. Proses pendidikan yang lebih menekankan pentingnya

penghargaan terhadap potensi anak, pemberian reward dan penciptaan kompetisi

positif akan memperlancar perkembangan kemandirian.

Dalam mencapai tujuan pendidikan di perlukan peningkatan mutu

pendidikan dalam mengupayakan tercapainya pembentukan profil manusia

Indonesia yang siap menghadapi tantangan masa depan, berkualitas dan mampu

membuka lapangan kerja. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah

dengan membangun dan meningkatkan hasil belajar termasuk prestasi belajar

dibidang mesin produktif, yaitu dalam keahlian teknik pengelasan. Selain itu

(16)

4

tanpa bantuan orang lain setelah penjelasan oleh guru yang mengajar pada bidang

studi tersebut, hal ini untuk menuntut kemampuan diri siswa tersebut untuk

mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja di lapangan secara mandiri.

Kemandirian belajar merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa kegiatan praktek memang

diberikan kepada siswa untuk membekali lulusan SMK agar menjadi mandiri atau

berusaha sendiri (berwiraswasta). Kompetensi keahlian teknik pengelasan ternyata

penuh dengan teori dan ketrampilan untuk mengarahkan siswa memahami tentang

arti, peranan, fungsi, dan jurus-jurus untuk melakukan wiraswasta.

Untuk berwiraswasta, seseorang harus memiliki pengetahuan dan

keterampilan sebagai modal dasar, sedangkan untuk memiliki pengetahuan orang

harus belajar sehingga terbentuklah sumber daya manusia yang kuat. Maka

daripada itu minat berwiraswasta dalam hasil pembelajaran teknik pengelesan

siswa diharapkan juga berkembang di sekolah sejalan dengan pengetahuan dan

keterampilan yang telah dimilikinya. Dengan berwiraswasta maka bukan saja

dapat mengembangkan diri sendiri, tetapi juga dapat membantu masyarakat dan

pemerintah dalam hal membuka lapangan pekerjaan yang baru.

Oleh karena itu, dalam kurikulum SMK Jurusan Mekanik Pemesinan

maupun Jurusan Teknik Mesin Produksi harus selalu berupaya menumbuhkan

minat berwiraswasta. Dengan meningkatkan minat berwiraswasta siswa SMK

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar praktek pemesinan, menguasai

segala sesuatu yang relevan dengan bidang teknik pengelasan sehingga dapat

dijadikan modal dalam memenuhi tuntutan di dunia kerja dan industri maupun

(17)

5

SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran adalah salah satu sekolah yang bergerak

dalam bidang teknologi dan industri. Berdasarkan hasil pengamatan terlihat

bahwa siswa lulusan dari SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran memiliki kesiapan

kerja yang rendah. Hal ini dapat di lihat dari persentase siswa yang lulus dalam

ujian kompetensi tahun 2012/2013, bahwa dari 115 siswa, baru 70 siswa yang

lulus (sekitar 61 %), sementara 45 siswa tidak lulus ujian kompetensi (sekitar 39

%) (data ini di peroleh dari sekolah yang bersangkutan). Hal ini menunjukkan

bahwa banyak siswa lulusan SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran

2012/2013 yang tidak siap kerja.

Salah satu penyebab ketidaksiapan kerja tersebut adanya kelemahan pada

penguasaan Kompetensi Produktif salah satunya adalah teknik Pengelasan. Hal ini

ditunjukkan dengan hasil belajar teknik pengelasan seperti pada tabel berikut :

Tabel 1.1 Nilai Pengelasan Siswa Kelas XI Teknik Pengelasan

No. Nilai Pengelasan Jumlah Siswa 1. < 50 13 siswa

didalam kelas tersebut, jumlah siswa yang mendapatkan nilai pengelasan dibawah

70 adalah 83,4 % dari jumlah siswa kelas XI Teknik Pengelasan. Sedangkan

jumlah siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 hanya 16,6 %. Dari hasil tersebut

dapat diketahui bahwa lebih banyak siswa yang tidak tuntas nilai pengelasan

(18)

6

Ada 2 (dua) faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar teknik

pengelasan siswa, yakni : 1) yang berasal dari diri sendiri (internal) antara lain

kecerdasan dan bakat khusus seperti kurangnya kompetensi keahlian yang

dimiliki, perkembangan jasmani dan kesehatannya, minat belajar, sikap belajar,

cita-cita, kebiasaan belajar dan bekerja, latar belakang pendidikan siswa, kesiapan

kerja rendah, rendahnya kreatifitas tamatannya serta tidak adanya unsur

kemandirian untuk mengembangkan diri sendiri dan lapangan kerja yang tersedia

terbatas, 2) yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) antara lain faktor guru,

komunikasi antara guru dengan siswa, fasilitas belajar dan lain sebagainya. Tetapi

bagaimanapun juga lengkapnya sarana dan fasilitas penunjang kegiatan belajar

mengajar yang disediakan sekolah, tanpa didukung oleh kesiapan psikologis

siswa, maka keadaan tersebut tidak akan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa

tersebut (Kartono, Kartini, dan Dali,2005). Hal ini faktor internal sangat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas memberikan indikasi bahwa lulusan SMK

Negeri 1 Air Joman Memiliki keterampilan kerja yang rendah. Oleh karena itu

lembaga pendidikan SMK harus membenahi diri untuk menghasilkan lulusan

yang berkualitas dan siap kerja.

Kompetensi Pengelasan adalah ketrampilan dalam pengerjaan pengelasan,

ketrampilan Memilih material atau benda kerja, ketrampilan menghubungkan dan

mengeset peralatan pengelasan, ketrampilan mengidentifikasi metoda pencegahan

distorsi (pergeseran), ketrampilan mengelas material dengan proses yang benar

(19)

7

kompetensi keahlian Pengelasan tersebut, maka diharapkan dapat menjadi modal

dasar bagi siswa untuk bekerja.

Tuntutan terhadap siswa SMK tidak hanya membutuhkan kemampuan

untuk menguasai kompetensi-kompetensi kejuruan yang ditandai dengan

perolehan nilai yang standart. Tetapi akan dibuktikan juga dengan kemampuan

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki di lapangan. Salah satu aplikasi

yang dapat dilakukan adalah membuka dan mengembangkan usaha baik dalam

skala kecil maupun skala besar.

Berdasarkan uraian di atas maka, pada kesempatan ini penulis ingin

meneliti seberapa besar “hubungan kemandirian belajar dan minat berwiraswasta

dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa tingkat II kompetensi keahlian

teknik pengelasan SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka masalah dalam

penelitian ini dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi hasil belajar teknik pengelasan

siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1

Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Bagaimana kemandirian belajar dari siswa SMK Negeri 1 Air

Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?

3. Kendala-kendala apa saja yang di hadapi untuk meningkatkan hasil belajar

teknik pengelasan siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan

(20)

8

4. Bagaimana usaha guru SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran

2012/2013 untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa ?

5. Bagaimana usaha guru SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran

2012/2013 untuk meningkatkan hasil belajar siswa ?

6. Apakah guru-guru yang mengajar di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran

Tahun Ajaran 2012/2013 mampu memberikan pengetahuan dan

keterampilan sesuai dengan kompetensi yang di sajikan bagi siswa ?

7. Apakah kemandirian belajar dan minat berwiraswata mempunyai hubungan

yang positif dan berarti dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas

XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah maka dengan

mempertimbangkan keterbatasan peneliti serta agar penelitiannya lebih terfokus,

maka masalah dalam penelitian ini di batasi pada :

1. Faktor kemandirian belajar dari siswa.

2. Minat berwiraswasta di bidang teknik pengelasan dari siswa.

3. Hasil belajar yang di maksud dalam penelitian ini adalah nilai yang di peroleh

siswa setelah mengikuti diklat pengelasan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, permasalahan pokok dalam

penelitian ini adalah hubungan kemandirian belajar dan minat berwiraswasta

(21)

9

Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013.

selanjutnya permasalahan pokok tersebut di jabarkan dalam sejumlah pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti dan signifikan antara

kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran

Tahun Ajaran 2012/2013 ?

2. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti dan signifikan antara minat

berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran

Tahun Ajaran 2012/2013 ?

3. Apakah terdapat hubungan positif yang berarti dan signifikan antara

kemandirian belajar dan minat berwiraswasta secara bersama-sama dengan

hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan signifikan antara

kemandirian belajar dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

(22)

10

2. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan signifikan antara minat

berwiraswasta dengan hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran

Tahun Ajaran 2012/2013 ?

3. Untuk mengetahui besarnya hubungan yang positif dan signifikan antara

kemandirian belajar dan minat berwiraswasta secara bersama-sama dengan

hasil belajar teknik pengelasan siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran Tahun Ajaran 2012/2013 ?

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka diharapkan penelitian ini

bermanfaat untuk:

1. Memberikan bahan masukan bagi tenaga pengajar teknik pengelasan di SMK

Negeri 1 Air Joman-Kisaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar teknik

pengelasan.

2. Sebagai informasi bagi pihak sekolah untuk meningkatkan sarana dan

prasarana pendukung dalam upaya kelancaran proses belajar mengajar di

sekolah.

3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis di kemudian hari.

4. Sebagai masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan terjun menjadi

(23)

61

61 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini,

maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Kemandirian Belajar cenderung

dalam kategori Cukup, sebanyak 32 siswa (58,18 %).

2. Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Minat Berwiraswasta cenderung

dalam kategori Cukup, sebanyak 33 siswa (60,00 %).

3. Siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013 memiliki Hasil Belajar Teknik Pengelasan

cenderung dalam kategori Tinggi ( Sangat Kompeten), sebanyak 48 siswa

(87,3 %).

4. Terdapat hubungan positif dan berarti antara kemandirian belajar dengan hasil

belajar teknik pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.

5. Terdapat hubungan positif dan berarti antara minat berwiraswasta dengan hasil

belajar teknik pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik

Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemandirian belajar dan

(24)

62

pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di

SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Implikasi

Dengan diketahuinya kemandirian belajar siswa dapat mempengaruhi

hasil belajar teknik pengelasan, dirasakan perlu untuk menumbuh kembangkan

rasa percaya diri pada diri siswa yang tujuannya nantinya adalah semakin

meningkatnya rasa tertarik, dan yakin serta siap untuk menjadi seorang

wiraswasta dan atau bekerja sebagai teknisi tingkat menengah di bidang

permesinan.

Mengingat Kemandirian belajar merupakan gambaran kemampuan siswa

mengenali kelebihan dan kekurangan dirinya serta kemampuan dirinya untuk

bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga diperlukan adanya

pembenahan psikologi pada setiap proses pembelajaran secara khusus pada

program diklat praktek. Dengan diketahuinya kemandirian belajar siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran

Tahun Ajaran 2012/2013 berada dalam kategori cukup dirasakan perlu untuk

mengkondisikan tumbuhnya kemandirian belajar siswa melalui peran guru, agar

dalam pelaksanaan pembelajaran dapat merancang metode pembelajaran yang

disesuaikan dengan pribadi siswa, yang dalam hal ini berupa perumusan tujuan

pembelajaran yang jelas, penerapan psikologi kepribadian, dan psikologi sosial.

Dengan diketahuinya minat berwiraswasta dari siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran

(25)

63

pembelajaran kewirausahaan untuk dibenahi dan sekaligus diperkaya

materi-materinya dengan kondisi bidang wirausaha teknik permesinan yang dibutuhkan

masyarakat melalui kegiatan studi lapangan ke dunia industri dan dunia usaha

yang bergerak dalam bidang teknik pengelasan.

Dalam upaya meningkatkan minat berwiraswasta pada siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman-Kisaran,

guru perlu memberikan pengarahan, dorongan, motivasi, dan menggunakan

metode mengajar yang bervariasi agar perhatian, keinginan dan rasa senang siswa

terhadap bidang teknik pengelasan akan semakin meningkat.

Mengingat minat berwiraswasta merupakan variabel yang lebih dominan

dalam mempengaruhi hasil belajar teknik pengelasan siswa, selanjutnya

diupayakan untuk mengembangkannya, agar semangat dan motivasi siswa untuk

berwiraswasta akan lebih baik, sehingga dengan demikian pengetahuan,

keterampilan, dan pemahaman siswa pada program diklat praktek khususnya

kompetensi teknik pengelasan akan semakin meningkat.

Mengingat hasil belajar teknik pengelasan dari siswa cenderung kurang,

hal ini akan diperbaiki apabila fasilitas praktek untuk kompetensi teknik

pengelasan lebih dilengkapi lagi dan disesuaikan dengan kebutuhan industri, dan

tuntutan kurikulum. Hal ini dapat juga dilakukan melalui peningkatan efektifitas

praktek industri. Di samping itu untuk lebih meningkatkan hasil belajar teknik

pengelasan, dirasakan perlu untuk mengadakan kerja sama dengan dunia usaha

(26)

64

C. Saran

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan dan implikasi hasil

penelitian di atas, dapat diajukan beberapa saran antara lain:

1. Dengan ditemukannya hasil belajar kompetensi teknik pengelasan pada siswa

kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013 dalam kategori kurang, upaya peningkatan

hasil belajar perlu dilakukan. Upaya peningkatan ini dapat dilakukan melalui

pengadaan program studi lapangan, kunjungan pameran, kunjungan industri,

dan praktek industri, kegiatan pelatihan tenaga pengajar, penataran, dan

penyediaan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran baik teori maupun

praktek.

2. Mengingat cukupnya tingkat kecenderungan kemandirian belajar pada siswa

kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013, diharapkan mampu untuk mengenali dirinya,

tentang kemampuan dan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga dengan

demikian siswa mampu untuk menggunakan variasi belajar yang lebih tepat

dan sesuai dengan kondisinya secara pribadi.

3. Mengingat cukupnya tingkat kecenderungan minat berwiraswasta pada siswa

kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air

Joman Tahun Ajaran 2012/2013 perlu dilakukan upaya peningkatan

pengetahuan khususnya pada program diklat kewirausahaan, penambahan

(27)

65

itu siswa didorong untuk rajin mengunjungi perusahaan-perusahaan/industri

bidang permesinan.

4. Mengingat besarnya sumbangan Minat Berwiraswasta pada siswa kelas XI

Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun

Ajaran 2012/2013, hendaknya guru dapat mempertahankan kondisi ini

sebagai bekal untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi teknik

pengelasan.

5. Penelitian ini telah mengungkapkan dua faktor yang berhubungan dengan

hasil belajar teknik pengelasan pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian

Teknik Pengelasan di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013.

Namun masih banyak faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini,

dan diduga memiliki konstribusi positif dan berarti terhadap hasil belajar

teknik pengelasan. Hal ini memberikan peluang yang luas bagi peneliti lain

untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran melalui penggunaan

metode dan prosedur penelitian ilmiah yang lebih tepat.

6. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah kemandirian belajar dan minat

berwiraswasta pada siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Teknik Pengelasan

di SMK Negeri 1 Air Joman Tahun Ajaran 2012/2013 yang merupakan

sebagian dari faktor yang mempengaruhi hasil belajar teknik pengelasan.

Untuk penelitian lanjutan disarankan agar melakukan penelitian dengan

(28)

66

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab, (2004), “Psikologi Suatu Pengantar

dalam Perspektif ”, Jakarta : Kencana

Arikunto.,S. 2001. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Ambiyar .1986. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwiraswasta siswa-siswi sekolah menengah kejuruan dan teknologi dikotamadya Yogyakarta. Jakarta : IKIP Jakarta.

Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori, (2010), “Psikologi Remaja,

Perkembangan Peserta Didik”, Jakarta : Edisi Keenam, Media Grafika.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Membentuk Identiti Remaja. Jakarta: Erlangga.

Butar-butar, R., (1990), “Hubungan Antara Sikap Belajar Mandiri Dengan Prestasi Akademik”. Skripsi, Medan :FPTK IKIP Medan.

Depdikbud., (1999), “Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan-Program Adaktif, Jakarta : Depdikbud.

Djaali, (2000), “Psikologi Pendidikan”, Jakarta : PT. Bumi Aksara.

David. 2002. Keterampilan Pengelasan. Jakarta : Rineka Cipta.

Daradjat, Zakiyah. 2000. Perawatan Jiwa Untuk Anak. diakses 03 Desember 2011, dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan: Perkembangan Peserta Didik. diakses 03 Desember 2011, dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

Hadjar, Ibnu., (1996), “Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional.

Hafsah, Siti.,1992. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan kegiatan akademik mandiri dari jurusan pendidikan elektro FPTK IKIP Medan. Skripsi, Medan : FPTK IKIP Medan.

Hadiwaratama.2002. Pendidikan Kejuruan, Investasi Membangun Manusia Produktif. Kompas, Selasa,30 April 2002, hal 40

(29)

67

Hilgard dan Bower.2002.Contemporary psychology. diakses 08 Oktober 2011, dariwww.google.com/repository.upi.edu/operator/upload/sa0251_060749 3_chapter2.pdf

Masrun, dkk. 2002. Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga Suku Bangsa (Jawa,Batak,Bugis). LaporanPenelitian diakses 08 Oktober 2011,dariwww.google.com/eprints.undip.ac.id/10349/1/SKRIPSI_PRADN YAPATRIANA.pdf.hal 21.

Moh., Surya. 1984. Bimbingan dan konseling. Jakarta : PT. Gramedia.

Mujiman, Harris. (2007), “Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri”, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Moh. Surya. (2002), “ Bimbingan dan Konseling”, Jakarta : PT. Gramedia. Nasution, S., (1987),”Azas-azas kurikulum”, Bandung : Jenmars

Poerwadarminta., (1984), “Kamus Umum Bahasa Indonesia”, Jakarta : PN. Balai Pustaka.

Purba, 2001. Kesiapan kerja siswa STM sekotamadya Medan. Tesis. Jakarta : Program Pascasarjana IKIP Jakarta.

Sibuea, A.M., 1989. Hubungan antara motivasi berprestasi dengan kemandirian pribadi mahasiswa FPTK IKIP Medan. Skripsi. Medan : FPTK IKIP Medan.

Slameto, (2003), “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Jakarta : Rhineka Cipta.

Sudarsono, (2002), “Manajemen Pembangunan”. Yoyakarta : Erlangga

Sudjana, 2005. Metoda Statistik. Bandung : Tarsito

Suharyadi.1984. Kewirausahaan (ed. 1). Jakarta: Salemba Empat.

Sukardi, Ketuu Dewa., (1983),” Bimbingan dan Penyuluhan Belajar Disekolah, Surabaya : Usaha Nasional.

Surahmad, Winarno. 2005. Pengantar Interaksi Belajar dan Mengajar. diakses 03 Oktober 2013, dari www.google.com/http://makalah-ibnu.blogspot.com.

(30)

68

Soemanto, Wasty. 1984. Pendidikan Wiraswasta. diakses 08 Oktober 2011, dari www.google.com/ guruvalah. 20m. com/minat_berwiraswasta.pdf.

Tiur, Asi., (1986),”Penguasaan Metodologi Penelitian Pendidikan, Medan : IKIP Medan.

Usman, H, Setiady, R.P. 1995. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara.

Usman. 1995. Pengantar Psikologi. Bandung: Angkasa.

Winkel. 2000. Psikologi pengajaran. Jakarta : Gramedia

Widjiningsih., (1993), “ Hubungan Kemandirian Pribadi Dengan Prestasi Belajar

Bagian-bagian Mesin”. Skripsi, Medan : FPTK IKIP Medan.

Wijandi, Soesarsono. 1988. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Senarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2011, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521

Yamin, Martins. (2008), “Pegresi dan Korelasi dalam Berwiraswasta”. Jakarta : Salemba Empat.

Yani Mustofa. 2002. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Semarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2011, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521.

Wijandi, Soesarsono. 2004. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Senarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2013, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521

Gambar

Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Kemandirian Belajar (X 1) .............................

Referensi

Dokumen terkait

memiliki kemampuan yang dibuktikan dengan pengalaman pada pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha Mikro, Usaha Kecil serta koperasi kecil serta.. kemampuan

Penelitian yang dilakukan oleh Tielman (2014) tidak melakukan kajian pada aspek pengendalian tekanan darah, maka pada penelitian ini peneliti melakukan kajian pada

YOGO DWI NUGROHO, D1210084, POLA KOMUNIKASI DI BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Komunikasi di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dengan Masyarakat

Reaksi pasar tersebut akan ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari saham perusahaan yang melakukan pengumuman laba.. Reaksi ini kemudian akan diukur dengan menggunakan

meningkatkan produktivitas kerja karyawan Swalayan Mitra di Kartasura”. Data dan Sumber Data. Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:. a)

mengintervensikan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk pembelajaran yaitu dengan pembelajaran olahraga tradisional yang telah disusun dalam upaya meningkatkan pemahaman

S DENGAN GANGGUAN ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA” Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

sinyal informasi (audio), yang kemudian diteruskan pada