• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL

Oleh : Lisa Humairoh NIM 408111073

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT sebagai Rabb semesta alam, atas rahmat dan

hidayah yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Penerapan Model Kooperatif dengan Metode Make A Match untuk

Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa kelas VII Pada Materi Operasi

Hitung Bilangan Bulat di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal”. Skripsi ini disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.

Yasifati Hia, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi sekaligus sekretaris jurusan

matematika yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan

bimbingan berupa ilmu, nasihat, motivasi serta kasih sayang sejak awal sampai

selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih pula kepada Bapak Dr.

W.Rajagukguk, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing penulis terutama dalam bidang akademik. Ucapan terima kasih juga

penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, Ibu Dra.

Katrina Samosir, M.Pd, Ibu Faiz Ahyaningsih, S.Si, M.Si dan Bapak Drs. Syafari,

M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberi masukan dan saran-saran mulai

dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada Bapak

Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta staf-stafnya di Universitas

Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.

Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta staf-stafnya di FMIPA UNIMED.

Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, selaku Ketua Jurusan

Matematika serta seluruh Bapak dan Ibu dosen dan pegawai jurusan matematika

yang telah banyak membantu kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada Ayahanda Muhammad Kasim dan Ibunda Suminarsih yang menjadi

sumber motivasi dan senantiasa memberikan doa, cinta dan kasih sayang serta

(4)

dengan selesai. Terima kasih juga disampaikan kepada saudara-saudara tercinta,

Kakanda Syahrul, Yeni, Fian dan adik saya Arif Munandar yang senantiasa

memberikan kasih sayang, do’a, dan motivasi.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis sampaikan kepada

kakanda M. Desdi L.A yang telah memberikan bantuan, do’a, kasih sayang,

dukungan, dan semangat kepada penulis.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak M. Arif, SE

selaku kepala sekolah SMP Muhammadiyah 47 Sunggal dan Ibu Safrina

Sembiring, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Muhammadiyah 47

Sunggal serta guru-guru yang telah memberikan bantuan dan informasi bagi

penulis selama melakukan penelitian.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat selama

perkuliahan, The Narsiez (Ade, Winta, Yuni, Hetty, Rifi, Ningsih, Irda), Sri, Ijam,

Mila, Bukhari dan teman-teman Dik B Reguler 2008, teman-teman seperjuangan

beserta kakak stambuk pendidikan matematika UNIMED yang telah banyak

membantu dan memotivasi penulis. Terima kasih juga disampaikan kepada

sahabat-sahabat tersayang, Putri, Mbak Dina dan Runi yang telah memberikan

do’a dan dukungan kepada penulis.

Dengan segala keterbatasan, penulis telah berupaya semaksimal mungkin

dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi tata bahasa, penulisan, isi dan

sebagainya. Untuk itu penulis sangat berterimakasih apabila ada masukan berupa

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Dan akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan

bermanfaat dalam dunia pendidikan.

Medan, Januari 2013 Penulis

(5)

iii

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF DENGAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL

BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP

MUHAMMADIYAH 47 SUNGGAL Lisa Humairoh (NIM. 408111073)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode make a

match pada materi operasi hitung bilangan bulat di SMP Muhammadiyah 47

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas

berdasarkan alurnya Suhardjono 34

Gambar 4.1 Diagram prosentase waktu aktivitas siswa pada siklus I 64

Gambar 4.2 Prosentase waktu aktivitas guru siklus I 66

Gambar 4.3 Tingkat penguasaan siswa pada siklus I 71

Gambar 4.4 Jawaban siswa untuk butir soal no.1 pada tes hasil belajar I 73

Gambar 4.5 Jawaban siswa untuk butir soal no.2 pada tes hasil belajar I 75

Gambar 4.6 Jawaban siswa untuk butir soal no.3 pada tes hasil belajar I 76

Gambar 4.7 Jawaban siswa untuk butir soal no.4 pada tes hasil belajar I 77

Gambar 4.8 Jawaban siswa untuk butir soal no.5 pada tes hasil belajar I 78

Gambar 4.9 Jawaban siswa untuk butir soal no.6 pada tes hasil belajar I 80

Gambar 4.10 Diagram prosentase waktu aktivitas siswa pada siklus II 87

Gambar 4.11 Prosentase waktu aktivitas guru siklus I 90

Gambar4.12 Tingkat penguasaan siswa pada siklus II 94

Gambar 4.13 Jawaban siswa untuk butir soal no.1 pada tes hasil belajar II 95

Gambar 4.14 Jawaban siswa untuk butir soal no.2 pada tes hasil belajar II 97

Gambar 4.15 Jawaban siswa untuk butir soal no.3 pada tes hasil belajar II 98

Gambar 4.16 Jawaban siswa untuk butir soal no.4a pada tes hasil belajar II 99

Gambar 4.17 Jawaban siswa untuk butir Soal no.4b pada tes hasil belajar II 100

Gambar 4.18 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II 101

Gambar 4.19 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II 102

Gambar 4.20 Jawaban siswa untuk butir soal no.5 pada tes hasil belajar II 102

Gambar 4.21 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II 103

Gambar 4.22 Jawaban siswa untuk butir Soal no.5 pada tes hasil belajar II 103

Gambar 4.23 Tingkat penguasaan siswa pada siklus I dan siklus II 106

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga mampu menghadapi setiap

perubahan yang terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia

seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana

yang sangat baik dalam pembinaan sumber daya insani. Oleh karena itu,

pendidikan perlu mendapat perhatian dari pemerintah, masyarakat dan pengelola

pendidikan khususnya.

Matematika sebagai bagian dari pendidikan tentunya tidak bisa dilupakan

dari kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang

menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dapat terlihat dari waktu

jam pelajaran matematika di sekolah lebih banyak dari pelajaran lain dan

diberikan pada semua jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai

Sekolah Menengah Atas (SMA), bahkan pada jenjang Perguruan Tinggi (PT) juga

masih diberikan pelajaran matematika untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, seperti yang

dikemukakan oleh Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009 : 253) :

Ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1) sarana berpikir yang jelas dan logis, (2) sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, (3) sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4) sarana mengembangkan kreativitas, dan (5) sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.

Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap

pelajaran matematika sebagai momok, penuh dengan lambang-lambang dan

rumus-rumus yang membingungkan sehingga timbul persepsi bahwa matematika

sebagai pelajaran yang sulit, membosankan dan menakutkan. Karena anggapan

tersebut maka siswa semakin tidak menyukai pelajaran matematika bahkan anti

terhadap matematika seperti yang dikatakan oleh Dr Iwan Pranoto selaku

(8)

pemerhati pendidikan matematika dan dosen pada Departemen Matematika

Institut Teknologi Bandung dalam Semiloka Mengatasi Fobia Matematika pada

Anak di Bandung, “ Matematika itu tidak sulit. Masalahnya, banyak orang yang

tidak dapat bermatematika secara optimum gara-gara takut terhadap matematika.

Ketakutan tersebut membuat mereka enggan belajar bahkan antipati.”

(http://ibnufajar75.wordpress.com/

2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutan-siswa-terhadap-matematika/)

Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila prestasi belajar matematika

sebahagian besar siswa menunjukkan hasil yang tidak memuaskan, bahkan boleh

dibilang terpuruk. Kenyataannya, pendidikan matematika di Indonesia masih

memprihatinkan dilihat dari rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Hasil

survey PISA (programme for International Student Assesment) tahun 2006,

Indonesia berada pada urutan ke-52 dari 57 negara dalam hal matematika. Hal

serupa juga terlihat dari hasil laporan The Trends in International Mathematics

and Science Study (TIMSS) tahun 2007, Indonesia menempati urutan ke-36 dari

48 negara tentang penguasaan matematika untuk siswa SMP. (http://repository.upi

edu/operator/upload/d_mtk_0707085_chapter1.pdf)

Secara khusus, gambaran prestasi belajar matematika siswa di

daerah/provinsi tidak berbeda dengan prestasi siswa dalam skala nasional,

misalnya di Sumatera Utara. Berdasarkan data dari Depdiknas tahun 2008, hasil

Ujian Akhir Nasional (UAN) siswa SMP se-Sumatera Utara TP.2007/2008,

menunjukkan bahwa siswa paling banyak tidak lulus adalah diakibatkan nilai

matematika yang tidak tuntas (tidak mencapai skor 5,25) yaitu 15,29%.

Sedangkan yang tidak lulus akibat nilai Bahasa Indonesia adalah 13, 84%, akibat

nilai bahasa Inggris yang tidak tuntas 12,51%, dan akibat nilai IPA yang tidak

tuntas 9,70%, dan sisanya adalah akibat tidak lengkap. Jadi persentasi penyebab

siswa SMP yang tidak lulus di Sumatera Utara yang paling tinggi adalah bidang

studi matematika. (http://repository.upi.edu/operator/upload/d_mat_0707026

_chapter1.pdf)

Dari data-data di atas, jelas dinyatakan bahwa hasil belajar matematika

(9)

3

SMP Muhammadiyah 47 Sunggal. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan

penulis dengan salah seorang guru bidang studi matematika kelas VII di SMP

Muhammadiyah 47 Sunggal yaitu Ibu Syafrina yang mengatakan bahwa “Hasil

belajar matematika siswa disini belum cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari

hasil ulangan harian maupun ujian semester, sebagian besar siswa masih

memperoleh nilai di bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)”.

Salah satu materi matematika yang dianggap sulit dan tidak diminati oleh

sebagian besar siswa kelas VII SMP dalam pembelajaran matematika adalah

bilangan bulat. Kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari bilangan bulat

disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka mengenai bilangan bulat yang

telah mereka pelajari saat berada di Sekolah Dasar. Padahal bilangan bulat

merupakan pengetahuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa SMP karena

berhubungan dengan materi yang akan dipelajari selanjutnya. Kesulitan ini juga

dialami oleh sebagian besar siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal

seperti yang dikemukakan oleh Ibu Safrina Sembiring bahwa

Kebanyakan siswa disini sering merasa kesulitan dalam mengoperasikan bilangan bulat. Apalagi kalau operasinya melibatkan bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif, banyak sekali siswa yang melakukan kesalahan dalam melakukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian sehingga siswa sering mengeluh dan enggan mempelajarinya. Akibatnya, nilai yang diperoleh siswa pun tidak seperti yang diharapkan.

Hal ini terlihat dari hasil tes pada observasi yang dilakukan penulis,

sebagian siswa melakukan kesalahan dalam pengoperasian antara bilangan bulat

positif dan bilangan bulat negatif sehingga mayoritas siswa memperoleh nilai di

bawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Hasil belajar matematika siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru

dalam melaksanakan pembelajaran mtaematika di sekolah. Guru sebagai salah

satu pusat dalam proses pembelajaran perlu membangun penuh dan memberi

kesempatan yang seluas-luasnya kepada siswa untuk berinteraksi dengan

lingkungannya. Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk dapat memilih

model pembelajaran yang tepat dan menarik. Sebab, model pembelajaran

(10)

tertuang dalam pembelajaran karena hakikat pembelajaran adalah komunikasi dan

penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Model pembelajaran yang tepat

dan menarik perhatian akan membawa siswa dalam suasana pembelajaran yang

menyenangkan dan memudahkan siswa menyerap dengan baik materi yang

diajarkan.

Sebagai lanjutan wawancara penulis dengan Ibu Syafrina, penulis

menanyakan mengenai model pembelajaran yang digunakan di SMP

Muhammadiyah 47 Sunggal, beliau mengatakan bahwa, ”Dalam pembelajaran

matematika kami menggunakan sistem pengajaran langsung. Kami

menyampaikan materi pelajaran dengan metode ceramah kemudian kami

memberikan tugas/latihan kepada siswa”. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran yang dilakukan masih banyak didominasi oleh guru, sementara

siswa duduk menerima informasi pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa

kurang terlibat dalam pembelajaran (pasif).

Pembelajaran yang terpusat pada guru akan menempatkan siswa hanya

sebagai penonton sehingga siswa hanya mencatat dan mencontoh bagaimana cara

menyelesaikan soal yang telah diselesaikan oleh gurunya. Jika diberi soal yang

berbeda dengan soal latihan, maka siswa akan bingung menyelesaikannnya dan

tidak tahu darimana mulai bekerjanya. Oleh karena itu, Keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran sangatlah penting. Berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran

sangat dipengaruhi oleh keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa

diharapkan benar-benar aktif dalam belajar matematika, sehingga akan berdampak

pada ingatan siswa tentang materi pelajaran yang di ajarkan. Keterlibatan siswa

dalam melakukan langkah-langkah pembelajaran dapat mempertajam ingatan

tentang materi pelajaran. Suatu konsep akan lebih mudah untuk di pahami dan di

ingat apabila di sajikan melalui langkah dan prosedur yang menarik.

Agar pembelajaran berpusat pada siswa, guru perlu memilih model

pembelajaran yang memerlukan keterlibatan siswa secara aktif. Salah satu model

pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

adalah model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran make a

(11)

5

alternative model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan kepada siswa

dalam pembelajaran karena keunggulan dari model ini adalah siswa mencari

pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topic dalam suasana yang

menyenangkan. Secara teoritis, penerapan metode pembelajaran make a match

yaitu dimulai dari guru menyuruh siswa untuk mencari pasangan kartu yang

merupakan jawaban atau soal sebelum batas waktunya berakhir kemudian siswa

yang dapat mencocokkan kartunya akan diberikan sebuah poin. Dengan demikian,

siswa akan lebih aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung karena

keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan dalam metode

ini sehingga diharapkan dengan menerapkan metode ini hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Penerapan Model Kooperatif dengan Metode Make

A Match untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII Pada Materi Operasi Hitung Bilangan Bulat di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Adanya siswa yang menganggap bahwa pelajaran matematika merupakan

pelajaran yang menakutkan.

2. Rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran matematika.

3. Siswa mengalami kesulitan dalam melakukan operasi hitung pada bilangan

bulat.

4. Pembelajaran matematika yang berlangsung masih didominasi guru.

5. Aktivitas siswa terbatas pada mencatat dan mengerjakan soal latihan seperti

(12)

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, dan

terarah. Penulis membatasi masalah pada: keaktifan dan hasil belajar siswa

melalui penggunaan model kooperatif dengan metode make a match pada sub

materi operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian)

bilangan bulat semester I SMP Muhammadiyah 47 Sunggal TP.2012/2013.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah dapat

dirumuskan permasalahan yaitu :

1. Bagaimana keaktifan siswa pada sub materi operasi hitung bilangan bulat

melalui penerapan model pembelajaran kooperatif menggunakan metode

make a match di kelas VII SMP Muhammadiyah 47 Sunggal Tahun Ajaran

2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa pada sub materi operasi hitung bilangan bulat

setelah penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode make a

match di kelas VII SMP Muhammadiyah 47 Sunggal Tahun Ajaran

2012/2013?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalm penelitian ini adalah

1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran matematika

melalui penerapan model kooperatif metode make a match.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi operasi hitung bilangan

(13)

7

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada banyak pihak

antara lain siswa, guru dan sekolah.

1. Manfaat bagi Siswa

a. Memberikan suasana pembelajaran yang menggairahkan.

b. Memupuk pribadi siswa aktif dan kreatif.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Siswa mampu dan terampil dalam menyelesaikan soal yang berhubungan

dengan materi matematika khususnya bilang bulat.

2. Manfaat bagi guru

a. Sebagai masukan dan evaluasi dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika.

b. Sebagai wahana dalam memperbaiki proses belajar mengajar dalam

upaya meningkatkan keterlibatan siswa.

c. Memberikan kesempatan guru untuk lebih menarik perhatian siswa dalam

proses belajar mengajar.

3. Manfaat bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk kemajuan

sekolah terutama dalam pembelajaran matematika.

4. Manfaat bagi peneliti

Dapat menembah pengetahuan dan pengalaman karena sesuai dengan

profesi yang akan ditekuni yaitu sebagai pendidik sehingga nantinyandapat

diterapkan dalam pembelajaran di kelas.

5. Manfaat bagi peneliti lain

Dapat menjadi masukan bagi peneliti yang berminat untuk melakukan

(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data dapat disimpulkan bahwa

1. Penerapan model kooperatif dengan metode make a match dapat

meningkatkan keaktifan siswa kelas VII-1 SMP Muhammadiyah 47

Sunggal dalam pembelajaran matematika pada sub materi operasi hitung

bilangan bulat.

2. Penerapan model kooperatif dengan metode make a match dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII-1 SMP Muhammadiyah 47

Sunggal dalam pembelajaran matematika pada sub materi operasi hitung

bilangan bulat.

5.2 Saran

1. Kepada guru matematika, dalam pembelajaran matematika hendaknya

dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan metode make a

match pada topik bilangan bulat atau topik lain agar pembelajaran

menjadi lebih menarik dan menyenangkan sehingga siswa lebih aktif

dalam kegiatan pembelajaran.

2. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan untuk refleksi bagi guru

dan kepala sekolah.

3. Kepala sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada guru untuk

mengembangkan pola pembelajaran disekolah.

4. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran, percaya diri dan mau

bertanya kepada guru atau temannya, mau mengulang pelajaran yang

telah dipelajari serta menggali informasi atau pengetahuan mengenai

materi yang akan dan telah dipelajari di sekolah dari berbagai sumber.

(15)

110

5. Kepada peneliti yang berminat melakukan penelitian sejenis diharapkan

mampu mengelola kelas dengan baik dan mampu mengembangkan

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Lisa Humairoh, lahir di desa Paya Geli, kecamatan

Sunggal, kabupaten Deli Serdang pada tanggal 25 Juli 1990. Ayah bernama

Muhammad Kasim dan Ibu bernama Suminarsih dan merupakan anak pertama

dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 104188 Medan

Krio, kecamatan Sunggal dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002 penulis

diterima di SMP Muhammadiyah 47 Sunggal dan lulus pada tahun 2005. Pada

tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan,

dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi

Matematika Jurusan Matematika, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan

Referensi

Dokumen terkait

Tentukan Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda tiap soal Jawab

Sehubungan dengan pelelangan yang dilakukan oleh Pokja II Pengadaan Barang/Jasa Tahun Anggaran 2016 pada Kantor Layangan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin untuk kegiatan :.

besar dengan rahang yang sangat kuat, bentuk tonjolan kening tebal, bentuk hidung.. tebal, tidak memiliki dagu dan bagian belakang kepala

Adanya globalisasi ini kemudian merubah ruang lingkup dari perdagangan serta bisnis dari internasional itu sendiri dimana awalnya firma tradisional yang

Data warehouse bi- cara mengenai bagaimana data-data yang besar dan beragam disimpan dalam satu repository dan disusun sedemikian se- hingga memudahkan

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Penanaman Modal menyebutkan bahwa PMDN adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara RI yang dilakukan oleh

Pengelolaan upaya kesehatan pada daerah perbatasan, terpencil, rawan dan kepulauan skala nasional.. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai peraturan

PARTISIPASI ORANG TUA DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM PAUD DI POS PAUD (Studi Deskriptif di Pos PAUD Melati 03 JayagiriLembang).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu