• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dolce, Perancangan Busana Kerja Siap Pakai dengan Nuansa Warna Pastel.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dolce, Perancangan Busana Kerja Siap Pakai dengan Nuansa Warna Pastel."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha i

ABSTRAK

“Dolce” memiliki arti manis, dalam bahasa Italia. Sesuai judul yang digunakan,

koleksi busana kerja siap pakai yang dirancang bernuansakan warna pastel menjadi

salah satu tren warna untuk tahun 2014. Sehingga dapat memberikan karakter manis

dan lembut pada koleksi busana “Dolce”. Adapun koleksi yang dirancang untuk

memenuhi kebutuhan para wanita karir agar tetap modis dalam aktivitas

profesionalitasnya.

“Dolce” merupakan rancangan yang memiliki sentuhan gaya street style. Rancangan

ini dibuat sesuai dengan tren 2014, yang diambil dari buku Trend Forecasting 2014

dengan sub tema ‘soul repair’. Sub tema ini lebih mengacu pada rancangan yang

diambil dari benda-benda using dan bekas yang direparasi. Perwujudannya dalam

koleksi ini dapat ditemui dalam aplikasi rekabahan, yakni anyaman, kepang, dan

patchwork (perca).

Tahapan produksi dimulai dengan proses pengerjaan pola busana yang terdiri dari 4

tampilan busana. Selanjutnya adalah proses pemotongan kain, pembuatan perca,

anyam dan kepang sebagai aplikasi pada busana, lalu memasuki proses penjahitan.

Setelah busana selesai dijahit, dilakukan proses finishing dan fitting, revisi dan

pemotretan hasil busana.

Koleksi ini diperuntukan bagi wanita karir berusia 25-35 tahun pada kelas

menengah-atas. Image koleksi yang dihasilkan adalah kesan lembut, manis, ceria,

serta memberikan tampilan yang khas lewat aplikasi anyam, kepang dan patchwork

(perca) tanpa mengurangi kenyamanan berbusana. Koleksi ini dibuat sebagai bagian

dari busana sehari-hari yang dapat dipadupadankan dengan busana lain. “Dolce”

adalah rancangan koleksi yang dihadirkan untuk memperkaya ragam busana kerja

bagi para wanita karir dengan keunikan tersendiri.

(2)

ABSTRACT

“Dolce” means sweet in Italy. As the given title, the ready to wear collection is

designed nuanced with pastel colors which become a trend in 2014. Thus “Dolce”

have a character that gives a sweet and soft impression. It is a collection which is

design to full fill the needs of careered women in order to stay fashionable in their

professional activities.

“Dolce” is a design which has some touches of street style in it. This design is made

with references to trends in 2014 which is taken from the book of Trend Forecasting

2014 with a sub-theme ‘soul repair’. This sub-theme refers to designs which are

inspired from obsolete and waste objects which are repaired. The examples of this

collection can be found in hand-work activities such as plaiting, braiding, and

patchwork.

The production steps begin with the process of determining and creating clothing

pattern which is consist of 4 fashion looks. The next step is the process of cutting the

cloth, creating rags, and plaiting and braiding as the hand-work, then enters the

knitting/dressmaking process. After the clothing is sewed, it continues to the process

of finishing and fitting, revision and shooting the finished clothing.

This collection is made for women at the aged of 25-35 years old at the middle-upper

class, especially for women’s in career. This clothing is expected to create a sweet,

soft, and happy impression, comforting the wearer, and gives the look which cannot

be done through the process of plaiting, braiding and patchwork which is in the

clothing. This collection is designed for daily-clothing which can be combined with

other kinds of clothing. “Dolce” is a collection of fashion designs which is made to

enrich workwear variety through its characteristic for career women.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

1.2Identifikasi Masalah ………..………...………….….….. 2

(4)

2.6Teori Pola………..………...……….……. 20

2.6.1 Garis-Garis Dasar………..………...… 21

2.6.2 Pengukuran………..………...………..….. 22

2.6.2.1Ukuran Lingkar / Garis Horizontal…………..……….…. 22

2.6.2.2Ukuran Panjang / GarisVertikal…………..…………...……...…. 23

2.7Teori Jahit………...…..………...………...…. 24

2.7.1 Hand Sewing Technique………..……….………. 25

2.7.2 Machine Seams………..………...………. 26

2.8Teori Desain………..………...……….…. 27

2.8.1 Unsur Desain………..………...………. 27

2.8.2 Prinsip Desain………..………...………..……….…. 27

2.9 Teori Reka Bahan………...…..………...………..….…. 30

2.10 Teori Warna………..………...………..………….…32

BAB 3 : DESKRIPSI OBJEK STUDI PERANCANGAN….………...………...… 36

3.1 Gaya Street Style………..………...…………..………. 36

3.2 TrenWarna Pastel………..………...…………...………..…...…. 38

BAB 4 : KONSEP PERANCANGAN………..…………...………. 46

4.1Perancangan Umum………..………...……….…………. 46

4.1.1 Image Board………..………...…….………. 46

4.1.2 Narasi Konsep………..………...….……….………. 46

4.2Perancangan Khusus………..………...……….………...………. 47

4.2.1 Desain Busana Pertama………..………...…….…..…………. 48

4.2.2 Desain Busana Kedua………..…….………..…………. 49

4.2.3 Desain Busana Ketiga………..…….………..…………. 50

(5)

Universitas Kristen Maranatha v

4.3Perancangan Detail………..………...……….………. 52

4.3.1 Reka Bahan…………..………...………..……...…. 52

4.3.2 Sepatu………..………...……….……….. 53

4.3.3 Aksesoris………..………...………..…………..………. 55

4.3.4 Material………..………...………...……….……… 56

BAB 5 :PENUTUP………..………...………….……….…. 57

5.1Kesimpulan………...………...……….……….…. 57

5.2Saran………...………...……….……….…. 57

DAFTAR PUSTAKA………..……...……….………….…. 59

DATA PENULIS………..………...………….………..….…. 61

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.5 Skema Metode Perancangan.………….………...………... 3

Gambar 2.2.1 Trend Report Spring 2011 oleh majalah Elle.………...……… 7

Gambar 2.2.1 Trend Report Spring 2012 oleh majalah Elle……… 8

Gambar 2.2.1 Trend Report Spring/Summer 2013 oleh majalah Elle..……… 9

Gambar 2.2.1 Fashion Trends Spring /Summer 2014 oleh majalah Vogue……… 10

Gambar 2.2.2 Fall Fashion Colors 2011……….……. 11

Gambar 2.2.2 Pantone 2012 Fashion Color Trends…….………...…… 12

Gambar 2.2.2 Pantone 2013 Fashion Color Report……… 12

Gambar 2.3 Eccentric Style, Lady Gaga……….………..…….… 14

Gambar 2.3 Romantic Style……….………..… 14

Gambar 2.4 Contoh street style………...………….……….… 15

Gambar 2.5.2 Busana Kerja Casual………..…………..….….….…..… 19

Gambar 2.9 Contoh Reka Rakit – Penenun Songket didesa Sade, Lombok…... 31

Gambar 2.9 Contoh Reka Latar – Proses Pembuatan Batik………...… 31

Gambar 2.10 Warna Primer danWarna Sekunder………...… 33

Gambar 2.10 Color Wheel………...… 34

Gambar 2.10 Additive Color/RGB &Substractive Color/CMYK ……..…..….…. 35

Gambar 3.1 Street style – Joanna Hillman……….… 36

(7)

Universitas Kristen Maranatha vii

Gambar 3.2 “Sugar Crush” tren warna Spring/Summer 2014

oleh Fashion Vignette.………...……… 39

Gambar 3.2 Pastel Color - Color Resort 2014- Trend Report…………...………40

Gambar 3.3 Soul Repair – Junya Watanabe – Autumn/Winter 2013/2014, Louise Gray - Fall/Winter 2013/2014……….…………..………… 40

Gambar 3.4.1 Sofa dengan detail patchwork………..…… 42

Gambar 3.4.2 Macam-macam kepang rambut…………...……… 44

Gambar 3.4.3Jenis-jenis anyaman :anyam pandan, anyam buluh, anyam rotan…... 45

Gambar 4.1 Image Board berjudul “Dolce”………..……… 46

Gambar 4.2.1 Ilustrasi Fashion 1………..… 48

Gambar 4.2.2 Ilustrasi Fashion 2………..……… 49

Gambar 4.2.3 Ilustrasi Fashion 3………..……… 50

Gambar 4.2.4 Ilustrasi Fashion 4……….……….………… 51

Gambar4.3.1 Reka Bahan anyam dan kepang……….………..…... 52

Gambar 4.3.2 Desain Sepatu 1………..………… 53

Gambar 4.3.2 Desain Sepatu 2………..……… 54

Gambar 4.3.2 Desain Sepatu 3………..……… 54

Gambar 4.3.2 Desain Sepatu 4………..……… 55

Gambar 4.3.3 Desain Obi………...………...… 55

(8)
(9)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A :UKURAN MODEL DAN POLA KECIL……….… 63

LAMPIRAN B :MATERIAL……….………….……….……… 81

LAMPIRAN C :DOKUMENTASI BUSANA………….………...….….……...… 83

LAMPIRAN D :GAMBAR TEKNIK……….……….………… 85

LAMPIRAN E : ILUSTRASI FASHION……….……… 98

LAMPIRAN F : REKA BAHAN………..…………..……… 106

LAMPIRAN G : PROSES PEMBUATAN……….…………108

LAMPIRAN H : RINCIAN HARGA………..……… 119

(10)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini semakin banyak kaum wanita yang ikut andil dalam hal bekerja dan

berkarir, sehingga busana kerja untuk wanita sangat diminati. Sebuah penelitian

terbaru mengatakan bahwa hampir 50% wanita karir sangat peduli terhadap

perkembangan fashion dan diperlukan tampil modis dan up to date dalam aktivitas

kerjanya. "Meskipun menghadapi sulit keuangan dan harus mengencangkan ikat

pinggang, namun mereka (wanita karir) menghabiskan lebih banyak uang untuk

membeli beragam busana kerja. Penelitian menunjukkan betapa pentingnya

penampilan dan bagaimana perempuan sadar menggunakan pakaian sebagai alat

memajukan karir," pernyataan dari Rahmat Woodward, fashion stylist untuk para

selebriti, dikutip dari dailymail.co.uk.

Busana kerja yang kini digemari tidak hanya berupa setelan jas dan rok yang

tidak beragam. Berbagai model pakaian dirancang dengan mode-mode terbaru

menggunakan berbagai pilihan bahan yang membuat nyaman setiap wanita karir saat

bekerja, fleksibel, namun tetap sopan. Karena itu tidak jarang industri pembuat

busana kerja, kini menggunakan kain yang tipis dan dingin seperti chiffon atau rayon

sebagai kemeja atau busana bagian dalam pada busana kerja.

“Dolce” adalah sebuah koleksi busana kerja bagi wanita yang mementingkan fleksibilitas dan gaya pada busana namun tetap nyaman dan sopan dikenakan pada

dunia kerja. Dengan warna pastel yang menjadi salah satu tren warna tahun 2014,

“Dolce” sengaja dirancang menggunakan material yang nyaman dipakai untuk bekerja. Rancangan yang diberikan sangat fleksibel, sehingga dapat digunakan pada

aktivitas bekerja sehari-hari, bahkan kesempatan rapat atau pertemuan penting

lainnya. Koleksi ini juga sangat mudah dipadupadankan dengan busana kerja

(11)

Universitas Kristen Maranatha

2

Koleksi busana kerja ini dilengkapi beberapa aplikasi reka bahan seperti

kepang, anyam dan patchwork yang diterapkan pada blazer, celana, jaket dan bolero.

Aplikasi reka bahan tersebut ditempatkan pada bagian-bagian tertentu, sehingga

tidak mengganggu kenyamanan saat melakukan aktivitas. Dengan rangkaian koleksi

yang terdiri dari beberapa model busana, memberikan banyaknya pilihan yang dapat

memenuhi selera berpakaian orang yang berbeda-beda. “Dolce” merancangkan koleksi bagi wanita yang memiliki gaya feminin. Target market dari koleksi ini

adalah para wanita karir berumur 25-35 tahun dengan karakter lembut, percaya diri,

ceria, dan menyukai hal-hal baru.

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam perancangan koleksi “Dolce” ditemukan adanya masalah sebagai berikut:

1. Cara memenuhi kebutuhan busana kerja bagi para wanita karir agar dapat tetap

tampil modis dalam aktivitas profesionalitasnya.

2. Menerapkan reka bahan pada busana kerja tanpa mengganggu kenyamanan

pemakaian busana.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang ada dalam perancangan koleksi “Dolce” adalah:

1. Koleksi “Dolce” merupakan rangkaian koleksi busana kerja sebagai bagian dari busana formal.

2. Menggunakan perpaduan gaya street style ke dalam jenis busana formal.

3. Menggunakan nuansa warna pastel sebagai salah satu tren warna.

4. Koleksi ini ditujukan bagi para wanita berusia 25-35 tahun dengan karakter

(12)

1.4 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan koleksi “Dolce” adalah sebagai berikut:

1. Dapat menghasilkan busana kerja yang modis dengan karakter manis dan

lembut.

2. Dapat menghasilkan busana kerja yang unik dengan penerapan reka bahan, tanpa

mengganggu aktivitas kerja.

3. Dapat menghasilkan variasi busana kerja khususnya dengan karakter gaya street

style dengan tren warna pastel bagi para wanita karir masa kini.

1.5 Metode Perancangan

Gambar 1.5 Skema Metode Perancangan

(13)

Universitas Kristen Maranatha

4

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan Tugas Akhir ini meliputi beberapa bab dan sub bab yang

menjelaskan secara rinci mengenai konsep desain dan rangka pemikiran dalam

pembuatan busana Tugas Akhir, yang terdiri dari:

Bab 1 Pendahuluan, menjelaskan latar belakang yang mendasari perancangan

koleksi “Dolce”, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Landasan Teori, menjelaskan beberapa teori yang menjadi landasan

dalam proses perancangan ”Dolce”. Teori-teori tersebut meliputi teori fashion, teori tren, teori style, street style, teori busana, teori pola, teori jahit, teori desain, teori

reka bahan, dan teori warna.

Bab 3 Deskripsi Objek Studi Perancangan, menjelaskan tentang objek studi

yang menjadi inspirasi yaitu tren warna pastel, soul repair, beberapa teknik yang

dipakai dalam pengerjaan reka bahanseperti teknik patchwork, braid (kepang), dan

plait (anyam).

Bab 4 Konsep Perancangan, terdiri atas konsep dan tema perancangan, mulai

dari perancangan umum hingga perancangan khusus. Penjelasan secara rinci meliputi

inspirasi dan konsep “Dolce”, image board, illustrasi, penerapan konsep, warna,

siluet, material pada busana serta reka bahanyang digunakan.

Bab 5 Kesimpulan dan Saran, menjelaskan kesimpulan yang diambil dari

awal hingga akhir proses pengerjaan Tugas Akhir, juga saran yang didapat dari

keseluruhan proses perancangan agar dapat menghasilkan perancangan yang lebih

baik.

(14)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

“Dolce” merupakan busana kerja siap pakai dengan nuansa warna pastel,

yang dirancang dengan karakter lembut dan manis. Memberikan rancangan yang

unik bagi para wanita karir, agar dapat berpenampilan modis tanpa mengurangi

kenyamanan. Menerapkan teknik anyam, kepang dan patchwork pada rangkaian

koleksi sehingga memunculkan nilai estetik yang lebih tinggi pada busana yang

dirancang.

Saat ini banyak kaum wanita yang ikut andil dalam berbagai profesi, bahkan

terkadang lebih mahir dibanding kaum lelaki. Terkadang kesibukan yang dialami

para wanita karir, membuat sebagian dari mereka melupakan penampilan atau lebih

tepatnya tidak sempat mengikuti tren fashion terbaru. Hal tersebut membuat koleksi

rancangan “Dolce” sangat tepat untuk para wanita karir yang ingin tampil sopan

namun tetap modis. Karena lewat penampilan yang baik, rasa percaya diri akan

lebih tinggi dan hal tersebut sangat penting dalam melakukan aktivitas bekerja.

Busana ini sesuai dikenakan oleh para wanita karir dengan usia 25-35 tahun, yang

menyukai hal-hal baru dan berbeda.

5.2 Saran

Terdapat beberapa hal yang menjadi kendala dalam proses perancangan dan

produksi busana “Dolce”. Salah satu kendala pada proses awal perancangan adalah,

menentukan siluet busana yang akan digunakan, memperhatikan kenyamanan target

market yang dituju yakni wanita karir. Pemilihan warna pada busana juga sulit

ditentukan, karena warna pastel cukup beragam. Sehingga pada akhirnya perancang

harus menentukan beberapa warna pastel dengan kelompok warna yang serupa agar

sesuai dengan kesan yang ingin dibangun. Pemilihan kain yang digunakan sebaiknya

(15)

Universitas Kristen Maranatha

58

kain pada busana ketika dikenakan. Hal ini sangat penting, karena koleksi ini

menerapkan beberapa reka bahan yang membutuhkan kain dengan ketebalan dan

kelembutan yang sama.

Pada proses produksi, dibutuhkan kerapihan dalam pembuatan patchwork,

kepang dan anyam. Setiap patchwork harus memiliki titik yang saling menyatu, hal

tersebutlah yang membutuhkan kesabaran dalam proses penjahitan. Sama halnya

dengan pembuatan anyam, yang harus tetap dalam keadaan rapih saat digunting ke

dalam pola.

Setelah melalui tahap produksi, perancang juga harus mengemas dalam

bentuk advertorial fotografi sehingga harus melalui proses photoshoot dan editing

agar dapat menghasilkan image busana kerja yang menarik dan sesuai tren. Dari

keseluruhan proses yang telah dijalankan dan kendala yang telah ditemukan, maka

diharapkan kedepannya dapat memberikan pilihan busana kerja yang lebih baik dan

lebih beragam bagi para wanita karir agar dapat tetap tampil modis tanpa

mengganggu kenyamanan saat bekerja.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

BD+A team, 2013.Trend Forecasting 2014: Tradition Revolution. Jakarta : BD+A

design

Ernawati., Izweni., dan Nelmira, Weni. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 1.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Ernawati., Izweni., dan Nelmira, Weni. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 2.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Ernawati., Izweni., dan Nelmira, Weni. 2008. Tata busana untuk SMK Jilid 3.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Hardisurya, Irma. 2010. Kamus Mode Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka

Polhemus, Ted. 1994. Street Style. Singapore: C. S. Graphics

Schwaab, Catherine. 2011. Talk About Fashion. New York: Random House.

Soekarno. 2012. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Fitrihana, Noor. 2011. Memilih Bahan Busana. Yogyakarta: KTSP.

Poespo, Goet. 2009. A to Z istilah Fashion. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Ytama.

Troxell dan Stone. 1981. Fashion Merchandising. New York: McGraw-Hill.

Renfrew, Elinor. 2009. Developing a Collection. Singapore: AVA Publishing

Salomon dan Rabolt. 2004. Consumer Behavior: In Fashion. California: Prentice

(17)

Universitas Kristen Maranatha

60

Atkinson, Mark. 2012. How To Create Your Final Collection: A Fashion Student’s

Handbook. London: Laurence King.

Eiseman, Leatrice. 2000. Pantone Guide to Communicating with Color. London:

Hand Books Press.

Meadows, Toby. 2012. Memulai dan Menjalankan Sebuah Label Fashion. Jakarta:

PT Gaya Favorit Press

Bharathiar University. 2014. Fashion Designing and Sewing Technology.

www.b-u.ac.in/sde_book/fashion_sew.pdf

(Diunduh pada tanggal 5 Juli 2014 pk.02:33:22 WIB)

Gambar

Gambar 1.5 Skema Metode Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

 Perlu menu utama yang lebih lengkap  Perlu score dalam game.  Ditambah

sislen infomdi yang be*oil!tr dcngm m alah klaliras menjadi pentin8 dalan Etrgk! eisiensi psses. Unruk mcngaitiiipasi hal ini, naka pcrlu dilakuke pcnnc.n8an skten

Kompor listrik ini akan bekerja menggunakan prinsip kerja induksi elektromagnetik dengan menggunakan kumparan sebagai pembangkit medan magnet yang nantinya

 Banyak waktu terbuang untuk mengumpulkan record (karena terletak pada blok yang terpisah)..  Jumlah IBG (inter block

Special Treatment Benefits merupakan mafaat yang hanya didapatkan oleh konsumen yang menggunakan jasa dengan tingkat intensitas komunikasi yang tinggi, dan terdapat

Sintering adalah metode pemanasan yang dilakukan terhadap suatu material ( biaasnya dalam bentuk serbuk) pada suhu dibawah titik lelehnya sehingga menjadi bentuk padatan.. Serbuk

Pines (dalam Tawale, 2011) menyatakan bahwa individu kecil kemungkinannya untuk mengalami burnout dalam suatu organisasi yang memberikan kesempatan pada individu untuk

Peserta E-Seleksi Umum Jasa Konsultansi Pengawasan Teknik Pekerjaan Peningkatan Kapasitas Transaksi Gerbang Tol Cikarang Utama dan Penambahan Lajur Jembatan KM.. 28+900