• Tidak ada hasil yang ditemukan

On Your Guard : Perancangan Ready-to-Wear dengan Inspirasi Anggar dan Batik Parang Barong.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "On Your Guard : Perancangan Ready-to-Wear dengan Inspirasi Anggar dan Batik Parang Barong."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

On Your Guard” merupakan judul yang diambil dalam pembuatan koleksi tugas akhir dengan tema minimals etnik. “On Your Guard” merupakan koleksi busana siap pakai yang terinspirasi dari sebuah olahraga yaitu anggar, dan dipadukan dengan kain tradisional Indonesia yaitu kain Batik Parang Barong. “On Your Guard” diambil dari bahasa Perancis yaitu En Garde yang berarti anggar dalam bahasa Indonesia.

Koleksi busana siap pakai ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, dalam penggunaan kain tradisional yang dapat diolah lagi menjadi hal yang lebih menarik, dengan cara mengkombinasikannya dengan hal lain yang bertolak belakang dalam segi karakternya, tetapi tetap mempunyai filosofi yang selaras sehingga membuat koleksinya beda dari yang lain.

Teknik reka bahan yang digunakan dalam koleksi ini berupa flock, quilt, grafir dan cap. Teknik-teknik tersebut mempunyai kesan yang berbeda-beda tetapi menghasilkan motif yang sama, dan juga teknik reka bahannya digunakan untuk memperkuat unsur motif Batik Parang Barong. Penggunaan kain laken dan organdi sutra diharapkan dapat memperkuat kesan minimalis, serta penggunaan kain Batik Parang Barong diharapkan dapat memperkuat kesan tradisionalnya.

Koleksi “On Your Guard” ini diharapkan mampu menaikkan kualitas serta nilai dari Batik Parang Barong yang dapat diolah dengan hal-hal yang lebih modern sehingga konsumen dapat lebih menilai tinggi suatu kain tradisional yang cukup kuno menjadi pakaian dan tren yang dapat digunakan pada era modern ini. Target market yang ditujukan untuk koleksi ini adalah wanita uasia 20-35 tahun.

Penerapan dari dua inspirasi ini diharapkan dapat menciptakan suatu rancangan baru yang unik dan dapat diterima di masyarakat era modern saat ini. Rancangan ini adalah gabungan dari material, teknik dan ide yang dibuat sedemikian mungkin untuk meningkatkan nilai tren saat ini dan diharapkan mampu untuk bersaing di era fashion saat ini.

(2)

Universitas Kristen Maranatha interests in terms of the utilization of traditional fabric, which can be reproduced into more valuable goods through the combinations of dissimilar items which adopt a homogenous philosophy despite their inverse characters in order to make its collection more distinct compared to others.

Flock, quilt, grafir and hand-stamp batik were the applied techniques in this collection. Although each technique provided diverse impressions, identical motives had been however produced. Additionally, those approaches were used to strengthen the motive elements of Batik Parang Barong. The adaptation of laken fabric and organdy silk was aimed to enhance its minimalist impression. On the other hand, Batik Parang Barong fabric was desired for intensifying its traditional impression.

The “On Your Guard” collection is expected to be capable of heightening quality as well as the value of Batik Parang Barong that might be cultivated by using other modern substances, so that consumer would be able to assess higher the value of an ethnic fabric that is categorized as an ancient clothes and considered to be old enough as a trend in this modern age. The target market for this collection is women aged 20-35.

The implementation of these inspirations is aimed to create a new and unique design and will be admitted by nowadays-society. This design is an integration of materials, methods, and ideas that have been arranged in a particular way in order to stimulate the value of trends in this new era and also to be ready to compete in today’s fashion world.

(3)

DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Tujuan Perancangan ... 2

1.4. Batasan Perancangan ... 3

1.5. Metode Perancangan ... 4

1.6. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ... 6

2.1. Teori Fashion ... 6

2.2. Teori Busana ... 7

2.2.1. Fungsi Busana ... 7

2.2.2. Jenis Klasifikasi Busana ... 8

2.2.3. Prinsip Desain Busana ... 9

2.3. Teori Pola dan Jahit ... 9

2.3.1. Teori Pola ... 10

2.3.2. Teori Jahit ... 11

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.4.1. Teknik Quilt ... 13

2.4.2. Teknik Grafir ... 13

2.4.3. Teknik Flock ... 14

2.4.4. Teknik Cap ... 15

2.5. Teori Desain ... 16

2.6. Teori Warna ... 17

2.6.1. Teori Sir Isaac Newton ... 18

2.6.2. Teori Brewster ... 18

BAB III. OBJEK STUDI PERANCANGAN ... 20

3.1. Trend Forecasting 2015/2016: Re+Habitat ... 20

3.1.1. Tema “Veracious” ... 23

3.1.1.1. Sub Tema “Arcadian” ... 24

3.1.2. Tema “Alliance” ... 24

3.1.2.1. Sub Tema “Mirage” ... 25

3.2. Anggar ... 25

3.3. Batik Parang Barong ... 26

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN ... 28

4.1. Peancangan Umum ... 28

4.1.1. Image Board ... 28

4.1.2. Konsep ... 29

4.1.3. Koleksi Desain ... 30

4.2. Perancangan Khusus ... 31

4.2.1. Desain I ... 31

(5)

4.2.3. Desain III ... 33

4.2.4. Desain IV ... 34

4.3. Perancangan Detail ... 35

BAB V. PENUTUP ... 36

5.1. Kesimpulan ... 36

5.2. Saran ... 36

Biodata Penulis ... 37

Lampiran ... 38

Daftar Pustaka ... 80

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(6)

Universitas Kristen Maranatha  

DAFTAR GAMBAR

 

Gambar 1.1. Bagan Metode Perancangan ... 4

Gambar 2.1. Teori Pola ... 11

Gambar 2.2 Teori Jahit ... 12

Gambar 2.3. Teknik Quilt ... 13

Gambar 2.4. Teknik Grafir ... 14

Gambar 2.5. Teknik Flock ... 14

Gambar 2.6. Teknik Cap ... 16

Gambar 2.7. Teori Brewster ... 19

Gambar 3.1. Trend Forecasting 2015/2016: Re+habitat ... 20

Gambar 3.2. Trend Forecasting 2015/2016: Re+habitat ... 21

Gambar 3.3. Trend Forecasting 2015/2016: Re+habitat ... 22

Gambar 3.4. Trend Forecasting 2015/2016: Re+habitat ... 23

Gambar 3.5. Anggar ... 26

Gambar 3.6. Batik Parang Barong ... 27

Gambar 4.1. Image Board ... 28

Gambar 4.2. Koleksi Desain ... 30

Gambar 4.3. Desain I ... 31

Gambar 4.4. Desain II ... 32

Gambar 4.5. Desain III ... 33

Gambar 4.6. Desain IV ... 34

 

(7)

 

DAFTAR LAMPIRAN

 

Lampiran A: Mind Map ... 37

Lampiran B: Ukuran Model ... 39

Lampiran C: Pola Kecil ... 41

Lampiran D: Rincian Harga Material ... 56

Lampiran E: Dokumentasi Busana ... 58

Lampiran F: Material ... 62

Lampiran G: Reka Bahan ... 63

Lampiran H: Proses Pembuatan ... 64

(8)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan ready-to-wear di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat, banyak

para desainer dan brand lokal bermunculan dengan karakteristik yang berbeda-beda

dan menambah warna baru bagi dunia mode Indonesia tetapi penggunaan kain

tradisional Indonesia tampaknya masih kurang sehingga perancang melihat

kesempatan yang dapat diambil dalam peluang ini dengan membuat busana

ready-to-wear yang menggunakan kain tradisional Indonesia yang berasal dari Yogyakarta

yaitu Batik Parang Barong yang dikombinasikan dengan inspirasi lainnya yang lebih

modern sehingga dapat diterima oleh masyarakat modern saat ini.

Perancang mengangkat inspirasi dari sebuah olahraga asal Perancis yaitu anggar.

Olahraga anggar menginspirasi desainer dari segi siluet busana olahraga ini dan

menuangkannya pada koleksinya yang dipadupadankan dengan kain tradisional asal

Indonesia, yaitu batik. Selain siluet dari kostum olahraga anggar perancang

memasukkan karakter dari olahraga tersebut yaitu tegas, asymmetric dan clean

karena pada kostum olahraga Anggar dalam setiap kostumnya menggunakan warna

putih.

Dengan meningkatnya kebutuhan akan pakaian yang bernuansa etnik modern,

perancang melihat peluang dari inspirasi yang diambil dari olahraga anggar tersebut

karena karakternya yang asymmetric dan clean sehingga terkesan futuristik dan

digabungkan dengan kain batik yang terkesan tradisional dan etnik sehingga

membuat masyarakat, khususnya anak muda semakin menghargai kebudayaan khas

Indonesia dengan mengolah kain tradisional menjadi busana siap pakai yang modern.

Koleksi ini adalah busana ready to wear yang tidak hanya memberikan kesan tegas,

tetapi juga terdapat kesan minimalis dan sederhana. Proses pembuatan koleksi ini

(9)

pengembangan pola dasar menjadi pola masing-masing bagian, pemotongan kain,

penjahitan dan yang terakhir adalah finishing.

Terciptanya busana ready-to-wear ini diharapkan dapat beradaptasi dengan

perkembangan fashion saat ini, khususnya untuk wanita dalam rentang usia sekitar

20-35 tahun dengan karakter tegas tetapi tetap menampilkan kesan yang sederhana,

percaya diri dan berani tampil beda yang dapat dipakai dalam berbagai acara formal

maupun non formal.

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah sebagai berikut :

(1). Bagaimana mengkombinasikan inspirasi Batik Parang Barong dengan siluet

kostum anggar

(2). Bagaimana penggunaan kain Batik Parang Barong dapat diterima di

masyarakat modern saat ini, dengan kombinasi desain yang merujuk pada

kostum

olahraga anggar

(3). Bagaimana menampilkan kesan tegas tetapi tidak keluar dari unsur minimalis

dan

sederhana

(4). Bagaimana memperkuat karakter desain ethnic minimalist dari sisi unsur

visualnya, seperti pada pemilihan warna, siluet busana dan teksturnya.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan dari perancangan yang diharapkan desainer adalah sebagai berikut :

(1). Variasi penerapan kain tradisional asli Indonesia yaitu Batik Parang pada busana

ready-to-wear dalam bentuk siluet Anggar

(2). Membuat rancangan koleksi yang sesuai dengan target market, yaitu wanita usia

20-35 tahun dengan karakter tegas, kreatif dan berani

(3). Alternatif bagi busana ready-to-wear di Indonesia dengan cara mengaplikasikan

kain tradisional ke dalam desain modern yang minimalis dan juga terkesan

(10)

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Batasan Perancangan

Dari uraian masalah diatas maka terdapat batasan masalah, adapun batasan

perancangan sebagai berikut :

(1). Target market ready-to-wear untuk wanita usia 20-35 tahun dengan karakter

tegas, percaya diri, dan berani tampil beda

(2). Mengaplikasikan kain Batik Parang Barong dalam kain yang dominan berwarna

netral

(3). Memodifikasi siluet kostum anggar untuk dipakai dalam busana ready-to-wear

(4). Memperkuat unsur visual seperti pemakaian warna yang netral dan memakai

reka

(11)

1.5 Metode Perancangan

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini berisi 5 bab yang masing-masing menjelaskan mengenai

koleksi busana. Adapun penjelasan-penjelasannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN, bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, tujuan perancangan, metode perancangan, dan sistematika

penulisan.

DESAIN

PRODUKSI

IDE / KONSEP

Inspirasi

Riset data

Image Board

Narasi konsep

Sketsa desain

Pemilihan sketsa desain

Desain yang akan direalisasikan

Material

Pembuatan pola dasar

Pecah Pola

Pemotongan kain

Manipulating fabric pada kain

Penjahitan

(12)

Universitas Kristen Maranatha BAB II LANDASAN TEORI, bab ini menjelaskan berbagai teori yang melandasi

perancangan koleksi busana, yaitu teori fashion, pengertian fashion, pengertian tren,

teori busana, pengertian busana, fungsi busana, bentuk busana, teori pola, teori jahit,

teori tekstil, pengertian tekstil, reka bahan tekstil, teori desain, unsur desain, prinsip

desain, komposisi, dan teori warna.

BAB III OBJEK PERANCANGAN, bab ini berisi penjelasan mengenai objek studi

perancangan kain songket Jepara, busana ready to wear berdasarkan survey dan

deskripsi perancangan.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN, bab ini menjelaskan konsep perancangan

busana dimulai dari aplikasi konsep, tema pada perancangan, perancangan umum,

perancangan khusus, perancangan desain fashion, dan perancangan detail serta

dilengkapi dengan penjelasan image board, ilustrasi fashion, dan gambar teknis

busana.

BAB V KESIMPULAN, bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil pembahasan dan

proses pengerjaan dan juga saran yang memperbaiki atau mengembangkan desain.

 

(13)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil perancangan busana ini adalah menyatukan Batik Parang

Brong yang dikombinasikan dengan olahraga anggar yang mempunyai karakter yang

cukup bertolak belakang antar keduanya tetapi tetap mempuyai filosofi dan landasan

yang sama, kedua inspirasi ini disatukan dalam suatu koleksi yang diharapkan

mampu diterima masyarakat modern saat ini yang sering menganggap bahwa kain

Batik cukup kuno untuk dijadikan suatu busana sehingga pengaplikasian Batik

Parang Barong dalam koleksi ini diharapkan mampu mengangkat nilai Batik

tersebut.

Unsur tegas yang terdapat dalam koleksi ini diambil dari karakter anggar dan juga

kostumnya secara menyeluruh, memakai warna-warna netral yang mayoritas

berwarna putih atau cream agar tidak keluar dari unsur minimalis dan sederhananya.

Koleksi ini diperkuat unsur karakternya dengan cara menyeimbangkan penggunaan

material Batik Parang Barong itu sendiri dengan penggunaan siluet dari olahraga

anggar.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan agar menambah nilai guna koleksi ini ialah cara

meng-explore kain Parang Barong agar menjadi sesuatu yang lebih indah dan menarik

tanpa merubah nilai ataupun bentuk aslinya karena Batik Parang Barong mempunyai

nilai tersendiri yang sakral, sehingga jika mengubahnya dengan sembarangan dapat

merubah nilai dan filosofi dari Parang Barong itu sendiri. Lalu dari siluet yang

diambil dari inspirasi olahraga anggar ini sebisa mungkin menjadikan setiap busana

dalam koleksi ini nyaman untuk dipakai meskipun karakternya yang tegas tetapi

busananya harus tetap nyaman jika digunakan.

(14)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional, Pusat Bahasa(Indonesia). 2008. Kamus Besar

Bahasa Indonesia.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Muliawan, Porrie. 2003. Analisa Pecah Model Busana Wanita.

Jakarta: BPK Gunung Mulya.

2006. Konstruksi Pola Busana Wanita.

Jakarta: BPK Gunung Mulya.

Noe’man, Irvan A., M.ID, dkk. 2015. Trend Forecasting 2015/2016 Rehabitat.

Jakarta: BDA+ Designs.

Oxford English Dictionary. 2006. Little Oxford English Dictionary. California: Oxford University Press

Soekarno. 2012. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Poespo, Goet. 2009. A to Z Istilah Fashion.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Ahira, Anne. 2013. Makna Motif Parang Barong.

http://www.anneahira.com/batik-parang.htm

diakses pada 8 April 2013

Kinanthi, Nisya. 2012. Sejarah Batik.

http://nisyacin.com/tag/sejarah-batik-makna-motif-batik/

Referensi

Dokumen terkait

Technologies and Tools for Protecting Information Resources. CHAPTER 8: SECURING

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dengan penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi cara tumbuhan hijau

Keseriusan SMPI Al Azhar 3 Bintaro dalam mengimplementasikan Kurikulum tercermin dari kebijakan-kebijakan lainnya yang diambil sebagai respon terhadap perubahan

Gambaran efektivitas model pembelajaran dengan metode dongeng menggunakan media wayang golek untuk mengembangkan karakter persahabatan anak usia dini di TK

In this datum, Hiccup shows the function of dispreferred response as to state the speaker’s opinion by emphasizing the expression It’s not. me, Astrid to get her to

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terkait dengan ciri khas permainan rebab Uloh yang diimplementasikan pada murid-muridnya dan strategi pembelajaran rebab

[r]

Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa Pelatihan Manajemen Qalbu yang diselenggarakan oleh Pusdiklat DT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan