• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TOMAT (Solanum lycopersicum L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI ORYZALIN SKRIPSI OLEH :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS TOMAT (Solanum lycopersicum L.) PADA BERBAGAI KONSENTRASI ORYZALIN SKRIPSI OLEH :"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

OLEH :

CYNTHIA BERNADETTA SILALAHI 150301143

AGROTEKNOLOGI – AGRONOMI

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019

(2)

SKRIPSI

OLEH :

CYNTHIA BERNADETTA SILALAHI 150301143

AGROTEKNOLOGI – AGRONOMI

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2019

(3)
(4)

CYNTHIA B. SILALAHI : Respon Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Tomat (Solanum lycopersicum L.) Pada Berbagai Konsentrasi Oryzalin dibimbing oleh, MARIATI SINURAYA dan ROSITA SIPAYUNG.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat (Solanum lycopersicum L.) pada berbagai konsentrasi oryzalin.

Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dengan ketinggian tempat ± 25 meter di atas permukaan laut mulai bulan Juni sampai Oktober 2019, menggunakan rancangan acak kelompk (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah varietas yaitu varietas Permata F1 dan Tymoti F1 dan faktor kedua adalah konsentrasi oryzalin yaitu 0, 30, 60, 90, dan 120 µM. Benih tomat direndam dalam larutan oryzalin sambil digojok dengan shaker dengan kecepatan 100 rpm. Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman dan jumlah daun diamati mulai umur 2 – 8 MST, diameter batang umur 2,4,6 dan 8 MST, jumlah buah, bobot segar tomat per tanaman dan diameter buah Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas, konsentrasi oryzalin serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati. Disetiap minggu pengamatan, rataan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan V1C0, namun pada rataan jumlah buah, bobot segar tomat per tanaman serta diameter buah tertinggi terdapat pada perlakuan varietas Tymoti (V2).

Kata Kunci : tomat, oryzalin

(5)

CYNTHIA B. SILALAHI: The Growth and Yield Response of Two Tomato Varieties (Solanum lycopersicum L.) at Various Oryzalin Concentrations supervised by, MARIATI SINURAYA and ROSITA SIPAYUNG.

The purpose of this study was to determine the growth and yield response of two varieties of tomatoes (Solanum lycopersicum L.) on various oryzalin concentration. This research was conducted at the screen house of Agricultural Faculty of Universitas Sumatera Utara with an altitide of ± 25 meters above sea level began from June until October 2019, using randomized block design (RBD) with 2 factors. The first factor was the variety, var.Permata and var.Tymoti, and the second was oryzalin concentration (0, 30, 60, 90, and 120 µM). Tomato seeds were soaked in oryzalin solution and shaken with a shaker with a speed of 100 rpm. Parameters observed were plant height and leaves number observed 2-8 week after planted (WAP), stem diameter 2,4,6 and 8 WAP fruits number, fresh weight of tomatoes per plant and fruit diameter. The results showed that varieties, concentrations oryzalin and the interaction of both treatments significantly affected all parameters observed. The combination of V1C0 produced higher plant height, more leaves number and bigger stem diameter than other combinations.

Var. Tymoti produce more the fruits number, heavier the fresh weight of fresh tomatoes per plant and bigger fruit diameter than var. Permata.

Keywords: tomato, oryzalin

(6)

pertama dari 3 bersaudara dari Ayahanda Abner Johan Silalahi, SSi dan Ibunda Junnetty Ambarita, SH.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh yaitu SD di SD Abdi Sejati Perdagangan lulus pada tahun 2009, SMP di SMP RK Bintang Timur Pematang Siantar lulus pada tahun 2012, SMA di SMA Kusuma Pekanbaru lulus pada tahun 2015 dan pada tahun 2015 penulis diterima di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Penulis memilih Program Studi Agroekoteknologi minat Agronomi.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai asisten Laboratorium Dasar Agronomi (2018-2019), asisten Laboratorium Perbanyakan Tanaman (2018), asisten Laboratorium Sayur (2018), asisten Laboratorium Hias Buah (2019), asisten Laboratorium Dasar Hortikultura (2019) dan terdaftar dalam kegiatan organisasi di HIMAGROTEK (Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi) Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dan Ikatan Mahasiswa Pekanbaru (iKampus). Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Kebun Berangir, Na IX-X, Labuhan Batu Utara pada bulan Juli – Agustus 2018. Penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pardomuan Motung Kecamatan Ajibata pada bulan Juli – Agustus 2019.

(7)

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi ini berjudul “Respon Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Tomat (Solanum lycopersicum L.) Terhadap Pemberian Berbagai Konsentrasi Oryzalin” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Abner Johan Silalahi dan Ibunda Junnetty Ambarita yang telah memberikan dukungan finansial dan spiritual. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Mariati Sinuraya, M.Sc. dan Ir. Rosita Sipayung, MP selaku Ketua dan Anggota Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan kritik serta berbagai saran selama penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga ditujukan kepada seluruh staf pengajar, pegawai, sahabat dan teman serta adik adik di lingkungan Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang telah berkontribusi dalam kelancaran studi dan penyelesaian skripsi ini. Semoga hasil skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih

Medan, Januari 2020

Penulis

(8)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

RIWAYAT HIDUP ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 3

Hipotesis Penelitian ... 3

Kegunaan Penulisan ... 3

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman ... 4

Syarat Tumbuh . ... 5

Iklim ... 5

Tanah ... 6

Mutasi ... 6

Oryzalin ... 7

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ... 9

Bahan dan Alat ... 9

Metode Penelitian ... 9

PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan ... 12

Pembuatan Plot . ... 12

Pembuatan Oryzalin ... 12

Perendaman Benih Tomat ... 12

Penyemaian Benih Tomat ... 12

Penanaman ... 12

Pemeliharaan Tanaman ... 13

Penyiraman ... 13

Penyulaman ... 13

Pemupukan ... 13

Pemasangan Ajir ... 13

Pengendalian Hama dan Penyakit ... 14

Panen ... 14

Parameter Pengamatan ... 14

Tinggi Tanaman ... 14

(9)

Bobot Segar Tomat per Tanaman ... 15

Diameter Buah ... 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 16

Tinggi Tanaman... 16

Jumlah Daun ... 18

Diameter Batang ... 20

Jumlah Buah per Tanaman ... 22

Bobot Segar Tomat per Tanaman ... 22

Diameter Buah ... 23

Pembahasan ... 24

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan... 30

Saran ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN ... 35

(10)

No Hal.

1. Tinggi tanaman dua varietas tomat pada berbgaai konsentrasi oryzalin umur 2 – 8 MST ... 17 2. Jumlah daun dua varietas tomat pada berbagai konsentrasi oryzalin umur 2

– 8 MST ... 19 3. Diameter batang dua varietas tomat pada berbagai konsentrasi oryzalin

umur 2,4,6,8 MST ... 21 4. Jumlah buah per tanaman dua varietas tomat pada berbagai konsentrasi

oryzalin ... 22 5. Bobot segar tomat per tanaman dua varietas tomat pada berbagai

konsentrasi oryzalin ... 23 6. Diameter buah dua varietas tomat pada berbagai konsentrasi oryzalin ... 23

(11)

1. Rumus Kimia Oryzalin ... 7 2. Buah tomat yang terkena blossom end root ... 25 3. Penampilan tanaman tomat Varietas Permata F1 30 hari setelah semai ... 28

(12)

1. Bagan Plot Penelitian... 35

2. Bagan Penanaman pada Plot ... 36

3. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penlitian ... 37

4. Deskrispsi Tomat Varietas Permata F1 ... 38

5. Deskripsi Tomat Varietas Tymoti F1 ... 40

6. Perhitungan Oryzalin ... 43

7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 2 MST... 44

8. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 2 MST... 44

9. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 3 MST... 45

10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 3 MST... 45

11. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 4 MST... 46

12. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 4 MST... 46

13. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 5 MST... 47

14. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 5 MST... 47

15. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 6 MST... 48

16. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 6 MST... 48

17. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 7 MST... 49

18. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 7 MST... 49

19. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 8 MST... 50

20. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 8 MST... 50

21. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 2 MST ... 51

22. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 2 MST ... 51

(13)

25. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 4 MST ... 53

26. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 4 MST ... 53

27. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 5 MST ... 54

28. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 5 MST ... 54

29. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 6 MST ... 55

30. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 6 MST ... 55

31. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 7 MST ... 56

32. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 7 MST ... 56

33. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 8 MST ... 57

34. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 8 MST ... 57

35. Data Pengamatan Diameter Batang umur 2 MST ... 58

36. Sidik Ragam Diameter Batang umur 2 MST ... 58

37. Data Pengamatan Diameter Batang umur 4 MST ... 59

38. Sidik Ragam Diameter Batang umur 4 MST ... 59

39. Data Pengamatan Diameter Batang umur 6 MST ... 60

40. Sidik Ragam Diameter Batang umur 6 MST ... 60

41. Data Pengamatan Diameter Batang umur 8 MST ... 61

42. Sidik Ragam Diameter Batang umur 8 MST ... 61

43. Data Pengamatan Jumlah Buah per Tanaman... 62

44. Sidik Ragam Jumlah Buah per Tanaman ... 62

45. Data Pengamatan Bobot Segar Tomat per Tanaman ... 63

46. Sidik Ragam Bobot Segar Tomat per Tanaman ... 63

(14)

49. Foto Penelitian ... 65

(15)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan tanaman yang berbentuk perdu dan termasuk kedalam famili Solanaceae. Buahnya merupakan sumber vitamin dan mineral. Penggunaan tomat semakin luas, karena selain dikonsumsi sebagai tomat segar dan untuk bumbu masakan, dapat diolah sebagai bahan baku

industri makanan seperti sari buah dan saus tomat (Wasonowati, 2011 dalam Pusdatin Pertanian, 2014).

Buah tomat sangat bermanfaat bagi tubuh, karena mengandung vitamin dan mineral. Selain itu, buah tomat juga mengandung zat pembangun jaringan tubuh manusia dan zat yang dapat meningkatkan energi untuk bergerak dan berpikir. Buah tomat juga mengandung serat yang berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan (Cahyono, 2008).

Berdasarkan data dari Direktur Jendral Hortikultura (2018) produktivitas tanaman tomat di provinsi Su matera Utara mengalami fluktuasi. Pada tahun 2014 produktivitas sebesar 20.70 ton/ha dengan luas panen sebesar 4.075 ha, di tahun 2015 meningkat hingga 23.92 ton/ha dengan luas panen 4.794 ha, ditahun 2016 mengalami penurunan hingga 21.25 ton/ha dengan luas panen 4.701 ha, di tahun 2017 meningkat hingga 21.27 ton/ha dengan luas lahan 4.577 ha dan ditahun 2018 menurun hingga 19.77 ton/ha dengan luas lahan 5.243 ha. Penurunan produktivitas tomat di Indonesia disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya pemilihan varietas yang tidak sesuai, dan teknik pemeliharaan tanaman yang kurang efisien. Selain itu, faktor genetik juga sangat mempengaruhi kemampuan tomat untuk menghasilkan buah.

(16)

Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan menggunakan benih yang bermutu tinggi. Antara lain dengan cara pembentukan tanaman poliploid. Ranney (2002), menyatakan bahwa poliploidi sangat memegang peranan penting dalam evolusi dan program pengembangan tanaman budidaya. Induksi tetraploid menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan kualitas tanaman budidaya, diantaranya Humulus lupulus atau Kerucut Hop

(Roy et al., 2001), Swainsona Formosa atau Buna Showy Donia (Zulkarnain, 2004), dan Citrullus lanatus atau Semangka (Omran et al.,2008).

Poliploid ialah suatu peristiwa dimana jumlah kromosom digandakan menjadi lebih banyak dibanding kromosom sebelumnya. Pada umumnya, individu normal memiliki 2 set kromosom dan biasanya dinamakan diploid (2n). Istilah poliploidi mengacu pada jumlah set kromosom yang dinotasikan dengan huruf ”x”

(Ranney, 2002).

Poliploidi tanaman bisa diperoleh dengan pemberian mutagen kimia yaitu dengan menggunakan oryzalin. Oryzalin dinitroaline (3,5-dinitro-N4,N4- dipropylsufabilamide) adalah herbisida yang efektif untuk menggandakan kromosom dan memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kolkisin (Kermani et al., 2003; Dunn et al., 2007).

Selain penggunaan oryzalin, kolkhisin juga dapat digunakan sebagai bahan mutagen. Berdasarkan hasil penelitian Syaifudin et al (2013) pada tanaman cabai keriting, menyatakan bahwa perlakuan berbagai konsentrasi kolkhisin pada perendaman kecambah memberikan perbedaan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai. Konsentrasi kolkhisin 15 ppm memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai.

(17)

Berdasarkan hasil penelitian Normasiwi dan Nurlaeni (2014) menyatakan bahwa pemberian oryzalin mempengaruhi pertumbuhan karimunting (Rhodomyrtus tomentosa), dimana daun karimunting menjadi lebih tebal, lebih hijau dan bergelombang.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui respon pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat (Solanum lycopersicum L.) pada berbagai konsentrasi oryzalin.

Tujuan Penelitian

Untuk mengidentifikasi respon pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat pada berbagai konsentrasi oryzalin.

Hipotesis Penelitian

Perendaman benih tomat pada berbagai konsentrasi oryzalin berpengaruh

nyata terhadap pertumbuhan dan produksi dua varietas tomat serta interaksi kedua perlakuan.

Kegunaan Penulisan

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan serta sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan.

(18)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Tanaman tomat termasuk kedalam kingdom plantae, subkingdom tracheobionta, divisi magnoliophyta, kelas magnoliopsida, ordo solanales, famili solanaceae, genus solanum, spesies Solanum lycopersicum L. (Simpson, 2010).

Tanaman tomat adalah tanaman semusim yang berbentuk perdu dengan panjang mencapai ± 2 meter. Akar tanaman tomat adalah akar tunggang yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tumbuh ke arah samping namun dangkal. Akar tanaman tomat mampu menembus lapisan tanah pada kedalaman 30 – 70 cm (Fitriani, 2012; Listyarini dan Harianto, 2007).

Batang tanaman tomat berbentuk bulat dan segi empat, membengkak pada buku-buku dan berwarna hijau. Bagian batang yang masih muda berbulu dan ada yang berkelenjar, mudah patah dan bercabang banyak (Wiryanta, 2004).

Daun pada tanaman tomat berbentuk oval dengan panjang mencapai 20 – 30 cm, berbentuk majemuk dan terdiri dari beberapa anak daun yang tumbuhnya selang seling dengan tipe helaian daun menyirip. Daun tomat biasanya tumbuh didekat ujung dahan berwarna hijau dan berbulu (Syukur et al., 2015).

Bunga pada tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah bunga 5 hingga 10 per dompolan. Kuntum bunga tomat terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Serbuk sari bunga terdapat kantong dan letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung dan mengelilingi tangkai kepala putik dengan tipe berumah satu sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri. (Wiryanta, 2004).

(19)

Buah tanaman tomat biasanya berbentuk lonjong, oval, pipih, meruncing dan bulat. Buah tomat sering disebut buah buni, pada saat muda berwarna hijau, berbulu dan keras, setelah tua berwarna merah muda, merah atau kuning, cerah dan mengkilat serta relatif lunak. Diameter buah tomat berkisar 2 – 15 cm tergantung dengan varietasnya (Ambarwati et al., 2013).

Biji berbentuk pipih, berbulu dan berwarna putih, putih kekuningan atau cokelat muda. Panjang biji tomat berkisar 3 – 5 mm dengan lebar berkisar 2 – 4 mm. Biji tanaman tomat saling melekat dan diselimuti dengan daging buah.

Jumlah biji bervariasi tergantung pada varietas dan lingkungan, maksimum 200 biji perbuah (Wiryanta, 2004).

Syarat Tumbuh Iklim

Tomat dapat tumbuh di ketenggian tempat 0 – 1250 mdpl, dan dapat tumbuh optimal di dataran tinggi dengan ketinggian >750 mdpl. Suhu yang optimal untuk pertumbuhan tomat adalah 23oC di siang hari dan 17 oC di malam hari. Pada temperatur tinggi (diatas 32 oC) warna buah tomat cenderung kuning sedangkan pada temperatur tidak stabil cenderung tidak merata. Tomat menginginkan cahaya matahari yang penuh tetapi tidak terlalu terik, suhu malam yang sejuk dan drainase yang baik (Lubis, 2004).

Pada fase vegetatif, tanaman tomat memerlukan curah hujan yang cukup.

Sedangkan pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit, karena akan menghambat persarian (pembuahan). Curah hujan yang ideal berkisar antara 750 hingga 1250 mm per tahun (Cahyono, 2016).

(20)

Tanah

Jenis tanah yang baik untuk tanaman tomat ialah tanah liat yang mengandung pasir, tanah dalam keadaan subur, mengandung banyak bahan organik, drainase baik. Menurut Tafajani (2010), untuk mendapatkan tomat dengan hasil yang bak, maka dibutuhkan media tanam berupa tanah yang gembur, berpasir, subur dan banyak mengandung bahan organik, serta pH tanah netral berkisar 5,5 - 7.

Tanaman tomat tidak menyukai tanah yang tergenang. Tanah yang tergenang dapat menyebabkan akar tomat busuk dan sulit untuk menyerap unsur atau zat hara dari dalam hara. Selain itu, sirkulasi udara disekitar akar berkurang sehingga tanaman akan mati (Tugiyono, 2005).

Mutasi

Mutasi adalah perubahan pada sekuen DNA. Mutasi dapat terjadi pada genom yang mana saja. Akan tetapi, perubahan-perubahan fenotipik hanya terlihat pada organisme jika mutasi terjadi dalam sekuens sebuah gen. Alel-alel mutan

memiliki sekuens yang sedikit berbeda dengan alel-alel wild (Elrod and Stansfield, 2007).

Mutasi dapat juga didefinisikan sebagai perubahan materi genetik, yang merupakan sumber pokok dari semua keragaman genetik dan bagian dari fenomena alam. Tipe perubahan genetik yang termasuk dalam mutasi terjadi secara acak, maka mungkin saja perubahan tersebut meningkatkan kemampuan organisme untuk bertahan hidup, tumbuh dan bereproduksi (Aisyah, 2006).

Induksi mutasi dapat dilakukan dengan beberapa mutagen, yaitu analog basa, mutagen kimia, dan mutagen fisik (Yuwono, 2008).

(21)

Oryzalin

Oryzalin adalah herbisida yang efektif sebagai agen pengganda kromosom dan memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah dibandingkan dengan kolkisin (Kermani, et al., 2003; Dunn et al., 2007).

Sistem kerja oryzalin adalah dengan menghambat polymerase mikrotubulus dan mengganggu proses mitosis sel sehingga kromosom yang tereplikasi dicegah untuk memisah dan berada dalam satu sel, sehingga sel memiliki jumlah kromosom dua kali lipat. Penggunaan oryzalin lebih efektif, hanya dengan dosis yang rendah mampu menginduksi tingkat poliploidi tanaman serta memperluas keragaman genetiknya. Selain itu oryzalin lebih spesifik mengikat tubulin pada material tanaman (Jones et al., 2008).

Tingkat keberhasilan induksi poliploidi tanaman bergantung pada beberapa faktor diantaranya asal bahan tanam, jenis dan konsentrasi senyawa mutagen yang digunakan, lama perlakuan dan penetrasi dari senyawa mutagen (Allum et al., 2007).

Gambar 1. Rumus Kimia Oryzalin

(22)

Beberapa penelitian lebih banyak menggunakan oryzalin dan kolkisin sebagai senyawa mutagen untuk menginduksi poliploidi tanaman, namun oryzalin

lebih efektif digunakan daripada kolkisin yang bersifat lebih racun (Tamayo-Ordonez et al., 2016).

Bahan tanam yang biasa digunakan adalah bahan tanam yang masih aktif membelah, misalnya dengan menggunakan biji (Xing et al., 2011), kecambah

(Jaskani et al., 2007), kalus (Hebert et al., 2010), embrio somatik (Samala dan Te-Chato 2012) ataupun kultur tunas in vitro (Poerba et al. 2017).

(23)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kasa Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara Medan mulai bulan Juni sampai dengan Oktober 2019 dengan ketinggian ± 25 meter diatas permukaan laut.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas Permata F1 dan varietas Tymoti F1 sebagai objek pengamatan, oryzalin sebagai perlakuan, DMSO (dimitil sulfoksida) untuk melarutkan oryzalin, aquabidest sebagai bahan pelarut, top soil, sekam padi, kascing (vermikompos) sebagai media tanam.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul untuk memebersihkan dan mengolah lahan, papan telur untuk menyemaikan benih, shaker untuk menggojok benih yang direndam oryzalin, erlenmeyer untuk merendam benih tomat, gembor untuk menyiram tanaman, meteran untuk mengukur tinggi tanaman, bambu untuk ajir tanaman, polybag untuk tempat media tumbuh, kamera untuk mengambil gambar penelitian dari awal sampai akhir penelitian, timbangan analitik untuk menimbang oryzalin dan bobot segar buah, jangka sorong digital untuk mengukur diameter batang dan diameter buah.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor perlakuan yaitu :

Faktor I : Varietas Tomat, dengan 2 jenis varietas : V1 = Varietas Permata F1

(24)

V2 = Varietas Tymoti F1

Faktor II : Konsentrasi Oryzalin, dengan 5 taraf perlakuan : C0 = 0 µM

C1 = 30 µM C2 = 60 µM C3 = 90 µM C4 = 120 µM

Dengan demikian diperoleh 10 kombinasi perlakuan, yaitu : V1C0 V1C1 V1C2 V1C3 V1C4

V2C0 V2C1 V2C2 V2C3 V2C4 Kombinasi Perlakuan = 10 kombinasi

Jumlah Ulangan = 3 ulangan

Jumlah Plot = 30 plot

Ukuran 1 Plot = 120 cm x 120 cm Jarak antar Block = 50 cm

Jarak antar Plot = 30 cm Jumlah Sampel/Plot = 5 tanaman

Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 2 faktorial berdasarkan model linier sebagai berikut :

Yijk = µ+ρi+αj+βk+(αβ)jk+ɛijk i = 1,2,3 j= 1,2, k=1,2,3,4,5 Dimana :

Yijk = Hasil pengamatan pada block ke-i dengan varietas pada taraf ke-j dan konsentrasi oryzalin pada taraf ke-k

(25)

µ = nilai tengah

ρi = Pengaruh blok ke-i

αj = Pengaruh perlakuan Varietas pada taraf ke-j

βk = Pengaruh perlakuan Konsentrasi Oryzalin pada taraf ke-k

(αβ)jk = Pengaruh interaksi antara perlakuan perlakuan Varietas pada taraf ke- j dan Konsentrasi Oryzalin pada taraf ke-k

ɛijk = Pengaruh galat pada block ke-i, perlakuan Varietas pada taraf ke-j dan Konsentrasi Oryzalin pada taraf ke-k

Data dianalisis dengan sidik ragam menggunakan program Microsoft Excel.

Perlakuan yang nyata dilanjutkan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5% (Steel and Torrie, 1995).

(26)

PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan

Lahan terlebih dahulu dibersihkan dari gulma dengan menggunakan cangkul.

Pembuatan Plot

Dibuat plot sebanyak 30 plot, dengan masing – masing 10 plot per ulangan dengan ukuran plot 120 cm x 120 cm, dengan jarak antar plot 30 cm dan jarak antar ulangan 50 cm.

Pembuatan Oryzalin

Dibuat larutan stok oryzalin dengan konsentrasi 120 µM yang dilarutkan dengan sedikit DMSO (dimitil sulfoksida) pekat ditambah dengan aquabidest.

Untuk membuat larutan oryzalin dengan konsentrasi 30, 60, 90, dan 120 µM diambil dari larutan stok yang telah dibuat dengan menggunakan rumus pengenceran (V1 x M1 = V2 x M2) (Gunawan, 2004).

Perendaman Benih Tomat

Benih tomat direndam dalam larutan oryzalin sesuai perlakuan dan digojok dengan menggunakan shaker selama 24 jam dengan kecepatan 100 rpm.

Penyemaian Benih Tomat

Benih tomat yang telah mendapat perlakuan disemaikan di papan telur yang telah dipersiapkan media dengan campuran arang sekam dan vermikompos 1:1 kemudian diletakan di tempat teduh.

Penanaman

Bibit tomat mulai berumur 14 hari yang sudah memiliki ± 5 helai daun, dipindah tanamkan ke polybag penyapihan dengan diameter 20 cm yang telah

(27)

diisi dengan media tanam berupa campuran top soil, sekam padi dan kascing dengan perbandingan 2:2:1. Bibit yang sudah berumur 30 hari dipindah tanamkan ke polybag diameter 40 cm dan dipelihara sampai panen.

Pemeliharaan Penyiraman

Penyiraman dilakukan 1 hari sekali, dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan pada gulma yang tumbuh di areal polybag maupun di plot secara manual.

Pemupukan

Pemupukan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 MST pada perlakuan C0 dan C1. Tanaman yang terlambat pertumbuhannya (C2, C3 dan C4) diberikan pupuk daun pada umur 3 MST dengan menyemprotkan pupuk daun dengan dosis 1 ml/l air. Pemupukan kedua dilakukan bersamaan dengan pengisian polybag pada umur 4 MST Pupuk yang digunakan adalah NPK (15:15:15) dengan dosis 5 g/tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada saat tanaman berumur 6 MST. Pupuk yang digunakan adalah Amophos dan KCl dengan dosis 5 g/tanaman. Pemupukan keempat dilakukan pada saat tanaman berumur 8 MST.

Pupuk yng digunakan adalah NPK (15:15:15) dengan dosis 5 g/tanaman.

Pemasangan Ajir

Pemasangan ajir dibuat pada saat tanaman beruur 30 hari dengan tujuan agar tanaman tidak roboh dengan mengikat ajir pada batang tanaman dengan ketinggian ajir 1,75 meter dan lebar 3 cm.

(28)

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida Decis 2,5 EC, dosis 0,25 – 0,5 ml/l. Pengendalian penyakit dilakukan dengan fungisida Dithane M-45, dosis 1 g/l. Pengendalian dilakukan apabila tanaman sudah menunjukan gejala terserang.

Panen

Panen dilakukan apabila buah tomat sudah matang fisiologis dengan kriteria buah berwarna merah dan sudah tidak telalu keras. Buah tomat dipanen dengan cara memuntir buah tomat secara hati – hati hingga tangkai terputus.

Panen dilakukan hingga tanaman berumur 4 bulan.

Pengamatan Parameter Tinggi Tanaman

Pengukuran tinggi tanaman (cm) dilakukan pada umur 2 – 8 MST.

Pengukuran tinggi tanaman diukur dengan menggunakan meteran dari permukaan tanah hingga titik tumbuh tanaman.

Jumlah Daun

Jumlah daun (helai) dihitung pada umur 2 – 8 MST. Jumlah daun dihitung dengan menghitung jumlah daun secara keseluruhan.

Diameter Batang

Diameter batang (mm) diukur pada umur 2 MST, 4 MST, 6 MST, dan 8 MST dengan menggunakan jangka sorong dengan ketelitian 0,1 mm. Diameter batang diukur 10 cm dari pangkal batang.

(29)

Jumlah Buah per Tanaman

Jumlah buah per tanaman (buah) dihitung di akhir penelitian. Pengukuran dilakukan dengan cara menghitung jumlah buah tomat yang dipanen sampai tanaman berumur 4 bulan.

Bobot Segar Tomat per Tanaman

Tomat yang telah dipetik dari tanaman dibersihkan dan ditimbang per buah dengan menggunakan timbangan analitik dan ditotalkan.

Diameter Buah

Diameter buah (mm) dihitung dengan menggunakan jangka sorong.

Diameter buah diukur pada saat panen dengan mengukur buah secara horizontal.

(30)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Penggunaan dua varietas berbeda berpengaruh nyata pada parameter diameter batang umur 2 MST, jumlah buah per tanaman dan bobot segar buah per tanaman.

2. Pemberian oryzalin pada berbagai konsentrasi berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 7 MST, jumlah daun umur 2 – 4 MST, diameter batang 2 dan 6 MST, dan diameter buah.

3. Interaksi kedua perlakuan yaitu varietas yang berbeda dan pemberian oryzalin pada berbagai konsentrasi berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman umur 2 – 5 MST dan 8 MST, jumlah daun umur 5 – 8 MST, dan diameter batang umur 4 dan 8 MST.

Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pemberian berbagai konsentarsi oryzalin untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil produksi yang optimal.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Adrianus. 2012. Pertumbuhan dan hasil tiga varietas ubi jalar (Ipomea batatas L.) pada tinggi petakan yang berbeda, dalam J. Agricola. 2012. No 1. Hal 46 – 69.

Aili, E.N., Respatijarti, dan A.N. Sugiharto. 2016. Pengaruh Pemberian Kolkisin Terhadap Penampilan Fenotip Galur Ibrida Jagung Pakan (Zea mays L.) Pada Fase Pertumbuhan Vegetatif. Junal Produksi Tanaman Vol.4 No.5.

:370 – 377.

Aisyah, S.I. 2006. Mutasi Induksi Fisik dan Pengujian Stabilitas Mutan yang Diperbanyak secara Vegetatif pada Anyelir (Dianthus caryophyllus Linn.) Disertasi. Institut Pertanian Bogor

Allum JF, Bringloe DH, Roberts AV. 2007. Chromosome doubling in a Rosa rugosa Thunb. Hybrid by exposure of in vitro nodes to oryzalin: the effects of node length, oryzalin concentration and exposure time. Plant Cell Rep 26: 1977-1984.

Ambarwati . E., Fardhani, A., S.Trisnowati dan Rudi. 2013. Potensi hasil, mutu

dan dayasimpan buah enam galur mutan harapan tomat (Solanum lycopersicum L.). JurnalVegetalika 2(4):88-100.

Badan Litbang Pertanian. 2014. Busuk Pantat Tomat atau Bloosom-end Root, dan Cara Penangannya. Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Cahyono, B. 2008 . Tomat Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Kanisius.

Yogyakarta.

Cahyono, B. 2016. Teknik Budidaya Tomat Unggul Secara Organik dan Anorganik. Pustaka Mina. Depok.

Direktorat Jendral Hortikultura. 2018. Statistik Produksi Hortikultura Tahun.

2018. Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

Dunn, B.L. and Jon T. Lindstrom. 2007 . Oryzalin-induced Chromosome Doubling in Buddleja to Facilitate Interspesific Hybridization. Hort Science. 42 (6): 1326 – 1328.

Elrod, S. L., dan W. D. Stansfield. 2007. Genetika. Edisi keempat. Penerbit Erlangga. Jakarta. Hlm. 78 –182.

Fitriani, E. 2012. Untung Berlipat Budidaya Tomat di Berbagai Media Tanam.

PustakaBaru Press, Yogyakarta.

Gunawan. 2004. Tangkas Kimia. Surabaya : Kartika.

(32)

Haryanti, S., R.B. Hastuti., N. Setiari dan A. Banowo. 2009. Pengaruh Kolkisin Terhadap Pertumbuham, Ukuran sel Metafase dan Kandungan Protein Biji Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiate (L.) Wilczek). Jurnal Penelitian Sains & Teknologi 10(2):112−120.

Hebert, CY., DH. Touchell, TG. Ranney & AV. Lebude. 2010. In Vitro shoot regeneration and polyploidy induction of rhododendron ‘Fragrantissimum Improved’. Hort Science 45 (5): 801 – 8014.

Jaskani, MJ, SW. Kwon, Z. Hussain & IA. Khan. 2007. Breeding polyploidy watermelon: induction, identification and seed germination of tetraploids.

Proceedings International Symposium on Prospects of Horticultural Industry in Paskitan, 28th to 30th March, 2007.

Jones, JF., TG. Ranney, & TA. Eaker. 2008. A novel method for inducing polyploidy in Rhododendron seedlings. Journal American Rhododendron Society. 130-135.

Kamal, A. W. 2006. Evaluasi Keragaman Fenotipe Tanaman Seledri Daun (Apium graveolens L. Subsp. Secalinum Alef.) Kultivar Amigo Hasil Radiasi dengan Sinar Gamma Cobalt- 60 (Co 60). Skripsi Institit Pertanian Bogor. Bogor.

Kementerian Republik Indonesia. 1999. Deskripsi Tomat Hibrida (F1) Varietas Permata. Indonesia.

Kermani, MJ., V. Sarasan, AV. Roberts, K. Yokoya, J. Wentworth, & VK. Sieber.

2003. Oryzalin-induced chromosome doubling in Rosa and its effect on plant morphology and pollen viability. Theortical Applied Genetica.

107:1195–1200.

Listyarini,T., B. Harianto. 2007. Panduan Lengkap Budidaya Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Lubis, R. 2004. Perubahan Iklim Mikro dan Kualitas Buah Tanaman Tomat yang Ditanam Secara Vertikultur dengan Jenis Tanaman yang Berbeda. [Tesis].

Bogor (ID). Institut Pertanian Bogor.

Normasiwi, S. & Y. Nurlaeni. 2014. Induksi poliploid tumbuhan Rhodomyrtus tomentosa (Aiton) Hassk. Asal Gunung Tandikat Sumatera Barat menggunakan Oryzalin. Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati. Bogor, 25 September 2014. 565 – 571.

Omran S.A., J.M. Guerra-Sanz and j.A. Garrido Cardenas. 2008. Methodology of tetraploid induction and expression of microsatellite alleles in triploid watermelon. Cucurbitaceae, Procidings of the IXth EUCARPIA meeting on genetics and breeding of Cucurbitaceae (Pitrat M, ed), INRA, Avignon (France).

(33)

Poerba, YS., T. Handayani & Witjaksono. 2017. Karakteristik pisang Rejang tetraploid hasil induksi dengan oryzalin. Berita Biologi 16(1) : 85-93.

Poespodarsono, S., 1984. Dasar-Dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. PAUIPB.

Bogor. 161 hal.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2014. Outlook Komoditi Tomat.

Kementerian Pertanian: Jakarta. Diperoleh dari:

http//:www.pusdatin.setjen.pertanian.go.id. [Diakses 21/03/19].

Ranney, G. 2002. Poliploidy : From evolution to landscape plant improvement.

North Carolina State University. Fletcher. 17.

Roy , A. T. Leggett G. A. koutoulis. 2001. In vitro tetraploid induction and generation of tetraploids from mixoploids in hop (Humulus lupulus L.) . Plant Cell Rep 20: 489 – 495.

Samala, S. & S. Te-Chato. 2012. Ploidy induction through secondary somatic embrio (SSE) of oil palm by colchicine. Journal of Agricultural Technology 8(1): 337 – 352.

Sartika, T.V., dan N. Basuki. 2017. Pengaruh KOnsentrasi Kolkisin Terhadap Perakitan Putative Mutan Seamngka (Citrullus lanatus). Jurnal Produksi Tanaman, Vol. 5 No. 10 : 1699-1677.

Simpson, M. G., 2010, Plant Systematics, Elsevier, Burlington, USA. Inc.

Publishers, Sunderland, Massachusetts, U. S. A.

Sinaga, E.K., E.V. Bayu., H. Hasyim. 2014. Pengaruh Konsentrasi Kolkhisin Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Hijau (Vigna radiate L.).

Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol2, No.3 : 1238-1244.

Suryo, 1995. Sitogenetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Steel, C.J. dan J.H. Torrie.1995. Prinsip dan Prosedur Statistik. PT. Gramedia.

Jakarta.

Syaifudin, A., Ratnasari, E. dan Isnawati, 2013. Pengaruh pemberian berbagai konsentrasi kolkhisin terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai varietas Lado F1. LenteraBio, 2 (2): 167-171.

Syukur, M., S. Sujiprihati, R. Yunianti. 2015. Teknik Pemuliaan Tanaman. Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Tafajani, D. S. 2010. Panduan Komplit Bertanam Sayur dan Buah – Buahan.

Cahay Atma. Yogyakarta.

Tamayo-Ordonez, M. L. Epinosa-Barrera, Y. Tamayo-Ordonez, B. Ayil- Gutierrez, & L. Sanchez-Teyer. 2016. Advances and perspectives in the

(34)

Tugiyono. 2005. Tanaman Tomat. Agromedia Pustaka. Jakarta: 250 halaman.

Wasonowati, C. 2011. Menigkatkan pertumbuhan tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) dengan system budidaya

hidroponik.Agrovigor volume 4. Pp 21-28.

Wiendra Ni Made S, 2011. Pemberian Kolkhisin Dengan Lama Perendaman Berbeda Pada Induksi Poliploidi Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamina L.). http://ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/do wnload/ 600/420.

Diakses tanggal 26 Oktober 2019.

Wiryanta, W.T.B. 2004. Bertanam Tomat. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Wistiani, L.A.J. 2014. Tesis Induksi Mutasi Kromosom dengan Kolkisin Pada Tanaman Kesuna Bali (Allium stivum Linn.) dan Analisin DNA dengan MArka RAPD. Program Magister Program Studi Ilmu Biologi Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar.

Xing, SH., G. XB Guo, Q. Wang, QF. Pan, YS. Tian, P. Liu, JY. Zhao, GF.

Wang, XF. Sun & KK. Tang. 2011. Induction and Flow cytometry identification of tetraploids from seed-derived explant through colchicine treatments in Catharanthus roseus (L.) G. Don. Journal of Biomedicine and Biotechnology 2011:1 – 10.

Yulindawati. 2012. Pengaruh Perlakuan Berbagai Jenis Zat Pengatur Tumbuh dan Jumlah Ruas Terhadap Pertumbuhan Bibit Lada (Piper ningrum L.).

Fakultas Pertanian. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro.

Lampung.

Yuwono, T. 2008. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University Press:

Yogyakarta.

Zulkarnain. 2004. The Production of tetraploid Swainsona Formosa By colchicines mutagenesis. Zuriat, 15(1) : 60 – 64.

(35)

Lampiran 1. Bagan Plot Penelitian

30 cm 30

cm

T

U

Keterangan

1. Jarak antar blok 30 cm dan jarak antar plot 30 cm

BLOK I BLOK II

VIM0

BLOK III

VIM2

V2M0 VIM1 VIM3 V2M4

VIM4

V2M3 V2M1

V1M1

V2M2

V2M0 VIM4 VIM3

V1M0 V2M4

V2M2 V2M1

V2M3 V1M0

V2M1 V2M2

V1M1 V1M2

V2M3 V2M0

V2M4 V1M3

V1M2 V1M4

(36)

Lampiran 2. Bagan Penanaman pada Plot

T

U

\\\\\\\

Keterangan :

1. Jarak antar polybag 50 cm x 80 cm 80 cm

50 cm

(37)

Lampiran 3. Jadwal kegiatan penelitian

No Jadwal Kegiatan Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan Lahan X

2. Pembuatan Plot X

3. 3 Pembuatan Oryzalin X

4. Penyemaian X

5. Penanaman X

6. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman Disesuaikan dengan Kondisi Lapangan

Penyiangan Disesuaikan dengan Kondisi Lapangan

Pengendalian Hama dan Penyakit

Disesuaikan dengan Kondisi Lapangan

Pemupukan Dasar X X X X X

7. Panen X

8. Pengamatan Parameter

Tinggi Tanaman (cm) X X X X X X X

Jumlah Daun (Helai) X X X X X X X

Diameter Batang (mm) X X X X

Diameter Buah (mm) X

Jumlah Buah per Tanaman (buah)

X

Bobot Segar Tomat per Plot X

(38)

Lampiran 4. Deskripsi Tomat Varietas Permata F1

Asal tanaman : persilangan induk jantan TO 5186 dengan induk betina TO 4142

Golongan : hibrida F1 Tipe pertumbuhan : determinate Umur (setelah tanam) : - berbunga : 25 hari

- awal panen : 70 – 80 hari - panen akhir : 100 hari Tinggi tanaman awal panen : 125 – 150 cm

Diameter batang : 2 – 3 cm

Bentuk daun : immun

Kedudukan daun : datatr

Panjang tangkai daun : 7,0 – 9,0 cm Ukuran daun (P x D) : 40 x 25 cm

Warna daun : hijau sedang

Warna mahkota bunga : kuning Jumlah bunga per tandan : 6 – 10 Jumlah bunga/tanaman : 10 – 16 Jumlah buah per tandan : 6 – 10

Frekuensi panen : 2 – 3 hari sekali Berat buah per buah : 50 gram

Berat buah per tanaman : 3 – 4 kg Ukuran buah (P x D) : 4,5 x 5,6 cm Tebal daging buah : 0,7 – 0,9 cm,

kekerasan buah keras : (skor 7,5 uji manual)

(39)

Jumlah rongga buah : 2

Bentuk buah : obovoid

Warna buah muda : hijau keputihan

Warna pundak buah : hijau keputihan (seragam) Warna buah masak : merah

Rasa buah : manis (4,5 % brix ) Tekstur daging buah : renyah

Jumlah biji per buah : 100

Potensi hasil : 50 – 70 ton/ha

Ketahanan terhadap penyakit : tahan Fusarium oxysporum race 0, Fusarium oxysporum race 1, Tmv dan Pseudomonas solanacearum dan toleran Alternaria soloni Daerah adaptasi : dataran rendah

Peneliti/Pengusul : PT. East West Seed Indonesia

(40)

Lampiran 5. Deskripsi Tomat Varietas Tymoti 1

Asal : PT. East West Seed Indonenesia

Silsilah : TO – 58746 x TO - 62876

Golongan varietas : Hibrida Tinggi tanaman : 140 – 150 cm Bentuk penampang batang : Bulat

Diamter batang : 1,50 – 1,75 cm

Warna batang : Hijau

Bentuk daun : Oval

Ujung daun : Runcing

Tepi daun : Bergerigi sedang

Ukuran daun majemuk : Panjang 46,5 – 47,2 cm. lebar 39,3 – 41,5 cm Ukuran daun tunggal : Panjang 19,5 – 21,4 cm, lebar daun 9,1 – 9,8 cm Warna daun` : Hijau tua

Bentuk bunga : Seperti terompet Warna kelopak bunga : Hijau

Warna mahkota bunga : Kuning muda Warna kepala putik : Putih

Warna benangsari : Putih kecokelatan

Umur mulai berbunga : 28 - 30 hari setelah tanam Umur mulai panen : 55 - 62 hari setelah tanam

Bentuk buah : Bulat

Ukuran buah : Panjang 4,67 – 5,31 cm, diameter 4,38 – 4,93 cm Warma buah muda : Hijau muda

(41)

Warna buah tua : Merah Jumlah rongga buah : 2 -3 rongga Kekerasan buah : 6,04 – 6,11 lbs Tebal daging buah : 4,0 – 6,5 mm Rasa daging buah : Manis tidak masam

Bentuk biji : Oval piph

Warna biji : Coklat keputihan

Berat 1000 biji : 3,5 – 5,0 g Berat per buah : 53,59 – 60,20 g Jumlah buah per tanaman : 46,25 –61,25 buah Berat buah per tanaman : 2,53 – 3,65 kg

Ketahanan terhadap penyakit : Tahan terhadap Geminivirus

Daya simpan buah pada suhu 250C - 270C : 6 – 7 hari setelah panen Hasil buah per hektar : 51,41 – 69,96 ton

Populasi per hektar : 22.000 - 25.000 tanaman Kebutuhan benih per hektar : 170 – 200 g

Perinci utama : Determinate

Keunggulan varietas : Tahan Gemini virus dan umur genjah

Wilayah adaptasi : Beradaptasi dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 60 – 350 m dpl

Pemohon : PT. East West Seed Indonesia

Pemulia : Nurul Hidayati, Wakhyono (PT. East West Seed Indonesia)

(42)

Peneliti : Nurul Hidayati, Wakhyono , Tukiman Misidi, Rohimat Efendi (PT. East West Seed Indonesia)

(43)

Lampiran 6. Perhitungan Oryzalin

Berat molekul oryzalin = 346.358 g/l Konsentrasi yang hendak dibuat = 120 µM Larutan stok yang hendak dibuat = 500 ml Maka :

120 µM = 120 x 10-6 x 346.358 g/l = 0.04156296 g/l

Umtuk membuat larutan stok 500 ml = 0.04156296 / 2

= 0.02078148 g/500 ml = 0.021 g/500 ml

Maka untuk membuat larutan stok oryzalin sebanyak 500 ml dengan konsentrasi 120 µM oryzalin yang harus ditimbang adalah 0.021 g

(44)

Lampiran 7. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 2 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 34.26 29.26 31.34 94.86 31.62 V1M1 27.18 13.30 30.54 71.02 23.67

V1M2 6.50 6.94 7.58 21.02 7.01

V1M3 4.72 2.60 2.88 10.20 3.40

V1M4 1.54 2.82 3.18 7.54 2.51

V2M0 26.96 26.52 21.32 74.80 24.93 V2M1 30.78 26.18 13.30 70.26 23.42 V2M2 24.18 20.92 22.10 67.20 22.40

V2M3 4.54 4.08 4.10 12.72 4.24

V2M4 6.36 5.18 5.20 16.74 5.58

Total 167.02 137.80 141.54 446.36

Rataan 16.70 13.78 14.15 14.88

Lampiran 8. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 2 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 50.57 25.28 1.40 3.55 tn

Perlakuan 9 3403.55 378.17 21.00 2.46 *

V 1 45.83 45.83 2.54 4.41 tn

M 4 2965.79 741.45 41.16 2.93 *

VM 4 391.93 97.98 5.44 2.93 *

Galat 18 324.21 18.01

Total 29 3778.33

FK 6641.242

KK 28.52%

(45)

Lampiran 9. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 3 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 46.26 39.80 46.80 132.86 44.29 V1M1 30.90 16.58 40.70 88.18 29.39

V1M2 8.70 9.60 10.46 28.76 9.59

V1M3 6.14 3.28 4.62 14.04 4.68

V1M4 2.10 3.94 4.48 10.52 3.51

V2M0 29.92 29.18 23.60 82.70 27.57 V2M1 37.82 31.72 18.38 87.92 29.31 V2M2 27.50 26.16 27.00 80.66 26.89

V2M3 7.42 5.70 4.90 18.02 6.01

V2M4 8.24 6.20 6.58 21.02 7.01

Total 205.00 172.16 187.52 564.68

Rataan 20.50 17.22 18.75 18.82

Lampiran 10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 3 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 54.00 27.00 0.96 3.55 tn

Perlakuan 9 5505.96 611.77 21.70 2.46 *

V 1 8.49 8.49 0.30 4.41 tn

M 4 4616.66 1154.17 40.93 2.93 *

VM 4 880.81 220.20 7.81 2.93 *

Galat 18 507.55 28.20

Total 29 6067.51

FK 10628.78

KK 28.21%

(46)

Lampiran 11. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 4 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 48.30 42.88 50.40 141.58 47.19 V1M1 34.14 19.82 43.82 97.78 32.59 V1M2 11.98 13.06 14.36 39.40 13.13

V1M3 8.84 5.88 6.56 21.28 7.09

V1M4 3.64 6.20 6.60 16.44 5.48

V2M0 31.80 33.08 27.24 92.12 30.71 V2M1 41.02 35.18 22.48 98.68 32.89 V2M2 30.88 29.46 30.52 90.86 30.29

V2M3 11.82 9.42 7.04 28.28 9.43

V2M4 11.20 9.34 9.34 29.88 9.96

Total 233.62 204.32 218.36 656.30

Rataan 23.36 20.43 21.84 21.88

Lampiran 12. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 4 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 42.95 21.47 0.77 3.55 tn

Perlakuan 9 5660.09 628.90 22.42 2.46 *

V 1 18.16 18.16 0.65 4.41 tn

M 4 4772.61 1193.15 42.53 2.93 *

VM 4 869.32 217.33 7.75 2.93 *

Galat 18 504.93 28.05

Total 29 6207.97

FK 14357.66

KK 24.21%

(47)

Lampiran 13. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 5 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 61.26 56.22 62.10 179.58 59.86 V1M1 40.46 33.68 54.24 128.38 42.79 V1M2 21.50 22.98 27.30 71.78 23.93 V1M3 12.94 14.00 10.00 36.94 12.31 V1M4 5.66 11.44 10.82 27.92 9.31 V2M0 48.14 47.18 41.72 137.04 45.68 V2M1 43.18 49.60 32.60 125.38 41.79 V2M2 36.56 35.42 39.76 111.74 37.25 V2M3 17.22 17.76 13.54 48.52 16.17 V2M4 17.70 17.64 17.90 53.24 17.75 Total 304.62 305.92 309.98 920.52

Rataan 30.46 30.59 31.00 30.68

Lampiran 14. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 5 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 1.56 0.78 0.03 3.55 tn

Perlakuan 9 7821.92 869.10 32.79 2.46 *

V 1 32.70 32.70 1.23 4.41 tn

M 4 7123.48 1780.87 67.18 2.93 *

VM 4 665.74 166.44 6.28 2.93 *

Galat 18 477.16 26.51

Total 29 8300.65

FK 28245.24

KK 16.78%

(48)

Lampiran 15. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 6 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 75.34 65.72 75.22 216.28 72.09 V1M1 62.26 46.74 64.90 173.90 57.97 V1M2 29.52 30.60 37.78 97.90 32.63 V1M3 24.22 22.28 17.30 63.80 21.27 V1M4 10.20 19.56 16.66 46.42 15.47 V2M0 62.48 55.20 52.68 170.36 56.79 V2M1 62.74 59.34 42.50 164.58 54.86 V2M2 46.96 39.60 46.22 132.78 44.26 V2M3 26.38 26.18 19.02 71.58 23.86 V2M4 25.06 29.14 25.76 79.96 26.65 Total 425.16 394.36 398.04 1217.56

Rataan 42.52 39.44 39.80 40.59

Lampiran 16. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 6 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 56.59 28.29 0.76 3.55 tn

Perlakuan 9 9946.54 1105.17 29.56 2.46 *

V 1 14.64 14.64 0.39 4.41 tn

M 4 9180.27 2295.07 61.40 2.93 *

VM 4 751.62 187.90 5.03 2.93 *

Galat 18 672.86 37.38

Total 29 10675.99

FK 49415.08

KK 15.06%

(49)

Lampiran 17. Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 7 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 85.64 73.10 87.64 246.38 82.13 V1M1 78.54 57.56 75.04 211.14 70.38 V1M2 40.78 42.04 54.74 137.56 45.85 V1M3 37.50 35.62 29.78 102.90 34.30 V1M4 21.14 29.78 24.54 75.46 25.15 V2M0 78.92 63.48 68.78 211.18 70.39 V2M1 77.04 73.40 54.18 204.62 68.21 V2M2 57.46 51.52 56.66 165.64 55.21 V2M3 35.30 37.76 29.84 102.90 34.30 V2M4 38.02 40.78 37.22 116.02 38.67 Total 550.34 505.04 518.42 1573.80

Rataan 55.03 50.50 51.84 52.46

Lampiran 18. Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 7 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 108.33 54.17 1.03 3.55 tn

Perlakuan 9 10251.98 1139.11 21.73 2.46 *

V 1 24.16 24.16 0.46 4.41 tn

M 4 9632.79 2408.20 45.94 2.93 *

VM 4 595.04 148.76 2.84 2.93 tn

Galat 18 943.56 52.42

Total 29 11303.88

FK 82561.55

KK 13.80%

(50)

Lampiran 19 . Data Pengamatan Tinggi Tanaman umur 8 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...cm...

V1M0 99.06 79.34 95.8 274.2 91.40

V1M1 87.84 64.74 82.7 235.28 78.43 V1M2 50.12 51.18 65.64 166.94 55.65

V1M3 49.82 44.98 40.4 135.2 45.07

V1M4 28.4 38.4 31.76 98.56 32.85

V2M0 89.28 72.36 76.1 237.74 79.25 V2M1 85.28 80.38 64.46 230.12 76.71 V2M2 67.62 58.8 64.26 190.68 63.56 V2M3 44.98 45.9 39.58 130.46 43.49 V2M4 48.26 50.28 47.6 146.14 48.71 Total 650.66 586.36 608.30 1845.32

Rataan 65.07 58.64 60.83 61.51

Lampiran 20 . Sidik Ragam Tinggi Tanaman umur 8 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 213.67 106.84 1.90 3.55 tn

Perlakua

n 9 10031.63 1114.63 19.82 2.46 *

V 1 20.77 20.77 0.37 4.41 tn

M 4 9330.66 2332.66 41.48 2.93 *

VM 4 680.21 170.05 3.02 2.93 *

Galat 18 1012.36 56.24

Total 29 11257.66

FK 113506.86

KK 12.19%

(51)

Lampiran 21. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 2 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 6.60 7.60 6.40 20.60 6.87

V1M1 4.60 4.80 3.80 13.20 4.40

V1M2 3.00 3.60 4.00 10.60 3.53

V1M3 2.80 3.40 2.60 8.80 2.93

V1M4 2.00 2.00 2.00 6.00 2.00

V2M0 5.20 7.20 6.60 19.00 6.33

V2M1 4.20 4.80 7.40 16.40 5.47

V2M2 3.80 3.80 3.60 11.20 3.73

V2M3 2.80 2.60 2.80 8.20 2.73

V2M4 2.00 2.00 2.00 6.00 2.00

Total 37.00 41.80 41.20 120.00

Rataan 3.70 4.18 4.12 4.00

Lampiran 22. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 2 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 1.37 0.68 1.40 3.55 tn

Perlakuan 9 81.01 9.00 18.37 2.46 *

V 1 0.09 0.09 0.17 4.41 tn

M 4 78.76 19.69 40.19 2.93 *

VM 4 2.17 0.54 1.11 2.93 tn

Galat 18 8.82 0.49

Total 29 91.2

FK 480.00

KK 17.49%

(52)

Lampiran 23. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 3 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 11.60 12.80 14.00 38.40 12.80 V1M1 10.20 12.40 8.60 31.20 10.40

V1M2 8.00 8.20 5.80 22.00 7.33

V1M3 3.80 6.00 2.40 12.20 4.07

V1M4 2.60 2.40 3.60 8.60 2.87

V2M0 11.20 11.40 12.60 35.20 11.73 V2M1 11.80 10.20 13.00 35.00 11.67

V2M2 7.80 7.00 7.40 22.20 7.40

V2M3 5.40 5.00 4.00 14.40 4.80

V2M4 2.60 2.60 2.20 7.40 2.47

Total 75.00 78.00 73.60 226.60

Rataan 7.50 7.80 7.36 7.55

Lampiran 24. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 3 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 1.01 0.51 0.34 3.55 tn

Perlakuan 9 413.01 45.89 30.97 2.46 *

V 1 0.11 0.11 0.07 4.41 tn

M 4 407.85 101.96 68.82 2.93 *

VM 4 5.06 1.26 0.85 2.93 tn

Galat 18 26.67 1.48

Total 29 440.69

FK 1711.59

KK 16.11%

(53)

Lampiran 25. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 4 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 15.60 17.00 19.20 51.80 17.27 V1M1 14.20 19.20 14.00 47.40 15.80 V1M2 10.40 13.60 9.40 33.40 11.13

V1M3 5.00 10.80 4.20 20.00 6.67

V1M4 4.80 8.40 5.80 19.00 6.33

V2M0 16.40 16.80 18.00 51.20 17.07 V2M1 21.40 19.20 20.40 61.00 20.33 V2M2 16.00 12.00 11.60 39.60 13.20

V2M3 9.20 9.60 6.60 25.40 8.47

V2M4 5.20 7.00 4.20 16.40 5.47

Total 118.20 133.60 113.40 365.20

Rataan 11.82 13.36 11.34 12.17

Lampiran 26. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 4 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 22.27 11.14 2.90 3.55 tn

Perlakuan 9 764.73 84.97 22.12 2.46 *

V 1 16.13 16.13 4.20 4.41 tn

M 4 721.45 180.36 46.96 2.93 *

VM 4 27.15 6.79 1.77 2.93 tn

Galat 18 69.14 3.84

Total 29 856.14

FK 4445.70

KK 16.1%

(54)

Lampiran 27. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 5 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 38.60 39.60 40.00 118.20 39.40 V1M1 35.40 29.60 38.20 103.20 34.40 V1M2 19.80 18.60 17.60 56.00 18.67 V1M3 12.80 18.40 10.80 42.00 14.00 V1M4 9.20 12.80 10.00 32.00 10.67 V2M0 35.60 40.40 45.20 121.20 40.40 V2M1 35.00 34.60 43.40 113.00 37.67 V2M2 36.20 35.80 29.60 101.60 33.87 V2M3 17.20 18.00 13.40 48.60 16.20 V2M4 12.80 14.80 10.20 37.80 12.60 Total 252.60 262.60 258.40 773.60

Rataan 25.26 26.26 25.84 25.79

Lampiran 28. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 5 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 5.04 2.52 0.21 3.55 tn

Perlakuan 9 4090.53 454.50 37.07 2.46 *

V 1 167.09 167.09 13.63 4.41 *

M 4 3713.59 928.40 75.73 2.93 *

VM 4 209.85 52.46 4.28 2.93 *

Galat 18 220.66 12.26

Total 29 4316.23

FK 19948.57

KK 13.57%

(55)

Lampiran 29. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 6 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 68.80 64.60 66.60 200.00 66.67 V1M1 54.20 49.40 61.80 165.40 55.13

V1M2 30.40 31.40 36.60 98.40 32.80

V1M3 19.80 27.00 18.00 64.80 21.60

V1M4 14.00 21.40 17.60 53.00 17.67

V2M0 53.80 54.00 59.00 166.80 55.60 V2M1 66.00 53.60 56.00 175.60 58.53 V2M2 49.20 48.60 47.40 145.20 48.40

V2M3 25.80 28.00 23.40 77.20 25.73

V2M4 24.40 25.00 20.80 70.20 23.40

Total 406.40 403.00 407.20 1216.60 405.53 Rataan 40.64 40.30 40.72 121.66 40.55

Lampiran 30. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 6 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 0.99 0.50 0.03 3.55 tn

Perlakuan 9 8888.24 987.58 57.83 2.46 *

V 1 95.05 95.05 5.57 4.41 *

M 4 8247.22 2061.81 120.74 2.93 *

VM 4 545.97 136.49 7.99 2.93 *

Galat 18 307.38 17.08

Total 29 9196.6147

FK 49337.19

KK 10.19%

(56)

Lampiran 31. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 7 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 90.40 82.00 76.60 249.00 83.00 V1M1 75.80 55.40 65.40 196.60 65.53 V1M2 62.00 41.60 41.80 145.40 48.47 V1M3 47.40 37.20 25.80 110.40 36.80

V1M4 31.00 27.80 16.40 75.20 25.07

V2M0 72.80 62.80 72.00 207.60 69.20 V2M1 74.20 77.40 60.40 212.00 70.67 V2M2 61.00 59.20 56.60 176.80 58.93 V2M3 46.40 36.60 34.40 117.40 39.13

V2M4 36.60 33.40 26.60 96.60 32.20

Total 597.60 513.40 476.00 1587.00

Rataan 59.76 51.34 47.60 52.90

Lampiran 32. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 7 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 775.83 387.92 13.34 3.55 *

Perlakuan 9 10064.78 1118.31 38.44 2.46 *

V 1 38.08 38.08 1.31 4.41 tn

M 4 9490.77 2372.69 81.57 2.93 *

VM 4 535.93 133.98 4.61 2.93 *

Galat 18 523.61 29.09

Total 29 11364.22

FK 83952.30

KK 10.2%

(57)

Lampiran 33. Data Pengamatan Jumlah Daun umur 8 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...helai...

V1M0 105.80 94.80 84.00 284.60 94.87 V1M1 88.20 74.40 73.20 235.80 78.60 V1M2 75.60 46.80 48.00 170.40 56.80 V1M3 55.20 41.20 29.00 125.40 41.80 V1M4 33.80 31.20 25.80 90.80 30.27 V2M0 84.80 77.40 79.00 241.20 80.40 V2M1 89.40 88.00 65.40 242.80 80.93 V2M2 75.60 66.40 65.80 207.80 69.27 V2M3 52.40 39.20 40.40 132.00 44.00 V2M4 41.00 37.20 36.20 114.40 38.13 Total 701.80 596.60 546.80 1845.20 615.07 Rataan 70.18 59.66 54.68 184.52 61.51

Lampiran 34. Sidik Ragam Jumlah Daun umur 8 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 1252.40 626.20 18.63 3.55 *

Perlakuan 9 13316.65 1479.63 44.02 2.46 *

V 1 32.45 32.45 0.97 4.41 tn

M 4 12661.34 3165.33 94.16 2.93 *

VM 4 622.86 155.71 4.63 2.93 *

Galat 18 605.09 33.62

Total 29 15174.14

FK 113492.10

KK 9.42%

(58)

Lampiran 35. Data Pengamatan Diameter Batang umur 2 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...mm...

V1M0 0.57 0.72 0.77 2.06 0.69

V1M1 0.39 0.47 0.39 1.24 0.41

V1M2 0.26 0.27 0.39 0.92 0.31

V1M3 0.16 0.15 0.25 0.56 0.19

V1M4 0.10 0.08 0.14 0.32 0.11

V2M0 0.59 0.72 0.69 2.00 0.67

V2M1 0.35 0.38 0.39 1.12 0.37

V2M2 0.21 0.21 0.20 0.62 0.21

V2M3 0.10 0.09 0.08 0.27 0.09

V2M4 0.05 0.04 0.10 0.20 0.07

Total 2.79 3.14 3.40 9.33

Rataan 0.28 0.31 0.34 0.31

Lampiran 36. Sidak Ragam Diameter Batang umur 2 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 0.02 0.009 4.43 3.55 *

Perlakuan 9 1.38 0.153 71.29 2.46 *

V 1 0.03 0.027 12.53 4.41 *

M 4 1.34 0.335 156.36 2.93 *

VM 4 0.01 0.002 0.92 2.93 tn

Galat 18 0.04 0.002

Total 29 1.43

FK 2.90

KK 14.89%

(59)

Lampiran 37. Data Pengamatan Diameter Batang umur 4 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...mm...

V1M0 1.67 1.57 1.52 4.76 1.59

V1M1 1.30 1.26 1.39 3.95 1.32

V1M2 0.98 1.05 1.04 3.07 1.02

V1M3 0.38 0.27 0.27 0.92 0.31

V1M4 0.24 0.16 0.15 0.55 0.18

V2M0 1.67 1.59 1.75 5.01 1.67

V2M1 1.30 1.25 1.27 3.82 1.27

V2M2 0.89 0.84 0.72 2.45 0.82

V2M3 0.48 0.31 0.33 1.12 0.37

V2M4 0.10 0.10 0.14 0.34 0.11

Total 9.00 8.40 8.58 25.99 8.66

Rataan 0.90 0.84 0.86 2.60 0.87

Lampiran 38. Sidak Ragam Diameter Batang umuur 4 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 0.02 0.01 2.54 3.55 tn

Perlakuan 9 9.45 1.05 286.03 2.46 *

V 1 0.01 0.01 2.38 4.41 tn

M 4 9.36 2.34 637.31 2.93 *

VM 4 0.08 0.02 5.65 2.93 *

Galat 18 0.07 0.00

Total 29 9.54

FK 22.51

KK 6.99%

(60)

Lampian 39. Data Pengamatan Diameter Batang umur 6 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...mm...

V1M0 1.85 1.81 1.78 5.44 1.81

V1M1 1.60 1.62 1.60 4.82 1.61

V1M2 1.19 1.29 1.24 3.72 1.24

V1M3 0.80 0.99 0.27 2.05 0.68

V1M4 0.74 0.53 0.25 1.52 0.51

V2M0 1.89 1.85 1.86 5.61 1.87

V2M1 1.55 1.53 1.52 4.61 1.54

V2M2 1.40 1.23 1.19 3.82 1.27

V2M3 0.93 0.78 0.39 2.10 0.70

V2M4 0.56 0.48 0.25 1.29 0.43

Total 12.51 12.11 10.36 34.98

Rataan 1.25 1.21 1.04 1.17

Lampiran 40. Sidak Ragam Diameter Batang umur 6 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 0.26 0.13 6.22 3.55 *

Perlakuan 9 8.06 0.90 42.70 2.46 *

V 1 0.00 0.00 0.02 4.41 tn

M 4 8.04 2.01 95.79 2.93 *

VM 4 0.02 0.01 0.26 2.93 tn

Galat 18 0.38 0.02

Total 29 8.70

FK 40.78

KK 12.42%

(61)

Lampiran 41. Data Pengamatan Diameter Batang umur 8 MST

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...mm...

V1M0 2.12 1.95 1.99 6.07 2.02

V1M1 1.83 1.82 1.78 5.43 1.81

V1M2 1.43 1.38 1.32 4.12 1.37

V1M3 1.24 1.20 1.17 3.61 1.20

V1M4 0.93 0.96 0.79 2.68 0.89

V2M0 2.15 2.15 2.47 6.78 2.26

V2M1 1.88 1.82 1.82 5.53 1.84

V2M2 1.46 1.33 1.25 4.04 1.35

V2M3 1.16 1.18 1.08 3.42 1.14

V2M4 1.09 1.09 0.90 3.07 1.02

Total 15.30 14.89 14.56 44.74

Rataan 1.53 1.49 1.46 1.49

Lampiran 42. Sidak Ragam Diameter Batang umur 8 MST

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 0.03 0.01 2.16 3.44 tn

Perlakuan 11 5.73 0.52 80.57 2.26 *

V 1 0.03 0.03 4.48 4.30 *

M 5 5.61 1.12 173.60 2.66 *

VM 5 0.09 0.02 2.76 2.66 *

Galat 22 0.14 0.01

Total 35 5.90

FK 66.73

KK 5.39%

(62)

Lampiran 43. Data Pengamatan Jumlah Buah Per Tanaman

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...buah...

V1M0 18.00 11.80 11.60 41.40 13.80 V1M1 19.40 8.60 13.80 41.80 13.93 V1M2 12.80 16.60 14.20 43.60 14.53

V1M3 11.80 7.80 7.80 27.40 9.13

V1M4 6.00 9.80 8.40 24.20 8.07

V2M0 24.00 13.40 13.00 50.40 16.80 V2M1 20.20 16.40 13.80 50.40 16.80 V2M2 24.00 17.00 21.40 62.40 20.80 V2M3 16.20 13.40 19.40 49.00 16.33 V2M4 22.20 16.20 16.00 54.40 18.13 Total 174.60 131.00 139.40 445.00

Rataan 17.46 13.10 13.94 14.83

Lampiran 44. Sidak Ragam Jumlah Buah Per Tanaman

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 107.02 53.51 5.68 3.55 *

Perlakuan 9 410.17 45.57 4.83 2.46 *

V 1 259.31 259.31 27.50 4.41 *

M 4 95.67 23.92 2.54 2.93 tn

VM 4 55.19 13.80 1.46 2.93 tn

Galat 18 169.70 9.43

Total 29 686.89

FK 6600.83

KK 20.7%

(63)

Lampiran 45. Data Pengamatan Bobot Segar Buah Per Tanaman

Perlakuan Blok

Total Rataan

1 2 3

...g...

V1M0 273.31 557.66 372.17 1203.14 401.05 V1M1 575.69 324.23 438.25 1338.18 446.06 V1M2 460.92 596.07 486.11 1543.10 514.37 V1M3 471.06 215.53 244.48 931.07 310.36 V1M4 252.88 397.25 236.08 886.21 295.40 V2M0 802.07 433.78 455.62 1691.48 563.83 V2M1 623.64 559.00 482.26 1664.91 554.97 V2M2 782.15 541.67 725.32 2049.14 683.05 V2M3 619.12 554.33 709.44 1882.89 627.63 V2M4 789.73 543.45 645.87 1979.05 659.68 Total 5650.58 4722.97 4795.62 15169.17 5056.39 Rataan 565.06 472.30 479.56 1516.92 505.64

Lampiran 46. Sidak Ragam Bobot Segar Buah Per Tanaman

SK DB JK KT F Hit 5% KET

Blok 2 53222.53 26611.26 1.88 3.55 tn

Perlakuan 9 518412.31 57601.37 4.06 2.46 *

V 1 377614.04 377614.04 26.64 4.41 *

M 4 68150.52 17037.63 1.20 2.93 tn

VM 4 72647.75 18161.94 1.28 2.93 tn

Galat 18 255099.81 14172.21

Total 29 826734.65

FK 7670121.93

KK 23.54%

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Peraturan Kepala BKPM Nomor 14 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara Izin Usaha Penanaman Modal2. Peraturan Kepala BKPM Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pedoman dan Tata Cara

Metrics (W, TS, I) derived from GLAS data and field AGB were used to develop the GLAS-AGB models by multiple regression method for different forest types in the study

[r]

mengajarkan kepada peserta didik supaya memiliki rasa kepedulian dengan sesama, selain itu anak-anak juga mau menyisihkan uangnya untuk diinfaqkan. Hampir setiap

Cara untuk mengetahui dan membuktikan koefisien tersebut dapat diberlakukan, maka perlu diuji signifikannya dengan menggunakan komputerisasi dengan taraf signifikan

Teras reaktor terdiri dari banyak kanal bahan bakar dan dideretkan berbentuk kisi kubus di dalam tangki kalandria, bahan pendingin mengalir masing-masing di dalam pipa tekan,

S usia 23 tahun dengan kehamilan pertama atau primigravida, ibu mengatakan mengalami mual muntah pada pagi hari dan tidak nafsu makan, hal ini sesuai dengan teori

elalui Aplikasi SPSE Kementerian Keuangan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Renovasi Parkir Balai Diklat Keuangan Balikpapan Tahun Anggaran. enang