AFoSJ-LAS, Vol.1, No.4, 15 Desember 2021 (hal:245-253) ISSN.2776-2408 ; p-ISSN 2798-9267
All Fields of Science J-LAS
Jurnal Penelitian
Availabel Online: http://j-las.lemkomindo.org/index.php/AFOSJ-LAS
Pengembangan Media Ajar Berbasis Digital pada Materi Bangun Datar di Kelas IV SD
Ria Gamiarsi1*, Sukmawarti2, Alinur3
1,2Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan
3Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Corresponding Author*: [email protected]
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui kelayakan media video pembelajaran pada materi bangun datar di kelas IV SD sehingga layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) dihasilkannya media video pembelajaran pada materi bangun datar kelas IV SD dengan kelayakan berdasarkan dari ahli materi diperoleh hasil valid dan layak dengan persentase 100%, penilaian dari ahli media pembelajaran diperoeh hasil valid dan layak dengan persentase 100% sehingga dapat digunakan dan diuji cobakan kepada peserta didik. (2) Hasil pengujian kelayakan dari guru kelas IV meliputi aspek materi pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 61,1% dan kategori layak sebesar 38,9%. Aspek media pembelajaran pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 50% dan kategori layak sebesar 50%. Aspek luaran/output pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 63,8% dan kategori layak sebesar 36,2%. Sedangkan penilaian kelayakan media secara keseluruhan pada kategori sangat layak dengan frekuensi relatif sebesar 58,3% dan kategori layak sebesar 41,7%. Hal ini menunjukkan bahwa media video pembelajaran pada materi bangun datar sangat layak dan sesuai untuk digunakan sebagai sumber belajar bagi guru dan peserta didik di SDN. 101900 Lubuk Pakam.
Kata Kunci: Pengembangan, Media Ajar Berbasis Digital, Bangun Datar Abstract
The aims of this study were to: (1) determine the feasibility of learning video media on flat- shaped materials in grade IV SD so that it is feasible to be applied as a learning medium. The design of this study was research and development. The results of the study show that: (1) the production of instructional video media in the fourth grade elementary school flat material with feasibility based on material experts obtained valid results and feasible with a percentage of 100%, the assessment of learning media experts obtained valid and feasible results with a percentage of 100% so that it can be used and tested on students. (2) The results of the feasibility test from the fourth grade teacher include the material aspect in the very feasible category with a relative frequency of 61.1% and the appropriate category of 38.9%. The learning media aspect is in the very feasible category with a relative frequency of 50% and the appropriate category is 50%. Aspects of output/output in the very feasible category with a relative frequency of 63.8% and a feasible category of 36.2%. While the overall media feasibility assessment is in the very appropriate category with a relative frequency of 58.3% and the appropriate category is 41.7%. This shows that the learning video media on the flat shape material is very feasible and suitable to be used as a learning resource for teachers and students at SDN. 101900 Lubuk Pakam.
Keywords: Development, Digital-Based Teaching Media, Bangun Datar.
PENDAHULUAN
Pada akhir tahun 2019 munculnya infeksi virus yang menyebar secara cepat, virus tersebut dinamakan COVID-19. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China.
COVID19 menyebar secara massif di negara-negara lainnya. World Health Organization (WHO) mengumumkan pada tanggal 11 Maret 2020 bahwa COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi. Sampai saat ini ada 215 negara yang terjangkit virus corona, dengan laporan terinfeksi sebanyak 12.768.307 kasus yang terjangkit (WHO, 2020)). Indonesia adalah salah satu negara yang terjangkit COVID-19. Virus ini sudah tersebar di Indonesia pada Maret lalu hingga hari ini. Sebanyak 72.347kasus positif COVID-19 di Indonesia(Gugus Tugas Percepatan COVID-19 Indonesia, 2020). Pandemi COVID-19 membawa pengaruh kepada semua lintas kehidupan, khusunya pendidikan. Akibat dari pandemic COVID-19, pelaksanaan sekolah dari taman kanak-kanak hingga universitas di tutup.
Untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19 diperlukan kerjasamanya semua pihak dalam mengatasinya (Pikiran-Rakyat.com, 2020), upaya yang dilakukan pemerintah adalah tidak berkerumun dalam keramaian, tidak pergi ke pasar, tempat perolahragaan, tempat budaya dan lain sebagainya. Serta masyarakat yang bekerja di kantor, diusahakan untuk melakukan pekerjaan di rumah saja (Work From Home). Begitu pun pada bidang pendidikan, pembelajaran dilakukan dirumah saja (Learning From Home). Learning From Home merupakan pengalaman pertama yang dilakukan secara massal di Indonesia. Banyak pelajar dan guru belum terbiasa dengan Learning From Home yang dilakukan secara daring (KBRI Hanoi, 2020).
Surat edaran mengenai kebijakan sekolah saat pandemi yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Budaya pun memberikan ketentuan, yakni proses pembelajaran dilaksanakan dari rumah untuk memberikan pembelajaran yang bermakna melalui pembelajaran daring atau jarak jauh (Mendikbud, 2020). Ciri dari pembelajaran online atau daring adalah integrasi teknologi dan inovasi yang ada didalamnya (Banggur &
Situmorang, 2018). Hal ini dilakukan dari jenjang pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi. Pada beberapa sekolah di Indonesia sudah biasa menerapkan metode pembelajaran daring, namun disisi lain, ada juga sekolah yang baru pertama kali melakukan pembelajaran secara daring. Pendidik yang biasanya mengajar secara konvensional di kelas, tiba-tiba harus mengajar dalam sebuah media. Ditambah dengan adanya sejumlah pendidik yang belum melek teknologi. Dalam pembelajaran sistem daring, ada beberapa kendala yang dirasa kurang efektif, seperti pemberian materi pembelajaran oleh guru, melek teknologi dari guru maupun orang tua yang akan membimbing anak, serta keadaan ekonomi anak. Hal tersebut merupakan salah satu tantangan para pendidik dan guru di masa pandemi ini. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa sistem pembelajaran daring memberikan sisi positif, namun ada juga hal yang kurang menguntungkan dibalik hal tersebut.
Berdasarkan pengamatan saya disekolah guru-guru kurang mengembangkan potensi dalam dirinya khususnya dalam mengembangkan media ajar berbasis digital seperti video pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa cenderung hanya mengerjakan tugas tanpa tahu penjelasan materi tentang tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu,
guru lebih banyak menggunakan bahan ajar yang didapatkan dari penerbit (konvensional), bahan ajar konvensional tersebut ada beberapa bagian yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa dan konteks lingkungan siswa. Sehingga, capaian hasil belajar geometri terutama pada topik bangun datar tergolong rendah.
Fokus penelitian ini adalah mengembangkan bahan ajar berbasis digital yang menarik bagii siswa kelas IV serta mengoptimalkan capaian pembelajaran geometrii siswa khususnya pada topik keliling dan luas bangun datar menggunakan bahan ajar tersebut. Hal ini sangat penting dilakukan agar tersedianya sumber belajar alternatif bagi siswa dalam mempelajari geometri dengan mudah dan menyenangkan. Bahan ajar berbasis digital yang akan peneliti buat adalah bahan ajar berbentuk video pembelajaran.
Hal ini sangat penting dilakukan agar tersedianya sumber belajar alternatif bagi siswa dalam mempelajari geometri dengan mudah dan menyenangkan. Dan visual (gambar dan suara) yang dilengkapi dengan suara penuntun yang mudah dimengerti dan dipahami dan dikemas secara apik sehingga dengan video pembelajaran siswa dapat belajar secara mandiri dan sangat menunjang bagi pendalaman materi.
Solusi yang peneliti tawarkan pada penelitian ini yaitu mengembangkan pemahaman siswa melalui video pembelajaran menggunakan Inshoot, sehingga peneliti terdorong untuk melakukan penelitian “PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS DIGITAL DI KELAS IV SD”. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran video pada materi Bnagun datar ?, Bagaimana kelayakan video pembelajaran digunakan dalam pembelajaran ? Adapun tujuan dilakukan penelitian ini adalah : Mengembangkan video pembelajaran pada materi luas dan keliling bangun datar. Mengetahui kelayakan media pembelajaran pada materi luas dan nkeliling bangun datar.
METODE PENELITIAN
Model penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau sering dikenal dengan sebutan Research and Development (R&D). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono : 2017). Penelitian ini berlokasi di Jl. Diponegooro, No. 84, Desa Lubuk Pakam Pekan, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.
Tahap analisis data ini yaitu dengan mengolah data yang telah dikumpulkan oleh peneliti. Tabulasi Data Pada tahap ini yang dilakukan adalah menabulasi data yang telah didapat dengan tujuan mengelompokkan data atau menghitung data yang telah diisi oleh para ahli. Pengelompokan data ini dikelompokkan berdasarkan jawaban ahlidalam angket tersebut. Data yang diperoleh akan dianalisis untuk mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran yang dirancang menurut ahli.
Penerapan data disini yaitu dengan menghitung presentase kelayakan berdasarkan data tabulasi. Keseluruhan hasil uji ahli dan peserta didik kelompok kecil akan dipresentasikan secara kuantitatif sebagai berikut (Riduwan dan Akdon. 2013: 18).
Setelah penilaian angket telah dihitung persentasenya, maka langkah selanjutnya yaitu menafsirkan angka atu hasil perhitungan persentase. Tujuan
penafsiran ini yaitu untuk mengetahui tingkat kelayakan dari media pembelajaran yang telah dikembangkan baik dari ahli maupun pendapat peserta didik. Penafsiran ini ditafsirkan berdasarkan kriteria diadopsi dari Riduwan dan Akdon (2013:18).
Berdasarkan kriteria persentase angket diatas maka dapat diketahui untuk kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dapat dikatakan layak digunakan jika presentase yang diperoleh dari setiap responden atau para ahli dan kelompok kecil berada pada rentang 81% - 100 % dan 61% - 80 %, dengan kriteria “Sangat Kuat” dan
“Kuat”. Jika didapatkan hasil penilaian dengan rentang di bawah nilai tersebut maka dapat dinyatakan belum layak digunakan dan memerlukan perbaikan tanpa validasi kembali kepada ahli.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengembangan Media Pembelajaran
Pengmbangan dan Penelitian dilakukan di kelas IV A SDN. 101900 Lubuk Pakam. Penelitian tersebut menghasilkan produk Pengembangan Media Ajar Berbasis Digital Pada Materi Bangun Datar di Kelas IV menggunakan Software InshOt. Produk dikemas dalam bentuk Software yang diberikan kepada peserta didik yang dapat digunakan untuk belajar di dalam kelas maupun belajar secara mandiri dengan bantuan perangkat komputer dan gawai.
Tahap Analisis
Pada analisis terdpat 2 tahapan yaitu Needs Assessment and Font-end Analysis.
Needs Assessment (Analisis Kebutuhan) berupa analisis keadaan lapangan dan peserta sefrta pengumpulan referensi materi yang akan dijadikan pokok bahasan dalam pengembangan media. Kegiatan analisis lapangan dilakukan dengan pengumpulan informasi tentang kondisi pembelajarandi SDN. 101900 Lubuk Pakam Kelas IV. Hasil informasi mengenai proses pengembangan, karakteristik siswa dan pengembangan media pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan saat melaksanakan KKN pada tahun 2020 dalam kegiatan pembelajaran.
Dasar Desain Grafis di Kelas IV SDN. 101900 Lubuk Pakam. Data dari kegiatan observasi yaitu:
1. Penyampaian materi secara teori oleh guru masih kurang, sehingga siswa kurang memahami teori dari bahan ajar konvensional (buku pelajaran).
2. Media pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat peserta didik mudah bosan.
3. Peserta didik memerlukan media pembelajaran yang dapat digunakan dimanapun dan kapanpun peserta didik belajar.
4. Belum adanya media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran Matematika materi Bangun Datar di Kelas IV SDN. 101900 Lubuk Pakam.
Berdasarkan dari hasil kegiatan observasi, diadakan pengembangan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan Software InshOt berbentuk video pembelajaran sebagai sarana belajar peserta didik Kelas IV di SDN. 101900 Lubuk Pakam. Kegiatan selanjutnya Font-end Analysis dengan cara mengumpulkan berupa kurikulum, silabus mata pelajaran Matematika, serta buku-buku yang berkaitan dengan
materi dan lain-lain yang dibutuhkan dalam pengembangan media pembelajaran.
Hasil dari analisa terhadap kurikulum, dipilih 1 Kompetensi Dasar (KD) yang menjadi sasaran pengembangan. Materi pokok dari kompetensi dasar tersebut tentang Bangun Datar.
Tahap Desain
Tahap desain merupakan tahapan perancangan interaktif yang meliputi rumusan tujuan pembuatan media pembelajaran berbasis digital pada materi bangun datar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pembuatan storyboard sebagai rancangan sesuai dengan materi terdapat pada media pembelajaran, dan penyusunan instrument untuk menguji kelayakan media pembelajaran sebagai sumber belajar peserta didik.
Rumusan Tujuan Pembuatan Media Pembelajaran
Langkah pertama dalam mendesain media pembelajaran yaitu menentukan pengetahuan ndan sikap yang akan diperoleh siswa setelah menggunakan media pembelajaran. Teknik rumusan tujuan menggunakan ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree):
1. Audience adalah instruksi yang kita ajukan harus focus kepada apa yang harus dilakukan atau dikerjakan oleh peserta didik.
2. Behavior adalah kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki siswa setelah proses pembelajaran dan harus dapat diukur.
3. Condition merupakan kondisi yang diperlukan untuk dapat memperlihatkan kompetensi atau tujuan pembelajaran. Sebuah pernyataan tujuan pembelajaran harus menyertakan kondisi dimana kinerja akan dinilai.
4. Degree adalah pernyataan tujuan yang mengidentifikasi standar atau kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajaran.
Pembuatan Storyboard
Storyboard merupakan deskripsi gambaran dalam pembuatan media pembelajaran yang dibuat untuk memudahkan proses pembuatan sebuah produk.
Pengumpulan Objek Rancangan
Pengumpulan objek berdasarkan dengan konsep dan rancangan yang telah dibuat. Tahapan pengumpulan objek yang harus dilakukan yaitu:
1. Mengumpulkan materi serta contoh pembutan desain media pembelajaran berbasis digital menggunakan software InshOt yang sudah dijelaskan pada bab 2. Materi disusun sesuai dengan referensi yang ada serta dibuat secara runtut untuk
memudahkan peserta didik dalam mempelajari materi.
Penyususan Instrumen Uji Kelayakan
Instrumen dibuat dalam bentuk angket yang disajikan kepada ahli media, ahli materi dan responden menggunakan tipe jawaban check list ( ). Hasil Penelitian Materi dari media pembelajaran berbasis digital divalidasi oleh Ahmad Landong, M.Pd (Dosen Matematika UMN Al-Washliyah) denga “Layak Digunakan Tanpa Revisi”, sedangkan Hasil Penelitian Media divalidasi oleh Umar Darwis, SE, M.Pd (Dosen Jurusan Komputer Aplikasi UMN Al-Washliyah), dan Laras Isningtiyas, S.Pd (Guru Kelas SDN. 101900 Lubuk Pakam) dengan “Layak Digunakan Tanpa Revisi” Hasil Penelitian dapat dilihat pada masing-masing lampiran yang terkait.
Tahap Evaluasi
1. Analisis Data Validasi Media Pembelajaran
Analisis data validasi media pembelajaran yng diperoleh dari hasil validasi oleh ahli media dan ahli materi untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Hasil validasi ahli materi dapat dilihat pada lampiran 2, validasi ahli media dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Analisis Data Dari Responden Media Prembelajaran
Analisis data dari responden media pembelajaran diperoleh dari Guru untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran. Hasilnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
3. Produk Akhir
Produk akhir yang berupa “Pengembangan Media Ajar Berbasis Digital Pada Materi Bangun Datar di Kelas IV SDN. 101900 Lubuk Pakam“ akan berhasil apabila telah melakukan validasi dan revisi.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pada pembahasan penelitian dan pengembangan ini menjelaskan tentang kesesuaian produk akhir yang merujuk pada tujuan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti, hasil validasi yang terdiri dari ahli materi, ahli media dan respon pendidik terhadap produk akhir media pembelajaran yang dihasilkan. Dalam pengembangan media pembelajaran replika istana sultan serdang ini dirancang dan didesain oleh peneliti dengan menggunakan software yang mudah digunakan dan operasikan agar pancang dengan baik dan optima. Peneliti merancang khusus pengembangan media dengan optimal sehingga media pembelajaran yang dihasilkan sesuai dengan tujuan penelitian dan pengembangan yang hendak dicapai dengan menghasilkan produk untuk inovasi pembelajaran yang tepat bagi peserta didik di SD/MI. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan yaitu menggunakan metode Research and Development (R&D).
Penelitian dan pengembangan media berbasis digital untuk pemahaman konsep geometri ini melakukan validasi produk yang terdiri dari validator yang ahli dalam bidangnya yaitu ahli materi dan ahli media.
Hasil Validasi Ahli
Hasil validasi diperoleh dari hasil penilaian validator menggunakan penilaian kualitatif yang dimana penilaian hanya ada dua yaitu penilaian “ya” dan “tidak”. Berikut ini hasil dari validasi ahli yang telah dilaksanakan :
Hasil Validasi Ahli Materi
Validasi ahli materi ini bertujuan untuk menilai kevalidan materi di dalam miniatur replika istana sultan serdang dan telah dikaitkan dengan materi matematika konsep geometri. Penilaian validasi ahli materi oleh dosen UMN AW Medan yang dinilai oleh 1 validator yaitu Bapak Ahmad Landong, M.Pd. Penilaian terdiri dari 2 aspek yaitu pada aspek kelayakan isi dengan indikator keseuaian materi dengan kd, kelengkapan materi, keakuratan materi, kemutakhiran materi, mendorong keingintahuan, penyajian pembelajaran.
Hasil Validasi Ahli Media
Validasi ahli media ini bertujuan untuk menilai kemenarikan media berbasis
digital dan telah dikaitkan dengan materi matematika konsep geometri yaitu bangun datar. Penilaian validasi ahli media dinilai oleh 1 validator yaitu dosen UMN AW Medan.
Penilaian terdiri 2 aspek yaitu pada aspek kelayakan isi dengan indikator keseuaian materi dengan video yang dikembangkan, kelengkapan materi, keakuratan materi, kemutakhiran materi, mendorong keingintahuan, penyajian pembelajaran. Pada aspek penilaian kontekstual dengan indikator yitu hakikiat kontestual. Berdasarkan hasil penilaian validasi pada tahap pertama, media yang divalidasi mendapat penilaian “ya”
dengan masing-masing butir penilaian mendapat jawaban “ya”. Namun terdapat saran dari dosen ahli media yaitu menambahkan tujuan pembelajaran pada awal video.
Berdasarkan validasi tersebut, menurut ahli media dan kelayakan isi sudah sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga dapat diartikan bahwa media ajar berbasis digital dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Validasi Oleh Guru Kelas IV
Validasi oleh guru ini bertujuan untuk menilai kemenarikan media berbasis digital dan telah dikaitkan dengan materi matematika konsep geometri yaitu bangun datar. Penilaian validasi ahli media dinilai oleh 1 validator yaitu Guru SDN. 101900 Lubuk Pakam. Penilaian terdiri 2 aspek yaitu pada aspek kelayakan isi dengan indikator keseuaian materi dengan video yang dikembangkan, kelengkapan materi, keakuratan materi, kemutakhiran materi, mendorong keingintahuan, penyajian pembelajaran. Pada aspek penilaian kontekstual dengan indikator yaitu hakikiat kontestual. Berdasarkan hasil penilaian validasi pada tahap pertama, media yang divalidasi mendapat penilaian
“ya” dengan masing-masing butir penilaian mendapat jawaban “ya”. Berdasarkan validasi tersebut, menurut guru yang bersangkutan yaitu guru kels IV dan kelayakan isi sudah sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga dapat diartikan bahwa media ajar berbasis digital dinyatakan layak digunakan sebagai media pembelajaran.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan perhitungan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Pengembangan media pembelajaran berbasis digital dikembangkan dengan model pengembangan level 1 yaitu define (pendefinisian), design (perencanaan), development (pengembangan), disseminate (penyebaran). Karena kondisi masih covid-19, maka peneliti hanya melakukan sampai tahap development (pengembangan) saja.
2. Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh validator terhadap produk pengembangan media pembelajaran berbasis digital pada materi bangun datar memiliki kualitas dengan kriteria “sangat baik” dibuktikan dengan hasil validasi dari beberapa ahli meliputi ahli materi memperoleh penilaian “ya” dan 0 “tidak”, ahli media memperoleh nilai penilaian “ya” dan 0 “tidak”. Selain itu, respon pendidik terhadap produk pengembangan media pembelajaran berbasis digital dengan kategori sangat baik dan positif, dilihat dengan pemberian nilai respon pendidik dengan memperoleh jawaban “ya” dan 0 “tidak”. Dengan demikian media
pembelajaran replika istana sultan serdang layak digunakan dalam pembelajaran matematika terkhususnya materi konsep geometri khususnya bangun datar.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran media berbasis digital pada materi bangun datar, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Agar dalam belajar matematika dengan menggunakan media berbais digital diharapkan dapat mingkatkan minat belajar dan ketertarikan belajar mereka terhadap matematika.
2. Agar dapat menggunakan media pembelajaran berbasis digital sebagai alternatif dalam memperkaya variasi pembelajaran. Sehingga dapat digunakan untuk melatih kemampuan aktifitas peserta didik terhadap pembelajaran matematika.Di haparkan adanya kolaborasi antara guru junior dan guru senior untuk dapat bekerjasama menciptakan pembelajaran yang dapat meningkatkan minat peserta didik.
3. Perlu adanya pelatihan untuk meningkatkan keterampilan bagi guru kelas untuk dapat mengkreasikan dan memanfaatkan handphone atau gawai menjadi berbagai macam bentuk media pembelajaran khususnya pada media pembelajaran berbasis digital untuk menunjang proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
A.Pribadi. Benny. 2017. Media &TeknologiDalamPembelajaran. Jakarta: Kencana.
Arief , S, Sadiman, dkk. 2012. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Busyaeri, Ahmad. Udin, Tamsik. A. Zaenuddin, 2016, PengaruhPenggunaan Video Pengembangan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Mapel IPA Di MIN Kroya (Cirebon).
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran, Bandung: Satu Nusa.
Ekayani, Ni Luh, Putu. 2017. Pentingnya Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Skripsi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia.
Falahudin, Iwan. 2014. Pemanfaatan Media DalamPembelajaran, (Jakarta).
Falahudin, Iwan. 2014. Pemanfaatan Media Pembelajaran.JurnalPendidikan. 2014, Vol 1, No 4, Hal 106-108.
file:///C:/Users/user/Downloads/mANFAAT%20mEDIA%20pEMBELAJARAN.pdf Gusdanela.2014. Pengertian Media MenurutBeberapaAhli.Blogspot.
http://gusdanela.blogspot.com/2014/02/pengertian-media-menurut-beberapa- ahli.html
Kustandi, Cecep, dan Sutjipto, Bambang. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mahnun, Nunu, 2021, Media Pembelajaran (Kajian Terhadap Langkah-langkahPemilihan
Media dan Implementasinya Dalam Pembelajaran), (Riau).
Pane, Aprida dan Darwis, Dasopang, Muhammad. 2017. Belajardan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislman.2017. Vol 03, No 2, Hal 334-335.
Prasetyo, Iisdan Prima, Satrianingrum, Arifah. 2021 Persepsi Guru Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Daring di PAUD (Universitas Negeri Yogyakarta).
Rokhmawati, Anggun. V, Y, Asih, Indira, dan Pamungkas, Aan, Subhan. 2019.
Pengembangan Bahan Ajar Rainbowbook Pada Materi Banggun Datar Di Kelas IV.
Jurnal Ilmu Matematika. 2019. Vol 3, No 2, Hal 86-95.
Sadikin, Ali danHamidah, Afreni.2020. Pembelajaran Daring Ditengah Wabah Covid 19.Jurnal Pendidikan Ilmiah Biologi, 2020, Vol 6, No 02, Hal 215-216.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana dan Ahmad, Rivai. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2007.
Sugiono. 2017. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods).Bandung: Penerbit Alphabeta.
Sukiman. 2017. Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta: PedagogiaThabroni, Gamal. 2020. Media Pengembangan: Pengertian, Kriteria, Fungsi, dsb, (Jakarta).
Sukiman.2019. Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Ullil, Fahri, Muhammad. Pemanfaatan Video Sebagai Media Pembelajaran,
Wahyana, Rosi. 2018. Pengembangan Video Pembelajaran Menggunakan Proshow Pada Materi Satuan Ukur Dan Berat.Skripsi. Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.
Yunuianto, Teguh. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flip Builder PadaMateri Bangun Datar Kelas IV SD/MI.Skripsi, Lampung: Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.