• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nama : HIKMAH, S.Pd. LK 3.1 Menyusun Best Practices. SDN 184/1 Johor Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nama : HIKMAH, S.Pd. LK 3.1 Menyusun Best Practices. SDN 184/1 Johor Baru"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : HIKMAH, S.Pd

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SDN 184/1 Johor Baru

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai  Meningkatkan Kemampuan operasi hitung perkalian peserta didik di kelas III. (PPL 1) (PBL).

Meningkatkan Motivasi belajar siswa. (PPL 2) (PJBL).

Penulis Hikmah, S.Pd

Tanggal 30 Agustus 2022 (PPL 1)

16 September 2022 (PPL 2) Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Permasalah yang dihadapi adalah : AKSI 1 :

PBL

1. Kurangnya rasa suka siswa terhadap mata pelajaran matematika dan beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit.

2. Suasana pembelajaran yang kurang menyenangkan sehingga membuat siswa jenuh.

3. Guru belum menggunakan trik dan teknik berhitung yang lebih mempermudah pemahaman siswa.

AKSI 2:

PJBL

1. Siswa merasa jenuh didalam kelas karena pembelajaran yang tidak di anggap menarik.

2. Guru belum memanfaatan media pembelajaran secara optimal.

3. Metode dan model yang kurang tepat.

Latar belakang masalah:

Motivasi belajar dan Kemampuan operasi hitung perkalian peserta didik di kelas III siswa rendah disebabkan siswa merasa tidak menyukai mata pelajaran itu dan jenuh di dalam kelas karena pembelajaran kurang menarik, karena guru belum menggunakan trik dan teknik berhitung yang lebih mempermudah pemahaman siswa.

Pembelajaran kurang menarik disebabkan karena guru belum memanfaatkan media pembelajaran secara optimal serta metode dan model pembelajaran yang kurang tepat.

(2)

Jadi Akar penyebab masalah adalah Pembelajaran yang tidak menarik dan pemanfaatan media pembelajaran belum optimal oleh guru.

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang mengalami permasalahan yang sama namun dengan latar belakang yang berbeda-beda, sehingga praktik ini diharapkan selain bisa memotivasi diri saya sendiri juga diharapkan bisa menjadi referensi atau inspirasi bagi rekan guru lainnya.

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara aktif dengan menggunakan strategi,metode, media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar peserta didik bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

AKSI 1:

Dari hasil kajian Literatur : Arifin( 2019 ) beberapa faktor penyebabnya,

Faktor Internal:

1. Kurangnya rasa suka siswa terhadap mata pelajaran matematika dan beranggapan bahwa mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit.

2. Perhatian siswa yang masih rendah terhadap pembelajaran matematika.

Hasil Wawancara dengan teman sejawat dan Kepala sekolah:

1. Cara guru mengajar kurang menyenangkan dan Guru belum menggunakan trik dan teknik berhitung yang lebih mempermudah pemahaman siswa.

2. Belum memanfaatkan benda konkret.

AKSI 2:

Dari hasil Kajian Literatur: Moslem (2019),

 Motivasi belajar siswa rendah disebabkan oleh kejenuhan dari peserta didik itu sendiri.

Hasil Wawancara dengan teman sejawat dan Kepala sekolah:

 Guru belum memanfaatan media pembelajaran secara optimal.

 Metode dan model yang kurang tepat.

Dari penyebab di atas tantangan yang di hadapi oleh guru baik dari aksi 1 dan 2 adalah:

1. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi peserta didik.

Pemilihan media pembelajaran pada aksi 1 dan aksi

(3)

2 adalah dengan memilih media pembelajaran Benda konkret (berupa gelas plastik,stik es krim dan alat- alat tulis), media gambar (gambar ayam jago,gambar benda-benda), vidio animasi, dan PPT. Dan pada aksi pertama terdapat kendala dalam menggunakan media nyang berbasis TPACK dikarenakan pada saat aksi pertama berlangsung sedang mati lampu, sehingga saya mengalihkan pemanfaatan teknologi tersebut dengan media gambar yang sudah disiapkan.

2. Guru harus menerapkan metode dan model pembelajaran inovatif. Model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik peserta didik.Disini guru memilih metode pembelajaran yang akan digunakan adalah ceramah, diskusi, tanya- jawab dan penugasan. model pembelajaran adalah PBL (Aksi 1) dan PjBL (Aksi 2).

Karakteristik model PBL (Aksi 1):

4. Mengorientasikan peserta didik kepada masalah.

5. Berpusat pada peserta didik.

6. Menciptakan pembelajaran interdisiplin.

7. Penyelidikan masalah autentik yang terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis.

8. Mengajarkan kepada peserta didik untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.

9. Pendidik berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing.

10. Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran.

11. Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.

Karakteristik model PJBL (Aksi 2):

 Siswa di hadapkan pada permasalahan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa.

 Diberikan suatu proyek yang berkaitan dengan materi.

 Siswa di minta untuk memecahakan suatu masalah secara mandiri.

 Membuat suatu proyek atau kegiatan berdasarkan permasalahan.

 Siswa dilatih untuk secara individu atau kelompok untuk menghasilakan suatu produk.

3. Guru harus bisa menumbuhkan motivasi belajar peserta didik melalui proses pembelajaran yang menyenangkan dan menciptkan pembelajaran yang menarik:

 Melibatkan interaksi dengan komunikasi multi arah.

(4)

 Mengemas materi pembelajaran dalam bentuk vidio, PPT ( TPACK ).

 Pemanfaatan Media konkrit merupakan media pembalajaran yang paling cocok digunakan pada mata pelajaran matematika, karena membantu memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan membantu memudahkan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran.

 Beri pemahaman dasar.

 Dorong siswa untuk melakukan sesuatu perbuatan belajar dengan cara sebelum memluai pokok bahasan materi guru menyampaikan tujuan pembelajaran,ciptakan proses belajar yang menyenangkan.

 Memberi pujian/hadiah.

 Libatkan siswa.

 Beri rangsangan pada siswa.

 Melibtkan siswa secara kelompok.

Tantangan yang dihadapi tersebut melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional, serta sepandai-pandainya memanfaatkan media pembelajaran yang bisa digunakan.

sedangkan dari sisi peserta didik adalah motivasi belajarnya.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan oleh guru antara lain : Aksi 1 menggunakan model pembelajaran PBL dan Aksi 2 menggunakan model pembelajaran PJBL.

Guru menciptkan pembelajaran yang menarik dengan Melibatkan interaksi komunikasi multi arah,mengemas materi pembelajaran dalam bentuk vidio, PPT (TPACK),memanfaatan Media konkret merupakan media pembalajaran yang paling cocok digunakan pada mata pelajaran matematika karena membantu memudahkan peserta didik dalam memahami materi dan membantu memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran matematika,memberi pemahaman dasar tentang pembelajaran perkalian dan melibatkan siswa secara kelompok.

Pada aksi 1 ini dengan materi : bahasa indonesia dan matematika

Langkah-langkah Pembelajaran PBL :

Meorientasi Masalah pada peserta didik:

Pada fase ini Peserta didik sudah dibentuk kelompok secara

heterogen ( 5 kelompok ),Peserta didik mengamati gambar ayam

(5)

yang ditampilkan dan melakukan tanya jawab terkait gambar kemudian mengaitkan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan,Peserta didik mendengarkan pembacaan dongeng yang ditayangkan.Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang dongeng yang baru saja di dengarkan, peserta didik diingatkan kembali tentang cara membaca dongeng dengan baik kemudian peserta didik membaca teks dongeng “Ayam Jago Baru” secara ditunjuk oleh guru.

Mengorganisasika n siswa untuk belajar:

Pada Fase ini Peserta didik mendiskusikan kata-kata yang belum dipahami dalam dongeng dan Guru memberi penguatan tentang kata-kata yang belum dipahami peserta didik.

Membimbing penyelidikan secara individu dan kelompok:

Pada fase ini Setelah kegiatan membaca dan diskusi, peserta didik diberikan LKPD untuk mengerjakan teka teki silang berdasarkan isi dongeng “Ayam Jago Baru” secara mandiri dalam kelompoknya.

Guru memberikan panduan kepada siswa tentang cara mengerjakan tugas di LKPD. Peserta didik bersama sama guru melakukan tanya jawab mengenai pesan yang disampaikan dalam dongeng.Peserta didik menyimak penjelasan pembelajaran tentang sifat pertukaran pada perkalian (TPACK).Peserta didik menyimak penguatan yang diberikan guru menggunakan contoh media kongkret (stik dan gelas aqua).Peserta didik diminta memasukkan gambar ayam ke dalam tempat yang sesuai (gelas plastik aqua).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:

Pada fase ini Peserta didik diberikan beberapa kartu hewan dan gelas plastik aqua.Peserta didik diminta memasukkan kartu hewan sesuai dengan perkalian yang diminta bersama kelompoknya.Peserta didik menyampaikan hasil temuannya di depan kelas .Guru melakukan penilaian terhadap penampilan peserta didik.

Mengamati dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:

Pada fase ini Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik jika ada hal yang ingin ditanyakan.Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan peserta didik.Peserta didik mengerjakan latihan soal-soal dengan memperhatikan sifat pertukaran pada perkalian dan mengumpulkannya apabila sudah selesai.Guru mengamati siswa dengan berkeliling kelas sekaligus juga membantu jika ada peserta didik yang masih belum memahami konsep pertukaran pada perkalian.Siswa diminta mengerjakan soal evaluasi yang dibagikan oleh guru.

Aksi 2 : menggunakan model pembelajaran PjBL.

dengan Muatan materi : Bahasa Indonesia,Matematika, dan SBDP.

Langkah-langkah Pembelajaran :

(6)

Tahap penentuan pertanyaan mendasar (mengumpulkan informasi).

Pada fase ini Peserta didik sudah dibentuk kelompok secara heterogen ( 5 kelompok ).Guru mengarahkan siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar dan meminta peserta untuk menyebutkan benda-benda yang dilihatnya.Guru meminta siswa membaca teks tentang benda-benda disekitar kita, secara bergiliran (dengan melanjutkan bacaan yang telah dibacakan oleh peserta didik yang sebelumnya).Guru menayangkan video tentang benda-benda di sekitar dan melakukan tanya jawab terkait benda-bendayang ditayangkan.Kegiatan selanjutnya peserta didik mengamati vidio animasi benda-benda sekitar dan mengelompokkan benda tersebu berdasarkan sifat fisiknya.Bagaimana cara menggunakan penggaris untuk mengukur?Cara pengukuran sederhana dengan menggunakan penggaris adalah menempatkan titik nol di ujung benda yang di ukur.Petunjuk yang disampaikan oleh guru tentang unsur-unsur yang terdapat dalam gambar.

Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar

Pada fase ini Peserta didik memerhatikan panjang benda yang dipegang oleh guru (pena,pensil,penghapus,penggaris) dan mengurutkan benda mulai dari yang paling pendek ke benda yang paling panjang.Peserta didik diminta untuk mengobservasi mana yang paling tinggi dan paling pendek.(terhadap benda yang dimilikinya). Peserta didik diperkenalkan tentang alat ukur yang biasa digunakan dalam keseharian, seperti penggaris, meteran kain. Ajak peserta didik memperhatikan satuan yang tertera pada alat ukur. Peserta didik diperkenalkan dengan satuan yang biasa digunakan untuk mengukur sehari-hari, seperti m, cm. Peserta didik menunjukkan cara pengukuran dengan menggunakan penggaris sederhana. Peserta didik diminta untuk mempraktikkan cara pengukuran sederhana dengan menggunakan penggaris. Guru mengingatkan agar peserta didik menempatkan titik nol di ujung benda yang akan di ukur. Guru membagikan LKPD (mengelompokkan benda dan bukan benda dan mengukur panjang benda). Guru menjelaskan tugas yang perlu dilaksanakan dan memastikan masing-masing peserta didik memahami tugas yang harus dilaksanakan.

Tahap mendesain perencanaan proyek

Pada fse ini Guru memberi penjelasan bahwa benda itu bisa di gambar,Peserta didik menyimak petunjuk yang disampaikan oleh guru tentang unsur-unsur yang terdapat dalam gambar yaitu:

a. peserta didik harus memprhatikan titik, (yaitu unsur gambar dekoratif yang paling kecil)

b. peserta didik memperhatikan garis dari gambar yang dibuat.

(garis merupakan unsur gambar dekoratif yang didapat dari gabungan antar titik.

c. Peserta didik harus memperhatikan bidang gambar yang

dibuat ( bidang yaitu unsur yang didapat dari pertemuan

(7)

antara ujung-ujung garis).

d. Peserta didik harus memperhatikan warna sesuai dengan benda sebenarnya.

Guru menyampaikan bahwa menggambar (produk) yang dibuat sesuai benda yang disukai peserta didik.

Tahap memonitoring peserta didik dan kemajuan proyek.

Pada fase ini Guru memonitoring kegiatan siswa dalam menyelesaikan proyek (membuat gambar benda yang disukai).

Guru melakukan penilaian sikap berdasarkan rubric yang telah dibuat.

Menyajikan hasil karya.

Pada fase ini, setelah semua peserta didik selesai menggambarnya, peserta didik diminta untuk menjelaskan benda apa yang di gambarnya dan menjelakan mengapa menyukai benda tersebut. Guru menanggapi dan memotivasi keberanian siswa

dalam menjelakan hasil karyanya.(gambar yang dibuat peserta didik). Mengerjkan evaluasi yang diberikn oleh guru.

Siapa saja yang terlibat:

 Kepala sekolah

 Peserta didik

 Guru

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi :

 Jaringan internet

 Smartphone

 Laptop

 Jaringan listrik

 Infocus Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari

strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari

keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi 1 dan aksi 2 dengan langkah-langkah yang telah dilakukan dirasa hasilnya efektif walaupun di aksi pertama sempat mengalami kendala teknis (mati lampu), sehingga penggunaan teknologi dalam pembelajaran tak dapat ditampilkan namun pembelajaran berjalan dengan cukup baik,

Di aksi ke 2, Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan sangat baik.

AKSI 1 dan AKSI 2 1. Siswa

Siswa terlihat aktif , santun dan percaya diri dalam kegiatan pembelajaran berlangsung, kreatif, bertanggungjawab,jujur dalam menyelesaikan tugas-tugas, disiplin,peduli, dan dapat bekerjasama dengan baik didalam kelompoknya.

Pada aksi 1 dan 2 pemahaman materi pembelajaran sangat baik, ini terlihat dari hasil belajar siswa 100%

(8)

mencapai nilai di atas KKM karena pada sebelumnnya ada 8 siswa dengan nilai di bawah KKM.

2. Guru

Dalam kegiatan pembelajaran, guru merasa puas dan berhasil, ini terlihat dari siswa yang aktif, dan bersemangat diproses kegiatan pembelajaran. Serta siswa bisa mengerjakan tugas-tugas dengan baik dan semua siswa mampuh mencapai nilai di atas KKM.

Namun demikian ada kekurangan dari guru yang harus diperbaiki dan yang baik berusaha untuk konsisten untuk tetap terus melaksankannya.

Pelaksanaan aksi ke 1 dan 2 ini guru menggunakan media konkret (

pena,pensil,penghapus,penggaris, gelas plastik aqua,stik)

dan media gambar (gambar benda- benda) serta Mengemas materi pembelajaran dalam bentuk vidio, PPT ( TPACK ). Dan dapat memberi dampak yang baik (positif).dan sangat membantu keterampilan peserta didik menemukan informasi,meningkatkan keaktifan peserta didik terlihat dari kegiatan peserta didik saat pembelajaran.

Dengan Pemilihan model pembelajaran PBL dan PjBL meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan mereka untuk melakukan rasa tanggung jawab atas pekerjaan yang diberikan, sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didiknya.

Rencana tindak lanjut:

seyogyanya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar – mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

Serta melakukan kolaborasi dengan orang tua, menyampaikan kemajuan belajar melalui WA grop wali murid kelas 3, serta menjalin kerjasama untuk melakukan bimbingan belajar anak pada saat di rumah.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mendapatkan curah hujan rata-rata berbagai stasiun yang ada di daerah aliran sungai, selanjutnya dianalisis secara statistik untuk mendapatkan pola sebaran yang

Reforma Agraria merupakan proses merombak struktur penguasaan sumber daya agraria, yang utamanya adalah untuk memberikan peluang bagi para petani untuk mendapatkan

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah ada perubahan ke arah peningkatan kompetensi mengajar guru dalam proses pembelajaran karena berbagai masukkan ke arah perbaikan

Peningkatan tersebut dapat diartikan juga siswa terbukti aktif dalam proses pembelajaran menggunakan pendekatan problem based learning diantaranya Bertanya kepada

LK 3.1 Menyusun Best

Kemudi anpenul i smel akukanaksi1dikel as9edengan modelPBLunt uk meni ngkat kanmot i vasibel aj ar pesert adi di kdenganmenggunakanmedi a pembel aj aranyangpal i ngt epat.. Denganur

Praktik ini penting dibagikan karena dengan pengunaan model pembelajaran yang inovatif dan didukung dengan pengunaan media pembelajaran yang menarik serta metode

2.Siswa mengamati benda-benda yang menghasilkan energi panas 3.Siswa mendemonstrasikan energi bunyi dan menuliskan pada LKS 4.Siswa melaporkan hasil diskusi kelompok. 5.Guru