• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 3.1 Menyusun Best Practices (PPL Aksi 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LK 3.1 Menyusun Best Practices (PPL Aksi 1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LK 3.1 Menyusun Best Practices (PPL Aksi 1)

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung Lingkup Pendidikan SMA

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan kemampuan siswa kelas XII MIPA 1 dalam memecahkan masalah dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL)

Penulis Suci Novi Arisandi, S.Pd

Tanggal Pertemuan 1 : 25 Agustus 2022 Pertemuan 2 : 30 Agustus 2022 Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini adalah masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan. Hal tersebut dikarenakan rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang berbasis masalah dan siswa terbiasa dengan pembelajaran yang berpusat pada guru. Pembelajaran yang dilakukan selama ini bersifat konvensional, sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah masih kurang. Menurut Arif (2018), model pembelajaran yang cocok digunakan untuk melatih kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pelajaran kimia adalah model problem based learning.

Praktik ini penting dibagikan karena dengan pengunaan model pembelajaran yang inovatif dan didukung dengan pengunaan media pembelajaran yang menarik serta metode yang variatif dapat melibatkan siswa secara aktif dan saling berkolaborasi dalam pembelajaran, sehingga kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dapat meningkat dan berpengaruh pada hasil belajar akan mengalami peningkatan juga. Praktik ini selain baik untuk saya terapkan juga dapat diterapkan oleh guru lain yang memiliki permasalahan yang sama.

Saya sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan

(2)

pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan pengamatan, kajian literatur, wawancara guru, kepala sekolah, dan pakar maka didapati tantangan yaitu:

1. Siswa terbiasa dengan pembelajaran yang berpusat pada guru

2. Pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered) akan menyebabkan siswa terlalu pasif sehingga siswa akan ketergantungan pada guru dan menjadi kurang mandiri.

3. Siswa jarang diajak untuk memecahkan masalah akibatnya siswa jadi tidak percaya diri dalam pembelajaran yang menggunakan model inovatif.

Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar siswa serta model pembelajaran inovatif yang mendukung proses pembelajaran praktik tersebut.

Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini, antara lain :

1. Kepala sekolah 2. Rekan Sejawat

3. Siswa kelas XII MIPA 1 Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang harus dihadapi guru, maka langkah-langkah yang digunakan adalah:

1. Model pembelajaran harus tepat sehingga model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran problem based learning (PBL) dengan metode diskusi kelompok dimana guru harus menguasai sintaks PBL serta melaksanakan setiap tahapan-tahapan kegiatan yang tertuang di RPP mulai dari pendahuluan, inti dan penutup

2. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan mengetahui karakteristik materi dan siswa.

Guru memilih metode pembalajaran yang akan digunakan yaitu diskusi, tanya-jawab, dan

(3)

melakukan percobaan sederhana. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik 3. Media ajar yang interaktif harus dimanfaatkan

semaksimal mungkin dengan bahan dan sarana yang ada, media interaktif yang dipilih dalam praktik ini adalah PPT, Liveworksheets, dan Quizizz

4. Dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, strategi yang dilakukan guru adalah dengan merancang pembelajaran dan mengembangkan RPP dengan kegiatan yang berpusat pada siswa

5. Bahan ajar dan LKPD disusun secara logis, sistematis dan menarik sehingga tujuan pembelajaran tercapai

6. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran ini adalah pemahaman guru akan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan pemahaman guru akan materi ajar dan karakteristik siswa

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari

strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari

keseluruhan proses tersebut

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan menggunakan model Problem Based Learning (PBL).

Langkah penerapan model PBL dimulai dari tahap orientasi siswa pada masalah, materi yang dipelajari siswa merupakan topik yang bersifat kontekstual, mengoorganisasikan siswa, membimbing penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi, dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Hasil dari pelaksanaan model PBL tersebut efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Dilihat dari hasil evaluasi pembelajaran yang meningkat dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PBL dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada grafik berikut ini :

(4)

Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang dilakukan sangat positif dan tertarik mengadopsi keberhasilan dalam pelaksanaan aksi PPL karena praktik pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dan media pembelajaran yang menarik.

Faktor keberhasilan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa dengan penerapan model PBL ini dikarenakan PBL merupakan pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran dirancang sesuai kebutuhan belajar siswa. Perangkat pembelajaran yang digunakan juga membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Desain pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana pada saat pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompoknya memecahkan masalah yang ada didalam LKPD, dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya membuat semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Media ajar yang digunakan juga membuat siswa merasa senang dan tidak tegang.

Terlihat siswa sangat antusias pada saat pretest dan postest yang menggunakan aplikasi Quizizz.

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapat feedback positive dari siswa dan guru lain serta kepala sekolah dengan adanya penerapan model PBL dalam pembelajaran.

Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media,

0 50 100

Pertemuan 1

Pertemuan 2 52,63

89,47

Peningkatan Hasil Belajar

Persentase (%)

(5)

sistem penilaian, dan lain-lain agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

(6)

LK 3.1 Menyusun Best Practices (PPL Aksi 2)

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SMAN Terpadu Unggulan 1 Tana Tidung Lingkup Pendidikan SMA

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XII MIPA 1 dengan menerapkan model Project Based Learning (PjBL)

Penulis Suci Novi Arisandi, S.Pd

Tanggal Pertemuan 1 : 9 September 2022 Pertemuan 2 : 13 September 2022 Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini antara lain :

1. Siswa merasa jenuh dalam proses pembelajaran

2. Minat belajar siswa kurang, terutama pada pelajaran hitungan seperti kimia

3. Siswa tidak tertarik pada pelajaran kimia 4. Rendahnya motivasi belajar membawa dampak

pada kelas tersebut yaitu memiliki nilai rata- rata hasil belajar yang rendah.

Menurut Rati dkk (2022), materi kimia dianggap sulit oleh siswa dan kurang menarik karena banyak konsep materi kimia yang abstrak. Siswa membutuhkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan ketertarikannya dalam mengikuti proses pembelajaran. Maka perlu dilakukannya inovasi dalam membuat suatu media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa.

Menurut Widyasari, dkk (2018), model PjBL adalah model yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan menghasilkan sebuah produk berdasarkan masalah dari lingkungan sekitar.

Praktik ini penting dibagikan karena dengan pengunaan model pembelajaran yang inovatif dan didukung dengan pengunaan media pembelajaran yang menarik serta metode yang variatif dapat melibatkan siswa secara aktif dan saling berkolaborasi dalam pembelajaran, sehingga motivasi belajar siswa dapat meningkat dan berpengaruh pada

(7)

hasil belajar akan mengalami peningkatan juga.

Praktik ini selain baik untuk saya terapkan juga dapat diterapkan oleh guru lain yang memiliki permasalahan yang sama.

Saya sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran ini secara efektif, dengan menggunakan media, dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan pengamatan, kajian literatur, wawancara guru, kepala sekolah, dan pakar maka didapati tantangan yaitu:

1. Siswa tidak tertarik pada pembelajaraan yang dilakukan

2. Penggunaan media dan metode pembelajaran mempengaruhi ketertarikan siswa dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

3. Penggunaan model pembelajaran juga mempengaruhi motivasi belajar siswa. Model pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa

Tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan media yang sesuai dengan gaya belajar siswa serta model pembelajaran inovatif yang mendukung proses pembelajaran praktik tersebut.

Yang terlibat dalam praktik pembelajaran ini, antara lain :

1. Kepala sekolah 2. Rekan Sejawat

3. Siswa kelas XII MIPA 1 Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Berdasarkan tantangan yang harus dihadapi guru, maka langkah-langkah yang digunakan adalah:

1. Model pembelajaran harus tepat sehingga model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran project based learning (PjBL) dengan metode diskusi kelompok dimana guru harus menguasai sintaks PjBL serta melaksanakan setiap tahapan-tahapan kegiatan yang tertuang di RPP mulai dari pendahuluan,

(8)

inti dan penutup. Model PjBL ini dapat menarik perhatian siswa karena siswa diminta untuk menghasilkan sebuah produk melalui proses pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Project yang akan dilakukan adalah pembuatan video dan desain grafis menggunakan aplikasi Canva

2. Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan metode pembelajaran adalah dengan mengetahui karakteristik materi dan siswa.

Guru memilih metode pembelajaran yang akan digunakan yaitu diskusi, tanya-jawab.

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan saintifik

3. Media ajar yang interaktif harus dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan bahan dan sarana yang ada, media interaktif yang dipilih dalam praktik ini adalah PPT, Liveworksheets, Quizizz, Canva, dan Padlet

4. Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa strategi yang dilakukan guru adalah dengan merancang pembelajaran dan mengembangkan RPP dengan kegiatan yang mengarah pada aktivitas siswa, sehingga siswa memiliki aktivtas yang terarah

5. Bahan ajar dan LKPD disusun secara logis, sistematis dan menarik sehingga tujuan pembelajaran tercapai

6. Pemberian angket pada akhir pembelajaran untuk mengukur motivasi belajar siswa

7. Sumber daya yang diperlukan dalam pemilihan model pembelajaran ini adalah pemahaman guru akan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan pemahaman guru akan materi ajar dan karakteristik siswa

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor

keberhasilan atau ketidakberhasilan dari

strategi yang dilakukan? Apa

Dampak dari aksi yang dilakukan adalah meningkatnya motivasi belajar melalui model pembelajaran inovatif yang dilaksanakan menggunakan model Project Based Learning (PjBL).

Langkah penerapan model PjBL dimulai dari pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan proyek, menyusun jadwal, memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, nenguji hasil dan tahapan terakhir adalah mengevaluasi pengalaman. Pada

(9)

pembelajaran dari

keseluruhan proses tersebut proses pembelajaran siswa diberikan sebuah tugas projek yang berhubungan dengan materi pembelajaran yaitu materi korosi pada logam. Pada pertemuan pertama siswa membuat video percobaan sederhana mengenai korosi pada paku dan mengunggahnya pada akun youtube. Pada pertemuan kedua siswa membuat desain grafis menggunaan aplikasi Canva mengenai cara pencegahan korosi lalu mengunggahnya pada link padlet yang telah tersedia.

Hasil dari pelaksanaan model PjBL tersebut efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dilihat dari hasil angket motivasi yang meningkat dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran PjBL dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada grafik berikut ini :

Peningkatan motivasi belajar siswa juga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik ketuntasan hasil belajar siswa dibawah ini :

69

86

0 20 40 60 80 100

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa

Persentase (%)

63

100

0 50 100 150

Pertemuan 1 Pertemuan 2

Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Persentase (%)

(10)

Respon rekan sejawat terkait strategi pembelajaran yang dilakukan sangat positif dan tertarik mengadopsi keberhasilan dalam pelaksanaan aksi PPL karena praktik pembelajaran ini menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi dan media pembelajaran yang menarik dan berdampak pada peningkatan motivasi belajar siswa

Faktor keberhasilan meningkatkan motivasi belajar siswa dengan penerapan model PjBL ini dikarenakan PjBL merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa memiliki aktifitas yang terarah dalam proses pembelajaran sehingga siswa tidak bosan atau jenuh dalam proses pembelajaran. Desain pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana pada saat pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, siswa bersama-sama dalam kelompoknya untuk membuat projek yang ada didalam LKPD, dan mempresentasikan hasil projeknya membuat semua siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Media ajar yang digunakan juga membuat siswa tertarik dan senang. Terlihat siswa sangat antusias pada saat pretest dan postest yang menggunakan aplikasi Quizizz dan pada saat mendesain menggunakan aplikasi Canva.

Pembelajaran yang diperoleh dari keseluruhan proses aksi adalah saya mendapat feedback positive dari siswa dan guru lain serta kepala sekolah dengan adanya penerapan model PjBL dalam pembelajaran.

Selain itu semakin memahami bahwa guru merupakan pembelajar sepanjang hayat, yang harus terus mengembangkan diri untuk kemajuan proses pembelajaran baik dari segi model, metode, media, sistem penilaian, dan lain-lain agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah seyogianya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media untuk membuat

Peran dan tanggung jawab dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan proses pembelajaran secara efektif dengan

Tujuan yang ingin dicapai Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar untuk

Pembelajaran dari keseluruhan proses PPL 2 ini adalah pembelajaran yang menggunakan problem based learning ( PBL ) dan media yang berinovatif

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran ini secara efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan media

Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan karena banyak guru yang mengalami permasalahan seperti saya, sehingga praktik ini selain diharapkan dapat memotivasi diri saya sendiri juga

Salah satu cara yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran adalah dengan menggunakan metode serta media pembelajaran yang menarik serta menerapkan model pembelajaran yang

Sebagai guru saya mempunyai tanggung jawab untuk melasanakan proses pembelajaran yang efektif, dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga