• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK 3.1 Menyusun Best Practices

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LK 3.1 Menyusun Best Practices"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Nama : Nur Fazidah Achmad NIM : 4301022011

LPTK : UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG No.UKG : 201800133751

Lokasi SMA PGRI 2 Comal

Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar siswa

Penulis Nur Fazidah Achmad, S.Pd

Tanggal PPL 1 : 29 Agustus 2022

PPL 2 : 12 September 2022 Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah proses pembelajaran yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik tujuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara umum, maupun tujuan pendidikan yang ditetapkan oleh sekolah.

Dengan memperhatikan tujuan pendidikan tersebut di atas, maka pembelajaran harus mampu mendorong siswa agar memiliki karakter yang baik, cerdas, berakhlak mulia dan berpengetahuan luas. Hal ini tentu bukan hal yang dapat diperoleh secara instan melainkan memerlukan waktu yang panjang dan pembelajaran dirancang secara terencana dan menggunakan model model pembelajaran yang tepat.

Pembelajaran Tatap muka di awal Tahun Pelajaran 2022/2023 semester 1 ini merupakan kondisi peralihan pembelajaran jarak jauh ke pembelajaran tatap muka membuat motivasi belajar siswa menurun. Oleh karena itu, siswa merasa bosan pada saat pembelajaran di kelas karena terbiasa bermain di rumah saat pembelajaran jarak jauh.

Perubahan yang terjadi seperti :

1. Kurang memperhatikan pelajaran

2. Malas mengerjakan soal yang diberikan guru 3. Sering telat mengumpulkan tugas

4. Sering mengobrol saat pembelajaran 5. Malu dalam mengungkapkan pendapat 6. Ingin cepat pulang saat berada di sekolah Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang

diimplementasikan guru di kelas. Media ajar yang kurang menarik dan cenderung monoton sehingga membuat siswa

(2)

menjadi cepat bosan saat proses pembelajaran. Guru juga kurang mengimplementasikan model pembelajaran yang inovatif menjadi salah satu penyebab motivasi belajar yang menurun dan bosan dalam pembelajaran di kelas yang monoton.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru kepala sekolah dan Pakar serta kunjungan rumah kepada orang tua siswa, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu

1. Keterbatasan dan lemahnya kreatifitas guru dalam menerapkan metode pembelajaran.

2. Peserta didik masih memiliki semangat belajar yang rendah.

3. Kemampuan dasar matematis atau literasi numerasi masih rendah

4. kurangnya motivasi yang diberikan orang tua kepada siswa

5. siswa merasa bosan dan jenuh di sekolah 6. siswa cenderung pasif dan kurang percaya diri

dalam menyampaikan pendapatnya.

Tantangan dari sisi siswanya berdampak sekali pada proses pembelajaran di sekolah. ada juga tantangan yang ada di sekolah:

7. faktor guru dalam pemilihan media ajar 8. kurangnya pemanfaatan TPACK di kelas 9. Guru belum mengoptimalkan model model

pembelajaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa

10. Pembelajaran di kelas yang belum HOTS

11. Ruang kelas belajar yang masih kurang nyaman.

tantangan itu yang menyebabkan seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa serta model pembelajaran yang yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu:

1. Berkaitan dengan model pembelajaran

Guru menerapkan model pembelajaran Problem based learning. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual

Sintak model Problem-based Learning menurut Arends (2012) sebagai berikut:

a. Orientasi peserta didik pada masalah

(3)

b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar c. Membimbing penyelidikan individu maupun

kelompok

d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan

masalah

Kelebihan model ini menurut Akinoglu & Tandogan [2]

antara lain:

a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik;

b. Mengembangkan pengendalian diri peserta didik;

c. Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara multidimensi dan mendalam;

d. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah;

e. Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah;

f. Mengembangkan kemampuan sosial dan

keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim;

g. Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis;

h. Mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru;

i. Memotivasi pembelajaran;

j. Peserta didik memeroleh keterampilan mengelola waktu;

k. Pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

2. Berkaitan dengan media ajar.

Penggunaan media ajar berbasis TPACK untuk

memudahkan guru mentransformasi ilmu pengetahuan dan juga membangkitkan motivasi belajar siswa. Guru menggunakan video pembelajaran yang menarik dan disajikan lewat proyektor.

3. Berkaitan dengan penilaian

Seorang guru juga dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Tentunya dalam instrumen yang lengkap mulai dari kisi-kisi, indikator ketercapaian setiap ranah, dan rubrik penilaian untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.

4. Berkaitan dengan kondisi ruangan

Guru mendesign ruangan dengan baik mulai dari kebersihan, kerapihan, dan keindahan sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang baik serta pembelajaran yang nyaman.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya

Dampak dari aksi langkah – langkah yang dilakukan Alhamdulillah dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dipadukan dengan media video

(4)

efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa

pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

pembelajaran berbasis TPACK membuat siswa lebih bersemangat dan tidak bosan dalam pembelajaran karena pada saat pembelajaran siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan secara berkelompok siswa menjawab soal yang diberikan guru dalam LKPD setiap kelompoknya agar saling berdiskusi dan berkolaborasi untuk memecahkan masalah kontekstual terkait materi yang disajikan oleh guru dalam LKPD tersebut.

Hasilnya dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini efektif untuk meningkatkan motivasi belajar, siswa lebih termotivasi terlihat dari indikator keaktifan naik dari sebelum menggunakan model pembelajaran Problem based learning. Secara berkesinambungan motivasi belajar siswa meningkat maka hasil belajar siswa turut meningkat.

Selain itu Guru juga menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.

Respon orang lain terkait strategi yang dilakukan

Alhamdulillah respon dari Kepala sekolah, rekan – rekan guru, peserta didik serta orang tua yang mendukung pembelajaran yang menarik dan inovatif sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa

Faktor yang menjadi keberhasilan model pembelajaran PBL

1. Pengetahuan awal siswa harus cukup, terkait permasalahan yang akan digunakan dalam PBL tersebut.

2. Pemahaman dan kompetensi guru harus telah memadai terkait penggunaan model PBL tersebut.

3. Penggunaan model PBL harus tetap memperhatikan karakteristik materi apakah cukup sesuai dengan model tersebut.

4. Memastikan waktu yang dibutuhkan harus cukup, sehingga pelaksanaan tahapan atau sintak dapat dilakukan dengan lengkap dan benar.

Faktor yang menjadi ketidakberhasilan model pembelajaran PBL

1. Ketika peserta didik tidak memiliki minat tinggi, atau tidak memiliki kepercayaan diri

2. Pemahaman dan Kompetensi guru yang belum memadai terkait penggunaan model PBL.

3. Pendidik tidak kreatif dan inovatif di dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran.

Pembelajaran yang bisa diambil

Bahwa untuk meningkatkan motivasi peserta didik salah satunya bisa dengan menggunakan model pembelajaran

(5)

yang inovatif dan menarik salah satunya yaitu model pembelajaran PBL. dengan model pembelajaran Problem Based Learning ini efektif untuk meningkatkan motivasi belajar, siswa lebih termotivasi terlihat dari indikator keaktifan naik dari sebelum menggunakan model pembelajaran Problem based learning. Secara

berkesinambungan motivasi belajar siswa meningkat maka hasil belajar siswa turut meningkat.

Selain itu Guru juga menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

keseluruhan proses tersebut Faktor keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan kompetensi guru dalam pemilihan media pembelajaran dan model pembelajaran yang inovatif

-Dari langkah-langkah dan strategi yang kami lakukan sudah mulai terlihat dampak yang positif bagi peserta didik dimana mereka mulai mau untuk berbicara bahasa Inggris secara

Dari identifikasi masalah di mana motivasi belajar siswa rendah khususnya di kelas VI SD Negeri Tepakyang Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen, untuk mengatasi

Hasil wawancara kepala sekolah Ibu Siti Nur Rahmawati, S.Pd terkait aksi yang dilakukan bahwa perangkat pembelajaran yang dibuat sudah sesuai dengan kondisi di

Pada fase ini Peserta didik sudah dibentuk kelompok secara heterogen ( 5 kelompok ).Guru mengarahkan siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar dan meminta

Pihak yang terlibat dalam praktik ini yakni kepala sekolah yang memberikan ijin untuk melaksanakan kegiatan di sekolah serta sebagai penanggung jawab segala kegiatan di

 Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang mendesain pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan dengan menggunakan model,

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran,