• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nova Risky Prihayunindia Putri NIM : LK 3.1 Menyusun Best Practices Aksi 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Nova Risky Prihayunindia Putri NIM : LK 3.1 Menyusun Best Practices Aksi 1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

NIM : 2201680273

LK 3.1 Menyusun Best Practices Aksi 1

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Lokasi SD Negeri Banjarsari 01

Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai Tujuan yang ingin dicapai penulis adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar untuk mengatasi kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak pada peserta didik kelas V SD Negeri Banjarsari 01.

Penulis Nova Risky Prihayunindia Putri

Tanggal 29 Agustus 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar

belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang melatarbelakangi kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak pada peserta didik kelas V SD Negeri Banjarsari 01 ada pada siswa maupun dari guru sendiri.

Permasalahan yang terjadi pada peserta didik antara lain:

1. Siswa tidak memperhatikan cerita yang disampaikan oleh guru

2. Siswa manja dan terlalu bergantung kepada guru

3. Siswa sibuk sendiri dengan aktivitasnya, mudah bosan, dan cenderung mengganggu suasana kelas

4. Ada siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri dengan baik.

Permasalahan dari guru antara lain:

1. Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru

2. Guru lebih banyak menggunakan metode cermah yang tidak bervariasi dalam proses belajar mengajar

3. Guru tidak menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran menyimak

Alternatif solusi yang ditawarkan dari permasalahan yang ditemukan adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar untuk mengatasi kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak pada peserta didik kelas V SD Negeri Banjarsari 01.

Alasan praktik ini penting untuk dibagikan adalah karena guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, khususnya dalam merancang pembelajaran yang inovatif untuk peserta didik mulai dari mengembangkan media pembelajaran yang menarik sampai dengan menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan muatan pelajaran yang diberikan. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran di kelas.

Menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar dan tampilan video pembelajaran melalui layar PPT membuat siswa lebih tertarik, fokus dalam meyimak gambar dan bacaan, serta lebih antusias selama proses pembelajaran berlangsung.

(2)

NIM : 2201680273

Peran dan tanggung jawab saya saya sebagai guru yang memasuki era pembelajaran abad 21 dimulai dari merancang perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan muatan pembelajaran, membuat bahan ajar yang menarik dan mudah dipahami peserta didik, pemanfaatan media berbasis TPACK maupun media konkret yang dapat membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran, LKPD diberikan sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, kemudian evaluasi diberikan kepada peserta didik sebagai acuan guru untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran yang diberikan baik penilaian sikap, pengetahuan maupun keterampilan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Siapa saja yang terlibat,

Setelah dilakukan analisis terhadap hasil kajian literatur, wawancara guru (teman sejawat), kepala sekolah dan pakar terdapat beberapa tantangan untuk mencapai tujuan, antara lain:

1. Faktor dari peserta didik

 Siswa tidak memperhatikan cerita yang disampaikan oleh guru

 Siswa sibuk sendiri dengan aktivitasnya, mudah bosan, dan cenderung mengganggu suasana kelas

2. Faktor dari guru

 Kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru

 Guru lebih banyak menggunakan metode cermah yang tidak bervariasi dalam proses belajar mengajar

 Guru tidak menggunakan media yang menarik dalam pembelajaran menyimak

Tantangan-tantangan tersebut menjadi pendorong bagi seorang guru untuk mampu merancang pembelajaran yang inovatif memasuki era pembelajaran abad 21 mulai dari menerapkan model pembelajran yang inovatif, penggunaan media pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik berbasis TPACK, selain itu guru harus menjadi pribadi yang menarik bagi peserta didik agar pembelajaran di kelas lebih bersemangat, inovatif, dan bermakna.

Untuk mencapai tujuan tersebut tidak lepas dari peran serta kepala sekolah sebagai seorang pemimpin yang sudah seharusnya memberikan dukungan dan masukan dalam mengatasi kesulitan yang dialami guru dalam pembelajaran di dalam kelas. Bantuan teman sejawat juga dirasa penting dalam memberikan alternatif solusi kesulitan yang dialami guru dengan pengalaman-pengalaman mengajar mereka maupun berdasarkan pengetahuan lebih yang mereka dapatkan. Orang tua (wali peserta didik) juga memiliki peranan dalam memberikan arahan serta motivasi peserta didik dalam belajar. Tidak kalah penting adalah pendekatan guru kepada peserta didik melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga mampu mendorong siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /

Langkah-langkah untuk mengahadapi tantangan tersebut adalah dengan melakukan kajian literatur yaitu mengambil beberapa referensi literatur terkait kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak, melakukan wawancara dengan kepala sekolah, teman sejawat dan pakar yang kemudian alternatif solusi yang ditawarkan adalah menggunakan model pembelajaran

(3)

NIM : 2201680273

Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar untuk mengatasi kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak pada peserta didik kelas V SD Negeri Banjarsari 01.

Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar dipilih untuk mengatasi kesulitan siswa dalam keterampilan menyimak karena gambar mampu menstimulasi indra penglihatan peserta didik yang secara alamiah akan membuat mereka fokus terhadap apa yang mereka amati untuk kemudian dapat mereka uraiakan menjadi sebuah teks.

Persiapan yang diperlukan dalam menerapkan model pembelajaran tersebut antara lain:

1. Menyusun RPP

Penyusunan RPP dengan memperhatikan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetesi, tujuan yang ingin dicapai, serta kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran yang dipilih.

Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning (PBL). Adapun sintak dari model Problem Based Learning (PBL) adalah:

 Orientasi pada masalah

 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

 Mengembangkana dan menyajikan hasil karya

 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Kelebihan model model Problem Based Learning (PBL) adalah:

 Peserta didik dilatih untuk selalu berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

 Bisa memicu peningkatan aktivitas peserta didik di kelas.

 Peserta didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang relevan.

 Kegiatan pembelajaran berjalan lebih kondusif dan efektif karena peserta didiknya dituntut untuk aktif 2. Menyusun bahan ajar

Penyusunan bahan ajar memperhatikan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetesi, tujuan yang ingin dicapai. Sebelum membuat bahan ajar terlebih dahulu guru akan membuat peta konsep materi ajar yang akan diberikan kepada peserta didik dengan menggunakan referensi dari buku guru maupun buku siswa sesuai dengan materi yang akan diberikan untuk kemudian dapat dikembangkan guru ke dalam bahan ajar. Bahan ajar lebih baik menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami peserta didik serta terdapat gambar-gambar agar tidak terlihat membosankan dengan hanya berupa tulisan.

Bahan ajar juga dilengkapi dengan rangkuman materi serta latihan soal.

(4)

NIM : 2201680273

3. Menyiapkan media pembelajaran

Media pembelajaran yang disiapkan oleh guru sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, dan tidak kalah penting adalah memanfaatkan penggunaan TPACK. Bahan ajar ditampilkan melalui PPT pada layar proyektor, selain tulisan dan gambar juga terdapat video pembelajaran.

4. Menyusun LKPD

Menyusun LKPD memperhatikan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetesi, tujuan yang ingin dicapai. LKPD berisikan soal yang tujuannya adalah untuk memabantu peserta didik mengembangkan keterampilan proses ,sehingga akan terlihat keaktifan peserta didik dalam menyelesaikan suatu permaslaahn yang ada di dalam LKPD. Tampilan LKPD dibuat menarik dilengkapi dengan identitas kelompok dan langkah-langkah pengerjaan.

5. Menyusun evaluasi

Evaluasi diberikan guru dalam bentuk soal, baik pilihan ganda maupun uraian. Tujuan diberikan soal evaluasi adalah untuk mengukur tingkat pemahaman serta ketercapaian tujuan pembelajaran agar dapat dilakukan tindak lanjut setelahnya. Penilaian diberikan dengan melihat nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Penilaian sikap terdiri dari spiritual dan sosial. Penilaian pengetahuan mengukur penguasaan peserta didik dalam aspek pengetahuan yang biasa digunakan yaitu tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Penilaian keterampilan disesuaikan dengan KD yang biasanya dilakukan teknik penilaian praktek, produk, proyek, dan portofolio.

6. Mengelola ruang kelas

Pengelolaan ruang kelas menjadi salah satu persiapan yang dilakukan guru, yaitu penataan ruang kelas sebelum memulai pembelajaran yang dimulai dengan ruangan bersih, pajangan hasil karya siswa di mading, tata tempat duduk siswa dibuat berganti-ganti mampu menciptakan suasana belajar yang tidak membosankan dan memberikan kenyamanan siswa saat berada di ruang kelas mengikuti pembelajaran sampai dengan pengkondisian siswa yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan beberapa cara atau metode-metode tertentu sesuai dengan karakteristik seorang guru agar suasana belajar menjadi lebih kondusif, terarah, tetapi tetap membuat nyaman siswa selama proses belajar mengajar.

Proses berlangsungnya kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan sintak dari model Problem Based Learning (PBL) yang dipilih oleh guru. Tahapan-tahapan kegiatannya adalah:

a. Kegiatan pendahuluan

 Guru melakukan persiapan atau orientasi, apersepsi dan pemberian motivasi kepada peserta didik.

(5)

NIM : 2201680273

Dimulai dari kegiatan guru memberikan salam, berdoa bersama peserta didik, melakukan presensi, menginformasikan pembelajaran hari itu sampai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan inti

 Orientasi pada masalah

Guru menayangkan gambar pada tayangan PPT kemudian siswa diberi pertanyaan setelah melihat gambar tersebut.

 Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Guru membagi tempat duduk peserta didik secara berkelompok, meminta tolong kepada salah satu peserta didik membagikan LKPD dan memberikan penjelasan pengerjaan LKPD.

(6)

NIM : 2201680273

 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok

Guru membimbing peserta dididk dalam mengerjakan LKPD membuat teks non fiksi sesuai dengan gambar yang ditayangkan pada PPT.

 Mengembangkana dan menyajikan hasil karya

Peserta didik mewakili kelompoknya

mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah mereka kerjakan untuk kemudianakan diberikan penguatan oleh guru dan bersama-sama memberikan apresiasi berupa tepuk hebat.

 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Peserta didik mengumpulkan hasil pekerjaannya untuk kemudian diberikan penilaian guru

(7)

NIM : 2201680273

c. Kegiatan penutup

 Guru memberikan soal evaluasi pada peserta didik, kemudian dikoreksi bersama-sama dan diberikan penilaian.

 Sebelum menutup pemebelajaran guru memberikan kesimpulan dan refleksi dari pembelajaran hari ini.

Kegiatan pembelajaran dapat berlangsung baik dikarenakan beberapa pihak yang membantu. Kepala sekolah yang memberikan ijin menggunakan ruang kelas dengan jaringan wifi serta dilengkapi proyektor, teman guru yang membantu dalam penataan ruang kelas serta suami yang membantu dalam proses perekaman dari awal pembelajaran berlangsung hingga selesai.

Penunjang keberlangsungan kegiatan pembelajaran adalah ketersediaan jaringan wifi di sekolah, proyektor dan sound.

Perekaman menggunakan 2 laptop dan 2 Handphone serta 2 tripod. Media konkret menggunakan gambar di print kemudian di laminating.

Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang

dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar dalam mengatasi kesuliatan menyimak pada peserta didik kelas V cukup terlihat baik. Dengan pemanfaatan TPACK menggunakan layar proyektor untuk menayangkan materi dan menyimak gambar pada PPT serta tayangan video pembelajaran, peserta didik terlihat fokus memperhatikan dan menyimak penjelasan materi ekosistem rantai makanan menggunakan alat peraga konkret berupa gambar yang diperagakan oleh guru di depan kelas serta dapat membuat teks non fiksi dari gambar yang diamati.

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar dalam mengatasi kesulitan menyimak pada peserta didik kelas V cukup efektif dikarenakan penggunaan media berbasis TPACK dan alat peraga konkret siswa lebih fokus dalam menyimak gambar maupun penjelasan guru terkait materi. Sehingga pada saat pengerjaan LKPD maupun soal evaluasi peserta didik menjadi aktif mengerjakan dan mudah

(8)

NIM : 2201680273

membuat sebuah teks non fiksi dari gambar yang telah mereka amati.

Respon yang didapatkan setelah pembelajaran selesai adalah masukan yang di dapat baik dari teman sesama guru, dosen, maupun guru pamong. Sesama teman guru merasa pemanfaatan media berbasis TPACK sangat membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, gambar yang ditampilkan pada layar proyektor menjadi fokus perhatian peserta didik, selain itu alat peraga berupa gambar juga membuat peserta didik lebih mudah meamahami materi daripada hanya membayangkan saja.

Guru pamong memberikan masukan agar media gambar bisa menggunakan papan flanel agar tidak kesulitan saat menjelaskan dan untuk evaluasi masih belum terlihat.

Beberapa faktor yang menjadikan penerapaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media gambar dapat digunakan dalam mengatasi kesulitan menyimak pada peserta didik kelas V adalah penyusunan perangkat pembelajaran sudah sesuai, sarana prasarana memadai yang sudah berbasis TPACK, dan rekan guru yang banyak memberi masukan.

Sedangkan, faktor ketidakberhasilan dalam penerapan model pembelajaran adalah karena masih ada sebagian peserta didik yang kurang aktif dan tidak memperhatikan selama proses pembelajaran.

Proses yang dilalui mulai dari mengidentifikasi masalah, melakukan kajian literatur dari beberapa sumber, wawancara dengan kepala sekolah, guru sejawat dan pakar untuk memperoleh alternatif solusi, membuat rencana aksi dengan tujuan mengatasi permasalah tersebut, kemudian melaksanakan rencana tersebut di lapangan atau di dalam pembelajaran di kelas.

Manfaat yang diperoleh, terutama dengan menggunakan bantuan media berbasis TPACK dalam menyajikan gambar melalui PPT dan alat peraga gambar konkret adalah peserta didik lebih fokus dalam menyimak dan memperhatikan seksama penjelasan guru serta lebih mudah ketika menjelaskan kembali dari gambar apa yang telah mereka amati.

Penggunaan media gambar dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi kesulitan menyimak pada peserta didik, karena indera penglihatan mereka akan langsung merespon apa yang dilihat, sehingga sembari menyimak gambar mereka juga berfokus menyimak penjelasan dari guru yang kemudian hasil yang di dapat peserta didik dapat membuat sebuah teks dengan benar sesuai dengan apa yang mereka amati.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Berbantuan Media Video Animasi Melalui Pembelajaran Virtual ( Online ) Terhadap Kemampuan

Pembelajaran yang bisa diambil dari keseluruhan kegiatan praktik pembelajaran siklus 1 adalah penulis lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajaran

Praktik ini menjadi penting dibagikan karena dengan menerapkan model pembelajaran inovatif yaitu Project Based Learning yang berpusat pada peserta didik (student

Dampak dari Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dan Media audio visual membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar dibandingkan dengan menggunakan

Kesimpulan dari praktik ini adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan metode Cooperatif Learning tipe Jigsaw, efektif untuk menjadi

Saya yang berperan sebagai guru mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembelajaran ini secara efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat dan media

Model problem based learning PBL dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran karena model ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya pembelajaran di kelas berpusat pada peserta didik,

Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan yang sudah guru lakukan adalah sebaiknya guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model, dan media pembelajaran,