• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2016

PENGADILAN AGAMA SALATIGA

JALAN LINGKAR SELATAN, ARGOMULYO, SALATIGA, JAWA TENGAH

(2)

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Salatiga tahun 2016 telah dapat diselesaikan penyusunan , sesuai amanat dari Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah, Inpres Nomor 5 tahun 2004 tentang percepatan pemberantasan korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden RI Nomor 9 tahun 2005 tentang kedudukan tugas dan fungsi susunan organisasi dan tata kerja kementrian negara Republik Indonesia, LKjIP yang tata cara penyusunannya diatur dalam Keputusan Kepala Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah. Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Pemerintah.

Pengadilan Agama Kelas I-B Salatiga merupakan wadah bagi pelaporan kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan pencapaian kinerja.

Isi dari LKjIP pada intinya merupakan uraian pertanggungjawaban Keberhasilan atau Kegagalan Pelaksanaan Visi dan Misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di dalam Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2015, serta umpan balik untuk memacu perbaikan kinerja Pengadilan Agama Kelas I-B Salatiga pada tahun mendatang, hal ini merupakan wujud dari keinginan Pengadilan Agama Kelas I-B Salatiga untuk dapat menyajikan pertanggungjawaban yang transparan dan akuntabel, dalam memenuhi harapan masyarakat yaitu terwujudnya Clean Government dan Good Governance.

Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan tambahan masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan, dan pelayanan prima terhadap masyarakat.

Salatiga, 11 Januari 2017 Ketua,

Drs. H. Umar Muchlis

(3)

EXECUTIVE SUMMARY

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 Pengadilan Agama Salatiga, merupakan LKjIP awal dari Renstra tahun 2015-2019. Selain dalam rangka menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 yang dituangkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 yang selanjutnya dituangkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 yang kemudian ditindaklanjuti dengan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 323/SEK/OT.01.2/11/2016 tertanggal 17 November 2016 perihal : Penyampaian LKJIP Tahun 2016 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2017.

Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Agama Salatiga adalah masalah penyelesaian perkara yang diputus oleh Pengadilan Agama Salatiga. Maka penyelesaian perkara yang menjadi wewenangan Pengadilan Agama Salatiga merupakan sasaran strategis berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang diinginkan dari realisasi. Adapun pencapaian output dan outcome kinerja lembaga peradilan dipengaruhi oleh unsur SDM, Sarana dan Prasarana serta Anggaran yang berkaitan dengan penyelesaian perkara.

LKjIP Pengadilan Agama Salatiga belum dapat dijadikan sebagai acuan untuk informasi kinerja maupun bahan kebijakan dalam menentukan haluan strategis, karena disadari terbatas anggaran dan Sumber Daya Manusia dalam Penerapan SAKIP (Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja, reviu dan evaluasi kinerja). SAKIP Pengadilan Agama Salatiga belum dapat memenuhi bobot nilai yang proporsional dan professional sesuai yang diharapkan oleh Tim Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah dari Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Namun, dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi serta penyelarasan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah, maka Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

(4)

berkesinambungan. Maka Pengadilan Agama Salatiga berupaya untuk mencapai bobot tertinggi dari LKjIP yang berdasarkan SAKIP, karena dengan mewujudkan LKjIP yang proporsional dan profesional semakin transparan dalam mempertanggungjawabkan kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 Pengadilan Agama Salatiga, Dengan berakhirnya Tahun 2016, maka LKjIP Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2016, menyajikan informasi kinerja dari tahun sebelumnya berdasarkan data yang terekam oleh Tim LKjIP. Data kinerja yang menjadi ciri khas berdasarkan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Salatiga disusun berdasarkan dan bersifat Laporan selama kurun waktu dari bulan Januari s/d Desember 2016 serta perbandingan dengan tahun sebelumnya, terutama menyangkut penyelesaian perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Salatiga

(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... 1

EXECUTIVE SUMMARY... 2

DAFTAR ISI... 4

BAB I PENDAHULUAN ... 5

A. LATAR BELAKANG ... 5

B. PENJELASAN UMUM ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI... 6

C. ASPEK STATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUE) ...11

D. STRUKTUR ORGANISASI ...11

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN ...12

BAB II PERENCANAAN KINERJA...14

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019...14

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SALATIGA...16

C. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2016 ...20

D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ...21

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA...23

BAB IV PENUTUP ...33 LAMPIRAN - LAMPIRAN

1. PERJANJIAN KINERJA 2017 2. RENCANA KINERJA 2018 3. MATRIKS RENSTRA 2015-2019

(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengadilan Agama Salatiga merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka, dalam menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung serta Keputusan Presiden RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Pengalihan Organisasi, Administrasi dan Finansial Peradilan Umum dan Peradilan Tata Usaha negara dan Peradilan Agama ke Mahkamah Agung RI, Pengadilan Agama yang dahulunya dibina Departemen Agama beralih ke Mahkamah Agung.

Pengadilan Agama Salatiga sebagai salah satu institusi negara yang mempunyai fungsi dan tugas menegakkan hukum dan keadilan, berusaha untuk memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Disamping itu Pengadilan Agama dituntut untuk bersifat terbuka terhadap tuntunan transparansi birokrasi dengan dibukanya akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh informasi tentang pengadilan.

Pengadilan Agama Salatiga berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan yang cepat, sederhana dan biaya yang ringan dengan menerapkan pengelolaan perkara dengan Aplikasi SIPP dan SIADPA Plus serta menggunakan Teknologi Informasi (TI) untuk menunjang terpenuhinya kepuasan masyarakat dan informasi yang akurat dari pengadilan. Sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan dan untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good govermance), langkah untuk mewujudkan hal tersebut ditegaskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang diantaranya adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, maka Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP), dimana setiap Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), tujuannya adalah untuk mendorong terciptanya Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik (good govermance).

(7)

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan melalui media pertangggung jawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan.

B. PENJELASAN UMUM ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI 1. Penjelasan Umum Organisasi

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 sebagai pengganti Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang ketentuan–ketentuan pokok Kekuasaan Kehakiman menegaskan bahwa Peradilan Agama sebagai Sub Sistem pelaksana kekuasaan kehakiman merupakan lingkungan tersendiri, disamping lingkungan peradilan-peradilan yang lain.

Berdasarkan Undang–Undang Nomor 7 Tahun 1989 Jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama, telah memantapkan status peradilan agama sebagai lembaga peradilan yang utuh dan mandiri dengan ditandai mempunyai kewenangan untuk mengeksekusi putusannya sendiri.

Pengadilan Agama Salatiga dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan pada Undang – Undang Nomor 7 tahun 1989; Jo Undang- Undang Nomor 3 tahun 2006; Jo Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 dan peraturan–

peraturan lain yang telah dijabarkan dalam program kerja yang telah dicanangkan oleh Mahkamah Agung RI antara lain Program Reformasi Birokrasi dan Program Keterbukaan Informasi Pengadilan yang dalam pelaksanaannya diharapkan dapat menciptakan birokrasi yang bersih, efisien, transparan dalam memberikan pelayanan. Dalam hal keterbukaan informasi setelah dikeluarkan Surat Keputusan KMA : 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang keterbukaan informasi di pengadilan maka masyarakat dipermudah untuk akses informasi pengadilan seperti putusan, biaya perkara, alur perkara, struktur organisasi melaluiwww.pa-salatiga.go.id.

(8)

2. Kedudukan

Pengadilan Agama Salatiga terletak di Jalan Lingkar Selatan, Argomulyo, Salatiga. Pengadilan Agama Salatiga mempunyai wilayah empat kecamatan di Kota Salatiga dan sembilan kecamatan wilayah Kabupaten Semarang. Wilayah Kota Salatiga ditampilkan dalam peta dibawah ini:

Rincian data kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama

Kecamatan Nama Kelurahan/ Desa

1. Sidorejo : Sidorejo Lor, Pulutan, Kauman Kidul, Bugel, Salatiga, Blotongan

2. Sidomukti : Kecandran, Mangunsari, Dukoh, Kalicacing

3 Argomulyo : Cebongan, Randuacir, Noborejo, Ledok, Kumpulrejo, Tegalrejo

4 Tingkir : Tingkir Lor, Sidorejo kidul, Kutowinangu, Gendongan

(9)

Sedangkan wilayah Kabupaten Semarang yang menjadi wilayah hukum Pengadilan Agama Salatiga dapat dilihat pada peta di bawah ini:

Rincian data kecamatan dan kelurahan di wilayah Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut :

No Nama

Kecamatan Nama Kelurahan/ Desa

1. Pabelan : Ujung-ujung, Kauman Lor, Karang gondang, Pabelan, Jembrak, Sukoharjo, Bendungan, Bejaten, Kadirejo, Giling, Padaan, Glawan, Sumowo, Terban, Sumberejo, Tukang, Segiri

2. Bringin : Bringin, Popongan, Pakis, Lebak, Truko Banding, Sendang, Tanjung, Sambirejo, Kalijambe, Gogodalem,Tempuran, Wiru Kalikurmo, Rembes, Nyemoh

3. Bancak : Bantal, Lembu, Rejosari, Plumutan, Boto, Pucung, Banca, Wonokerto, Jlumpang

4. Tuntang : Ngajaran, Rowosari, Gedangan, Candirejo, Jombor, Lopait, Karanganyar, Tlogo, Delik, Sraten, Karangtengah, Tlompakan, Kesongo

(10)

5. Suruh : Suruh, Plumbon, Dersansari, Krandon Lor, Purworejo Ketanggi, Medayu,Bonomerto, Sukoharjo, Dadapayam, Kedung ringin,

Reksosari, Gunung Tumpeng, Kebowan, Beji Lor, Cukilan, Jatirejo, Ketapang, Badran

6. Susukan : Susukan, Koripan, Kemetul, Bakalrejo, Kenteng, Timpik, Sidoharjo, Ngasinan, Gentan, Badran, Tawang, Muncar, Ketapang

7. Tengaran : Klero, Bener, Butuh, Karangduren, Cukil, Nyamat, Sruwen, Tegalrejo, Tegalwaton, Tengaran, Regunung, Barukan, Sugihan, Duren, Patemon,

8. Getasan : Sumogawe, Samirono, Polobogo, Kopeng, Getasan, Tolokan, Ngrawan, Jetak, Wates, Tajuk, Batur, Nogosaren, Manggihan,

9. Kaliwungu : Rogomulyo, Kaliwungu, Papringan, Pager Jetis, Payungan, Udanwuh, Mukiran, kener, Kradenan, Siwal

3. Tugas dan Fungsi

Pengadilan Agama Salatiga merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara- perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang:

Perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syariah sebagaimana diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama Salatiga mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi memberikan pelayanan teknis yustisial dan admiministrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi.

2. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama dan memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali.

3. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya, baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. ( vide :

(11)

Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

4. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya agar

peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya ( vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. ( vide:

KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

5. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. ( vide : Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 3 Tahun 2006).

6. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengakapan) (vide : KMA Nomor KMA/080/ VIII/2006).

7. Fungsi Lainnya :

Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti DEPAG, MUI, Ormas Islam dan lain-lain ( vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).

Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya serta memberi akses yang seluas-luasnya bagi masyarakat dalam era keterbukaan dan transparansi informasi peradilan, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1- 144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

(12)

C. ASPEK STATEGIS ORGANISASI DAN PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUE)

D. STRUKTUR ORGANISASI

Dengan terbitnya Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan, Struktur Oeganisasi Pengadilan berubah menjadi berikut :

Sesuai dengan Perma No 7 Tahun 2015, Kepaniteraan pada Pengadilan Agama Kelas IB menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan Koordinasi, Pembinaan dan Pengawasan pelaksanaan tugas dalam pemberian dukungan di bidang teknis.

2. Pelaksanaan Pengelolaan administrasi perkara perdata.

3. Pelaksanaan Pengelolaan administrasi perkara perdata permohonan.

4. Pelaksanaan Pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara dan transparansi perkara.

(13)

5. Pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program teknis dan keuangan perkara yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan, minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan.

6. Pelaksanaan mediasi.

7. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan.

8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Agama.

Panitera Pengadilan Agama Kelas IB mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan dibidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara. Sedangkan untuk Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas IB, bertugas untuk memberikan dukungan dibidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana di lingkungan pengadilan agama kelas IB. Dalam melaksanakan tugasnya bidang kesekretariatan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan pelaksanaan urusan perencanaaan program dan anggaran.

2. Pelaksanaan urusan kepegawaian.

3. Pelaksanaan urusan keuangan.

4. Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tata laksana.

5. Pelaksanaan pengelolaan teknologi informasi dan statistic.

6. Pelaksanaan urusan surat menyurat. Arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat dan perpustakaan dan 7. Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta

pelaporan di lingkungan kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas IB.

E. SISTEMATIKA PENYAJIAN

Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) bertujuan mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Agama Salatiga selama tahun 2016. Capaian kinerja (performance result) 2016 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2017 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis capaian kinerja terhadap rencana kinerja memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. Dengan pola pikir tersebut, maka sistematika penyajian LKjIP Pengadilan Agama Salatiga disusun sebagai berikut :

(14)

Bab. I. Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas dan fungsi dan sistematika penyajian.

Bab. II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan muatan rencana strategis 2015–2019 meliputi visi, misi, tujuan dan sasaran strategis dan program utama dan kegiatan pokok, Indikator Kinerja Utama, Rencana Kinerja Tahun 2017 dan Penetapan Kinerja Tahun 2016

Bab III. Kinerja Instansi Pemerintah, Pengukuran Kinerja (perbandingan antara target dan realisasi kinerja), Analisis Kinerja Instansi Pemerintah (diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja) dan Akuntabilitas Keuangan Bab IV Penutup, menjelaskan kesimpulan dan Saran-saran.

Bab V Lampiran, berisikan mengenai Struktur organisasi, Indikator Kinerja Utama, Penetapan Kinerja Tahun 2016, Rencana Kinerja Tahun 2017 Matriks rencana Strategis 2015-2019, Matrik Pendanaan dan SK. Tim Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah.

(15)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Pada bab ini diuraikan penjelasan mengenai dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016

A. RENCANA STRATEGIS 2015-2019

Rencana Strategis Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2015-2019 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Salatiga diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka menengah (RPJM) tahun 2015-2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pengadilan dalam pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015-2019.

Adapun visi dari Pengadilan Agama Kelas I-B Salatiga adalah:

“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA SALATIGA YANG AGUNG.”

Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Salatiga menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :

1. Meningkatkan kualitas pelayanan prima berbasis Teknologi Informasi (TI);

2. Meningkatkan kualitas Aparatur yang professional ; 3. Meningkatkan kredibiltas, akuntabilitas dan transparansi.

Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Salatiga dituangkan dalam 9 Program Prioritas yaitu meliputi :

1. Peningkatan prosentase penyelesaian perkara ;

2. Implementasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) ; 3. Implementasi Sikep dan Aplikasi Back Up Sikep (ABS) ; 4. Sertifikasi ISO 9001-2015 ;

(16)

5. Justice For All : Pelayanan Terpadu Sidang Keliling 6. Intensifikasi Pengawasan dan Pembinaan ;

7. Pengelolaan Website ;

8. Intensifikasi Pelaksanaan Mediasi ;

9. Pengelolaan sarana dan prasana perkantoran.

Sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Salatiga adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan penyelesaian perkara secara tepat waktu, sasaran, transparan dan akuntabel.

2. Meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga tercapai kepuasan dan kepercayaan masyarakat pencari keadilan terhadap peradilan agama.

3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme aparatur pengadilan.

Tiga sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Salatiga untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian

Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Salatiga dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :

1) Penyelesaian Perkara 2) Penyelesaian Sisa Perkara

3) Penelitian berkas perkara banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu;

4) Register dan pendistribusian berkas perkara ke Majelis yang tepat waktu 5) Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

(17)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah : 1) Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial

2) Tindak lanjut pengaduan yang masuk

3) Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama.

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SALATIGA

Pengadilan Agama Salatiga telah menetapkan Reviu Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Agama Salatiga Nomor: W11- A13/112/OT.01.1/I/2017 tanggal 5 Januari 2016 dapat dilihat sebagai berikut :

(18)

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SALATIGA

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG

JAWAB SUMBER

DATA 1. Meningkatnya

penyelesaian perkara (jenis perkara)

a. Persentase mediasi

yang berhasil. Jml perkara mediasi yang berhasil diselesaikanX 100%

Jumlah perkara yang di mediasi

Hakim

Mediasi/Mediator Panitera

Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan b. Persentase sisa

perkara yang diselesaikan:

- Permohonan - Gugatan

Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100%

Jml sisa perkara yang harus diselesaikan

Majelis Hakim dan

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan c. Persentase perkara

yang diselesaikan:

- Permohonan - Gugatan

Jml perkara yang diselesaikan X 100%

Jml perkara yang akan diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk)

Majelis Hakim dan

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan d. Persentase perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

Jml perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan X 100%

Jml perkara yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 5 bulan (diluar sisa perkara)

Majelis Hakim dan

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan e. Persentase perkara

yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan

X 100%

Jumlah perkara yang diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 bulan

Majelis Hakim

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

(19)

2. Peningkatan aksebilitas putusan Hakim

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum X 100% Jumlah putusan

Majelis Hakim

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan

PK yang

disampaikan secara lengkap

Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap X 100%

Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Catatan:

Lengkap = terdiri dari bundel A dan B

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Jml berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis X 100% Jml berkas perkara yang diterima

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan Tahunan c. Persentase

penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihak tepat waktu. X 100%

Jml putusan

Panitera dan Jurusita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

d. Prosentase

penyitaan tepat

waktu dan tempat Jml pelaksanaan penyitaan tepat waktu dan tempat X 100%Jumlah permohonan penyitaan

Panitera dan Jurusita Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

(20)

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap

peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara

prodeo yang

diselesaikan Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100%

Jumlah perkara prodeo

Majelis Hakim dan

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan Tahunan

b. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara on line

Jumlah amar putusan perkara yang di wibsite X 100%

Jumlah putusan Kepaniteran Laporan

Bulanan dan Laporan Tahunan

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum

tetap yang

ditindaklanjuti

Jml permohonan eksekusi perk perdata yg ditindaklanjuti

X 100%

Jml permohonan eksekusi perkara perdata

Ketua Pengadilan &

Panitera Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan

masyarakat yang ditindaklanjuti

Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100%

Jumlah pengaduan yang diterima Catatan:

Pengaduan yang dimaksud mengenai perilaku Aparatur peradilan teknis dan non teknis

Ketua, Panitera, dan

Sekretaris Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Jumlah temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100%

Jumlah temuan eksternal

Ketua, Panitera dan

Sekretaris Laporan

Bulanan dan Laporan

Tahunan

(21)

C. RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2016

Adapun Rencana Kinerja Pengadilan Agama Kelas I-B Salatiga Tahun 2016, sebagai berikut:

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya

penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang diselesaikan. 0.5 % b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 99 %

c. Persentase perkara yang diselesaikan 84 % d. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu maksimal 5 bulan 75 % e. Persentase perkara yang diselesaikan

dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan 10 % 2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

99 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan

siap didistribusikan ke Majelis 100%

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon).

85 %

d. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan

tempat 90 %

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 84 %

b. Persentase (amar) putusan perkara

yang dapat diakses 100 %

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

50 %

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang

ditindaklanjuti 100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan

eksternal yang ditindaklanjuti. 100 %

(22)

D. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Salatiga, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.

Penetapan Kinerja Tahun 2016 Pengadilan Agama Salatiga, sebagai berikut:

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara a. Persentase mediasi yang

diselesaikan. 0,5 %

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 99 %

c. Persentase perkara yang

diselesaikan 84 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

75 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

10 %

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

99 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister

dan siap didistribusikan ke Majelis 100%

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon).

85 %

d. Prosentase Penyitaan tepat waktu

dan tempat 90 %

4. Peningkatan aksesibilitas a. Persentase perkara prodeo yang 84 %

(23)

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET masyarakat terhadap peradilan

(acces to justice) diselesaikan

b. Persentase (amar) putusan perkara

yang dapat diakses 100 %

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

50 %

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat

yang ditindaklanjuti 100 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

(24)

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2016 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing- masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel tabel dibawah ini.

Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2016 ini. Dari sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Agama Salatiga telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Agama Salatiga telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan tergambar sebagai berikut :

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN 1. Meningkatnya

penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang

berhasil diselesaikan. 0,5 % 1,7 % 340 % b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 99 % 99,7 % 100,7

c. Persentase perkara yang

diselesaikan 84 % 84 % 100 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

75 % 83 % 111 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

10 % 17 % 170 %

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

99 % 99,5 % 100,5 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 0 % 0 %

b. Persentase berkas yang

diregister dan siap 100% 100 % 100 %

(25)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN didistribusikan ke Majelis

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

85 % 98 % 115 %

d. Prosentase Penyitaan tepat

waktu dan tempat 90 % 0 % 0 %

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo

yang diselesaikan 84 % 87,5 % 104 %

b. Persentase (amar) putusan

perkara yang dapat diakses 100 % 96,6 % 96,6 % 5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

50 % 0 % 0 %

6. Meningkatnya kualitas

pengawasan a. Persentase pengaduan

masyarakat yang

ditindaklanjuti

100% 0 % 0 %

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 % 0 % 0 %

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2016 mengacu pada Indikator Kinerja Utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas. Pada akhir tahun 2016, Pengadilan Agama Salatiga telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut:

1. Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut : a. Persentase mediasi yang berhasil diselesaikan

Target pelaksanaan mediasi yang berhasil diselesaikan di Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2016 ditetapkan sebesar 0,5 %, dan akhir tahun tercapai sebesar 1,7 % yaitu sebanyak 4 perkara yang berhasil diselesaikan melalui mediasi dari 241 perkara yang dimediasi. Dengan melihat kondisi tersebut maka capaian pelaksanaan mediasi yang berhasil diselesaikan mencapai 340 %.

(26)

Pelaksanaan mediasi yang berhasil diselesaikan pada tahun 2016 mengalamai kenaikan. Berikut tabel perbandingan realisasi mediasi tahun 2012 sampai tahun 2016 di Pengadilan Agama Salatiga.

No Mediasi 2012 2013 2014 2015 2016

1. Perkara yang dimediasi 211 244 180 196 241

2. Akta perdamaian 1 2 5 3 4

b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan

Sisa perkara gugatan dan permohonan tahun 2015 sebanyak 333 perkara dan pada tahun 2016 dapat diselesaikan 332 perkara. Target penyelesaian sisa perkara sebesar 99 % dapat terealisasi sebesar 99,7 %, sehingga capaian kinerja penyelesaian sisa perkara mencapai 100,7 %.

Terdapat 1 sisa perkara tahun 2015 yang tidak dapat diselesaikan pada tahun 2016 yang merupakan perkara waris, hal ini disebabkan karena banyaknya pihak yang terlibat yang salah satunya berada di luar kota, dan beberapa kali panjar habis. Adapun sebagai perbandingan, realisasi penyelesaian sisa perkara pada tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Sisa perkara tahun sebelumnya

342 371 386 370 333

2. Sisa perkara yang diselesaikan

341 368 384 370 332

c. Persentase perkara yang diselesaikan

Pada tahun 2016 perkara yang diterima sebanyak 1457 perkara dan sisa tahun 2015 sebanyak 333 perkara, di putus 1503 perkara. Target perkara yang diselesaikan pada tahun 2016 adalah 84 % dan dapat terealisasi sebesar 84 %, sehingga capaian kinerja penyelesaian perkara sebesar 100 %. Tidak semua perkara yang masuk pada tahun 2016 dapat diputus, hal ini disebabkan adanya perkara-perkara ghoib dan perkara yang didaftarkan pada akhir tahun. Adapun sebagai perbandingan, realisasi

(27)

penyelesaian perkara pada tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut :

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Sisa perkara tahun sebelumnya

342 371 386 370 333

2. Perkara diterima 1254 1379 1440 1500 1457

3. Perkara diputus 1225 1364 1456 1537 1503

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

Perkara yang diputus oleh Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2016 sebanyak 1503 perkara. Dari jumlah tersebut terdapat 1241 perkara yang dapat diselesaikan kurang dari bulan lima bulan, sehingga persentase realisasinya sebesar 83 %, padahal target yang ditetapkan sebesar 75 %.

Dengan demikian capaian 111 %. Realisasi indikator ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari data pada tabel dibawah ini :

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Perkara diputus 1225 1364 1456 1537 1503

2. Perkara diputus < 5 bulan - - - 1347 1241 Perkara diputus < 6 bulan 1130 1316 1388 - -

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

Perkara yang diputus oleh Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2016 sebanyak 1503 perkara. Dari jumlah tersebut terdapat 262 perkara yang diselesaikan lebih dari bulan lima bulan, sehingga persentase realisasinya sebesar 17 %, padahal target yang ditetapkan sebesar 10 %. Dengan demikian capaian 170 %. Berikut ini data penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Salatiga di tahun-tahun sebelumnya.

(28)

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Perkara diputus 1225 1364 1456 1537 1503

2. Perkara diputus > 5 bulan - - - 190 262

3. Perkara diputus > 6 bulan 66 48 68 - -

2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim

Pada tahun 2016 putusan Pengadilan Agama Salatiga yang mengajukan banding sebanyak 8 perkara dan tidak terdapat perkara yang diajukan kasasi maupun Peninjauan Kembali, atau terdapat 1495 perkara yang tidak dimohonkan upaya hukum dari total perkara yang diputus sebanyak 1503 perkara. Jika diprosentasekan, maka 99,5 % perkara yang diputus tidak dimohonkan upaya hukum, sehingga dapat disimpulkan bahwa putusan Pengadilan Agama Salatiga dapat diterima oleh para pencari keadilan.

Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2016 menargetkan perkara yang tidak dimohonkan upaya hukum sebesar 99 %, sehingga capaian untuk sasaran ini mencapai 100,5 %. Sebagai perbandingan, berikut ini merupakan kondisi jumlah perkara yang dimohonkan upaya hukum pada tahun-tahun sebelumnya.

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Perkara diputus 1225 1364 1456 1537 1503

2. Yang dimohonkan upaya hukum

16 13 15 12 8

- Banding 10 8 10 9 8

- Kasasi 6 5 5 3 0

- Peninjauan Kembali 0 0 0 0 0

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

Selama tahun 2016 tidak terdapat perkara yang diajukan Kasasi ataupun PK atas Putusan Pengadilan Agama Salatiga. Sehingga Realisasi indikator ini

(29)

0 % dan capainya 0 %. Adapun sebagai perbandingan, berikut merupakan kondisi berkas perkara kasasi dan PK di Pengadilan Agama Salatiga pada tahun-tahun sebelumnya.

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Kasasi dan PK 6 5 5 9 0

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

Perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2016 sebanyak 1457 perkara, yang terdiri perkara gugatan sebanyak 1384 perkara, sedangkan perkara permohonan sebanyak 73 perkara. Seluruh perkara yang diterima tersebut telah tercatat secara tertib dengan baik dalam register induk perkara gugatan dan permohonan, serta telah didistribusikan kepada seluruh Majelis Hakim, sehingga terget yang ditetapkan 100 % telah tercapai. Berikut ini merupakan data 5 (lima) tahun terakhir terkait penerimaan perkara di Pengadilan Agama Salatiga.

No Perkara diterima 2012 2013 2014 2015 2016

1. Gugatan 1172 1293 1337 1412 1384

- Cerai Gugat 767 836 929 987 987

- Cerai Talak 398 443 400 410 388

- Lainnya 7 14 8 15 9

2. Permohonan 82 86 103 88 73

Jumlah 1254 1379 1440 1500 1457

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak.

Indikator kinerja yang ke-3 (ketiga) adalah Persentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak di targetkan 85 % dan terealisasi 98 % artinya tidak semua pemberitahuan relaas putusan dapat disampaikan tepat waktu, tempat, dan para pihak dikarenakan ada beberapa para pihak yang berada diluar daerah dan ada

(30)

sebagian yang putus di akhir tahun. Capaian dari indikator ini mencapai 115 %

d. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat

Pada tahun 2016 tidak terdapat perkara yang dimohonkan penyiitaan kepada Pengadilan Agama Salatiga, sehingga realisasi pada indikator ini 0

%. Sedangkan di awal tahun 2016 Pengadilan Agama Salatiga menargetkan 90 %, sehingga capaiannya adalah 0 %. Berikut ini merupakan data perkara yang dimohonkan penyitaan pada tahun 2012 sampai 2016.

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1 Perkara yang dimohonkan penyitaan

0 0 0 0 0

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Perkara prodeo yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 16 perkara. Dari 16 perkara yang masuk tersebut, dapat diselesaikan sebanyak 14 perkara atau 87,5% yang dikarenakan terdapat beberapa perkara prodeo yang diterima di akhir tahun. Target yang ditepapkan untuk sasaran ini adalah 84 % sehingga capaiannya adalah 104 %. Sebagai perbandingan, berikut merupakan data penyelesaian perkara prodeo pada 5 (lima) tahun berjalan.

No Perkara prodeo 2012 2013 2014 2015 2016

1. Diterima 11 10 13 15 16

2. Diputus 10 8 13 14 14

b. Persentase (amar) putusan perkara yang dapat diakses

Tahun 2016 Pengadilan Agama Salatiga memutus sebanyak 1503 perkara, 332 perkara merupakan sisa perkara tahun 2015, dan 1171 perkara merupakan perkara tahun 2016. Dari 1171 perkara yang telah diputus yang telah diuplod di direktori putusan MA sebanyak 1131 putusan atau 96,5 % dari perkara yang diputus. Target pada indikator ini adalah 100 %, sehingga capaianya sebesar 96,5 %.

(31)

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan digunakan indikator prosentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti.

Pada tahun 2016 di Pengadilan Agama Salatiga tidak terdapat permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap.

Adapun sebagai perbandingan, berikut ini merupakan data permohonan eksekusi pada tahun-tahun sebelumnya di Pengadilan Agama Salatiga.

No Perkara 2012 2013 2014 2015 2016

1. Diputus 1225 1364 1456 1537 1503

2. Permohonan Eksekusi 0 0 0 0 0

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

Untuk mencapai sasaran meningkatnya kualitas pengawasan indikator kinerja yang pertama adalah Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti ditargetkan 100 % dan terealisasi 0 %. Realisasi 0 % karena pada tahun 2016 tidak terdapat pengaduan yang diajukan. Dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu, berikut kondisi jumlah pengaduan masyarakat dan pengaduan yang ditindak lanjuti di Pengadilan Agama Salatiga.

No Pengaduan 2012 2013 2014 2015 2016

1. Diterima 0 0 0 0 0

2. Ditindaklanjuti 0 0 0 0 0

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Indikator kinerja yang kedua untuk sasaran meningkatnya kualitas pengawasan adalah Persentase temuan hasil pemerikasaan eksternal yang ditindaklanjuti ditargetkan 100 % dan terealisasi 0 %. Realisasi 0 % karena pada tahun 2016 tidak terdapat temuan dari hasil pemeriksaan eksternal.

(32)

Berikut ini perbandingan kondisi jumlah hasil pemeriksaan eksternal dan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti di Pengadilan Agama Salatiga.

No Pengaduan 2012 2013 2014 2015 2016

1. Hasil temuan 0 0 0 0 0

2. Hasil temuan yang ditindaklanjuti

0 0 0 0 0

C. REALISASI ANGGARAN

Pada Tahun Anggaran 2016 Pengadilan Agama Salatiga memperoleh 2 DIPA (Daftar Isian pelaksanaan Anggaran) yaitu :

1. DIPA dari Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung dengan Nomor DIPA-005.01.2.400920/2016 tanggal 7 Desember 2015 dengan total pagu Rp 4.364.375.000

a. Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung

Pencapaian target program kerja dan kegiatan pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :

No. Uraian Target Anggaran(Rp) Realisasi (%) 1. Belanja Pegawai 1 Tahun 3.594.387.000 3.591.877.362 (99,93 %) 2. Belanja Barang 1 Tahun 621.988.000 619.764.557 (99.64 %)

b. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Pencapaian program kerja dan kegiatan pada tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :

No. Program Kerja Target Anggaran(Rp) Realisasi (%) 1. Pengadaan perangkat

pengolah data dan komunikasi (Komputer,

12 Unit 98.000.000 88.914.233 (90,73)

(33)

Leptop, printer, scanner, router)

2 Pengadaan

Gedung/Bangunan

(Pengadaan Kanopi Ruang Tunggu Sidang)

20 m2 50.000.000 48.730.000 (97,46)

2. DIPA dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung dengan Nomor DIPA-005.04.2.400921/2016 tanggal 7 Desember 2015 dengan total pagu Rp 5.250.000

Dalam DIPA 04 Pengadilan Agama Salatiga Tahun Anggaran 2016 terdapat 1 (satu) program yaitu Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama. Pencapaian Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama pada Tahun 2016 dapat digambarkan sebagai berikut :

No. Uraian Target Anggaran

(Rp)

Realisasi (%)

1. Tenaga teknis Peradilan Agama yang Kompeten di Bidang Administrasi Peradilan

10 OK 1.500.000 1.500.000 (100 %)

2. Perkara Peradilan Agama yang di Selesaikan Melalui Pembebasan Biaya Perkara

15

Perkara 3.750.000 3.719.000 (99,17 %)

(34)

BAB IV PENUTUP

A.KESIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Instansi Pemerintah (LKjIP) dari Pengadilan Agama Salatiga merupakan suatu perwujudan transparansi, akuntabel dan Penetapan Kinerja Tahun 2016 sebagai pedoman yang digunakan dalam menyusun LKjIP Tahun 2016.

LKjIP Pengadilan Agama Salatiga tahun 2016 ini menyajikan capaian kinerja (Performance Result) selama satu Tahun 2016, yang mengacu pada realiasi kinerja Pengadilan Agama Salatiga dibandingkan dengan target yang tercantum dalam Penetapan Kinerja Tahun 2016. Selain itu di dalam LKjIP Tahun 2016 Pengadilan Agama Salatiga juga membandingkan realisasi tahun 2016 dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga peningkatan dan penurunan realisasi dapat terlihat.

Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah memenuhi target, dan sesuai dengan penetapan kinerja yang telah ditetapkan di awal tahun 2016.

Sedangkan beberapa indikator yang belum memenuhi target, digunakan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan di tahun berikutnya.

Kiranya LKJIP tahun 2016 ini dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan sekaligus menjadi sumber informasi dalam peningkatan kinerja, bagi Pengadilan Agama Salatiga. LKjIP Pengadilan Agama Salatiga tahun 2016 ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan dan implementasi Rencana Kerja (Operational Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Rencana Anggaran (Financial Plan), dan Rencana Strategis (Strategic Plan) di tahun selanjutnya.

(35)

B. SARAN

1. Perlu peningkatan komitmen bersama untuk menerapkan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagai instrument control yang objektif dan transpraran dalam mengelola sarana dan prasarana serta keterampilan sumber daya manusia untuk peningkatan penyelesaian perkara.

2. LKjIP sebagai bagian dari SAKIP dan agar dapat dioptimalisasi pemanfaatannya sebagai alat evaluasi kinerja bagi instansi.

3. Adanya pemberian penghargaan bagi pengadilan maupun aparaturnya yang menunjukkan kinerja tinggi.

4. Meningkatnya pembinaan, monitoring, dan evaluasi ke daerah tentang pelaksanaan tugas teknis yustisial kepaniteraan maupun tugas kesekretariatan.

(36)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. H. Umar Muchlis

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Salatiga Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : Drs. H. Mansur Nasir, SH, MH

Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang

Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Salatiga, 3 Januari 2017

Pihak Kedua Pihak Pertama

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. H. Umar Muchlis

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Salatiga Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : Drs. H. Mansur Nasir, SH, MH

Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang

Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Salatiga, 3 Januari 2017

Pihak Kedua Pihak Pertama

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Drs. H. Umar Muchlis

Jabatan : Ketua Pengadilan Agama Salatiga Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : Drs. H. Mansur Nasir, SH, MH

Jabatan : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang

Selaku atasan langsung Pihak Pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak Kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Salatiga, 3 Januari 2017

Pihak Kedua Pihak Pertama

(37)

UNIT KERJA : PENGADILAN AGAMA SALATIGA

NO SASARAN

PROGRAM/KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara a. Persentase mediasi yang

diselesaikan. 2 %

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 100 %

c. Persentase perkara yang

diselesaikan 86 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

85 %

e. Prosentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 bulan

10 %

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

99 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para

90 %

d. Prosentase Penyitaan tepat

waktu dan tempat. 90 %

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 85 %

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti

90 %

(38)

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Kegiatan Anggaran

1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi

Rp 4.129.676.000

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di

Lingkungan Mahkamah Agung Rp 253.000.000 3. Peningkatan Manajemen Peradilan

Agama Rp 3.750.000

Salatiga, 3 Januari 2017 Ketua

Pengadilan Tinggi Agama Semarang

Ketua

Pengadilan Agama Salatiga

Drs. H. Mansur Nasir, SH, MH Drs. H. Umar Muchlis b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Kegiatan Anggaran

1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi

Rp 4.129.676.000

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di

Lingkungan Mahkamah Agung Rp 253.000.000 3. Peningkatan Manajemen Peradilan

Agama Rp 3.750.000

Salatiga, 3 Januari 2017 Ketua

Pengadilan Tinggi Agama Semarang

Ketua

Pengadilan Agama Salatiga

Drs. H. Mansur Nasir, SH, MH Drs. H. Umar Muchlis b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Kegiatan Anggaran

1. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi

Rp 4.129.676.000

2. Pengadaan Sarana dan Prasarana di

Lingkungan Mahkamah Agung Rp 253.000.000 3. Peningkatan Manajemen Peradilan

Agama Rp 3.750.000

Salatiga, 3 Januari 2017 Ketua

Pengadilan Tinggi Agama Semarang

Ketua

Pengadilan Agama Salatiga

Drs. H. Mansur Nasir, SH, MH Drs. H. Umar Muchlis

(39)

PENGADILAN AGAMA SALATIGA TAHUN 2018

NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET

1. Meningkatnya penyelesaian

perkara a. Persentase mediasi yang

diselesaikan. 2%

b. Persentase sisa perkara yang

diselesaikan 99 %

c. Persentase perkara yang

diselesaikan 86 %

d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

85 %

e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih 5 bulan

10 %

2. Peningkatan aksepbilitas

putusan Hakim Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:

- Banding - Kasasi

- Peninjauan Kembali

99 %

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100 %

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100 %

c. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para.

91 %

d. Prosentase Penyitaan tepat

waktu dan tempat 100 %

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang

diselesaikan 88 %

b. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

100 %

5. Meningkatnya kepatuhan

terhadap putusan

pengadilan.

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang berkekuatan hukum tetap yang

90 %

(40)

pengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil

pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Salatiga, 11 Januari 2017 Ketua

Pengadilan Agama Salatiga

Drs. H. Umar Muchlis

NIP. 19550607 198003 1 004 pengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Salatiga, 11 Januari 2017 Ketua

Pengadilan Agama Salatiga

Drs. H. Umar Muchlis

NIP. 19550607 198003 1 004 pengawasan masyarakat yang ditindaklanjuti

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

100 %

Salatiga, 11 Januari 2017 Ketua

Pengadilan Agama Salatiga

Drs. H. Umar Muchlis

NIP. 19550607 198003 1 004

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasin dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,maka disusunlah

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagai perwujudan pertanggung jawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran

Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

Sebagai bahan pertanggungjawaban dalam bentuk pelaporan kinerja, LKjIP Kabupaten Sukoharjo Tahun 2016 memuat informasi kinerja mengenai tingkat pencapaian sasaran

Hasil pengukuran dan capaian indikator kinerja dimaksud, digunakan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis dalam rangka mewujudkan visi dan

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, sebagai perwujudan pertangguang jawaban keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang

Tujuan  dan  sasaran  untuk  mencapai  visi  dan  misi  tersebut  telah  ditetapkan  dalam  Rencana  Aksi  2010  ‐  2014,  yaitu  (1)  Penelitian  dan 

LAKIP menjadi kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung- jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai misi