• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK SISWA."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK SISWA IPA KELAS X DI SMAN 2 CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Tari

Oleh: Elisa Mega Ningsih

1005706

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

PENGARUH PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK SISWA IPA KELAS X DI SMAN 2 CIMAHI

Oleh

Elisa Mega Ningsih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Elisa Mega Ningsih 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,dengan dicetak

(3)
(4)

vi Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ………...……….iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ...6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN TEORETIS ... 10

A. Pembelajaran ... 10

1. Pengertian Pembelajaran ... 13

2. Komponen-komponen Pembelajaran ... 13

3. Pebelajaran Seni Tari ...14

4. Tujuan Pembelajaran Seni Tari...15

5. Faktor Pendukung Seni Tari ... 15

B. Konsep Pendidikan Seni Tari ... 17

1. Konsep Pembelajaran Seni Tari di SMA... 17

2. Dasar Pendidikan Seni Tari ... 20

(5)

vii Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Landasan Teoritis Kecerdasan Majemuk ... 24

2. Poin-poin Kecerdasan Majemuk ... 26

3. Definisi Kecerdasan (Iteleggence) ... 27

4. Pengukuran Kecerdasan Majemuk... 29

D. Karakteristik Kecerdasan ... 31

E. Kecerdasan Linguistik ... 34

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Linguistik Siswa ... 36

1. Faktor Internal ... 36

2. Faktor Ekternal... 37

G. Seni dan Multi Itelegensi... 37

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Lokasi, dan Subjek Penelitian ... 40

1. Lokasi ... 40

2. Populasi Penelitian ... 40

3. Subjek Penelitian ... 41

B. Metode Penelitian ... 42

C. Desain Penelitian ... 44

1. Rencana Penelitian ... 44

2. Pelaksanaan Penelitian ... 44

3. Penulisan Laporan ... 44

D. Definisi Oprasional ... 45

E. Variabel Penelitian ... 46

F. Instrumen Penelitian ... 49

G. Teknik Pengumpulan Data ... 52

H. Tahapan-tahapan Penelitian... 59

I. Teknik Analisis Data ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 63

A.Hasil Penelitian ... 63

(6)

viii Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Administrasi Sekolah... 64

3. Kondisi Pembelajaran Seni Tari ... 65

B. Pembahasn Hasil Penelitian ... 108

1. Analisis Uji T Data Pre-Test dan Post-Test ... 108

2. Deskripsi Hasil Pembahasan Penelitian... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 129

A. Kesimpulan ... 129

B. Saran ... 130

DAFTAR PUSTAKA ... 131

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

ix Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Penelitain ...41

3.2 Sampel atau Subjek Penelitian...42

3.3 Hubungan Pembelajaran Seni Tari Dengan Kecerdasan Linguistik ...48

3.4 Rincian Data Observasi ...53

3.5 Rincian Hasil Wawancara ...56

3.6 Pedoman Penelitian ...58

3.7 Jadwal Proses Penelitian ...53

4.1 Kriteria Penilaian Pembelajaran Seni tari Terhadap Kecerdasan Linguistik siswa kelas X IPA 2 ...68

4.2 Data Nilai Pre-Test Pembelajaran Seni Tari………..……...70

4.3 Distribusi Frekuensi Penilaian Pre-Test Pembelajaran Seni Tari Sebelum Diterapkan Bermain Peran………...……...74

4.4 Data Penilai Pembelajaran Seni Tari Pertemuan 1 Untuk Aspek 1 (Menyimak)………...83

4.5 Distribusi Frekuensi Penilaian Pertemuan 1 Aspek 1 (Menyimak Apresiasi Bermain Peran)………...86

4.6 Data Penilai Pembelajaran Seni Tari Pertemuan 2 Untuk Aspek 2 (Membaca)………...90

4.7 Data Penilai Pembelajaran Seni Tari Pertemuan 3 Untuk Aspek 3 (Menulis)………...95

4.8 Distribusi Frekuensi Penilaian Pada Aspek 3 (Menulis)………...99

4.9 Data Penilai Pembelajaran Seni Tari Pertemuan 4 Untuk Aspek 4 (Berbicara)………...102

4.10 Data Penialain Proses Pembelajaran Dari Keempat Aspek Yang Dinilai……….………...106

(8)

x Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian Menyimak ………...117

4.13 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test Aspek

Penilaian Membaca ……….………...119

4.14 Analisis Data Pre-Test dan Post-Test Aspek Penilaian Menulis……..…...122

4.15 Analisis data pre-test dan post-test keempat aspek kecerdasan linguistik

(9)

xi Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

2.1 Bagan Komponen-komponen Pembelajaran ...13

3.1 Bagan Desain Penelitian ...45

3.2 Kerangka Variabel Penelitian………...47

3.3 Kerangka Kecerdasan Linguistik. ...48

4.1 Struktur Organisasi Sekolah ...53

4.2 Konsep Pembelajaran Seni Tari……….77

4.3 Pemahaman konsep Apresiasi……….81

4.4 Pemahaman konsep membaca……….88

4.5 Pemahaman Konsep Menulis Naskah Cerit……….94

(10)

xii Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil Pre-test Kecerdasan Linguistik Siswa Sekolah Menengah

Atas Negeri 2 Cimahi ...75

4.2 Hasil Penialaian Aspek 1(Menyimak) ...87

4.3 Hasil Penialaian Aspek 3 (Menulis)………100

4.4 Nilai Rata-rata Post-Test Tiga Aspek Kecerdasan Linguistik Siswa Sekolah

(11)

xiii Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

4.1Situasi Kelas Ketika Siswa Menyimak Apresiasi ...130

4.2Situasi Siswa Membaca Naskah cerita ...131

(12)

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian dengan judul “PENGARUH PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK SISWA”. Lemahnya kemampuan siswa dalam berbahasa

merupakan permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran seni tari. Pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan linguistik untuk mengukur, menganalisis, dan mendeskripsikan masalah penelitian. Kecerdasan linguistik dalam tari mengacu terhadap menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Permasalahan tersebut merupakan pokok utama dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan desain one grup pre-test, post-test, dengan tidak menggunakan kelas pembanding. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka, observasi, wawancara, test, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan metode tersebut, diperoleh hasil uji t yang membuktikan terjadinya peningkatan yang signifikan karena perolehan thitung > ttab, yakni 13,60 > 1,761. Jadi, pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan linguistik terlihat cukup signifikan. Akhir penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh pembelajaran seni tari sangat meningkat. alam meningkatkan kecedasan linguistik siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai t empirik yang lebih besar dari nilai t teoritik masing-masing aspek penilaian. Berdasarkan analisis uji t diperoleh, nilai 13,60 > 1,761, maka disimpulkan eksperimen pembelajaran tari (Bermain Peran) terbukti berhasil meningkatkan kecerdasan linguistik siswa.

(13)

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This paper is titled “The influence of the Teaching and Learning of Dance on Students’

Linguistic Intelligence”. Low ability in using language is a problem which frequently occurs in

teaching and learning of dance. The influence of the teaching and learning of dance on students’

linguistic intelligence is to measure, analyze, and describe research problems. Linguistic intelligence in dance refers to listening, speaking, reading and writing. The aforementioned problem is the main topic of the current study. The method used in this study is quasi-experimental with pretest and posttest group design, with no comparison class. The technique to collect the data was done by bibliography study, observation, interview, test and documentation. Based on the analysis of data, the t-test result shows that there is a significant improvement because the tobt > tcrit, that is 13.60 > 1.761. Therefore, the influence of the teaching and learning of dance on students’ linguistic intelligence was considered significant. The final result concludes that the influence of the teaching and learning of dance improves students’ linguistic

intelligence. This is proven by the value of empiric t which is larger than the theoretic t of the respective aspect in assessment. Based on the analysis of t-test, the value is 13.60 > 1.76. 1t can be concluded that the technique used in teaching and learning of dance (roleplaying) is proven to

be effective to improve students’ linguistic intelligence.

(14)

1

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat

terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Pembelajaran

diharapkan dapat membimbing siswa dalam menggali potensi dan kemampuan

berfikirnya serta mengembangkan keterampilan yang dimilikinya.

Kegiatan pembelajaran dapatlah berjalan di sekolah apabila terjadi usaha

menciptakan sistem kondisi dan lingkungan yang mampu memungkinkan

tercapainya tujuan-tujuan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran terdapat

sejumlah tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran dalam hal ini merupakan

suatu kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran yang saling

berinteraksi, berintegrasi satu sama lainnya. Oleh karenanya jika salah satu

komponen tidak dapat terinteraksi, maka proses dalam pembelajaran akan

menghadapi banyak kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan

pembelajaran.Dengan demikian proses pembelajaran terjadi timbal-balik antara

guru dan murid. Pembelajaran di bidang formal terlepas dari studi atau mata

pelajaran yang dipelajari. Salah satu contohnya pembelajaran seni tari.

Pembelajaran seni tari merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan

tubuh sebagai media ungkap tari. Di dalam penyelenggaraannya, seni tari

merupakan salah satu cabang dari kesenian yang melibatkan gerak sebagai

subtansinya, di dalamnya terdapat suatu proses yang meliputi kegiatan teori dan

praktik. Pembelajaran seni tari guru wajib mempersiapkan suatu pembelajaran

yang nyaman untuk siswa, salah satu adalah menyiapkan metode pembelajaran

yang dapat menarik perhatian siswa agar dapat mengikuti pembelajaran dengan

baik atau tidak jenuh. Di dalam pembelajaran seni tari siswa dapat

(15)

2

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Seni tari adalah seni gerak tubuh yang menpunyai makna atau arti yang

mengungkapkan perasaan atau jiwa manusia sehingga membentuk perilaku yang

memiliki keindahan (seni). Pembelajaran seni tari memiliki tiga ranah pendidikan

sesuai yang dikatakan Bloom, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga

ketika seseorang mempelajari seni tari, tidak disadari daya pikir mereka meluas.

Kognitif siswa dalam tari dapat dicapai melalui eksplorasi gerak siswa itu sendiri.

Afektif dalam tari dapat dilihat dari sikap siswa itu sendiri seperti bertanggung

jawab, keberanian, kerjasama, dan kemandirian siswa. Psikomotor dalam tari

dapat dilihat dari kemampuan siswa berekspresi dan bergerak sesuai dengan

imajinasi siswa itu sendiri.

Menurut Masunah (2012 hlm.4) menegaskan bahwa aspek psikomotor dapat dicapai melalui kegiatan siswa bergerak dalam upaya mengekspresikan imaji kreatifnya melalui tubuh. Aspek kognitif sering dipandang hanyadari sudut pengetahuan teoritis saja, padahal proses berpikir dalam mewujudkan gerak pun merupakan aspek kognitif. Aspek afektif dapat dilihat antara lain dari keberanian, inisiatif, kerjasama kelompok, dan tanggung jawab.

Pendapat tersebut mempertegaskan bahwa pembelajaran seni tari mencakup

berbagai hal, maka dari itu seni tari banyak orang yang menganggap seni tari haya

universal. (Juju Masunah dan Tati Narawati 2003 Hlm 245) Melalui menari

peserta didik diharapkan memiliki kepekaan indrawi, rasa, intelektual, dan

berkesenian sesuai dengan minat dan potensi peserta didik.

Pada pembelajaran terdapat subyek belajar, merupakan individu yang

memiliki otak, dari otak diperoleh kecerdasan. Otak manusia yang terbagi dua

belahan kanan, kiri dan tersusun dari beberapa lobus dan area, dari sinilah di dapat

kecerdasan majemuk yang di pelopori oleh Howard Gardner, seorang psikolog

terkemuka dari Harvard University, menemukan bahwa sebenarnya manusia

memiliki beberapa jenis kecerdasan. Gardner menyebutnya sebagai kecerdasan

majemuk atau multiple intelligence.

Menurut Gardner (2003 hlm 36-46) menegaskan Kecerdasan Linguistik (word smart), Kecerdasan Spasial (picture smart), Kecerdasan Matematis (logic smart), Kecerdasan Kinestetis (body smart), Kecerdasan Musik (music smart), Kecerdasan Interpersonal (people smart), Kecerdasan

(16)

3

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap manusia memiliki semua jenis kecerdasan itu, namun hanya ada

beberapa yang dominan atau menonjol dalam diri seseorang. Siswa yang memiliki

kecerdasan akan mampu meggerakan dan menggunakan seluruh anggota tubuh

sekaligus mengkoordinasikan sesuai keinginannya. Disamping itu pembelajaran

seni tari memiliki dua pola pengajaran yang akan dicapai yaitu teori dan praktek.

Kedua pola pengajaran itu akan menjadi kesatuan yang saling berkaitan dan

berhubungan erat dalam kegiatan kreasi dan apresiasi.

Kecerdasan yang mendukung terhadap pembelajaran seni tari adalah

kecerdasan linguistik. Tidak hanya kecerdasaan linguistik saja yang mendukung

pembelajaran seni tari, tetapi semua kecerdasan memiliki peranan masing-masing

dalam pembelajaran seni tari. Oleh karena itu, seni tari mencangkup semua bidang

diantaranya kecerdasan ganda yang biasa di sebut multiple intelligence, akan

tetapi sesuai dengan realita, ada saja orang yang beranggapan bahwa orang yang

pandai menari itu hanya pandai menari saja dan tidak pandai segala bidang.

Pembelajaran seni tari tentunya mempunyai hubungan erat dengan

kecerdasan linguistik, mengenalkan sebuah tarian dengan cara mengapresiasi

diperlihatkan sebuah tarian, kemudian anak diminta untuk menceritakan kembali

tentang tarian yang telah dilihatnya. Kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah

guru meminta kepada anak untuk membuat sebuah tarian atau menciptakan

gerakan-gerakan tertentu. Kemudian guru meminta kepada siswa untuk

menceritakan isi dari tarian atau gerakan-gerakan indah yang telah dibuatnya.

Kecerdasan linguistik sangat identik dengan kemampuan bahasa sehingga

orang yang mempunyai kemampuan linguistik sudah bisa dipastikan bahwa gemar

bermain dengan bahasa baik itu dalam bentuk menulis, membaca, tertarik dengan

suara, serta narasi.

(17)

4

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan pengembangan kecerdasan linguistik dalam pembelajaran seni tari

adalah: (a) agar anak mampu berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan

baik, baik bekomunikasi dalam gerakan tari maupun berkomunikasi

penyampaikan pendapat di dalam pembelajaran seni tari (b) memiliki kemampuan

bahasa untuk meyakinkan orang lain, menyakinkan bahasa gerak dalam setiap

langkah menari (c) mampu mengingat dan menghapal informasi, dalam suatu

tarian mengingat dan menghapal suatu gerakan yang sudah diberikan maupun

mengeksplorasi sendiri (d) mampu memberikan penjelasan mengenai suatu

bentuk tarian yang di tarikan (e) mampu untuk membahas bahasa itu sendiri.

Fungsi kecerdasan linguistik dalam pembelajaran seni tari untuk

meningkatkan kualitas berkomunikasi siswa dengan berbahasa dengan baik, baik

itu dalam suatu tarian maupun penyampaian pendapat di dalam kelas.

Permasalahan yang sering di temukan di sekolah yaitu kurangnya siswa

yang bisa berkomunikasi dengan teman-temannya maupun dengan guru baik di

dalam kelas maupun di luar kelas. Contohnya siswa di tunjuk untuk menjelaskan

apa yang guru sudah dijelaskan, siswa sering merasa kebingungan untuk berbicara

sehingga siswa merasa kesulitan untuk melontarkan apa yang mereka pikirkan.

Hal-hal tersebut dikarnakan lemahnya kecerdasan siswa, yaitu kecerdasan

linguistik dalam arti berorientasi pada bahasa berkomunikasi dengan taman-teman

maupun berkomunikasi dengan gerak tarian.

Penyebab permasalahan seperti di atas, banyak hal-hal yang menjadi

landasan dan permasalahan tersebut, yaitu seperti lemahnya kecerdasan siswa,

salah satunya kecerdasan linguistik, metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru, materi dan bahan ajar yang kurang sesuai dengan yang diberikan kepada

siswa, dan kurangnya inovasi pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa.

Dalam penelitian ini peneliti ingin mengtahui apakah kecerdasan linguistik

dapat dipengaruhi oleh pembelajaran seni tari, karena pada kenyataannya di

lapangan siswa lebih banyak diam dan hanya mendengarkan apa yang

diintruksikan oleh guru. Lebih jelasnya kecerdasan linguistik itu adalah

kecerdasan yang berkaitan dengan kata-kata baik lisan maupun tulisan.

(18)

5

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menulis, mendengar dan berbicara. Kemampuan untuk menghubungkan

pengetahuan baru dengan berbagai pengalaman sebelumnya, juga merupakan

komponen penting dari kecerdasan ini. Anak yang berkecerdasan linguistik

mampu membentuk dan mengenali kata dan polanya dengan penglihatan,

pendengaran dan dalam beberapa kasus persentuhan. Orang berkecerdasan ini

mampu menghasilkan dan menghaluskan bahasa dan menggunakan banyak

bentuk dan format. Di dalam kelas, kecerdasan linguistik dirangsang melalui

kegiatan bercerita dan bersandiwara yang menghasilkan gerakan-gerakan yang

sesuai dengan tema. Bentuk kecerdasan ini dinampakkan oleh kepekaan akan

makna dan urutan kata serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa

untuk menyatakan dan memaknai arti yang kompleks. Cara belajar anak-anak

yang cerdas linguistik adalah mengucapkan, mendengar, dan melihat tulisan.

Dalam pembelajaran seni tari kecerdasan linguistik sangat dibutuhkan

karena siswa dirangsang untuk bisa berkomunikasi saat pembelajaran

berlangsung, karena biasanya dalam proses pembelajaran terdapat hambatan

dalam berkomunikasi antara guru dengan siswa yang disebabkan pasifnya siswa

dengan sikap diam dalam seribu bahasa. Kesulitan siswa dalam pasif

berkomuikasi secara lisan maupun tulisan penyebabnya adalah siswa kurang

berlatih dan membiasakan diri untuk berbicara. Beberapa cara yang dilakukan

untuk mengembangkan intelegensi linguistik ini dalam proses pembelajaran

adalah mendengarkan materi yang dibahas oleh guru, diskusi kelas, membuat

hasil laporan-laporan pengamatan, melakukan kegiatan wawancara, mencari

bahan untuk melengkapi tugas, dan menulis karya ilmiah.

Kecerdasan linguistik bisa dijadikan alternatif dalam pembelajaran seni tari

karena siswa dapat mengekspresikan dirinya secara bebas, belajar menari pada

siswa jangan terpatok pada tarian yang sudah jadi dengan tahapan-tahapan

bakunya, namun kegiatan menari dijadikan sebagai kegiatan berekspresi dan

bereksplorasi melalui pengalaman yang berpusat pada anak melalui bercerita.

Penelitian ini dilakukan disebuah Sekolah formal yang berada di Kota

Cimahi yaitu SMA Negeri 2 Cimahi, Cimahi merupakan salah satu kota yang

(19)

6

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wilayah lainnya meliputi, Kec. Parongpong dan Cisarua Kab. Bandung di sebelah

utara, Kec. Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir dan Bandung Kulon sebelah timur.

Sedangkan di sebelah selatan Kota Cimahi berbatasan dengan Kec. Margaasih dan

Batujajar Kab. Bandung, sebelah barat dibatasi Kec. Padalarang dan Ngamprah.

Peneliti melakukan penelitian di SMA 2 Cimahi ingin memberikan

inovasi-inovasi baru dalam pembelajaran seni tari sehingga siswa dengan mudah

mempelajari tari dengan model-model yang sudah diterapkan.

Dengan demikian, berdasarkan pemaparan masalah-masalah diatas dan

fenomena tersebut maka peneliti tertari untuk membuat penelitian yang

berjudul“PENGARUH PEMBELAJARAN SENI TARI TERHADAP

KECERDASAN LINGUISTIK SISWA IPA KELAS X DI SMAN 2 CIMAHI”. Alasan peneliti mangambil judul tersebut karena belum pernah ada yang

melalukuan penelitian mengenai judul tersebut di SMA 2 Cimahi. Alasan lainnya

yaitu karena pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan linguistik materi yang

dipilih yaitu drama musical, karena melalui drama musical bayak bahan untuk

mengasah kemampuan siswa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa

yang baik dan benar, seperti menghapalkan naskan, analisis naskah,

berkomunikasi melalui gerakan dan berkomunikasi dalam suatu dialog.

B.Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan pemaparan di atas latar belakang masalah, maka peneliti

mamaparkan beberapa indentifikasi masalah antara lain kurangya siswa dalam

berbahasa, berkomunikasi di dalam kelas, kurangnya pemahaman mengenai

bahasa dalam suatu tarian serta kurangya pengetahuan siswaa mengenai

berkomunikasi dalam suatu gerak, kurang meyakinkan siswa dalam melontarkan

pendapat di dalam kelas. Identifikasi masalah yaitu hubungan dengan

komponen-komponen pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, metode pembelajaran,

bahan ajar dan media pembelajaran evaluasi, serta pelaku pembelajaran

diantaranya guru dan siswa. Permasalahan yang terlihat dari

komponen-komponen pembelajaran yaitu lemahnya metode pembelajaran, kurangya inovasi

(20)

7

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini, penelitian merumuskan

dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran seni tari dalam meningkatkan kecerdasan

linguistik siswa IPA kelas X di SMAN 2 Cimahi?

2. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kecerdasan linguistik dalam

pembelajaran seni tari pada siswa IPA kelas X di SMAN 2 Cimahi?

3. Bagaimana hasil pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan linguistik siswa

IPA kelas X di SMAN 2 Cimahi?

D.Tujuan Penelitian

Saya menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan dan

mencoba merumuskan tujuan dengan konsisten dengan rumusan masalah adapun

tujuan saya untuk meneliti masalah pengaruh pembelajaran seni tari terhadap

kecerdasan linguistik siswa IPA kelas X di SMAN 2Cimahi.

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah ingin mengetahui seberapa besar

tingkat kecerdasan linguistik siswa dalam tari melalui pembelajaran seni tari.

2. Tujuan khusus

a. Mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari dalam meningkatkan

kecerdasan linguistik siswa IPA kelas X di SMAN 2 Cimahi.

b. Mendeskripsikan adanya faktor-faktor yang mendukung kecerdasan

linguistik dalam pembelajaran seni tari siswa IPA kelas X di SMAN 2

Cimahi.

c. Memperoleh data tentang kecerdasan linguistik dalam pembelajaran seni

(21)

8

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Telah

penulis kemukakan sebelumnya uraian mengenai latar belakang masalah, serta

tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Dari permasalahan yang penulis

teliti, penulis berharap semoga hasil penelitian penulis dapat bermanfaat,

diantaranya sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Dapat dijadikan bahan penelitian selannjutnya, untuk lebih mendalam tentang

kecerdasan linguistik terhadap pembelajaran seni tari.

b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang pembelajaran seni tari.

c. Mengembangkan dan mengadaptasi metode pembelajaran untuk lebih tepat.

2. Manfaat Praktis

a. Peneliti

Sebagai pengembangan metode pembelajaran seni tari yang dapat dijadikan

referensi dalam pembelajaran seni tari yang dapat meningkatkan kecerdasan

linguistik siswa, mengembangkan potensi siswa dalam berfikir, bertindak

kreatif, beradaptasi dan berkreasi sesuai dengan kemampuan mereka dan dapat

meningkatkan mutu pendidikan dalam berkreativitas.

b. Mahasiswa

Sebagai sumber literatur mengenai pembelajaran seni tari dalam meningkatkan

kecerdasan linguistik siswa melalui berpikir kreatif dan berkreasi.

c. Guru

Sebagai suatu sumbangan pemikiran ataupun informasi bagi para guru tentang

bagaimana proses dan hasil pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan

linguistik siswa sehingga potensi dan kecerdasan yang dimiliki siswa dapat

(22)

9

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bagi lembaga tinggi UPI

Sebagai tambahan khasanah kepustakaan dan ilmu pengetahuan mengenai

pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan linguistik siswa

-khususnya di Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI-

e. Masyarakat

Sebagai masukan bagi para pembaca yang hendak melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai masalah pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan

linguistik siswa, sehingga dapat melakukan penelitian yang lebih sempurna.

F. Struktur Organisani Penelitian

Bab I berisi uraian tentang A. Latar Belakang Penelitian, B. Identifikasi

Masalah Penelitian, C. Rumusan Masalah Penelitian, D. Tujuan Penelitian, E.

Manfaat Penelitian Dan F. Struktur Organisasi Penelitian.

Bab II berisi uraian kajiaan pustaka tentang A. Pembelajaran, B. Konsep

Pendidikan Seni Tari, C. Konsep Dasar Kecerdasan Majemuk, D. Karakteristik

Kecerdasan, E. Kecerdasan Linguistik, F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Prestasi Linguistik Siswa Dan G. Seni Dan MI.

Bab III berisi uraian tentang A. Metode Penelitian, B. Lokasi, Populasi, dan

Sampel, C. Desain Penelitian, D. Definisi Operasional, E. Variabel Penelitian, F.

Teknik Pengumpulaan Data, G. Instrumen Penelitian, H. Langkah-Langkah

Penelitian, dan I. Teknik Analisis Data.

Bab IV berisi uraian tentang A. Hasil Penelitian, 1. Gambaran Lokasi

Penelitian, 2. Administrasi Sekolah SMAN 2 Cimahi, 3. Kondisi Pembelajaran

Seni Tari Sebelum diterapkannya Kecerdasan Linguistik di SMAN 2 Cimahi, 4.

Proses Pelaksanaan Bermain Peran Untuk Meningkatkan Kecerdasan Linguistik

Siswa. B. Pembahasan Hasil Penelitian, 1. Analisis Uji T dan Pre-test dan

Post-test, 2. Deskripsi Hasil Pembahasan Penelitian.

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN berisi uraian tentang A. Kesimpulan

(23)

40 Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah formal yang berada di Kota

Cimahi yaitu SMA Negeri 2 Cimahi, Cimahi merupakan salah satu kota yang

berada di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Batas wilayah Kota Cimahi dengan

wilayah lainnya meliputi, Kec. Parongpong dan Cisarua Kab. Bandung di sebelah

utara, Kec. Sukasari, Sukajadi, Cicendo, Andir dan Bandung Kulon sebelah timur.

Sedangkan di sebelah selatan Kota Cimahi berbatasan dengan Kec. Margaasih dan

Batujajar Kab. Bandung, sebelah barat dibatasi Kec. Padalarang dan Ngamprah.

Alasan pemilihan sekolah ini karena SMA Negeri 2 Cimahi merupakan

Sekolah menegah Atas yang berada di Kota Cimahi, selain itu juga lokasi yang

strategis, sehingga tidak menyulitkan peneliti. SMA Negeri 2 Cimahi memiliki

berbagai program pembelajaran yang bertujuan membantu siswa untuk dapat

mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya baik dari segi mental, fisik,

maupun psikis yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosiaonal,

kognitif, dan kemandirian. SMA Negeri 2 Cimahi merupakan salah satu SMA

favorit yang berada di Kota Cimahi yang beralamat di Jl. KPAD SRIWIJAYA IX,

NO 45A TELP. 022-6645575.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010 hlm.173).

Berdasarkan penellitian tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas X SMAN 2 Cimahi yang tersebar ke dalam sembilan kelas yaitu, X

IPS 1, X IPA 1, X IPA 2, X IPA 3, X IPA 4, X IPA 5, X IPA 6, X IPA 7, X IPA

8. Pemilihan populasi ini berdasarkan pertimbangan bahwa di dalam kurikulum

pembelajaran seni tari ada di kelas X semester genap. Adapun data populasi

(24)

41

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Populasi Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 X IPS 1 9 13 22

2 X IPA 1 14 22 36

3 X IPA 2 14 22 36

4 X IPA 3 12 24 36

5 X IPA 4 13 24 37

6 X IPA 5 13 25 38

7 X IPA 6 12 25 37

8 X IPA 7 13 23 36

9 X IPA 8 13 23 36

113 201 314

3. Subjek Penelitian

Subyek penelitian adalah sebagiaan atau wakil populasi yang diteliti atau

sekelompok kecil anggota yang secara ntyata akan diteliti dan ditarik

kesimpulannya (Arikunto, 2010 hlm.173). Sampel atau subjek yang merupakan

sebagian dari populasi harus benar-benar representatif. Dalam penelitian ini,

peneliti mengambil sampel secara acak (random sampling). Subjek dalam

populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Salah

satu cara pengambilan sampel adalah dengan mengundisubjek yang ada dalam

populasi (Arikunto, 2010 hlm.177). Adapun data sampel dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Cimahi yang berjumlah 36,

(25)

42

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Sampel atau subjek penelitian

Sampel Jumlah Jumlah

Laki-laki Perempuan Keseluruhan

Kelas Eksperimen 14 22 36

B.Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk

mencapai pemahaman. Metode penelitian yaitu cara-cara yang dilakukan tentang

bagaimana langkah-langkah untuk meneliti suatu masalah. Adapun metode yang

digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tujuannya, yaitu jenis metode

penelitian terapan.

Dalam melakukan sebuah penelitian, seorang peneliti alangkah baiknya

menggunakan metode yang tepat dan disesuaikan dengan penelitian yang akan

diambil. Mengingat metode penelitian merupakan salah satu kunci bagi peneliti

untuk memperoleh gambaran serta hasil yang sesungguhnya dan kesimpulan dari

objek yang diteliti, oleh karena itu metode yang dipergunakan harus tepat dengan

jenis penelitian yang diteliti sehingga penelitian akan lebih efektif dan efisien.

Sugiyono (2010 hlm.6) Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Dalam metode penilitian yang dipaparkan diatas, adapun jenis-jenis metode

yang diklasifikasikan berdasarkan, tujuan, dan tingkat alamiah obyek yang diteliti.

(26)

43

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian berdasarkan kealamiahannya dan klasifikasinya menurut

Sugiyono maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu, karena tidak

adanya kelas pembanding atau kelompok kontrol, dan peneliti hanya memberikan

sebuah penerapan model pembelajaran pada satu kelompok, yaitu siswa IPA 2

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Cimahi. Alasan peneliti memilih metode quasi

eksperimen peneliti ingin lebih mengetahui secara langsung perkembangan siswa

terhadap kecerdasan linguistik dalam pembelajaran seni tari. Metode quasi

eksperimen merupakan sebuah metode yang bertujuan untuk meneliti tingkah laku

individu melalui sebuah percobaan tanpa adanya kelas pembanding atau kelas

kontrol yang memiliki fungsi sepenuhya dalam penelitian. Sesuai dengan

pendapat Sugiyono (2013 hlm.77) tentang kuasi eksperimen yang menyatakan

bahwa :

Quasi Experimental Design merupakan pengembangan dari true experimental design. Desain kuasi experimen mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Adapun cara menghitung tingkat perkembangan siswa dimulai dari sebelum

dilakukannya penelitian kemudian sesudah penelitian yaitu dengan cara One

Group Pre-test−Post-test Design. Design. Tes awal atau Pretest dilakukan

sebelum pembelajaran seni tari bermain peran. Tes akhir akhir atau posttest

dilakukan sesudah pembelajaran seni tari bermain perandiberikan.

Rumus tes yang diberikan yaitu sebagai berikut :

Keterangan :

O1 = merupakan tes awal yang dilakukan pada siswa sebelum

diberikannya pembelajaran seni tari berbasis pendekatan

linguistik,

X = merupakan eksperimen yang dilakukan, dan

O2 = merupakan tes akhir sesudah dilakukannya penelitian

(27)

44

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Desain Penelitian

1. Rencana Penelitian

Pada tahap perencanaan penelitian ini, peneliti menentukan permasalahan

tujuan dan sasaran yang akan dijadikan bahan penelitian (populasi dan sampel

yang akan diteliti), melakukan survey disertai observasi langsung dan wawancara

dengan tujuan mendapatkan informasi dari narasumber terkait dengan penelitian

yang akan dilakukan.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pada tahap pelaksanaan penelitian, peneliti mengumpulkan data hasil

observasi, wawancara baik pada guru mata pelajaran maupun pada siswa, dan tes

yang dilakukan selama proses penelitian. Tahap selanjutnya yaitu melakukan

proses bimbingan pada dosen pembimbing guna mendapatkan saran terkait

pengolahan data yang telah terkumpul.

3. Penulisan Laporan

Tahap yang terakhir penelitian yaitu penulisan laporan dalam hal ini

berbentuk Skripsi sebagai pertanggung jawaban penelitian. Penulisan laporan

penelitian ini meliputi pendahuluan, pembahasan mengenai kajian teoretis,

metode penelitian, hasil dan pembahasan penelitian, serta kesimpulan dan saran.

(28)

45

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Desain Penelitian

D.Definisi Oprasional

Untuk menegaskan definisi istilah serta menghindari kesalah pahaman

dalam penafsiran judul penelitian, maka dari itu, peneliti memberikan definisi

operasional terhadap istilah-istilah tersebut sebagai berikut:

Pembelajaran seni tari merupakan salah satu pembelajaran yang terdapat di

sekolah, termasuk dalam pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK).

Pembelajaran seni tari adalah salah satu cara untuk mengembangkan seluruh

kecerdasan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa. Fokus pengembangan

dalam pembelajaran seni tari tidak hanya pada wilayah kognisi dan psikomotorik 1. Menentukan Judul

Penelitian 2. Menyusun

Proposal Penelitian 3. Sidang Proposal

Penelitian

Rencana Penelitian

Menentukan Permasalahan, Tujuan, dan Sasaran Penelitian

Survey, Observasi Langsung, dan Wawancara

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan Data

Proses Bimbingan dengan Dosen Pembimbing

Analisis Data

(29)

46

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

saja melainkan wilayah afektif pun manjadi perhatian penting dalam pembelajaran

seni tari. Dengan pembelajaran seni tari siswa dapat mengembangkan seluruh

kecerdasan yang dimilikinya dengan mengarah pada ketiga ranah Pendidikan.

Menurut Musfiroh dalam Gardner, (2008 hlm.36) menyatakan bahwa kecerdasan merupakan kemampuan berfikir yang dimiliki manusia untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan sesuatu dalam kehidupan nyata.

Melalui pengembangan kecerdasan akan membantu seseorang untuk

menemukan jalan keluar atau solusi permasalahan yang dihadapi dalam

kehidupan sehari-hari. Kecerdasan dapat pula membantu seseorang untuk dapat

menciptakan sesuatu baik berupa jasa maupun benda dan dapat membantu

memudahkan seseorang untuk menyelesaikan persoalan dalam kehidupan

sehari-hari.

Kecerdasan linguistik merupakan kemampuan untuk menggunakan

kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup

kepekaan terhadap menyimak, membaca, menulis, dan berbicara. Orang-orang

yang berbakat dalam bidang ini senang bermain-main dengan bahasa, gemar

membaca dan menulis, tertarik dengan suara, arti dan narasi. Mereka seringkali

menjadi pengeja yang baik dan mudah mengingat tanggal, tempat dan nama.

E. Variabel Penelitian

Berdasarkan luasnya aspek dalam penelitian, maka ada beberapa variabel

dari objek penelitian yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri

dari dua, pertama variabel bebas atau variabel (x), yaitu yang mempengaruhi

penelitian, dan kedua variabel terikat atau variabel (y) yaitu yang dipengaruhi atau

yang timbul akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian ini Pembelajaran Seni

Tari bertindak sebagai variabel bebas atau yang memberikan pengaruh.

Sedangkan Kecerdasan Linguistik bertindak sebagai variabel terikat, karena

mampu memberikan respon dari perlakuan variabel bebas. Jika digambarkan,

(30)

47

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Pembelajaran Seni Tari

Y= Kecerdasan linguistic Siswa

Bagan 3.2

Kerangka Variabel Penelitian

Kurikulum

siswa Pembelajaran seni tari dengan menggunakan

Indikator dalam tari :

1. Siswa mampu

mengidentifikasi tokoh

sesuai dengan karakter.

2. Siswa mampu membaca naskah dengan baik dan benar.

3. Siswa mampu menulis naskah dengan

menggunakan bahasa yang baik dan benar.

4. Siswa mampu menerangkan hasil diskusi dengan bahasa yang baik dan

(31)

48

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.3

Kerangka kecerdasan linguistik

Berdasarkan bagan variabel diatas, maka terdapat indikator dari berbagai

aspek yang berhubungan dengan pembelajaran seni tari dan kecerdasan linguistik.

Tabel 3.3

Hubungan Pembelajaran Seni tari dengan Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik Indikator

Menyimak 1. Siswa mampu

mengidentifikasi tokoh sesuai dengan karakter.

2. Siswa mampu menginterpertasi sebuah tarian dalam apresiasi.

Membaca 1. Siswa mampu

membaca naskah dengan baik dan benar.

Menulis 1. Siswa mampu

menulis naskah dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Teori dan tari

Proses belajar

IPTEK Kurang

Cerdas

(32)

49

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berbicara 1. Siswa mampu menerangkan hasil diskusi dengan bahasa yang baik dan sistematis.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sendiri bertindak sebagai instrumen penelitian.

Selain itu, terdapat instrumen lain yang mendukung dan memperkuat informasi

untuk penelitian ini, antara lain studi pustaka, observasi secara langsung,

wawancara, tes, dan dokumentasi. Bentuk instrumen penelitian ini berupa

pedoman-pedoman, baik pedoman observasi, wawancara, maupun tes yang

dituangkan ke dalam bentuk catatan untuk mendapatkan informasi yang akurat.

Instrument yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini antara

lain:

a. Pedoman Observasi

Pedoman observasi merupakan instrument untuk melalukan sebuah

pengamatan terhadap masalah dan kondisi terhadap objek yang akan diteliti.

Pedoman observasi tersebut berupa lembar pengamatan terhadap proses kegiatan

pembelajaran pada subjek penelitian dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Pedoman observasi tersebut sangat penting agar penelitian berjalan optimal

sesuai dengan tahapn-tahapan dan agar penelitian dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.

Pedoman observasi mendukung untuk pengumpulan data terhadap berbagai

aspek yang dijadikan penelitian diantaranya:

1. Menyimak

Setelah dilakukannya observasi, maka peneliti mengetahui hal-hal apa saja,

yang menjadi permasalahan. Pada saat observasi dilakukan, peneliti melihat

adanya siswa yang tidak menyimak apresiasi yang diberikan, mereka asik sendiri

dengan gedjet dan dunia mereka sendiri, dan ketika mereka di tunjuk untuk

mengulang apa yang dijelakan oleh peneliti mereka merasa kesulitan dalam

(33)

50

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lihat, sehingga kesulitan dalam pembuatan dialog naskah, dikarnakan mereka

kurang bisa menyimak dengan baik sehingga mereka butuh ketegasan dan

stimulus dalam pembelajaran supaya lebih semangat dalam belajar tari. oleh

karena itu perlu diadakannya treatment untuk menyesuaikan pemahaman mereka

melalui bentuk tarian. Dalam pembelajaran seni tari ini, maka pemikiran mereka

akan terolah dengan baik, keterampilan menyimak ini berkaitan dengan unsur tari

yaitu wiraga. Wiraga yaitu menekankan terhadap gerakan tari siswa diharapkan

bisa memahami dan menyimak apa yang guru sampaikan dan gerakan apa yang

temannya berikan.

2. Membaca

Pada observasi ini peneliti bertujuan untuk mengetahui perkembangan

siswa. Ketika proses observasi, khususnya dalam aspek kedua yaitu membaca,

siswa diharapkan dapat memahami kosa kata bacaan dalam bentuk naskah, seperti

yang terlihat di lapangan sebelumnya siswa sering merasa bosan ketika membaca

suatu materi pembelajaran seni tari karena tidak ada notasi seperti dialog dalam

sebuah naskah, dalam observasi melalui pembelajaran seni tari dengan

menggunakan kecerdasan linguistik, siswa mampu membaca naskah dengan baik

sesuai dengan yang diharapkan.

3. Menulis

Pada poses observasi ini peneliti melihat perkembangan siswa mengenai

penulisan naskah. Siswa diharapkan bisa menulis bahasa dengan baik seperti

penggunaan kata-kata mana yang harus dipakai dengan bahasa formal maupun

non formal dalam sebuah naskah drama musical.

4. Berbicara

Pada proses observasi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan

berkomunikasi siswa dalam proses pembelajaran seni tari di dalam kelas, siswa

bisa menjelaskan dari isi naskah yang mereka buat secara kelompok, siswa di

harapkan mampu berkomunikasi melalui gerak dengan cara menyusun suatu

gerakan sesuai dengan naskah, dan siswa mampu memaparkan hasil diskusi

(34)

51

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data dan informasi

keberadaan guru dalam pembelajaran seni tari dan juga untuk mendapatkan

informasi kepada siswa. Peneliti akan mewawancara guru, siswa, untuk

mengetahui tentang bagaimana gaya berbahasa siswa dalam berkomunikasi, sikap

menyimak siswa dalam pembelajaran seni tari dan penghapalan gerak siswa dalam

bergerak. dan prilaku siswa dan juga ciri-ciri siswa disekolah dan dirumah. Dalam

wawancara tentunya peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui

jawaban atas pertanyaan yang peneliti ajukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut

untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan peneliti ajukan sebagai

salah satu data yang peneliti butuhkan dalam proses penyusunan skripsi ini.

c. Tes

Tes merupakan alat ukur yang bertujuan untuk mengevaluasi hasil dari

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tes bertujuan untuk mendapatkan

jawaban yang diharapkan baik secara lisan, tulisan dan perbuatan. Tes perbuatan

merupakan tes yang digunakan dalam penelitian ini, karena pembelajaran seni tari

berbasis kecerdasan linguistik lebih menitik beratkan pada praktik siswa. Tes yang

dilakukan yaitu tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Tes awal dilakukan

pada saat sebelum diterapkannya pembelajaran seni tari berbasis kecerdasan

linguistik, sedangkan tes akhir dilakukan setelah diterapkannya pembelajaran seni

tari kecerdasan linguistic. Dari kedua aspek tersebut sangat berkaitan dengan

kecerdasan linguistik.

d. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi merupakan instrument untukteknik dokumentasi.

Pedoman dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas-tugas

siswa selama mengikuti pembelajaran seperti mengungkapkan pendapat, dan

menghasilkan gerakan yang inovatif berdasarkan kelompok masing-masing,

proses belajar siswa dengan kecerdasan linguistic ketika berlangsung di dalam

(35)

52

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang di tetapkan. Menurut Sugiyono (2013 hlm.309)

macam-macam teknik pengumpulan data yaitu: “Observasi, Wawancara,

Dokumentasi dan Study pustaka”.

1. Observasi

Observasi diperlukan dalam penelitian ini untuk mengetahui dan melakukan

pengamatan terhadap objek, baik secara langsung maupun tidak langsung

terhadap gejala-gejala objek yang diselidikinya. Observasi dilakukan secara dua

kali yaitu observasi awal penelitian, observasi pada pelaksanaan penelitian.

Observasi dilakukan pada siswa IPA kelas X SMAN 2 Cimahi di maksud untuk

mencari data mengenai pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan

linguistik. Observasi dilakukan secara langsung terhadap siswa IPA kelas X di

SMAN 2 Cimahi, dimana penelitian ini menerapkan bermain peran untuk

mengetahui seberapa berpengaruhnya pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan

linguistik setelah adanya dan sebelum adanya penerapan bermain peran tersebut.

Adapun peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini bertindak sebagai obsever,

dimana peneliti mengamati proses pembelajaran dengan mengaplikasikan bermain

peran seni tari yang dilakukan oleh guru aplikan yaitu model ibu Rina Agustina

(36)

53

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Rincian data hasil observasi

Tanggal

05-03-2014 Observasi tentang

proses

10-03-2024 Observasi tentang

proses

12-03-2014 Observasi tentang

pembelajaran seni

17-03-2014 Observasi tentang

(37)

54

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas

07-04-2014 Proses latihan

untuk persiapan

12-05-2014 Proses demontrasi Kamera foto dan

buku catatan

Foto-foto

penampilan siswa

di dalam kelas.

19-05-2014 Latihan terakhir

untuk uas seni

26-05-2014 Uas seni budaya Kamera foto dan

buku catatan

Foto pada saat uas

(38)

55

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung kepada

pihak terkait yang dijadikan sebagai objek penelitian untuk mendapatkan data atau

informasi yang diharapkan dalam penelitian. Adapun wawancara yang dilakukan

dalam penelitian ini, ditunjukan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran seni

tari terhadap kecerdasan linguistik siswa sebelum dan sesudah perlakuan.

Penelitian hanya menyiapkan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan

kepada responden. Wawancara dilakukan kepada siswa IPA kelas X dan guru seni

di SMAN 2 Cimahi.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu wawancara langsung.

Peneliti melakukan wawancara terhadap guru dengan siswa.

a. Wawancara kepada Guru

Wawancara dilakukan kepada guru yaitu bertujuan mengetahui sejauh mana

proses pembelajaran sebelumnya, baik dari segi kurikulumnya, metode

pembelajarannya, model pembelajaran, pengelolaan kelas, bahan ajar, dan

keadaan siswanya. Serta kendala-kendala yang dialami oleh guru. Wawancara

yang dilakukan mengacu terhadap aspek-aspek yang dijadikan penelitian yaitu

keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara dalam pembelajaran

seni tari.

b. Wawancara kepada Siswa

Wawancara dilakukan kepada siswa bermaksud untuk mengetahui sejauh mana

ketertarikan dan respon siswa terhadap pembelajaran seni tari . wawancara

dilakukan untuk lebih memperkuat jawaban dari siswa terhadap aspek-aspek yang

(39)

56

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(40)

57

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

dalam memperoleh data dari berbgai sumber tertulis dan dokumen. Pada teknik

studi dokumentasi ini, peneliti memperoleh informasi dari bermacam-macam

sumber tertulis atau dokumen mengenai pembelajaran seni budaya yang

didalamnya terdapat pembelajaran tari. Dokumen dapat berupa foto-foto dan

video hasil pembelajaran saat penelitian.

4. Studi Pustaka

Studi pustakan yaitu teknik pengumpulan data atau informasi melalui

sumber-sumber lain atau buku-buku yang dapat menunjang dalam penelitian ini.

Studi kepustakaan dalam penelitian ini adalah buku-buku sumber dan kepustakaan

lain yang berhubungan dengan prosedur penelitian, tari pendidikan, pembelajaran

dan kecerdasan linguistik siswa.

5. Tes

Tes dilakukan secara tiga tahapan yaitu tes awal, tes perbuatan dan tes akhir.

Tes awal dilakukan sebelum diterapkannya pembelajaran seni tari dengan

menggunakan bermain peran, dimana pada tes ini siswa hanya diberikan materi

tentang tari dan gerak tari. Tes perbuatan dalam penelitian ini yaitu teknik yang

digunakan dengan adanya perilaku atau perbuatan yang berupa gerak dengan

tujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran seni tari terhadap kecerdasan

linguistik siswa. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran seni tari terhadap

kecerdasan linguistik dengan menggunakan bermain peran, maka diadakan tes

akhir untuk mengetahui pengaruh bermain peran dalam pembelajaran seni tari

(41)

58

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6

Pedoman Penilaian

NO (*)

Kriteria Penilaian S

k

o

r

Rata-rata

Kriteria Keterampilan

menyimak

Keterampilan

membaca

Keterampilan

menulis

Keterampilan

berbicara

1

2

3

4

Keterangan Penilaian :

(70 – 75) = Kurang Memuaskan (D)

(76 –80) = Cukup Memuaskan (C)

(81– 85) = Memuaskan (B)

(86 – 90) =Sangat Memuaskan (A)

Rentang nilai menurut kesepakatan guru seni budaya dengan kurikulum 2013.

(42)

59

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H.Tahapan-tahapan Penelitian

1. Pra Penelitian

Dalam penelitian ini adanya tahapan pra penelitian, dimana penelitian

adalah suatu langkah awal sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan. Dalam

beberapa hal yang dilakukan dalam tahapan ini yaitu:

a. Menentukan Judul Penelitian

Penentuan judul penelitian bertujuan untuk menentukan pelaksanaan penelitian

selanjutnya, seperti kajian teoretis untuk mendapat keakuratan data, serta

metode yang akan digunakan.

b. Penyusunan Proposal Penelitian

Penyusunan proposal penelitian bertujuan untuk mengetahui langkah awal

pemaparan konsep penelitian yang akan dilakukan.

c. Melaksanakan Sidang Proposal

Seidang proposal bertujuan untuk memperoleh informasi serta saran dalam

perbaikan guna memperlancar penelitian.

d. Melengkapi Persyaratan Administrasi

Persyaratan administrasi berupa surat keputusan (SK) yang diberikan oleh

Fakultas mengenai keputusan diperbolehkannya pelaksanaan penelitian. Untuk

memperoleh izin penelitian dari pihak Universitas Pendidikan Indonesia yang

ditujukan kepada Kepala Sekolah Indonesia Singapura.

e. Pelaksanaan Penelitian

Setelah perizinan dan semua persyaratan penelitian disetujui, maka penelitian

sudah dapat dilaksanakan. Penelitian akan dilaksanakan sampai seluruh data

terkumpul.

f. Analisis dan Pengolahan Data

Analisis dan pengolahan data dilakukan setelah seluruh data terkumpul.

g. Penyusunan Laporan

Penyususunan laporan dilakukan setelah analisis dan pengolahan data selesai

(43)

60

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Penelitian

Dalam tahapan pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang harus

dilaksanakan yaitu:

a. Penyusunan Proposal

Penyusunan proposal dilakukan pada bulan Oktober 2013 setelah judul

proposal disetujui dan selanjutnya diadakan sidang proposal pada bulan

Desember 2013.

b. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari 2014 sampai bulan Mei

2014. Data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

dokumentasi, dan tes. Adapun tes yang dilakukan meliputi pre-test, pemberian

treatment, dan post-test.

c. Proses Bimbingan

Pada tahap proses bimbingan ini, peneliti melakukan konsultasi dengan

maksud memperbaiki dan menyempurnakan skripsi pada pembimbing I dan

pembimbing II. Proses bimbingan dimulai dari bulan Desember 2013, dan

kemudian peneliti melakukan observasi dan wawancara sekaligus melakukan

bimbingan kepada dosen pembimbing mengenai penyusunan skripsi sampai

ujian siding skripsi.

d. Penelitian Lapangan

Penelitian lapangan dilaksanakan pada tanggal 24 februari 2014 sampai 21 Mei

2014 pada siswa IPA kelas X SMAN 2Cimahi. Adapun hal yang diteliti dalam

penelitian ini yaitu kecerdasan linguistik siswa yang meliputi menyimak,

membaca, menulis, dan berbicara.

e. Analisis dan Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, untuk memperoleh data yang akurat, peneliti

menitikberatkan pada sumber literature dan penapat para ahli guna

memperkuat data hasil penelitian. Dalam mengalanalisis data hasil penelitian,

peneliti menggunakan uji hipotesis untuk mengetahui peningkatan kecerdasan

(44)

61

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan secara bersamaan dengan pengumpulan data dan proses penelitian,

serta proses bimbingan.

Tabel 3.7

Jadwal Proses Penelitian

Kegiatan

Bulan Maret Bulan April Bulan Mei

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Observasi

Wawancara

Latihan

Uas

3. Penyusunan Laporan

Dalam penyusunan laporan ini, peneliti melakukan proses bimbingan yang

cukup lama. Dalam proses penyusunan laporan ini disusun secara tertulis

mengenai persiapan mengenai persiapan, proses dan hasil penelitian dengan

memperhatikan cara penulisan secara ilmiah.

I. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012 hlm.275), teknik analisis data dengan pendekatan

kuantitatif berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

pengujian hipotesis yang diajukan.Penelitian ini menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen pada saat proses penelitian

berlangsung, yaitu dengan cara menghitung hasil pembelajaran seni tari pada

siswa sekolah tersebut. Teknik penilaiannya terdiri dari prestest, proses, dan

postest atauOne Group Design. Rumus One Group Pretest-Posttest Design yaitu

O1 X O2.

1. Pretest

Pretest merupakan tes awal yang dilakukan pada saat sebelum treatment

diberikan. Pretest bertujuan untuk mengetahui kondisi awal, mengetahui

(45)

62

Elisa Mega Ningsih, 2014

Pengaruh Pembelajaran Seni Tari Terhadap Kecerdasan Linguistik Siswa Ipa Kelas X Di SMAN 2 Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Posttest

Posttest merupakan tes akhir yang dilakukan pada saat sesudah treatment

diberikan. Posttest bertujuan untuk mengetahui hasil akhir, tingkat perkembangan

dan kemajuan akibat dari penelitian yang dilaksanakan.

Teknik analisis data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini

menggunakan perhitungan uji hipotesis dengan rumus :

∑d

=

∑X2

d

=

∑d2–

t =

Keterangan:

∑d : Mean dari perbedaan pre-test dan post-test ∑D2

:Jumlah kuadrat selisih nilai dari perbandingan tes awal

dengan tes akhir

N : Banyaknya subjek pada sampel

d.b : Derajat kebebasan (ditentukan dengan N-1)

Kemudian peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif untuk mendeskripsikan serta memaparkan hasil penelitian. Analisis

proses merupakan analisis mengenai pengaruh pembelajaran seni tari terhadap

kecerdasan linguistik siswa. Adapun analisis hasil penelitian merupakan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Sampel atau subjek penelitian
Tabel 3.3
Tabel 3.6
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh adalah adanya gambaran kelainan kuku pada pasien hemodialisis di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan1. Kata Kunci : Hemodialisis, Kelainan kuku,

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran bola voli di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentra Masekdas Bandungadalah ketersediaan alat

This article explores the types of speech errors, the frequency of each type of speech error, the dominant of speech error, and the sources of speech errors in the talk show program

Bawang merah dinyatakan keras, apabila umbi bawang merah setelah mengalami curing atau pengeringan dengan baik cukup keras dan tidak lunak bila ditekan jari.

Pemilu dari tahun 1955 hingga sekarang mengalami rendahnya partisipasi politik masyarakat. Rendahnya partisipasi masyarakat memberikan pengertian bahwa nilai-nilai

[r]

Pemenang Pelelangan Umum (Pengadaan Pekerjaan

[r]