1 A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju dalam kehidupan sekarang membuat persaingan antar perusahaan dalam dunia bisnis semakin ketat. Berbagai cara dilakukan untuk memenangkan persaingan, tanpa terkecuali perusahaan yang bergerak di industri consumer good. Dalam persaingan tersebut perusahaan dituntut untuk terus berinovasi dengan produk dan promosinya sehingga mendapatkan pangsa pasar yang diinginkan atau mempertahankan pangsa pasar yang sudah ada supaya tidak berkurang.
Kehidupan manusia dalam waktu kini membuat mereka untuk hidup secara instan dan cepat, salah satunya dalam hal konsumsi mereka mencari produk-produk yang praktis agar waktu yang dimiliki dapat digunakan secara maksimal. Banyak produk praktis yang beredar di pasar, seperti misalnya mie instan, sereal, roti, sosis instan dan lainnya.
Roti memiliki sejarah yang cukup panjang sebagai salah satu makanan pokok di beberapa Negara di dunia. Selain dapat mengenyangkan perut, rasa dan bentuk roti pun semakin beraneka ragam, membuat penikmat roti memiliki variasi pilihan untuk dinikmati. Di beberapa Negara, roti dapat melambangkan status seseorang dan terkadang digunakan di beberapa upacara keagamaan. Ada berbagai macam cara yang digunakan dalam menikmati roti, seperti dibakar, dikukus, bahkan digoreng. Roti boleh dimakan begitu saja atau dapat juga dengan
menambahkan selai, mentega, kacang, madu atau juga dapat dipakai menjadi sandwich di Negara bagian barat.
Roti kini mulai berkembang pesat, apalagi di Negara maju. Roti memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat, seperti karbohidrat, sodium, lemak, dan energi. Beberapa perusahaan roti yang ada di Indonesia mendapat penghargaan dari Top Brand Award Indonesia. Berikut grafik mengenai pangsa pasar roti produksi massal di Indonesia dan 2 Negara tetangga.
Gambar 1.1.
Pangsa Pasar Roti Produksi Massal
Sumber: Euromonitor, Frost & Sullivan, CIMB Securities, Macquarie, PT. CPAM Pada gambar 1.1. diketahui bahwa Indonesia dan dua Negara tetangga, Philippines dan Malaysia menjadi salah satu pangsa pasar roti produksi massal. Indonesia menguasai 18% pangsar pasar, dan market leader dari ketiga Negara ini adalah Malaysia(57%), sedangkan Philippines berada di antara kedua Negara.
18%
22%
57%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Indonesia Philippines Malaysia
Pangsa Pasar Roti Produksi Massal
Gambar 1.2
Proyeksi Penjualan Industri Roti Di Indonesia
Sumber: Euromonitor, Frost & Sullivan, CIMB Securities, Macquarie, PT. CPAM Pada gambar 1.2. diketahui bahwa setiap tahun proyeksi penjualan roti di Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Terdapat 3 kelas produsen yang ada di Indonesia, yakni Industri rumah tangga/industri dengan skala produksi yang kecil(Home/small-scale), industri roti massa/pabrik roti(Mass-market), dan yang terakhir outlet roti yang dirancang cantik dn menarik(Boutique).
7,6 7,9 8,5 8,9 9,5 10,1
0,7 0,9 1,3 1,5 1,8 2,2
0,6 0,7 0,9 1 1,1 1,3
0 2 4 6 8 10 12 14 16
2010 2011 2012 2013 2014F 2015F
Rp(triliun)
Axis Title
Proyeksi Penjualan Industri Roti Di Indonesia
Boutique Mass-market Home/small-scale
Tabel 1.1.
Top Brand Index Tahun 2010-2012
Sumber: Top Brand Index 2010-2012
Pada tabel 1.1.diketahui bahwa Sari Roti dari tahun 2010 hingga 2012 menjadi market leader di Indonesia, selalu menduduki peringkat pertama dengan persentase di atas 60% setiap tahunnya. Banyaknya merk lain yang ikut bersaing bersama Sari Roti, menyebabkan perubahan peringkatnya.
Merk Tahun Peringkat
2010 2011 2012 2010 2011 2012
Sari Roti 60.3% 72.2% 74.5% 1 1 1
Majestik 3.6% * * 2 * *
Lauw 2.3% 3.3% 2.6% 3 2 2
Swiss 2.1% * 2.5% 4 . 3
Suisse 1.8% * * 5 * *
Holland Bakery
1.7% 1.3% 2.2% 6 4 5
Buana 1.5% * * 7 * *
BreadTalk 1.5% 1.0% 2.3% 8 7 4
Guriyana * 1.4% * * 8 *
Boti * 1.1% 1.6% * 9 6
Frans * 1.1% 1% * 10 9
Tabel 1.1.
Top Brand Index Tahun 2010-2012
Sumber: Top Brand Index 2010-2012
Pada tabel 1.1.diketahui bahwa Sari Roti dari tahun 2010 hingga 2012 menjadi market leader di Indonesia, selalu menduduki peringkat pertama dengan persentase di atas 60% setiap tahunnya. Banyaknya merk lain yang ikut bersaing bersama Sari Roti, menyebabkan perubahan peringkatnya.
Merk Tahun Peringkat
2010 2011 2012 2010 2011 2012
Sari Roti 60.3% 72.2% 74.5% 1 1 1
Majestik 3.6% * * 2 * *
Lauw 2.3% 3.3% 2.6% 3 2 2
Swiss 2.1% * 2.5% 4 . 3
Suisse 1.8% * * 5 * *
Holland Bakery
1.7% 1.3% 2.2% 6 4 5
Buana 1.5% * * 7 * *
BreadTalk 1.5% 1.0% 2.3% 8 7 4
Guriyana * 1.4% * * 8 *
Boti * 1.1% 1.6% * 9 6
Frans * 1.1% 1% * 10 9
Setiap manusia memiliki sifat dan watak yang berbeda, yang mengakibatkan beraneka ragam faktor yang mereka ambil untuk sebuah keputusan pembelian. Menurut Kotler, P. dan Armstrong, G.(2003:78) mengatakan bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis dan dapatdikendalikan oleh produk, harga, distribusi dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran. Citra menurut Kotler dan Keller (2009:406) adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek, sedangkan Citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti yang dicerminkan asosasi yang tertanam dalam ingatan konsumen(Kotler dan Keller, 2009:403).
Beberapa penelitian yang serupa telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, antara lain:
1. Akbar(2012), dengan judul “Analisis Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Notebook Toshiba”.
Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen(citra merek, harga dan kualitas produk) terhadap variabel dependen(proses keputusan pembelian)
2. Nela, Handoyo dan Sari(2012), dengan judul “Pengaruh Citra merek, Kualitas Produk, Harga dan Promo Terhadap Keputusan Pembelian Kartu Perdana Telkomflexi”. Dari hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa citra merek, kualitas produk, harga dan promosi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
3. Aleiyya, Waluyo dan Widayanto(2014), dengan judul “Pengaruh Inovasi Produk, Citra Merek, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian PC Tablet Apple Ipad”. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh inovasi produk, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian PC tablet apple iPad dan tingkat keeratan hubungan yang kuat.
Diamond merupakan minimarket yang berlokasi di lantai dasarPalembang Trade Center(PTC), setiap harinya banyak pengunjung berdatangan. Sewaktu memasuki pintu masuk Diamond, pengunjung dapat melihat berbagai macam produk yang ditawarkan, dengan penataaan produk yang rapi guna memudahkan konsumen mencari apa yang mereka perlukan. Namun ada satu hal yang sangat menarik setiap akhir pekan, yaitu sari roti melakukan bentuk promosi dengan memberikan olesan selai gratis pada konsumennya. Hal tersebut membantu rangsangan pada konsumen untuk berdatangan membeli produk-produk sari roti.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian, dengan judul “ Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian Sari Roti di Diamond, Palembang Trade Center(PTC) di Palembang.”
B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan diteliti telah dirumuskan menjadi:
1. Apakah citra merek berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian Sari Roti diDiamond, Palembang Trade Center(PTC)?
2. Apakah harga berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian SariRoti di Diamond, Palembang Trade Center(PTC)?
3. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian Sari Rotidi Diamond, Palembang Trade Center(PTC)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana citra merek, harga dan kualitas produkmemiliki perngaruh terhadap proses keputusan pembelian Sari Roti di Diamond. Palembang Trade Center(PTC), Palembang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi indikator dalam meningkatkan produktivitas internal maupun eksternal dan sebagai masukan mengenai citra merek, harga, dan kualitas produk dalam menyusun strategi dan mengambil keputusan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna bagi penulis dalam mengaplikasikan teori dengan fakta yang ada di lapangan, khususnya mengenai permasalahan citra merek, harga dan kualitas produk.
3. Bagi Pembaca
Dapat menjadi sumber bacaan bermanfaat yang dipergunakan untuk menambah masukan mengenai topik atau permasalahan penelitian yang serupa.
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dimana akan dipaparkan mengenai analisis pengaruh citra merek, harga, dan kualitas produk mempengaruhi proses keputusan pembelian sari roti di Diamond, Palembang Trade Center(PTC). Studi kasus adalah sebuah eksplorasi mendalam mengenai sebuah terikat. Bisa juga aktivitas, kejadian, proses ataupun individu, pengumpulan data yang ekstensif(Cresswell, 1997)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah penjualan produk sari roti yang dititipkan di Diamond, Palembang Trade Center(PTC)
3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah analisis pengaruh citra merek, harga, dan kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian sari roti di Diamond, Palembang Trade Center(PTC).
4. Jenis Data Penelitian a. Data Primer
Data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.
Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data.(Umi:2008) “Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif: Teori dan Aplikasi”.
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiono : 2008). Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan data primer, seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan dengan tema penelitian.
5. Populasi, Sampel dan Teknik pengambilan sampel.
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah konsumenDiamond, Palembang Trade Center(PTC). Sedangkan sampel yang dipilih dari populasi tersebut adalah konsumen yang membeli produk sari roti dengan pertimbangan bahwa jumlah sampel tersebut dapat mewakili populasi yang
ada.Penarikan jumlah sampel dengan menggunakan rumus (Rao Pura dalam Wiyono dan Wahyuddin : 2012) :
N= Z2 4 (moe)2 keterangan:
n : jumlah sampel
Z : tingkat distribusi normal pada taraf sigifikan 5 % = 1,96
moe:Margin Of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan.moe yang digunakan sebesar 10 %, maka didapat perhitungan sebagai berikut:
n = Z2 4 (moe)2 n = (1,96)2 4 (10 %)2 n= 96,04
Sehingga diperoleh jumlah sampel berdasarkan perhitungan diatas sebanyak 96 respoden.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Kuesioner
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden. Kuisioner disebarkan untuk 100 orang konsumen sari roti di Diamond,
Palembang Trade Center(PTC). Pengukuran skala dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Berikut tahap – tahap yang dilalui dalam pengambilan data, antara lain:
1) Mengamati konsumen sari roti yang datang ke Diamond, Palembang Trade Center(PTC).
2) Memastikan kriteria responden sebagai orang yang dapat memberikan umpan balik.
3) Meminta izin pada responden untuk meluangkan sedikit waktunya mengisi kuisioner.
4) Memastikan semua jawaban telah diisi secara tepat dan lengkap.
5) Mengucapkan terima kasihketika responden telah bersedia meluangkan waktunya dan memberikan jawaban secara lengkap.
b. Wawancara
Teknik ini merupakan bentuk percakapan tanya jawab yang diajukan secara langsung kepada konsumen ataupun kepada pengelola.
Wawancara kepada konsumen dilakukan apabila mereka tidak bersedia melakukan pengisian data melalui kuisioner yang telah disediakan dengan alasan tertentu.
7. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuisioner.
8. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif. Beberapa pengujian yang dilakukan adalah uji validitas, ujireliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linear berganda, uji t, uji F, uji nilai koefisien determinasi, dan uji nilai koefisien korelasi untuk mengetahui bagaimanapengaruh variabel dependen terhadap variabel independen.
a. Uji validitas
Pengujian dilakukan untuk mengukur keabsahan atau valid tidaknya suatu kuesioner. Hasil dari uji validitas dapat dilihat dari r hitung yang ada pada output SPSS pada kolom Corrected Item-Total Correlation dengan nilai r pada tabel r product moment pearson. Dalam membaca tabel r, harus diketahui nilai df (degree of freedom) dimana nilai df = n-2, dimana n adalah jumlah responden. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel (Sujarweni, 2014:192).
b. Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan untuk mengetahui konsistensi kuesioner suatu penelitian. Tingkat reliabel dapat dilihat dari uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha> 0,60 (Sujarweni, 2014:192)
c. Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini dalam pengujian hipotesis menggunakan teknik analisis regresi berganda. Dalam pengujian ini memerlukan uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah variabel
berdistribusi normal, tidak terjadi heterokedastisitas dan tidak terjadi multikolineritas.
Uji asumsi klasik yang akan dilakukan, antara lain:
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk megetahui apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.Tujuannya adalah untuk mengetahui sebaran data yang dianalisis memenuhi kriteria distribusi normal atau tidak (Imam Ghozali, 2006).Jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 maka data terdistribusi dengan normal.
Sedangkan jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikan dibawah 0,05 maka data terdistribusi tidak normal.
2) Uji Multikolineritas
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkanapakah terjadi korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. Hal ini terjadi dalam analisis regresi berganda apabilaantarvariabel independen saling berkorelasi. Hasil dari pengujiannya dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF). Apabila dalam dasar pengambilan keputusan nilai VIF > 10 maka terjadikorelasi/multikolinieritas antar variabel independen. Sedangkan sebaliknya jika VIF< 10 maka tidak terjadi korelasi/multikolinieritas antar variabel independen (Sujarweni, 2014:185).
3) Uji Heterokedasitas
Tujuannya untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Masalah heteroskedastisitas umumnya terjadi dalam data cross section karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. Untuk membuktikan pengujian ini dapat dilihat melalui uji Glejser, menurut Gujarati(1995) uji ini mengusulkan untuk meregres nilai absolud residual terhadap variabel bebas(Sujarweni,2014:190).
d. Uji Regresi Linier Berganda
Setelah dilihat kelayakannya melalui uji asumsi klasik. Analisis ini biasa digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari uji ini akan memaparkan hasil apakah variabel independen berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel dependen atau tidak. Untuk variabel dependen dibeli simbol Y dan untuk variabel independen diberi simbolX. Dengan variabel independen dan dependen diatas, didapat persamaan sebagai berikut.
Y = a + bx1+bx2+bx3+e Dimana:
Y = Variabel Dependen(Proses Keputusan Pembelian) a,b = Koefisien Regresi
X1 = Variabel Independen (Citra Merek) X2 = Variabel Independen (Harga)
X3 = Variabel Independen (Kualitas Produk)
Dari hasil kelola output SPSS akan dilihat nilai-nilai yang kemudian akan dimasukkan ke dalam persamaan tersebut. Untuk melihat pengaruh variabel independen tersebut dapat dilihat pada nilai yang ada di kolom signifikansi. Apabila nilai signifikansi berada di bawah 0,05 berarti variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan.
e. Uji t (Partial Individual Test)
Uji-t merupakan ukuran seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas terhadap variabel terikat (Ariestondandri, 2006:153). Apabilahasil uji t-Hitung lebih besar dari t-Tabel, berarti variabel bebas cukup signifikan untuk menjelaskan variabel terikat.
f. Uji F
Merupakan ukuran seberapa jauh pengaruh variabel independen dalam model secara bersama-sama menjelaskan satu variabel terikat (Ariestonandri, 2006,135). Apabila hasil uji F hitung lebih besar dari F-Tabel berarti variabel bebas cukup signifikan secara bersamaan dalam model untuk menjelaskan variabel terikat.
g. Nilai Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar faktor-faktor dalam variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen. Dapat dilihat pada output SPSS kolom Adjusted Rsquare dimana apabila nilai semakin mendekati nilai 1 maka semakin kuat variabel independen mampu menjelaskan variabel
dependen.Sedangkan apabila kurang dari 1 berarti kekurangan tersebut dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
h. Nilai Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara faktor-faktor dalam variabel citra merek, harga, dan kualitas produk terhadap proses keputusan pembelian. Nilai korelasi dapat dilihat pada output SPSS pada kolom R. Apabila nilai mendekati 1 maka semakin kuat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab Imenjelaskan secara singkat mengenai penelitian yang diteliti, fenomena yang terjadi dan beberapa penelitian terdahulu yang menjadi sumber refrensi dalam pemilihan tema penelitian. Dalam bab ini terdapat beberapa pembahasan, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II membahas mengenai landasan teori dan pengertian variabel yang terdapat dalam penelitian, yakni citra merek, harga, dan kualitas produk.Sumber yang didapatkan berasal dari buku dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan tema penelitian.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab III mendeskripsikan perusahaan yang diteliti, dari segi sejarah terbentuk dan berdirinya perusahaan, struktur organisasi, aktivitas perusahaan secara garis besar dan penghargaan yang pernah diperoleh atau hasil kerja perusahaan.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab IV menganalisis data beserta penjelasan mengenai hasil dari olahan data yang dilakukan peneliti, meliputi hasil deksripsi demografi responden, hasil uji validitas dan reliabilitas, hasil uji asumsi klasik, hasil uji hipotesis, hasil uji koefisien determinasi dan hasil uji koefisien relasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V memberikan kesimpulan dari pemecahan masalah serta saran yang diberikan sebagai masukan untuk menyusun strategi dan pengambilan keputusan bagi PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.