• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Analisis dan Pembahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV. Analisis dan Pembahasan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

Analisis dan Pembahasan

4.1 Analisis Du Pont

Pada bab IV penulis menggunakan laporan neraca dan laporan rugi laba PT. Bukit Asam Tbk tahun 2009-2011 untuk menganalisa rasio-rasio pada analisa Du Pont dan sebagai pembanding penulis membandingkan dengan perusahaan batu bara sejenis yaitu PT Bumi Resources Tbk.

Tabel 4.1.

Return On equity (ROE) PT. Bukit Asam Tbk (dinyatakan dalam jutaan rupiah)

Sumber: Data Diolah (2012)

Pada table 4.1 menunjukan Rasio Return on equity, Rasio Return on equity ini digunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas modal sendiri dan keuntungan yang telah ditanam kembali dalam bentuk laba ditahan. Pada tahun 2009 nilai ROE sebesar 47,8% turun menjadi 31,1% ditahun 2010 yang disebabkan penurunan laba yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya, Penurunan laba ini disebabkan penurunan harga batubara dunia, dengan kondisi

Keterangan Th. 2009 Th, 2010 Th. 2011

Laba bersih 2.727.734 2.008.891 3.087.949 Modal sendiri 5.701.372 6.441.248 8.165.002

ROE 47,8% 31,1% 37,8%

(2)

harga yang rendah tersebut revenue dan laba bersih perusahaan turun. Selanjutnya di tahun 2011 ROE naik menjadi 37,8% disebabkan oleh kenaikan jumlah laba yang signifikan dengan modal lebih sedikit dari tahun sebelumnya.

Hal ini disebabkan membaik dan naiknya harga batubara dunia di tahun ini di tahun ini harga barubara berkisar US$127 per metrik ton sedangkan tahun lalu kisaran harga sekitar US$83 per metric ton. Kenaikan harga batubara di tahun ini terjadi karena kembalinya permintaan batubara dari jepang pasca rekonstruksi jepang dan meningkatnya permintaan dari Negara-negara konsumen yang mengalihkan penggunaan pembangkit listrik tenaga nuklir ke batu bara. Penulis membandingkan dengan perusahaan swasta sejenis lebih baik ROE perusahaan BUMN atau ROE perusahaan swasta dalam mengelola ROE perusahaannya.

Tabel 4.2

Return On equity (ROE) PT. Bumi Resources Tbk :

sumber : data diolah (2012)

Pada tabel 4.2 menunjukkan Return on equity PT. Bumi Resources, Pada tahun 2009 nilai ROE sebesar 14,06% naik menjadi 19,23%, berbeda dengan PT. Bukit Asam Tbk yang pada tahun 2009 ke tahun 2010 mengalami penurunan yang signifkan dari 47,8% menjadi 31,1%. Return on equity PT. Bumi Resources pada tahun 2009 menuju 2010 lebih baik apabila dibandingkan dengan PT. Bukit Asam Tbk .Selanjutnya di tahun 2011 Return on

Keterangan Th. 2009 Th, 2010 Th. 2011

Laba bersih 190.448.692 311.179.547 231.904.300 Modal sendiri 1.353.749.107 1.617.725.376 1.124.481.704

ROE 14,06% 19,23% 20,6%

(3)

equity naik lagi menjadi 20,6% dari sebelumnya 19,23% ini menunjukan PT. Bumi Resources setiap tahunnya mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan PT. Bukit Asam Tbk yang pada tahun 2011 juga mengalami kenaikan cuku signifikan dari sebelumnya 31,1% menjadi 37,8% akan tetapi penurunan di tahun 2010 menjadi catatan penting untuk PT. Bukit Asam Tbk.

Tabel 4.3.

Return On investment (ROI) PT. Bukit Asam Tbk (Dinyatakan dalam jutaan rupiah)

Sumber: Data Diolah (2012)

Pada tabel 4.3 menunjukan Return on investment (ROI) PT. Bukit Asam Tbk, Rasio Return On Investment digunakan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi yang diukur dari tingkat profitabilitas modal atau keuntungan dengan total asset. Pada tahun 2009 nilai ROI PT. Bukit Asam Tbk sebesar 33,7% menurun menjadi 23% ditahun 2010 disebabkan penurunan laba yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya serta meningkatnya total aktiva/asset. Di tahun 2012 mengalami kenaikan yaitu 27% yang disebabkan oleh naiknya laba bersih dari tahun sebelumnya walaupun kurang signifikan karena disebabkan oleh naiknya total aktiva perusahaan. PT.Bukit Asam tidak melakukan perbaikan pada laba atau profit di khawatirkan mengancam kegiatan operasional,sebab

Keterangan Th. 2009 Th, 2010 Th. 2011 Laba bersih 2.727.734 2.008.891 3.087.949 Total Aktiva 8.078.578 8.722.699 11.510.262

ROI 33,7% 23% 27%

(4)

ROI merupakan salah satu alat menilai kesehatan perusahaan. Pada tahun 2010 menjadi catatan tersendiri untuk PT. Bukit Asam Tbk karena pada tahun ini PT. Bukit Asam Tbk mengalami penurunan yang signifikan. Semakin besar ROI semakin baik pula perkembangan perusahaan tersebut dalam mengelola asset yang dimilikinya dalam menghasilkan laba. Hal ini disebabkan karena ROI tersebut terdiri dari beberapa unsur yaitu penjualan, aktiva yang digunakan, dan laba atas penjualan yang diperoleh perusahaan. Angka ROI ini akan memberikan informasi yang penting jika dibandingkan dengan pembanding yang digunakan sebagai standart. Jadi perbandingan ROI selama beberapa periode berturut-turut akan lebih akurat. Berdasar dari kecenderungan ROI ini dapat dinilai perkembangan efektivitas operasional usaha perusahaan, apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan. Penulis melakukan perbandingan dengan perusahaan BUMN dan swasta, PT. Bukit Asam Tbk dengan PT. Bumi Resources

Tabel 4.4

Return On investment (ROI) PT. Bumi Resources Tbk :

Keterangan Th. 2009 Th, 2010 Th. 2011 Laba bersih 190.448.692 311.179.547 231.904.300 Total Aktiva 7.353.866.444 8.773.161.012 7.465.325.738

ROI 2,5% 3,5% 3,1%

Sumber : data diolah (2012)

Tabel 4.4 menunjukkan return on investment (ROI) PT. Bumi Resources, Dengan menggunakan Du Pont System akan dapat dilihat return on investment yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi

(5)

penggunaan total assets didalam menghasilkan keuntungan. Pada tahun 2009 nilai ROI sebesar 2,5% naik menjadi 3,5% ditahun 2010, berbeda dengan PT. Bukit Asam Tbk yang di tahun ini terus mengalami penurunan PT. Bumi Resources di tahun ini terus menunjukkan grafik kenaikan disebabkan kenaikan laba yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya serta meningkatnya total aktiva/asset. Di tahun 2011 mengalami penurunan yaitu 3,1% yang disebabkan oleh menurunnya laba bersih dari tahun sebelumnya walaupun kurang signifikan karena total aktiva perusahaan ikut menurun. Laba bersih PT.Bumi Resources pada tahun 2010 meningkat dari tahun 2009 di karenakan PT. Bumi Resources melakukan kerja sama internasional dengan perusahaan asing yang meningkatkan laba PT. Bumi Resources hal ini dapat di contoh oleh PT. Bukit Asam Tbk untuk menghindari krisis seperti di tahun 2010.

Tabel 4.5

Nett Profit Margin (NPM) PT. Bukit Asam Tbk (dinyatakan dalam jutaan rupiah)

Sumber:Data Diolah (2012)

Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba/net income dari kegiatan operasinya pada periode tertentu. Pada tahun 2009 nilai NPM sebesar 30,4% turun menjadi 25,3% ditahun 2010

Keterangan Th 2009 Th 2010 Th 20111

Laba bersih 2.727.734 2.008.891 3.087.949 Penjualan 8.947.854 7.909.154 10.581.570

NPM 30,4% 25,3% 29,18%

(6)

disebabkan penurunan laba yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya serta menurunnya angka penjualan tetapi mengalami kenaikan nilai NPM ditahun 2011 yaitu 29,18% yang dikarenakan tingkat laba yang mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, penurunan harga batubara dunia sangat mempengaruhi nilai NPM di tahun 2010 NPM di tahun ini yang paling kecil dibandingkan tahun 2009 dan 2011. Di tahun 2011 harga batu bara dunia kembali melonjak karena permintaan batubara dunia mengalami kenaikan setalah bocornya reaktor nuklir di jepang hal tersebut membuat banyak Negara eropa yang mengalihkan batubara sebagai energi cadangan. Penulis juga membandingkan NPM dengan PT. Bumi Resources untuk mengetahui perusahaan mana yang menghasilkan laba/net incomenya lebih baik.

Tabel 4.6

Nett Profit Margin (NPM) PT. Bumi Resources Tbk :

Keterangan Th 2009 Th 2010 Th 2011

Laba bersih 190.448.692 311.179.547 215.102.252 Penjualan 3.665.023.095 4.369.920.865 4.001.058.461

NPM 5,1% 7,1% 5,3%

Data diolah (2012)

Pada tabel 4.6 menunjukan NPM PT.Bumi Resources, tahun 2009 nilai NPM sebesar 5,1% naik menjadi 7,1% ditahun 2010 disebabkan kenaikan laba yang cukup tinggi dari tahun sebelumnya dari 190.448.692 menjadi 311.179.547 serta naiknya angka penjualan tetapi mengalami kenaikan penurunan NPM ditahun 2011 yaitu 5,3% yang dikarenakan tingkat laba yang mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Di tahun 2010 PT. Bumi Resources tetap mengalami kenaikan sedangkan PT. Bukit Asam Tbk tetap mengalami penurunan.

(7)

Tabel 4.7

Total Asset Turn Over (TATO) PT. Bukit Asam Tbk (dinyatakan dalam jutaan rupiah)

Sumber:Data Diolah (2012)

Total assets turnover ini menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan

aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi ratio total assets turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva di dalam

menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah assets yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila nilai total assets turnover nya ditingkatkan atau diperbesar.

Total assets turnover PT. Bukit Asam Tbk untuk tahun 2009 adalah sebesar 1.319 kali, ini

berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 1.319 dari total aktiva yang dimiliki yakni sebesar 6.783.391. Sales untuk tahun 2010 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2009 yakni dari jumlah 6.783.391 menjadi 6.645.953 mempengaruhi nilai Total assets turnover PT. Bukit Asam Tbk menjadi 1.190 kali. Di tahun 2011 dengan naiknya penjualan yang signifikan dan kenaikan aktiva Total assets turnover di tahun 2011 naik menjadi 1.194 kali.

Keterangan Th 2009 Th 2010 Th 2011

Penjualan 8.947.854 7.909.154 10.581.570 Aktiva tetap 6.783.391 6.645.953 8.860.145

TATO 1.319 1.190 1.194

(8)

Tabel 4.8

Total Asset Turn Over(TATO) PT. Bumi Resources Tbk :

Sumber : data diolah (2012)

Total assets turnover PT. Bumi Resources Tbk untuk tahun 2009 adalah sebesar

0.498 kali, ini berarti bahwa perusahaan mampu menghasilkan penjualan sebesar 0.498 dari total aktiva yang dimiliki yakni sebesar 7.353.866.444. penjualan untuk tahun 2010 tidak mengalami perubahan bila dibandingkan dengan tahun 2009 walaupun mengalami kenaikan penjualan yakni dari jumlah 3.665.023.095 menjadi 4.369.920.865.

Di tahun 2011 dengan menurunnya aktiva tetap dari tahun sebelumnya kenaikan aktiva Total assets turnover di tahun 2011 naik menjadi 0.543 kali. Perbandingan Total asset turnover PT.

Bukit Asam Tbk dengan PT. Bumi Resources lebih baik PT. Bukit Asam Tbk karena setiap tahunnya TATO PT. Bukit Asam Tbk lebih tinggi daripada PT. Bumi Resources.

Keterangan Th 2009 Th 2010 Th 2011

Penjualan 3.665.023.095 4.369.920.865 4.001.058.461 Aktiva tetap 7.353.866.444 8.773.161.012 7.368.121.749

TATO 0.498 0.498 0.543

(9)

Tabel 4.9

Nilai Rasio dengan Du Pont Methode tahun 2009,2010 dan 2011

PT. Bukit ASam Tbk dan PT. Bumi Resources

Dari tabel berikut terlihat di tahun 2010 PT. Bukit Asam Tbk mengalami penurunan drastis daripada tahun – tahun yang lain karena penurunan harga batubara dunia yang mempengaruhi laba bersih perusahaan. Sedangkan PT. Bumi resources Tbk dapat melewati tahun tersebut karena di tahun tersebut PT. Bumi resources bekerja sama dengan perusahaan asing yang meningkatkan laba bersih di tahun 2010.

Tahun 2010 menjadi catatan tersendiri untuk PT. Bukit Asam Tbk karena ROE,ROI serta NPM di tahun tersebut menurun dari tahun 2009 berbeda dengan PT. Bumi Resources yang pada tahun 2010 justru mengalami kenaikan. Namun apabila dilihat dari TATO PT. Bukit Asam lebih baik daripada PT. Bumi Resources.

2009 2010 2011

ROE

47,80% 31,10% 37,80%

14,06 19,23% 20,60%

ROI

33,70% 23% 27%

2,50% 3,50% 3,10%

NPM

30,40% 25,30% 29,18%

5,10% 7,10% 5,30%

TATO

1.319 1.190 1.194

0.498 0.498 0.543

Referensi

Dokumen terkait

Melalui data hasil penelitian yang telah dikaji oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara variabel intensitas menonton dengan hasil

Hasil analisis angket kebutuhan belajar mahasiswa Prodi Teknik Industri menunjukkan bahwa pada aspek keterampilan berbahasa sebanyak 100% atau seluruh responden setuju

n   Setiap cara yang mungkin terjadi (dalam n tersebut) tidak harus memiliki kemungkinan yang sama..

perkembangannya. Karakteristik tersebut meliputi usia, pengetahuan awal, tingkat perkembangan kognitif, dan keterampilan psikomotorik, 3) Analisis tugas yang digunakan

Manajer Investasi dapat menghitung sendiri Nilai Pasar Wajar dari Efek tersebut dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab berdasarkan metode yang menggunakan asas

• Ketua pengusul adalah dosen senior berpendidikan doktor dengan jabatan akademik minimal Lektor Kepala dan memiliki h-index ≥ 3 untuk bidang sain dan teknologi, h-index ≥ 2

Untuk mengetahui dan memperoleh data tentang faktor-faktor yang menjadikan suatu penyalahgunaan keuangan pada Sekolah Menengah Pertama di Wilayah Purwokerto Timur

Pembuatan karya keramik ini menggunakan inspirasi penyu yang diolah sedemikian rupa dan dijadikan sebagai dekorasi pada benda. Penambahan detail baik pada kepala penyu