• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan dengan kata lain Reserch and Development (R&D). Metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan dengan kata lain Reserch and Development (R&D). Metode"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

32 BAB III

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan pengembangan

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian pengembangan dengan kata lain Reserch and Development (R&D). Metode Research and Development (R&D) yaitu metode penelitian dan pengembangan

yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji keefektifan produk tertentu (Sugiyono, 2013:407). Metode ini merupakan penelitian yang akan menghasilkan sebuah produk dengan melalui pengujian keefektifan produk. Dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE. Kuncahyo (2018:222) mengatakan bahwa mengimplementasian model ini begitu mudah diterapkan oleh perancang pembelajaran dan guru untuk membuat satu pembelajaran menjadi lebih bermakna serta menjadikan pengalaman belajar siswa menjadi lebih menyenangkan untuk mencapai kompetensi yang diinginkan, hal ini diutarakan serta pendapat pribadi oleh Kuncahyo. Pemilihan model ADDIE tidak semena-mena hanya sekedar memilih namun pemilihan model ini didasari oleh beberapa pertimbangan, seperti adanya dampak posistif yang akan memberikan peluang adanya pemberian evaluasi disetiap tahapan. Dengan adanya evaluasi di setiap tahapan model ini akan meminimalisir adanya kesalahan-kesalahan pada pengembangan produk.

Berdasarkan (Tegeh & Kirna, 2014 : 16) model penelitian yang dilakukan ADDIE, peneliti melakukan beberapa langkah-langkah yang dapat di implementasikan dalam pengembangan media ini dengan lima tahapan diantaranya: (1) Analisis (Analyze), (2) Perencanaan (Design), (3) Pengembangan(De5elopment), (4) Implementasi (Implementation), dan (5)

(2)

33 Analyze

Evalute Implementation

Evaluasi(Evaluation). Adapun skema dari langkah-langkah diatas adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Tahapan Model ADDIE Sumber: Tegeh, 2014:42 3.2 Prosedur Penelitian dan pengembangan

Berikut ini penjelasan dari beberapa tahap yang dimiliki pengembangan model ADDIE yang akan dilakukan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap awal yang dilakukan oleh peneliti untuk menganalisis permasalahan yang terjadi sehingga menimbulkan perlu atau tidaknya pengembangan bahan ajar serta menganalisis kelayakan dan syarat pengembangan. Peneliti melakukan analisis dengan mengumpulkan data dan menganalisis masalah yang terjadi di SDN Harjokuncaran kelas 5 SD. Peneliti mendapatkan informasi dengan melakukan observsi beserta wawancara kepada siswa kelas 5 SD, ibu Risa selaku wali kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03.

Tahap ini peneliti sudah melakukan pengindentifikasian standart kompetensi dasar pada materi kelas 5 semester II Tema 8 : Ekosistem, Subtema 2:

Hubungan Makhluk Hidup dalam Ekosistem.

Design

Development

(3)

34 2. Perencanaan (Design)

Perencanaan merupakan tahap kedua dari model ADDIE, yang mana pada tahap ini dimulainya tahap perencanaan pembuatan media. Bedasarkan hasil observasi dan wawancara kepada wali kelas dan siswa kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03, peneliti menemukan permasalahan dalam bidang alat penunjang pembelajaran yaitu media pembelajaran. Peneliti telah merancang produk yang dapat dikembangkan menjadi media untuk membantu guru menyampaikan materi pembelajaran serta memperlancarkan proses belajar mengajar dalam kelas. Media akan di rancang sesuai dengan materi pada tema 5 subtema 2 yaitu materi tentang ekosistem. Media ini dapat digunakan siswa secara berkelompok.

Gambar 3. 2 Kerangka Media

(4)

35

Tabel 3. 1 Keterangan Gambar

No Gambar Keterangan

1. Atap Rumah

2. Bagian luar rumah yang akan dihias sama seperti

rumah pada umumnya

3.

Boneka tangan guna menceritakan kembali hasil yang sudah didapat dari jaring-jaring makanan

4. Bagian dalam rumah atau bagian tengah akan ada

dinamo untuk boneka tangan agar bisa bergerak

5. Bagian dinding rumah yang ketika dibuka menjadi

tempat dimana siswa harus menyusun jaring-jaring makanan hingga terususn dengan tepat

6. Bagian kanan dan kiri atap rumah, dimana bagian

atap ini bisa terbuka untuk permainan puzzle

7. Ular tangga, dimana siswa harus memainkan ular

tangga ini dengan lawan mainnya untuk bisa melengkapi susunan jaring-jaring makanan yang ada di dinding rumah

8. Kartu pintar, guna dari kartu pintar ini yakni siswa yang bermain ular tangga disetiap pemberhentian akan mendapatkan pertanyaan seputar jaring-jaring makanan, dan ketika siswa bisa menjawab

pertanyaan dengan benar maka siswa diperbolehkan mengambil salah satu hewan untuk disusun di dinding rumah

9. Dadu ular tangga

(Sumber : Data diri)

(5)

36 3. Pengembangan (Development)

Tahap pengembangan ini memiliki beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan, yaitu: perancangan media pembelajaran. Pada tahap pertama peniliti harus merancang media sedetail mungkin agar tidak terjadi kesalah pahaman saat menyampaikan materi. Selanjutnya peneliti mencari bahan apa saja yang diperlukan untuk membuat media tersebut. Bahan yang sudah terkumpul akan dibersihkan terlebih dahulu kemudian masing-masing bahan akan dibentuk sesuai dengan komponen ekosistem.

4. Implementasi (implementation)

Setelah melalui tahap penyempurnaan produk maka peneliti harus menguji kembali produk yang sudah dikembagkan, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk dan kelayakan produk. Untuk proses pengujian ulang akan dilakukan peneliti secara langsung di lapangan yaitu di kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung tingkat keefektifitasan atau tidaknya produk yang sudah dikembangkan tersebut. Uji coba dilakukan untuk menentukan keberhasilan produk dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba kepada kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03 yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan.

5. Evaluasi (Evaluation)

Setelah melalui tahap implementasi atau proses uji coba media pembelajaran yang dilakukan kepada siswa kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03, peneliti sudah mengetahui dan dapat mengukur produk yang dikembangkan berhasil atau tidak. Pada tahap ini peneliti mampu memperbaiki atau

(6)

37

melakukan revisi akhir terhadap produk yang di kembangkan bedasarkan masukan yang di dapat dari angket respon. Hal ini dilakukan bertujuan agar media pembelajaran RUDA (Rumah Bedah) ini benar-benar sesuia dan dapat digunakan oleh sekolah.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Harjokuncaran 03 yang berada di Desa Harjokuncaran Kecamatan Sumbermanjing Wetan kabupaten Malang. Peneliti memilih kelas 5 sebagai objek penelitian.

Penelitian akan dilakukan pada semester genap.

3.4 Teknik pengumpulan Data

Teknik yang sudah dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data berdasarkan fakta yang sedang terjadi dilapangan. Berikut adalah langkah- langkah yang dilakukan peneliti dalam pengumpulan data.

1. Wawancara

Teknik wawancara yang dilakukan guna untuk mengumpulkan data tentang pentingnya dilakukan pengembangan media pembelajaran RUDA (Rumah Bedah), kepada siswa kelas 5 SD materi rantai makanan dan jaring- jaring makanan dalam ekosistem, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi tentang pembelajaran di kelas 5 SD.

Peneliti melakukan wawancara dengan kepala sekolah beserta wali kelas 5 dan siswa kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seperti bagaimana proses pembelajaran dikelas, sarana prasarana penunjang pembelajaran yang dimiliki sekolah,

(7)

38

keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran, dan kendala apa saja yang dialami guru saat proses pembelajaran.

2. Observasi

Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti yakni dengan mengamati faktor penghambat, dan faktor pendukung pada saat pelaksaan uji coba media RUDA (Rumah Bedah) di kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03.

3. Angket

Selain melakukan wawancara dan observasi, peneliti juga menggunakan teknik quisioner atau biasa di sebut dengan angket. Peneliti menggunakan angket ini bertujuan agar peneliti bisa mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran yang sudah dikembangkan oleh peneliti. Dimana angket ini ditujukan kepada siswa kleas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03.

Pada angket ini peneliti akan menanyakan beberapa hal tentang bagaimana ketika pembelajaran mengginakan media RUDA, bagaimana kesan siswa ketika pembelajaran menggunakan media 3D, dan apa berbedaan ketika menggunakan media dan tidak menggunakan media.

4. Dokumentasi

Peneliti juga mengumpulkan data melalui dokumentasi. Dokumentasi yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah foto pada saat uji coba media, dan video pada saat proses penggunaan media, serta keefektifan siswa setelah menggunakan media RUDA (Rumah Bedah) dengan menggunakan alat bantu kamera.

(8)

39 3.5 Metode Penelitian

Metode pengumpulan data merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penelitian dalam kegiatan mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Instrumen penelitian pngembangan yang digunakan untuk pengumpulan data pada pengembangan media pembelajaran RUDA (Rumah Bedah) yakni:

1. Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian merupakan pengamatan secara langsung dengan menggunakan alat indera yakni penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan serta pengecapan. Peneliti melakukan observasi melalui wali kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03. Selain itu, peneliti juga melihat sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah serta mengamati bagaimana guru melakukan pembelajaran.

Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Awal

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Kegiatan pembelajaran Penggunaan metode pembelajaran

2. Penggunaan media pebelajaran Penggunaan media selama proses pembelajaran yang dibutuhkan oleh peserta didik

3. Peran siswa terhadap proses Pembelajaran

Dengan adanya media siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran

4. Respon siswa kemampuan media dalam pembelajaran (Sumber : Data Diri)

Tabel 3. 3 Kisi-kisi Intrumen Observasi Implementasi

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Kegiatan pembelajaran Penggunaan metode pembelajaran

2. Penggunaan media Penggunaan media pembelajaran melalui media RUDA dalam pembelajaran tematik

3. Peran siswa dalam pembelajaran

Dengan adanya media pembelajaran melalu media RUDA menjadi lebih aktif dalam mengikutikegiatan pmebelajaran (Sumber : Data Diri)

(9)

40 2. Wawancara

Teknik wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data tentang pentingnya dilakukan pengembangan media pembelajaran RUDA (Rumah Bedah), kepada guru kelas 5 SD materi rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi tentang pembelajaran di kelas 5 SD, metode mengajar yang digunakan, respon siswa terhadap pembelajaran yang diberikan oleh guru, kesulitan yang dihadapi guru saat pembelajaran, media yang digunakan guru saat ini, serta media yang cocok digunakan. Daftar pertanyaan analisis kebutuhan digunakan sebagai langkah awal dalam penelitian pengembangan ini untuk memperoleh data mengenai kebutuhan media yang diharapkan oleh Sekolah Dasar khususnya di SD Negeri Harjokuncaran 03.

Tabel 3. 4 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Awal

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Proses pembelajaran tematik di kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03

Proses pembelajaran tematik kelas 5

2. Proses pembelajaran Tema Ekosistem

Kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran tema ekosistem 3. Penggunaan media pembelajaran Media yang digunakan selama

proses pembelajaran

Respon siswa terhadap media pembelajaran

(Sumber : Data Diri)

Tabel 3. 5 Kisi-kisi Instrumen Wawancara Implementasi

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Proses pembelajaran tematik di kelas 5 SD Negeri Harjokuncaran 03

Proses pembelajaran tematik tema 8 subtema 2 di kelas 5

2. Proses pembelajaran Tema Ekosistem

Kendala yang dihadapi saat proses pembelajaran tema ekosistem dengan

menggunakan media RUDA

3. Penggunaan media pembelajaran Kemampuan media atau pengaruh media ketika

digunakan dalam proses pembelajaran tema ekosistem

(Sumber : Data Diri)

(10)

41 3. Angket

Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti juga menggunakan teknik quisioner atau biasa dikenal dengan angket. Digunakannya angket ini bertujuan agar peneliti bisa mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran yang sudah dikembangkan.

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Angket Respon siswa

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Tampilan 1. Perpaduan Warna

2. Kemenarikan gambar 3. Mempermudah pembelajaran

2. Isi 1. Siswa merasa senang dengan adanya penggunaan media

2. Siswa tidak merasa bosan selama menggunakan media

3. Siswa bersemangat dan termotivasi belajarnya setelah menggunakan media

4. Siswa tertarik dengan tampilan media (Sumber : Data Diri)

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang dihasilkan pada penelitian pengembangan ini berupa foto-foto proses penggunaan media RUDA (Rumah Bedah) serta video proses pembelajaran dengan menggunakan media RUDA (Rumah Bedah) dengan menggunakan alat bantu yakni kamera telepon genggam dan kamera digital.

3.6 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, selanjutnya yakni menganalisis data. Data yang telah terkumpul dari hasil pengumpulan data harus segera diolah sehingga segera dapat diketahui apakah tujuan penelitian sudah tercapai atau tidak. Analisis data merupakan pekerjaan yang sangat kritis dalam proses penelitian. Penggunaan teknik analisis data dalam penelitian hendaknya disesuaikan dengan rancangan penelitian. Penelitian yang dilakukan oleh

(11)

42

peneliti ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif.

3.6.1 Teknik Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis data kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan. Tujuan akhir analisis data kualitatif yakni untuk memperoleh makna, menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pengembangan hipotesis atau teori baru. Analisis data kualitatif adalah proses mencari serta menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga mudah dipahami agar dapat diinformasikan kepada orang lain. Miles and Huberman (1984) dalam (Sari & Suswanto, 2017:

1012) mengemukakan bahwa akti5itas dalam analisis data kualitatif meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data.

3.6.2 Teknik Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif diperoleh dari data pengumpulan angket. Data angket yang dianalisis guna mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran yang digunakan. Adapun analisis kuantitatif yang digunakan ada dua, yaitu :

1.6.2.1 Validitas Media Pembelajaran

Tabel 3. 7 Kisi-kisi validasi Media Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Tampilan tulisan Kesesuaian penulisan Kesesuaian ukuran huruf Penggunaan kata

Kejelasan tulisan

2. Tampilan gambar Bentuk gambar Ukuran gambar

Kesesuaian gambar dan tulisan 5ariasi gambar 3. Dungsi media Media sebagai sarana belajar

(12)

43

4. Manfaat Media membangun komunikasi yang efektif antar guru dan siswa

Media memberikan kesempatan siswa belajar Kesesuaian media dengan tujuan belajar

(Sumber : Data Diri)

1.6.2.2 Validasi Materi Pembelajaran

Tabel 3. 8 kisi-kisi validasi Materi Pembelajaran

No Aspek yang dinilai Indikator

1. Kurikulum Kesesuaian KD Keseuaian indikator Bersifat holistik

2. Konsep dan Pembuatan Media

Penyajian Materi Kelengkapan Materi Kebenaran Konsep Urutan Penyajian Konsep

3. Bahasa dan Tampilan Kaidah Tata Bahasa dan Ejaan yang digunakan Penyajian ilustrasi pendukung materi jelas

(Sumber : Data Diri)

1.6.2.3 Rumus Perhitungan Validasi

Proses analisis hasil tanggapan dari Validator menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

P = persentase respon siswa

ƩX = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak) N = Jumlah skor ideal Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang digunakan dalam pengembangan media dijelaskan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3. 9 Kriteria Tingkat Pencapaian

No Tingkat Pencapaian (%) Kualifikasi Keterangan

1. 81 - 100% Sangat Baik Sangat layak, tidak perlu

dire5isi

2. 61 - 80% Baik Layak, tidak perlu dire5isi

3. 41 - 60% Cukup Baik Kurang layak, perlu dire5isi

4. 21 - 41% Kurang Baik Tidak layak, perlu dire5isi

5. <20% Sangat Kurang

Baik

Sangat tidak layak, perlu dire5isi

(Sumber:Sari & Suswanto, 2017)

(13)

44

Media pembelajaran yang sedang dikembangkan mendapat respon positif dari siswa apabila persentase yang diperoleh dari angket respon siswa mencapai skor ≥ 61 %.

1.6.2.4 Analisis data Angket Respon Peserta Didik

Data yang diperoleh dari respon siswa akan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

P = persentase respon siswa

ƩX = Jumlah skor setiap kriteria yang dipilih siswa (ya atau tidak) N = Jumlah skor ideal Kriteria validasi atau tingkat ketercapaian yang

Gambar

Gambar 3. 1 Tahapan Model ADDIE  Sumber: Tegeh, 2014:42  3.2 Prosedur Penelitian dan pengembangan
Gambar 3. 2 Kerangka Media
Tabel 3. 1 Keterangan Gambar
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Instrumen Observasi Awal
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pengembangan produk awal selalu dikonsultasikan dan didiskusikan dengan dosen pembimbing, sehingga diharapkan modul yang dihasilkan akan berkualitas. Setelah memperoleh

Data peserta didik yang digunakan untuk mengumpulkan pendapat dari peserta didik terhadap produk yang sudah dibuat oleh peneliti. Angket ini diisi siswa di akhir

Instrumen penelitian pengembangan yang digunakan untuk mengumpulkan data pada pengembangan media PAKAPINDO (Papan Kantong Pintar Doraemon) pada pembelajaran tematik

Fokus penelitian ini yaitu, pengembangan media wayang karakter binatang (wakarbin) pada kelas 5 sekolah dasar. Proses reduksi data yang dilakukan peneliti, yaitu

Pada penelitian pengembangan media pembelajaran ini, teknik pengumpulan data melalui wawancara dilakukan untuk mengetahui keadaan pembelajaran dan kebutuhan terhadap

Penelitian awal yang dilakukan di SD Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan setelah melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah dan Wali Kelas 1 berupa analisis kebutuhan siswa dan

Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang proses belajar mengajar dengan menggunakan teknik pembelajaran guided reading dari siswa kelas

Pemberian angket akan dilakukan pada tahap validasi, hal ini bertujuan untuk meminimalisir kelemahan-kelemahan yang terdapat pada media yang akan disesuaikan dengan saran