• Tidak ada hasil yang ditemukan

perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka dapat membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Jadi untuk mengetahui kondisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka dapat membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Jadi untuk mengetahui kondisi"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1. Pengertian Laporan Keuangan

Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat pengujian saja tetapi juga sebagai dasar untuk dapat menentukan atau menilai posisi keuangan suatu perusahaan. Dengan analisis tersebut, maka dapat membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Jadi untuk mengetahui kondisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan tersebut perlu adanya laporan keuangan perusahaan.

Laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:2) adalah : bagian dari proses peloparan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara, seperti misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana) dan catatan atas laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Jadi laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi pihak bank sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan kredit, disamping adanya data yang bersifat non keuangan sebagai informasi yang dibutuhkan bank selaku debitur. Misalnya akta pendirian, surat-surat izin yang masih berlaku , jaminan kredit, daftar isian yang disediakan bank organisasi dan manajemen perusahaan , data realisasi usaha, dan data-data lainnya. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi perusahaan. Kondisi keuangan perusahaan akan terlihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

(2)

a. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis .

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:4), tujuan dari laporan keuangan adalah :

1. menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja , serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.

2. laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu.

3. laporan keuangan juga menunjukan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan padanya.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007:3), tujuan laporan keuangan adalah : “Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.”

Dalam pengambilan keputusan kredit, pihak bank ingin mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan arus kas yang akan mereka peroleh di masa yang akan datang, membandingkan, dan menilai jumlah , waktu dan kaitannya dengan ketidakpastian dari arus kas dimasa yang akan datang.

(3)

Pemakaian laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberian pinjaman , pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda. Beberapa kebutuhan ini meliputi :

1). Investor

Penanaman modal resiko dan penagihan mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli , menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden .

2). Karyawan

Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka menilai kemampuan perusahaan dalam memeberi jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja. 3). Pemberi pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman tersebut serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

(4)

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek dari pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

5). Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalo mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung perusahaan.

6). Pemerintah

Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dikekuasaan berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan kerena itu berkepntingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar menyusun statistic pendaptan nasional dan pendapatan lainya.

7). Masyarakat

Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan

(5)

perlindungan terhadap penanaman modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecendrungan dan perkembangan terakhir kemakmuran serta rangkaian aktivitas.

3. Unsur-unsur Laporan Keuangan

Menurut Harahap dalam bukunya Teori akuntansi (2008:55) menyatakan bahwa unsur laporan keuangan yang umum dikenal adalah :

1. Neraca menggambarkan posisi harta, hutang, dan modal pada tanggal tertentu. 2. Laba rugi menggambarkan hasil yang diterima perusahaan selama satu

periode tertentu serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut.

3. Laporan sumber dan penggunaan dana merupakan laporan pengeluaran dana perusahaan selama satu periode.

4. Laporan arus kas yang berisi tentang dari mana sumber kas diperoleh dan untuk kemana kas dipergunakan.

5. Disamping itu ada lagi laporan tambahan seperti harga pokok produksi, laporan ekuitas, laporan laba ditahan. Kemudian di lengkapi lagi catatan dan penjelasan laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan utama.

4. Laporan Keuangan Untuk Keputusan Kredit

Laporan keuangan perusahaan digunakan oleh pihak bank bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai :

a. kemampuan perusahaan mereka memperoleh keuntungan, b. struktur pendanaan operasi perusahaan,

(6)

d. efisiensi pengolahan harta perusahaan pada masa lampau.

Keempat fokus diatas mempunyai hubungan yang saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh struktur pendanaan operasi perusahaan, profitabilitas dan kemampuan menghasilkan dana untuk melunasi pinjaman saling mempengaruhi. Perusahaan dengan profitabilitas rendah, tidak mudah dalam mengumpulkan dana dalam jumlah besar. Sebaliknya perusahaan yang tidak mampu menyediakan dana yang cukup untuk membiayai operasi perusahaan dapat diramalkan tidak mampu mencapai hasil penjualan dan keuntungan yang memadai. Oleh sebab itu, hasil evaluasi kondisi keuangan merupakan bahan masukan yang sangat penting untuk mengantisipasi kemampuan perusahaan melunasi kredit.

Mengantisipasi kemampuan nasabah untuk mengembalikan kredit dengan baik, pihak kreditur dalam hal ini analisi kredit bank bersangkutan disarankan agar meminta nasabah untuk menyusun proyeksi arus kas mereka. Adapun dokumen pokok yang lazim digunakan dalam evaluasi kondisi keuangan nasabah pada masa lampau adalah neraca laporan laba/rugi perusahaan selama tiga tahun terakhir (yang telah diaudit), serta neraca laba/rugi sementara tahun berjalan. Laporan keuangan yang disajikan oleh akuntan publik akan mengurangi resiko bahwa perusahaan mencoba agar labanya menggambarkan rentabilitas yang mengembirakan. Apabila rentabilitas bagus maka perusahaan akan lebih mudah mendapatka kredit dari pihak bank.

(7)

1. Pengertian Kredit

Kata “kredit” berasal dari bahasa yunani yaitu credere yang artinya “percaya”. Bila dihubungkan dengan bank selaku kreditur percaya meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah/debitur, karena debitur dapat dipercaya kemampuannya untuk membayar lunas pinjamannya setelah jangka waktu yang telah ditentukan.

Dalam undang-undang pokok perbankan No. 10 tahun 1998, pengertian kredit adalah ;

“ penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Dari defenisi tersebut dapat ditarik kesimpulan : 1. Ada perjanjian

Pemberian kredit didasarkan pada suatu perjanjian yang saling mempercayai bahwa kedua belah pihak akan memenuhi kewajibannya masing-masing. 2. Kesepakatan

Dalam pemberian kredit ini tergantung kesepakatan pelunasan utang dan bunga akan diselesaikan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama. 3. Adanya penyerahan uang

Kredit timbul karena adanya penyerahan uang atau dapat juga barnag yang menimbulkan tagihan dengan pihak lain, dengan harapan bahwa kreditur

(8)

dalam hal ini pihak bank akan memperoleh suatu tambahan nilai dari pokok pinjaman tersebut sebagai pendapatan dari bank yang bersangkutan.

4. Adanya faktor resiko

Setiap usaha dilakukan, lebih-lebih lagi dalam kegiatan bisnis akan selalu dihadapkan dengan berbagai bentuk resiko. Pada umumnya profit yang diperoleh akan senantiasa berbanding lurus dengan tingkat resiko yang dihadapi. Semakin besar tingkat resiko dari suatu bisnis maka akan semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh. Demikian juga dengan dalam persetujuan pemberian kredit terkandung resiko yang terlebih dahulu dipahami dalam proses perencanaan kredit, apakah resiko tesebut tergolong resiko yang dapat dikendalikan atau resiko liar.

Dari rumusan diatas, dapat dikemukan bahwa kredit ini merupakan perjanjian pinjam memijam uang antara bank sebagai kreditur dan nasabah sebagai debitur. Dalam perjanjian ini, bank sebagai pemberi kredit percaya terhadap nasabahnya dalam jangka waktu yang telah disepakatinya akan dikembalikannnya (dibayar) lunas.

2. Fungsi dan Jenis Kredit

Fungsi kredit perbankan dalam kegiatan perekonomian dan perdagangan adalah :

(9)

Kredit yang diberikan dapat melalui cek dan giro bilyet sehingga membantu lalu lintas uang.

2. Dapat meningkatkan daya guna uang

Para pemilik uang dapat menyimpan uang di bank dan uang tersebut oleh bank dipinjamkan kepada nasabah yang membutuhkan.

3. Dapat meningkatkan daya guna barang

Dengan mendapatkan kredit para pengusaha dapat mempergunakan untuk membeli bahan baku yang lebih bermutu yang akan meningkatkan produksi sehingga daya guna barang itu meningkat.

4. Kredit merupakan salah satu stabilitas ekonomi

Dengan kredit yang diberikan, dapat digunakan untuk mendorong meningkatkan usaha seperti ekspor sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan dalam hal ini bisa menjadi alat stabilitas ekonomi nasional. 5. Dapat meningkatkan kegairahan usaha

Dengan pinjaman kredit para pengusaha yang mempunyai masalah dengan dana yang digunakan untuk meningkatkan usaha , dapat diatasi dengan pinjaman kredit.

6. Dapat meningkatkan pemerataan pendapatan

Dengan meningkatnya kemauan dan berusaha dikalangan pengusaha yang terbantu melalui pinjaman kredit maka akan meningkatkan atau menaikan pendapatan masyarakat sehingga secara langsung dapat meningkatkan pemerataan pendapatan.

(10)

7. Kredit sebagai alat ukur untuk meningkatkan hubungan internasional

Kreditur tidak hanya memberikan kreditnya didalam negeri tetapi juga diluar negeri sehingga dapat terjadi hubungan antar negara.

Secara umum jenis kredit adalah sebagai berikut : 1. Penggolongan berdasarkan jangka waktu

a. Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak melebihi satu tahun .

b. Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah adalah kredit yang mempunyai jangka waktu antara satu sampai tiga tahun.

c. Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang adalah kredit yang mempunyai jangka waktu diatas tiga tahun.

2. Penggolongan kredit berdasarkan tujuan penggunaannya a. Kredit Konsumtif

Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan kepada debitur untuk keperluan konsumtif seperti kredit profesi, kredit perumahaan, kredit kendaraan bermotor dan lain sebagainya.

(11)

1. Kredit investasi , yaitu kredit yang digunakan untuk membeli barang modal atau barang-barang tahan lama seperti tanah , mesin dan sebagainya.

2. Kredit modal kerja, yaitu kredit yang diberikan untuk membiayai modal lancar yang habis dalam pemakaian seperti untuk barang dagang, bahan baku dan lain-lain.

3. Kredit Likuiditas, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membantu perusahaan yang sedang kesulitan likuiditas, misalnya kredit likuiditas dari Bank Indonesia yang diberikan untuk bank-bank yang memiliki likuiditas dibawah bentuk uang.

3. Mekanisme dan Prosedur Kredit

Dalam pengajuan kredit kepada bank, perusahaan harus melakukan tahapan-tahapan dalam pemohonan kredit. Perusahaan perlu mempersiapkan data-data yang diperlukan sebagai informasi yang dibutuhkan oleh bank selaku kreditur. Adapun informasi dan data-data yang dibutuhkan meliputi :

1. Akta pendirian

Fotokopi akte pendirian dan akte perubahan perusahaan. akte pendirian yang dimaksudkan adalah yang telah diumumkan dalam lembaran Negara. Dari

(12)

akta-akta ini dapat diketahui pihak-pihak yang dapat mengikatkan diri dengan pihak ketiga dan jumlah saham yang telah disetor. Akte pendirian dan akte perubahan hanya diperlukan pada perusahaan firma/CV, perseroan terbatas, perusahaan Negara , yayasan dan koperasi.

2. Surat kuasa sehubungan dengan hak subsitusi

Surat kuasa ini hanya diperuntungkan bagi perusahaan bukan perseorangan 3. Surat-surat izin yang masih berlaku

Surat-surat izin yang dimaksud adalah bisa dalam bentuk : a. Surat izin usaha perdagangan (SIUP)

b. Surat izin usaha pemborongan Pekerjaan (SIPP) c. Undang-undang gangguan

d. Surat izin industri e. Surat izin lainnya.

4. Daftar isian yang disediakan oleh bank

Bila ada daftar isian ng disediakan oleh bank maka perusahaan harus mengisi lengkap daftar isi tersebut dan ditandatangani oleh pihak yang berwenang 5. Jaminan Kredit

Jaminan kredit adalah fotocopy surat bukti kepemilikan aktiva tetap (tanah, bangunan, kendaraan dan lain-lain) yang dimiliki oleh perusahaan.

6. Organisasi Manajemen perusahaan 7. Data realisasi perusahaan

(13)

9. Data lainnya.

Data lainnya adalah data atau informasi positif lainnya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan menambah kredibilitas perusahaan dimata bank.

10. Data yang bersifat keuangan

Data-data yang diperlukan oleh perusahaan yang bersifat keuangan adalah laporan keuangan. Penyampaian laporan keuangan sangat penting karena merupakan analisis inti dalam persetujuan kredit. Laporan keuangan yang biasanya dibutuhkan untuk analisis adalah :

a. Laporan laba/rugi b. Neraca

c. Arus kas

4. Prosedur Pemberian Kredit

Bank memerlukan informasi tentang data-data yang dimiliki calon penerima kredit. Data-data tersebut penting bagi bank untuk menilai keadaan dan kemampuan nasabah sehingga menumbuhkan kepercayaan bank dalam memberikan kredit.

Pihak bank dapat dengan baik menjawab dan mengambil keputusan atas masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pemberian kredit. Analisis ini perlu dilakukan secara kritis baik melalui pendekatan kualitatif maupun kuantitatif terhadap semua aspek. Proses analisis dapat dilakukan oleh seorang staff yang mempunyai ketrampilan dan pengetahuan serta pengalaman dibidang perkreditan. Dapat juga

(14)

dalam bentuk tim analisis yaitu sekelompok orang yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu keahlian , profesi yang merumuskan suatu bentuk analisis terhadap permohonan kredit, sehingga terdapat berbagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit kepada calon debitur.

Informasi bank menunjukan bahwa bank yang akan memproses permintaan kredit meminta informasi ke bank lain dari Credit Information Center Bank Indonesia tentang financial standing dari calon debitur. Dari jawaban informasi bank tersebut dapat diketahui bonafiditas dari calon debitur, apakah performance cukup baik atau masuk dalam daftar hitam dan apakah yang bersangkutan juga sedang memperoleh fasilitas kredit dari bank lain. Bila informasi yang diperoleh cocok dengan keterangan lisan calon debitur berarti karakter dari calon debitur baik dan tidak demikian jika sebaliknya.

C. Akuntansi Inflasi 1. Pengertian Inflasi

Bila perekomonian di suatu negara mencapai tingkat perkembangan yang lebih cepat atau tinggi dari tingkat pertumbuhan yang dibutuhkan, maka perekonomian tersebut kemungkinan akan mengalami inflasi. Inflasi adalah suatu proses ketidak seimbangan yang dinamis yaitu tingkat harga yang terus menerus mengalami kenaikan selama periode tertentu. Inflasi adalah suatu proses kenaikan tingkat harga yang terjadi terus menerus dan pada arah yang tetap naik, yang disebabkan oleh suatu kelebihan permintaan diatas kapasitas penawaran.

(15)

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat atau adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada tiga hal yang perlu ditekankan dari inflasi , yaitu :

1. adanya kecendrungan harga-harga untuk meningkatkan, yang berarti bisa saja tingkat harga yang terjadi pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan tedensi yang meningkat.

2. Bahwa kenaikan tingkst harga tersebut berlangsung secara terus menerus yang berarti tidak hanya berlangsung dalam satu waktu saja, akan tetapi bisa beberapa waktu lamanya.

3. Bahwa tingkat harga yang dimaksud disini adalah tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang mengalami kenaikan itu bukan hanya pada satu atau beberapa komoditi saja, akan tetapi untuk harga barang secara umum.

(16)

Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu tarikan permintaan atau desakan biaya produksi. Inflasi tarikan permintaan (demand pull inflation) terjadi akibat adanya permintaan total yang berlebihan sehingga terjadi perubahan pada tingkat harga. Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa mengakibatkan bertambahnya permintaan terhadap faktor-faktor produksi. Meningkatnya permintaan terhadap faktor produksi itu kemudian menyebabkan harga faktor produksi meningkat. Jadi, inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment.

Inflasi desakan biaya (cost push inflation) terjadi akibat meningkatnya biaya produksi (input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk (output) yang dihasilkan ikut naik. Meningkatnya biaya produksi dapat disebabkan 2 hal,yaitu kenaikan harga,misalnya bahan baku dan kenaikan upah/gaji, misalnya kenaikan gaji PNS akan mengakibatkan usaha-usaha swasta menaikkan harga barang-barang.

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi adalah sebagai berikut:

a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa

b. Tuntutan kenaikan upah dari pekerja. c. Kenaikan harga barang impor

(17)

3. Penggolongan Inflasi

a. Penggolongan berdasarkan parah tidaknya inflasi : 1) Inflasi ringan (dibawah 10% per tahun) 2) Inflasi sedang (10% - 30%)

3) Inflasi berat (30% - 100%) 4) Hiperinflasi (diatas 100%)

b. Penggolongan berdasarkan sebab terjadinya inflasi

1) Inflasi yang timbul akibat kenaikan permintaan masyarakat. Teori ini mengutamakan sudut permintaan untuk menerangkan sebab-sebab terjadinya inflasi, yang menyatakan bahwa akan terjadinya perubahan tingkat harga bila terjadi axcess demand dalam perekonomian (kelebihan permintaan) dalam keadaan perekonomian full employment. Adanya kelebihan permintaan inilah yang menyebabkan perubahan harga yang cendrung untuk naik. Inflasi yang terjadi pada sebuah perekonomian negara yang timbul dari sudut permintaan jika masih dalam tingkat yang wajar masih bisa memajukan tingkat pertumbuhan perekonomian (batasan yang wajar lebih banyak tergantung pada negara yang bersangkutan atau perekonomian negara tersebut). Karena adanya kenaikan harga dalam batas yang wajar ini, investor akan dirangsang untuk mengadakan investasi.

2) Inflasi yang timbul akibat kenaikan ongkos produksi (cost push inflation). Yakni inflasi yang terjadi karena penurunan penawaran

(18)

yang terjadi akibat meningkatnya harga barang-barang material, naiknya harga bahan bakar, naiknya upah. Pada cost push inflation terjadi penurunan output dan terjadi kenaikan harga barang input yang mendahului kenaikan harga output.

c. Penggolongan bedasarkan asal dari inflasi

1) inflasi yang berasal dari negeri, yakni inflasi yang berasal dari dalam negeri sendiri seperti defisit keuangan negara yang dibiayai dengan pencetakan uang baru.

2) inflasi yang berasal dari luar negeri, yakni inflasi yang terjadi akibat pengaruh kenaikan harga barang dari luar neger. Misalnya, kenaikan harga barang yang material dari luar negeri

4. Kebijakan Untuk Mengatasi Inflasi

Kebijakan mengatasi inflasi dapat dilihat dari kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, yaitu :

a. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter ini dijalankan pemerintah untuk mengurangi volume uang yang beredar dalam masyarakat, sehingga akan terjadi keseimbangan jumlah uang yang beredar dengan output secara nasional. Kebijakan moneter ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :

(19)

Kebijaksanaan uang ketat ini merupakan suatu cara yang paling ampuh untuk mengatasi terjadinya inflasi karena tindakan ini memperngaruhi segala sektor perekonomian. Dengan tindakan ini seluruh sektor perekonomian akan mengalami kemacetan dalam menjalankan aktivitasnya. Sebab pengendalian inflasi yang dilakukan dengan mengurangi jumlah uang beredar, sehingga menurunkan aktivitas perekonomian secara keseluruhan.

2) Meningkatkan tingkat suku bunga melalui Bank Sentral

Menaikan jumlah suku bunga melalui bank sentral akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung. Dengan naiknya susku bunga akan menyebabkan permintaan unag untuk investasi akan berkurang. Maksud menaikan tingkat suku bunga ini adalah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Setelah jumlah uang yang beredar dapat dikurangi volumenya, maka pemberian kredit untuk investasi harus melalui seleksi yang ketat. Investasi hanya akan diberikan untuk tujuan yang produktif, sehingga penambahan uang yang beredar dapat diimbangi dengan produksi barang.

3) Menurunkan Nilai tukar uang. Dengan melakukan investasi terhadap mata uang, maka nilai tukar mata uang akan dapat diatur, sehingga pada akhirnya akan mempermudah biaya impor barang-barang material.

(20)

b. Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal yang dilakukan oleh pemerintah agar dapat mengurangi volume uang yang beredar agar inflasi dapat ditekankan adalah :

1) Meningkatkan Pajak. Semakin tinggi pajak yang dikenakan pemerintah terhadap pendapatan masyarakat, maka semakin kecil konsumsi masyarakat dan akan diperkecil lagi oleh MPC masyarakat yang bersangkutan. Sehingga dengan naiknya pajak yang dikenakan pemerintah terhadap pendapatan masyarakat akan menekan tingkat konsumsi, hal ini akan dapat menekan tingkat uang yang beredar.

2) Menekan Pengengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat ditekan melalaui kebijakan fiskal adalah subsidi dan anggaran pembangunan.

3) Mengurangi ekonomi biaya tinggi. Dengan melakukan deregulasi-deregulasi dalam perizinan serta kemudahan dalam pendistribusian barang dapat mengakibatkan harga barang menjadi turun atau paling tidak tetap, sehingga perekonomian tidak berada dalam keadaan inflasi.

5. Metode Akuntansi Inflasi

(21)

penentuan laba. Penekanan penentuan laba adalah pada nilai laba yang lebih relevan yang digambarkan oleh laporan keuangan, sedangkan inflasi nilai semua item yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk menyusun laporan keuangan pada masa inflasi agar lebih relevan dapat digunakan metode, yaitu :

a. General Price Level Accounting (GPLA)

Dalam metode general price level disesuaikan dengan perubahan tingkat harga sehingga pada masa inflasi GPL ini lebih besar dari pada nilai historical cost.

Keuntungan general price level ini adalah sebagai berikut : a. dapat menjelaskan pengaruh inflasi pada perusahaan

b. dapat meningkatkan kegunaan perbandingan laporan antar periode. c. Membantu pemakai laporan menilai arus kas dimasa yang akan datang. d. Memperbaiki tingkat kepercayaan rasio laporan keuangan yang dihitung

dari angka-angka laporan keuangan yang sudah disesuaikan. Kelemahan general price level adalah sebagai berikut :

a. inflasi ini terjadi pada barang yang berbeda dan perusahaan yang berbeda jadi tidak bisa disama ratakan.

b. GPL tidak bermakna bagi perusahaan

c. Angka yang disesuaikan tidak menggambarkan arus kas d. Rasio itu adalah indikator mentah.

Penyesuaian atas besaran keuangan untuk inflasi guna mencerminkan nilai harga umum atau tingkat harga umum dan penggunaan nilai yang telah disesuaikan tersebut dalam akuntansi. Perubahan tingkat harga umum dapat dihitung atau diukur

(22)

dengan indeks harga. Indeks harga yang biasa digunakan adalah indeks harga konsumen, yaitu suatu indeks yang menyajikan perubahan periodic dalam biaya kelompok barang-barang terpilih yang dibeli konsumen yang digunakan sebagai ukuran inflasi. Penyusunan berdasarkan nilai historis disesuaikan menjadi berdasarkan tingkat harga umum dapat dilakukan dengan mengkonversikan nilai historis dengan factor konversi menjadi tingkat harga umum, dengan rumusan sebagai berikut:

Faktor Konversi = Indeks Sekarang Indeks Tahun Dasar.

Dalam penyusunan berdasarkan tingkat harga umum perlu diperhatikan pos-pos yang akan terpengaruh dengan adanya penurunan daya beli Rupiah, yaitu:

1. Monetery assets, seperti kas ditangan, surat-surat berharga, dan pos-pos piutang dan lain-lain yang sifatnya sebagai dormant account akan mengalami pengaruh penurunan daya beli secara berarti karena rekening-rekening tersebut tidak dapat lagi dinilai (di-appraisal)

2. Non monetary assets secara riil tidak mengalami pengaruh penurunan daya beli, tetapi dari sudut akuntansi merupakan pos yang terkena pengaruh penurunan harga beli. Akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah yang serius karena rekening-rekenig tersebut dapat dinilai.

3. Assets dalam bentuk valuta asing tidak dipengaruhi oleh penurunan daya beli Rupiah karena dapat dinilai dengan kurs yang terakhir. Kontroversi yang

(23)

berkaitan dengan kerelevanan GPLA telah dan masih berlangsung hingga saat ini.

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama Penelitian (tahun penelitian)

Judul Penelitian Hasil Penelitian Frans Silitonga 2009 Pengaruh Analisa Kinerja

Keuangan Perusahaan Untuk Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus Pemberian Kredit di PT Bank Mandiri, Tbk)

Peranan analisa laporan keuangan di dalam proses pemberian kredit kepada nasabah sangat besar dan penting karena laporan keuangan tersebut dapat diketahui aspek keuangan dari nasabah bersangkutan. Alfrina Nasution 2006 Analisa Jumlah Deposito

dan Tingkat Inflasi Terhadap Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah pada Bank Sumut Cabang Medan Utama.

Jumlah deposito dan tingkat inflasi mem berikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan jumlah pemberian kredit

Tabel 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Proses untuk melihat hasil output dari program dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan device emulator, yang disediakan pada Cuda Toolkit SDK 3.0, serta

Dari hasil analisis disimpulkan bahwa alternatif ketiga (Alt-3) yaitu gabungan antara perubahan u-turn U1 dan perubahan akses masuk sekolah Gloria merupakan alternatif

Namun sebaliknya seseorang yang memiliki kecerdasan rata-rata cenderung sukses dalam kehidupannya karena mampu dalam mengaplikasikan beberapa kemampuan dalam dirinya dan

Untuk dapat mengetahui perencanaan sistem penanganan bagasi yang layak digunakan di Terminal 1A Keberangkatan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta,

Dilihat dari hasil penelitian diatas, sebenarnya sudah banyak peran dan program dari pihak pemerintah dan swasta yang diberikan terhadap desa Kranggan, hanya saja dari penduduk

Terdapat 6 atribut layanan yang tergolong dalam kategori attracive dan memiliki skor kepuasan negatif, yaitu: kelengkapan BCA dalam menyediakan jasa; CSO melayani

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan secara langsung atau tidak langsung mempunyai kepemilikan saham 20% sampai 50% dicatat dengan menggunakan metode

tahu tempat dan waktu yang akan dibuat untuk penelitian sehingga mudah dalam melakukan sebuah penelitian agar dapat menentukan subyek yang cocok untuk