• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Sebuah keputusan tidak berguna kecuali ada dua atau lebih cara bertindak yang mungkin. Namun banyak keputusan yang dibuat dengan salah, meskipun banyak terdapat alternatif, pengambil keputusan tidak bisa menemukan keputusan yang terbaik dan hanya mempertimbangkan satu cara bertindak yang mungkin.

Untuk menentukan keputusan yang terbaik diperlukan berbagai analisa yang mungkin, secara umum analisa yang sering digunakan adalah dilihat dari segi ekonomisnya, apakah keputusan tersebut menguntungkan atau bahkan justru ada keputusan lain yang tidak dipertimbangkan lebih menguntungkan lagi.

Pada ekonomi teknik dipelajari bagaimana keputusan dapat diambil dilihat dari segi ekonomi dipandang dari sudut teknik.

Kriteria keputusan adalah sebuah aturan atau prosedur yang menentukan bagaimana memilih beberapa alternatif investasi sehingga tujuan tertentu dapat dicapai1 (ektek Gerald J Thuesen).

Pengertian ekonomi teknik (Engineering Economic) menurut The

Accreditation Board of engineering and technology (William G Sullivan, 2001, p3)

adalah disiplin ilmu yang berkaitan dengan aspek-aspek ekonomi dalam teknik; yang terdiri dari evaluasi sistematis dari biaya-biaya dan manfaat-rnanfaat usulan

(2)

11

proyek-proyek teknik. Prinsip-prinsip dan metodologi ekonomi teknik merupakan bagian integral dari mana.jemen sehari-hari dan operasi perusahaan-perusahaan

swasta dan koperasi, pengaturan utilitas publik yang diregulasi, badan-hadan atau agen-agen pemerintah, dan organisasi-organisasi nirlaba. Prinsip-prinsip ini dimanfaatkan untuk menganalisis penggunaan-penggunaan alternatif terhadap sumber daya uang, khususnya yang berhubungan dengan aset-aset fisik dan operasi suatu organisasi.

Dengan demikian, ekonomi teknik merupakan sisi yang berhubungan dengan uang dari keputusan yang dibuat para insinyur sewaktu mereka bekerja pada sebuah perusahaan agar mampu memperoleh laba dalam pasar yang sangat kompetitif. Tugas ekonomi teknik adalah menyeimbangkan berbagi tukar rugi ini dengan cara yang paling ekonomis. Dari gambaran ini jelas bahwa ekonomi teknik mencakup pertimbangan-pertimbangan teknis yang nyata. Jadi ekonomi teknik melibatkan analisis-analisis teknis, yang menitikberatkan pada aspek-aspek ekonomi dan bertujuan untuk membantu membuat keputusan.

2.2. Faktor-faktor Ekonomi Teknik

Rumus-rumus bunga majemuk secara luas digunakan dalam memecahkan masalah dalam evaluasi pengambilan keputusan dari beberapa alternatif investasi.

2.2.1. Bunga majemuk

Apabila bunga yang dibebankan untuk setiap periode didasarkan pada sisa pinjaman pokok ditambah setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan

(3)

12

awal periode itu, bunga itu disebut bunga majemuk atau bunga berbunga

(compound interest).

2.2.2. Rumus-Rumus bunga majemuk

Rumus-rumus bunga yang dipakai dalam bagian ini dapat digunakan pada situasi umum atas bunga majemuk tahunan dan pembayaran tahunan. Simbol-simbol berikut yang akan dipakai adalah :

i = tingkat suku bunga tahunan

n = jumlah periode bunga tahunan

P = jumlah pokok saat ini

A = pembayaran tunggal, sebagai bagian dari n pembayaran yang sama, dibuat pada awal tiap-tiap periode bunga tahunan

F = jumlah masa yang akan dating, n periode bunga tahunan dari saat ini

Empat hal penting berlaku dalam penurunan dan pemakaian faktor bunga untuk pembayaran tahunan :

1. Akhir satu tahun merupakan permulaan dari tahun berikutnya. 2. P adalah awal tahun pada waktu yang dianggap sebagai saat ini. 3. F adalah akhir tahun ke-n sejak waktu yang dianggap sebagai saat ini.

4. A terjadi pada akhir tiap tahun pada periode yang dipertimbangkan. Saat P dan A dilibatkan, A pertama dari sebuah rangkaian terjadi satu tahun setelah P saat F dan A dilibatkan, A terakhir dari sebuah rangkaian terjadi secara simultan dengan F.

(4)

13

2.2.3. Cash flow (Arus Kas)

Untuk menggambarkan lebih jelas arus uang seperti pendapatan dan pengeluaran uang terjadi pada interval waktu pada periode tertentu, maka perlu dibuat suatu diagram cash flow. Net Cash Flow adalah jumlah aritmatika dari penerimaan dan pengeluaran yang terjadi pada waktu yang sama. Sedangkan diagram cash flow adalah suatu gambar atau model grafis yang memperlihatkan

Flow of Money (arus uang) yang dikeluarkan dan diterima pada periode waktu

tertentu. Jadi pada diagram Cash Flow dapat dilihat besarnya penerimaan dan pengeluaran pada tiap jangka waktu.

2.3. Rumus-rumus bunga

- Mencari F bila P diketahui F = P(1+i)n

Besaran (1+i)n umumnya disebut faktor jumlah majemuk pembayaran

tunggal (single payment compound amount factor). Simbol fungsionalnya adalah (F/P,i%,n) sehingga persamaan matematisnya adalah sebagai berikut :

F = P(F/P,i%,n)

- Mencari P bila F diketahui

P = F [1/(1+i)]n = F(1+i)-n

Besaran (1+i)-n umumnya disebut faktor nilai sekarang pembayaran tunggal

(single payment present worth faktor). Simbol fungsionalnya adalah (P/F,i%,n) jadi dapat ditulis dalam persamaan matematis :

(5)

14

Rumus-rumus bunga yang menghubungkan deret yang seragam (Anuitas) ke nilai-nilai ekivalennya sekarang dan masa depan. Ini adalah suatu diagram kas yang mencakup sederetan penerimaan berturutan yang seragam (sama besar), masing-masing sebesar A, yang terjadi pada setiap periode untuk n periode dengan tingkat bunga i% per periode.

- Mencari F bila A diketahui

F = A [{(1+i)n – 1}/I]

Besaran [{(1+i)n – 1}/I] umumnya disebut faktor jumlah majemuk deret

seragam (uniform series compound amount factor). Simbol fungsionalnya adalah (F/A,i%,n) jadi dapat ditulis dalam persamaan matematis :

F = A(F/A, i%,n)

- Mencari P bila A diketahui

P = A {[(1+i)n –1]/i(1+i)n}

Besaran dalam kurung itu umumnya disebut faktor nilai sekarang deret seragam (uniform series present worth factor). Simbol fungsionalnya adalah (P/A,i%, n) jadi dapat ditulis dalam persamaan matematis :

P = A(P/A,i%,n) - Mencari A bila F diketahui

A = F [i/{(1+i)-1}]n

Besaran dalam kurung umumnya disebut faktor dana tertanam (sinking

fund factor). Simbol fungsionalnya adalah (A/F,i%,n) jadi dapat ditulis dalam

(6)

15

A = F(A/F,i%,n)

F = nilai ekivalennya di masa depan (diketahui) - Mencari A bila P diketahui

A = P[i(1+i)n / {(1+i)n –1}]

Besaran umum dalam kurung umumnya disebut faktor pemulihan modal (capital recovery factor). Simbol fungsionalnya adalah (A/P,i%,n) jadi dapat ditulis dalam persamaan matematis:

A = P(A/P,i%,n)

Rumus-rumus bunga yang menghubungkan suatu gradien seragam dari arus kas terhadap ekivalen tahunan dan ekivalen saat sekarang.

Suatu diagram arus kas dari deret arus kas akhir periode yang meningkat dengan jumlah konstan, G, pada setiap periode. G disebut dengan jumlah gradien seragam (uniform gradient amount)

- Mencari F bila G diketahui

F = G(F/A,i%,n – 1) + G(F/A, i%,n – 2) + … + G(F/A,i%,1) = [G(F/A,i%,n)/ i] – NG/I

- Mencari A bila G diketahui

A = G[(1/i) – {N/(1+i)n - 1)}]

Suku di dalam kurung disebut faktor konversi gradien terhadap ekivalen saat sekarang (gradien to present equivalent conversion factor)

(7)

16

2.4. Membandingkan alternatif – alternatif

Kebanyakan proyek-proyek teknik dapat diselesaikan oleh lebih dari satu alternatif rancangan yang layak. Apabila pemilihan sati diantara alternatif-alternatif ini akan meniadakan sembarang pilihan yang lain, alternatif-alternatif-alternatif-alternatif ini disebut bersifat eksklusif satu sama lain. Lima dari metode dasar yang akan di bahas untuk menganalisis arus kas adalah :

- Analisa nilai sekarang (Present Worth) - Analisa deret seragam (Annual Worth) - Analisa nilai mendatang (Future Worth)

- Analisa periode pengembalian (Payback Periode) - Analisa manfaat biaya (Benefit Cost)

2.4.1. Metode Nilai Sekarang (Present Worth Method)

Metode nilai sekarang berdasarkan pada konsep keekivalenan nilai dari seluruh arus kas relatif terhadap beberapa dasar atau titik awal dalam waktu yang disebut sebagai sekarang. Artinya seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat bunga yang umumnya MARR.

PW dari alternatif investasi adalah suatu ukuran mengenai seberapa banyak uang yang mampu dibayarkan oleh suatu perusahaan atau pribadi untuk investasi tadi, melebihi biayanya. Atau dinyatakan secara berbeda suatu PW positif pada suatu proyek investasi adalah jumlah uang laba diatas jumlah minimum yang dibutuhkan oleh investor. Diasumsikan bahwa hasil yang diperoleh melalui

(8)

17

alternatif ini dapat dipakai untuk keperluan lain yang menghasilkan bunga pada tingkat yang sama dengan MARR.

PW(i%) =

= − + n k k i Fk 0 ) 1 (

I = tingkat bunga efektif, atau MARR (%)

K = indeks untuk tiap periode pemajemukan (0<=k<=n) Fk = arus kas masa depan pada akhir periode k (Rp)

N = banyaknya periode pemajemukan dalam horizon perencanaan (tahun)

2.4.2. Metode Nilai Tahunan (Annual Worth Method)

Nilai tahunan (AW) suatu proyek adalah sederetan jumlah uang tahunan yang besar, untuk periode waktu yang telah ditentukan, yang ekivalen dengan arus kas masuk dan kas keluar pada tingkat bunga MARR.

AW = PW(A/P,i%,n)

Selama AW lebih besar dari atau sama dengan nol, proyek akan secara ekonomis menarik, sebaliknya menjadi tidak menarik. AW nol berarti bahwa pengembalian tahunan tepat sama dengan MARR yang dihasilkan. Jumlah pengembalian modal (capital recovery) untuk suatu proyek adalah biaya ekivalen seragam tahunan dari modal yang diinvestasikan. Jumlah ini sama dengan jumlah tahunan yang meliputi :

1. Kerugian nilai pada aset

(9)

18

2.4.3. Metode Nilai Mendatang (Future Worth Method)

Karena tujuan utama dari semua metode nilai uang terhadap waktu adalah untuk memaksimalkan kekayaan masa depan dari pemilik perusahaan, informasi ekonomis yang diperoleh dari metode nilai masa depan (FW) sangat berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal. Nilai masa depan berdasarkan pada nilai keekuivalenan dari pemasukan dan pengeluaran kas pada akhir horison perencanaan pada tingkat bunga yang umumnya MARR.

FW(i%) =

= − + n k k n i Fk 0 ) 1 (

2.4.4. Metode Periode Pengembalian

Pada dasarnya periode pengembalian (Payback Period) adalah jumlah periode (tahun) yang diperlukan untuk mengembalikan ongkos investasi awal dengan tingkat pengembalian tertentu. Perhitungan dilakukan berdasarkan berdasarkan aliran kas baik tahunan maupun yang merupakan nilai sisa. Untuk mendapatkan periode pengembalian pada suatu tingkat pengembalian digunakan formula berikut: 0 = -PW

= ' 1 n t At(P/F,i%,t) Atau 0 = - P W

= ' 1 n t A t ( P / A , i % , t ) Keterangan:

(10)

19

Apabila suatu alternatif memiliki masa pakai ekonomis lebih besar dari periode pengembalian (n') maka alternatif tersebut layak diterima. Sebaliknya, bila n' lebih besar dari estimasi masa pakai suatu alat atau umur suatu investasi maka investasi atau alat tersebut tidak layak diterima karena tidak akan cukup waktu untuk mengembalikan modal yang dipakai sebagai biaya awal dari investasi tersebut.

2.5. Analisa Manfaat Biaya

Analisa manfaat biaya (Benefit cost analysis) menurut I Nyoman Pujawan (1995, p259} adalah analisa yang sangat umum digunakan untuk mengevaluasi proyek-proyek. Analisa ini adalah cara praktis untuk menaksir kemanfaatan proyek, dimana untuk hal ini diperlukan tinjauan yang panjang dan luas. Dengan kata lain diperlukan analisa dan evaluasi dari berbagai sudut pandang yang relevan terhadap ongkos-ongkos maupun manfaat yang disumbangkannya.

Tinjauan yang panjang dalam hal ini berarti mengevaluasi proyek tersebut selama horison perencanaan atau umurnya, yang mana biasanya akan jauh lebih panjang dibandingkan yang terjadi pada proyek-proyek swasta. Tinjauan yang luas berarti semua efek ongkos-ongkos maupun manfaat harus dilihat dan dianalisis. Ini perlu dilakukan karena biasanya proyek-proyek pemerintah secara langsung atau tidak akan mempengaruhi orang banyak. Pengaruh ini bisa positif atau negatif. Pengaruh positif biasanya disebut manfaat atau benefit, sedangkan pengaruh negatif disebut disbenefit.

(11)

20

Suatu proyek dikatakan layak atau bisa dilaksanakan apabila rasio antara manfaat terhadap biaya yang dibutuhkannya lebih besar dari satu. Oleh karenanya, dalam melakukan analisa manfaat biaya kita harus berusaha mengkuantitaskan manfaat dari suatu usulan proyek, bila perlu dalam bentuk satuan mata uang.

Analisa manfaat-biaya biasanya dilakukan dengan melihat rasio antara manfaat dari suatu proyek pada masyarakat pada umum terhadap ongkos-ongkos yang dikeluarkan oleh pemerintah. Secara matematis hal ini bisa diformulasikan sebagai berikut:

B/C = Manfaat Ekuivalen / Ongkos Ekuivalen

Keterangan :

Manfaat Ekuivalen = semua manfaat setelah dikurangi dengan dampak negatif, dinyatakan dengan nilai uang (Rp)

Ongkos Ekuivalen = semua angkos-ongkos setelah dikurangi deengan besarnya penghematan yang bisa didapatkan oleh sponsor proyek (Rp)

2.6. Depresiasi

Deperesiasi menurut William G. Sullivan (1997, p3) adalah penurunan nilai fisik barang dengan berlalunya waktu dan penggunaan. Lebih spesifik lagi, depresiasi adalah konsep akuntansi yang menentukan suatu deduksi tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak, dengan demikian efek waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat direfleksikan di dalam laporan keuangan perusahaan. Deduksi depresiasi tahunan bertujuan untuk menyesuaikan nilai

(12)

21

tahunan yang digunakan oleh suatu aset dalam proses produksi dari pendapatan berdasarkan umur ekonomis aktual aset. Jumlah aktual depresiasi tidak pernah dapat ditentukan sampai aset tersebut berhenti digunakan

Depresiasi pada suatu properti atau aset biasanya disebabkan karena satu atau lebih faktor-faktor berikut:

1. Kerusakan fisik akibat pemakaian dari alat atau properti itu 2. Kebutuhan produksi atau jasa yang lebih baru dan lebih besar 3. Penurunan kebutuhan produksi atau jasa

4. Properti atau aset tersebut menjadi usang karena adanya perkembangan teknologi

5. Penemuan fasilitas-fasilitas yang bisa menghasilkan produk yang lebih baik dengan ongkos yang lebih rendah dan tingkat keselamatan yang lebih memadai

2.6.1. Persyaratan depresiasi

Untuk menentukan apakah pengurangan depresiasi diizinkan, perlu dibuktikan apakah barang milik itu dapat didepresiasikan menurut Internal

Revenue Service (dirjen pajak A.S). Barang milik biasanya dapat didepresiasi

bila kegunaanya telah habis karena berjalannya waktu dan persyaratan dasar berikut dipenuhi :

1. Barang milik harus digunakan dalam usaha bisnis atau membantu menghasilkan pendapatan

(13)

22

2. Barang milik harus merupakan sesuatu yang dapat aus, busuk, mengalami kemunduran, menjadi usang, atau kehilangan nilai karena sebab alami

3. Properti harus memiliki masa kegunaan yang dapat ditentukan yang lebih dari satu tahun.

Klasifikasi umum jenis depresiasi yang digambarkan dalam persyaratan (2) meliputi depresiasi fisik, depresiasi fungsional, dan kecelakaan. Dua yang pertama didefinisikan dan dijelaskan berikut.

Depresiasi asset karena keausan atau kerusakan asset dikenal sebagai depresiasi fisik. Depresiasi fisik tampak nyata dalam kehilangan partikel logam pada sebuah baringan (bearing) dan korosi tabung pengubah panas. Jenis depresiasi itu menurunkan kemampuan sebuah aset fisik untuk melaksanakan pelayanan yang diharapkan. Sebab utama depresiasi fisik adalah :

1. Kemunduran (deterioratin) yang dikarenakan tindakan elemen yang meliputi korosi pipa, pembusukan kayu, dekomposisi kimiawi, kerja bakteri, dan seterusnya. Kemunduran itu pada pokoknya tidak tergantung apakah aset itu digunakan atau tidak.

2. Keausan karena pemakaian (wear and tear) yang menyebabkan aset terabrasi, terguncang, bergetar, terbentur, dan sejenisnya. Daya itu terjadi terutama karena penggunaan dan menghasilkan penurunan nilai aset dari waktu ke waktu.

Depresiasi fungsional dihasilkan bukan dari kemunduran kemampuan aset untuk melayani tujuan yang diharapkan, tetapi dari perubahan permintaan atas jasa

(14)

23

yang dapat dihasilkan aset itu. Permintaan akan jasa dari sebuah aset dapat berubah-ubah karena lebih menguntungkan untuk menggunakan sebuah unit yang lebih efisien, tidak ada lagi pekerjaan yang harus dilakukan aset tersebut, atau pekerjaan yang harus dilakukan melebihi kapasitas aset. Depresiasi yang dihasilkan dari perubahan kebutuhan akan jasa sebuah aset dapat merupakan hasil dari :

1. Keusangan (obsolescence) yang karena ada penemuan aset lain yang lebih unggul yang membuat aset lama itu tidak ekonomis untuk terus digunakan. Aset juga menjadi usang ketika aset itu tidak diperlukan lagi.

2. Ketidak-cakapan atau ketidakmampuan aset untuk memenuhi permintaan yang menjadi tanggungannya. Situasi itu muncul dari perubahan permintaan yang tidak diperkirakan ketika dulu aset diperoleh.

2.6.2. Metode-metode Depresiasi a. Metode Depresiasi Garis Lurus

Metode depresiasi garis lurus mengasumsikan bahwa nilai aset menurun pada nilai yang konstan atau dengan kata lain dalam membebankan biaya penyusutan setiap periode adalah sama atau dengan rumus :

Nilai Penyusutan = Nilai Aktiva – Nilai Residu

Umur Ekonomis

b. Metode Jumlah Digit Tahun .(Sum of Y e a r s D i g i t )

Metode ini adalah salah satu metode yang dirancang untuk membebankan depresiasi lebih besar pada tahun-tahun awal dan semakin kecil untuk tahun-tahun

(15)

24

berikutnya. Ini berarti metode ini membebankan depresiasi yang lebih cepat dari metode garis lurus.

Depresiasi yang dipercepat ini erat kaitannya dengan perhitungan pajak pendapatan. Suatu perusahaan mungkin menggunakan metode Garis Lurus untuk menghitung depresiasi asetnya sehingga beban ini akan terdistribusi secara merata pada harga pokok produksi produk-produk yang dihasilkannya. Dengan demikian maka harga jual dari produk-produk perusahaan relatif tetap. Di sisi lain perusahaan mungkin akan menggunakan metode depresiasi yang dipercepat seperti SOYD sebagai dasar perhitungan pajak pendapatan.

dk = (B-SVN).[{2.(N-k+1)}/N.(N+1)]

BVk=B-[2.(B-SVN)/N].k+[(B-SVN)/N(N+1)].k(k+1)

dk* = B-BVk

c. Metode keseimbangan menurun (Declining Balance /DB)

Metode keseimbangan menurun menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun selanjutnya. Metode ini bisa dipakai jika umur aset lebih dari 3 tahun. Besarnya depresiasi pada tahun tertentu dihitung dengan mengalikan suatu persentase tetap dari nilai buku aset tersebut pada akhir tahun sebelumnya.

Dk = B[1-(1-R)k] BVk = B(1-R)k BVN = B(1-R)N

(16)

25

d. Metode Dana Sinking (Sinking Fund)

Pada metode ini mengasumsikan bahwa penurunan nilai suatu aset semakin cepat dari suatu saat ke saat berikutnya. Peningkatan ini diakibatkan karena disertakannya konsep nilai waktu dari uang sehingga besarnya depresiasi akan meningkat seirama dengan tingkat bunga yang berlaku. Jadi besarnya depresiasi akan lebih kecil pada tahun-tahun awal periode depresiasi, sehingga penggunaan metode ini kurang menguntungkan jika ditinjau dari sudut pajak yang harus ditanggung perusahaan.

e. Metode Unit Produksi (Production Unit)

Metode ini besarnya depresiasi diperhintungkan sama untuk tiap satuan output produksi aset tersebut, tanpa memperhitungkan berapa lama output tersebut dicapai. Unit Output atau unit produksi ini bisa dinyatakan dengan salah satu dari 3 ukuran :

1. Output produksi 2. Hari operasi

3. Proyek pendapatan

4. Depresiasi per unit produk = B – SVN/(estimasi jangka waktu umur produksi dalam unit-unit)

Jumlah angka tahun = Umur aktiva (Umur Aktiva +1) atau

Dt = n-t+1 (P-SV)t S

(17)

26 Dengan S = 1+2+…+(n-1)+n ; atau S = n(n+1) 2 Ket : T = tahun

Dt = biaya depresiasi tiap tahun P = harga awal

SV = nilai sisa

Referensi

Dokumen terkait

Menurut laporan kebebasan beragama yang dirilis Setara Isntitut tahun 2011; tidak hanya kelompok-kelompok minotritas non muslim yang menjadi sasaran kebijakan

Aktiva Bersih Terikat Permanen, adanya pembatasan sumber daya secara permanent dari penyumbang dalam pemanfaatan atau penggunaan oleh organisasi, tetapi organisasi diizinkan

sama halnya dengan Hafid dan Rithaudin (2010:162) mengemukakan bahwa teknik lemparan ini terdiri atas dua cara, yaitu sebagai berikut. 1) Berdiri dengan kedua kaki sejajar,

Lomba majalah dinding ini kelanjutan dari pelatihan mading. Tujuan diadakan lomba majalah dinding ini adalah sebagai motivasi siswa supaya dalam pembuatan majalah

Kondisi DMA Danau Towuti terus menurun di awal tahun 1997 dan mencapai level terendah 316.41 m MSL pada tanggal 14 Nopember 1997, disebabkan oleh 2 faktor, pertama adalah faktor

berjarak 1,1 km dari desa Turen, pondok pesantren ini telah berdiri sejak tahun 1965, yang menjadikan budaya masyarakat desa-desa sekitar lokasi pondok pesantren berkiblat ke

Sekretariat Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Halaman 11 dari

Ringkasan hasil penilaian yang telah dilaku- kan oleh validator terhadap RPP disajikan pada Tabel 5, yang menunjukkan bahwa skor rata-rata seluruh aspek dari seluruh validator