3. METODE PENELITIAN
3.1 Model Analisis
Untuk menguji hipotesis yang telah disebutkan, hubungan antara variabel- variabel yang diteliti dinyatakan dalam model analisis dalam gambar 3.1 sebagai berikut:
Model Analisis
Gambar 3.1. Model Analisis Sumber : Hasil Olahan Penulis
Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda. Model persamaannya adalah sebagai berikut:
CARi,t = α + β1CSRIi,t-1 + β2ROAi,t-1 + β3FSIZEi,t-1 + β4DERi,t-1 + β5MSHAREi,t-1
+ ε (3.1)
Keterangan:
CAR adalah respon investor perusahaan i pada periode t
α adalah konstanta persamaan regresi Variabel Independen
Corporate Social Responsibility (CSR)
Variabel Kontrol a. Return on Asset b. Ukuran Perusahaan c. Debt to Equity Ratio d. Market Share
Variabel Dependen Respon Investor
(CAR)
CSRIi,t-1 adalah Corporate Social Responsibility Index perusahaan i pada periode t-1
ROAi,t-1 adalah Return on Asset perusahaan i pada periode t-1
FSIZEi,t-1 adalah ukuran perusahaan i pada periode t-1
DERi,t-1 adalah Debt to Equity Ratio perusahaan i pada periode t-1
MSHAREi,t-1 adalah market share perusahaan i pada periode t-1
ε adalah perkiraan kemungkinan error
1.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 2.1 Definisi Operasional Variabel
VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL SKALA
Respon Investor
Respon investor adalah reaksi investor atas suatu informasi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan. Scott (2012). Respon investor ini diukur dengan Cummulative Abnormal Return (CAR). Cummulative Abnormal Return adalah total perubahan persentase harga saham setelah menyesuaikan perubahan pergerakan pasar saham dan resiko sistematis perusahaan. (Groening &
Kanuri, 2013). Perhitungan ini menggunakan metode market adjusted model seperti pada penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Muid (2011), Hendarto & Purwanto (2012), Arya &
Zhang (2009), Karuniawan & Nugrahanti (2012), Junaedi (2005). Dalam penelitian ini, harga saham perusahaan dan pasar akan diambil selama 100-128 hari untuk mendapatkan nilai α dan β, dan nilai abnormal return selama 11 hari dengan periode peristiwa t-5, t0, dan t+5 pada saat perusahaan menerbitkan laporan keuangan.
Berikut ini rumus untuk menghitung return (R),
Rasio
abnormal return (AR) dan cummulative abnormal return (CAR):
1. Mengestimasi hubungan return perusahaan (Rit) dengan return pasar (Rmt) untuk mendapatkan β dan konstanta
Rit = αi + βiRmt + εit
2. Menghitungabnormal return (AR) ARit = Rit – (αi + βiRmt)
3. Menghitung cummulative abnormal return (CAR)
CARit = ∑ARit
CSRI (Corporate Social
Responsibility Index)
CSR adalah aktivitas dan bentuk tanggung jawab perusahaan atas dampak operasional pada masyarakat sekitar, baik dampak positif dan negatif pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. (Marsden, 2001 dalam Dahlsurd, 2008).
CSR diukur berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh GRI Index 3.1, yaitu setiap item kriteria CSR pada checklist diberi nilai 1 bila diungkapkan dan diberi nilai nol jika tidak diungkapkan. Nilai tersebut akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan nilai perusahaan dan akan dibagi dengan jumlah kriteria yang ada. Cara perhitungan tersebut juga digunakan dalam penelitian Cheng & Christiawan (2011), Karim, Mukhtaruddin, Marwah, Abukosim, & Saftiana (2013), Karagiorgos (2010), Istianingsih & Zulni (2013), diukur dengan:
𝐶𝑆𝑅𝐼 =∑ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎
Rasio
ROA ROA adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
Rasio
(Return on Asset)
atas jumlah aset yang dimiliki (Almilia, Shonhadji, & Angraini, 2009). ROA diukur dengan:
𝑅𝑂𝐴 =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
FSIZE Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan (Aryani, 2011). Dihitung dengan menggunakan logarithm (log) total asset mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hamid, Akash, Asghar & Ahmad (2011), Yilmaz (2013) dan Peng & Yang (2014)
𝐹𝑆𝐼𝑍𝐸 = log 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
Rasio
DER
(Debt to Equity Ratio)
DER adalah rasio yang membandingkan antara total kewajiban dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan pada akhir tahun (Juniarti & Sentosa, 2009). DER diukur dengan:
𝐷𝐸𝑅 =𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Rasio
MSHARE Market Share adalah deskripsi posisi perusahaan dalam sektor industrinya (O’Regan & Nicholas, 2002). Market Share diukur dengan:
𝑀𝑆𝐻𝐴𝑅𝐸 =𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖
Rasio
(Sumber Data : Hasil Olahan Penulis) 3.3 Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa daftar perusahaan dalam kelompok big cap di BEI dan CSR disclosure dalam laporan tahunan perusahaan. Sedangkan data kuantitatif berupa market capitalization tahun 2008-2012, laba bersih, total aset, total kewajiban, total ekuitas, sales perusahaan, sales industri, harga saham harian dan IHSG selama 128 hari per tahun. Sumber data yang diambil adalah data sekunder yang diperoleh dari
laporan tahunan perusahaan pada situs BEI, situs perusahaan dan Osiris, fact book, dan Yahoo! Finance.
3.4 Instrumen dan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, berupa laporan tahunan perusahaan, harga saham harian, IHSG, dan fact book.
3.5 Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk dalam kelompok non-big capitalization di BEI.
3.6 Sampel dan Teknik Sampling
Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, artinya populasi yang akan dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu. Menurut Yocelyn & Christiawan (2012), terdapat tiga jenis tingkatan kapitalisasi pasar di Indonesia, yaitu small cap, medium cap, dan big cap.
Untuk perusahaan yang mempunyai market capitalization kurang dari 1 triliun rupiah dikategorikan sebagai small cap, sedangkan medium cap jika jumlah market capitalization yang dimiliki kurang dari 5 triliun rupiah, dan sisanya masuk dalam kategori perusahaan big cap (Junaedi, 2008 dalam Kurniawan, Tan & Linuwih, 2013) . Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan yang memiliki market capitalization antara 1 triliun hingga 2,5 triliun rupiah tahun 2008-2012 di BEI. Alasan penelitian memberi batas hingga 2,5 triliun rupiah sesuai dengan referensi dalam Kurniawan, Tan & Linuwih (2013) dan untuk menghindari kebiasan dengan batas minimum big-cap.
b. Tidak masuk dalam kelompok perusahaan big cap di fact book tahun 2009- 2013.
c. Mempublikasikan laporan tahunan secara lengkap dengan periode pelaporan yang berakhir pada tanggal 31 Desember.
d. Memiliki data harga saham harian perusahaan dan IHSG selama 100-128 hari.
3.7 Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan non-big cap periode 2008-2012.
3.8 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan model regresi berganda dengan bantuan software Statistic for Social Science (SPSS) versi 20 untuk mengetahui pengaruh CSR yang diproksikan melalui GRI Index terhadap respon investor yang diproksikan melalui cummulative abnormal return. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan adalah:
1. Mempersiapkan data penelitian
Menetapkan kriteria-kriteria sampel yang akan digunakan dan kemudian mengumpulkan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Membuat analisa statistik deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian. Melalui statistik deskriptif dapat diperoleh deskripsi mengenai variabel penelitian yaitu mean, maximum atau nilai tertinggi, minimum atau nilai terendah, median, dan standar deviasi.
3. Melakukan uji asumsi klasik a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah error masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dapat dilihat dengan menganalisa penyebaran data yang digambarkan dengan titik pada garis diagonal. Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal maka digunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov terhadap masing-masing variabel.
Kriterianya adalah:
Jika probabilitas > 0,05, maka uji normalitas terpenuhi atau distribusinya normal
Jika probabilitas < 0,05, maka maka uji normalitas tidak terpenuhi atau distribusinya tidak normal
b. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara data periode t dengan data pada periode t-1. Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi autokorelasi. Metode yang digunakan untuk melakukan uji autokorelasi adalah Durbin Watson. Kriteria pengujiannya adalah jika angka Durbin Watson 0-2, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari error term. Jika variance dari error term adalah tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah jika terjadi homoskedastisitas. Metode yang digunakan untuk melakukan pengujian ini adalah Metode Glejser. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas ditentukan dari nilai signifikansi β.
Jika signifikansi β < 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas
Jika signifikansi β > 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas d. Uji Multikolinearitas
Digunakan untuk menguji apakah terjadi hubungan korelasi antara variabel independen dalam model regresi ini. Model regresi yang baik seharusnya tidak boleh terjadi korelasi diantara variabel independen sehingga koefisien regresinya dapat ditentukan dan memperkecil standar error. Uji ini bertujuan untuk menghindari kebiasan dalam pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial variabel independen terhadap variabel dependen.
Metode yang digunakan untuk melakukan uji multikolinearitas ini adalah menggunakan variance inflation factor (VIF) dan Tolerance (TOL). Dengan kriteria sebagai berikut:
Jika VIF suatu variabel > 10 atau TOL mendekati 0, maka terjadi multikolinearitas.
Jika VIF suatu variabel < 10 atau TOL mendekati 1 maka tidak terjadi multikolinearitas.
a. Koefisien determinasi (R2)
digunakan untuk menunjukkan tingkat persentase atau proporsi seberapa besar seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Nilai R2 dapat dipercaya jika F signifikan.
b. Uji F
digunakan untuk melihat signifikansi variabel-variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen. Uji F ini ditentukan dari nilai probabilitas (angka sig/significance), yaitu:
Jika angka significance > 0,05 atau > 0,1, secara keseluruhan variabel tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
Jika angka significance < 0,05 atau < 0,1, secara keseluruhan variabel mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
5. Melakukan uji hipotesis a. Uji T
digunakan untuk menguji signifikansi variabel independen secara individual terhadap variabel dependen dengan asumsi variabel lainnya bersifat konstan. Kriterianya adalah:
Jika nilai sig. > 0,05 atau > 0,1 maka varibael independen secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
Jika nilai sig. < 0,05 atau < 0,1 maka variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
6. Menganalisa dan membahas hasil dan menarik kesimpulan dari hipotesis