• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KABUPATEN / KOTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KABUPATEN / KOTA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROFIL KABUPATEN / KOTA

KOTA SINGARAJA

BALI

(2)

KOTA SINGARAJA

ADMINISTRASI

Profil Wilayah

Kota Singaraja merupakan bagian dari wilayah administrasi Kabupaten Buleleng.

Berdasar pengamatan di lapangan, pola permukiman di kota Singaraja ini telah mengarah pada perkotaan dengan tingkat heterogenitas yang cukup tinggi.

Batas-batas administratif kota Singaraja adalah :

Sebelah Utara : Laut Bali

Sebelah Selatan : desa Gitit

Sebelah Timur : desa Kerobokan

Sebelah Barat : Desa Pemaron

Orientasi Wilayah

Secara geografis kota Singaraja terletak di 8º3’40” - 8º23’00” LS dan 114º25’55” - 115º27’28” BT.

Secara administratif, Kota Singaraja terbagi menjadi 18 kelurahan dan 1 desa, yaitu kelurahan Banyuasri, kelurahan Kaliuntu, kelurahan Kampung Anyar, kelurahan Kampung Bugis, kelurahan Kampung Kajanan, kelurahan Kampung baru, kelurahan Banjar Bali, kelurahan Banjar Jawa, kelurahan Banyuning, kelurahan Astina, kelurahan Kencdran, kelurahan Singaraja, kelurahan Liligundi, kelurahan Paket agung, kelurahan Banjar Tegal, kelurahan Bratan, kelurahan Penarukan, kelurahan Sukasada, Desa Baktiseraga.

Kondisi topografi di wilayah Singaraja ini berada pada ketinggia antara 10-500 m dpl dengan morfologi lahan dataran yang memiliki sudut lereng 0-5% pada ketinggian 0- 40 m dan perbukitan dengn sudut lereng 5-30% pada ketinggian 40-1400 m.

Bila ditinjau secara geologis, wilayah ini merupakan perlapisan batuan hasil letusan gunung berapi yang terjadi pada masa yang berlainan. Batuan tersebut pada umumnya terdiri dari breksi, lava dan tufa kecuali sepanjang pantai Utara yang tersusun dari endapan alluvial. Sedangkan jenis tanah pada wilayah ini adalah tanah Regosol dengan tekstur sabagian besar dalam kategori tekstir sedang.

Secara klimatologisnya, di daerah pantai minimla 1.250 mm dan di daerah pegunungan maksimal 2.500 mm.

Luas seluruh wilayah Kota Singaraja adalah 27,89 km2 pada tahun 2002 yang terdiri dari lahan sawah seluas 844,15 km2, tegal/huma seluas 464,46 km2, perkebunan

(3)

seluas 121 km2, pekerangan seluas 1063,46 km2, Kuburan seluas 6,61 km2 dan lain- lain seluas 216,09 km2.

PENDUDUK

Jumlah, Kepadatan dan Pertumbuhan Penduduk

Penduduk Kota Singaraja berdasarkan dari Statistik Buleleng 2003 berjumlah 82.527 jiwa dengan kepadatan 3.200 jiwa/ km2 dan rata-rata pertumbuhan penduduknya mencapai 1,01%/th.

Dari data kependudukan di atas maka Kota Singaraja dapat digolongkan kepada Kelas Kota Kecil, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Kecil adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 20.000 sampai 100.000 jiwa.

Sebaran Penduduk

Sebagai kota yang memiliki kecenderungan penduduk yang tinggi dan dpat melayani seluruh wilayah perencanaan serta dalam skala regional serta didukug oleh adanya fasilitas dan prasarana, pola pergerakan enduduk pada umumnya bergerak menuju ke kawasan niaga yang berada pada di sepanjng jalan Ahmad Yani, Diponegoro dan sekitarnya yang merupakan pusat pertokoan.

Disamping pergerakan intra wilyah, pola pergerakan penduduk juga mengarah ke luar wilayah dengan skala pergerkan sedang dan rendah yang didominasi pergherakan ke tempat wisata seperti Lovina dan bahkan ke luar kabupaten Buleleng sendiri.

EKONOMI

Nilai PDRB didapatkan dari 9 sektor perekonomian utama yang ada pada Kota Singaraja yaitu sektor:

1. Pertanian

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi

6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa

SARANA DAN PRASARANA PERMUKIMAN Komponen Air Bersih

Tingkat pelayanan yang dapat dicapai oleh PDAM sampai tahun 1997 yaitu 72,92%

dari jumlah penduduk di kota Singaraja. Sumber air untuk PDAM diperoleh dari beberapa sumber yaitu :

1. Padang Bulia I dengan kapasitas 7 lt/detik.

2. Padang Bulia II dengan kapasitas 3 lt/detik.

3. Bengkiang Sidem I dengan kapasitas 10 lt/detik.

4. Bengkiang Sidem II dengan kapasitas 5 lt/detik.

5. Pangkung Dalam dengan kapasitas 50 lt/detik.

6. Mumbul dengan kapasitas 175 lt/detik.

7. Nagasepeha dengan kapasitas 3 lt/detik.

Perluasan jaringan pipa distribusi air bersih dari PDAM diarahkan ke kawasan yang berdekatan dengan garis patai, yaitu di sisi Selatan Kota Singaraja, dimana

(4)

kandungan garam pada air tanah semakin meninggi, disitulah arah perluasan jaringan air distribusi air bersih dari PDAM dilakukan.

Tabel 3. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA SINGARAJA

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk

1. Jumlah penduduk Jiwa 82.527 2. Jumlah pelanggan Jiwa 81.530 3. Penduduk terlayani % 72,92 II. Data Sumber

1. Nama pengelola : PDAM Kab Buleleng Cab. Singaraja 2. Sistem : -

3. Sistem sumber : sumber air permukaan

4. Kapasitas sumber Lt/dt 253,00 III. Data Produksi

1. Kapasitas produksi Lt/dt 393,00 2. Kapasitas desain Lt/dt 491,25 3. Kapasitas pasang Lt/dt - 4. Produksi aktual m3/th 6.695.443 IV. Data Distribusi

1. Sistem distribusi : gabungan dengan reservoir

2. Kapasitas distribusi Lt/dt - 3. Asumsi kebutuhan air Lt/org/hr 7.014.795

4. Ratio kebutuhan % -

5. Air terjual m3/th 5.398.429 6. Air terdistribusi m3/th 6.695.443 7. Total penjualan air Rp - 8. Cakupan pelayanan air % 89,02 9. Cakupan penduduk Jiwa 81.530 10. Jumlah mobil tangki Unit - V. Data Kebocoran

1. Kebocoran administrasi % - 2. Kebocoran teknis % 19,37

Sumber : data

Dari data tersebut di atas diperoleh jumlah pelanggan air bersih di Kota Singaraja adalah 81.530 jiwa. Namun jika dianalisis lebih lanjut jumlah ini ternyata melebihi jika dibandingkan dengan cakupan pelayanan air yang sebesar 72,92% dari jumlah penduduk atau sekitar 60.179 jiwa.

Dengan asumsi kebocoran yang diperbolehkan untuk Kota Sedang sebesar 15%, dan kebutuhan ideal adalah 100 liter/orang/hari, maka kebutuhan air bersih untuk Kota Singaraja disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4. DATA KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA SINGARAJA Kapasitas Produksi

Eksisting Jumlah Penduduk

(jiwa) Lt/dt Lt/hr

Kebutuhan Ideal Kota Sedang

(lt/org/hr)

Kebutuhan

Total (lt/hr) Selisih (lt/hr)

82.527 393 33.955.200 100 8.200.527 25.754.673

Sumber : analisis

Dari tabel tersebut diatas, maka Kota Singaraja dengan jumlah penduduk 82.527 jiwa, membutuhkan air bersih sebesar 8.200.527 liter/hari. Jumlah ini didapatkan dari jumlah penduduk x 100 liter/orang/hari. Namun PDAM Kota Singaraja sudah dapat memproduksi sebanyak 33.955.200 liter/hari. Sehingga mempunyai kelebihan kapasitas produksi sebanyak 25.754.673 liter/hari, atau 298,09 liter/detik.

(5)

Tabel 5. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA SINGARAJA

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Pelayanan Penduduk

1. Jumlah penduduk Jiwa 82.527 2. Jumlah pelanggan Jiwa 81.530 3. Penduduk terlayani % 72,92 II. Data Tarif

1. Rumah tangga Rp -

2. Niaga Rp -

3. Industri Rp -

4. Instansi Rp -

5. Sosial Rp -

Tarif rata-rata Rp -

III. Data Konsumen

1. Jumlah sambungan Unit 15.128 2. Jumlah sambungan rumah Unit - 3. Jumlah sambungan rumah tangga Unit 15.066 4. Jumlah sambungan niaga Unit 1.199 5. Jumlah sambungan industri Unit 10 6. Jumlah sambungan sosial Unit 325 7. Jumlah sambungan instansi Unit 10

8. Terminal air Unit -

9. Hidran umum Unit -

10. Kran umum Unit -

11. Konsumsi rumah tangga Jiwa 75.330*) 12. Konsumsi non rumah tangga Jiwa - 13. Jumlah jiwa/sambungan rumah Jiwa/SR - 14. Jumlah jiwa/hidran umum Jiwa/unit - 15. Tingkat pelayanan umum % - IV. Data Administrasi

1. Keuangan Rp -

2. Efisiensi penagihan % -

3. Jumlah pegawai Orang -

4. SLA Rp -

5. RPD Rp -

6. Jangka waktu pinjaman SLA Tahun - 7. Jangka waktu pinjaman RPD Tahun -

Sumber : data

*) Analisis

Untuk konsumsi rumah tangga belum didapatkan data yang akurat, tapi dapat diasumsikan dengan jumlah 5 jiwa/SR. Dengan jumlah sambungan rumah tangga sebanyak 15.066 unit maka didapatkan asumsi jumlah konsumsi rumah tangga sebanyak 75.330 jiwa.

Komponen Persampahan

Permasalahan sampah timbul karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan penduduk, pola konsumsi masyarakat dan perilaku penduduk, aktifitas fungsi kota, kepadatan penduduk dn bangunan serta kompleksitas problem transportasi. Faktor tersebut akan memberikan pengaruh pad jumlah timbulan sampah dan komposisi sampah.

Produksi sampah di kota Singaraja sampai tahun 1997 mencapai 240 m3/hari, yang bersal dari permukiman penduduk sebesar 70,8%, pasar 14,6% dan dari pohon- pohon di pinggir jaln 8%. Dari keseluruhan sampah yang dihasilkan dapat diangkut ke TPA dengan truck pengangkut.

(6)

Pengelolaan sampah diolakukan dengan sistem Controlled Landfill.

Di kota Singaraja terdapat 6 buh transfer depo yaitu di kelurahan Kampung Baru, Kampung Kajanan, Banjar Abli, Kelurahan paket gung dan kellurahan Banyuasri.

TPA wilayah Singaraja berada di desa Bukulan, kecamatan sawan seluas 0,82 Ha yag merupakan tanah milik PEMDA Buleleng dan berjarak 8 km dari pusat kota.

Tabel 6. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SINGARAJA

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Pengumpulan Sampah

1. Nama pengelola : DKP Kabupaten. Buleleng 2. Sistem : integrated system

3. Jumlah penduduk Jiwa 82.527 Lt/org/hr 206.317,50 4. Asumsi produksi sampah

m3/hr 206,32 5. Jumlah sampah m3/hr 240 6. Jumlah pelayanan m3/hr - 7. Cakupan layanan geografis Ha -

8. Cakupan layanan penduduk Jiwa - 9. Ilegal dumping : sedang

II. Data TPA

1. Jumlah pelayanan TPA m3/hr 240 2. Nama TPA : Bungkulan, Kec. Sawan

3. Status TPA : Milik Pemda

4. Luas TPA Ha 0,82

5. Kapasitas m3 -

6. Umur Tahun -

7. Sistem :Controlled Landfill

8. Jarak ke permukiman Km 8

9. Incenerator Unit -

10. Nama pengelola : - III. Data Peralatan TPA

1. Bulldozer Unit -

2. Back hoe Unit -

3. Loader Unit -

4. Shovel Unit -

5. Water tank Unit -

Sumber : data

Dengan asumsi timbulan sampah untuk kota sedang sebesar 3 liter/orang/hari, maka kebutuhan komponen persampahan Kota Singaraja disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 7. KEBUTUHAN KOMPONEN SAMPAH KOTA SINGARAJA Jumlah

Penduduk (jiwa)

Timbulan Sampah Kota Sedang

(lt/org/hr)

Perkiraan Timbulan Sampah Total (m3/hr)

Sampah yang Terangkut

(m3/hr)

Selisih (m3)

82.527 3 206,32 - -

Sumber: Analisis

Data mengenai sampah yang terangkut untuk Kota Singaraja belum tersedia.

Dengan demikian tidak dapat dianalisis berapa besar jumlah sampah yang belum mendapatkan perlakuan.

Tabel 8. DATA PENGANGKUTAN DAN PEMBIAYAAN SAMPAH

(7)

DI KOTA SINGARAJA

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Transportasi Persampahan

1. Jumlah pelayanan terangkut m3/hr 240 Jumlah kendaraan

Truk Unit 4

Arm roll Unit -

Compactor Unit -

2.

Pick up Unit -

Jumlah peralatan

Gerobak Unit -

3.

Container Unit 4

4. Transfer depo Unit 6

5. Jumlah TPS Unit -

II. Data Pembiayaan

1. Retribusi Rp -

2. Biaya pembuangan Rp -

3. Biaya pengangkutan Rp -

4. Biaya pengumpulan Rp -

5. Biaya satuan Rp -

6. Biaya operasional dan pemeliharaan Rp -

Sumber : data

Komponen Sanitasi / Limbah Cair

Kota Singaraja saat ini dengan jumlah penduduk sebesar 82.527 jiwa diasumsikan akan menghasilkan timbulan sampah sejumlah 16.505 Lt/org/hr.

Tabel 9. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR DI KOTA SINGARAJA

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Sanitasi On Site

1. Jumlah penduduk Jiwa 82.527 2. Asumsi produksi limbah Lt/org/hr 16.505

3. Kapasitas IPLT - -

4. Jumlah septik tank Unit -

5. Cubluk Unit -

6. Cakupan on site - - 7. Jumlah komunal MCK unit - 8. Jumlah komunal septik tank Unit - II. Data Tarif Pelayanan Sanitasi

1. Tarif penyedotan Rp - 2. Dasar penyedotan Rp - III. Data Alat Angkut Sanitasi

1. Jumlah truk tinja Unit - 2. Kondisi truk tinja : -

IV. DATA IPLT 1. Nama IPLT : -

2. Kapasitas IPLT m3/bln

3. Nama Pengelola IPLT : - 4. Nama IPAL : -

5. Lokasi : -

6. Operasional angkut : -

Sumber : data

Komponen Drainase

(8)

Tabel 10. DATA DRAINASE DI KOTA SINGARAJA

NO. URAIAN SATUAN BESARAN

I. Data Pengelolaan Drainase

1. Nama Pengelola : Sub Dinas Cipta Karya Kota Bengkulu

2. Anggaran Rp

3. Cakupan pelayanan % 4. Cakupan penduduk Jiwa 5. Peresapan air hujan : -

6. Stasiun pompa air Unit 7. Kolam retensi Unit II. Data Saluran Drainase

1. Curah hujan mm/th

2. Total panjang saluran Km 50,28 3. Panjang saluran primer Km 34,39 4. Panjang saluran sekunder Km 8,38 5. Panjang saluran tersier Km 7,51 6. Kondisi saluran baik %

7. Kondisi saluran sedang % 8. Kondisi saluran rusak % III. Data Genangan

1. Luas genangan Ha 2. Tinggi genangan m 3. Lama genangan Jam 4. Frekuensi genangan /tahun

Sumber : data

Komponen Jalan

Struktur jarigan jalan di kota Singaraja meliputi : 1. Jaringan jalan Arteri, yaitu:

Jalan Ahmad Yani

Jalan Surapati

Jalan WR Supratman

Jalan Diponegoro

Jalan Sudirman

Jalan Imam Bonjol

Jalan Gajahmada

Jalan Ngurah Rai

Jalan Pramuka

Jalan Udayana

Jalan Mayor Metra

Jalan ke Denpasar

2. Jaringan Jalan Kolektor Sekuder, yaitu :

Jalan Serma Karma

Jalan Laksamana

Jalan Pahlawan

Jalan Veteran

Jalan Wisnu

Jalan Gempol

Jalan setia budi

Jalan Sam Ratulangi

Jalan Komodo

Jalan Dewi Sartika

Jalan Kartini

Jalan Merak

Jalan Pulau Timur

Jalan Menjangan

Jalan Skip, dan

Jalan Jatayu

3. Jaringan Jalan Lokal Primer dan Sekunder, yaitu semua prasarana jalan yang tersebar di seluruh permukiman penduduk.

Gbr Aktivitas di ruas jalan Diponegoro

Gambar

Tabel 3. DATA PENGELOLAAN AIR BERSIH DI KOTA SINGARAJA
Tabel 5. DATA PELAYANAN AIR BERSIH DI KOTA SINGARAJA
Tabel 6. DATA PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SINGARAJA
Tabel 9. DATA PENGELOLAAN SANITASI/LIMBAH CAIR   DI KOTA SINGARAJA
+2

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, yang menjadi persoalan dalam ritual setiap tarekat yang ada adalah bahwa hampir mayoritas ritual tarekat mencitrakan Tuhan dalam bentuk atau citra laki-laki dan

Sikap Wanita Mengenai Resiko profesi yang mereka jalani memiliki tingkat resiko yang tinggi, dengan beragam cedera yang mungkin ditimbulkan, bahkan resiko

Oleh karena itu peneliti mencoba membahas tentang “Analisis Implementasi Produk Deposito Mudharabah melalui Pendekatan Maqashid Syariah” Serta mengangkat judul

Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode Gap Analysis yang bertujuan untuk melakukan analisis dan perbandingan terhadap teknologi yang

a) Kawasan wisata Rawa Jombor dan Bukit Sidagora dari Rawa Jombor pengunjung dapat melakukan aktivitas diantaranya melihat atau menikmati pemandangan dari

Keluarga merupakan unit terkecil dalam suatu masyarakat, terdiri dari dua atau lebih orang yang dihubungkan oleh ikatan darah, pernikahan atau adopsi, dan tinggal bersama,

Pada penelitian deskriptif kualitatif ini ditelusuri level berpikir geometri Van Hiele pada bangun datar segitiga dari seorang mahasiswa program studi pendidikan matematika

• Penerimaan maupun pengeluaran listrik dan air tidak dicatat sebagai pendapatan maupun biaya untuk menyajikan Pendapatan dan Beban secara lebih riil.. • Untuk keperluan