Dodik Ariyanto, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Managing Editor
I G.A Eka Damayanthi, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia Ayu Aryista Dewi, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Editorial Board
I G. A.M Asri Dwija Putri, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia Ni Putu Sri Harta Mimba, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
Dewa Gede Wirama, Faculty of Economics and Business, Udayana University, Bali-Indonesia
E-Journal Akuntansi [e-ISSN 2302-8556] is an electronic scientific journal published online once a month. E-Journal Akuntansi aims to improve the quality of science and channel the interest of sharing and dissemination of knowledge for scholars, students, practitioners, and the observer of science in accounting. E-Journal Akuntansi accept the results of studies and research articles In the field of financial accounting, auditing, management accounting, government accounting, accounting information systems, taxation, behavioral accounting, bank accounting and rural credit institutions which have not been published in other media.
Vol.26, No.1, Januari 2019
Published: 2019-01-14
Artikel
Pengaruh Penggunaan SIA dan TI Terhadap Kinerja Individual dengan Kemampuan Teknik Pemakai sebagai Pemoderasi
Putu Maya Fransisca Rahayu, I Dewa Gede Dharma Suputra 1 - 29
Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada Nilai Perusahaan dengan Likuiditas Sebagai Variabel Moderasi
Ida Bagus Adi Putra, Ida Bagus Putra Astika 30 - 57
Pengaruh Leverage, Bonus Plan, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas pada Praktik Perataan Laba
Made Anggi Adeliana Dewi, I Ketut Suryanawa 58 - 84
Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, dan Risiko Bisnis Terhadap Nilai Perusahaan
Ida Ayu Puspita Trisna Dewi, I Ketut Sujana 85 - 110
Opinion Shopping Sebagai Pemoderasi Pengaruh Financial Distress Pada Opini Audit Going Concern
Ni Putu Purnami Eka Yanti, A. A. N. B. Dwirandra 111 - 145
Pengaruh Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Publik, Motivasi, dan Kecerdasan Adversity Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik
Putu Vicky Yuliana Paramita S, Maria Mediatrix Ratna Sari 146 - 174
Analisis Volume untuk Perbandingan Minat Investor Disekitar Ex-Dividend Date pada Emiten Kategori LQ-45 Tahun 2017
Byantoro Istahargyo, Made Gede Wirakusuma 175 - 190
Pengaruh Kecukupan Modal pada Profitabilitas Dengan Good Corporate Goveranance Sebagai Variabel Pemoderasi
Ida Ayu Bintang Gesaputri, Anak Agung Gede Putu Widanaputra 191 - 220
Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Kualitas Pelayanan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan WPOP
Ni Luh Putu Yunika Antari, Ni Luh Supadmi 221 - 250
Pengaruh Rasio Keuangan Pada Financial Distress Perusahaan Ritel Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ni Wayan Agustini, Ni Gusti Putu Wirawati 251 - 280
Pengaruh Kemampuandan Keterlibatan Pengguna Pada Efektifitas SIA Dengan Budaya Organisasi Sebagai Pemoderasi
Putu Pande Ryan Ananta Astika Putra, I Gst. Ayu Made Asri Dwija Putri 281 - 309
Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Pengetahuan Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Fiskus Pada Kepatuhan WPOP
Ni Putu Yunita Sari, I Ketut Jati 310 - 339
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak WPOP di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar
Pengaruh Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Pada Nilai Perusahaan dengan Transparansi Sebagai Variabel Pemoderasi
Made Caesar Juliartha Nugraha, Putu Ery Setiawan 398 - 425
Self Esteem Dan Group Cohesiveness Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Anggaran Pada Budgetary Slack
Anak Agung Ngurah Bagus Dwiprayuda, I Dewa Wiratmaja 426 - 453
Kepuasan Kerja dan Integritas sebagai Pemoderasi Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Kinerja Karyawan
A.A Bagus Surya Nayaka, I Made Sadha Suardikha 454 - 483
Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Free Cash Flow dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen
I Kadek Edi Rian Trisna, Gayatri Gayatri 484 - 509
Pengaruh Intellectual Capital, Corporate Social Responsibility Disclosure pada Kinerja Pasar (Studi Perusahaan Perbankan Di BEI)
Kadek Novia Suastyani, I Gede Ary Wirajaya 510 - 535
Pengaruh Love of Money, Machiavellian, Idealisme dan Religiusitas pada Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi
Ida Ayu Gde Intan Kusumawathi Nikara, Ni Putu Sri Harta Mimba 536 - 562
Pengaruh Profesionalisme dan Time Budget Pressure Pada Kualitas Audit Dengan Fee Audit Sebagai Variabel Pemoderasi
Ayu Alit Cita Dewi, I Wayan Ramantha 563 - 590
Pengaruh Manajemen Laba Pada Agresivitas Pajak dan Implikasinya Terhadap Nilai Perusahaan
Made Dika Diatmika, I Made Sukartha 591 - 621
Sistem Pengendalian Intern Memoderasi Pengaruh Komitmen Organisasi, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Pada Ketepatanwaktu Pelaporan Keuangan
Baiq Dwi Apryana Eristanti, Hermanto Hermanto, I Nym Nugraha Ardana Putra 622 - 650
Pengalaman Auditor dan Kepuasan Kerja Sebagai Pemoderasi Pengaruh TBP dan Profesionalisme Pada Kualitas Audit
I Gusti Diah Agung Prabawati Suteja, Ni Luh Sari Widhiyani 651 - 681
Pengaruh Kompetensi Karyawan dan Teknologi Informasi pada Kualitas Laporan Keuangan LPD Dengan Pendidikan Sebagai Pemoderasi
A.A. Sg. Istri Pradnya Paramitha, Ida Bagus Dharmadiaksa 682 - 708
Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Sistem Pelaporan dan Partisipasi Masyarakat Pada Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
I Made Agus Suma Arta, Ni Ketut Rasmini 709 - 735
Pengaruh Likuiditas Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur
Pengaruh Kemampuan Teknik Personal, Keterlibatan Pemakai, Pendidikan dan Pelatihan pada Efektivitas Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
I Gusti Ngurah Wahyu Wira Satria, I Nyoman Wijana Asmara Putra 763 - 790
Pengaruh Kecukupan Modal, Penyaluran Kredit dan Ukuran Perusahaan Pada Profitabilitas Dengan Risiko Kredit Sebagai Pemoderasi
AA Trisha Dewi Parasthiwi, IGN Budiasih 791 - 820
Pengaruh Profesionalisme Dan Time Budget Pressure Pada Kinerja Auditor Dengan Motivasi Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi
Made Irna Wikanadi, Ketut Alit Suardana 821 - 850
sebanyak 30-35 halaman termasuk referensi JUDUL (maksimal 15 kata menggunakan huruf besar)
Nama Penulis 1 Nama Penulis 2
1Identitas Institusi, Provinsi, Negara
alamat e-mail lengkap Penulis 1
2Identitas Institusi, Provinsi, Negara
ABSTRAK
Judul Artikel. Abstrak bahasa Indonesia ( ≈ 75-150 kata). Abstrak sebaiknya terdiri dari latar belakang masalah (satu kalimat, boleh tidak ada), tujuan penelitian, metode penelitian ringkas, hasil utama temuan termasuk fakta-fakta baru, simpulan utama, dan keberartiannya atau implikasi.
Kata kunci: kata kunci dipisah dengan titik koma; (setidaknya ada 3-5 kata kunci)
PENDAHULUAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Pendahuluan intinya berisi uraian masalah atau alasan penelitian atau pernyataan logis yang mengarah ke hipotesis atau tema pokok. Bagian Pendahuluan seharusnya terdiri dari:
• Alenia pertama ditulis rata kiri, margin atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, kanan 3cm, spasi double.
• Latar belakang umum penelitian (tips: usahakan maksimum satu paragraf);
• State of the art atau kajian singkat literatur penelitian lainnya (sebelumnya) yang mirip untuk menjustifikasi kebaruan / novelty penelitian dalam artikel ini (tips: satu hingga dua
paragraf);
• Pustaka acuan di bagian state of the art penelitian sebelumnya harus mutakhir, relevan, dan asli (pustaka primer) ulasan pustaka tidak terlalu ekstensif;
• Gap analysis atau pernyataan kesenjangan atau kebaruan atau novelty berdasarkan state of
the art (pernyataan kesenjangan sebaiknya mengandung dua unsur, yaitu dari sisi penting tidaknya riset dan apa keunikan atau kebaruan riset ini dibanding riset2 sebelumnya);
• Hipotesis (kalau ada) dinyatakan tidak selalu tersurat dan tidak perlu dalam bentuk kalimat tanya.
Proporsi Pendahuluan 15-20% dari total panjang artikel.
METODE PENELITIAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Setiap langkah dinyatakan, termasuk jumlah ulangan, semua teknik/prosedur dinyatakan (sebut nama jika bakuan, atau uraian jika prosedur baru atau dimodifikasi), hindari bentuk kalimat perintah dalam menguraikan prosedur; kurang baik jika menuliskan “Penelitian ini merupakan penelitian bersifat deskriptif…” atau…..
atau wawancara atau kuesioner, cara mengukur tolok ukur kinerja; metode yang sudah umum tidak perlu dituliskan secara detil, tetapi cukup merujuk ke buku acuan.
Proporsi Metode 15-20% dari total panjang artikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Hasil disajikan secara bersistem dapat dilihat di „tujuan penelitian’ atau „hipotesis‟ dan harus didukung oleh olahan data dan ilustrasi yang baik. Narasi angka dalam tabel atau ilustrasi tidak diperlukan; setiap gambar dan tabel harus diacu di dalam teks begitu juga sebaliknya; pada pengacuan gambar atau tabel, jangan menggunakan kata-kata lokasi “di
atas” atau “di bawah”, contoh hindari/tidak boleh: “Berdasarkan Gambar 1 di atas….”,
“… disajikan di Tabel 3 berikut ini: …”; Pastikan memeriksa hal-hal berikut dalam hasil
dan pembahasan:
1. tercerminkah kecendekiaan penulis? 2. logiskah argumentasi penulis?, 3. bagaimana penulis mengaitkan dengan pendapat atau hasil penelitian lain?, 4. bagaimana mengaitkan antara hasil yang diperoleh dan konsep dasar dan atau hipotesis?, 5. adakah implikasi hasil penelitian baik teoretis maupun penerapan?, bermanfaatkah tafsiran penulis?, 6. adakah keterbatasan temuan?, 7. adakah spekulasi yang berlebihan?
Tabel 1. Analisis Data
Nomor Informan Keterangan
1. Bapak Hamid Kepala desa 2. Ibu Siti Sekretaris desa
3. Bapak Robi Camat
Sumber: dijelaskan, tahun
Gambar 1. Judul Gambar
Perhatikan: Tabel tidak ada garis vertikal untuk table dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10.
Judul gambar diletakkan di bawah, tengah. Sumber gambar diletakkan di bawah rata kiri dengan jarak 1 (satu) spasi dengan ukuran 10
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan grafik), yaitu:
• Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut tabel) Contoh: Tabel
2. (merupakan tabel ke dua)
• Tabel diberi judul di atas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara judul tabel dengan tabel 1 (satu) spasi.
• Sedapat mungkin tabel disajikan dalam satu halaman yang sama. Apabila table lebih dari 1 halaman dan terpaksa harus diputus, maka dapat dilanjutkan dengan halaman berikutnya namun diberi keterangan lanjutan dan diberi judul tabel, dan judul kolom (kepala tabel). • Penulisan data dengan angka desimal menggunakan tanda koma (,)
• Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan nomor urut gambar). Contoh: Gambar 2. (merupakan gambar ke dua)
Proporsi Hasil Dan Pembahasan 40-60% dari total panjang artikel. SIMPULAN (tidak boleh ada sub bab atau penomoran)
Simpulan memuat simpulan penelitian, saran dan atau implikasi penelitian; jangan
membahas lagi HASIL di bagian kesimpulan; biasanya dituliskan dalam satu paragraf, hindari daftar simpulan dalam bentuk bullet/angka.
Tuliskan Saran dalam satu paragraf setelah paragraf berisi Simpulan, tetapi masih dalam satu sub-bab di Simpulan. Judul sub bab Simpulan tidak boleh “Simpulan dan
Saran” atau tidak boleh “Penutup”, tetapi cukup “Simpulan”.
Author disarankan menggunakan aplikasi pengutipan ( ) yang sudah kami sediakan
di halaman website.
Referensi menggunakan style American Psychological Association 6th Edition sebagai pedoman penulisan daftar referensi.
REFERENSI
Chabrak, N., & Craig, R. (2013). Student Imaginings, Cognitive Dissonance and Critical Thinking. Critical Perspectives on Accounting, 24(2), 91–104.
https://doi.org/10.1016/j.cpa.2011.07.008
Cyan, M. R., Koumpias, A. M., & Martinez-vazquez, J. (2016). The determinants of tax morale in Pakistan. Journal of Asian Economics, 47, 23–34.
https://doi.org/10.1016/j.asieco.2016.09.002
Kusdewanti, A. I., Setiawan, A. R., Kamayanti, A., & Mulawarman, A. D. (2014). Akuntansi Bantengan: Perlawanan Akuntansi Indonesia Melalui Metafora Bantengan dan Topeng Malang. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 5(1), 149–169.
Lehman, G. (2014). Moral Will, Accounting and the Phronemos. Critical Perspectives on
Accounting, 25(3), 210–216. https://doi.org/10.1016/j.cpa.2013.10.004
Mulawarman, A. D. (2007). Melampaui Pilihan Keberpihakan: Pada UMKM atau Ekonomi Rakyat. In Seminar Regional Tinjauan Kritis Rancangan Undang-Undang tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah.
Triyuwono, I. (2003). Kearifan Lokal: Internalisasi “Sang Lain” dalam Dekonstruksi Pengukuran Kinerja Manajemen. In I. Triyuwono & A. E. Yustika (Eds.), Emansipasi
Nilai Lokal Ekonomi dan Bisnis Pascasentralisasi Pembangunan (pp. 155–173). Malang:
Bayumedia.
Rajawali Pers.
Jumlah referensi tidak perlu banyak yang penting adalah mutu pustaka acuan (primer, mutakhir, relevan), Daftar Rujukan minimal 80% berupa pustaka terbitan 10 tahun terakhir.
Unsur-unsur penulisan referensi harus lengkap, meliputi:
JURNAL :nama penulis, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, halaman awal- halaman akhir (untuk jurnal),
BUKU: nama penulis, tahun terbit, judul buku, nama penerbit, kota terbit (untuk buku), dan lain- lain.
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
DOI: https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i01.p06
146
Pengaruh Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Publik, Motivasi, dan Kecerdasan Adversity Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik
Putu Vicky Yuliana Paramita S1 Maria Mediatrix Ratna Sari2
1,2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Akuntan publik berperan dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan. Minat masyarakat untuk menjadi seorang akuntan publik masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat mahasiswa akuntansi non reguler menjadi akuntan publik yang diukur dari persepsi mahasiswa, motivasi diri, serta kecerdasan adversity. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa akuntansi non reguler angkatan 2015 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Penentuan sampel menggunakan metode non probability sampling dengan teknik sampling jenuh. Jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 158 orang. Metode pengumpulan data dilakukan metode survey dengan teknik kuesioner yang diukur menggunakan skala likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi mahasiswa, motivasi diri , dan kecerdasan adversity memiliki pengaruh yang positif terhadap minat mahasiswa akuntansi non reguler Universitas Udayana menjadi akuntan publik.
Kata kunci: persepsi mahasiswa, motivasi diri, kecerdasan adversity, minat menjadi akuntan publik.
ABSTRACT
Public accountants play a role in improving the quality and credibility of financial information. The interest of the people to become a public accountant, is still low. This study aims to determine the interest of non-regular accounting students to become public accountants as measured by student perceptions, self-motivation, and adversity intelligence. This research was conducted on 2015 non-regular accounting students at the Faculty of Economics and Business at Udayana University. Determination of samples using non-probability sampling method with saturated sampling technique. The number of respondents used in this study was 158 people. Data collection method is carried out by a survey method with questionnaire techniques that are measured using a Likert scale. The results of this study indicate that the variables of student perception, self motivation, and adversity intelligence have a positive influence on the interest of non-regular accounting students at Udayana University to become public accountants.
Keywords: student perception, self motivation, adversity intelligence, interest in becoming a public accountant.
PENDAHULUAN
Globalisasi seperti saat ini, semua negara dituntut untuk lebih berkembang. Termasuk juga Indonesia sebagai salah satu negara yang selalu nmengikuti
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
147 perkembangan zaman. Tentu saja hal tersebut berpengaruh dalam penyajian laporan keuangan. Dengan adanya kemajuan zaman seperti sekarang ini sudah pasti dituntut untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam setiap penyajian laporan keuangan dan hal ini merupakan bagian dari tanggungjawab akuntan publik. Akuntan publik dapat dikatakan elemen penting untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang transparan, akuntabel, dan perekonomian yang bebas dari kecurangan serta penipuan yang bersifat kecurangan.
Praktik akuntansi di Indonesia sejatinya sudah ada sejak zaman kolonial. Dimana pada masa itu, profesi akuntan dipegang oleh akuntan Belanda dan beberapa akuntan Indonesia. Pendidikan tata buku juga diajarkan di sekolah-sekolah formal pada tingkat Sekolah Menengah. Namun profesi akuntan publik sendiri mulai berkembang pada tahun sekitar 1967, 1968 yaitu pada saat pemerintahan mulai mengeluarkan undang-undang tentang penanaman modal asing. Sejak saat itu profesi akuntan publik terus mengalami perkembangan hingga saaat ini.
Secara umum, setelah melalui pendidikan S1, sarjana akuntansi mempunyai berbagai alternatif pilihan. Baik melanjutkan untuk mengikuti pendidikan profesi akuntansi atau melanjutkan ke jenjang akademik S2 maupun langsung berkecimpung dalam dunia kerja. Dalam dunia kerja sendiri, terdapat berbagai alternatif profesi yang dapat dijalankan oleh sarjana akuntansi, misalnya sebagai akuntan publik, akuntan pendidik, akuntan pemerintah atau akuntan perusahaan.
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
148 Profesi akuntan publik bertanggungjawab untuk menaikkan tingkat keandalan laporan keuangan perusahaan, sehingga masyarakat memperoleh informasi keuangan yang handal sebagai dasar pengambilan keputusan. Guna menunjang profesionalismenya sebagai akuntan publik maka auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Akuntan publik berperan dalam peningkatan kualitas dan kredibilitas informasi keuangan, serta mendorong peningkatan good corporate governance.
Tabel 1.
Jumlah Akuntan Profesional Negara ASEAN yang Terdaftar dan Jumlah Penduduk tahun 2015
Sumber : IAI 2015
Pertumbuhan jumlah akuntan publik di Indonesia jika ditinjau dari segi kuantitas bisa dikatakan tergolong rendah apabila dibandingkan dengan Negara lainnya di ASEAN. Perkembangan jumlah akuntan profesional di Negara-Negara ASEAN dapat dilihat pada Tabel 1.
No Negara Jumlah Akuntan Profesional per
Januari 2015
Jumlah Penduduk dalam ribuan 1 Brunei 56 406,2 2 Kamboja 291 14.962,6 3 Indonesia 24.587 248.818,1 4 Laos 176 6.644,0 5 Malaysia 31.185 29.948,0 6 Myanmar 1.948 61.568,0 7 Filipina 18.214 99.384,5 8 Singapura 28.891 5.399,2 9 Thailand 62.739 68.251,0 10 Vietnam 9.800 89.708,9 Total 178.517 625.090,5
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
149 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah profesi akuntan di Indonesia relatif masih rendah karena jumlah akuntan profesional di Negara Indonesia menduduki peringkat keempat terbanyak setelah Negara Thailand, Malaysia, dan Singapura. Hal ini sangat disayangkan mengingat jumlah penduduk di Indonesia merupakan yang terbesar yaitu mencapai kurang lebih 249 juta penduduk namun hanya memiliki akuntan profesional yang terdaftar sejumlah 24.587 orang. Apabila dibandingkan dengan Negara Thailand, Malaysia, dan Singapura, Negara Indonesia seharusnya memiliki potensi yang lebih besar dalam meningkatkan jumlah akuntan profesional karena didukung oleh banyaknya jumlah penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat masyarakat Indonesia khususnya lulusan akuntansi untuk menjadi seorang akuntan publik masih rendah. Rendahnya perkembangan jumlah akuntan publik di Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi minat seorang lulusan akuntansi untuk tidak menjadikan profesi akuntan publik dalam pilihan karirnya. Motivasi merupakan suatu dorongan yang akan timbul dari dalam diri seseorang untuk dapat mencapai semua rencana maupun keinginan yang dikehendakinya.
Landasan teori yang mendasari penelitian ini adalah teori motivasi. Saat ini banyak teori motivasi yang berkembang, namun yang banyak dianut sampai sekarang adalah teori kebutuhan (Hadiprasetyo dan Sagoro, 2014). Dasar dari teori ini menyatakan bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi segala kebutuhannya.
Minimnya minat para mahasiswa untuk menjadi akuntan publik karena profesi akuntan publik kurang diminati kalangan muda dan fresh graduate
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
150 (sarjana baru). Faktor yang mempengaruhi sedikitnya minat lulusan mahasiswa akuntansi untuk menjadi akuntan publik yaitu anggapan risiko akuntan publik yang ditanggung sangat besar sedangkan penghasilannya tidak sesuai dengan beban risiko yang ditanggung oleh akuntan publik. Risiko yang dimaksud adalah akuntan publik harus mampu menjaga independensi dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan yang diaudit (Fitria, 2016)
Banyaknya persyaratan yang harus ditempuh bagi para mahasiswa sebelum ataupun sesudah menjadi akuntan publik juga menjadi penyebab kurangnya minat untuk menjadi akuntan publik. Namun akhir-akhir ini pemerintah berupaya untuk mengurangi persyaratan-persyaratan yang sekiranya memberatkan agar banyak lulusan mahasiswa nanti dapat memilih karir menjadi akuntan publik. Diantaranya yaitu diadakan ujian langsung sertifikasi untuk menjadi akuntan publik, sehingga pada mahasiswa akuntansi yang sudah lulus sarjana dapat langsung mengikuti ujian tersebut tanpa harus mengiktui pendidikan profesi akuntansi. Namun tentu saja persiapan yang dibutuhkan harus lebih ekstra dibanding yang sudah mengikuti pendidikan profesi akuntansi. (Arifianto, 2014)
Persepsi seseorang akan suatu hal dapat mempengaruhi pemikiran orang tersebut. Dalam hal ini persepsi mahasiswa akuntansi mengenai profesi akuntan publik. Carol Wade dan Carol Travis (2007:194) berpendapat bahwa persepsi merupakan proses pengaturan dan penerjemahan informasi sensorik oleh otak. Persepsi dapat dikatakan merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
151
ekstern. Apabila seseorang mempunyai persepsi yang positif akan sesuatu hal
maka cenderung akan mendukung hal tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila seseorang mempunyai persepsi yang negatif akan sesuatu hal maka cenderung untuk menghindari hal tersebut.
Menurut Sardiman (2005) motivasi diri adalah suatu motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi diri juga juga dapat disebut motivasi internal. Dalam kehidupan sehari-hari motivasi diri dibutuhkan karena dapat menyemangati diri seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Seseorang yang mempunyai motivasi diri yang kuat akan sesuatu hal pasti cenderung akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hal tersebut. Sehingga ia akan melakukan apapun untuk mencapai hal yang diinginkannya. Motivasi diri dapat digambarkan dengan kemauan untuk maju, kemampuan dalam mengambil inisiatif dan bersikap efektif, serta kemampuan dalam menghadapi kegagalan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki motivasi diri yang kuat untuk menjadi seorang akuntan publik, pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai keinginannya tersebut.
Kecerdasan adversity adalah suatu konsep mengenai kualitas pribadi yang dimiliki seseorang untuk menghadapi berbagai kesulitan dan dalam usaha mencapai kesuksesan di berbagai bidang dalam hidupnya (Paul G Stolz, 2000: 9).
Adversity Intelligence menginformasikan pada individu mengenai kemampuannya
dalam menghadapi sebuah keadaan atau situasi yang sulit dan kemampuan untuk mengatasinya, meramalkan individu yang mampu dan tidak mampu menghadapi
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
152 kesulitan, meramalkan mereka yang akan melampaui dan mereka yang akan gagal melampauin harapan-harapan atas kinerja dan potensi yang dimiliki, dan meramalkan individu yang akan menyerah dan yang akan bertahan dalam menghadapi kesulitan. dengan kata lain, kecerdasan adversity mempengaruhi minat mahasiswa secara positif. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan adversity yang tinggi, maka ia akan memiliki semangat yang tinggi serta mampu menghadapi setiap kesulitan dan tantangan yang muncul dalam persyaratan untuk menjadi seorang akuntan publik.
Menurut (Dewi, 2018) minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu objek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada objek tersebut. Namun apabila objek tersebut tidak menimbulkan rasa senang, maka seseorang itu tidak akan memiliki minat pada objek tersebut. Minat memiliki pengaruh yang cukup kuat dalam pencapaian prestasi pada suatu pekerjaan, jabatan atau karir. Suatu pekerjaan tentunya tidak dapat terselesaikan dengan baik apabila seseorang tidak memiliki minat untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut (Dewi, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh Arifianto (2014) yang meneliti tentang Pengaruh Motivasi Diri Dan Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Persamaan penelitian ini dengan penelitian relevan adalah sama sama menggunakan motivasi diri dan persepsi mengenai profesi akuntan publik sebagai variabel independennya dan minat
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
153 mahasiswa menjadi akuntan publik sebagai variabel dependennya. Perbedaan dengan penelitian relevan adalah dalam penelitian ini menambahkan kecerdasan adversitas sebagai variabel independennya dan perbedaannya juga terdapat dalam lokasi penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana. Hasil dari penelitiannya adalah motivasi diri dan persepsi mengenai profesi akuntan publik berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi akuntan publik.
Hasil penelitian Fitria (2016) menunjukkan bahwa persepsi dan minat mahasiswa jurusan akuntansi fakultas ekonomi terhadap profesi akuntan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap profesi akuntan publik. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Rachman (2012) menjelaskan bahwa motivasi berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi untuk berprofesi sebagai akuntan publik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada sebagian mahasiswa, apabila diberikan pertanyaan mengenai minat menjadi akuntan publik, mereka masih menyatakan enggan untuk mengambil profesi tersebut.
Robbins dan Judge (2009:173) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menfsirkan kesan -kesan indera mereka agar memberi makna bagi lingkungan mereka. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tetapi ada berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya tersebut. Teori motivasi yang diungkapkan oleh Robbins (2011)
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
154 menyatakan bahwa sikap seseorang terbentuk dari tiga komponen salah satunya cognitive component yaitu merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki oleh seseorang yang akan mempengaruhi minat seseorang terhadap terhadap profesi yang akan dijalani. Apabila seseorang mempunyai persepsi yang positif akan sesuatu hal, maka cenderung akan mendukung hal tersebut . Begitu pula sebaliknya apabila seseorang mempunyai persepsi yang negatif akan sesuatu hal maka cenderung untuk menghindari hal tersebut. Setiap individu dalam mempersepsikan mengenai profesi akuntan publik bermacam-macam. Ada yang mempersepsikan mengenai akuntan publik itu positif maupun negatif sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi keinginannya untuk berprofesi sebagai akuntan publik.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diana (2015) menyatakan bahwa persepsi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Dimana mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi yang berhubungan dengan akuntan baik secara formal maupun informal. Informasi tersebut dapat memberikan persepsi yang berbeda dari kenyataan yang obyektif. Cara individu dalam pengambilan dan kualitas dari pilihan terakhir mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka (Robbis dan Judge, 2009:173). Dalam hal ini, Mahasiswa akuntansi akan memilih profesi tertentu karena dia mempunyai persepsi yang baik terhafap profesi tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut: H1 : Semakin tinggi persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik maka
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
155 Menurut Sardiman (2005), motivasi diri adalah suatu motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi diri juga juga dapat disebut motivasi internal. Dalam kehidupan sehari-hari motivasi diri dibutuhkan karena dapat menyemangati diri seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Seseorang yang mempunyai motivasi diri yang kuat akan sesuatu hal pasti cenderung akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hal tersebut. Sehingga ia akan melakukan apapun untuk mencapai hal yang diinginkannya. Motivasi diri dapat digambarkan dengan kemauan untuk maju, kemampuan dalam mengambil inisiatif dan bersikap efektif, serta kemampuan dalam menghadapi kegagalan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki motivasi diri yang kuat untuk menjadi akuntan publik, pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai keinginannya tersebut.
Motivasi diri dapat digambarkan dengan suatu kemauan untuk maju, bertindak efektif, serta kemampuan dalam menghadapi suatu kegagalan yang dialami. Mahasiswa akuntansi yang mempunyai motivasi yang kuat untuk menjadi akuntan publik pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai keinginannya tersebut. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Arifianto (2014) menyatakan bahwa motivasi diri berpengaruh positif terhadap minat menjadi akuntan publik pada mahasiswa prodi akuntansi fakultas ekonomi universitas negeri yogyakarta. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis kedua yang diajukan adalah sebagai berikut:
H2 : Semakin tinggi motivasi diri mahasiswa maka semakin tinggi minat
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
156 Kecerdasan Adversity juga mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. (Adversity Intelligence) adalah suatu konsep mengenai kualitas pribadi yang dimiliki seseorang untuk menghadapi berbagai kesulitan dan dalam usaha mencapai kesuksesan di berbagai bidang dalam hidupnya (Paul G Stolz, 2000: 9). Adversity Intelligence menginformasikan pada individu mengenai kemampuannya dalam menghadapi sebuah keadaan atau situasi yang sulit dan kemampuan untuk mengatasinya, meramalkan individu yang mampu dan tidak mampu menghadapi kesulitan, meramalkan mereka yang akan melampaui dan mereka yang akan gagal melampauin harapan-harapan atas kinerja dan potensi yang dimiliki, dan meramalkan individu yang akan menyerah dan yang akan bertahan dalam menghadapi kesulitan. dengan kata lain, kecerdasan adversity mempengaruhi minat mahasiswa secara positif. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan adversity yang tinggi, maka ia akan memiliki semangat yang tinggi serta mampu menghadapi setiap kesulitan dan tantangan yang muncul dalam persyaratan untuk menjadi seorang akuntan publik. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis ketiga yang diajukan adalah sebagai berikut:
H3 : Semakin tinggi kecerdasan adversity mahasiswa maka semakin tinggi minat
mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan pendekatan kuantitatif yang berbentuk asosiatif. Metode penelitian kuantiatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan positivisme dimana data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2017). Penelitian berbentuk asosiatif
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
157
Minat Menjadi Akuntan Publik (Y) H1 + H2 + H3 + Persepsi Mahasiswa (X1) Motivasi Diri (X2) Kecerdasan Adversity (X3)
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Kerangka konseptual akan dijelaskan dalam Gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian
Sumber : Data diolah, 2018
Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program S1 Non Reguler Universitas Udayana yang beralamat di Jalan P.B. Sudirman Denpasar. Alasan yang mendasari dipilihnya lokasi ini karena penelitian ini merupakan studi empiris pada mahasiswa jurusan akuntansi non reguler angkatan 2015 yang segala aktivitasnya dilaksanakan di Kampus Sudirman, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Non Reguler Universitas Udayana menjadi Akuntan Publik yang dipengaruhi oleh persepsi mahasiswa, motivasi diri dan kecerdasan adversity.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa (X1),
motivasi diri (X2) dan kecerdasan adversity (X3). Sedangkan variabel terikat
dalam penelitian ini adalah minat menjadi akuntan publik (Y). skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode skala Likert. Skala
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
158 Likert menggunakan empat skor dengan penilaian Skor empat untuk jawaban sangat setuju dengan kode SS, Skor tiga untuk jawaban setuju dengan kode S, Skor dua untuk jawaban tidak setuju dengan kode TS, dan Skor satu untuk jawaban sangat tidak setuju dengan kode STS.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa nama-nama mahasiswa akuntansi program S1 non regular angkatan 2015, indikator-indikator yang terdapat dalam kuesioner. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa skor atau jawaban dari pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. Sedangkan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang telah disebar kepada seluruh mahasiswa akuntansi non reguler angkatan 2015 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan akuntansi semester 6 angkatan 2015 yang berjumlah 158 orang. Alasan peneliti memilih mahasiswa akuntansi pada tingkatan tersebut karena mahasiswa pada semester 6 telah memiliki rencana atau pemikiran alternatif mengenai apa yang akan mereka lakukan setelah kelulusannya serta mereka telah memiliki bayangan untuk memilih karir yang mereka inginkan. Populasi mahasiswa akuntansi angkatan 2015 dijelaskan dalam Tabel 2.
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
159
Tabel 2.
Jumlah Mahasiswa Aktif Akuntansi Non Reguler Angkatan 2015 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana
Jumlah Mahasiswa 184
Non Aktif 8
Lulus 18
Cuti 0
Total Mahasiswa Aktif 158
Sumber: Data diolah, 2018
Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan jumlah populasi. Metode penentuan sampel yang dipilih non probability sampling dengan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. (Sugiyono,2017:85). Metode pengumpulan data yang digunakanadalam penelitianainiaadalah metode survey dengan teknik kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada mahasiswa akuntansi Program Non Reguler Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis regresi linier berganda, Sebelum melakukan pengujian regresi, terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar data yang akan dimasukkan dalam model regresi telah memenuhi ketentuan dan syarat dalam regresi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini mencakup uji normalitas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas. Model regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut.
Y= α + β1X1 + β2X2 +e =……….(1)
Keterangan:
Y : Minat Menjadi Akuntan Publik
α : Konstanta
β1 - β 2 : Koefisien Regresi
X1 : Persepsi
X2 : Motivasi Diri
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
160
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini responden penelitian dibagi ke dalam beberapa karakteristik, yaitu berdasarkan jenis kelamin serta berdasarkan usia. Berikut merupakan data mengenai karakteristik responden penelitian yang termuat dalam Tabel 3.
Tabel 3.
Karakteristik Responden
Sumber : Data diolah, 2018
Jenis kelamin responden dapat digunakan sebagai suatu acuan ketegasan dan keterlibatan yang mempengaruhi emosi untuk mengambil suatu keputusan. Berdasarkan Tabel 3. dapat dilihat bahwa sebagian besar responden penelitian ini adalah wanita yaitu sebanyak 68 orang dan pria sebanyak 47 orang. Usia responden menggambarkan tingkat kedewasaan seseorang dalam melakukan suatu aktivitas yang akan mempengaruhi emosi untuk mengambil suatu keputusan. Berdasarkan Tabel 3. dapat dilihat bahwa yang menjadi responden dengan jumlah tertinggi yaitu pada usia 20 tahun sebanyak 59 orang dan pada usia 21 tahun sebanyak 56 orang.
Suatu instrumen yang valid ditunjukkan dengan r Pearson Correlation ≥ 0,30. Pada Tabel 4. menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai koefisien
NO Karakteristik Responden Jumlah
Orang Persentase (%) 1 Jenis Kelamin Wanita 68 59% Pria 47 41% Total 115 100% 2 Usia 21 56 49% 20 59 51% Total 115 100%
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
161 korelasi dengan skor total seluruh item pernyataan lebih besar dari 0,30. Hal ini menunjukkan butir-butir pernyataan dalam instrumen penelitian tersebut valid.
Tabel 4. Hasil Uji Validitas
Variabel Indikator Pearson Correlation Keterangan
Persepsi Mahasiswa (X1) X1.1 0,623 Valid X1.2 0,707 Valid X1.3 0,804 Valid X1.4 0,655 Valid X1.5 0,719 Valid Motivasi Diri (X2) X2.1 0,488 Valid X2.2 0,634 Valid X2.3 0,480 Valid X2.4 0,521 Valid X2.5 0,632 Valid X2.6 0,706 Valid X2.7 0,562 Valid X2.8 0,700 Valid X2.9 0,729 Valid X2. 10 0,726 Valid Kecerdasan Adversity (X3) X3.1 0,380 Valid X3.2 0,654 Valid X3.3 0,774 Valid X3.4 0,769 Valid Minat Menjadi Akuntan Publik (Y) Y.1 0,511 Valid Y.2 0,478 Valid Y.3 0,656 Valid Y.4 0,677 Valid Y.5 0,574 Valid Y.6 0,753 Valid Y.7 0,344 Valid Y.8 0,412 Valid Y.9 0,375 Valid
Sumber : Data diolah, 2018
Hasil uji validitas instrumen penelitian yang disajikan pada tabel diatas menunjukkan bahwa semua instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian, yaitu: persepsi mahasiswa, motivasi diri, kecerdasan adversity, dan minat menjadi akuntan publik memiliki nilai koefisien korelasi di atas 0,30 sehingga seluruh indikator yang digunakan dinyatakan valid.
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu pengukuran kembali terhadap gejala yang sama. Suatu instrument dikatakan
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
162 reliabel apabila instrument tersebut telah beberapa kali digunakan untuk mengukur objek yang sama dan menghasilkan data atau jawaban yang sama dari waktu ke waktu. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Persepsi Mahasiswa (X1) 0,740 Reliabel
Motivasi Diri (X2) 0,793 Reliabel
Kecerdasan Adversity (X3) 0,718 Reliabel
Minat Menjadi Akuntan Publik (Y) 0,761 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2018
Suatu instrument dikatakan reliabel apabila instrument tersebut mempunyai nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70 (>0,70). Hasil uji reliabilitas yang ditampilkan dalam Tabel 5. menunjukkan bahwa setiap variabel memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,70 (>0,70). Semua variabel dalam penelitian ini adalah reliabel dan pernyataan dalam kuesioner layak digunakan sebagai alat ukur.
Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Sign t hitung > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya (Santoso, 2001).
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 115
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation .91586221
Most Extreme Differences
Absolute .077
Positive .049
Negative -.077
Kolmogorov-Smirnov Z .830
Asymp. Sig. (2-tailed) .497
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
163 Berdasarkan hasil uji normalitas yang ditampilkan pada Tabel 6. diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,497 dimana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.
Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji yang digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF (Varian Inflation Factor) dan Tolerance pada proses regresi biasa, jika keduanya mendekati 1 atau besaran VIF kurang dari 10 maka model tidak terkena multikolinieritas. Berdasasrkan hasil pengujian multikolinearitas dapat diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 7.
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Colinearity Statistic
Tolerance VIF
X1 0,434 2,305
X2 0,280 3,571
X3 0,491 2,037
Sumber: Data diolah, 2018
Hasil pengujian pada Tabel 7. menunjukkan bahwa nilai tolerance pada masing-masing variabel lebih besar dari 10% (0,1), demikian pula dengan nilai VIF masing-masing variabel yang lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan antara variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas.
Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residu satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Apabila model suatu regresi mengandung gejala heterokedastisitas, maka hasil yang diberikan akan menyimpang. Untuk
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
164 mengetahui apakah sebuah regresi memiliki indikasi heterokedastisitas, maka masalah tersebut bisa dideteksi dengan menggunakan uji Glejser Test. Jika probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pada model regresi tidak mengandung masalah heterokedastisitas . Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8.
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Sig. Keterangan
X1 0,098 Lolos Uji
X2 0,112 Lolos Uji
X3 0,828 Lolos Uji
Sumber : Data diolah, 2018
Tabel 8. menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki nilai signifikan lebih besar dari 0,05 sehingga model regresi pada penelitian ini tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel motivasi karir, motivasi kualitas, motivasi sosial, dan biaya pendidikan terhadap minat mahasiswa akuntansi mengikuti pendidikan profesi akuntansi. Hasil analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) X1 X2 X3 17,470 0,409 0,175 0,199 1,010 0,064 0,050 0,090 0,478 0,325 0,155 17,294 6,430 3,512 2,220 0,000 0,000 0,001 0,028 R R2 Adjusted R2 0,857 0,734 0,727 Sumber: Data diolah, 2018
Berdasarkan perhitungan analisis regresi linear berganda, maka didapatkan hasil persamaan regresi sebagai berikut:
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
165 Y=17,470+0,409X1+0,175X2+0,199X3+e
Berdasarkan persamaan tersebut, maka pengaruh persepsi mahasiswa, motivasi diri, kecerdasan adversity pada minat menjadi akuntan publik dapat diartikan yaitu diketahui konstanta besarnya 17,470 mengandung arti jika persepsi mahasiswa (X1), motivasi diri (X2), dan kecerdasan adversity (X3) dianggap
konstan pada angka 0, maka nilai pada minat menjadi akuntan publik (Y) adalah sebesar 17,470. Nilai koefisien β1 sebesar 0,409 mempunyai arti bahwa jika
variabel persepsi mahasiswa (X1) meningkat, maka akan menyebabkan
peningkatan pada minat menjadi akuntan publik (Y), dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan. Nilai koefisien β2 sebesar 0,175 mempunyai arti
bahwa jika variabel motivasi diri (X2) meningkat, maka akan menyebabkan
peningkatan pada minat menjadi akuntan publik (Y), dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan. Nilai koefisien β3 sebesar 0,199 mempunyai arti
bahwa jika variabel kecerdasan adversity (X3) meningkat, maka akan
menyebabkan peningkatan pada minat menjadi akuntan publik (Y), dengan asumsi variabel bebas lainnya dianggap konstan.
Berdasarkan Tabel 9. menunjukkan bahwa koefisien determinasi yaitu nilai
adjusted R2 adalah 0,727. Hasil tersebut memiliki arti bahwa pengaruh variabel persepsi mahasiswa, motivasi diri, serta kecerdasan adversity pada minat menjadi akuntan publik adalah sebesar 72,7%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 27,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model penelitian.
Uji kelayakan model bertujuan untuk mengetahui kelayakan model regresi linier berganda sebagai alat analisis yang menguji variabel bebas memiliki
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
166 pengaruh terhadap variabel terikat. Model dalam penelitian dikatakan layak apabila nilai probabilitas signifikansinya < 0,05. Hasil uji kelayakan model (uji F) dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10.
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 263,559 3 87,853 101,980 0,000
Residual 95,624 111 0,861
Total 359,183 114
Sumber: Data diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 10. hasil uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 101,980 dengan nilai signifikansi 0,000. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi mahasiswa, motivasi diri, dan kecerdasan adversity pada minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Sehingga model penelitian dikatakan layak digunakan sebagai model regresi.
Uji t dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas (X) yang digunakan dalam model regresi memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Apabila nilai signifikansinya > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), dan apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Hasil uji hipotesis (uji T) dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11.
Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
Variabel thitung sig. Hasil Hipotesis
Persepsi Mahasiswa 6,430 0,000 H1 Diterima
Motivasi Diri 3,512 0,001 H2 Diterima
Kecerdasan Adversity 2,220 0,028 H3 Diterima
Sumber : Data diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 11. maka hasil pengujian secara parsial masing-masing variabel independen terhadap dependen dapat dijabarkan sebagai berikut.
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
167 Pengujian pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel persepsi mahasiswa berpengaruh positif terhadap minat mahasiswa akuntansi non reguler menjadi akuntan publik. Signifikansi pengaruh persepsi mahasiswa pada minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik dapat diketahui dengan membandingkan nilai tsig dengan α (0,05). Diketahui bahwa nilai thitung persepsi
mahasiswa (X1) sebesar 6,430 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi persepsi mahasiswa mengenai profesi akuntan publik maka semakin tinggi minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Dengan demikian, H1 diterima.
Robbins dan Judge (2009:173) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menfsirkan kesan -kesan indera mereka agar memberi makna bagi lingkungan mereka. Persepsi seseorang tidak timbul begitu saja, tetapi ada berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Faktor itulah yang menyebabkan mengapa dua orang yang melihat sesuatu mungkin memberi interpretasi yang berbeda tentang yang dilihatnya tersebut. Teori motivasi yang diungkapkan oleh Robbins (2011) menyatakan bahwa sikap seseorang terbentuk dari tiga komponen salah satunya cognitive component yaitu merupakan keyakinan dari informasi yang dimiliki oleh seseorang yang akan mempengaruhi minat seseorang terhadap terhadap profesi yang akan dijalani. Apabila seseorang mempunyai persepsi yang positif akan sesuatu hal, maka cenderung akan mendukung hal tersebut . Begitu pula sebaliknya apabila seseorang mempunyai persepsi yang negatif akan sesuatu hal
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
168 maka cenderung untuk menghindari hal tersebut. Setiap individu dalam mempersepsikan mengenai profesi akuntan publik bermacam-macam. Ada yang mempersepsikan mengenai akuntan publik itu positif maupun negatif sehingga secara tidak langsung dapat mempengaruhi keinginannya untuk berprofesi sebagai akuntan publik.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Diana (2015) menyatakan bahwa persepsi berpengaruh terhadap pemilihan karir sebagai akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi. Dimana mahasiswa selama belajar di perguruan tinggi menerima informasi yang berhubungan dengan akuntan baik secara formal maupun informal. Informasi tersebut dapat memberikan persepsi yang berbeda dari kenyataan yang obyektif. Cara individu dalam pengambilan dan kualitas dari pilihan terakhir mereka sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi mereka (Robbis dan Judge, 2009:173). Dalam hal ini, Mahasiswa akuntansi akan memilih profesi tertentu karena dia mempunyai persepsi yang baik terhafap profesi tersebut.
Pengujian pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel motivasi diri berpengaruh positif terhadap minat menjadi akuntan publik pada mahasiswa akuntansi non reguler . Signifikansi pengaruh motivasi diri pada minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik dapat diketahui dengan membandingkan nilai tsig dengan α (0,05). Diketahui bahwa nilai thitung motivasi diri (X2) sebesar 3,512
dengan signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi motivasi diri mahasiswa maka semakin tinggi minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Dengan demikian, H2 diterima.
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
169 Menurut Sardiman (2005), motivasi diri adalah suatu motif-motif (daya penggerak) yang menjadi aktif dan berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dari diri individu sudah terdapat dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi diri juga juga dapat disebut motivasi internal. Dalam kehidupan sehari-hari motivasi diri dibutuhkan karena dapat menyemangati diri seseorang untuk mencapai apa yang diinginkannya. Seseorang yang mempunyai motivasi diri yang kuat akan sesuatu hal pasti cenderung akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hal tersebut. Sehingga ia akan melakukan apapun untuk mencapai hal yang diinginkannya. Motivasi diri dapat digambarkan dengan kemauan untuk maju, kemampuan dalam mengambil inisiatif dan bersikap efektif, serta kemampuan dalam menghadapi kegagalan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki motivasi diri yang kuat untuk menjadi akuntan publik, pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai keinginannya tersebut.
Motivasi diri dapat digambarkan dengan suatu kemauan untuk maju, bertindak efektif, serta kemampuan dalam menghadapi suatu kegagalan yang dialami. Mahasiswa akuntansi yang mempunyai motivasi yang kuat untuk menjadi akuntan publik pasti akan selalu berusaha sebaik mungkin agar dapat mencapai keinginannya tersebut.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Arifianto (2014) menyatakan bahwa motivasi diri berpengaruh positif terhadap minat menjadi akuntan publik pada mahasiswa prodi akuntansi fakultas ekonomi universitas negeri yogyakarta. Pengujian pada hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel kecerdasan
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
170 menjadi akuntan publik. Signifikansi pengaruh kecerdasan adversity pada minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik dapat diketahui dengan membandingkan nilai tsig dengan α (0,05). Diketahui bahwa nilai thitung kecerdasan adversity (X3) sebesar 2,220 dengan signifikansi sebesar 0,028. Nilai signifikansi
sebesar 0,028 < 0,05 maka hipotesis diterima. Hasil tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi kecerdasan adversity mahasiswa maka semakin tinggi minat mahasiswa akuntansi menjadi akuntan publik. Dengan demikian, H3 diterima.
Kecerdasan Adversity juga mempengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik. (Adversity Intelligence) adalah suatu konsep mengenai kualitas pribadi yang dimiliki seseorang untuk menghadapi berbagai kesulitan dan dalam usaha mencapai kesuksesan di berbagai bidang dalam hidupnya (Paul G Stolz, 2000: 9). Adversity Intelligence menginformasikan pada individu mengenai kemampuannya dalam menghadapi sebuah keadaan atau situasi yang sulit dan kemampuan untuk mengatasinya, meramalkan individu yang mampu dan tidak mampu menghadapi kesulitan, meramalkan mereka yang akan melampaui dan mereka yang akan gagal melampauin harapan-harapan atas kinerja dan potensi yang dimiliki, dan meramalkan individu yang akan menyerah dan yang akan bertahan dalam menghadapi kesulitan. dengan kata lain, kecerdasan adversity mempengaruhi minat mahasiswa secara positif. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan adversity yang tinggi, maka ia akan memiliki semangat yang tinggi serta mampu menghadapi setiap kesulitan dan tantangan yang muncul dalam persyaratan untuk menjadi seorang akuntan publik.
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
171
SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa, motivasi diri, dan kecerdasan adversity berpengaruh positif pada minat mahasiswa akuntansi non reguler Universitas Udayana menjadi akuntan publik. Sedangkan saran yang dapat diberikan adalah bagi peneliti selanjutnya disarankan agar memperluas ruang lingkup responden penelitian, tidak hanya pada mahasiswa akuntansi di Universitas Udayana, tetapi dapat menambahkan responden dari mahasiswa akuntansi atau non akuntansi di luar Universitas Udayana. Selain itu juga agar menambah variabel-variabel lain yang dapat memengaruhi minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik, seperti variabel pertimbangan pasar kerja, pengakuan profesional, motivasi mencari ilmu, serta penghargaan finansial.
REFERENSI
Adams, S. J., Pryor, L. J. &Adams, S. L. (1994). Attraction and retention of high-aptitude students in accounting: an exploratory longitudinal study, Issues
in Accounting Education, 9(1), 45-48
Andersen, W. (2012). Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan. Skripsi. Universitas Diponegoro.
Arifianto & Sukanti. (2014). Pengaruh Motivasi Diri Dan Persepsi Mengenai Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Menjadi Akuntan Publik Pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Nominal, 3(2), 151-153.
Ayuningtyas, H. Y. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektifitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspekorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah).
Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.
Boynton, W. C., Johnson., Raymond, N., and Kell, W. G. (2001). Modern
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
172 Carpenter, C. G & Strawser, R. H. (1970). Job Preferences Selection of
Accounting Students. Journal of Accountancy, 84-86
Dewi, I. A. R. P. (2018). Persepsi Mahasiswa Akuntansi Reguler Dan Non Reguler Universitas Udayana Terhadap Minat Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Skripsi. Universitas Udayana.
Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Felton, S. (1994). Factors influencing the bussines student’s choice of a career in chartered accountancy. Issues in Accounting Education, 9(1), 131-141. Fitria. (2016). Persepsi dan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Terhadap Profesi Akuntan Publik. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Gibson, J., John, M. I., and James, H. D. J. (1997). Organization Behaviour
Structure Process. Ninth Edition. Mc Graw-hill, Inc.
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hadiprasetyo, T. dan Endra, M. S. (2014). Pengaruh Motivasi, Persepsi Biaya Pendidikan dan Persepsi Masa Studi pada Minat mengikuti PPAk. Jurnal
PROFITA, 2(7), 1-14.
IAI. (2015). Peluang dan Tantangan Akuntan di Era MEA. http://www.iaiglobal.or.id/v03/files/file_publikasi/6.%2017%20Sept_Pan el%20Session_Prof.%20Ilya%20Avianti.pdf. Diunduh tanggal 7, bulan Desember. Tahun 2017.
Kreitner, R. & Kinicki, A. (2001). Organizational Behavior. Fifth Ed. Irwin McGraw-Hill. Boston.
Lang, J. (1987). Creating Architectural Theory, The Role of The Behavioral Sciences in Environmental Design. Van Nostrand Reinhold Company
Inc. New York.
Lestari, I. G. A. K. dan Yadnyana, I. K. (2013). Persepsi dan Minat Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Terhadap Profesi Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi, 3(1), 195-211.
Putu Vicky Yuliana Paramita S dan Maria Madiatrix Ratna Sari. Pengaruh…
173 Merdekawati, D. P. dan Ardiani, I. S. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik. Jurnal Aset,
13(1), 9-19.
Mulyadi. (2011). Auditing Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Naukoko, P. A. (2017). Profesi Akuntan Di Era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Journal of ASEAN Studies on Maritime Issues, 3(4), 42-51. Rachman, N. A. (2012). Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi Untuk Memilih Profesi Sebagai Akuntan Publik (Studi Empiris Pada Universitas Hasanuddin Makassar). Naskah Publikasi. Universitas Hasanuddin.
Ratnantari, I. G. A. M & Asri, D. P. (2017). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor. E-Jurnal Akuntansi, 20(1), 814-844. Robbins, S. P. & Judge, T. A. (2015). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba. Sardiman. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafndo Persada.
Srimulyani, V. A. (2013). Analisis Pengaruh Kecerdasan Adversitas, Internal Locus Of Control, Kematangan Karir Terhadap Intensi Berwirausaha Pada Mahasiswa Bekerja. Skripsi. Universitas Katolik Widya Mandala Madiun. Stoltz, P. G. (1997). Adversity Quotient: turning obstacles into opportunities.
Canada: John Wiley & Sons.
Stoltz, P. G. (2007). Adversity Quotient: Mengubah hambatan menjadi peluang. (7th ed.). Jakarta: PT Grasindo.
Stoltz, P. G. & Weihenmayer. (2010). The Adversity Advantage: Turning
Everyday Struggles Into Everyday Greatness. (2nd ed.). New York: Fireside.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Vol.26.1.Januari (2019): 146-174
174 Warsitasari, I. A. T. S. (2017). Pengaruh Motivasi, Persepsi, Penghargaan Finansial, Pertimbangan Pasar Kerja dan Pengakuan Profesional Pada Pemilihan Karir Sebagai Akuntan Publik. E-Jurnal Akuntansi, 21(3), 2222-2252.
Winardi. (2002). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Witherington. (1999). Practical Aspect of Authentic Assesment: Putting The